SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
TUGAS ASKEP 1
“Sistem Muskuloskeletal”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

DEWI SARTINA
NUR FITRIANINGSIH.
WD.MUNAWAR.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga
kami

dapat

menyelesaikan

tugas

makalah

ini

yang

membahas

tentang

SISTEM

MUSKULOSKELETAL.
Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami.Pembahasan di dalamnya kami
dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll.Dengan pemahaman berdasarkan
pokok bahasan masalah System Muskuloskeletal.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang
menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan kami khususnya.

Raha, 11 Maret 2013

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………………...ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan masalah………………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………
E. Metode penulisan………………………………………………………………
F. Sistematika penulisan………………………………………………………….

BAB II. PEMBAHASAN
A. Klasifikasi dan Struktur tulang……………………………………………………..
B. Struktur Anatomi Axial Skeletal…………………………………………………
C. Struktur Anatomi Apendikular Skeletal……………………………………………
D. Articaltion dan Body Movement………………………………………………..
E. Struktur Otot tubuh……………………………………………………………
F. Struktur otot ekstremitas………………………………………………………

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..
B.

Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh
manusia, seorang perawat professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat
pada alat tubuh tersebut. Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan
yang lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau
daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu , Ana : Bagian, Memisahkan.Tomi (tomie) =
Tomneinei : iris / potong.Fisiologi berasal dari kata Fisis (physis) : Alam atau cara kerja .Logos
(logi) : ilmu pengetahuan.Dari kata tersebut di atas dapat di simplksn bahwa pengertian anatomi
dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh
dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
susunan tubuh dengan baik secara keseluruhan maupun bagian – bagian serta hubungan alat
tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan
dari tiap – tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat – alat tubuh dan sebagainya.
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengukur pergerakan.
Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk untuk
memperoleh fungsi system muskuloskeletal yang optimum. Aktivitas gerak tubuh manusia
tergantung pada efektifnya interaksi antara sendi yang normal unit-unit neuromuskular yang
menggerakkannya. Elemen-elemen tersebut juga berinteraksi untuk mendistribusikan stress
mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot, ligamen, rawan sendi dan tulang saling bekerjasama
dibawah kendali sistem saraf agar fungsi tersebut dapat berlangsung dengan sempurna.
B.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana klasifikasi dan struktur tulang ?
2. Bagaimana struktur anatomi dari aksial skeleton, struktur dari anatomi apendikular
skeleton, articaltion dan body movement ?
3. Bagaimana struktur otot tubuh?
4. Bagaimana struktur otot ekstreminitas ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memahami tentang sistem muskuloskeletal
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami pengklasifikasian dan struktur dari tulang.
2. Mahasiswa mampu memahami struktur anatomi dari aksial skeleton, struktur
anatomi dari apendikular skeleton, articaltion dan body movement.
3. Mahasiswa mampu memahami struktur otot tubuh.
4. Mahasiswa mampu memahami struktur otot ekstreminitas.
D. MANFAAT PENULISAN.
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pengertian dari system muskuloskeletal.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dalam mempelajari pengertian
lebih jauh dari system muskuloskeletal itu.

D. METODE PENULISAN.
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi
kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca pustaka tentang sistem pemberian obat secara
intramuskular.Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari browsing internet yang
merupakan metode yang dapat mempermudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

F.SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini ialah :
BAB I. PENDAHULUAN
G. Latar belakang
H. Rumusan masalah
I. Tujuan
J. Manfaat
K. Metode penulisan
L. Sistematika penulisan

BAB II. PEMBAHASAN

G. Klasifikasi dan Struktur tulang
H. Struktur Anatomi Axial Skeletal
I. Struktur Anatomi Apendikular Skeletal
J. Articaltion dan Body Movement
K. Struktur Otot tubuh
L. Struktur otot ekstremitas
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A.Klasifikasi Dan Struktur Tulang
Susunan kerangka manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang
banyaknya kira-kira 206 buah tulang, dan satu sama lainnya saling berhubungan yang didukung
oleh tendon ( penyambung antara tulang ), otot dan ligament ( pita jaringan ukat dimana 2 atau
lebih tulang ditempatkan bersama-sama dengan satu sama lain pada sendi ). Tulang utama dalam
tubuh manusia adalah tulang paha di kaki atas.
Kerangka manusia merupakan 15 % dari berat total tubuh, dan sekitar setengah dari berat
tubuh adalah air. Kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama yaitu tulang, tulang rawan,
dan sendi associated. Kerangka manusia dapat di bagi menjadi dua divisi yaitu axial skeleton dan
appendic skeleton.
Tulang berfungsi untuk menyongkong struktur tubuh, menjadi tempat melekatnya serat
otot, membentuk sel darah, menyimpan ion anorganik ( kalsium dan fosfor ), melindungi organ
dalam dari trauma. Rangka digolongkan menjadi tiga yaitu axial skeleton, appendicular skeleton,
dan articaltion.
Tulang diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan bahan pembentuknya
a.

Tulang Rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar).

Matriks tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan
terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Tulang Rawan Hialin
Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang Rawan Fibrosa
Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang
dapat dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, mislanya pada ruas tulang
belakang dan lutut.
3) Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang rawan ini tidak
akan mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak
dijumpai di dalam telinga, cuping hidung dan epiglotis.

b.

Tulang Keras
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan),

dibentuk oleh asteosit yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung
sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang
terkandung dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur.

2. Berdasarkan penyusunnya
a.

Tulang Kompak
1) Padat, halus dan homogen
2) Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow
3) Haversian System Tersusun atas unit : Osten
4) Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan
saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
5) Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur,
membran ini mengandung :
6) Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.
7) Osteoblas.

b.

Tulang Spongiosa
1) Tersusun atas “honeycomb” network yang disebut trabekula.
2) Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
3) Rongga anatar trebakula terisis “red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah
yang memberi nutrisi pada tulang.
4) Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan
dan paha.

3. Berdasarkan Bentuknya
a. Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur,
radius, ulna.
b. Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
c. Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang
rusuk dan sternum.
d. Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis.

Struktur tulang, tulang merupakan jaringan ikat khusus, yang tersusun atas sel yang
tertanam di dalam matriks serat organik dan ion anorganik. Sel itu sendiri terbagi atas tiga
bagian.
a. Osteoblas adalah sel yang aktif mensintesis matriks tulang. Sel ini distimulasi oleh
hormon pertumbuhan
b. Osteosit adalah osteoblas dorman yang dikelilingi oleh matriks. Osteosit dapat diaktifkan
kembali ketika tulang cedera
c. osteoklas adalah sel berinti banyak yang membentuk kembali tulang dan melepaskan ion
anorganik (yaitu, kalsium, fosfat) dan komponen organik. Osteoklas dirangsang oleh
hormon paratiroid.
Dan matriks terbagi menjadi dua pada system ini yaitu
a. matriks organik yang terdiri atas serat kolagen dan glikoprotein
b. matriks anorganik terdiri atas ion, bentuk yang terbanyak adalah kalsium fosfat dalam
bentuk kristal yang disebut hidroksiapatit.

