2. KRITERIA UNJUK KERJA
ELEMEN
1. Menentukan
pendekatan
asesmen
1.1 Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi
dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai
dengan persyaratan hukum, organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku
diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan
asesmen spesifik apa pun
2.
Mempersiapkan
rencana
asesmen
2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk
menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.2 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung
pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan
mempertimbangkan konteks dimana asesmen akan berlangsung
2.3 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan
dari para pemangku kepentingan terkait
3. KRITERIA UNJUK KERJA
ELEMEN
3. Identifikasi
persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
4.
Mengembangka
n materi uji
kompetensi
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat
digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan
dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat
4.1 Instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan
dianalisis, dan modifikasi yang diperlukan diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat
kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan
kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
4. MAPA
Bag.1
MAPA
Bag. 2
P.85ASM00.001.2
MERENCANAKAN AKTIFITAS
DAN PROSES ASESMEN (MAPA)
1. Menentuan
pendekatan
Asesmen
2. Mempersiapkan
rencana Asesmen
3. Identifikasi
persyaratan modifikasi
dan Kontektualisasi
4.
Mengembangkat
materi Uji
Kompetensi
Jenis Bukti
Metode
Asesmen
Perangkat
Asesmen
MAPA
Bag.3
MAPA
Bag.4
Identifikasi
Peserta
Tujuan
asesmen
Konteks
Asesmen
Acuan
pembanding
Perubahan
perangkat
terhadap
kebutuhan
peserta dan
kondisi
tempat kerja
Mengembangkan
perangkat
asesmen
5. Idetifikasi Asesi
1. MENENTUAN PENDEKATAN ASESMEN
Tujuan Asesmen
1.1
1. Sertifikasi
2. RCC / Sertifikasi Ulang
3. RPL
4. Pelatihan/ Pendidikan
5. Pencapaian kualifikasi
6. Pengukuran kinerja
7. Pengembangan karir
8. Rekrutmen berbasis
kompetensi
9. Pemberian lisensi, registrasi,
penugasan atau persyaratan
• 1. Tertelusur dengn Standart
• 2. Belum tertelusur dengn Standart
• 3. Tertelusur dengn Standart
• 4. Belum tertelusur dengn Standart
1. Hasil Pelatihan / Pendidikan
2. Pekerja Pengalaman
3. Belajar mandiri
• 5. Belajar mandiri
6. 1. Menentuan pendekatan Asesmen
Kontek Asesmen
Asesmen dilakuakan oleh :
Lingkungan ( Tempat kerja atau
simulasi)
Peluang asesmen ( tersedia atau
terbatas)
Hubungan antara Standar kompetensi
( pendukung asesmen, aktivitas
kerja, kegiatan pembelajaran)
Siapa yang melakukan asesmen ( LSP,
LDP/ Vokasi, dll .... )
- Lembaga Sertifikasi
- Lembaga Pelatihan
- Perusahaan
7. Acuan yang digunakan
1.2
• Standar Kompetensi : SKKNI/ SKKK/ SI
• Kriteria asesmen dari kurikulum pelatihan
• Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
• Spesifikasi Produk:
• Pedoman Khusus
8. MAPA
Bag. 2
2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN
BUKTI : Jenis
Bukti
1. Observasi Langsung
2. KegiatanTerseruktur
3. Tanya Jawab
4. Verifikasi Portofolio
5. Review Produk
TL : Tidak Langsung
L : Langsung
T : Tambahan
Metode
Asesmen
Perangkat
Asesmen
Instrumen Asesmen
(CL, DPT,DPL,PW, VP,VPK)
9. Bukti adalah suatu bahan yang dikumpulkan,
ketika dicocokkan dengan persyaratan unit
kompetensi, memberikan bukti kompetensi.
