1. Mata Kuliah
Teknik Menulis Karya Ilmiah
Tugas Partisipasi
Menulis Artikel PTK
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Melalui
Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dibimbing :
Dra. Darni M.Hum
Oleh: AINUL
KUSNAH NIM :
821358198
Kelas B Semester VIII
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURABAYA POKJAR JOMBANG
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
2. 1
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA
MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK
Evi Handriani
Pemantapan Kemampuan Profesional
Universitas Terbuka
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan peran aktif
siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode diskusi kelompok, dan (2)
meningkatkan prestasi belajar IPA materi sumber energi dan kegunaannya melalui
metode diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan pada 11 siswa kelas II SDN
Mojodanu II Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan
penelitian deskripsi kualitatif yang berlangsung dalam 2 siklus, setiap siklusnya
terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan: pengumpulan data,
dan refleksi, data dihimpun melalui Catatan Pengamatan aktifitas guru, peran aktif
siswa dan nilai kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan peran aktif siswa sebelum
tindakan penelitian rata – rata kurang dari 56% dan sesudah tindakan sebesar 75%.
Nilai rata – rata uji kompetensi sebelum tindakan sebesar 56,9% dan nilai rata – rata
setelah tindakan sebesar 82,72%. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan
peran aktif siswa sebesar 19% dan peningkatan nilai rata – rata. Uji kompetensi
sebesar 25,82%
Kata Kunci: Pembelejaran IPA, Sumber Energi, Metode Diskusi dan Praktikum
PENDAHULUAN
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah pelajaran yang banyak memerlukan
keterampilan berpikir dan berkonsentrasi. Oleh karena Materi-materi Ilmu
Pengetahuan Alam yang padat dan mendalam maka diperlukan adanya rumusan
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang jelas dan rinci.
Dalain lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah, dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
3. 2
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
selanjutnya: pendidikan IPA diharapkan dstpat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar: serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memdlami alam sektiar secara
ilmiah.
Selain itu, pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas dan sejalan dengan Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan National, yaitu Pasal 3 mengenai Fungsi dan
tujuan pendidikan national dan Pasal 35 mengenai Standar Nasional Pendidikan,
maka sekolab diberi kewenangan dalam menyusun kurikulum yang memungkinkan
sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan
kondisi daerah. Dengan demikian daerah atau sekolab memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Dalam menilai keberhasilan belajar mengajar, kriteria ideal ketuntasan minimal
untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteri ketuntasan belajar
secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, untuk kompetensi dasar :
mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya: indikator: menunjukkan adanya
pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari. Pada kelas III semester II di SDN
Mojodanu 02 Kecamatan Ngusikan ditemukan beberapa masalah antara lain :
1. Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan metode yang tepat sehingga
siswa kurang aktif dalam merespon materi yang disampaikan.
4. 3
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
2. Pengelolaan ke]as belurn tepat sehingga siswa kurang berinteraksi
dalam pembelajaran, kondisi kelas menjadi pasif.
3. Siswa belum dapat memahami sumber energi dan kegunaannya serta
pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga hasil nilai tes akhir
rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah 56,9.
Upaya pemecahannya adalah dengan diterapkannya metode diskusi kelompok dalam
pembelajaran IPA materi mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya. Untuk
mengetahui seberapa jauh melode diskusi kelompok dapat meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa, maka perlu diadakan penelitian tindakan.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalalhan penelitian
yang timbul dapal dirumuskan sebagai berikut "Apakah penerapan metode diskusi
dan praktikum deapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
tentang sumber energy dan kegunaanya pada siswa Kelas III di SDN Mojodanu 02
Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang ".
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestast belajar IPA materi sumber
energi dan kegunaannya siswa kelas III SDN Mojodanu 02 Kecamatan Ngusikan
Jombang.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Mojodanu 02
Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang, yang lelaknya jauh dan pusat kota.
Jumlah subjek penelitian adalah 11 siswa terdiri dari laki-laki 4 anak dan perempuan
7 anak. Karakteristik siswa yang menonjol antara lain: seneng bermain, senang
bekerja secara kelompok, dan senang bekerja secara langsung.
5. 4
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
PROSEDUR PENELIT1AN
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing – masing terdiri atas:
a. Prencanaan
Pada pembelajaran setiap siklus, dibuat perencanaan sebasai berikut:
1. Membuat rencana pembelajaran bidang studi IPA pokok bahasan Sumber
energi dan kegunaannya.
