1. Kelompok Khawarij lahir dari kekisruhan politik setelah kematian khalifah Utsman bin Affan dan perselisihan antara Ali dan Muawiyah pada Perang Siffin.
2. Berdirinya Khawarij tidak hanya karena perbedaan politik tetapi juga perbedaan teologis yang tidak dapat disatukan.
3. Pemikiran Khawarij bersifat ekstrim dalam hal khalifah, fatwa kafir, dosa, iman dan ibadah.
1) Aliran Khawarij muncul setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib menerima tawaran arbitrase dari Muawiyah dalam Perang Siffin, yang ditolak oleh kelompok Khawarij karena dianggap mengkhianati kemenangan militer yang hampir diraih.
2) Kelompok Khawarij mengembangkan doktrin-doktrin politik, teologi, dan sosial yang bersifat radikal dan anarkis, seperti menganggap siapa saja yang berlaw
Dokumen ini membahas tentang aliran-aliran teologi Islam yang meliputi Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Qadariyah, Jabariyah dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Setiap aliran memiliki keyakinan yang berbeda terkait konsep ketuhanan, dosa besar, takdir dan sumber hukum. Secara garis besar, perbedaan pendapat ini muncul untuk memperebutkan kekuasaan pada masa awal namun kemudian
Aliran Khawarij dan Murji'ah muncul karena perbedaan pandangan politik di kalangan umat Islam setelah kematian Nabi Muhammad. Khawarij menolak keputusan arbitrase antara Ali dan Muawiyah, sementara Murji'ah ingin menunda penilaian terhadap kesalahan agama besar. Kedua aliran ini kemudian membangun doktrin teologis tersendiri mengenai masalah iman dan dosa.
Kelompok pemikiran tawhid dalam Islam meliputi berbagai aliran seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Asy'ariyah, dan Maturidiyah. Masing-masing aliran memiliki pandangan yang berbeda terkait konsep tawhid, sifat-sifat Tuhan, perbuatan manusia, dan masalah-masalah lainnya.
Aliran Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras dan ekstrim dalam memahami ajaran Islam. Kehidupan dan lingkungan yang tidak begitu kondusif menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya tanpa ada usaha untuk memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang terkandung dalam wahyu Allah SWT.
Pengkafiran yang begitu mudah mereka lontarkan bagi orang-orang yang di luar paham mereka telah menyulut perpecahan bahkan pertumpahan darah yang tidak sedikit.
Dokumen tersebut membahas empat aliran utama dalam pemikiran Islam, yaitu:
1. Aliran yang hanya mengambil wahyu sebagai sumber, tanpa mempertimbangkan akal.
2. Aliran yang mengambil wahyu dan akal sebagai sumber.
3. Aliran yang mengambil akal dan wahyu sebagai sumber.
4. Aliran yang hanya mengambil akal sebagai sumber, tanpa mempertimbangkan wahyu.
1) Aliran Khawarij muncul setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib menerima tawaran arbitrase dari Muawiyah dalam Perang Siffin, yang ditolak oleh kelompok Khawarij karena dianggap mengkhianati kemenangan militer yang hampir diraih.
2) Kelompok Khawarij mengembangkan doktrin-doktrin politik, teologi, dan sosial yang bersifat radikal dan anarkis, seperti menganggap siapa saja yang berlaw
Dokumen ini membahas tentang aliran-aliran teologi Islam yang meliputi Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Qadariyah, Jabariyah dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Setiap aliran memiliki keyakinan yang berbeda terkait konsep ketuhanan, dosa besar, takdir dan sumber hukum. Secara garis besar, perbedaan pendapat ini muncul untuk memperebutkan kekuasaan pada masa awal namun kemudian
Aliran Khawarij dan Murji'ah muncul karena perbedaan pandangan politik di kalangan umat Islam setelah kematian Nabi Muhammad. Khawarij menolak keputusan arbitrase antara Ali dan Muawiyah, sementara Murji'ah ingin menunda penilaian terhadap kesalahan agama besar. Kedua aliran ini kemudian membangun doktrin teologis tersendiri mengenai masalah iman dan dosa.
Kelompok pemikiran tawhid dalam Islam meliputi berbagai aliran seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Asy'ariyah, dan Maturidiyah. Masing-masing aliran memiliki pandangan yang berbeda terkait konsep tawhid, sifat-sifat Tuhan, perbuatan manusia, dan masalah-masalah lainnya.
Aliran Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras dan ekstrim dalam memahami ajaran Islam. Kehidupan dan lingkungan yang tidak begitu kondusif menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya tanpa ada usaha untuk memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang terkandung dalam wahyu Allah SWT.
