SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
ii 
1.1. Latar Belakang 
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil sampai 
masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk 
penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di 
dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex 
bebas. 
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS 
sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuatan seperti prilaku seks bebas yang 
menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya 
haram. Tidak mengherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan 
seluruh dunia, selain Karena obat yang menyembuhkan belum ada, tetapi juga 
penyebaran virus ini terjadi sangat cepat perihal seks bebas yang menyimpang terus 
dilakukan oleh masyarakat. Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di 
anggap tabu, bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang 
yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya di 
Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia dan tak 
ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat hukum pun 
menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun sesama jenis, hal 
ini tercermin pada masa Nabi Luth As. Sesuai firman ALLAH SWT: 
“Dan(Kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa 
kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu 
kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan. Kamu merupakan kaum yang 
melampaui batas. “usir mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian Kami 
selamatkan dan pengikutnya kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan 
batu.”(surah al-A’raf ayat:80-84) 
“Sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian 
sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah 
orang yang bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan 
perbuatan yang keji yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin 
dengan perempuan. Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan
negeri tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth 
itu”firman ALLAH dalam AL-Qur’an 
“Lagi diberi tanda pada sisi Tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk 
ii 
orang yang aniaya.” (surah Hud ayat:83) 
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena 
ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmat-Nya 
kepada hamba-Nya yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau 
mengikuti jalan yang benar. 
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebagai hambanya diingatkan untuk selalu 
memikirkan apa yang akan kita lakukan. Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena 
ALLAH tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali 
penyakit satu (pikun). 
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan 
sosial. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin 
bukan obat penyembuh hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi 
saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, 
tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan secara sosial melalui penerimaan dan 
dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama keluarganya. 
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai 
petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan 
peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. 
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang sholeh. 
Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari 
segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, 
ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap 
penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung 
karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, 
orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan 
batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu 
masalah besar dari kehidupan kita semua. 
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai 
bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu 
memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.
ii 
1.2.Tujuan 
1.2.1. Tujuan Umum 
Untuk mengetahui bahaya dari penyakit AIDS baik secara umum maupun agama 
1.2.2. Tujuan Khusus 
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan AIDS 
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam 
3. Untuk mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS 
4. Untuk mengetahui cara penularan AIDS 
1.3.Manfaat 
1. Mengetahui yang dimaksud dengan AIDS 
2. Mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam 
3. Mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS 
4. Mengetahui cara penularan AIDS
BAB II 
PEMBAHASAN 
ii 
2.1. AIDS 
2.1.1. Pengertian AIDS 
AIDS menurut pandangan islam adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci 
ALLAH SWT, AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuatan seperti prilaku 
seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan 
virus ini, hukumnya haram. 
AIDs adalah penyakit akibat perbuatan yang sudah melewati batas, melanggar norma 
masyarakat secara umum, dan melanggar aturan dan kaidah-kaidah ketentuan Agama. 
Islam memandang bahwa penyakit HIV AIDs ini adalah perbuatan menjijikan, kotor, 
dan keji. Bahkan kemunculannya telah diramalkan oleh Rasululloh sejak ribuan tahun 
yang lalu, sebagaimana sabda beliau: 
“Tiada lahir suatu fakhisyah (perbuatan kotor, menjijikan, keji, atau zina) yang 
merajalela pada suatu kaum dan dilakukan secara terang-terangan, kecuali Alloh akan 
menimpakan kepada mereka penyakit menular (AIDs) yang belum pernah ada 
sebelumnya.” (HR. Tabrani dan Hakim) 
