SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
LA ODE ANDRIAS, S.Kep.,Ns
 Mengatur

Posisi Berbaring Pasien diatas
Tempat Tidur
 Latihan ROM aktif/pasif
 Ambulasi (Memindahkan pasien dari tempat
tidur ke kursi, Brankar dan sebaliknya)
 Mobilisasi (Membantu pasien miring, duduk,
berdiri dan berjalan)
Pengaturan posisi dapat dilakukan pada
pasien ketika mendapatkan perawatan,
dengan tujuan untuk kenyamanan pasien,
pemudahan perawatan dan pemberian obat,
menghindari terjadinya pressure area akibat
tekanan yang menetap pada bagian tubuh
tertentu
 Mencegah

rasa tidak nyaman pada otot
 Mencegah terjadinya ulkus dekubitus,
kerusakan saraf dan pembuluh darah
 Mencegah kontraktur
 Mempertahankan tonus otot
 Pada

saat menempatkan klien ditempat tidur,
pertahankan agar kasur yang digunakan
dapat memberikan support yang baik bagi
tubuh
 Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan
kering, karena alas tidur yang lembab akan
menyebabkan resiko dekubitus
 Letakan alat-alat bantu sesuai dengan jenis
posisi
1.
2.
3.

4.
5.

Posisi
Posisi
Posisi
Posisi
Posisi

fowler
dorsal recumbent
Prone
lateral
sims
 Posisi

Fowler (setengah duduk) adalah posisi
tidur pasien dengan kepala dan dada lebih
tinggi 45-90° dari pada posisi panggul dan
kaki. Terdapat kombinasi
- posisi semi fowler kepala dan dada
dinaikan dengan sudut 30-45°
- posisi higt fowler,posisi kepala dan dada
dinaikan hingga 45-90°.
 Posisi ini digunakan untuk pasien yang
mengalami masalah pernafasan dan pasien
dengan gangguan jantung.
 Persiapan
-

alat bantu yang digunakan
1-6 bantal
Tempat tidur khusus
Selimut

 Persiapan

pasien
 Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi fowler
 Jelaskan pada pasien tentang tujuan/manfaat
dari posisi ini.
 Jaga privasi pasien
 Cuci

tangan
 Buat posisi tempat tidur yang memudahkan untuk
bekerja(sesuai dengan tinggi perawat)
 Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan
 Atur tempat tidur pada pisisi datar. Ambil semua
bantal dan perlengkapan lain yang digunakan pada
posisi sebelumnya.beri bantal pada tempat tidur
pasien bagian atas.pindahkan pasien ke bagian atas
tempat tidur. Ajak pasien bekerja sama.
o Instrusikan klien untuk menekuku lutut sebelum
menaikan kepala tempat tidur
o Yakini bahwa bokong pasien berada tepat pada
sudut lekukan tempat tidur
 Letakan

bantal kecil/lunak dibawah kepala
 Naikan posisi tempat tidur bagian kepala 30-40°
atau sesuai kebutuhan
 bantal kecil/gulungan handuk didaerah lekuk
pinggang jika terdapat celah kecil didaerah
tersebut
 Letakan guling disisi luar paha
 Letakan papan penghalang pada telapak kaki pasien
 Letakan bantal untuk mendukung lengan dan tangan
jika pasien tidak dapat menggerakan lengan
 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan
menilai rasa nyaman pasien
 Rapikan alat-alat dan cuci tangan
 Catat tindakan yang telah dilakukan
 Posisi

berbaring terlentang dengan kedua
lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan)
diatas tempat tidur. Dilakukan untuk
merawat dan memeriksa genetalia serta
proses persalinan.
 Indikasi :
a. Pasien yang akan melakukan perawatan
dan pemeriksaan genetalia
b. Untuk persalinan
 Persiapan
-

alat bantu yang digunakan
1-6 bantal
Tempat tidur khusus
Selimut

 Persiapan

pasien
 Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi dorsal
recumbent
 Jelaskan pada pasien tentang tujuan/manfaat
dari posisi ini.
 Jaga privasi pasien
 Cuci

tangan
 Buat posisi tempat tidur yang memudahkan
untuk bekerja(sesuai dengan tinggi perawat)
 Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan
 Bantu klien untuk tidur terlentang
 Letakan bantal kecil dan lunak dikepala
 Instrusikan klien untuk menekuku lutut
 Evaluasi tindakan dengan menilai rasa
nyaman klien
 Posisi

