Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Pelaksanaan diklat penyusunan angka kredit guru untuk kenaikan jabatan dan pangkat;
2) Peraturan-peraturan terkait sistem pengembangan karir guru melalui pengumpulan angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif;
3) Mekanisme penilaian kinerja guru dan pengembangan kompetensi berkelanjutan sebag
2. Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
84/1993
Peraturan Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur Negara
dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009
Peraturan Bersama
Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian
Negara Nomor :
03/V/PB/2010 dan
Nomor : 14 Tahun
2010
Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 35
Tahun 2010
Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 38
Tahun 2010
Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4
Tahun 2014
Pedoman-
pedoman
PKG
SK
Penyesuaian
Jabatan
SK Komposisi
PAK Lama
BA Hasil Penilaian
PAK Tahunan
PAK Kenaikan Jabatan
Surat Penolakan
PROSES
ANGKA
KREDIT
GURU
PKB
3. PERMENPAN DAN RB 16/2009
PASAL 16
(2)
Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi dari Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib
melakukan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan yang meliputi sub unsur
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya
inovatif.
4. Ada 3 (tiga) hal terkait kenaikan jabatan, yaitu :
(1)program induksi bagi guru untuk menjadi pegawai
negeri sipil, selama satu tahun pertama, guru wajib
menjalani masa percobaan;
(2) wajib mengikuti program pelatihan atau continous
professional development (CPD) dan peningkatan
kompetensi yang waktunya selama 180 jam dalam
waktu empat tahun;
(3) diwajibkan untuk menulis karya tulis ilmiah berupa
publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Dengan upaya ini diharapkan dapat dihasilkan guru
yang profesional dan mandiri, serta mempunyai uraian
tugas yang jelas, kinerja terukur, serta jalur karir
5. RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG
WAKTU 2 SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG
WAKTU 2 SEMESTER
6. PENGERTIAN PKB GURU
PKB dilaksanakan agar guru dapat memelihara, meningkatkan,
dan memperluas pengetahuan dan keterampilannya untuk
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
didik
pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, dan
berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.
9. Kebutuhan angka kredit (AKK), PKB (AKPKB), dan Unsur
Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
JABATAN
FUNGSIONAL
PANGKAT, GOL/RUANG
GURU
PERTAMA
Penata Muda, IIIA 100
Penata Muda Tingkat I,
IIIB
150
GURU MUDA
Penata, IIIC 200
Penata Tingkat I, IIID 300
GURU MADYA
Pembina, IVA 400
Pembina Tingkat I, IVB 550
Pembina Utama Muda,
IVC
700
GURU UTAMA
Pembina Utama Madya,
IVD
850
Pembina Utama, IVE 1050
AK
K
AKPKB AKP
50 3 pd, 0 pi/ki 5
50 3 pd, 4 pi/ki 5
100 3 pd, 6 pi/ki 10
100 4 pd, 8 pi/ki 10
150 4 pd, 12 pi/ki 15
150 4 pd, 12pi/ki 15
150 5 pd, 14pi/ki 15
200 5 pd, 20 pi/ki 20
Guru Pratama (II.a)
Guru Pratama Tk. I (II.b)
Guru Muda (II.c)
Guru Muda Tk. I (II.d)
Guru Madya (III.a)
Guru Madya Tk. I (III.b)
Guru Dewasa (III.c)
Guru Dewasa Tk. I (III.d)
Guru Pembina (IV.a)
Guru Pembina Tk. I (IV.b)
Guru Utama Muda (IV.c)
Guru Utama Madya (IV.d)
Guru Utama (IV.e)
GURU
PASAL 12
PASAL 17
B A R U
LAMA
10. GURU MADYA
GOL. IVA - IVC,
GURU MUDA
GOL. IIIC - IIID
GURU PERTAMA
GOL. IIIA - IIIB
GURU UTAMA
GOL. IVD - IVE
IIIA ke IIIB dipersyaratkan Pengembangan Diri
dan tidak perlu Karya Ilmiah/Karya Innovatif.
Karya Ilmiah dimulai dari IIIB, mulai III/b ke III/c
s.d. ke IV/e sekurang - kurangnya mempunyai
1-2 KKG dan 1 (satu) laporan hasil penelitian
ANGKA KREDIT
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGEMBANGAN KARIR
PENGEMBANGAN
DIRI
KARYA ILMIAH
dan/atau INOVATIF
PENILAIAN
KINERJA (PKG)
Ijazah tidak sesuai,
tanda jasa, dsb
UNSUR UTAMA
(Minimum 90%)
PKB
UNSUR PENUNJANG
(Maximum 10%)
dan wajib ada 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang ber-ISSN, khusus IV/c ke
IV/d 1 (satu) buku pelajaran/buku
pendidikan yang ber ISBN dan
diharuskan presentasi ilmiah langsung.