Pengkafiran yang begitu mudah mereka lontarkan bagi orang-orang yang di luar paham mereka telah menyulut perpecahan bahkan pertumpahan darah yang tidak sedikit.
Dokumen tersebut membahas empat aliran utama dalam pemikiran Islam, yaitu:
1. Aliran yang hanya mengambil wahyu sebagai sumber, tanpa mempertimbangkan akal.
2. Aliran yang mengambil wahyu dan akal sebagai sumber.
3. Aliran yang mengambil akal dan wahyu sebagai sumber.
4. Aliran yang hanya mengambil akal sebagai sumber, tanpa mempertimbangkan wahyu.
Kelompok pemuja akal ini muncul di kota Bashrah (Irak) pada abad ke-2 Hijriyah, antara tahun 105-110 H, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan dan khalifah Hisyam bin Abdul Malik
mu’tazilah adalah aliran teologi yang muncul pada masa Bani Umayyah berkisar antara 115-110 H, dipimpin oleh Washil bin Atho. Yang menganut lima ajaran dasar.
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptxAsrulHikmahUINMatara
Teks tersebut membahas beberapa aliran pemikiran dalam ilmu kalam seperti Mu'tazilah, Jabariyah, Qadariyah, Khawarij, Murji'ah, Syi'ah, dan Salaf. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan asal mula, konsep kunci, dan tokoh-tokoh utama dari masing-masing aliran pemikiran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan ajaran kelompok Khawarij dalam Islam. Kelompok Khawarij muncul setelah peristiwa arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam perang Siffin pada tahun 37 H/657 M. Kelompok ini menolak keputusan Ali menerima arbitrase dan meninggalkan barisannya, lalu membentuk kelompok sendiri dengan ideologi bahwa hanya Allah yang berhak menentukan ke
Madzhab Syi'ah bermula dari pengikut Ali bin Abi Thalib yang tidak puas dengan pemerintahan Utsman bin Affan. Perpecahan terjadi antara pengikut Ali dengan pengikut Aisyah setelah pembunuhan Utsman. Syi'ah kemudian berkembang menjadi mazhab akidah, hukum, dan fikih tersendiri dengan berbagai aliran seperti Imamiyah, Zaidiyah, dan Ghullah.
1. Tulisan ini membahas beberapa aliran utama dalam Islam, termasuk Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, dan Mu'tazilah.
2. Masing-masing aliran memiliki pendapat yang berbeda mengenai dosa besar, kebebasan berkehendak, sifat-sifat Tuhan, dan masalah kepemimpinan.
3. Perbedaan pendapat antar aliran ini muncul sejak abad pertama Hijri
Teks tersebut membahas beberapa aliran dalam ilmu kalam seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, Mu'tazilah, Asy'ariyah dan Maturidiyah. Teks ini menjelaskan sejarah munculnya aliran-aliran tersebut beserta pokok-pokok ajaran dan tokoh pendirinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan beberapa aliran pemikiran Islam utama seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Mu'tazilah, Qodariyah, dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah beserta pendapat inti masing-masing aliran.
2. Menjelaskan aliran-aliran Islam selanjutnya seperti Wahabi dan Bahai yang bermunculan di kemudian hari.
- di antara aqidah syi'ah yang bercanngah dengan islamR&R Darulkautsar
Dokumen tersebut membahas empat aqidah Syiah yang bertentangan dengan Islam, yaitu: 1) al-Quran telah diubah, 2) kepercayaan terhadap Imamah dan Walayah, 3) mengkafirkan sahabat Nabi, dan 4) kepercayaan bahwa jiwa akan kembali ke dunia. Dokumen ini menjelaskan pendapat Syiah mengenai setiap aqidah tersebut berdasarkan kitab-kitab mereka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Kelompok pemuja akal ini muncul di kota Bashrah (Irak) pada abad ke-2 Hijriyah, antara tahun 105-110 H, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan dan khalifah Hisyam bin Abdul Malik
mu’tazilah adalah aliran teologi yang muncul pada masa Bani Umayyah berkisar antara 115-110 H, dipimpin oleh Washil bin Atho. Yang menganut lima ajaran dasar.
