SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
OLEH
KELOMPOK VII
I. PENGERTIAN
Influenza adalah Suatu penyakit infeksi
akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorokan dan batuk
nonproduktif.
2. Etiologi
Virus penyebab influenza merupakan suatu
orthomyxovirus golongan RNA. Struktur antigenik
virus influenza meliputi antara lain 3 bagian
utama yaitu : Antigen S (soluble Antigen),
hemaglutinin dan Neuramidase. Antigen S
merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri
atas ribonuldeoprotein. Antigen ini spesifik untuk
masing-masing
tipe.
Hemaglutinin
dan
neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak
menonjol pada permukaan virus. Hemaglutinin
diperlukan untuk lekatnya virus pada membran
sel penjamu sedangkan neuromidase diperlukan
untuk pelepasan virus dari sel yang terinfeksi.
3. Klasifikasi
Virus influenza A
Virus influenza B

Virus influenza C
4. Dampak terhadap berbagai sistem tubuh
1. Sistem Pernapasan
 Batuk dengan sputum kental,napas pendek,serak,ada
riwayat merokok,peningkatan frenitus taktil,krekels/mengi
menetap,nyeri dada,dispnoe,hemoptitis,perkusi dada
pekek,seanosis,bunyi nafas ronchi,sesak napas.
2. Sistem Kardiovaskuler
 Bunyi jantung menunjukan efusi,takikardi,jarih
tabuh,obstruksi vena kava
3 Sistem Pencernaan
 Diareh hilang timbul,penurunan berat badan,nafsuh
makan buruk,kesulitan menelan,lesuh,kurus,dan pucat
4. Sistem persyarafan
 Adanya penurunan fungsi sensorik,peningkatan suhu,nyeri
dada,nyeri ekstremitas,dan persendian,nyeri abdomen
5. Sitem Endokrin
 Biasanya akan ditemukan pembesaran kelenjar
tyroid,edema pada ekstremitas bawah
6. Sistem Perkemihan
 Peningkatan frekuensi urin,rasa haus,peningkatan
masukan cairan

7. Sistem Musculoskeletal
 Adanya kelemahan,kekakuan otot ekstremitas yanag
mengakibatkan kesulitan beraktifitas,refleks
bisep,reflex trisep,refleks patella,dan refleks babinski
10. Sistem Integument
 Adanya penurunan turgor kulit,muka pucat dan
kemerahan
10. Sistem Pengindraan
 Adanya kerusakan fungsi masing-masing indra akibat
komplikasi dan keparahan penyakit
5. Patofisiologi dan penyimpangan KDM
Virus influenza A, B dan C masing-masing dengan banyak sifat
mutagenik yang mana virus tersebut dihirup lewat droplet mukus
yang terarolisis dari orang-orang yang terinfeksi. Virus ini
menumpuk dan menembus permukaan mukosa sel pada saluran
napas bagian atas, menghasilkan sel lisis dan kerusakan
epithelium silia. Neuramidase mengurangi sifat kental mukosa
sehingga memudahkan penyebaran eksudat yang mengandung
virus pada saluran napas bagian bawah. Di suatu peradangan
dan nekrosis bronchiolar dan epithelium alveolar mengisi alveoli
dan exudat yang berisi leukosit, erithrosit dan membran hyaline.
Hal ini sulit untuk mengontrol influenza sebab permukaan sel
antigen virus memiliki kemampuan untuk berubah. Imunitas
terhadap virus influenza A dimediasi oleh tipe spesifik
immunoglobin A (lg A) dalam sekresi nasal. Sirkulasi lg G juga
secara efektif untuk menetralkan virus. Stimulus lg G adalah
dasar imunisasi dengan vaksin influenza A yang tidak aktif.
LANJUTAN…………………
Setelah nekrosis dan desquamasi terjadi regenerasi
epithelium secara perlahan mulai setelah sakit hari
kelima. Regenerasi mencapai suatu maximum kedalam 9
sampai 15 hari, pada saat produksi mukus dan celia mulai
tamapk. Sebelum regenerasi lengkap epithelium
cenderung terhadap invasi bakterial sekunder yang
berakibat pada pneumonia bakterial yang disebabkan
oleh staphiloccocus Aureus.
Penyakit pada umumnya sembuh sendiri. Gejala akut
biasanya 2 sampai 7 hari diikuti oleh periode
penyembuhan kira-kira seminggu. Penyakit ini penting
karena sifatnya epidemik dan pandemik dan karena
angka kematian tinggi bersama sekunder. Resiko tinggi
pada orang tua dan orang yang berpenyakit kronik.
6. Prosedur diagnostik
Test Diagnostik

Penemuan

Tes Laboratorium
Kultur jaringan nasal atau sekret
pharyngeal.