Munculnya penyakit ini, erat kaitannya dengan perilaku binatang yang sering kita lihat 
dalam kehidupan keseharian kita. Perilaku manusia yang terkena HIV AIDs adalah sama 
halnya dengan perilaku binatang yang sering gonta-ganti pasangan. Allah SWT 
berfirman dalam surat Al-Furqon: 43-44): 
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai 
Tuhannya. Maka apakah kamu bisa menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu 
mengira kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain 
hanyalah seperti binatang ternak, bahkan perbuatan mereka lebih sesat dari binatang 
ternak.” 
AIDS secara umum merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency 
Syndrome.Acquired artinya didapat, jadi bukan merupakan penyakit keturunan, 
Immuno berarti sistem kekebalan tubuh, Deficiency artinya kekurangan, 
sedangkan Syndrome adalah kumpulan segala. AIDS adalah penyakit yang disebabkan 
oleh virus yang merusak kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah diserang oleh penyakit-penyakit 
lain yang dapat berakibat fatal. padahal penyakit-penyakit tersebut misalnya
berbagai virus, cacing, jamur, protozoa, dan basil tidak menyebabkan gangguan yang 
berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal. selain penyakit infeksi, penderita 
AIDS juga mudah terkena kanker. Dengan demikian gejala AIDS amat bervariasi.( 
Lembaran Informasi Spiritia L160). 
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem 
kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis 
dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut 
terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada 
di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia 
menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan 
dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem 
kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang 
dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai 
CD4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol) 
(KPA, 2007). 
Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus atau retroviridae. Virus ini 
secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim reverse 
transcriptase untuk dapat menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia, dan menimbulkan 
kelainan patologi secara lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. 
Masing-masing grup mempunyai lagi berbagai subtipe, dan masing-masing subtipe 
secara evolusi yang cepat mengalami mutasi. Diantara kedua grup tersebut, yang paling 
banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 (Zein, 
2006). 
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya 
sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan 
menjadi karier selama hidupnya, firman Allah S.W.T. yang berbunyi: 
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, 
ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar.”(Al-Baqarah:155) 
2.2. Tinjauan Hukum 
2.2.1. AIDS Menurut Tinjauan Hukum Negara 
HAM dan Hukum Dalam AIDS 
Penting untuk diingat bahwa perilaku manusia selalu bersentuhan dengan hukum dan 
hak azasi manusia (HAM). Sebagai kontrol sosial, hukum membatasi perilaku tertentu 
dalam masyarakat agar tidak merugikan diri sendiri dan anggota masyarakat lainnya. 
Sebagai social engineering, hukum menjadi alat yang dapat merekayasa sebuah 
ii
perubahan perilaku masyarakat sesuai keinginan dan cita-cita hukum. Perda HIV/AIDS 
amat diperlukan untuk menekan tingginya jumlah kasus baru HIV/AIDS di setiap daerah. 
Di samping memiliki payung hukum yang kuat, implementasi program penanggulangan 
HIV/AIDS akan dapat diwujudkan karena ditunjang APBD. 
Ada 4 fungsi strategis perda AIDS, (1) sebagai payung hukum dalam upaya 
penanggulangan HIV/AIDS, (2) menunjang penguatan peran lembaga (KPA), (3) sebagai 
dasar untuk memperoleh aloksi APBD untuk penanggulangan AIDS, (4) sebagai dasar 
untuk menetapkan prioritas program pencegahan, penanggulangan AIDS serta, 
dukungan, perawatan dan pengobatan penderitanya (odha). Kendati Perda AIDS memilii 
fungsi strategis, namun dalam proses penggodokannya di DPRD selalu mengundang pro 
kontra. 
2.2.2. Tinjauan AIDS Menurut Hukum Islam 
Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an : 
الله لا ي ظ لم ال ناس ش ي ئا ول كن ال ناس أن ف سهم إن 
ي ظ لمون 
" Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi 
manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri.” (QS. Yunus: 44). 
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan 
penyakit "Kutukan Tuhan" sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat. Melainkan 
penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya. 
Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena hingga 
saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan 
perbuatan manusia yang melanggar terhadap syari'ah yang telah di tetapkan. 
2.3. Manfaat dan Madhorot 
2.3.1. Manfaat AIDS 
Sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT 
ii 
2.3.2. Madharat AIDS 
 Merusak generasi penerus bangsa 
 Merusak diri, moral dan agama 
 Menjauhkan dari masyarakat 
 Menyebabkan kematian
ii 
2.4. Penularan AIDS 
Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya penyakit HIV-AIDS. Diantaranya 
adalah : 
1. Penyalahgunaan Narkoba dengan menggunakan jarum suntik 
Secara tekstual di dalam Al-Qur'an tidak sebutkan akan dilarangnya penggunaan 
narkoba. Namun secara kontekstual, baik Al-Qur'an maun Hadits telah menyebutkan 
bahwa Narkoba itu hukumnya adalah haram. Sebagaimana Ayat dan Hadits di bawah ini: 
ي سال ون ك عن ال خمروال م ي سرق ل ف يهمااث م ك ب يروم ناف ع ل ل ناس 
واعهمااك برمن ن ف عهما 
