1. Desa Seray adalah desa di Lampung yang mata pencaharian utamanya adalah pertanian padi.
2. Petani bernama Bapak Pahroni mengelola lahan seluas 0,5 hektar untuk tanaman padi.
3. Hasil panen dijual ke tengkulak tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut.
1. PRAKTIK PENGENALAN PERTANIAN
USAHATANI PADI DI DESA SERAY
KECAMATAN PESISIR TENGAH
KABUPATEN PESISIR BARAT
PROVINSI LAMPUNG
Oleh : Siska Aprilia (2114131037)
2. LATAR BELAKANG
Praktik Pengenalan Pertanian merupakan mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Pertanian, termasuk mahasiswa
Agribisnis. Kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian (P3) ini bertujuan
untuk mengenalkan mahasiswa baru Agribisnis pada dunia pertanian
secara nyata karena dalam kegiatan ini mereka dapat benar-benar
merasakan kehidupan petani yang sesungguhnya.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Seray Sukarami, Kecamatan Pesisir
Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Usaha tani padi
dipilih sebagai objek kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian. Padi
merupakan komoditas utama yang ada di Desa Seray Sukarami,
Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat.
3. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Praktik Pengenalan Pertanian antara
lain sebagai berikut :
1. Mengetahui subsistem usahatani
2. Mengetahui subsistem agribisnis hulu
3. Mengetahui subsistem agribisnis hilir
4. Mengetahui subsistem lembaga penunjang
5. Mengetahui modal sosial
4. GAMBARAN UMUM DESA
Desa Seray adalah sebuah desa atau pekon yang berada di Kecamatan Pesisir
Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas
wilayah ±250 hektar. Jarak desa menuju ibukota kabupaten, yaitu kabupaten
Pesisir Barat sejauh tiga kilometer.
Topografi wilayah desa berada di dataran rendah. Kegiatan ekonomi utama di
desa Seray adalah pertanian dengan komoditas utama tanaman padi. Jumlah
penduduk Desa Seray berjumlah 2156 jiwa. Sebagian masyarakat di Desa Seray
bekerja sebagai petani, dengan jumlah petani sebanyak 650 orang. Laki-laki
sebanyak 350 orang dan perempuan sebanyak 300 orang. Desa Seray ini
dipimpin Kepala desa yang biasa disebut Peratin Bernama Bapak Ahmad
Sumardi, S.H.
6. SUBSISTEM USAHATANI
B. Aset Rumah Tanga Responden
Aset yang dimiliki responden saat ini adalah rumah, kendaraan, dan alat-alat pertanian. Saat
ini responden memiliki rumah bersifat permanen seluas 60 m2 dan pekarangan seluas 200
m2. Responden memiliki kendaraan berupa 2 buah sepeda motor. Responden memiliki
bengkel alsintan. Rumah tangga responden tidak memiliki tabungan, piutang, hutang, dan
logam mulia.
Alat-alat pertanian yang dimiliki oleh responden :
• 1 Cangkul
• 2 Golok
• 1 Traktor
• 1 Arit
7. SUBSISTEM USAHATANI
C. Sejarah dan Pengalaman Responden Sebagai Petani
Responden bernama bapak Pahroni berusia 48 tahun. Beliau tinggal di desa Seray bersama
istri dan anak-anaknya. Responden sudah bertani sejak umur 16 tahun atau kelas 2 SMK.
Kegiatan bertani merupakan turunan dari kedua orang tua nya. Saat masih berusia 16 tahun
responden sering membantu kedua orang tua nya ke sawah. Sebelum menggeluti profesi
sebagai petani beliau pernah bekerja sebagai petugas instalasi televisi kabel dan beliau juga
pernah membuka usaha penyewaan sound system untuk acara pernikahan. Berbekal ilmu
yang dipelajarinya secara mandiri sejak remaja, juga beberapa ilmu yang diajarkan oleh orang
tua nya serta penyuluh pertanian, saat ini responden berprofesi sebagai petani dengan lahan
pertanian yang merupakan warisan dari orang tua nya.