Bukti bisa : 1. langsung, 2. tidak langsung atau
3. tambahan ( Jenis Bukti )
Bukti Berkualitas : Bukti kompetensi yang dapat dijadikan
acuan untuk membuat keputusan asesmen KOMPETEN, yaitu
bilamana BUKTI memenuhi :
–4 Aturan Bukti (VATM)
–5 Dimensi Kompetensi (TS, TMS, CMS, JRES, TRS)
–4 Prinsip asesment (VRFF)
Pengumpulan
BUKTI
10. JENIS - JENIS BUKTI :
JENIS
BUKTI
KODE YANG DINILAI
Langsung L Skill, Attitude
Tidak
Langsung
TL
Skill, Knowledge,
Attitude
Tambahan T Knowledge
11. KANDIDAT/ASESI VS JENIS BUKTI
NO KANDIDAT/ASESI JENIS BUKTI KET
LANGSUNG TAK
LANGSUNG
TAMBAHAN
1 Hasil Pelatihan dan/atau
Pendidikan
L - T
2 Pekerja Berpengalaman TL T
3 Pelatihan/Hasil Belajar
Sendiri
L - T
12. JENIS BUKTI VS METODA ASESMEN
JENIS BUKTI METODA ASESMEN Instrumen
LANGSUNG Observasi Langsung Kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat kerja,
aktivitas kerja dalam lingkungan tempat kerja yang
disimulasikan
Kegiatan Terstruktur Latihan simulasi dan permainan peran, proyek,
presentasi, lembar kegiatan
TAK
LANGSUNG
Verifikasi Portofolio Contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat/asesi,
produk dengan dokumentasi pendukung, bukti
sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang
Pengalaman hidup
Ulasan Produk Testimoni dan laporan dari atasan dan bukti pelatihan,
otentifikasi pencapaian sebelumnya, wawancara
dengan atasan atau rekan kerja
TAMBAHAN Tanya Jawab Pertanyaan tertulis, wawancara asesmen diri, tanya
jawab lisan, ujian lisan atau tertulis
13. JENIS
BUKTI
1`1`
METODE PERANGKAT
L
+
T
OBSERVASI DEMONSTRASI
+ UJI TERTULIS
Atau
• CL (+ Instruksi Kerja)
• DPT (+ Lembar
Jawaban, Lembar
Kunci Jawaban )
OBSERVASI DEMONSTRASI
+ UJI LISAN
• CL (+ Instruksi Kerja)
• DPL
TL
+
VERIFIKASI PORTOFOLIO
Dan Atau
VERIFIKASI PIHAK KETIGA
• VP
• VPK
WAWANCARA • PW
14. ATURAN BUKTI
1. Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat
pada acuan pembanding (benchmark). (bukti yg relevan)
Contoh :
- berlaku/sahih
– memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
– merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagaimana
dikemukakan oleh unit kompetensi terkait
– memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan
variabel
– mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan,
baik pada kondisi kerja real ataupun simulasi
2. Otentik (Asli/Authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi.
Contoh :
– asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
– dapat diakui/diverifikasi
15. ATURAN BUKTI
3. Terkini (Current)
Bukti yang dikumpulkan adalah bukti terkini .
Contoh
– mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi
– memenuhi standar keterkinian
4. Memadai (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada
acuan pembanding (benchmark).
Contoh :
– mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
– mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
– tidak berkurang kemampuannya
16. • Melaksanakan tugas individu
(sederhana)
Task Skills
• Mengelola sejumlah tugas
yang berbeda dalam satu
pekerjaan
Task
Management
Skills
• Kemampuan merespon dan
mengelola kejadian ireguler
dan masalah
Contingency
Management
Skills
• Kemampuan menyesuaikan
dengan tanggung jawab dan
harapan lingkungan kerja
Job/Role
Environment
Skills
• Kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan maupun
alat yang baru
Transfer Skills
DIMENSI KOMPETENSI
17. Contoh KATA KUNCI DIMENSI
DIMENSI Contoh Kata dalam MUK : Sumber
TS Tuliskan pengertian…………… KUK dari elemen
persiapan
TMS -Tuliskan dan uraikan faktor-faktor
apa yang perlu diperhatikan
ketika……….
- Apa fungsinya dan tujuan
menggunakannya/…..
KUK dari elemen
proses
CMS - Cara mengatasi bila terjadi …….
- Apa yang anda lakukan jika……
KUK dari elemen
proses
JRES - langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk pencegahan
terjadinya……..
- Prosedur dan kebijakan apa yg
dipilih pada saat anda…..
KUK dari elemen hasil
TRS - Bandingkan perbedaan
penggunaan alat ….dan……..