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu 
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih 
besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah: 219). 
Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan hukumnya haram sedangkan 
narkoba lebih bahaya dari khamr dan hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak 
hanya membuat orang menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang 
menyalahgunakan menjadi mati. Melihat bahanya narkoba melebihi khamr, maka 
narkoba hukumnya adalah haram. 
ك ل م س كرخمروك ل م س كرحرام 
“Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu 
haram.”(HR. Abdullah Ibnu Umar) 
Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat syaraf yang 
menyalahgunakan menjadi error. Oleh karena itu narkoba harus dijauhi dengan sejauh-jauhnya. 
Melihat bahaya narkoba yang sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan 
agar sesuatu yang dapat membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain- lainnya 
itu supaya dijauhi. Sebagaimana firman Allah : 
ي ا أي ها ال ذي ن آم نوا إن ما ال خمر وال م ي سر والأن صاب والأزلام رجس 
من عمل ال ش يطان ف اج ت ن بوه ل ع ل كم ت ف لحون 
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk 
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat 
ii 
keberuntungan “(QS. Al-maidah: 90). 
Khamr dan judi adalah haram 
ي سأل ون ك عن ال خمر وال م ي سر ق ل ف يهما إث م ك ب ير وم ناف ع 
ل ل ناس وإث مهما أك بر من ن ف عهما 
“Mereka bertanya kepadamu tentanng khamr dan judi. Katakanlah: pada keduuanya itu 
terdapat dosa besar dann beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih 
besar dari manfaatnya”.(QS. Al-Baqarah:219) 
Laknat terhadap Khamr 
ات ان يي ج بري ل ف قال : ي امحمد ان الله ل عن ال خمر وعا ص يرها 
ومع ت صرها و شارب ها وال محمول ال يه وب ائ عها وم ب تاعها و ساق يها 
Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “ hai Muhammad, Allah melaknat 
minuman keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang menerima 
penyimpanannya, orang yang menjualnya, orang yang membelina, orang yang 
menyuguhkannya dan orang-orang yang mau disuguhi”. (Riwayat Ahmad bin Hambal 
ibnu Abbas) 
2. Seks bebas/ tidak sehat 
Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari kebiasaan pada 
sebagaian masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya beberapa tempat pelacuran 
di Negara kita yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. 
Negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara 
yang memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia 
lainnya. Ini adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat Islam. 
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firmannya: 
ولا ت قـرب وا ال زن ا إن ه ك ان ف اح شة و ساء س ب يـلا 
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan 
yang keji dan suatu jalan yang buruk" . ( QS. Al-Isra': 32).
ا ف ت يات كم ع لى ال ب غاء إن أردن ت ح ص نا ل ت ب ت غوا عرض ولا ت كرهو 
ال ح ياة ال دن يا ومن ي كرهن ف إن الله من ب عد إك راههن غ فور رح يم 
" Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, 
sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan 
duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah 
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa 
(itu)". ( QS. An-Nur: 33). 
Dari kedua ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala bentuk 
perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan) pelacuran dan seterusnya itu 
dilarang. Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS 
yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya. 
ii 
3. Musibah 
Penyakit HIV-AIDS selain ditimbulkan oleh mereka yang melanggar syari'ah 
agama ( menyalahgunakan narkoba dengan menggunakan jarum suntik dan seks yang 
tidak sehat) juga bisa karena factor ketidak sengajaan. Misalnya: Istri yang baik-baik 
(shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan suaminya yang suka melacur dan 
pelacurnya terinfeksi HIV, atau seorang petugas kesehatan yang menggunakan jarum 
suntik bekas digunakan menyuntik seseorang yang terinfeksi HIV. Dan masih banyak 
factor lainnya. Oleh karena itu jalan yang paling baik untuk mencegah tertularnya 
penyakit HIV-AIDS yang sangat menakutkan tersebut adalah dengan menjahui perbuatan 
zina dan tidak menggunaan narkoba. 
4. Transfusi darah yang mengadung HIV 
5. Dari ibu hamil kepada janinnya. 
Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan 
suaminya yang suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV 
2.5. Orang yang Rentan Terkena HIV/AIDS 
Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti 
pasangan. Oleh karena itu yang paling beresiko untuk tertular AIDS adalah siapa saja 
yang mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya 
dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya 
remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb. Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada 
“kelompok” mana tetapi pada “perilaku” yang berganti-ganti pasangan.
Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan 
ii 
faktor sosiologis-gender. 
Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam 
posisi “menampung”, dan alat reproduksi wanita sifatnya “masuk kedalam” 
dibandingkan pria yang sifatnya “menonjol keluar”. Keadaan ini menyebabkan 
mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui . Adanya infeksi khronik akan 
memudahkan masuknya virus HIV. 
Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah 
mengalami perlakuan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan 
terjadinya infeksi virus HIV. 
Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita 