prone adalah posisi pasien telungkup
dengan kepala menghadap ke samping.
 Tujuan
Mencegah kotraktur fleksi pada bokong dan
lutut. Meningkatkan drainase dari mulut,
oleh karena itu sangat bermanfaat untuk
pasien pascaoprasi mulut dan tenggorokan.
Kerugian dari posisi ini adalah menyebabkan
lordosis lumbal dan lateral rotasi pada leher.
Persiapan Alat : Tiga buah bantal
 Prosedur
o Kaji kebutuhan pasien akan posisi prone.
o Kaji daerah yang mungkin tertekan pada posisi ini,
seperti jari-jari, lutut, genital (pada laki-laki),
payudara (pada perempuan), prosessus akromius
bahu, pipi, dan telinga.
o Atur tempat tidur pada posisi datar.
o Bantu klien pada posisi telungkup
o Hadapkan kepala klien ke satu sisi, letakan bantal
kecil dibawah kepala
o Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan
menilai rasa nyaman klien
o Rapikan alat-alat dan cuci tangan

 Posisi

Lateral adalah posisi pasien berbaring
miring pada satu sisi tubuh.
 Tujuan
Posisi ini baik digunakan untuk pasien yang
membutuhkan istirahat atau tidur yang baik.
Posisi lateral juga menghilangkan tekanan
pada tulang belakang dan tumit.
Prosedur
 Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi lateral.
 Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan pada posisi tidur
ini, seperti ischium, telinga bawah, pipi, lateral tumit
bawah dan atas
 Atur tempat tidur pada posisi datar.
 Bantu pasien miring
 Letakkan bantal di bawah kepala dan leher.
 Atur posisi bahu di bawah sedikit fleksi dan agak condong
ke depan, lengan atas didukung dengan bantal setinggi
bahu.
 Letakkan bantal yang keras pada punggung pasien untuk
menstabilkan posisi.
 Letakkan dua atau lebih bantal di antara kedua kaki pasien
dengan posisi kaki sebelah atas semifleksi. Bantal harus
menyangga tunggkai dengan baik, dari lipat paha hingga
kaki.
 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menilai rasa
nyaman pada pasien.
 Rapikan alat-alat dan cuci tangan.
 Posisi

sims adalah posisi yang dilakukan
secara bersamaan antara posisi lateral dan
posisi prone.
 posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui
anus (supositoria) dan melakukan Huknah
 Alat dan bahan :
 Tempat tidur khusus
 Selimut
 Identifikasi

kebutuhan pasien akan posisi

sims.
 Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan
pada posisi tidur ini, seperti ischium, telinga
bawah, pipi, lateral tumit bawah dan atas
 Rapatkan kedua kaki klien dan kaki ditekuk
 Miringkan klien sampai posisi agak tengkurap
 Letakan bantal kecil dibawak kepala
 Tempatkan satu tangan dibelakang tubuh
 Letakan bantal di ruang antara dada dan
abdomen
 Yakinkan

bahwa bahu dan pinggul berada pada
bidang yang sama
 Letakan gulungan handuk dan bantal dibawah
telapak kaki
 Evaluasi tingkat kenyamanan klien klien
 Validasi perasaan klien
 Catat hasil dan respon klien pada proses
keperawatan
 Ambulasi

(Memindahkan pasien dari tempat
tidur ke kursi, Brankar dan sebaliknya) (1-11)
 Mobilisasi (Membantu pasien miring, duduk,
berdiri dan berjalan) (12-24)
 Menyiapkan spesimen urin steril 24 jam,
pertengahan dan urin sewaktu (25-36)
 Menyiapkan spesimen feces(37-48)
 Meyipkan spesimen sputum (49-54)

More Related Content

What's hot

Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokohTeori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokohYaa Muthmainnah
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Ns. Lutfi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikOkta-Shi Sama
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 

What's hot (20)

Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokohTeori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Nurwanti tempat tidur terbukan tertutup
Nurwanti tempat tidur terbukan tertutupNurwanti tempat tidur terbukan tertutup
Nurwanti tempat tidur terbukan tertutup
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
Contoh Jadwal Harian Pasien dengan Halusinasi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi Terapeutik
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 

Similar to Positioning

Similar to Positioning (20)

Positioning akbid paramata muna
Positioning akbid paramata muna Positioning akbid paramata muna
Positioning akbid paramata muna
 