11. 11
GURU PERTAMA (III/a, III/b)
GURU MUDA (III/c, III/d)
GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c)
GURU UTAMA (IV/d, IV/e)
PROGRAM INDUKSI
GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT
PKB fokus pada
peningkatan
kompetensi guru
PKB fokus pada
peningkatan prestasi
peserta didik dan
pengelolaan sekolah
PKB fokus pada
pengembangan
sekolah
PKB fokus pada
pengembangan
profesi
Tahap
Pengembangan
Karir Guru
12. PKG FORMATIF
(awal tahun)
PKG SUMATIF
(akhir tahun)
Refleksi dan
evaluasi diri
Rencana tahunan
PKB
Angka kredit
(pembelajaran)
Analisis Kemajuan
PKB
Profil
kinerja guru
Penilaian Kemajuan
PKB
Pelaksanaan
PKB
KETERKAITAN
PK GURU DAN PK BERKELANJUTAN
13. Guru mengevaluasi
diri menjelang akhir
tahun, Format-1
Guru melalui
proses Penilaian
Kinerja
Koordinator PKB
dan Guru
membuat
perencanan PKB
Guru menyetujui
rencana kegiatan
PKB, Format-2
Guru menerima
rencana final
kegiatan PKB,
Format-2
Guru menjalankan
program PKB
sepanjang tahun
Koordinator PKB
melaksanakan
monev. kegiatan
PKB
Guru menerima
perkiraan angka
kredit dari
kegiatan PKB
Guru melakukan
refleksi kegiatan
PKB Format-3
MEKANISME PELAKSANAAN PKB
14. 1.1. Mengikuti
Diklat
Fungsional
PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI
Dilaksanakan untuk mencapai kompetensi dasar yang
disyaratkan bagi profesi guru, dan juga untuk
pendalaman dan pemutakhiran pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan kompetensinya
sebagai guru.
Upaya utk meningkatkan profesionalisme diri agar
memiliki kompetensi yg sesuai dgn peraturan
perundang-undangan atau kebijakan pendidikan
nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni.
1.2. Mengikuti Kegiatan Koletif Guru
yang
meningkatkan kompetensi dan
/atau
15. 2.1. Presentasi
pada
forum
ilmiah
PENGERTIAN PUBLIKASI ILMIAH
2.3. Melaksanakan publikasi buku
teks
pelajaran, buku pengayaan,
dan pedoman Guru
2.2. Melaksanakan publikasi Ilmiah
hasil
penelitian atau gagasan ilmu
pada
bidang pendidikan formal
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah
yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat.
16. 3.1.
Menemukan
teknologi
tepatguna
PENGERTIAN KARYA INOVATIF
3.4. Mengikuti Pengembangan
Penyusunan
Standar, Pedoman, Soal dan
sejenisnya
3.3. Membuat/modifikasi alat
pelajaran
/peraga/praktikum
3.2. Menemukan /menciptakan karya
seni
Karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat
17. Hubungan antara Karya Inovatif dengan tugas mengajar
guru diatur sebagai berikut :
1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru;
2. Karya sains/teknologi berupa alat/mesin dan software
aplikasi, dapat dilakukan oleh semua guru;
3. Karya sains dan teknologi berupa media pembelajaran,
penelitian bidang sains/teknologi (eksperimen), model
pembelajaran/evaluasi, alat pelajaran/peraga/praktikum
harus sesuai dengan tugas mengajar guru.
Dalam karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu
kompleks dan sederhana. Kategori kompleks dan
sederhana pada Karya Non Seni ditinjau dari jumlah
karya yang dihasilkan. Kategori kompleks dan
sederhana pada Karya Seni ditinjau dari jumlah karya
yang dihasilkan dan karya tersebut dipublikasikan
(dipamerkan/dipertunjukkan/diterbitkan) minimal pada
tingkat kabupaten/kota.
