2. I. PENGERTIAN
Influenza adalah Suatu penyakit infeksi
akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorokan dan batuk
nonproduktif.
3. 2. Etiologi
Virus penyebab influenza merupakan suatu
orthomyxovirus golongan RNA. Struktur antigenik
virus influenza meliputi antara lain 3 bagian
utama yaitu : Antigen S (soluble Antigen),
hemaglutinin dan Neuramidase. Antigen S
merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri
atas ribonuldeoprotein. Antigen ini spesifik untuk
masing-masing
tipe.
Hemaglutinin
dan
neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak
menonjol pada permukaan virus. Hemaglutinin
diperlukan untuk lekatnya virus pada membran
sel penjamu sedangkan neuromidase diperlukan
untuk pelepasan virus dari sel yang terinfeksi.
5. 4. Dampak terhadap berbagai sistem tubuh
1. Sistem Pernapasan
Batuk dengan sputum kental,napas pendek,serak,ada
riwayat merokok,peningkatan frenitus taktil,krekels/mengi
menetap,nyeri dada,dispnoe,hemoptitis,perkusi dada
pekek,seanosis,bunyi nafas ronchi,sesak napas.
2. Sistem Kardiovaskuler
Bunyi jantung menunjukan efusi,takikardi,jarih
tabuh,obstruksi vena kava
3 Sistem Pencernaan
Diareh hilang timbul,penurunan berat badan,nafsuh
makan buruk,kesulitan menelan,lesuh,kurus,dan pucat
6. 4. Sistem persyarafan
Adanya penurunan fungsi sensorik,peningkatan suhu,nyeri
dada,nyeri ekstremitas,dan persendian,nyeri abdomen
5. Sitem Endokrin
Biasanya akan ditemukan pembesaran kelenjar
tyroid,edema pada ekstremitas bawah
6. Sistem Perkemihan
Peningkatan frekuensi urin,rasa haus,peningkatan
masukan cairan
7. 7. Sistem Musculoskeletal
Adanya kelemahan,kekakuan otot ekstremitas yanag
mengakibatkan kesulitan beraktifitas,refleks
bisep,reflex trisep,refleks patella,dan refleks babinski
10. Sistem Integument
Adanya penurunan turgor kulit,muka pucat dan
kemerahan
10. Sistem Pengindraan
Adanya kerusakan fungsi masing-masing indra akibat
komplikasi dan keparahan penyakit
8. 5. Patofisiologi dan penyimpangan KDM
Virus influenza A, B dan C masing-masing dengan banyak sifat
mutagenik yang mana virus tersebut dihirup lewat droplet mukus
yang terarolisis dari orang-orang yang terinfeksi. Virus ini
menumpuk dan menembus permukaan mukosa sel pada saluran
napas bagian atas, menghasilkan sel lisis dan kerusakan
epithelium silia. Neuramidase mengurangi sifat kental mukosa
sehingga memudahkan penyebaran eksudat yang mengandung
virus pada saluran napas bagian bawah. Di suatu peradangan
dan nekrosis bronchiolar dan epithelium alveolar mengisi alveoli
dan exudat yang berisi leukosit, erithrosit dan membran hyaline.
Hal ini sulit untuk mengontrol influenza sebab permukaan sel
antigen virus memiliki kemampuan untuk berubah. Imunitas
terhadap virus influenza A dimediasi oleh tipe spesifik
immunoglobin A (lg A) dalam sekresi nasal. Sirkulasi lg G juga
secara efektif untuk menetralkan virus. Stimulus lg G adalah
dasar imunisasi dengan vaksin influenza A yang tidak aktif.
9. LANJUTAN…………………
Setelah nekrosis dan desquamasi terjadi regenerasi
epithelium secara perlahan mulai setelah sakit hari
kelima. Regenerasi mencapai suatu maximum kedalam 9
sampai 15 hari, pada saat produksi mukus dan celia mulai
tamapk. Sebelum regenerasi lengkap epithelium
cenderung terhadap invasi bakterial sekunder yang
berakibat pada pneumonia bakterial yang disebabkan
oleh staphiloccocus Aureus.
Penyakit pada umumnya sembuh sendiri. Gejala akut
biasanya 2 sampai 7 hari diikuti oleh periode
penyembuhan kira-kira seminggu. Penyakit ini penting
karena sifatnya epidemik dan pandemik dan karena
angka kematian tinggi bersama sekunder. Resiko tinggi
pada orang tua dan orang yang berpenyakit kronik.
10. 6. Prosedur diagnostik
Test Diagnostik
Penemuan
Tes Laboratorium
Kultur jaringan nasal atau sekret
pharyngeal.
Positif untuk virus infuenza
Kultur sputum.
Positif untuk bakteri pada infeksi
sekunder
Positif untuk virus infuen
Fluorescent antibody yang
mengotori sekret.
Hemagglutination inhibition or
complement fixation test
Meningkat 4 x pada antibody antara
tahap akut dan pemulihan.
Urinalysis
Kecepatan sedimentasi meninggi
Jumlah WBC
Albuminuria
Erythrosit
Leukopenia (< 5000 mm3) atau
leukositosis (11.000-15.000 mm3).
Hemoglobin
Hematocrit
Meningkat
Meningkat
12. Ada pun manajemen medik pada influenza ini
adalah :
Batuk ditangani dengan kombinasi ekspektorat
dan antitusif
berikandorongan istrahat di rumah untuk
kenyamanan yang lebih baik da mengurangi
penularan
Asitamino untuk sakit kepala dan mialgia
Hindari memberikan aspirin pada anak – anak
karena aspirin berkaitan dengan sindrom reye
Amntadin hidroklorida dan rimantadin hidroklorida
telah menunjukan efektif terhadap influenza A.