KUK dari elemen
proses/ hasil
18. Membersikan lokasi kerja
1.1 Lokasi kerja diperiksa
sesuai dengan gambar
situasi
memeriksa lokasi kerja sesuai
dengan gambar situasi
tentang pemeriksaan lokasi
kerja
1.2 Lokasi kerja
dibersihkan dari rumput
dan pepohonan sesuai
dengan ketentuan
Hasil observasi membersihkan
lokasi kerja dari rumput dan
pepohonan sesuai dengan
ketentuan
Hasil tanya jawab tentang
pembersihan lokasi kerja
L
T
CL
DPT/
DPL
L
T
CL
DPT/
DPL
Hasil observasi
Hasil tanya jawab
19. Membersikan lokasi kerja
1.1 Lokasi kerja diperiksa
sesuai dengan gambar
situasi
memeriksa lokasi kerja sesuai
dengan gambar situasi
pemeriksaan lokasi kerja
1.2 Lokasi kerja
dibersihkan dari rumput
dan pemohonan sesuai
dengan ketentuan
Hasil verifikasi portofolio
membersihkan lokasi kerja dari
rumput dan pemohonan sesuai
dengan ketentuan
Hasil wawancara tentang
pembersihan lokasi kerja
T
L
T
VP
PW
T
L
T
VP
PW
Hasil veifikasi portofolio
Hasil wawancara tentang
20. Metode observasi Langsung :
Adalah kegiatan mengamati aktivitas langsung yang dilakukan oleh
peserta pada saat peserta melakukan aktivitas pekerjaan langsung,
demontrasi, simulasi, dan atau bermain peran
Proses Pelaksanaan
1. Lakukan Tugas sesuai dengan Form Tugas Praktek Demontrasi/
Praktek
2. Tulis hasil observasi biasanya dicatat dengan menggunakan Ceklis
Observasi Demontrasi/ Praktek.
3. Peserta melengkapi Daftar Isian Hasil Praktek ( Job Sheet/ Report
Sheet) jika tersedia
METODE OBSERVASI LANGSUNG
Formulir Yang digunakan :
FR.IA.01 Ceklis Observasi
FR.IA.02 Tugas Praktek Demontrasi
FR.IA.03 Pertanyaan Pendukung Observasi
21. Keuntungan metode observasi :
1. Memperoleh bukti-bukti langsung dari unjuk kerja yang dilakukan.
2. Dapat difokuskan kepada proses dan hasil
3. Dapat difokuskan kepada keseluruhan pekerjaan,
4. Dapat digunakan untuk pengujian ditempat kerja atau pekerjaan
praktek berdasar pada penugasan
5. Dapat dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan yang biasa dilakukan
di tempat kerja.
Kelemahan metode observasi :
1. Terbatasnya kesempatan untuk mendemonstrasikan kompetensi
pada pekerjaan yang luas
2. Waktu yang dibutuhkan cukup panjang untuk menyelenggarakan
pengujian di tempat kerja
3. Hubungan antara penguji dengan yang diuji harus ditetapkan secara
jelas.
4. Kualitas dan konsistensi pengujian perlu di cek secara periodik.
22. METODE VERIFIKASI PORTFOLIO
Metode pengujian yang mengakui kompetensi yang telah miliki oleh peserta uji
kompetensi melalui bukti-bukti phisik/ portofolio yang diajukan oleh peserta uji
kompetensi.
Verifikasi Portofolio adalah suatu metode asesmen terhadap seseorang melalui
penilaian berdasarkan kumpulan dokumen ( surat referensi kerja, surat tugas,
video pekrjaan, foto pekerjaan, log book/log sheet, Pengalaman Hidup, report
sheet, dan lain-lain) yang terkait dengan Skema Sertifikasi.
Proses pelaksanaan verifikasi portofolio :
1. Gunakan Form Verifikasi Portofolio ( FR.IA.08)
2. Tuliskan bukti-bukti yang dinilai VATM pada kolom bukti
3. Verifikasi bukti terhadap kesesuaian setiap standar kompetensi
4. Catat hasil pada kolom penilaian (VATM) pada setiap bukti
5. Catat subtansi yang diperlukan pertanyaan tambahan ( pertanyaan
wawancara)
6. Tentukan bukti tambahan yang dibutuhkan untuk memastikan
terpenuhinya bukti yang memadai (M)
23. Keuntungan verifikasi portfolio :
1. Bukti dikumpulkan dari pekerjaan-pekerjan yang dilakukan oleh peserta uji
kompetensi
2. Dapat menunjukkan kemajuan yang diperoleh sepanjang waktu
3. Bukti-bukti yang tidak tertulis dapat digunakan.
4. Dapat dipakai untuk menguji suatu unit secara terintegrasi.
5. Dapat dipakai sebagai dasar untuk mengkaji ulang.
6. Mendorong keikutsertaan peserta uji kompetensi dalam ikut bertanggung
jawab atas pengujian yang dilakukannya.
