1. 1
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA CAPITIS
Pengertian
Trauma capitis adalah merupakan cedera kepala berat, dimana otak mengalami
memar, dengan kemungkinan adanya daerah hemoragi
Etiologi
Adanya benturan sesuatu benda tumpul
Tanda dan gejala
1. Denyut nadi lemah
2. Pernafasan dangkal
3. Kulit dingin dan pucat
4. Defekasi dan berkeimih tanpa disadari
5. Fungsi motorik abnormal misalnya gerakan mata
6. Peningkatan TIK
7. Sakit kepala
8. Vertigo
9. Gangguan fungsi mental
10. Kejang
Pemeriksaan diagnostik / penunjang
1. Scan CT (tanpa/ dengan kontras)
Mengidentifikasi adanya SOL, hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler,
pergeseran jaringan otak
2. MRI (tanpa/ dengan menggunakan kontras)
3. Angiografi serebral
Menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, spt pergeseran jaringan otak akibat
edema, perdarahan, trauma
4. EEG
Untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang patologis
5. BAER (Brain Auditori Evoked Respons)
Menentukan fungsi korteks dan batang otak
6. PET ( Positron Emission Tomografi )
Menunjukkan perubahan aktifitas metabolisme pada otak
7. Fungsi lumbal,CSS
Mengetahui kemungkinan adanya perdarahan subarachnoid
8. GDA ( Gas Darah Arteri )
Mengetahui masalah ventilasi atau oksigenisasi yang dapat menyebabkan TIK
9. Kimia/ elektrolot darah
Mengetahui
keseimbangan
yang
berperan
dalam
meningkatkan
TIK/perubahan mental
10. Pemeriksaan toksikologis
Mendeteksi obat yang mungkin bertanggung jawab terhadap penurunan
kesadaran
11. Kadar antikonvulsan darah
Mengetahui tingkat terapi yang cukup efektif untuk mengatasi kejang
2. 2
Penatalaksanaan
1. Tindakan terhadap peningkatan TIK
2. Pasang traksi ringan pada kepala
3. Dukungan ventilasi
4. Pemeliharaan cairan dan elektrolit
5. Keseimbanagan nutrisi
6. Penggunaan steroid
7. Pasang nasogastrik
8. Klorpromazin
9. Bedah neuro
No
1
2
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria
Rencana keperawatan
Perubahan perfusi
Adanya perbaikan
1. Tentukan faktor faktor
jaringan serebral
tingkat kesadaran,
yang berhubungan dan
berhubungan dengan
kognisi, fungsi
menyebabkan koma/
aliran darah SOL
motorik/sensori
penurunan perfusi
(Hemoragi/ hematoma)
dengan kriteria
jaringan otak dan
ditandai dengan
- Tidak ada
potensial peningkatan
DS :
tanda tanda
TIK
- Mengungkapkan
peningkatan
2. Pantau status
kehilangan memori
TIK
neurologis secara
DO :
- Tanda tanda
teratur dan bandingkan
- Perubahan tingkat
vital dalam
dengan nilai standar
kesadaran
batas normal
(misalnya skala koma
- Perubahan respon
Glascow)
motorik/sensorik
3. Pantau TD
- Perubahan tanda
4. Evaluasi keadaan pupil,
vital
catat ukuran,
ketajaman, kesamaan
antara kiri dan kanan
dan reaksinya terhadap
cahaya
5. Catat ada/tidaknya
refleks refleks tertentu
seperti refleks menelan
dll
Perubahan proses berfikir
berhubungan dengan
perubahan fisiologik
ditandai dengan
DS :
- Mengungkapkan sulit
untuk mengenal
waktu, tempat, orang,
lingkungan dan
kejadian
Dapat
mempertahankan
orientasi mental
dan realitas
biasanya dengan
kriteria
- Mengenal
perubahan
prilaku
1. Kaji rentang perhatian
dan catat tingkat
ansietas klien
2. Pertahanbkan bantuan
yang konsisten oleh staf
atau keberadaan staf
sebanyak mungkin
3. Usahakan untuk
menghadirkan realitas
secara konsisten dan
jelas, hindari fikiran
3. 3
DO :
Perubahan
lapang/ konsentrasi
perhatian
Tidak
mampu untuk
membuat keputusan
3
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
ditandai dengan
perubahan kemampuan
untuk mencerna nutrien
ditandai dengan
DS :
- Klien
mengungkapkan
susah menelan
DO :
- Kelemahan otot
yang diperlukan
untuk mengunyah
-
berpartisipas
i dalam
aturan
terapeutik/pe
nyerapan
kognitif
fikiran yang tidak
masuk akal
4. Jelaskan pentingnya
melakukan
pemeriksaan neurologis
secara berulang dan
teratur
5. Kurangi stimulus yang
merangsang, kritik
yang negatif,
argumentasi dan
konfrontasi
6. Dengarkan dengan
perhatian yang
diungkapkan klien
Tidak mengalami
tanda tanda
malnutrisi dengan
kriteria
- Adanya
pemeliharaan /
kemajuan
peningkatan
berat badan
sesuai tujuan
1. Kaji kemampuan klien
untuk mengunyah,
menelan, batuk, dan
mengatasi sekresi
2. Auskultasi bising usus,
catat adanya penurunan
/ hilangnya atau suara
yang hiperaktif
3. Timbang berat badan
sesuai indikasi
4. Berikan makanan
dalam jumlah kecil
dalam waktu yang
sering diatur
5. Kaji feses, cairan
lambung, muintah
darah dsb
6. Jaga keamanan saat
memberikan makan
pada klien spt tinggikan
kepala tempat tidur
selama makan