PLC (Programmable Logic Controller) diperkenalkan pada 1969 untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay. PLC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol proses industri dengan menggunakan bahasa pemrograman khusus. PLC memiliki kemampuan input-output yang memungkinkan langsung terhubung dengan perangkat luar seperti sensor dan aktuator.
PLC merupakan sistem komputer khusus untuk pengontrolan proses industri yang dirancang untuk tujuan pengontrolan mesin, mudah dikoneksikan dengan perangkat I/O, dan memiliki kemampuan untuk menggantikan kontrol sekuensial menggunakan relay. PLC pertama kali dikembangkan pada tahun 1960an untuk menggantikan sistem kontrol relay di pabrik mobil.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali PLC (Programmable Logic Controller) yang mencakup penjelasan mengenai konsep dasar sistem kendali, bagian-bagian PLC, bahasa pemrograman PLC, dan contoh aplikasi PLC dalam pengoperasian motor.
Dokumen tersebut merangkum simulasi sistem pengisian barang otomatis menggunakan PLC Omron. Sistem ini menggunakan sensor inframerah dan fotodioda sebagai input, PLC sebagai pengendali, dan central lock serta lampu indikator sebagai output. Program PLC dibuat menggunakan ladder diagram untuk mengontrol aliran barang berdasarkan warna melalui jalur pengisian dan pengepakan secara otomatis.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelatihan dasar sistem PLC. Ringkasannya adalah: (1) PLC adalah sistem kontrol logika yang terprogram yang terdiri dari hardware dan software, (2) Sistem kerja PLC melibatkan input, output, dan proses CPU, (3) Software pemrograman PLC diperlukan untuk mengatur fungsi PLC.
PLC merupakan sistem komputer khusus untuk pengontrolan proses industri yang dirancang untuk tujuan pengontrolan mesin, mudah dikoneksikan dengan perangkat I/O, dan memiliki kemampuan untuk menggantikan kontrol sekuensial menggunakan relay. PLC pertama kali dikembangkan pada tahun 1960an untuk menggantikan sistem kontrol relay di pabrik mobil.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali PLC (Programmable Logic Controller) yang mencakup penjelasan mengenai konsep dasar sistem kendali, bagian-bagian PLC, bahasa pemrograman PLC, dan contoh aplikasi PLC dalam pengoperasian motor.
Dokumen tersebut merangkum simulasi sistem pengisian barang otomatis menggunakan PLC Omron. Sistem ini menggunakan sensor inframerah dan fotodioda sebagai input, PLC sebagai pengendali, dan central lock serta lampu indikator sebagai output. Program PLC dibuat menggunakan ladder diagram untuk mengontrol aliran barang berdasarkan warna melalui jalur pengisian dan pengepakan secara otomatis.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelatihan dasar sistem PLC. Ringkasannya adalah: (1) PLC adalah sistem kontrol logika yang terprogram yang terdiri dari hardware dan software, (2) Sistem kerja PLC melibatkan input, output, dan proses CPU, (3) Software pemrograman PLC diperlukan untuk mengatur fungsi PLC.
Dokumen tersebut membahas tentang modul 1 praktikum automasi 1 yang mencakup pengantar PLC, komponen-komponen hardware PLC seperti CPU dan memori, addressing pada PLC, serta instruksi dasar pemrograman PLC menggunakan ladder diagram.
Dokumen tersebut membahas pengertian PLC (Programmable Logic Controller) sebagai alat pengganti rangkaian relai konvensional untuk mengendalikan proses industri secara otomatis berdasarkan program yang ditentukan. PLC terdiri dari CPU, memori, catu daya, masukan, keluaran, dan antarmuka yang memungkinkannya mendeteksi sinyal dari sensor dan mengontrol peralatan berdasarkan program logika. PLC banyak digunakan dalam proses industri se
PLC merupakan sistem elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan mesin dengan menerapkan fungsi logika, waktu, hitungan, dan operasi aritmatika. PLC memiliki CPU, memori, input/output dan dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri seperti otomatisasi pabrik. Keunggulan PLC dibanding sistem konvensional antara lain perawatan dan modifikasi yang lebih mudah.