B.Stuktur Anatomi

1.Struktur Aksial Skeleton
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan
menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang
hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
Bagian-bagian rangka aksial :
a.Tulang Tengkorak
a) Tulang tengkorak otak
Tulang tengkorak tersusun dari 22 tulang yaitu 8 tulang cranial dan 14 tulang fasial. Tulang
tengkorak terbentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung , satu sama lain
berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak
wajah. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung
kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan. Banyaknya delapan buah dan terdiri dari tiga
bagian yaitu :
1)

Kubah tengkorak yang terdiri dari tulang-tulang :
a. Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala
b. Os Padetal : tulang ubun-ubun terletak ditengah kepala
c. Os Oksipital : Tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada Os okspital ,
terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang
belakang yang disebut foramen magnum.
2)

Dasar tengkorak terdiri dari tulang-tulang :
a. Os Sfenoidal (tulang baji) : tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak , bentuknya
seperti kupu-kupu yang mempunyai tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah
rongga yang disebut kavum spenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung.
Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika
yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise)
b. Os etmoidal (tulang pelipis) : terletak disebelah depan dari Os spenoidal, diantara lekuk
mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar
mempunyai lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf penciuman
kehidung, sedangkan bagian yang tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga
hidung. Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian
tulang-tulang lain diantaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang
pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan
yang terdiri dari lekukan depan, tengah dan belakang.

3)

Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (Os temporal) dan sebagian dari tulang

dahi , tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat dibagian kiri dan kanan samping
kepala dan terbagi atas tiga bagian yaitu :
a. Bagian tulang (skuamosa) yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga telinga tengah
dan telinga dalam.
b. Bagian tulang keras (Os petrosum) yang menjorok kebagian tulang pipi dan mempunyai
taju yang disebut prosesus stiloid
c. Bagian mastoid terdiri dari tulang-tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi
udara dan memiliki taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid.

Tengkorak Wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil dari pada tengkorak otak, di dalamnya
terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut ( kavum oris ), rongga hidung (kavum
nasi) dan rongga mata ( kavum orbita ).
Dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1)

Bagian Hidung
a. Os latrimal : tulang mata, terletak disebelah kiri atau kanan pangkal hidung di sudut
mata.
b. Os nasal : tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas.
c. Os kotra nasal : tulang karang hidung letaknya di dalam rongga hidung bentuknya
berlipat-lipat.
d. Septum nasi : sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak.

2)

Bagian Rahang
a. Os maksilaris ( tulang rahang atas) , terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi
satu didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus
maksilaris yang berhubungan dengan rongga hidung.
b. Dibawah Os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut
prosesus alveolaris
c. Os sigomatikum tulang pipi, terdiri dari dua tulang kiri atau kanan.
d. Os palatum, tulang langit-langit terdiri dari dua buah tulang kiri atau kanan. Di bagian
tulang muka ini yang keras disebut palatum mole.
e. Os mandibularis, tulang rahang bawah. Dua buah kiri atau kanan dan menjadi satu
dipertengahan dagu.
f. Os hyoid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu
terdapat dipangkal leher diantara otot-otot leher.

c. Tulang Kerangka Dada

Kerangka dada dibentuk oleh sususan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri
dari:
1) Tulang dada (sternum) : 1 buah
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada) bentuknya gepeng
dan sedikit melebar, yang terdiri atas tiga bagian yaitu :
a. Manubrium Sterni , bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan
tulang selangka (klavikula) dan tulang iga.
b. Korpus sterni , bagian yang terbesar dari tulang dan bentuk persendian dengan tulangtulang iga.
c. Prosesus xifoid , Bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk rawan.

2) Tulang iga (kosta) : 12 pasang
Os Kosta / tulang iga yang banyaknya 12 pasang (24 buah) , kiri dan kanan, bagian depan
berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas vertebra thorakalis dengan perantaraan persendian. Perhubungan
ini memungkinkan tulang-tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama pernafasan.
Tulang iga dibagi tiga macam :
a. Iga sejati ( Os costa vera), banyaknya 7 pasang, berhubungan langsung dengan tulang
dada dengan perantara persendiaan.
b. Iga tak sejati (Os Costa sepuria), banyaknya 3 pasang berhubungan dengan tulang dada
dengan perantara tulang rawan dari tulang iga sejati ke 7.
c. Iga melayang (Os costa fuitantes), banyaknya 2 pasang, tidak mempunyai hubungan
dengan tulang dada.

3) Vertebra torakalis (ruas tulang belakang) : 12 ruas
C.Ruas Tulang Belakang.

Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama hanya ada perbedaannya
sedikit bergantung pada kerja yang ditanganinya . ruas-ruas ini terdiri atas beberapa bagian :
a. Badan ruas, merupakan ruas yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat terletak disebelah
depan.
b. Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang belakang,
terletak disebelah belakang dan pada bagian ini terdapat beberapa tonjolannya itu :

(1) Prosesus spinosus (taju duri), terdapat ditengah lengkung ruas menonjol kebelakang.
(2) Proesus transversum (Taju sayap), terdapat disamping kiri dan kanan taju ruas.
(3) Prosesus artikularis ( taju penyendi ), bentuk persendian dengan ruas tulang belakang
(vertebralis).
Ruas-ruas tulang be;akang ini tersusun atas kebawah dan diantara masing-masing ruas
dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antar ruas sehingga tulang belakang bisa
tegak dan membungkung. Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdiri dari :
a)

Vertebra servikalis ( tulang leher ) 7 ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya

besar. Ruas pertama vertebra servikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala untuk
mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontoid (aksis ) yang memungkinkan kepala
berputar ke kanan dan kekiri. Ruas ke 7 mempunyai taju yang disebut taju prominan.
b)

Vertebra torakalis ( tulang punggung ) terdiri dari 12 ruas. Badan ruas besar dan kuat taju

durinya panjang dan melengkung
c)

Vertebral lumbalis ( tulang pinggang ) terdiri dari 5 ruas. Badan ruasnya besar, tebal dan

kuat, taju durinya agak picak. Baagian ruas agak menonjol disebut promontorium.
d)

Vertebra sakralis ( tulang kelangkang ) terdiri dari 5 ruas, ruas-ruasnya menjadi satu

sehingga menyerupai sebuah tulang disamping kiri atau kanannya terdapat lubang kecil 5 buah
yang disebut furamen sakralis. Os sacrum menjadi dinding bagian belakang dari rongga panggul.
e)

Vertebra koksigialis ( tulang ekor ), terdiri dari 4 ruas, ruas-ruasnya kecil dan menjadi

sebuah tulang yang juga Os koksigialais.

2.Struktur Apendikular Skleton
Apendikular skeleton tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton
aksial. Apendikular skeleton ini terdiri dari :

a.