8. SUBSISTEM USAHATANI
D. Penguasaan Lahan Pertanian
Responden memiliki lahan persawahan seluas 0,5 hektar dengan status milik yang
didapat dari hasil warisan. Selain lahan persawahan responden juga memiliki lahan
perkebunan berupa kacang panjang seluas 0,0025 hektar dengan status milik.
Responden juga memiliki kolam ikan mas yang memiliki luas 0,004 hektar dengan status
milik sendiri.
E. Usahatani Utama
Usahatani utama milik responden adalah tanaman padi. Tanaman padi merupakan
pendapatan utama petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjalankan
aktivitas ekonomi. Luas lahan persawahan yang di budidayakan seluas 0,5 hektar.
9. SUBSISTEM USAHATANI
1. Biaya Benih
Benih yang digunakan responden adalah benih varietas IF16. Benih tersebut dibeli
seharga Rp.90.000 persak (50 kg). Dalam sekali penanaman responden menggukan 1
sak benih IF16 dengan harga Rp.90.000.
11. SUBSISTEM USAHATANI
3. Biaya Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan usahatani, sebagian besar dikerjakan oleh responden. Hanya
beberapa jenis kegiatan yang memerlukan bantuan tenaga kerja, seperti penanaman
yang membutuhkan 15 orang tenaga kerja luar keluarga dengan upah Rp.50.000 per
orang. Penanaman hanya dilakukan satu hari, jadi biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp.750.000. Saat pemberantasan gulma, responden juga memerlukan tenaga kerja
sebanyak 4 orang dengan upah Rp.50.000 per orang selama 3 hari. Biaya yang
dikeluarkan untuk penyiangan sebesar Rp.200.000. Pemanenan dilakukan bersama-
sama oleh kelompok tani. Upah yang dikeluarkan adalah upah padi
12. SUBSISTEM USAHATANI
4. Produksi
Tanaman padi diproduksi selama 3-4 bulan
sekali. Sekali pemanenan responden dapat
menghasilkan gabah sebanyak 2500
kilogram.
Responden tidak melakukan kegiatan
pascapanen, beliau hanya menjual hasil
usatani dalam bentuk gabah yang dijual
kepada tengkulak. Harga gabah yang dijual
sebesar Rp. 5.000 per kilogram. Hasil panen
yang dijual kepada tengkulak sebanyak 2000
kilogram (2 ton). Penerimaan responden
dalam satu kali panen sebesar Rp.
10.000.000.
5. Pendapatan Rumah Tangga
13. SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU
Di Desa Seray belum terdapat pasar dan tidak memiliki toko alat-
alat pertanian. Jadi dalam memenuhi kebutuhan bahan dan alat-
alat pertanian, petani harus membeli barang-barang tersebut di
desa sebelah yaitu Desa Way Redak yang berjarak satu kilometer
atau membeli di ibukota kabupaten yaitu Krui dengan jarak tiga
kilometer.
14. SUBSISTEM AGRIBISNIS HILIR
1. Agroindustri
Responden tidak melakukan kegiatan
pengolahan/ agroindustri, melainkan
langsung menjual hasil panen kepada
pengepul. Di Desa Seray juga tidak
terdapat agroindustri. Pada kegiatan kali
ini saya mewawancara produsen
agroindustri di desa yang letaknya tidak
jauh dari Desa Seray, yaitu Desa Lintik.
16. SUBSISTEM LEMBAGA
PENUNJANG
Subsistem lembaga penunjang di Desa Seray hanya kelompok tani dan balai penyuluh
pertanian yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian. Dalam melaksanakan usahatani
nya, responden dibantu oleh lembaga penunjang seperti penyuluh petanian. Jenis
pelayanan yang diberikan oleh penyuluh pertanian adalah memberikan pengetahuan
tentang pertanian, informasi-informasi terbaru yang dapat membantu petani dalam
melaksanakan usahatani nya, serta memberikan bantuan sarana produksi seperti benih,
pupuk, pestisida, dll.