Programmable Logic Controller 1 By Mar For IndramayuMuhammad AR
Dokumen tersebut merangkum penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) bangunan. PLC digunakan untuk mengontrol berbagai komponen sistem HVAC seperti mesin pendingin udara, ventilasi, dan pemanas untuk menjaga suhu dan kelembaban ruangan. PLC memungkinkan monitoring dan kontrol secara online untuk menghemat energi dan meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan.
Rubrik penilaian mata kuliah PLC Dasar terdiri dari beberapa aspek penilaian seperti kehadiran, pemilihan dan pemrograman PLC sederhana, pemrograman timer dan counter, soal sequential, dan proyek PKM. Mata kuliah ini diampu oleh dua pengajar dan mencakup materi seperti konfigurasi PLC, pemrograman dasar, fungsi timer dan counter, serta pemrograman antarmuka HMI.
Membuat LED berjalan dengan sistem minimum board ATmega8535, menjelaskan komponen utama seperti mikrokontroller, memori, port I/O, dan langkah-langkahnya seperti merangkai LED dan resistor, membuat program dengan BASCOM AVR, mendownload ke sistem minimum, dan hasilnya LED dapat dinyalakan.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama dalam sistem PLC, termasuk CPU, modul input/output, lampu indikator, rak, dan kasus. CPU berfungsi sebagai otak sistem yang menangani operasi logika dan matematika. Modul I/O menghubungkan peralatan luar dengan CPU. Lampu indikator menunjukkan status PLC. Rak dan kasus menopang komponen-komponen PLC.
PLC adalah sistem elektronik digital yang didesain untuk penggunaan di industri. PLC dapat diprogram untuk mengimplementasikan fungsi logika, urutan, perwaktuan, dan operasi aritmatika untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul input/output. PLC dirancang untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay dan memiliki kemampuan untuk diprogram ulang sesuai kebutuhan.
Dokumen ini membahas tentang Pengantar PLC (Programmable Logic Controller). PLC adalah perangkat elektronik yang dapat diprogram untuk mengontrol mesin dan proses industri. PLC terdiri dari processor, modul input dan output, serta memori untuk menyimpan program logika. PLC berfungsi menggantikan relay logika konvensional dan memudahkan modifikasi proses industri.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan alat pencampur minuman berbasis PLC dengan menggunakan PLC OMRON CQM1 dan bahasa pemrograman Leader Diagram. Alat tersebut bertujuan untuk memenuhi tugas akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang modul 1 praktikum automasi 1 yang mencakup pengantar PLC, komponen-komponen hardware PLC seperti CPU dan memori, addressing pada PLC, serta instruksi dasar pemrograman PLC menggunakan ladder diagram.
Dokumen tersebut membahas pengertian PLC (Programmable Logic Controller) sebagai alat pengganti rangkaian relai konvensional untuk mengendalikan proses industri secara otomatis berdasarkan program yang ditentukan. PLC terdiri dari CPU, memori, catu daya, masukan, keluaran, dan antarmuka yang memungkinkannya mendeteksi sinyal dari sensor dan mengontrol peralatan berdasarkan program logika. PLC banyak digunakan dalam proses industri se
PLC merupakan sistem elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan mesin dengan menerapkan fungsi logika, waktu, hitungan, dan operasi aritmatika. PLC memiliki CPU, memori, input/output dan dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri seperti otomatisasi pabrik. Keunggulan PLC dibanding sistem konvensional antara lain perawatan dan modifikasi yang lebih mudah.
Programmable Logic Controller 1 By Mar For IndramayuMuhammad AR
Dokumen tersebut merangkum penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) bangunan. PLC digunakan untuk mengontrol berbagai komponen sistem HVAC seperti mesin pendingin udara, ventilasi, dan pemanas untuk menjaga suhu dan kelembaban ruangan. PLC memungkinkan monitoring dan kontrol secara online untuk menghemat energi dan meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan.