Positif untuk virus infuenza

Kultur sputum.

Positif untuk bakteri pada infeksi
sekunder
Positif untuk virus infuen

Fluorescent antibody yang
mengotori sekret.
Hemagglutination inhibition or
complement fixation test

Meningkat 4 x pada antibody antara
tahap akut dan pemulihan.

Urinalysis
Kecepatan sedimentasi meninggi
Jumlah WBC

Albuminuria
Erythrosit
Leukopenia (< 5000 mm3) atau
leukositosis (11.000-15.000 mm3).

Hemoglobin
Hematocrit

Meningkat
Meningkat
9. Komplikasi
Ada pun manajemen medik pada influenza ini
adalah :
 Batuk ditangani dengan kombinasi ekspektorat
dan antitusif
 berikandorongan istrahat di rumah untuk
kenyamanan yang lebih baik da mengurangi
penularan
 Asitamino untuk sakit kepala dan mialgia
 Hindari memberikan aspirin pada anak – anak
karena aspirin berkaitan dengan sindrom reye
 Amntadin hidroklorida dan rimantadin hidroklorida
telah menunjukan efektif terhadap influenza A.
WASSALAM

More Related Content

What's hot

Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAPower point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumoniaojie_cr7
 
Meningitis in paediatrik
Meningitis in paediatrikMeningitis in paediatrik
Meningitis in paediatriknurul shuhada
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnNurleli Kurniati
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atassoroylardo2
 
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)kadri abdullah
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniakhairil10
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitAris Rahmanda
 

What's hot (16)

Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAPower point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Meningitis in paediatrik
Meningitis in paediatrikMeningitis in paediatrik
Meningitis in paediatrik
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Latihan soal biologi
Latihan soal biologiLatihan soal biologi
Latihan soal biologi
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi Kulit
 

Viewers also liked

Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmYabniel Lit Jingga
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 

Viewers also liked (6)

Flu
FluFlu
Flu
 
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Influenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab munaInfluenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab muna
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 

Similar to Presentase influenza Akper pemkab muna

Similar to Presentase influenza Akper pemkab muna (20)

Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep influensa
Askep influensaAskep influensa
Askep influensa
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
 
Ani pneumonia
Ani pneumoniaAni pneumonia
Ani pneumonia
 
Continuing medical education-respiratory viral sepsus
Continuing medical education-respiratory viral sepsusContinuing medical education-respiratory viral sepsus
Continuing medical education-respiratory viral sepsus
 
Aids
AidsAids
Aids
 
A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
Pneumonia 2019
Pneumonia 2019Pneumonia 2019
Pneumonia 2019
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Aqua Marketing Plan _ by Slidesgo.pptx
Aqua Marketing Plan _ by Slidesgo.pptxAqua Marketing Plan _ by Slidesgo.pptx
Aqua Marketing Plan _ by Slidesgo.pptx
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Imunisasi biokimia
Imunisasi biokimiaImunisasi biokimia
Imunisasi biokimia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Nakalah
NakalahNakalah
Nakalah
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Zidan
ZidanZidan
Zidan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Presentase influenza Akper pemkab muna