Girdle pectoral ( gelang bahu )
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (gelang bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan

serta tungkai. Setiap girdel pectoral (gelang bahu) memiliki dua tulang-klavikula dan skapuladan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial.
1)

Scapula ( tulang belikat ) terdapat dibagian punggung sebelah luar atas, mempunyai

bagian yang disebut spina scapula.
a. Bagian spina pada skapula adalah bubungan tulang yang berawal dari tepi vertebra dan
melebar saat mendekati ujung bahu
b. Spina berakhir pada prosesus akromion, yang berartikulasi dengan klavikula: bagian ini
menggantung persendian bahu.
c. Prosesus koroid adalah tonjolan berbentuk kait pada tepi superior yang berfungsi
sebagai tempat perlekatan sebagian otot dinding dada dengan lengan.
d. Rongga glenoid (fosa glenoid) adalah suatu ceruk dangkal yang ditemukan pada
persendian tepi superior dan lateral. Bagian ini mempertahankan letak kepala humerus
(tulang lengan)
2)

Klavikula ( tulang selangka ) adalah tulang yang bentuknya panjang berbentuk S, yang

secara lateral berartikulasi dengan prosesus akromion pada skapula dan secara medial dengan
manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular. Bagian yang
berhubungan dengan sternum disebut ekstrimitas strenalis, dan bagian yang berhubungan dengan
akromion disebut ekstremitas akrominalis.
a. Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk konveks, atau melengkung ke
depan
b. Sepertiga bagian lateral tulang klavikula berbentuk konkaf, atau melengkung ke belakang
c. Klavikula berfungsi sebagai tempat pendekatan sebagian otot leher, toraks, punggung
dan lengan.
b.

Anggota gerak atas
Lengan atas Tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah dan tulang tangan.

a.Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala membulat
yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher anatomis, dan bagian batang yang
b. Tulang – tulang lengan bawah adalah ulna sisi medial dan tulang radius disisi lateral ( sisi
ibu jari) yang di hubungkan denagn suatu jaringan ikat fleksibel, membrane interoseus.

Tulang pergelangan tangan (karpus).
Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua
baris,setiap baris berisi empat tulang.
a.

Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari tulang

berikut ini :
1).Navikular (skafoid), dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai perahu
2).Lunatum dinamakan demikian karena bentuknya seperti bulan sabit
3).Trikuetral (triangular), dinamakan demikian memiliki tiga sudut
4).Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena ukuran dan bentuknya
menyerupai kacang.
b.

Brisan tulang karpal distal terdiri dari :

1).Trapesium, sebelumnya disebut tulang multangular besar karena permukaannya yang banyak
2).Trapezoid, berukuran lebih kecil, tetapi multi-sisi juga
3).Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang yang bulat dan besar
4).Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan menyerupai kait, yang
meluas pada sisi medial pergelangan tangan.

Tangan (metacarpus)
Terdiri dari tulang pipa pendek, tersusun dari lima tulang metacarpal.
1).Semua tulang metakarpal sangat serupa, kecuali untuk ukuran panjang metacarpal pertama
pada ibu jari.
2).Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan
distal tulang karpal pergelangan tangan. Sebuah batang, dan sebuah kepala terpilin yang
berartikualsi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari, kepala tulang metacarpal membentuk
buku jari yang menonjol pada tangan.

Tulang-tulang jari disebut phalanges,
Terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang
yang berhubungan dengan metakarpalia perantaraan.Tulang tunggalnya lebih sering disebut
tulang falang.
1).Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial, dan falang distal.
2).Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal, dan medial

c.

Girdel pelvis
Bagian ini mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ-

organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul (disebut juga oksa kaksa,
tulang tanpa nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan
berartikulasi di sisi posterior dengan sacrum.
Setiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros
pemegang serta dua baling-baling.
1).Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut asetabulum, yang menerima
kepala femur, atau tulang paha, di persendian panggul.
2)Ilium adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan keluar asetabulum. Bagian ini
naik posisinya sampai mencapai Kristal iliaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di
panggul.
a. Ujung anterior Krista adalah pada spina iliaka anterior superior dan ujung posteriornya
pada spina iliaka posterior superior. Spina ini menjadi tempat pelekatan otot dan
ligament.
b. Spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar di bawah spina iliaka anterior
superior. Sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka posterior superior adalah
spina iliaka posterior inferior.
c. Dibawah spina iliaka posterior inferior, tepi posterior tulang ilium membentuk lekukan
yang dalam disebut takik skiatik besar.
3) Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi medialnya
turut membentuk takik skiatik besar.
a. ada sisi inferior takik skiatik besar adalah bagian spina iskial yang menonjol, yang
menjadi tempat melekatnya ligamen dari sacrum.
b. Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil.
c. Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang menyongkong tubuh dalam
posisi duduk. Tulang ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot paha posterior.
d. Dibagian anterior tuberositas iskial, terdapat ramus iskial ramping yang memanjang kea
rah depandan ke atas untuk menyatu dengan ramus pubis inferior, yang memanjang ke
bawah dari tulang pubis.
4) Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini
terutama terdiri dari dua batang tulang ramus pubis superior dan inferor.
a. Ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu dengan pasangannya dari sisi
lain di garis tengah simfisis pubis.
b. Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan tulang pubis dibawah
simfisis.
c. Foramen obturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ramus isikal, ramus pubis
inferior, dan ramus pubis superior. Foramen ini merupakan foramen terbesar pada rangka
dan selama hidup dilapisi dengan membrane obturator.

d. Anggota gerak bawah
 Tungkai bawah,
Secara anatomis, bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah
paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.
1) Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang terpanjang, terkuat dan terberat dari
semua tulang pada rangka tubuh
a) Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk artikulasi dengan asetabulum.
Permukaan lembut dari bagian kepala mengalami depresi, fovea kapitis, untuk tempat
perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap di tempatnya dan membawah
pembuluh darah ke kepala tersebut.
a. Femur tidak berada pada garis vetrikel tubuh. Kepala femur masuk dengan pas ke
asetabulum untuk membentuk sudut sekitar 125 derajat dari bagian femur, dengan
demikian, batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat bergerak.
b. Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 125 derajat) karena pelvis
lebih lebar dan femur lebih pendek.
b) Di bawah bagian kepala yang terus adalah bagian leher yang tebal yang terus memanjang
sebagai batang. Garis intertrokanter pada permukaan posterior tulang membatasi bagian leher
dan bagian batang.
c) Ujung atas batang memliki dua prosesus yang menonjol trokanter besar dan trokanter kecil,
sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul.
d)

Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja linea aspera yaitu lekuk

kasar untuk perlekatan beberapa otot.
e) Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondilus lateral
a. Pada permukaan posterior, dua kondilus tersebut membesar dengan fosa Interkondilar
yang terletak diantara keduanya. Area triangular di atas fosa interkondilar disebut
permukaan popliteal.
b. Pada permukaan anterior, epikondilus medial dan lateral berada di atas dua kondilus
besar. Permukaan artikular halus yang terdapat diantara kledua kondilus adalah
permukaan patelar, yang berbentuk konkaf untuk menerima patela (tempurung lutut)

 Tulang Tungkai
adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral
1) Tibia adalah tulang medial yang besar : tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke
bagian kaki.
a. Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral, yang berbentuk
konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral.
b. Kartilago pipih berbentuk baji, kartilago semilunar (meniskus) medial dan lateral
(meniskus), barada di pinggir kondilus untuk memperdalam permukaan artikular.
c. Tonjolan interkondilar terletak diantara dua kondilus.
d. Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset fibula, yang menerima bagian kepala
fibula.
e. Tuberositas tibial, yang berfungsi untuk tempat perlekatan ligamen patela, menonjol
pada permukaan anterior diantara dua kondilus.
f. Krista Tibial (anterior), lebih umum disebut tulang kering, adalah punggung batang
tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah.
g. Ujung bawah tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki.
Maleolus medial adalah tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada sisi medial
pergelangan kaki.

2) Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh. Panjangnya proporsional, dan tidak
turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang tersedia
sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai.
a. Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus lateral tulang
tibia.
b. Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang tibia,
dan memanjang ke arah leteral menjadi maleolus lateral, yang seperti maleolus tibia
lateral, dapat di raba di pergelangan kaki.

 Pergelangan kaki dan kaki
Tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang Tarsal menyerupai
tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar : tulang metatarsal juga
menyerupai tulang metakarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari
tangan.

1)

Ada tujuh tulang tarsal
a. Tulang Talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral
fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki. Oleh karena itu, bagian ini
menopang seluruh berat tungkai, yang tersebar setengah kebawah ke arah tumit dan
setengah lagi kedepan pada tulang – tulang pembentuk lengkung kaki.
b. Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi
tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit menginjak
tanah.
c. Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk berartikulasi
dengan talus dan permukaan arterior berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga
tulang tarsal.
d. Ketriga tulang kuneiform yang berbentuk baji, diberi nomor dari sisi medial ke sisi
lateral, sebagai kuneiform pertama, kedua, dan ketiga. Masing – masing tulang
berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor sama: tulang kunieform ketiga juga
berartikulasi denga tulang tarsal ketujuh, yaitu tulang kuboid. Tulang kuneiform ini
berbentuk arkus transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki.
e. Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal keempat dan
kelima: di sisi posterior, tulang ini berartikulasi dengan kalkaneus.

2) Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping.
Setiap metatarsal memiliki bagian dasar batang, dan bagian kepala.
a. Tulang – tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor danri satu sampai lima, mulai
dari sisi medial ibu jari kaki.
b. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal. Bagian kepalanya berartikulasi
degan falang.
c. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki.
d. Bagian kepala metatarsal pertama memiliki dua tulang sesamoid yang melekat pada
permukaan platarnya.
e. Ke-14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari tangan, tersusun dalam
barisan proksimal, medial, dan distal. Ibu jari kaki hanya memiliki falang proksimal dan
distal.

3. Artcaltion
Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur
khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya
sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah
sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat.
Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh
selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang
disebut sinoval.
a.

Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar

tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa
digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis. Suture adalah
hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada
tengkorak. Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini
tidak dapat digerakkan.

b.

Amfiartrosis
Amfiartrosis Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk

sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar
tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan
ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
c.

Diartosis
Diartosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan

sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.
Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan
fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane
synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:
1)

Sendi Peluru

2)

Sendi Engsel

3)

Sendi Putar

4)

Sendi Ovoid

5)

Sendi Pelana atau Sela

6)

Sendi luncur

4. Body Movement

a.

Gerakan Lurus (linear motion)-gliding

b.

Gerakan Sudut (angular motion)
adapun gerakan – gerakan dari tubuh adalah :
a.

Fleksi-ekstensi-hiperektensi

Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh, seperti
saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai
kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping.
Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada
siku dan lutut setelah fleksi.
Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang.
b.

Abduksi-adduksi

Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan
berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari
kaki.
Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh
atau aksis longitudinal tungkai.
c.

Sirkumduksi

Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang
berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini
dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian
lutut.
d.

Gerakan putar (rotation)
1)

Rotasi kanan-kiri

2)

Rotasi medial-lateral

3)

Pronasi-Supinasi

Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan
telapak tangan menghadap kebelakang.
Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke
depan.
e.

Gerakan khusus

Inversi-eversi
Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap ke
dalam atau kea rah medial.
Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kea
rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah yang
rusak dan berbatu-batu.

Dorsofleksi-plantar fleksi
Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggikan
bagian dorsal kaki)
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki

Opposisi
Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan.

Protraksi-retraksi
Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan,
atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, s seperti saat meretraksi
girdle pektoral untuk membusungkan dada

Elevasi-depresi
Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut
(mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut.
C.

Struktur Otot Tubuh
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,

menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh
dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan banyak nuclei
yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu
menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Terdapat lebih dari 600
buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang
kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit
Struktur otot tubuh :
1.

Otot Kepala

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian :
1).Otot pundak kepala, fungsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga
muskulus oksipitifrontalis, dibagi menjadi 2 bagian :
a. Muskulus frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletakdibagian belakang, fungsinya menarik kulit kebelakang.
2). Otot wajah terbagi atas :
a. Otot mata (mukulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/ otot lingkar mata terdapat disekeliling mata, fungsinya
sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik,
mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata.
3).Otot mulut/ bibir dan pip, terbagi atas :
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/ otot sudut mulut, fungsinya menarik
sudut mulut kebawah.
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk mata
menuju bibir atas dan hidung.
c. Muskulus quadratus labii inferiror, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot
leher. Fungsinya menarik bibir kebawah atau membentuk mimik muka kebawah.
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Fungsinya untuk
menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/ pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu keatas waktu senyum.
4). Otot Pengunyah/ otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas :
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan kebelakang
c. e Muskulus pretigoid fungsinya menarik rahang bawah kedepan.
5). Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas :
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah kedepan
b. Muskulus Stiloglosus, fungsinya menarik lidah kedepan dan kebelekang.
2.

Otot leher

Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian :
a.

Muskulus plastisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya

menekan mandibula, menarik bibir kebawah dan mengerutkan kulit bibir.
b.

Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kana leher ada suatu tendo sangat kuat.

Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalu keduanya
bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan di samping itu sebagai alat bantu pernapasan.
c.

Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini

terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid.
Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.

3.

Otot bahu

Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang
belikat akromion yang teraba dari luar.
a.

M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi

tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara
otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat
lengan sampai, mendatar.
b.

M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat,

menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya
menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
c.

M. supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas

menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
d. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
memutar lengan ke luar.
e.

M. teres minor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat

dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan
bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsina bisa memutar
lengan ke dalam.
f.

M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar tulang

belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.

4. Otot dada
Terdiri atas :
a.

Otot dada besar (mukulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah tulang

selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan
menengahkan lengan, menarik lengan melalui dadfa, merapatkan lengan ke dalam.
b.

Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal

di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan
menekan bahu.
c.

Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan

ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka
di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
d. Otot gergaji depan (muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke
sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
e.

Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya

mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas.

5. Otot perut
Terdiri atas :
a.

Muskulus abdomen internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea

alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis,
membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
b.

Lapisan sebelah luar sekali di bentuk oto miring luar (mukulus obliqus eksternus

abdominis). Berpangkal pada iga V sampai iga yang bawah sekali. serabut ototmya yang sebelah
belakang yang menuju ke tepi tulang pangkul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea
alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke
simfisis.
c.

Lapisan kedua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (M. obliqus internus

abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut
membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis,
otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini
mempunyai 4 buah urat melintang.
d. Muskulus transversus abdominis,m merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke
simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang di bungkus oleh muskulus
rektus abdominis dan otot vagina.

6. Otot punggung

Oto punggung di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.

Otot yang ikut menggerakkan lengan
a. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulamng punggung. Berpangkal
di tulang kepala belakang. Fungsinya : mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas
menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
b. Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung
yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah,
gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal
lengan ke dalam.
c. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V,
ruas tulang punggung V, di sini menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya
menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
2.