(pendidikan, ekonomi, keterampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan 
yang menyebabkan terjadinya pelecehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan 
akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival. 
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak 
terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular 
dengan cara – cara seperti di bawah ini : 
1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ). 
2. Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita. 
3. Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS. 
4. Makan dan minum. 
5. Gigitan nyamuk dan serangga lain. 
6. Sama-sama berenang di kolam renang 
Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat ditularkan antara 
lain: 
1. Kontak fisik 
Orang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIV/AIDS, bernapas 
dengan udara yang sama, bekerja maupun berada dalam suatu ruangan dengan 
pasien tidak akan tertular. Bersalaman, berpelukan maupun mencium pipi, tangan 
dan kening penderita HIV/AIDS tidak akan menyebabkan seseorang tertular. 
2. Memakai milik penderita 
Menggunakan tempat duduk toilet, handuk, peralatan makan maupun peralatan 
kerja penderita HIV/AIDS tidak akan menular. 
3. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya. 
4. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
BAB III 
PENUTUP 
ii 
3.1. Kesimpulan 
Agama Islam menuntut manusia kearah kesempurnaan, kebahagiaan, dan 
kesejahteraan hidup lahir dan bathin, baik didunia maupun diakhirat nanti. Agama Islam 
memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam upaya menghadapi cobaan dan 
tantangan hidup termasuk dalam mengahdapi penyakit yang menjadi sebab kesengsaraan 
dan penderitaan. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah kumpulan 
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV. Virus ini mengakibatkan 
penurunan daya tahan tubuh seseorang sehinga penderita dapat meninggal. Penularan 
penyakit ini melalui transfusi darah jarum suntik/ alat tusuk lainnya yang sudah tercemar 
virus HIV, oleh karena itu kegiatan penyuluhan merupakan aspek yang sangat penting. 
Melalui pendekatan kesehatan keluarga pendekatan kesehatan social. 
3.2. Saran 
o Setiap orang dapat menningkatkan keimanan dan ketakwaannya sehingga bisa 
terhindar dari pergaulan bebas 
o Setiap orang dapat mengerti dan memahami bahaya yang ditimbulkan dari AIDS
DAFTAR PUSTAKA 
1. Dr. Ida Bagus Mantra, MPH., 1993, Pedoman Penyuluhan AIDS Menurut Agama 
Islam, Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 
2. Depkes RI., 1992, AIDS, Jakarta. 
3. M. Jusup Hanapiah dan Amri Amir, 1999, Etika Kedokteran dan Hukum 
ii 
Kesehatan Edisi 3, Jakarta : EGC.
KATA PENGANTAR 
Segala puji dan syukur kepada sumber dari segala sesuatu yang bersifat mulia. 
Sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang Maha Cahaya, penabur cahaya 
ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan, sang kekasih tercinta yang tak terbatas 
pencahayaan cinta-Nya bagi umat, Allah SWT. 
Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan 
serta menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya, 
serta makin terus terbukti kebenarannya. 
Dengan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dan memberikan inspirasi kepada kami sehingga makalah yang berjudul 
“HIV AIDS dalam pandanan islam” ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai 
dengan apa yang diharapkan. 
Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya 
Allah-lah yang memiliki kesempurnaan, sehingga tentu masih banyak lagi rahasia-Nya 
yang belum tergali dan belum kita ketahui. Oleh karenanya kami senantiasa 
mengharapkan kritik dan saran membangun dari teman-teman dan pembaca sekalian 
sehingga mampu menjalin sinergi yang pada akhirnya akan membuat pemikiran ini bisa 
lebih disempurnakan lagi dimasa yang akan datang, bukan hanya untuk Islam namun 
juga untuk kemajuan umat manusia. 
ii 
Raha, November 2013 
Penyusun
MAKALAH 
HIV AIDS 
DALAM PANDANGAN ISLAM 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : AYU FITRIANI 
NIM : 2013.IB.0058 
TINGKAT : I B. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013 
ii
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar........................................................................................................... i 
Daftar Isi.................................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1 
1.2. Tujuan................................................................................................................. 3 
1.3. Manfaat.............................................................................................................. 3 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1. AIDS................................................................................................................ 4 
2.2 Tinajuan hukum................................................................................................. 5 
2.3 Manfaat dan mudharat........................................................................................ 6 
2.4 Penularan AIDS................................................................................................ 7 
2.5 Orang yang rentan terkena AIDS.................................................................. 9 
BAB III PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................11 
3.2 SARAN................................................................................................................11 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12 
ii
ii