Rubrik penilaian mata kuliah PLC Dasar terdiri dari beberapa aspek penilaian seperti kehadiran, pemilihan dan pemrograman PLC sederhana, pemrograman timer dan counter, soal sequential, dan proyek PKM. Mata kuliah ini diampu oleh dua pengajar dan mencakup materi seperti konfigurasi PLC, pemrograman dasar, fungsi timer dan counter, serta pemrograman antarmuka HMI.
Membuat LED berjalan dengan sistem minimum board ATmega8535, menjelaskan komponen utama seperti mikrokontroller, memori, port I/O, dan langkah-langkahnya seperti merangkai LED dan resistor, membuat program dengan BASCOM AVR, mendownload ke sistem minimum, dan hasilnya LED dapat dinyalakan.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama dalam sistem PLC, termasuk CPU, modul input/output, lampu indikator, rak, dan kasus. CPU berfungsi sebagai otak sistem yang menangani operasi logika dan matematika. Modul I/O menghubungkan peralatan luar dengan CPU. Lampu indikator menunjukkan status PLC. Rak dan kasus menopang komponen-komponen PLC.
PLC adalah sistem elektronik digital yang didesain untuk penggunaan di industri. PLC dapat diprogram untuk mengimplementasikan fungsi logika, urutan, perwaktuan, dan operasi aritmatika untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul input/output. PLC dirancang untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay dan memiliki kemampuan untuk diprogram ulang sesuai kebutuhan.
Dokumen ini membahas tentang Pengantar PLC (Programmable Logic Controller). PLC adalah perangkat elektronik yang dapat diprogram untuk mengontrol mesin dan proses industri. PLC terdiri dari processor, modul input dan output, serta memori untuk menyimpan program logika. PLC berfungsi menggantikan relay logika konvensional dan memudahkan modifikasi proses industri.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan alat pencampur minuman berbasis PLC dengan menggunakan PLC OMRON CQM1 dan bahasa pemrograman Leader Diagram. Alat tersebut bertujuan untuk memenuhi tugas akhir.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PLC
• Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada
1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon
Corporation.
Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller
• Pemrograman
– Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC.
– Sekarang: PC dengan software berbasis windows.
Schneider Electric Automation Business
• Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada
1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon
Corporation.
Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller
• Pemrograman
– Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC.
– Sekarang: PC dengan software berbasis windows.
3. Diagram Blok Dasar Kotak Hitam (Black
Box)
Schneider Electric Automation Business
4. PLC (Programmable Logic Controller) ?
• Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,
digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri
untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian
relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
• Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah
dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung
dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll)
bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in.
Schneider Electric Automation Business
• Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,
digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri
untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian
relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
• Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah
dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung
dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll)
bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in.
6. Perbedaan Utama antara PLC & Komputer
• Perbedaan utama antara PLC dan komputer:
PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai
skill elektronika tinggi.
• Troubleshooting dalam PLC disederhanakan:
• Fault indicators
• Run / Stop indicators
• Input / Output status indicators
Schneider Electric Automation Business
• Perbedaan utama antara PLC dan komputer:
PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai
skill elektronika tinggi.
• Troubleshooting dalam PLC disederhanakan:
• Fault indicators
• Run / Stop indicators
• Input / Output status indicators
7. Hard-wired Control
• Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan
oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan
kabel.
• Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian
menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.
• Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan
pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut.
• Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi,
designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan
instalasi lagi.
Pemborosan waktu dan biaya
Schneider Electric Automation Business
• Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan
oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan
kabel.
• Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian
menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.
• Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan
pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut.
• Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi,
designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan
instalasi lagi.
Pemborosan waktu dan biaya
8. Contoh hard-wired Control
PB1 PB2
RELAY COIL
Schneider Electric Automation Business
RELAY CONTACTS LAMP
(A) Schematic Diagram
Hard-wired relay type of control
9. Kemampuan PLC
• PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit
kontrol relay yang merupakan instalasi
langsung.
• Rangkaian kontrol cukup dibuat secara
software.
Pengkabelan hanya diperlukan untuk
menghubungkan peralatan input dan output.
• Hal ini mempermudah dalam mendisain dan
memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan
mengubah program PLC.