Otot antara ruas tulang belakang dan iga.

Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdiri dari dua otot yaitu
a. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot
punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah.
Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernafas.
b. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal
di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya
menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
3.

Otot punggung sejati
a.

Muskulus interspinalis transversi dan mukulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan
prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang
belakang.

b. Muskulus sakrospinalis (muskulus erektor spina). Terletak di samping ruas tulang
belakang kiri kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra
dan pergerakan dari ruas tulang belakang.
c. Muskulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2
lapisan ; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian
belakang rongga perut.
D.

Struktur Otot Ekstrimitas
Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas adalah :

1.Otot pangkal lengan atas
2.Otot lengan bawah.
3.Otot-otot tangan
4.Otot-otot sekitar panggul
5.Otot-otot tungkai atas
6.Otot tungkai bawah.
BAB III
PENUTUP

A.

Simpulan
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan

menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang
hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan
serta tungkai. Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan. Sendi di
klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian
tersebut), danmenurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan
pada persendian).

B.

Saran
Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang anatomi pada system

musculoskeletal, karena sangat bermaanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan.
Disamping dapat untuk menambah ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan
sebagai acuan dalam keperawatan.
Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Anatomi Muskuloskenetal) yang dibuat
penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Anatomi Muskuloskenetal) ini.
Yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan
penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Anatomi
Muskuloskeletal) ini.
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin, DRS.H. 2001.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC
http://www.scribd.com/doc/53134449/6/A-KONSEP-DASAR-PENYAKIT-1-Anatomi-FisiologiSistem- Muskuloskeletal

More Related Content

What's hot

Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalRamadhani Sardiman
 
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,pjj_kemenkes
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatanAde Rahman
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 

What's hot (20)

Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
 
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletalSistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Manajemen nyeri
Manajemen nyeriManajemen nyeri
Manajemen nyeri
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 

Similar to Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA

Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy Jayanti
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaAthiyyah Yaa
 
RPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfRPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfUlfiyah1
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfKharismaPammaii
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaArinta Winsi
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfmuhammadrabbanidirga
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaNove Noveawan
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
 

Similar to Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA (20)

Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusia
 
RPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfRPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdf
 
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
 
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015 Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Faal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletalFaal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletal
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4  Sistem gerak.pptxppt BAB 4  Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA

  • 1. TUGAS ASKEP 1 “Sistem Muskuloskeletal” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 DEWI SARTINA NUR FITRIANINGSIH. WD.MUNAWAR. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang SISTEM MUSKULOSKELETAL. Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami.Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll.Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah System Muskuloskeletal. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan kami khususnya. Raha, 11 Maret 2013 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………..i Daftar Isi……………………………………………………………………………...ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang…………………………………………………………………. B. Rumusan masalah……………………………………………………………… C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………… D. Manfaat Penulisan…………………………………………………………… E. Metode penulisan……………………………………………………………… F. Sistematika penulisan…………………………………………………………. BAB II. PEMBAHASAN A. Klasifikasi dan Struktur tulang…………………………………………………….. B. Struktur Anatomi Axial Skeletal………………………………………………… C. Struktur Anatomi Apendikular Skeletal…………………………………………… D. Articaltion dan Body Movement……………………………………………….. E. Struktur Otot tubuh…………………………………………………………… F. Struktur otot ekstremitas……………………………………………………… BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. B. Saran…………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawat professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut. Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya. Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu , Ana : Bagian, Memisahkan.Tomi (tomie) = Tomneinei : iris / potong.Fisiologi berasal dari kata Fisis (physis) : Alam atau cara kerja .Logos (logi) : ilmu pengetahuan.Dari kata tersebut di atas dapat di simplksn bahwa pengertian anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan baik secara keseluruhan maupun bagian – bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap – tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat – alat tubuh dan sebagainya. Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengukur pergerakan. Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk untuk memperoleh fungsi system muskuloskeletal yang optimum. Aktivitas gerak tubuh manusia tergantung pada efektifnya interaksi antara sendi yang normal unit-unit neuromuskular yang menggerakkannya. Elemen-elemen tersebut juga berinteraksi untuk mendistribusikan stress mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot, ligamen, rawan sendi dan tulang saling bekerjasama dibawah kendali sistem saraf agar fungsi tersebut dapat berlangsung dengan sempurna.
  • 5. B.RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana klasifikasi dan struktur tulang ? 2. Bagaimana struktur anatomi dari aksial skeleton, struktur dari anatomi apendikular skeleton, articaltion dan body movement ? 3. Bagaimana struktur otot tubuh? 4. Bagaimana struktur otot ekstreminitas ? C. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan umum Mahasiswa memahami tentang sistem muskuloskeletal 2. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu memahami pengklasifikasian dan struktur dari tulang. 2. Mahasiswa mampu memahami struktur anatomi dari aksial skeleton, struktur anatomi dari apendikular skeleton, articaltion dan body movement. 3. Mahasiswa mampu memahami struktur otot tubuh. 4. Mahasiswa mampu memahami struktur otot ekstreminitas. D. MANFAAT PENULISAN. Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah : 1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pengertian dari system muskuloskeletal. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dalam mempelajari pengertian lebih jauh dari system muskuloskeletal itu. D. METODE PENULISAN. Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi
  • 6. kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca pustaka tentang sistem pemberian obat secara intramuskular.Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari browsing internet yang merupakan metode yang dapat mempermudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. F.SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini ialah : BAB I. PENDAHULUAN G. Latar belakang H. Rumusan masalah I. Tujuan J. Manfaat K. Metode penulisan L. Sistematika penulisan BAB II. PEMBAHASAN G. Klasifikasi dan Struktur tulang H. Struktur Anatomi Axial Skeletal I. Struktur Anatomi Apendikular Skeletal J. Articaltion dan Body Movement K. Struktur Otot tubuh L. Struktur otot ekstremitas BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A.Klasifikasi Dan Struktur Tulang Susunan kerangka manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang, dan satu sama lainnya saling berhubungan yang didukung oleh tendon ( penyambung antara tulang ), otot dan ligament ( pita jaringan ukat dimana 2 atau lebih tulang ditempatkan bersama-sama dengan satu sama lain pada sendi ). Tulang utama dalam tubuh manusia adalah tulang paha di kaki atas. Kerangka manusia merupakan 15 % dari berat total tubuh, dan sekitar setengah dari berat tubuh adalah air. Kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama yaitu tulang, tulang rawan, dan sendi associated. Kerangka manusia dapat di bagi menjadi dua divisi yaitu axial skeleton dan appendic skeleton. Tulang berfungsi untuk menyongkong struktur tubuh, menjadi tempat melekatnya serat otot, membentuk sel darah, menyimpan ion anorganik ( kalsium dan fosfor ), melindungi organ dalam dari trauma. Rangka digolongkan menjadi tiga yaitu axial skeleton, appendicular skeleton, dan articaltion. Tulang diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan bahan pembentuknya a. Tulang Rawan Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar). Matriks tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu : 1) Tulang Rawan Hialin Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk. 2) Tulang Rawan Fibrosa
  • 8. Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang dapat dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, mislanya pada ruas tulang belakang dan lutut. 3) Tulang Rawan Elastik Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang rawan ini tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak dijumpai di dalam telinga, cuping hidung dan epiglotis. b. Tulang Keras Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan), dibentuk oleh asteosit yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur. 2. Berdasarkan penyusunnya a. Tulang Kompak 1) Padat, halus dan homogen 2) Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow 3) Haversian System Tersusun atas unit : Osten 4) Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae). 5) Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur, membran ini mengandung : 6) Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang. 7) Osteoblas. b. Tulang Spongiosa 1) Tersusun atas “honeycomb” network yang disebut trabekula.
  • 9. 2) Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan. 3) Rongga anatar trebakula terisis “red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang. 4) Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha. 3. Berdasarkan Bentuknya a. Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur, radius, ulna. b. Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki. c. Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum. d. Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis. Struktur tulang, tulang merupakan jaringan ikat khusus, yang tersusun atas sel yang tertanam di dalam matriks serat organik dan ion anorganik. Sel itu sendiri terbagi atas tiga bagian. a. Osteoblas adalah sel yang aktif mensintesis matriks tulang. Sel ini distimulasi oleh hormon pertumbuhan b. Osteosit adalah osteoblas dorman yang dikelilingi oleh matriks. Osteosit dapat diaktifkan kembali ketika tulang cedera c. osteoklas adalah sel berinti banyak yang membentuk kembali tulang dan melepaskan ion anorganik (yaitu, kalsium, fosfat) dan komponen organik. Osteoklas dirangsang oleh hormon paratiroid.
  • 10. Dan matriks terbagi menjadi dua pada system ini yaitu a. matriks organik yang terdiri atas serat kolagen dan glikoprotein b. matriks anorganik terdiri atas ion, bentuk yang terbanyak adalah kalsium fosfat dalam bentuk kristal yang disebut hidroksiapatit. B.Stuktur Anatomi 1.Struktur Aksial Skeleton Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga. Bagian-bagian rangka aksial : a.Tulang Tengkorak a) Tulang tengkorak otak Tulang tengkorak tersusun dari 22 tulang yaitu 8 tulang cranial dan 14 tulang fasial. Tulang tengkorak terbentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung , satu sama lain berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan. Banyaknya delapan buah dan terdiri dari tiga bagian yaitu : 1) Kubah tengkorak yang terdiri dari tulang-tulang : a. Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala b. Os Padetal : tulang ubun-ubun terletak ditengah kepala c. Os Oksipital : Tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada Os okspital , terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.
  • 11. 2) Dasar tengkorak terdiri dari tulang-tulang : a. Os Sfenoidal (tulang baji) : tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak , bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum spenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise) b. Os etmoidal (tulang pelipis) : terletak disebelah depan dari Os spenoidal, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf penciuman kehidung, sedangkan bagian yang tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang-tulang lain diantaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan, tengah dan belakang. 3) Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (Os temporal) dan sebagian dari tulang dahi , tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat dibagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas tiga bagian yaitu : a. Bagian tulang (skuamosa) yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga telinga tengah dan telinga dalam. b. Bagian tulang keras (Os petrosum) yang menjorok kebagian tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid c. Bagian mastoid terdiri dari tulang-tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan memiliki taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid. Tengkorak Wajah Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil dari pada tengkorak otak, di dalamnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut ( kavum oris ), rongga hidung (kavum nasi) dan rongga mata ( kavum orbita ).
  • 12. Dapat dibagi dalam dua bagian yaitu : 1) Bagian Hidung a. Os latrimal : tulang mata, terletak disebelah kiri atau kanan pangkal hidung di sudut mata. b. Os nasal : tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas. c. Os kotra nasal : tulang karang hidung letaknya di dalam rongga hidung bentuknya berlipat-lipat. d. Septum nasi : sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak. 2) Bagian Rahang a. Os maksilaris ( tulang rahang atas) , terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris yang berhubungan dengan rongga hidung. b. Dibawah Os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut prosesus alveolaris c. Os sigomatikum tulang pipi, terdiri dari dua tulang kiri atau kanan. d. Os palatum, tulang langit-langit terdiri dari dua buah tulang kiri atau kanan. Di bagian tulang muka ini yang keras disebut palatum mole.