More Related Content

What's hot

Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriWarnet Raha
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiMuhammad Kurniawan
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksiaWarnet Raha
 
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidananCara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidananAprillia Indah Fajarwati
 
Definisi dan klasifikasi hiv
Definisi dan klasifikasi hivDefinisi dan klasifikasi hiv
Definisi dan klasifikasi hivvrvr7
 

What's hot (20)

Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidananCara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
PPT Abortus
PPT AbortusPPT Abortus
PPT Abortus
 
Definisi dan klasifikasi hiv
Definisi dan klasifikasi hivDefinisi dan klasifikasi hiv
Definisi dan klasifikasi hiv
 

Similar to PanduanAIDS (20)

Makalah pandangan islam tentang hiv AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang hiv AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang hiv AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang hiv AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah pandangan islam tentang hiv
Makalah pandangan islam tentang hivMakalah pandangan islam tentang hiv
Makalah pandangan islam tentang hiv
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah aids 2
Makalah aids 2Makalah aids 2
Makalah aids 2
 
Makalah aids
Makalah aidsMakalah aids
Makalah aids
 
Makalah aids
Makalah aidsMakalah aids
Makalah aids
 
Makalah aids
Makalah aidsMakalah aids
Makalah aids
 
Masalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aidsMasalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aids
 
Xii tkj 2 hiv aids
Xii tkj 2 hiv aidsXii tkj 2 hiv aids
Xii tkj 2 hiv aids
 
Makalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aidsMakalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aids
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Hiv aids kelas xi
Hiv aids kelas xiHiv aids kelas xi
Hiv aids kelas xi
 
PPT HIV?Aids dan Seks Bebas
PPT HIV?Aids dan Seks BebasPPT HIV?Aids dan Seks Bebas
PPT HIV?Aids dan Seks Bebas
 
Makalah aids
Makalah aidsMakalah aids
Makalah aids
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

