1. Definisi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada bayi dan anak-anak
kecil merupakan suatu keadaan yang perlu dicermati karena
5% dari penderitanya hanya menunjukkan gejala yang amat
samar dengan risiko kerusakan ginjal yang lebih besar
dibandingkan anak-anak yang sudah lebih besar.
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai
dengan gejala infeksi. Ada pula yang mendefinisikan ISK
sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroorganisme
patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada
urin, uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung
kemih dengan dunia luar), kandung kemih, atau ginjal.
Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada
anak-anak, hingga 80%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari),
infeksi diperantarai oleh aliran darah. Sedangkan setelah
usia itu, ISK umumnya terjadi dengan naiknya bakteri
ke saluran kemih.
Staphylococcus saprophyticus
Proteus mirabilis. Selain menyebabkan infeksi,
bakteri ini mengeluarkan zat yang dapat memfasilitasi
pembentukan batu di saluran kemih.
Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor
risiko tertentu. Namun pada ISK berulang, perlu
dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :
1. Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran
kemih
2. Gangguan pengosongan kandung kemih
(incomplete bladder emptying)
3. Konstipasi
4. Operasi saluran kemih
Gejala
Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak
sangat tidak spesifik, dan seperti telah
diungkapkan sebelumnya, banyak yang hanya
disertai demam sebagai gejala.
1. Bayi baru lahir (0-28 hari) : demam, kuning
berkepanjangan, gagal tumbuh, tidak mau
menyusu
2. Bayi : demam, tidak mau menyusu,
muntah, diare
3. Anak-anak : demam, nyeri saat berkemih,
sering berkemih, adanya darah pada urin,
urin yang keruh atau berbau busuk, nyeri
pada daerah di atas tulang kemaluan,
mengompol (setelah sebelumnya berhenti
mengompol)
4. Kekebalan tubuh yang rendah
5. Penanganan
6. Pada anak 2 bulan – 2 tahun dengan
kecurigaan ISK dan tampak sakit berat,
antibiotik dapat diberikan secara
parenteral (parenteral : melalui infus.
Sebagian pihak mengindikasikan
perawatan di rumah sakit dan pemberian
antibiotik parenteral pada anak di bawah 6
bulan.
7. Sedangkan pada anak yang tidak tampak
sakit berat, antibiotik yang diberikan
umumnya per oral (diminum).
2. ISK berulang. ISK dapat berulang satu kali pada
20% anak laki-laki dan 30% anak perempuan, atau
lebih dari satu kali pada 4% anak laki-laki dan 8%
anak perempuan.
Definisi ISK berulang sendiri adalah 2 atau
lebih ISK dalam periode 6 bulan. ISK berulang ini
dapat berujung pada hipertensi atau gagal ginjal
kronik. Pemberian antibiotik jangka panjang
untuk mencegah berulangnya ISK tidak memiliki
dasar yang cukup. Namun, jika pada seorang anak
telah terjadi ISK berulang atau VUR, sebagian
pihak menganjurkan pemberian antibiotik dosis
rendah jangka panjang.
1. Amoxicillin
Sekitar 50% bakteri penyebab ISK resisten
terhadap amoxicillin. Namun obat ini
masih dapat diberikan pada ISK dengan
bakteri yang sensitif terhadapnya.
2. Co-trimoxazole atau trimethoprim
3. Sebagian besar ISK akan menunjukkan
perbaikan dengan cotrimoxazole.
4. Cephalosporin seperti cefixime atau
cephalexin.
5. Cephalexin kira-kira sama efektif dengan
cotrimoxazole, namun lebih mahal dan
memiliki spectrum luas sehingga dapat
mengganggu bakteri normal usus.
6. Co-amoxiclav digunakan pada ISK
dengan bakteri yang resisten terhadap
cotrimoxazole. Harganya juga lebih
mahal dari cotrimoxazole atau
cephalexin.
7. Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau
nitrofurantoin tidak digunakan pada anak-
anak yang dikhawatirkan mengalami
keterlibatan ginjal pada ISK. Selain itu
nitrofurantoin juga lebih mahal dari
cotrimoxazole dan memiliki efek
samping seperti mual dan muntah.
INFEKSI SALURAN KEMIH
(ISK)
Oleh :
NORMAYANTI
11.11.875
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014