  • 13. e. Os mandibularis, tulang rahang bawah. Dua buah kiri atau kanan dan menjadi satu dipertengahan dagu. f. Os hyoid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat dipangkal leher diantara otot-otot leher. c. Tulang Kerangka Dada Kerangka dada dibentuk oleh sususan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari: 1) Tulang dada (sternum) : 1 buah Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada) bentuknya gepeng dan sedikit melebar, yang terdiri atas tiga bagian yaitu : a. Manubrium Sterni , bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga. b. Korpus sterni , bagian yang terbesar dari tulang dan bentuk persendian dengan tulangtulang iga. c. Prosesus xifoid , Bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk rawan. 2) Tulang iga (kosta) : 12 pasang
  • 14. Os Kosta / tulang iga yang banyaknya 12 pasang (24 buah) , kiri dan kanan, bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra thorakalis dengan perantaraan persendian. Perhubungan ini memungkinkan tulang-tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama pernafasan. Tulang iga dibagi tiga macam : a. Iga sejati ( Os costa vera), banyaknya 7 pasang, berhubungan langsung dengan tulang dada dengan perantara persendiaan. b. Iga tak sejati (Os Costa sepuria), banyaknya 3 pasang berhubungan dengan tulang dada dengan perantara tulang rawan dari tulang iga sejati ke 7. c. Iga melayang (Os costa fuitantes), banyaknya 2 pasang, tidak mempunyai hubungan dengan tulang dada. 3) Vertebra torakalis (ruas tulang belakang) : 12 ruas C.Ruas Tulang Belakang. Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama hanya ada perbedaannya sedikit bergantung pada kerja yang ditanganinya . ruas-ruas ini terdiri atas beberapa bagian :
  • 15. a. Badan ruas, merupakan ruas yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat terletak disebelah depan. b. Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang belakang, terletak disebelah belakang dan pada bagian ini terdapat beberapa tonjolannya itu : (1) Prosesus spinosus (taju duri), terdapat ditengah lengkung ruas menonjol kebelakang. (2) Proesus transversum (Taju sayap), terdapat disamping kiri dan kanan taju ruas. (3) Prosesus artikularis ( taju penyendi ), bentuk persendian dengan ruas tulang belakang (vertebralis). Ruas-ruas tulang be;akang ini tersusun atas kebawah dan diantara masing-masing ruas dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antar ruas sehingga tulang belakang bisa tegak dan membungkung. Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdiri dari : a) Vertebra servikalis ( tulang leher ) 7 ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya besar. Ruas pertama vertebra servikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala untuk mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontoid (aksis ) yang memungkinkan kepala berputar ke kanan dan kekiri. Ruas ke 7 mempunyai taju yang disebut taju prominan. b) Vertebra torakalis ( tulang punggung ) terdiri dari 12 ruas. Badan ruas besar dan kuat taju durinya panjang dan melengkung c) Vertebral lumbalis ( tulang pinggang ) terdiri dari 5 ruas. Badan ruasnya besar, tebal dan kuat, taju durinya agak picak. Baagian ruas agak menonjol disebut promontorium. d) Vertebra sakralis ( tulang kelangkang ) terdiri dari 5 ruas, ruas-ruasnya menjadi satu sehingga menyerupai sebuah tulang disamping kiri atau kanannya terdapat lubang kecil 5 buah yang disebut furamen sakralis. Os sacrum menjadi dinding bagian belakang dari rongga panggul. e) Vertebra koksigialis ( tulang ekor ), terdiri dari 4 ruas, ruas-ruasnya kecil dan menjadi sebuah tulang yang juga Os koksigialais. 2.Struktur Apendikular Skleton
  • 16. Apendikular skeleton tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Apendikular skeleton ini terdiri dari : a. Girdle pectoral ( gelang bahu ) Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (gelang bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai. Setiap girdel pectoral (gelang bahu) memiliki dua tulang-klavikula dan skapuladan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial. 1) Scapula ( tulang belikat ) terdapat dibagian punggung sebelah luar atas, mempunyai bagian yang disebut spina scapula. a. Bagian spina pada skapula adalah bubungan tulang yang berawal dari tepi vertebra dan melebar saat mendekati ujung bahu b. Spina berakhir pada prosesus akromion, yang berartikulasi dengan klavikula: bagian ini menggantung persendian bahu. c. Prosesus koroid adalah tonjolan berbentuk kait pada tepi superior yang berfungsi sebagai tempat perlekatan sebagian otot dinding dada dengan lengan. d. Rongga glenoid (fosa glenoid) adalah suatu ceruk dangkal yang ditemukan pada persendian tepi superior dan lateral. Bagian ini mempertahankan letak kepala humerus (tulang lengan) 2) Klavikula ( tulang selangka ) adalah tulang yang bentuknya panjang berbentuk S, yang secara lateral berartikulasi dengan prosesus akromion pada skapula dan secara medial dengan manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular. Bagian yang berhubungan dengan sternum disebut ekstrimitas strenalis, dan bagian yang berhubungan dengan akromion disebut ekstremitas akrominalis. a. Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk konveks, atau melengkung ke depan b. Sepertiga bagian lateral tulang klavikula berbentuk konkaf, atau melengkung ke belakang c. Klavikula berfungsi sebagai tempat pendekatan sebagian otot leher, toraks, punggung dan lengan.
  • 17. b. Anggota gerak atas Lengan atas Tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah dan tulang tangan. a.Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher anatomis, dan bagian batang yang b. Tulang – tulang lengan bawah adalah ulna sisi medial dan tulang radius disisi lateral ( sisi ibu jari) yang di hubungkan denagn suatu jaringan ikat fleksibel, membrane interoseus. Tulang pergelangan tangan (karpus). Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris,setiap baris berisi empat tulang. a. Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari tulang berikut ini : 1).Navikular (skafoid), dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai perahu 2).Lunatum dinamakan demikian karena bentuknya seperti bulan sabit 3).Trikuetral (triangular), dinamakan demikian memiliki tiga sudut 4).Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena ukuran dan bentuknya menyerupai kacang. b. Brisan tulang karpal distal terdiri dari : 1).Trapesium, sebelumnya disebut tulang multangular besar karena permukaannya yang banyak 2).Trapezoid, berukuran lebih kecil, tetapi multi-sisi juga 3).Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang yang bulat dan besar 4).Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan menyerupai kait, yang meluas pada sisi medial pergelangan tangan. Tangan (metacarpus) Terdiri dari tulang pipa pendek, tersusun dari lima tulang metacarpal. 1).Semua tulang metakarpal sangat serupa, kecuali untuk ukuran panjang metacarpal pertama pada ibu jari.
  • 18. 2).Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan. Sebuah batang, dan sebuah kepala terpilin yang berartikualsi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari, kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang menonjol pada tangan. Tulang-tulang jari disebut phalanges, Terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang yang berhubungan dengan metakarpalia perantaraan.Tulang tunggalnya lebih sering disebut tulang falang. 1).Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial, dan falang distal. 2).Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal, dan medial c. Girdel pelvis Bagian ini mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ- organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul (disebut juga oksa kaksa, tulang tanpa nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sacrum. Setiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros pemegang serta dua baling-baling. 1).Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut asetabulum, yang menerima kepala femur, atau tulang paha, di persendian panggul. 2)Ilium adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan keluar asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai Kristal iliaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul. a. Ujung anterior Krista adalah pada spina iliaka anterior superior dan ujung posteriornya pada spina iliaka posterior superior. Spina ini menjadi tempat pelekatan otot dan ligament.
  • 19. b. Spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar di bawah spina iliaka anterior superior. Sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka posterior superior adalah spina iliaka posterior inferior. c. Dibawah spina iliaka posterior inferior, tepi posterior tulang ilium membentuk lekukan yang dalam disebut takik skiatik besar. 3) Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi medialnya turut membentuk takik skiatik besar. a. ada sisi inferior takik skiatik besar adalah bagian spina iskial yang menonjol, yang menjadi tempat melekatnya ligamen dari sacrum. b. Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil. c. Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang menyongkong tubuh dalam posisi duduk. Tulang ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot paha posterior. d. Dibagian anterior tuberositas iskial, terdapat ramus iskial ramping yang memanjang kea rah depandan ke atas untuk menyatu dengan ramus pubis inferior, yang memanjang ke bawah dari tulang pubis. 4) Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang ramus pubis superior dan inferor. a. Ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu dengan pasangannya dari sisi lain di garis tengah simfisis pubis. b. Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan tulang pubis dibawah simfisis. c. Foramen obturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ramus isikal, ramus pubis inferior, dan ramus pubis superior. Foramen ini merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama hidup dilapisi dengan membrane obturator. d. Anggota gerak bawah
  • 20.  Tungkai bawah, Secara anatomis, bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.
  • 21. 1) Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang terpanjang, terkuat dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh a) Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk artikulasi dengan asetabulum. Permukaan lembut dari bagian kepala mengalami depresi, fovea kapitis, untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap di tempatnya dan membawah pembuluh darah ke kepala tersebut. a. Femur tidak berada pada garis vetrikel tubuh. Kepala femur masuk dengan pas ke asetabulum untuk membentuk sudut sekitar 125 derajat dari bagian femur, dengan demikian, batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat bergerak. b. Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 125 derajat) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek. b) Di bawah bagian kepala yang terus adalah bagian leher yang tebal yang terus memanjang sebagai batang. Garis intertrokanter pada permukaan posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang. c) Ujung atas batang memliki dua prosesus yang menonjol trokanter besar dan trokanter kecil, sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul. d) Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja linea aspera yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot. e) Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondilus lateral a. Pada permukaan posterior, dua kondilus tersebut membesar dengan fosa Interkondilar yang terletak diantara keduanya. Area triangular di atas fosa interkondilar disebut permukaan popliteal. b. Pada permukaan anterior, epikondilus medial dan lateral berada di atas dua kondilus besar. Permukaan artikular halus yang terdapat diantara kledua kondilus adalah permukaan patelar, yang berbentuk konkaf untuk menerima patela (tempurung lutut)  Tulang Tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral
  • 22. 1) Tibia adalah tulang medial yang besar : tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki. a. Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral, yang berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral. b. Kartilago pipih berbentuk baji, kartilago semilunar (meniskus) medial dan lateral (meniskus), barada di pinggir kondilus untuk memperdalam permukaan artikular. c. Tonjolan interkondilar terletak diantara dua kondilus. d. Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset fibula, yang menerima bagian kepala fibula. e. Tuberositas tibial, yang berfungsi untuk tempat perlekatan ligamen patela, menonjol pada permukaan anterior diantara dua kondilus. f. Krista Tibial (anterior), lebih umum disebut tulang kering, adalah punggung batang tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah. g. Ujung bawah tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki. Maleolus medial adalah tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada sisi medial pergelangan kaki. 2) Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh. Panjangnya proporsional, dan tidak turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai. a. Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus lateral tulang tibia. b. Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang tibia, dan memanjang ke arah leteral menjadi maleolus lateral, yang seperti maleolus tibia lateral, dapat di raba di pergelangan kaki.  Pergelangan kaki dan kaki
  • 23. Tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang Tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar : tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan. 1) Ada tujuh tulang tarsal a. Tulang Talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki. Oleh karena itu, bagian ini menopang seluruh berat tungkai, yang tersebar setengah kebawah ke arah tumit dan setengah lagi kedepan pada tulang – tulang pembentuk lengkung kaki. b. Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit menginjak tanah. c. Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan talus dan permukaan arterior berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal. d. Ketriga tulang kuneiform yang berbentuk baji, diberi nomor dari sisi medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama, kedua, dan ketiga. Masing – masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor sama: tulang kunieform ketiga juga berartikulasi denga tulang tarsal ketujuh, yaitu tulang kuboid. Tulang kuneiform ini berbentuk arkus transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki. e. Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal keempat dan kelima: di sisi posterior, tulang ini berartikulasi dengan kalkaneus. 2) Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar batang, dan bagian kepala. a. Tulang – tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor danri satu sampai lima, mulai dari sisi medial ibu jari kaki. b. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal. Bagian kepalanya berartikulasi degan falang.
  • 24. c. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki. d. Bagian kepala metatarsal pertama memiliki dua tulang sesamoid yang melekat pada permukaan platarnya. e. Ke-14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari tangan, tersusun dalam barisan proksimal, medial, dan distal. Ibu jari kaki hanya memiliki falang proksimal dan distal. 3. Artcaltion Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval. a. Sinartrosis Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan. b. Amfiartrosis Amfiartrosis Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
  • 25. c. Diartosis Diartosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel. Diatrosis dicirikan sebagai berikut: 1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous, 2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan, 3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak, 4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut. Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut: 1) Sendi Peluru 2) Sendi Engsel 3) Sendi Putar 4) Sendi Ovoid 5) Sendi Pelana atau Sela 6) Sendi luncur 4. Body Movement a. Gerakan Lurus (linear motion)-gliding b. Gerakan Sudut (angular motion)
  • 26. adapun gerakan – gerakan dari tubuh adalah : a. Fleksi-ekstensi-hiperektensi Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi. Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang. b. Abduksi-adduksi Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki. Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai. c. Sirkumduksi Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut. d. Gerakan putar (rotation) 1) Rotasi kanan-kiri 2) Rotasi medial-lateral 3) Pronasi-Supinasi Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
  • 27. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke depan. e. Gerakan khusus Inversi-eversi Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap ke dalam atau kea rah medial. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah yang rusak dan berbatu-batu. Dorsofleksi-plantar fleksi Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggikan bagian dorsal kaki) Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki Opposisi Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan. Protraksi-retraksi Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, s seperti saat meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada Elevasi-depresi Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
  • 28. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut. C. Struktur Otot Tubuh Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit Struktur otot tubuh : 1. Otot Kepala Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian : 1).Otot pundak kepala, fungsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menjadi 2 bagian : a. Muskulus frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata b. Oksipitalis terletakdibagian belakang, fungsinya menarik kulit kebelakang. 2). Otot wajah terbagi atas : a. Otot mata (mukulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata c. Muskulus orbikularis okuli/ otot lingkar mata terdapat disekeliling mata, fungsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata. 3).Otot mulut/ bibir dan pip, terbagi atas : a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/ otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut kebawah.
  • 29. b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung. c. Muskulus quadratus labii inferiror, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir kebawah atau membentuk mimik muka kebawah. d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah. e. Muskulus zigomatikus/ pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu keatas waktu senyum. 4). Otot Pengunyah/ otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas : a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan kebelakang c. e Muskulus pretigoid fungsinya menarik rahang bawah kedepan. 5). Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas : a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah kedepan b. Muskulus Stiloglosus, fungsinya menarik lidah kedepan dan kebelekang. 2. Otot leher Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian : a. Muskulus plastisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir kebawah dan mengerutkan kulit bibir. b. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kana leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalu keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan di samping itu sebagai alat bantu pernapasan. c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala. 3. Otot bahu Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
  • 30. a. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai, mendatar. b. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam. c. M. supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan. d. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar. e. M. teres minor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsina bisa memutar lengan ke dalam. f. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar. 4. Otot dada Terdiri atas : a. Otot dada besar (mukulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah tulang selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dadfa, merapatkan lengan ke dalam. b. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu. c. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
  • 31. d. Otot gergaji depan (muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah. e. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. 5. Otot perut Terdiri atas : a. Muskulus abdomen internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu. b. Lapisan sebelah luar sekali di bentuk oto miring luar (mukulus obliqus eksternus abdominis). Berpangkal pada iga V sampai iga yang bawah sekali. serabut ototmya yang sebelah belakang yang menuju ke tepi tulang pangkul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis. c. Lapisan kedua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang. d. Muskulus transversus abdominis,m merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang di bungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina. 6. Otot punggung Oto punggung di bagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Otot yang ikut menggerakkan lengan
  • 32. a. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulamng punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya : mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral. b. Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam. c. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sini menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah. 2. Otot antara ruas tulang belakang dan iga. Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdiri dari dua otot yaitu a. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernafas. b. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi. 3. Otot punggung sejati a. Muskulus interspinalis transversi dan mukulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang. b. Muskulus sakrospinalis (muskulus erektor spina). Terletak di samping ruas tulang belakang kiri kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang. c. Muskulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan ; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
  • 33. D. Struktur Otot Ekstrimitas Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas adalah : 1.Otot pangkal lengan atas 2.Otot lengan bawah. 3.Otot-otot tangan 4.Otot-otot sekitar panggul 5.Otot-otot tungkai atas 6.Otot tungkai bawah.
  • 34. BAB III PENUTUP A. Simpulan Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga. Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai. Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan. Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian). B. Saran Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang anatomi pada system musculoskeletal, karena sangat bermaanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan. Disamping dapat untuk menambah ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan sebagai acuan dalam keperawatan. Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Anatomi Muskuloskenetal) yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Anatomi Muskuloskenetal) ini. Yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Anatomi Muskuloskeletal) ini.
  • 35. DAFTAR PUSTAKA Syaifuddin, DRS.H. 2001.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC http://www.scribd.com/doc/53134449/6/A-KONSEP-DASAR-PENYAKIT-1-Anatomi-FisiologiSistem- Muskuloskeletal