18. Dari Jabatan
Golongan Ruang
Ke Jabatan
Golong Ruang
Jumlah Angka Kredit Minimal dan Jenis Kegiatan
Subunsur Pengembangan Diri
Angka Kredit Jenis Kegiatan
Guru Pertama, III/a Guru Pertama, III/b 3 (tiga) Ketiga angka kredit diperoleh dari Diklat
Fungsional Prajabatan
Guru Pertama, III/b Guru Muda, III/c 3 (tiga) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 1 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Muda, III/c Guru Muda, III/d 3 (tiga) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 1 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Muda, III/d Guru Madya, IV/a 4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya, IV/a Guru Madya, IV/b 4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya, IV/b Guru Madya, IV/c 4 (empat) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 2 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Madya, IV/c Guru Utama, IV/d 5 (lima) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 3 AK Kegiatan Kolektif Guru
Guru Utama, IV/d Guru Utama, IV/e 5 (lima) Minimal 2 AK diperoleh dari Diklat Fungsional
dan 3 AK Kegiatan Kolektif Guru
19. Kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti
kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah maupun di luar
sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang
bersangkutan
1. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS,
Asosiasi Profesi lainnya) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau
pembelajaran
2. Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, kologium dan diskusi
panel), menjadi ; (1) pembahas; dan/atau (2) peserta; seperti seminar,
koloqium,diskusi panel, forum ilmiah, workshop, bimbingan teknis, Focus
Group Discussion (FGD), simposium, konferensi, sarasehan, kongres,
muktamar,dan kegiatan ilmiah lainnya
3. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru
20. Lokakarya atau kegiatan bersama seperti pelatihan di
tempat sendiri atau In House Training yang dilakukan
disekolah (IHT), Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) dan asosiasi guru per mata pelajaran antar
jenjang (misal AGMI yaitu Asosiasi Guru Matematika
Indonesia, Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia, dan mata
pelajaran lain) dalam menyusun perangkat kurikulum,
pembelajaran, bahan ajar, penilaian, peningkatan strategi
pembelajaran, dan pendalaman substansi;
Kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan
kewajiban guru di sekolah, seperti menyusun kisi-kisi
pembuatan soal Ujian Sekolah baik yang dilakukan di
sekolah maupun di kabupaten/kota untuk kelas XII, dan
penyusunan kisi-kisi dan pembuatan soal tingkat sekolah,
kecamatan, dan kabupaten, untuk Ujian Akhir Semester,
kegiatan bedah Standar Kompetensi Lulusan (penelaahan)
untuk persiapan Ujian Nasional di tingkat kabupaten/kota
dan provinsi.
21. Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan WAJIB semua
guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur
dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKG/MGMP.
Dalam 1 tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKG/MGMP
paling sedikit 12 kali pertemuan (dapat berarti dalam setiap
bulan ada 1 kali pertemuan) dalam beberapa paket kegiatan.
Setiap 1 paket kegiatan paling sedikit memerlukan 3 kali
pertemuan.
Misalnya apabila kegiatan KKG/MGMP Kota Bunga dalam 1
tahun merencanakan 4 paket kegiatan huruf a, b, c, dan d yang
memenuhi kriteria minimal 3 kali pertemuan, maka setiap guru
yang aktif akan memperoleh angka kredit sebesar 4 x 0.15 =
0.60. Jika yang diperlukan adalah huruf a adalah 4 kali
pertemuan, maka nilai angka kredit yang diperoleh tetap 0.15.
Apabila kebutuhan guru untuk mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan dari kegiatan di atas lebih besar, maka yang
diambil harus 2 paket yang sama, dan konsekuensinya guru
akan mendapatkan angka kredit yang lebih besar dari 0.15,
yaitu 2 x 0.15 = 0.3.
22. Paket Pengembangan Silabus, RPP, Bahan Ajar perlu minimum 3 kali
pertemuan = 0.15
Paket Pembuatan/Pengembangan Alat Peraga perlu minimum 3 kali
pertemuan = 0.15
Paket Pengembangan Instrumen Penilaian perlu minimum 3 kali
pertemuan = 0.15
Paket Pengembangan Model-model Pembelajaran dan Jurnal
Belajar perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15
Paket penyusunan kurikulum dan bahan ajar perlu minimal 3 kali
pertemuan = 0.15
23. Paket pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam pembelajaran perlu minimum 3 kali pertemuan =
0.15
Paket pengembangan karya tulis laporan hasil penelitian tindakan
kelas dan jurnal ilmiah perlu minimum 4 kali pertemuan = 0.15
Paket pengembangan dan penyusunan modul atau diktat perlu
minimum 3 kali pertemuan = 0.15
Paket peningkatan kompetensi profesional dalam menghadapi
tuntutan teori terkini perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15
Paket pengembangan karya tinjauan ilmiah, kajian buku dan karya
terjemahan perlu minimal 4 kali pertemuan = 0.15
24. Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap
guru harus dibuatkan laporannya dan produk
kegiatannya. Apabila dalam 1 tahun seorang
guru mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harus
menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan
KKG/MGMP beserta lampiran hasil/produk
kegiatannya dan bukti fisik pendukung.