PanduanAIDS

  • 1. BAB I PENDAHULUAN ii 1.1. Latar Belakang Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil sampai masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas. AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuatan seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak mengherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain Karena obat yang menyembuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat. Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu, bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun sesama jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As. Sesuai firman ALLAH SWT: “Dan(Kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan. Kamu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian Kami selamatkan dan pengikutnya kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.”(surah al-A’raf ayat:80-84) “Sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang yang bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan. Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan
  • 2. negeri tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu”firman ALLAH dalam AL-Qur’an “Lagi diberi tanda pada sisi Tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk ii orang yang aniaya.” (surah Hud ayat:83) Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar. Dengan adanya penyakit AIDS kita sebagai hambanya diingatkan untuk selalu memikirkan apa yang akan kita lakukan. Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena ALLAH tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun). Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama keluarganya. Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang sholeh. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.
  • 3. ii 1.2.Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bahaya dari penyakit AIDS baik secara umum maupun agama 1.2.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan AIDS 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam 3. Untuk mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS 4. Untuk mengetahui cara penularan AIDS 1.3.Manfaat 1. Mengetahui yang dimaksud dengan AIDS 2. Mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut Negara dan islam 3. Mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS 4. Mengetahui cara penularan AIDS
  • 4. BAB II PEMBAHASAN ii 2.1. AIDS 2.1.1. Pengertian AIDS AIDS menurut pandangan islam adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuatan seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. AIDs adalah penyakit akibat perbuatan yang sudah melewati batas, melanggar norma masyarakat secara umum, dan melanggar aturan dan kaidah-kaidah ketentuan Agama. Islam memandang bahwa penyakit HIV AIDs ini adalah perbuatan menjijikan, kotor, dan keji. Bahkan kemunculannya telah diramalkan oleh Rasululloh sejak ribuan tahun yang lalu, sebagaimana sabda beliau: “Tiada lahir suatu fakhisyah (perbuatan kotor, menjijikan, keji, atau zina) yang merajalela pada suatu kaum dan dilakukan secara terang-terangan, kecuali Alloh akan menimpakan kepada mereka penyakit menular (AIDs) yang belum pernah ada sebelumnya.” (HR. Tabrani dan Hakim) Munculnya penyakit ini, erat kaitannya dengan perilaku binatang yang sering kita lihat dalam kehidupan keseharian kita. Perilaku manusia yang terkena HIV AIDs adalah sama halnya dengan perilaku binatang yang sering gonta-ganti pasangan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Furqon: 43-44): “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu bisa menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan perbuatan mereka lebih sesat dari binatang ternak.” AIDS secara umum merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.Acquired artinya didapat, jadi bukan merupakan penyakit keturunan, Immuno berarti sistem kekebalan tubuh, Deficiency artinya kekurangan, sedangkan Syndrome adalah kumpulan segala. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah diserang oleh penyakit-penyakit lain yang dapat berakibat fatal. padahal penyakit-penyakit tersebut misalnya
  • 5. berbagai virus, cacing, jamur, protozoa, dan basil tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal. selain penyakit infeksi, penderita AIDS juga mudah terkena kanker. Dengan demikian gejala AIDS amat bervariasi.( Lembaran Informasi Spiritia L160). HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol) (KPA, 2007). Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus atau retroviridae. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim reverse transcriptase untuk dapat menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing grup mempunyai lagi berbagai subtipe, dan masing-masing subtipe secara evolusi yang cepat mengalami mutasi. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 (Zein, 2006). Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah S.W.T. yang berbunyi: “Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar.”(Al-Baqarah:155) 2.2. Tinjauan Hukum 2.2.1. AIDS Menurut Tinjauan Hukum Negara HAM dan Hukum Dalam AIDS Penting untuk diingat bahwa perilaku manusia selalu bersentuhan dengan hukum dan hak azasi manusia (HAM). Sebagai kontrol sosial, hukum membatasi perilaku tertentu dalam masyarakat agar tidak merugikan diri sendiri dan anggota masyarakat lainnya. Sebagai social engineering, hukum menjadi alat yang dapat merekayasa sebuah ii