Schneider Electric Automation Business
• PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit
kontrol relay yang merupakan instalasi
langsung.
• Rangkaian kontrol cukup dibuat secara
software.
Pengkabelan hanya diperlukan untuk
menghubungkan peralatan input dan output.
• Hal ini mempermudah dalam mendisain dan
memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan
mengubah program PLC.
14. Typical Applications - Network
☺Level 1 : Control
- Peer to peer coordination
- HMI displays
☺Level 2 : Hosts
- Recipe data downloads
- Production data uploads
- Application programming and management
Schneider Electric Automation Business
☺Level 0 : Devices
- Pushbutton / simplesensors
☺Level 0.5 : I/O
- Intelligent devices
- Peer to peer coordination
- HMI displays
15. Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (1)
1. Sequence Control :
- pengganti relay control logic
- timers/counters
- pengganti pengendali yang berupa papan
rangkaian elektronik
- pengendali mesin dan proses
Schneider Electric Automation Business
1. Sequence Control :
- pengganti relay control logic
- timers/counters
- pengganti pengendali yang berupa papan
rangkaian elektronik
- pengendali mesin dan proses
16. 2. Sophisticated Control :
- arithmatic operations (+,-,x,:)
- information handling
- analog control (suhu, tekanan,dll)
- PID controller
- servo-motor control
- stepper-motor control
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (2)
Schneider Electric Automation Business
2. Sophisticated Control :
- arithmatic operations (+,-,x,:)
- information handling
- analog control (suhu, tekanan,dll)
- PID controller
- servo-motor control
- stepper-motor control
17. 3. Supervisory Control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer (RS232)
- printer/ASCII interfacing
- factory automation networking
- LAN
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (3)
Schneider Electric Automation Business
3. Supervisory Control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer (RS232)
- printer/ASCII interfacing
- factory automation networking
- LAN
18. Memory
• Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri
atas RAM dan ROM.
• Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang
lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik
pembuatnya.
• Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory
dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula
yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat
disimpan.
Schneider Electric Automation Business
• Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri
atas RAM dan ROM.
• Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang
lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik
pembuatnya.
• Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory
dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula
yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat
disimpan.
19. RAM
• Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM
yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit
melalui programming unit.
• Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan
data akan hilang ketika power supply mati.
• Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan
battery lithium, sehingga meskipun power supply mati,
program dan data tidak hilang.
• Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data
bisa disimpan selama 5 tahun.
Schneider Electric Automation Business
• Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM
yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit
melalui programming unit.
• Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan
data akan hilang ketika power supply mati.
• Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan
battery lithium, sehingga meskipun power supply mati,
program dan data tidak hilang.
• Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data
bisa disimpan selama 5 tahun.
20. ROM
• Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi
harus ada ‘Operating System’ PLC.
• Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat
PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat
dibaca oleh processor.
• Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM
tapi EPROM atau EEPROM.
• Pengguna dapat juga menyimpan program di
sebagian tempat di EEPROM atau dikenal
sebagai Flash Memory.
Schneider Electric Automation Business
• Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi
harus ada ‘Operating System’ PLC.
• Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat
PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat
dibaca oleh processor.
• Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM
tapi EPROM atau EEPROM.
• Pengguna dapat juga menyimpan program di
sebagian tempat di EEPROM atau dikenal
sebagai Flash Memory.
21. Input Unit
• Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor.
• Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor.(22V-24VDC)
• Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus
sinyal input.
• Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga
bisa diketahui input mana yang sedang menerima
sinyal.
Schneider Electric Automation Business
• Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor.
• Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor.(22V-24VDC)
• Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus
sinyal input.
• Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga
bisa diketahui input mana yang sedang menerima
sinyal.
23. Output Unit
• Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface
terhadap peralatan luar.
• Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power
supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal :
pilot lamp, relay, dll)
• Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian
output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC
saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.
Schneider Electric Automation Business
• Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface
terhadap peralatan luar.
• Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power
supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal :
pilot lamp, relay, dll)
• Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian
output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC
saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.
25. Bahasa Pemrograman
Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa
dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC.
1. Ladder Diagram languages (LD)
2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL)
3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages
4. High-level languages : biasanya Visual Basic
Schneider Electric Automation Business
Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa
dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC.