17. MODAL SOSIAL
1. Trust (Kepercayaan)
Secara umum percaya kepada rekan-rekan petani,
kelompok tani, dan penyuluh pertanian. Untuk informasi
terkait dengan benih, pupuk, harga, dan lainnya petani
percaya kepada rekan-rekan petani, kelompok tani, serta
lembaga penunjang lainnya. Namun, dalam hal bekerja
sama, petani kurang percaya kepada apparat desa.
karena kurangnya informasi dan kerja sama antara
petani dan aparat desa.
2. Norma (Norm)
petani merasa perlu mendengarkan atau menikti saran
dari pihak-pihak lain seperti, rekan-rekan petani,
kelompok tani, dan penyuluh pertanian. Petani juga perlu
melihat, mengikuti, atau mencontoh metode usahatani
dari pihak-pihak tersebut. Dalam hal kerjasama dengan
pihak lain, petani memerlukan adanya kesepakatan
tertulis.
3. Networking dan Asosiasi
Responden merasa penting bekerjasama
dengan pihak-pihak seperti rekan petani,
kelompok tani, penyuluh, pemerintah,
peneliti, dan pengepul dalam hal pengadaan
input, pengolahan, dan pemasaran.
4. Penggunaan ponsel pintar
Responden menggunakan polsel pintar dan
kehidupan sehari-hari. Selain untuk
komunikasi dan hiburan, responden
memanfaatkan polsel pintar untuk mencari
informasi terkait pertanian. Seperti cara
mencegah hama dan penyakit, cara
membajak sawah, dan informasi-informasi
terbaru lainnya.
18. KESIMPULAN
1. Desa Seray adalah sebuah desa atau pekon yang berada di Kecamatan Pesisir Tengah,
Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 250
hektar. Topografi wilayah desa berada di dataran rendah dan kegiatan ekonomi utama di
desa Seray adalah pertanian dengan komoditas utama tanaman padi.
2. Usahatani yang dijalankan oleh reponden adalah usahatani komoditi padi. Lahan yang
dikelola untuk komoditi karet seluas 0,5 hektar dengan status hak milik.
3. Responden tidak melakukan kegiatan agroindustri atau pengolahan. Hasil usahatani
langsung dijual kepada pengepul. Di desa tempat kegiatan juga tidak memiliki
agroindustri. Pada kegiatan homestay ini yang diamati adalah agroindustri gula semut
dan wedang jahe bubuk yang terdapat di desa yang letaknya dekat dengan desa tempat
kegiatan, yaitu Desa Lintik.
19. KESIMPULAN
4. Seluruh hasil produksi usahatani padi milik respoden dijual kepada pegepul. Pada kegiatan
transaksi penentuan harga merupakan hasil kesepakatan di antra penjual dan pembeli.
Setelah terjadi kesepakatan pengepul akan membayarkan uang kepada responden secara
tempo selama 7 hari
5. Subsistem penunjang yang terdapat di desa tidak cukup memadai. Subsistem lembaga
penunjang yang aktif melakukan kegiatannya adalah penyuluh pertanian. Jenis pelayanan
yang diberikan oleh penyuluh pertanian adalah memberikan pengetahuan tentang
pertanian, informasi-informasi terbaru yang dapat membantu petani dalam melaksanakan
usahatani nya, serta memberikan bantuan sarana produksi seperti benih, pupuk, pestisida,
dll.
6. Dalam modal sosial hubungan responden dengan pihak lain cukup baik. Namun, hubungan
responden dengan aparat (pamong) desa kurang baik dikarenakan kurangnya komunikasi
dan perhatian dari aparat desa terhadapat usahatani responden dan petani lainnya.