TUGAS UAS RESUME PPT TAUHID DAN ILMU KALAM ASRUL HIKMAH PGMI 1-C.pptxAsrulHikmahUINMatara
Teks tersebut membahas beberapa aliran pemikiran dalam ilmu kalam seperti Mu'tazilah, Jabariyah, Qadariyah, Khawarij, Murji'ah, Syi'ah, dan Salaf. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan asal mula, konsep kunci, dan tokoh-tokoh utama dari masing-masing aliran pemikiran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan ajaran kelompok Khawarij dalam Islam. Kelompok Khawarij muncul setelah peristiwa arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam perang Siffin pada tahun 37 H/657 M. Kelompok ini menolak keputusan Ali menerima arbitrase dan meninggalkan barisannya, lalu membentuk kelompok sendiri dengan ideologi bahwa hanya Allah yang berhak menentukan ke
Madzhab Syi'ah bermula dari pengikut Ali bin Abi Thalib yang tidak puas dengan pemerintahan Utsman bin Affan. Perpecahan terjadi antara pengikut Ali dengan pengikut Aisyah setelah pembunuhan Utsman. Syi'ah kemudian berkembang menjadi mazhab akidah, hukum, dan fikih tersendiri dengan berbagai aliran seperti Imamiyah, Zaidiyah, dan Ghullah.
1. Tulisan ini membahas beberapa aliran utama dalam Islam, termasuk Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, dan Mu'tazilah.
2. Masing-masing aliran memiliki pendapat yang berbeda mengenai dosa besar, kebebasan berkehendak, sifat-sifat Tuhan, dan masalah kepemimpinan.
3. Perbedaan pendapat antar aliran ini muncul sejak abad pertama Hijri
Teks tersebut membahas beberapa aliran dalam ilmu kalam seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, Mu'tazilah, Asy'ariyah dan Maturidiyah. Teks ini menjelaskan sejarah munculnya aliran-aliran tersebut beserta pokok-pokok ajaran dan tokoh pendirinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan beberapa aliran pemikiran Islam utama seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Mu'tazilah, Qodariyah, dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah beserta pendapat inti masing-masing aliran.
2. Menjelaskan aliran-aliran Islam selanjutnya seperti Wahabi dan Bahai yang bermunculan di kemudian hari.
- di antara aqidah syi'ah yang bercanngah dengan islamR&R Darulkautsar
Dokumen tersebut membahas empat aqidah Syiah yang bertentangan dengan Islam, yaitu: 1) al-Quran telah diubah, 2) kepercayaan terhadap Imamah dan Walayah, 3) mengkafirkan sahabat Nabi, dan 4) kepercayaan bahwa jiwa akan kembali ke dunia. Dokumen ini menjelaskan pendapat Syiah mengenai setiap aqidah tersebut berdasarkan kitab-kitab mereka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
3. Faktor – faktor Timbulnya Perbedaan Aliran dalam Aqidah Islam
Menurut Harun Nasution, persoalan yang pertama kali timbul dalam Islam adalah persoalan dalam bidang politik bukannya
dalam bidang teologi. Tapi persoalan politik segera meningkat menjadi persoalan teologi sehingga muncul berbagai aliran
teologi.1 Jadi, menurut Harun Nasution penyebab timbulnya berbagai aliran teologi dalam Islam adalah politik. Namun
apabila dikaji lebih seksama, munculnya aliran-aliran teologi dalam Islam tidak mesti disebabkan oleh faktor politik. Ayat-ayat
Al-Qur‟an sendiri sangat memungkinkan untuk memunculkan perbedaan adanya pendapat ketika ditafsirkan oleh orang
yang memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda yang pada akhirnya dapat melahirkan berbagai aliran
teologi.dengan kata lain, tidak semua aliran kalam ditimbulkan oleh persoalan politis,namun ada beberapa aliran kalam yang
memang berawal dari persoalan teologis
Muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam. Adapun khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap
keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/657 M, dengan kelompok bughat
(pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.