1. Ladder Diagram languages (LD)
2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL)
3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages
4. High-level languages : biasanya Visual Basic
26. • Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum
dan populer dipakai.
• Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara
umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam
rangkaian relay/kontaktor.
• Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di
kanan.
• Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line.
• Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler.
• High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC
yang sekarang menjadi Visual Basic.
• Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah
Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD).
Mengapa Ladder Diagram (LD) ?
Schneider Electric Automation Business
• Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum
dan populer dipakai.
• Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara
umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam
rangkaian relay/kontaktor.
• Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di
kanan.
• Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line.
• Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler.
• High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC
yang sekarang menjadi Visual Basic.
• Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah
Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD).
27. Konsep Pemrograman PLC
• Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0)
• Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input
dan output
• Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial
(proses scanning)
• Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek
penting dalam pemrograman.
Schneider Electric Automation Business
• Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0)
• Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input
dan output
• Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial
(proses scanning)
• Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek
penting dalam pemrograman.
28. Pemilihan PLC
Pemilihan PLC diturunkan dari
kebutuhan aplikasi
Perhatikan batasan kemampuan PLC
Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang
ditangani (analog/digital, AC/DC)
Schneider Electric Automation Business
Pemilihan PLC diturunkan dari
kebutuhan aplikasi
Perhatikan batasan kemampuan PLC
Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang
ditangani (analog/digital, AC/DC)
29. Batasan Pemilihan PLC
• Jumlah dan jenis input (input 60%)
• Jumlah dan jenis output (output 40%)
• Jumlah memory yang tersedia
• Kecepatan (scantime)
1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder
• Komunikasi antar PLC
• Cara/teknik pemrograman
Schneider Electric Automation Business
• Jumlah dan jenis input (input 60%)
• Jumlah dan jenis output (output 40%)
• Jumlah memory yang tersedia
• Kecepatan (scantime)
1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder
• Komunikasi antar PLC
• Cara/teknik pemrograman
30. Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1)
1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang
diinginkan.
2. Menyusun flowchart sistem kendalinya.
3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan
dengan terminal I/O PLC.
4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram.
5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.
6. Simulasi program dan debug software.
Schneider Electric Automation Business
1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang
diinginkan.
2. Menyusun flowchart sistem kendalinya.
3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan
dengan terminal I/O PLC.
4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram.
5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.
6. Simulasi program dan debug software.
31. 7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.
8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input
dan output.
9. Cek semua koneksi input dan output.
10. Tes program dengan menjalankannya.
11. Jika terjadi trouble, edit kembali.
12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.
13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan
program yang dibuat
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2)
Schneider Electric Automation Business
7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.
8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input
dan output.
9. Cek semua koneksi input dan output.
10. Tes program dengan menjalankannya.
11. Jika terjadi trouble, edit kembali.
12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.
13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan
program yang dibuat
32. Keuntungan Menggunakan PLC dalam
Otomatisasi
Waktu implementasi proyek lebih cepat
Mudah dalam modifikasi
Kalkulasi biaya proyek lebih akurat
Memerlukan waktu training lebih pendek
Perubahan disain lebih mudah (dengan software)
Aplikasi kendali yang luas
Perawatan mudah
Reliabilitas tinggi
Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang
buruk
Schneider Electric Automation Business
Waktu implementasi proyek lebih cepat
Mudah dalam modifikasi
Kalkulasi biaya proyek lebih akurat
Memerlukan waktu training lebih pendek
Perubahan disain lebih mudah (dengan software)
Aplikasi kendali yang luas
Perawatan mudah
Reliabilitas tinggi
Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang
buruk
35. PLC vs Smart Relay
Schneider Electric Automation Business
PLC → Twido Modular & Compact Smart Relay → Zelio
36. Perbedaan antara PLC dan Smart Relay
PLC :
1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik.
2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan
memory.
3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti :
sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll.
Smart Relay : (max 40 I/O)
Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan
beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.
Schneider Electric Automation Business
PLC :
1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik.
2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan
memory.
3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti :
sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll.
Smart Relay : (max 40 I/O)
Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan
beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.