Kelemahan verifikasi portfolio :
1. Peserta uji kompetensi membutuhkan petunjuk yang jelas tentang
sejauhmana bukti-bukti tersebut harus diajukan
2. Daftar referensi atau indek tentang portofolio yang diajukan harus ditetapkan
terlebih dahulu.
3. Bukti-bukti yang ditunjukan harus valid dan masih berlaku.
4. Pemilihan dan penjelasan dari bukti-bukti yang diajukan oleh peserta uji
kompetensi dapat berpengaruh pada hasil yang diharapkan.
5. Jadi metode ini memerlukan petunjuk yang jelas tentang batasan bukti phisik
yang dapat dinilai dan diteliti keabsahan bukti yang diajukan peserta uji
kompetensi
24. METODE WAWANCARA
Metode ini asesor akan memberikan pertanyaan kepada peserta uji
kompetensi , dimana pertanyaan tersebut disusun berdasarkan
KUK/Elemen/ Unit Kompetensi dan bukti portofolio yang relevan dengan
tuntutan unit kompetensi yang diujikan.
a. Wawancara oleh tim atau panel,
Wawancara yang dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua
orang atau lebih terhadap seorang yang diwawancarai.
b. Wawancara tertutup,
Jenis wawancara yang umumnya informan tidak mengetahui dan tidak
menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai untuk keperluan tertentu.
Bentuk seperti ini cenderung akan menyinggung perasaan informan,
sehingga umumnya dihindari dalam sebuah penelitian.
c. Wawancara terbuka,
Jenis wawancara dimana informan mengetahui secara pasti bahwa
mereka sedang diwawancarai dan paham akan maksud wawancara
tersebut.
25. d. Wawancara riwayat secara lisan,
Wawancara yang dilakukan terhadap orang-orang yang pernah
membuat sejarah atau yang telah membuat karya ilmiah, sosial,
pembangunan, perdamaian, dan sebagainya. Maksud wawancara ini
untuk mengungkap riwayat hidup, pekerjaan, kesenangan, ketekunan,
pergaulan, dan sebagainya.
e. Wawancara terstruktur,
Wawancara yang pelakunya menetapkan sendiri permasalahannya dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta. Sebelum
diadakan wawancara sudah dibuat daftar pertanyaan yang sangat urut
dan terstruktur. Pada jenis ini jarang terdapat pertanyaan yang bersifat
pendalaman (probing) yang dapat mengarahkan informan agar jangan
sampai mengungkap kebohongan.
f. Wawancara tidak terstruktur,
Wawancara yang digunakan untuk menemukan informasi yang bukan
baku atau informasi tunggal. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara
jenis ini tidak disusun terlebih dahulu, dan biasanya pertanyaan ini
mengalir begitu saja, mengikuti alur pembicaraan yang telah diciptakan.
26. Cara mengembangkan asesmen wawancara :
1. Gunakan metode wawancara tersetruktur
2. Menyusun pertanyaan berdasarkan KUK/Elemen/ Unit
Kompetensi dan bukti portofolio yang relevan
3. Membuat pertanyaan yang dianggap kritis sesuai Standar
Kompetensi dan mengarah pada bukti portofolio yang relevan
dengan Standar Kompetensi
4. Memastikan terpenuhinya 5 dimensi kompetensi pada skema
sertifikasi
Formulir Yang digunakan :
FR.IA.09 Pertanyaan Wawancara
27. METODE TES TERTULIS
Metode Tes Tertulis :
Metode tertulis dengan menggunakan test tulis dimana peserta menjawab
semua pertanyaan sesuai dengan standar. Metode Tes Tertulis biasanya
digunakan untuk mengukur Aspek Knowledge/ kognitif ( teori Bloom) pada
aspek kompetensi.
Pada metode uji/test terulis terdapat dua bagian yaitu uji/tes bersifat subjektif
dan objektif, dimana metode tersebut dapat dipergunakan secara bersamaan
atau dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Macam – Macam :
1. Jawaban singkat
2. Pilihan Ganda
3. Benar atau salah
4. Menjodohkan
5. Memberi tanda
Formulir Yang digunakan :
FR.IA.05 Daftar Pertanyaan Tulis – Pilihan Ganda,
atau
FR.IA.06 Daftar Pertanyaan Tulis – Esai
28. Cara membuat instrument uji tertulis ( jawaban singkat, B-S, pilihan
ganda, menjodohkan dan memberi tanda) Modul MPA Hal.30
1. Menggunakan pengetahuan yang dibutuhkan yang terdapat pada
panduan penilaian/asesmen yang sesuai dengan standar kompetensi
pilihan asesi.