Harun Nasution menyebutkan bahwa nama Khawarij berasal dari kata Kharaja yang berarti keluar. Nama itu sendiri
diberikan kepada mereka karena mereka keluar dari barisan Ali.5 Tetapi ada pendapat lain mengatakan pemberian nama itu
didasarkan atas ayat Al-Qur‟an surat an-Nisa‟: 100
4. sejarah persisnya khawarij ini terlahir para ulama berbeda pendapat, seperti penjelasan
berikut ini:
1. Bahwasanya Khawarij muncul pada zaman Rasulullah Saw. Yaitu ketika seseorang yang dikenal dengan nama Dzul Khuwaishiroh
at- Tamimi mengatakan kepada Rasulullah Saw. –yang ketika itu beliau sedang membagikan harta rampasan perang-, “Berlaku adil lah
wahai Rasulullah!”. Maka Rasulullah Saw. pun menjawab, “Celaka engkau, siapa lagi yang akan berlaku adil kalau aku tidak berlaku
adil”. Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun berkata, “Biarkan saya membunuhnya wahai Rasulullah”. Rasulullah Saw. pun
bersabda, “Biarkan dia! Sesungguhnya dia memiliki pengikut yang sholat, kalian terasa remeh dibandingkan sholatnya, puasa kalian
terasa remeh dibandingkan dengan puasanya, mereka terlepas dari agama sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya ...”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya akan lahir dari orang ini suatu kaum yang membaca al-Qur’an tapi tidak sampai melewati
kerongkongannya, mereka membunuh orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala, mereka terlepas dari islam sebagaimana
anak panah yang terlepas dari busurnya kalau aku menjumpai mereka sungguh akan aku perangi mereka sebagaimana memerangi
kaum ‘Ad.”[4]
2. Pendapat lain, menyebutkan bahwa khawarij muncul pada zaman kekhilafahan Utsman bin Affan, yaitu mereka para pemberontak
yang mengepung rumah Utsman untuk kemudian membunuh beliau radhiyallahu ‘anhu.[5]
3. Ada juga yang mengatakan, khawarij muncul ketika mereka membelot dan keluar (khuruj) dari pasukan Ali bin Abi Thalib ketika
terjadi peristiwa tahkim antara Ali dan Muawiyah radhiyallahu anhuma.[6]
5. Ciri – ciri Kaum Khawarij
1. Mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka, walaupun orang tersebut adalah penganut agama Islam.
2. yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan. Islam sebagaimana yang dipahami dan diamalkan golongan Islam
lain tidak benar
3. Orang-orang Islam yang tersesat dan telah menjadi kafir itu perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya, yaitu Islam seperti
yang mereka pahami dan amalkan.
4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat, maka mereka memilih imam dari golongan
mereka sendiri. Imam dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan.
5. bersikap fanatik dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan pembunuhan untuk mencapai tujuan mereka.
6. Pokok-pokok ajaran khawarij
a. Khalifah atau iman harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasalh dari keturunan Arab. dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi khalifah
apabila sudah memenuhi syarat.
c. Khalifah dipilh secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at Islam. Ia harus
dijatuhkan bahkan dibunuh jika melakukan kedzaliman.
d. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahan
Utsman ra dianggap telah menyeleweng.
e. Kahlifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah menyeleweng,
f. Muawiyah dan Amr bin Ah serta Abu Musa al Asy’ari juga dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir.
g. Pasukan perang jawal yang melawan Ali juga Kafir.
h. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi,
mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim yang lain yang
telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula.
7. i. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. bila tidak mau bergabung, ia wajib
diperangi karna hidup dalam dar harb (negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap berada dalam dar
Islam (Negara Islam).
j. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
k. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan orang yang jahar harus masuk neraka).
l. Amar ma’ruf nahyi mungkar.
m. Memalingkan ayat-ayat al Qur’an yang tampak mutasyabihat (samar)
n. Al Qur’an adalah makhluk
o. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
Dalam bukunya pengantar Ilmu Kalam. Salihin A. Nasir menjelaskan ajaran-ajaran pokok Khawarij ialah Khalifah, dosa,
dan Iman. Mereka menghendaki kedudukan Khalifa dipiluh secara demokrasi melalui pemilihan bebas. Mereka juga
berpendapat. Dosa yang ada hanyalah dosa besar tidak ada pembagian dosa besar. Lalu persoalan iman, menurut
Khawarij iman itu bukan hanya membenarkan dalam hati dan ikrar lisan saja, tetapi amal Ibadah menjadi bagian dari
Iman. Barang siapa tidak mengamalkan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain, maka hafirlah dia.
8. KESIMPULAN
Dari pembahasan kami di atas, bahwa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kelompok khawarij lahir dari kekisruhan politik yang terjadi setelah mangkirnya khalifah
Usman bin Affan, yaitu terjadi perselisihan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah
pada perang siffin;
2. Berdirinya kelompok khawarij bukan hanya berdampak pada perbedaan politik, akan tetapi
juga berkembang pada permasalahan teologis yang memiliki perbedaan yang tidak mungkin
untuk disatukan;
3. Pemikiran-pemikiran kelompok khawarij merupakan doktrin-dokrin yang bersifat ekstrim
yang berkaitan dengan persoalan-persoalan seperti tentang khalifah, fatwa kafir, dosa serta
iman dan ibadah;