  • 6. perubahan perilaku masyarakat sesuai keinginan dan cita-cita hukum. Perda HIV/AIDS amat diperlukan untuk menekan tingginya jumlah kasus baru HIV/AIDS di setiap daerah. Di samping memiliki payung hukum yang kuat, implementasi program penanggulangan HIV/AIDS akan dapat diwujudkan karena ditunjang APBD. Ada 4 fungsi strategis perda AIDS, (1) sebagai payung hukum dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, (2) menunjang penguatan peran lembaga (KPA), (3) sebagai dasar untuk memperoleh aloksi APBD untuk penanggulangan AIDS, (4) sebagai dasar untuk menetapkan prioritas program pencegahan, penanggulangan AIDS serta, dukungan, perawatan dan pengobatan penderitanya (odha). Kendati Perda AIDS memilii fungsi strategis, namun dalam proses penggodokannya di DPRD selalu mengundang pro kontra. 2.2.2. Tinjauan AIDS Menurut Hukum Islam Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an : الله لا ي ظ لم ال ناس ش ي ئا ول كن ال ناس أن ف سهم إن ي ظ لمون " Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri.” (QS. Yunus: 44). Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan penyakit "Kutukan Tuhan" sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat. Melainkan penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya. Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena hingga saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan perbuatan manusia yang melanggar terhadap syari'ah yang telah di tetapkan. 2.3. Manfaat dan Madhorot 2.3.1. Manfaat AIDS Sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT ii 2.3.2. Madharat AIDS  Merusak generasi penerus bangsa  Merusak diri, moral dan agama  Menjauhkan dari masyarakat  Menyebabkan kematian
  • 7. ii 2.4. Penularan AIDS Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya penyakit HIV-AIDS. Diantaranya adalah : 1. Penyalahgunaan Narkoba dengan menggunakan jarum suntik Secara tekstual di dalam Al-Qur'an tidak sebutkan akan dilarangnya penggunaan narkoba. Namun secara kontekstual, baik Al-Qur'an maun Hadits telah menyebutkan bahwa Narkoba itu hukumnya adalah haram. Sebagaimana Ayat dan Hadits di bawah ini: ي سال ون ك عن ال خمروال م ي سرق ل ف يهمااث م ك ب يروم ناف ع ل ل ناس واعهمااك برمن ن ف عهما “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah: 219). Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan hukumnya haram sedangkan narkoba lebih bahaya dari khamr dan hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak hanya membuat orang menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang menyalahgunakan menjadi mati. Melihat bahanya narkoba melebihi khamr, maka narkoba hukumnya adalah haram. ك ل م س كرخمروك ل م س كرحرام “Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu haram.”(HR. Abdullah Ibnu Umar) Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat syaraf yang menyalahgunakan menjadi error. Oleh karena itu narkoba harus dijauhi dengan sejauh-jauhnya. Melihat bahaya narkoba yang sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan agar sesuatu yang dapat membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain- lainnya itu supaya dijauhi. Sebagaimana firman Allah : ي ا أي ها ال ذي ن آم نوا إن ما ال خمر وال م ي سر والأن صاب والأزلام رجس من عمل ال ش يطان ف اج ت ن بوه ل ع ل كم ت ف لحون “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
  • 8. untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat ii keberuntungan “(QS. Al-maidah: 90). Khamr dan judi adalah haram ي سأل ون ك عن ال خمر وال م ي سر ق ل ف يهما إث م ك ب ير وم ناف ع ل ل ناس وإث مهما أك بر من ن ف عهما “Mereka bertanya kepadamu tentanng khamr dan judi. Katakanlah: pada keduuanya itu terdapat dosa besar dann beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.(QS. Al-Baqarah:219) Laknat terhadap Khamr ات ان يي ج بري ل ف قال : ي امحمد ان الله ل عن ال خمر وعا ص يرها ومع ت صرها و شارب ها وال محمول ال يه وب ائ عها وم ب تاعها و ساق يها Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “ hai Muhammad, Allah melaknat minuman keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang menerima penyimpanannya, orang yang menjualnya, orang yang membelina, orang yang menyuguhkannya dan orang-orang yang mau disuguhi”. (Riwayat Ahmad bin Hambal ibnu Abbas) 2. Seks bebas/ tidak sehat Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari kebiasaan pada sebagaian masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya beberapa tempat pelacuran di Negara kita yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara yang memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya. Ini adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat Islam. Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firmannya: ولا ت قـرب وا ال زن ا إن ه ك ان ف اح شة و ساء س ب يـلا " Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" . ( QS. Al-Isra': 32).
  • 9. ا ف ت يات كم ع لى ال ب غاء إن أردن ت ح ص نا ل ت ب ت غوا عرض ولا ت كرهو ال ح ياة ال دن يا ومن ي كرهن ف إن الله من ب عد إك راههن غ فور رح يم " Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)". ( QS. An-Nur: 33). Dari kedua ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala bentuk perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan) pelacuran dan seterusnya itu dilarang. Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya. ii 3. Musibah Penyakit HIV-AIDS selain ditimbulkan oleh mereka yang melanggar syari'ah agama ( menyalahgunakan narkoba dengan menggunakan jarum suntik dan seks yang tidak sehat) juga bisa karena factor ketidak sengajaan. Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan suaminya yang suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV, atau seorang petugas kesehatan yang menggunakan jarum suntik bekas digunakan menyuntik seseorang yang terinfeksi HIV. Dan masih banyak factor lainnya. Oleh karena itu jalan yang paling baik untuk mencegah tertularnya penyakit HIV-AIDS yang sangat menakutkan tersebut adalah dengan menjahui perbuatan zina dan tidak menggunaan narkoba. 4. Transfusi darah yang mengadung HIV 5. Dari ibu hamil kepada janinnya. Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan suaminya yang suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV 2.5. Orang yang Rentan Terkena HIV/AIDS Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Oleh karena itu yang paling beresiko untuk tertular AIDS adalah siapa saja yang mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb. Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada “kelompok” mana tetapi pada “perilaku” yang berganti-ganti pasangan.