2. Dan atau menggunakan KUK pada setiap elemen kompetensi yang
sesuai dengan standar kompetensi pilihan asesi.
3. Memastikan adanya dimensi kompetensi untuk setiap pertanyaan dan
atau pernyataan yang terdapat pada metode asesmen dan perangkat
asesmen yang digunakan
4. Gunakan form Pertanyaan Tulis
Proses Pelaksanaan Tes Tulis :
1. Gunakan Form Pertanyaan Tulis
2. Buat pertanyaan bagian Pertanyaan
3. Buatlah kunci jawaban pada Bagian Kunci jawaban
4. Peserta menjawab sesuai no. Urut pertanyaan
5. Buat keputusan K atau BK
29. METODE TES LISAN
Pada metode ini asesor akan memberikan pertanyaan secara lisan dan langsung
kepada asesi, dimana pertanyaan tersebut disusun terlebih dahulu dan mengacu
kepada unit kompetensi yang diujikan. Metode Tes Lisan biasanya digunakan untuk
mengukur Aspek Knowledge/ kognitif ( teori Bloom) pada aspek kompetensi.
Cara mengembangkan perangkat asesmen dengan metode lisan
1. Untuk menyusun pertanyaan pelajari dengan seksama dokumen unit kompetensi yang akan
diujikan dan gunakanlah format untuk pertanyaan lisan yang telah tersedia.
2. Identifikasi aspek pengetahuan yang terkandung dalam setiap pernyataan yang terdapat pada
Kriteria unjuk kerja
3. Pilih dari pernyataan Kriteria Unjuk Kerja yang mengandung Knowledge/ Pengetahuan dan
gunakan pernyataan tersebut sebagai acuan untuk membuat kalimat pertanyaan.
4. Asesor membuat kunci jawaban terhadap soal, sebagai acuan untuk menilai sejauh mana peserta
uji kompetensi mampu menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
5. Memastikan adanya dimensi kompetensi untuk setiap pertanyaan dan atau pernyataan yang
terdapat pada metode asesmen dan perangkat asesmen yang digunakan
Proses Pelaksanaan Lisan :
1. Gunakan Form Daftar Pertanyaan Lisan ( FR.IA.07)
2. No. Urut sesuai pada FORM yang tersedia yaitu Bukti Tambahan, Pada Jenis Perangkat Asesmen DPL.
3. Buat pertanyaan di kolom Pertanyaan
4. Buatlah kunci jawaban pada kolom jawaban yang diharapakan
5. Tanyakan kepada peserta sesuai no. Urut pertanyaan
6. Rangkum jawaban peserta dan masukkan ke dalam jawaban yang diharapkan.
7. Buat keputusan K atau BK
31. Perangkat
Asesmen
FR.IA.01 Ceklis Observasi
FR.IA.02 Tugas Praktek Demontrasi
FR.IA.03 Pertanyaan Pendukung
FR.IA.07.Daftar Pertanyaan Lisan
FR.IA.08 Verifikasi Portofolio
VP (Verifikasi Portofolio)
CL (Daftar Periksa)
DIT ( Daftar Intruksi
Tersetruktur)
DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan)
DPT (Daftar Pertanyaan
Tulis)
PW ( Pertanyaan
Wawancara )
FR.IA.01 Ceklis Observasi
FR.IA.04 Penjelasan Singkat Proyek
Terkait Pekerjaan
VPK (Verifikasi Pihak
Ketiga)
CUP ( Ceklis Ulasan
Produk)
FR.IA.09 Pertanyaan Wawancara
FR.IA.10 Bukti Pihak Ketiga
FR.IA.05 DPT – Pilihan Ganda
FR.IA.06 DPT - ESAI
4. MENGEMBANGKAN MATERI UJI KOMPETENSI
INSTRUMEN
ASESMEN
32. PRINSIP-PRINSIP ASESMEN
• Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding
(benchmark) yang valid.
• Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan yang
konsisten pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang
berbeda, dalam situasi yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya
tetap konsisten
• Fleksibel
Seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan organisasi
• Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik asesi
serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi asesi yang
memiliki kebutuhan khusus