Positioning AKPER PEMKAB MUNA
Positioning AKPER PEMKAB MUNA Positioning AKPER PEMKAB MUNA
Positioning AKPER PEMKAB MUNA
 
Fajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasiFajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasi
 
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienJenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi   AKPER PEMKAB MUNA Ambulasi dan mobilisasi   AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
 
cara mengangkat pesakit
cara mengangkat pesakitcara mengangkat pesakit
cara mengangkat pesakit
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
 
Bodi mekanik dan posisi
Bodi mekanik dan posisiBodi mekanik dan posisi
Bodi mekanik dan posisi
 
Bodi mekanik dan posisi AKBID YKN RAHA
Bodi mekanik dan posisi AKBID YKN RAHA Bodi mekanik dan posisi AKBID YKN RAHA
Bodi mekanik dan posisi AKBID YKN RAHA
 
Macam macam postural drainage
Macam macam postural drainageMacam macam postural drainage
Macam macam postural drainage
 
1
11
1
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
MENGANGKAT DAN MENGALIHKAN KEDUDUKAN
MENGANGKAT DAN MENGALIHKAN KEDUDUKANMENGANGKAT DAN MENGALIHKAN KEDUDUKAN
MENGANGKAT DAN MENGALIHKAN KEDUDUKAN
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Pemenuhan kebutuhan mobilitas
Pemenuhan kebutuhan mobilitasPemenuhan kebutuhan mobilitas
Pemenuhan kebutuhan mobilitas
 