Seorang guru dapat memperoleh angka kredit
dari kegiatan KKG/MGMP paling sedikit telah
hadir aktif sebanyak 85%. Satuan hasil
pelaksanaan paket kegiatan tersebut berupa
Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan
setempat atas usulan dari Ketua KKG/MGMP.
25. Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau
keprofesian guru
1. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok kerja
guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau
pembelajaran
407 0,150
2. Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, kologium
dan diskusi panel)
1) Menjadi pembahas pada kegiatan ilmiah 408 0,200
2) Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah 409 0,100
3. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan
kewajiban guru 410 0,100
KEGIATAN KOLEKTIF GURU DAN ANGKA KREDITNYA
26. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah atau instansi lain yang
terkait, yang telah disahkan oleh kepala sekolah.
Makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan pertemuan, apabila
ybs sebagai pembahas maupun peserta dalam kegiatan kolektif
guru.
Bila penugasan bukan dari kepala sekolah/madrasah (misalnya
dari institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai dengan
surat persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah
Foto copy sertifikat/surat keterangan bahwa telah mengikuti
kegiatan sebagai bukti keikutsertaan kegiatan di
kelompok/musyawarah guru ini ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota atas usulan Ketua Kelompok/
Musyawarah Kerja.
Laporan dan hasil (out put) untuk setiap kegiatan yang diikuti yang
dibuat oleh guru.
27. 1) Bagian Awal:
Memuat judul kegiatan yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan, dimana
kegiatan dilaksanakan dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, lama waktu pelaksanaan kegiatan,
surat penugasan, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat
atau keterangan dari pelaksana kegiatan (jika ada).
Kegiatan kolektif guru yang dilaksanakan di kelompok kerja/musyawarah guru (KKG, MGMP,
KKKS, MKKS), sertifikat diberikan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan tahun ajaran di akhir
pelaksanaan pertemuan kegiatan rutin kelompok/ musyawarah kerja guru.
2) Bagian Isi:
a) tujuan kegiatan yang dilakukan;
b) penjelasan isi kegiatan;
c) tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta kegiatan tersebut; dan
d) penutup.
3) Bagian Akhir
Lampiran, yang terdiri dari:
a) makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan pertemuan;
b) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang disajikan sebagaimana tabel
berikut:
Nama
Kegiatan
Peran Guru
(Sebagai
Peserta/
Pemalakah/Pe
mbahas
Institusi
Penyelanggara
Tempat
Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Nama-Nama
Fasilitator
/Pemakalah
/Pembahas
Dampak
*)
*) Adanya penambahan kompetensi pada guru sendiri maupun adanya perubahan dalam KBM yang
lebih baik dan prestasi siswa.
Kerangka
Laporan
28. Laporan Pengembangan Diri
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR IDENTITAS
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum
PENGEMBANGAN DIRI (1)
1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan
2. Jenis Kegiatan
3. Tujuan PD
4. Uraian Materi PD
5. Tindak Lanjut
6. Dampak PD
PENGEMBANGAN DIRI (2 dst)
1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara
Kegiatan
2. Jenis Kegiatan
3. Tujuan PD
4. Uraian Materi PD
5. Tindak Lanjut
6. Dampak PD
PENUTUP
31. BAGIAN PENDAHULUAN
• Latar Belakang: mengapa guru melakukan Pengembangan Diri (PD)
• Tujuan: tujuan guru melakukan PD
BAGIAN ISI
• Uraian rinci dari waktu dan lama pelaksanaan, penyelenggara kegiatan,
nama kegiatan, dan tujuan PD yg diikuti
• Penjelasan isi materi yg disajikan dlm PD serta uraian kesesuaian dgn
peningkatan keprofesian guru ybs
• Tindak lanjut yg akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta PD
berdasarkan hasil mengikuti/melaksanakan PD tsb
• Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu
KBM dan siswanya
33. Laporan hasil penelitian berupa karya tulis yang didasarkan pada hasil
penelitian yang pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokok, dapat
berupa penilitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, penelitian
deskriptif, penelitian perbandingan,penelitian korelasi, dan sebagainya.
Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis yang berisi ide/gagasan
penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan
pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya di sekolah.
Tulisan Ilmiah Populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media
massa (koran, majalah, atau sejenisnya), dalam kaitan dengan upaya
pengembangan profesi guru merupakan tulisan yang lebih banyak
mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman
penulis yang menyangkut bidang pendidikan.
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan
atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di
satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.
34. 1. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk
buku ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari
penilaian BNSP.
503 4,000
2. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.
504 3,000
3. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.
505 2,000
4. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota.
506 1,000
5. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan
di perpustakaan.
507 4,000
35. 8. Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya.
a. Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat
nasional yang terakreditasi
511 2,000
b. Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat
nasional yang tidak
terakreditasi/ tingkat provinsi.
512 1,500
c. Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat lokal 513 1,000
36. Buku asli atau fotokopi yang menunjukkan keterangan nama
penerbit, tahun terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah
diedarkan secara nasional, harus disertakan pernyataan dari
penerbit yang menerangkan bahwa buku tersebut telah beredar
secara nasional.
Jika buku tersebut telah lulus penilaian dari BSNP (Badan Standar
Nasional Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
maka harus ada keterangan yang jelas tentang persetujuan atau
pengesahan dari BSNP tersebut, yang umumnya berupa tanda
persetujuan/pengesahan dari BSNP tersebut, yang tercetak di
sampul buku.
Majalah/jurnal ilmiah asli atau foto kopi yang menunjukkan
adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan
redaksi dan editor (mitra bestari).
Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus
disertai dengan keterangan akreditasi untuk tingkat
nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai
keterangan yang jelas tentang tingkat penerbitan jurnal
tersebut.
37. Dari Jabatan
Golongan Ruang
Ke Jabatan
Golong Ruang
Jumlah Angka Kredit Minimal dan Jenis Kegiatan
Subunsur Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif
Angka Kredit Jenis Kegiatan
Guru Pertama, III/a Guru Pertama, III/b - -
Guru Pertama, III/b Guru Muda, III/c 4 (empat) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan
inovatif
Guru Muda, III/c Guru Muda, III/d 6 (enam) Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan
inovatif
Guru Muda, III/d Guru Madya, IV/a 8 (delapan) Minimal 1 Makalah Hasil Penelitian yang
diseminarkan dan disimpan di perpustakaan
Guru Madya, IV/a Guru Madya, IV/b 12 (dua belas) Minimal 1 Makalah dan 1 Laporan Hasil
Penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan
dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten
Guru Madya, IV/b Guru Madya, IV/c 12 (dua belas) s.d.a. minimal tingkat Propinsi atau jurnal
tingkat nasional yang terakreditasi/tidak
terakreditasi
Guru Madya, IV/c Guru Utama, IV/d 14 (empat
belas)
s.d.a. minimal tingkat Propinsi atau jurnal
tingkat nasional terakreditasi dan membuat
buku yang lolos penilaian BNSP dan dicetak
penerbit yang ber- ISBN
Guru Utama, IV/d Guru Utama, IV/e 20 (dua puluh) s.d.a. minimal tingkat Propinsi atau jurnal
tingkat nasional terakreditasi dan membuat
buku yang lolos penilaian BNSP dan dicetak
penerbit yang ber- ISBN
38. Presentasi ilmiah dilakukan secara terbuka di hadapan Tim
Penilai Tingkat Pusat, akademisi, dan pejabat setempat yang
pelaksanaannya di LPMP atau tempat lain yang memenuhi
syarat. Waktu presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai,
disesuaikan dengan jumlah dan lokasi guru yang akan
presentasi.
Guru yang akan melakukan presentasi wajib membuat makalah yang
menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang
terkait dengan perolehan persyaratan 5 (lima) angka kredit dari
subunsur pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari
subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Uraian kegiatan publikasi dan/atau karya inovatif yang telah
dilakukan, meliputi macam publikasi dan/atau karya inovatif
dan ringkasan penjelasan hasil publikasi dan/atau karya
inovatif.
Berdasarkan hasil presentasi, tim penilai memberi pertimbangan kelayakan
yang bersangkutan untuk naik jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c
menjadi Guru Utama golongan ruang IV/d.