2. Menyusun soal tes evaluasi
3. Membuat lembar observasi kegiaran guru dan siswa
4. Membuat alat evaluasi akhir.
5. Meminta teman sejawat untuk mengamati (observasi)
kegiatau pembelajaran.
b. Prencanaan
1. Kegiatan Awal
- Absensi siswa.
- Memasang gambar peraga
- Apersepsi
- Menyampaikan iujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti.
- Guru menjelaskan tentang sumber energi dan kegunaannya.
- Guru membeerikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
- Guru membagikan lembar kerja siswa
- Siswa mengerjakan LKS dengan cara diskusi kelompok
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi
3. Kegiatan Akhir
- Guru membagkan lembar tes akhir
- Siswa mengerjakan lembar tes akhir
- Mengadakan tindak lanjut,
- Guru menutup pelajaran.
6. 5
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
c. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan lembar observasi
(pengamatan) kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
diamati oleh teman sejawat untuk merekam data. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengamati proses pembelajaran. Sedangkan dalam mengukur
kemampuan siswa dalam materi pelajaran, peneliti memakai lembar tes
evalusi untuk mengelahui tingkat pemahaman siswa. Sedangkan dalam
penentuan ketuntasan betajar peneliti berpedoman kepada persentase dalam
kriteria efektivitas hasil belajar siswa
d. Refleksi.
Pada tahap ini, refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil
pelaksanaan pembelajaran, untuk memberikan input tentang jalannya
pelaksanaan pembelajaran, baik kelemahan maupun kekuatannya. Hasil
tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tindakan yang meliputi tindakan pra siklus,
siklus 1, dan siklus2. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Pra Siklus.
Pada pembelajaran pra siklus melalui refleksi dan diskusi deengan teman
sejawat dan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang
menguasai dan memahami materi pelajaran adalah sebagai berikut
a. Guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan
penjelasan, dalam pembelajaran ini gurulah yang aktif sedangkan siswa
pasif. Sebagaian siswa tidak memperhatikan penjelasan guru karena tidak
tertarik dengan materi yang sedang di ajarkan. Tidak ada tugas yang di
berikan kepada siswa.
b. Siswa yang mendapat nilai tuntas yang baru 2 anak, sedangkan 9 anak
masih mendapatkan nilai di bawah standar ketuntasan manimal.
7. 6
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
c. Nilai tertinggi 80 dicapai 2 anak,sejumlah 2 anak mendapat nilai 68,
sejumlah 5 anak mendapat nilai 50 dan sejumlah 2 anak mendapatkan
nilai terendah 40.
d. Nilai rata-rata kelas 56,9 dan daya serap hanya mencapai 56,9%
Refleksi
Pada tahun ini. Refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil pelaksanaan
pembelajaran pra siklus, untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan di
lakukan pada siklus I. pada pembelajaran pra siklus terdapat kelemahan pada
penyampaian materi. Adapun kelemahan tersebut adalah: Guru hanya
menggunakan metode ceramah, siswa kurang minat materi
pembelajaran,tidak ada tugas yang di berikan kepada siswa. Guru tidak
memeriksa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Adapun kelebihan dari pembelajaran pra siklus adalah sudah ada siswa yang
mendapatkan nilai tuntas.
2. Pembaikan pembelajaran siklus I
Berdasarkan temuan pada pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus
I. penulis mengadakan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor untuk
mengatasi permasalahan yang terjada pada perbaikan pembelajaran siklus I.
kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I belum berhasil sepertiapa yang di
harapkan, karena minat dan perhatian siswa masih kurang, sehingga
penguasaan materi belum optimal.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang di lakukan:
a. Pembelajaran masih bersifat klasikal sehingga suasana kelas masih ramai.
b. Tugas yang di berikan siswa masih kurang memadai.
c. Siswa belum mampu menyelesaikan LKS secara individu.
d. Siswa yang mendapatkan nilai tuntas baru 4 anak, sedangkan 10 anak
masih mendapatkan nilai tidak tuntas.
e. Nilai tertinggi 90 dicapai oleh 1 anak, sejumlah 2 anak mencapai nilai 80,
sejumlah 6 anak mendapat nilai 69 dan sejumlah 2 anak mendapat nilai
terendah 60.
8. 7
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
f. Nilai rata-rata kelas 71,27 dan daya serap mencapai 71,27%,
Melihat hal tersebut di atas perbaikan pembelajaran siklus I perlu segera
diperbaiki pada perbaikan pembelajaran siklus II.
Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus Idi amati oleh teman sejawat
untuk membantu meneliti dalam merekam data kegiatan perbaikan
pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana yaitu menerapkan metode
pemberian tugas pada perbaikan pembelajaran siklus I. kelemahan pada
perbaikan pembelajaran siklus I adalah siswa masih belum aktif dalam
pembelajaran, sebagai siswa belum mengdasai materi yang
disampaikan,penyelesaia, tugas dan guru belum sepenuhnya sesuai dengan
hasil yang diharapkan, tugas yang diberikan belum sepenuhnya dapat
diselesaikan oleh siswa.
Adapun kelebihan dan pembelajaran niklus I adalah nilai yang diperoleh
siswa dapat meningkatkan meskipun belum mencapai nilai ketuntasan belajar.
3. Siklus II
Pada perbaikan pembelajaran siklus II, penelitian menggunakan metode
diskusi. Selain itu peneliti membentuk kelompok agar siswa dapat aktif dalam
mengikuti materi pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan:
a. Pemberian tugas membuat siswa bersemangat dan aktif dalam belajar.
b. Siswa aktif dalam pembelajaran.tugas yang diberikan secara kelompok atau
individu dapat diselesaikan dengan baik.
c. Siswa yang mendapatkan nilai tuntas sejumlah 13 anak, sedangkan 3 anak
masih mendapatkan nilai tidak tuntas.
d. Nilai tertinggi 100 dicapai oleh 1 anak, sejumlah 2 anak mendapat nilai 90,
sejumlah 6 anak mendapat nilai 80, sejumlah 1 anak mendapat nilai terendah
70.
e. Nilai rata-rata kelas 82,72 dan daya serap mencapai 82,72%,
9. 8
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II diamati oleh teman sejawat
untuk membantu meneliti dalam merekam data pada perbaikan pembelajaran
siklus II, penerapan metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap materi pelajaran. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan dalam
kegiatan pembelajaran. Semua siswa dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Siswa bersifat aktif dalam pembelajaran siswa mampu
bekerja dalam kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan siklus II diatas dapat
diketahui bahwa metode diskusi mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam memahami materi pelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penerapan metode diskusi kelompok pada pembelajaran IPA materi sumber energi
dan kegunaannya pada siswa kelas II SDN Mojodanu 02 kecamatan ngusikan, dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut. Hal ini ditunjukkan dari hasil nilai rata-
rata ujian kompetensi sebelum tindakan sebesar 56,9% di bandingkan dengan hasil
nilai rata-rata setelah tindakan sebesar 82,72%, terjadi peningkatan nilai sebesar
25,52%.
Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, beberapahal yang harus dilakukan guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran maka pembelajaran IPA tentang sumber
energi dan kegunaannya khususnya meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam
meningkatkan materi pembelajaran adalah:
- Dalam menyampaian materi pelajaran sebaiknya sering memberi tugas
diskusi kelompok kepada siswa karena siswa akan lebih mudah uniuk
menyerap materi tersebut .
- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana bagi guru agar dapat
melengkapi kekurangan dari penelitian ini agar lebih sempurna dan lebih
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
10. 9
AINUL KUSNAH. NIM: 821358198
Daftar pustaka
Wahyudin, Dinn.,&D.Supriadi.( 2004 ), pengantar pendidikan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Eggen, Paul, D and Donald P. kauchak. (1984 ). Strategies for Teaching. New Jersy:
Prentice-Hall
Gagne, Robbet, Milla.(1985). The condition of learning and Theory of Instruction.
New York : sander College publishing.
Haryanto, (2004). IPA untuk sekolah dasr kelas III. Jakarta: Erlangga
I.G.AK. Wardani, dkk. (2004), Penelitian tindakan kelas Jakarta: Universitas
Terbuka.
Iskandar, S.M. (1996). Kecenderungan Pembelajaran sekolah Dasar. Jakarta: Ditjen
Dikti.
Mulyani Sumantri & Nana Syaodih. (2005), Perkembangan perserta didik. Jakarta:
Universitas Terbuka.
TIM FKIP. (2007). Pemantapun kesimpulan Profesional. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Noehi Nasution & A.A.Ketut Budiastra, dkk.(2002). Pendidikan IPA di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Nasution,S. (1982). Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Bandung. Bumi Aksara.
Sukamto, T. dan Winataputra, US. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PAU-
PPAI UT
Udin S. Winataputra, dkk. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sumardi, Yosaphat. (2001). Konsep Dasar IPA. Jakarta: Universitas Terbuka.