ROM
ROMROM
ROM
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Positioning

  • 1. LA ODE ANDRIAS, S.Kep.,Ns
  • 2.  Mengatur Posisi Berbaring Pasien diatas Tempat Tidur  Latihan ROM aktif/pasif  Ambulasi (Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi, Brankar dan sebaliknya)  Mobilisasi (Membantu pasien miring, duduk, berdiri dan berjalan)
  • 3.
  • 4. Pengaturan posisi dapat dilakukan pada pasien ketika mendapatkan perawatan, dengan tujuan untuk kenyamanan pasien, pemudahan perawatan dan pemberian obat, menghindari terjadinya pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh tertentu
  • 5.  Mencegah rasa tidak nyaman pada otot  Mencegah terjadinya ulkus dekubitus, kerusakan saraf dan pembuluh darah  Mencegah kontraktur  Mempertahankan tonus otot
  • 6.  Pada saat menempatkan klien ditempat tidur, pertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan support yang baik bagi tubuh  Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yang lembab akan menyebabkan resiko dekubitus  Letakan alat-alat bantu sesuai dengan jenis posisi
  • 8.
  • 9.  Posisi Fowler (setengah duduk) adalah posisi tidur pasien dengan kepala dan dada lebih tinggi 45-90° dari pada posisi panggul dan kaki. Terdapat kombinasi - posisi semi fowler kepala dan dada dinaikan dengan sudut 30-45° - posisi higt fowler,posisi kepala dan dada dinaikan hingga 45-90°.  Posisi ini digunakan untuk pasien yang mengalami masalah pernafasan dan pasien dengan gangguan jantung.
  • 10.  Persiapan - alat bantu yang digunakan 1-6 bantal Tempat tidur khusus Selimut  Persiapan pasien  Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi fowler  Jelaskan pada pasien tentang tujuan/manfaat dari posisi ini.  Jaga privasi pasien
  • 11.  Cuci tangan  Buat posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja(sesuai dengan tinggi perawat)  Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan  Atur tempat tidur pada pisisi datar. Ambil semua bantal dan perlengkapan lain yang digunakan pada posisi sebelumnya.beri bantal pada tempat tidur pasien bagian atas.pindahkan pasien ke bagian atas tempat tidur. Ajak pasien bekerja sama. o Instrusikan klien untuk menekuku lutut sebelum menaikan kepala tempat tidur o Yakini bahwa bokong pasien berada tepat pada sudut lekukan tempat tidur
  • 12.  Letakan bantal kecil/lunak dibawah kepala  Naikan posisi tempat tidur bagian kepala 30-40° atau sesuai kebutuhan  bantal kecil/gulungan handuk didaerah lekuk pinggang jika terdapat celah kecil didaerah tersebut  Letakan guling disisi luar paha  Letakan papan penghalang pada telapak kaki pasien  Letakan bantal untuk mendukung lengan dan tangan jika pasien tidak dapat menggerakan lengan  Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menilai rasa nyaman pasien  Rapikan alat-alat dan cuci tangan  Catat tindakan yang telah dilakukan
  • 13.
  • 14.  Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.  Indikasi : a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia b. Untuk persalinan
  • 15.  Persiapan - alat bantu yang digunakan 1-6 bantal Tempat tidur khusus Selimut  Persiapan pasien  Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi dorsal recumbent  Jelaskan pada pasien tentang tujuan/manfaat dari posisi ini.  Jaga privasi pasien
  • 16.  Cuci tangan  Buat posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja(sesuai dengan tinggi perawat)  Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan  Bantu klien untuk tidur terlentang  Letakan bantal kecil dan lunak dikepala  Instrusikan klien untuk menekuku lutut  Evaluasi tindakan dengan menilai rasa nyaman klien
  • 17.  Posisi prone adalah posisi pasien telungkup dengan kepala menghadap ke samping.  Tujuan Mencegah kotraktur fleksi pada bokong dan lutut. Meningkatkan drainase dari mulut, oleh karena itu sangat bermanfaat untuk pasien pascaoprasi mulut dan tenggorokan. Kerugian dari posisi ini adalah menyebabkan lordosis lumbal dan lateral rotasi pada leher.
  • 18. Persiapan Alat : Tiga buah bantal  Prosedur o Kaji kebutuhan pasien akan posisi prone. o Kaji daerah yang mungkin tertekan pada posisi ini, seperti jari-jari, lutut, genital (pada laki-laki), payudara (pada perempuan), prosessus akromius bahu, pipi, dan telinga. o Atur tempat tidur pada posisi datar. o Bantu klien pada posisi telungkup o Hadapkan kepala klien ke satu sisi, letakan bantal kecil dibawah kepala o Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menilai rasa nyaman klien o Rapikan alat-alat dan cuci tangan 
  • 19.  Posisi Lateral adalah posisi pasien berbaring miring pada satu sisi tubuh.  Tujuan Posisi ini baik digunakan untuk pasien yang membutuhkan istirahat atau tidur yang baik. Posisi lateral juga menghilangkan tekanan pada tulang belakang dan tumit.
  • 20. Prosedur  Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi lateral.  Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan pada posisi tidur ini, seperti ischium, telinga bawah, pipi, lateral tumit bawah dan atas  Atur tempat tidur pada posisi datar.  Bantu pasien miring  Letakkan bantal di bawah kepala dan leher.  Atur posisi bahu di bawah sedikit fleksi dan agak condong ke depan, lengan atas didukung dengan bantal setinggi bahu.  Letakkan bantal yang keras pada punggung pasien untuk menstabilkan posisi.  Letakkan dua atau lebih bantal di antara kedua kaki pasien dengan posisi kaki sebelah atas semifleksi. Bantal harus menyangga tunggkai dengan baik, dari lipat paha hingga kaki.  Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menilai rasa nyaman pada pasien.  Rapikan alat-alat dan cuci tangan.
  • 21.  Posisi sims adalah posisi yang dilakukan secara bersamaan antara posisi lateral dan posisi prone.  posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria) dan melakukan Huknah  Alat dan bahan :  Tempat tidur khusus  Selimut
  • 22.  Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi sims.  Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan pada posisi tidur ini, seperti ischium, telinga bawah, pipi, lateral tumit bawah dan atas  Rapatkan kedua kaki klien dan kaki ditekuk  Miringkan klien sampai posisi agak tengkurap  Letakan bantal kecil dibawak kepala  Tempatkan satu tangan dibelakang tubuh  Letakan bantal di ruang antara dada dan abdomen
  • 23.  Yakinkan bahwa bahu dan pinggul berada pada bidang yang sama  Letakan gulungan handuk dan bantal dibawah telapak kaki  Evaluasi tingkat kenyamanan klien klien  Validasi perasaan klien  Catat hasil dan respon klien pada proses keperawatan
  • 24.
  • 25.  Ambulasi (Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi, Brankar dan sebaliknya) (1-11)  Mobilisasi (Membantu pasien miring, duduk, berdiri dan berjalan) (12-24)  Menyiapkan spesimen urin steril 24 jam, pertengahan dan urin sewaktu (25-36)  Menyiapkan spesimen feces(37-48)  Meyipkan spesimen sputum (49-54)