1. Jokowi: Tegas dan Kejam Itu Beda
BAJURINEWS.com, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo mengaku telah mengetahui
siapa pelaku penyebar kampanye hitam terhadap dirinya. Sang penyebar kampanye hitam pun
telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Pelaporan ini, kata Jokowi, merupakan bentuk
pendidikan politik kepada publik. Namun, Jokowi tak menyebutkan, kampanye hitam mana
yang dilaporkan ke polisi.
“Kami ini bisa sabar, sabar. Tapi pada suatu titik, kami juga bisa tegas. Tapi tolong
dibedakan ya, tegas dan kejam itu beda,” ujar Jokowi, dalam acara Silaturahim Nasional
Alim Ulama PKB, di Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Menurut Jokowi, banyak yang meragukan ketegasannya jika menjabat sebagai presiden. Hal
ini, kata dia, yang membuatnya sering menjadi sasaran serangan politik oleh lawan-lawannya.
Jokowi kemudian mencontohkan apa yang telah dilakukannya selama menjadi pejabat publik,
baik ketika menjadi Wali Kota Surakarta, maupun Gubernur DKI Jakarta.
“Saya kalau mau mecat bawahan yang keliru ndak saya marahinhabis-habisan. Ndak perlu.
Pokoknya besok langsung hilang saja,” ujarnya.
“Terus coba lihat Tanah Abang, Waduk Pluit. Kalau ndak tegas, yandak rampung-rampung.
Itu semua hasil ketegasan,” lanjut Jokowi.
Jokowi berharap Pemilu 2014 ini tanpa diwarnai caci maki dan kampanye hitam. Ia
mengatakan, lebih baik para kandidat capres dan cawapres bertarung dalam hal ide dan
gagasan untuk bangsa.