  • 10. Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan ii faktor sosiologis-gender. Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi “menampung”, dan alat reproduksi wanita sifatnya “masuk kedalam” dibandingkan pria yang sifatnya “menonjol keluar”. Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui . Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya virus HIV. Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlakuan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV. Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, keterampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelecehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival. Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini : 1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ). 2. Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita. 3. Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS. 4. Makan dan minum. 5. Gigitan nyamuk dan serangga lain. 6. Sama-sama berenang di kolam renang Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat ditularkan antara lain: 1. Kontak fisik Orang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIV/AIDS, bernapas dengan udara yang sama, bekerja maupun berada dalam suatu ruangan dengan pasien tidak akan tertular. Bersalaman, berpelukan maupun mencium pipi, tangan dan kening penderita HIV/AIDS tidak akan menyebabkan seseorang tertular. 2. Memakai milik penderita Menggunakan tempat duduk toilet, handuk, peralatan makan maupun peralatan kerja penderita HIV/AIDS tidak akan menular. 3. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya. 4. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
  • 11. BAB III PENUTUP ii 3.1. Kesimpulan Agama Islam menuntut manusia kearah kesempurnaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup lahir dan bathin, baik didunia maupun diakhirat nanti. Agama Islam memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam upaya menghadapi cobaan dan tantangan hidup termasuk dalam mengahdapi penyakit yang menjadi sebab kesengsaraan dan penderitaan. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV. Virus ini mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh seseorang sehinga penderita dapat meninggal. Penularan penyakit ini melalui transfusi darah jarum suntik/ alat tusuk lainnya yang sudah tercemar virus HIV, oleh karena itu kegiatan penyuluhan merupakan aspek yang sangat penting. Melalui pendekatan kesehatan keluarga pendekatan kesehatan social. 3.2. Saran o Setiap orang dapat menningkatkan keimanan dan ketakwaannya sehingga bisa terhindar dari pergaulan bebas o Setiap orang dapat mengerti dan memahami bahaya yang ditimbulkan dari AIDS
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Dr. Ida Bagus Mantra, MPH., 1993, Pedoman Penyuluhan AIDS Menurut Agama Islam, Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 2. Depkes RI., 1992, AIDS, Jakarta. 3. M. Jusup Hanapiah dan Amri Amir, 1999, Etika Kedokteran dan Hukum ii Kesehatan Edisi 3, Jakarta : EGC.
  • 13. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada sumber dari segala sesuatu yang bersifat mulia. Sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang Maha Cahaya, penabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi umat, Allah SWT. Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan serta menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya, serta makin terus terbukti kebenarannya. Dengan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan inspirasi kepada kami sehingga makalah yang berjudul “HIV AIDS dalam pandanan islam” ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya Allah-lah yang memiliki kesempurnaan, sehingga tentu masih banyak lagi rahasia-Nya yang belum tergali dan belum kita ketahui. Oleh karenanya kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran membangun dari teman-teman dan pembaca sekalian sehingga mampu menjalin sinergi yang pada akhirnya akan membuat pemikiran ini bisa lebih disempurnakan lagi dimasa yang akan datang, bukan hanya untuk Islam namun juga untuk kemajuan umat manusia. ii Raha, November 2013 Penyusun
  • 14. MAKALAH HIV AIDS DALAM PANDANGAN ISLAM DI SUSUN OLEH: NAMA : AYU FITRIANI NIM : 2013.IB.0058 TINGKAT : I B. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 ii
  • 15. DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1 1.2. Tujuan................................................................................................................. 3 1.3. Manfaat.............................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. AIDS................................................................................................................ 4 2.2 Tinajuan hukum................................................................................................. 5 2.3 Manfaat dan mudharat........................................................................................ 6 2.4 Penularan AIDS................................................................................................ 7 2.5 Orang yang rentan terkena AIDS.................................................................. 9 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN....................................................................................................11 3.2 SARAN................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12 ii
  • 16. ii