  • 2. I. PENGERTIAN Influenza adalah Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk nonproduktif.
  • 3. 2. Etiologi Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA. Struktur antigenik virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama yaitu : Antigen S (soluble Antigen), hemaglutinin dan Neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonuldeoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin dan neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak menonjol pada permukaan virus. Hemaglutinin diperlukan untuk lekatnya virus pada membran sel penjamu sedangkan neuromidase diperlukan untuk pelepasan virus dari sel yang terinfeksi.
  • 4. 3. Klasifikasi Virus influenza A Virus influenza B Virus influenza C
  • 5. 4. Dampak terhadap berbagai sistem tubuh 1. Sistem Pernapasan  Batuk dengan sputum kental,napas pendek,serak,ada riwayat merokok,peningkatan frenitus taktil,krekels/mengi menetap,nyeri dada,dispnoe,hemoptitis,perkusi dada pekek,seanosis,bunyi nafas ronchi,sesak napas. 2. Sistem Kardiovaskuler  Bunyi jantung menunjukan efusi,takikardi,jarih tabuh,obstruksi vena kava 3 Sistem Pencernaan  Diareh hilang timbul,penurunan berat badan,nafsuh makan buruk,kesulitan menelan,lesuh,kurus,dan pucat
  • 6. 4. Sistem persyarafan  Adanya penurunan fungsi sensorik,peningkatan suhu,nyeri dada,nyeri ekstremitas,dan persendian,nyeri abdomen 5. Sitem Endokrin  Biasanya akan ditemukan pembesaran kelenjar tyroid,edema pada ekstremitas bawah 6. Sistem Perkemihan  Peningkatan frekuensi urin,rasa haus,peningkatan masukan cairan 
  • 7. 7. Sistem Musculoskeletal  Adanya kelemahan,kekakuan otot ekstremitas yanag mengakibatkan kesulitan beraktifitas,refleks bisep,reflex trisep,refleks patella,dan refleks babinski 10. Sistem Integument  Adanya penurunan turgor kulit,muka pucat dan kemerahan 10. Sistem Pengindraan  Adanya kerusakan fungsi masing-masing indra akibat komplikasi dan keparahan penyakit
  • 8. 5. Patofisiologi dan penyimpangan KDM Virus influenza A, B dan C masing-masing dengan banyak sifat mutagenik yang mana virus tersebut dihirup lewat droplet mukus yang terarolisis dari orang-orang yang terinfeksi. Virus ini menumpuk dan menembus permukaan mukosa sel pada saluran napas bagian atas, menghasilkan sel lisis dan kerusakan epithelium silia. Neuramidase mengurangi sifat kental mukosa sehingga memudahkan penyebaran eksudat yang mengandung virus pada saluran napas bagian bawah. Di suatu peradangan dan nekrosis bronchiolar dan epithelium alveolar mengisi alveoli dan exudat yang berisi leukosit, erithrosit dan membran hyaline. Hal ini sulit untuk mengontrol influenza sebab permukaan sel antigen virus memiliki kemampuan untuk berubah. Imunitas terhadap virus influenza A dimediasi oleh tipe spesifik immunoglobin A (lg A) dalam sekresi nasal. Sirkulasi lg G juga secara efektif untuk menetralkan virus. Stimulus lg G adalah dasar imunisasi dengan vaksin influenza A yang tidak aktif.
  • 9. LANJUTAN………………… Setelah nekrosis dan desquamasi terjadi regenerasi epithelium secara perlahan mulai setelah sakit hari kelima. Regenerasi mencapai suatu maximum kedalam 9 sampai 15 hari, pada saat produksi mukus dan celia mulai tamapk. Sebelum regenerasi lengkap epithelium cenderung terhadap invasi bakterial sekunder yang berakibat pada pneumonia bakterial yang disebabkan oleh staphiloccocus Aureus. Penyakit pada umumnya sembuh sendiri. Gejala akut biasanya 2 sampai 7 hari diikuti oleh periode penyembuhan kira-kira seminggu. Penyakit ini penting karena sifatnya epidemik dan pandemik dan karena angka kematian tinggi bersama sekunder. Resiko tinggi pada orang tua dan orang yang berpenyakit kronik.
  • 10. 6. Prosedur diagnostik Test Diagnostik Penemuan Tes Laboratorium Kultur jaringan nasal atau sekret pharyngeal. Positif untuk virus infuenza Kultur sputum. Positif untuk bakteri pada infeksi sekunder Positif untuk virus infuen Fluorescent antibody yang mengotori sekret. Hemagglutination inhibition or complement fixation test Meningkat 4 x pada antibody antara tahap akut dan pemulihan. Urinalysis Kecepatan sedimentasi meninggi Jumlah WBC Albuminuria Erythrosit Leukopenia (< 5000 mm3) atau leukositosis (11.000-15.000 mm3). Hemoglobin Hematocrit Meningkat Meningkat
  • 12. Ada pun manajemen medik pada influenza ini adalah :  Batuk ditangani dengan kombinasi ekspektorat dan antitusif  berikandorongan istrahat di rumah untuk kenyamanan yang lebih baik da mengurangi penularan  Asitamino untuk sakit kepala dan mialgia  Hindari memberikan aspirin pada anak – anak karena aspirin berkaitan dengan sindrom reye  Amntadin hidroklorida dan rimantadin hidroklorida telah menunjukan efektif terhadap influenza A.