39.
40. Sebelum ditampilkan sebagai artikel dalam jurnal, laporan
penelitian harus disusun kembali agar memenuhi tata
tampilan karangan sebagaimana yang dianjurkan oleh dewan
penyunting jurnal yang bersangkutan dan tidak melampaui
batas panjang karangan.
Jadi, artikel hasil penelitian bukan sekadar
bentuk ringkas atau “pengkerdilan” dari
karya tulis laporan hasil penelitian,
tetapi merupakan hasil kerja penulisan baru, yang
dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tetap
menampilkan secara lengkap semua aspek penting penelitian,
tetapi dalam format artikel yang jauh lebih kompak dan
ringkas daripada laporan teknis aslinya.
41. prinsip utama tulisan jurnal
SPESIFIK dan MENDALAM
Spesifik artinya tulisan yang disajikan harus memuat
bidang keilmuan yang khusus, tidak bersifat umum.
Oleh karena itu, penulis jurnal harus orang yang
memiliki keilmuan di bidangnya. Penulis jurnal adalah
seorang spesialis, bukan generalis.
Mendalam berarti kajian yang disajikan harus benar-
benar menyentuh esensi keilmuan atau esensi topik
yang dibahasnya.
42. Laporan dalam bentuk
artikel ilmiah dibedakan
dengan laporan teknis
dalam tiga segi, yaitu bahan,
sistematika, dan prosedur
penulisan.
43. a) Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi
hal-hal yang sangat penting saja.
b) Bagian yang dianggap paling untuk disajikan dalam
artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian,
pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya.
Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan
serba singkat dan seperlunya.
a) Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali
artikel dan sekaligus merupakan suatu
pembahasan tentang rasional pentingnya masalah
yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai
latar belakang penelitian.
BAHAN YANG DITULIS
44. a) Laporan penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan
artikel dan makalah terdiri atas bagian dan subbagian yang
dapat diberi judul dan dapat pula tidak.
b) Kajian pustaka lazimnya disajikan di bagian kedua, yakni
setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya
penelitian, hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian.
Sedangkan dalam artikel, kajian pustaka merupakan bagian
awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka) yang
berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian
pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai pembahasan latar
belakang masalah penelitian ditutup dengan rumusan tujuan
penelitian.
c) Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang berkaitan
dengan prosedur penelitian, hasil dan temuan penelitian,
SISTEMATIKA PENULISAN
45. a) Artikel ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara
lengkap dibuat, untuk menjaring masukan-masukan dari
pembaca sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkapnya
dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan itu
diharapkan meningkatkan kualitas hasil temuan penelitiannya.
b) Artikel untuk jurnal ditulis setelah laporan teknis resmi selesai
disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya
menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban,
sedangkan penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran.
c) Artikel penelitian yang diterbitkan di jurnal merupakan satu-
satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini
lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitiannya
sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam
jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan
PROSEDUR PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN
46. laporan PTK/PTS
atau laporan lainnya
yang sedang dalam proses penilaian
tidak dapat diajukan artikelnya
sebelum ada hasil penilaian yang
menyatakan memenuhi syarat
47. Jurnal ilmiah adalah merupakan sarana yang efektif untuk
mempublikasikan artikel ilmiah kepada kalangan yang lebih luas.
Agar jurnal ilmiah dapat diterima kalangan internasional, maka
aspirasi wawasan dan gaya selingkung harus mengacu pada
standar internasional. Artikel yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal ilmiah, selain ditulis dengan tata cara ilmiah, juga harus
mengikuti pedoman yang dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah yang
dituju. Agar artikel yang akan dikirimkan sesuai kriteria dan
diterima jurnal, setidaknya harus memenuhi tiga unsur yaitu
kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya
khusus (gaya selingkung) yang dipersyaratkan oleh jurnal di
mana artikel akan dikirim.
48. Bagian paling vital dari artikel hasil penelitian adalah pendapat atau
pendirian penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari
analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah yang sama yang
telah dipublikasikan sebelumnya dan pikiran baru penulis tentang hal
yang perlu dikaji jika memang ada. Jadi, artikel hasil pemikiran
bukanlah sekadar kulase atau tempelan cuplikan dari sejumlah
artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi
adalah hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.
Ketentuan untuk penulisan artikel non-penelitian pada dasarnya
berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang
panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah
pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.