SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat 
membuat keluarga bahagia. Para calon ibu harus sehat dan 
mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan 
setelah hamil. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama 
kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan 
gizi. Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI 
bila kelak menyusui (Paath, 2004). 
Diet yang baik mengurangi kemungkinan pembentukan janin 
abnormal dan membantu menjamin janin tumbuh sebaik mungkin. 
Makan saja makanan sehat, yaitu makanan yang kaya vitamin, 
mineral, dan serat tapi tidak terlalu tinggi kadar gula atau lemaknya. 
Secara ideal lemak yang diberikan tidak lebih 30% total kalori harian 
(Lutfiatus Solihah, 2009). 
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori 
perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang 
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan 
(Yuni Kusmiati, dkk, 2009).
2 
Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu 
hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan 
trimester kedua. Sebab saat itu pertumbuhan janin berlangsung pesat 
terutama perkembangan otak dan susunan sarafyang membutuhkan 
asupan gizi yang optimal (Anonim, 2006). 
Tiga bulan pertama, pertumbuhan janin masih lambat dan 
penambahan kebutuhan zat-zat gizi pun masih relatif kecil. Tahap ini, 
ibu memasuki masa anabolisme, yaitu masa untuk menyimpan zat gizi 
sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk 
cadangan persediaan pada trimester 
berikutnya 
(Mirza Maulana, 2009). 
Memasuki trimester kedua, janin mulai tumbuh pesat 
dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhannya 
mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan 
adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya 
rahim serta plasenta. Peningkatan kualitas gizi sangat penting karena 
tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk 
cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (Mirza Maulana, 2009). 
Trimester ketiga, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk 
mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.
3 
Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang 
disimpan ibu selama tahap sebelumnya (Mirza Maulana, 2009). 
Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak. 
Pertumbuhan otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia 
kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua adalah 30 minggu 
Sampai 18 bulan setelah bayi lahir (Yuni Kusmiati, dkk, 2009). 
Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK 
(Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan 
dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar. Kekurangan 
nutrisi selama kehamilan mengakibatkan kelahiran prematur dan efek 
negatif jangka panjang terhadap kesehatan janin (Gardosi, 2005) 
Data World Health Center (WHO), United Nations International 
Chidren Emergency fund (UNICEF), dan Bank Dunia menunjukkan 
angka kematian ibu tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan 
meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah 
kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000. Menurut data WHO, 
sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di 
negara-negara berkembang (Antaranews, 2009). 
Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan 
yang tertinggi dengan 450 kematian per 100 ribu kelahiran bayi hidup. 
Sementara itu di Asia Tenggara, WHO memperkirakan
4 
sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap 
tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir diperkirakan 
berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 % dari 
seluruh kematian ibu dan anak yang terjadi di India, Bangladesh, 
Indonesia, Nepal, dan Myanmar (Antaranews, 2009). 
Tahun 2002 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia 
adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran hidup 
di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal 
akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Ini merupakan dampak 
dari anemia dan kekurangan energi kronik pada ibu 
hamil (Mc Carthy dan Maine, 2009). 
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Selatan telah 
mengalami penurunan, hal ini terlihat dari 425 per 100.000 kelahiran 
hidup (1992) menurun menjadi 307 per 100.000 kelahiran 
hidup tahun 2003 dan menurun lagi pada 
tahun 2007 menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). 
Eklampsia, perdarahan, serta penyakit infeksi dianggap sebagai 
penyebab kematian pada umumnya. Ketiga penyakit ini terkait erat, 
baik langsung maupun tidak langsung dengan status gizi ibu. 
Perdarahan pasca partum dan plasenta previa, misalnya, kerap 
menyengsarakan penderita anemia defisiensi gizi. Kasus anemia
5 
defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan malnutrisi serta 
infestasi parasit (Arisman, 2004). 
Data di atas memberikan gambaran bahwa masalah gizi ibu 
hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin 
maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi 
pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar. 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka peneliti 
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 
1. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil 
berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua 
Makassar April 2010? 
2. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil 
berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua 
Makassar April 2010? 
3. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil 
berdasarkan jumlah zat besi di Puskesmas Batua Makassar 
April 2010? 
C. Tujuan Penelitian
6 
1. Tujuan Umum 
Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil di 
Puskesmas Batua Makassar bulan April 2010. 
2. Tujuan Khusus 
a. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil 
berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua 
Makassar April 2010. 
b. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil 
berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua 
Makassar April 2010. 
c. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil 
berdasarkan jumlah kebutuhan zat besi di Puskesmas Batua 
Makassar April 2010. 
D. Manfaat Penelitian 
1. Bagi Peneliti 
Pengalaman yang sangat berharga yang dapat meningkatkan 
khasanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta 
merupakan acuan bagi penulis. 
2. Bagi Instansi tempat Penelitian
7 
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dalam pengambilan 
kebijakan dalam peningkatan status gizi pada ibu hamil. 
3. Bagi Institusi 
Sebagai bahan bacaan dan informasi bagi institusi tempat 
pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang 
status gizi pada ibu hamil. 
Berdasarkan uraian dari BAB I Latar Belakang, Rumusan 
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian diatas, selanjutnya akan 
dibahas Pada BAB II tentang Tinjauan Pustaka.
8 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A. Tinjauan Umum Tentang Gizi 
1. Pengertian secara umum 
1. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan 
makanan yang dikomsumsi secara normal melalui proses 
pencernaan, penyerapan, transfortasi, penyimpanan, metabolisme, 
dan pengeluaran zat gizi (Irianto, 2006). 
2. Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari 
perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan 
(Paath, 2004). 
3. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan yang 
bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan 
sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta
9 
dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan 
kelangsungan hidup manusia serta faktor yang mempengaruhinya 
(Depkes RI, 2008). 
4. Ilmu gizi adalah (nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari 
segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan 
kesehatan optimal (Almatsier, 2004). 
Dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa 
gizi adalah nutrisi makanan yang dikonsumsi, dicerna, diserap sampai 
dimanfaatkan tubuh. 
B. Tinjauan Khusus Tentang Asupan Gizi pada Ibu Hamil 
1. Zat Gizi 
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk 
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan 
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan 
(Almatsier, 2004). 
Menurut Moehjie. S (2007) zat gizi berdasarkan struktur 
kimianya terdiri dari 5 macam yaitu: 
a. Karbohidrat yaitu zat gizi yang terbentuk dari unsure carbon, 
oksigen, dan hidrogen. 
b. Lipida atau lemak yang terbentuk dari rantai carbon, oksigen 
dan nitrogen.
10 
c. Protein yang terbentuk dari senyawa selain mengandung unsur 
carbon, oksigen dan hidrogen juga mengandung unsur nitrogen. 
d. Mineral yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga 
terdapat berbagai unsure bebas. 
e. Vitamin yaitu berupa senyawa organic yang 
fungsinya menyerupai fungsi hormon. 
Menurut Moehjie, S (2007) fungsi zat gizi bagi tubuh 
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: 
a. Zat gizi pemberi energi disebut zat gizi energitika. 
Ada 3 macam zat gizi yang jika dioksidasikan dalam tubuh 
menghasilkan energi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga 
zat gizi ini pada proses oksidasi dalam tubuh menghasilkan energi. 
b. Zat gizi untuk pembentukan sel jaringan tubuh. 
ada 3 macam zat gizi yang digunakan untuk pembentukan sel 
jaringan yaitu protein, berbagai macam mineral dan air. Ketiga 
macam zat gizi itu secara bersama-sama digunakan untuk 
membentuk sel jaringan tubuh. 
c. zat gizi sebagai pengatur. 
Fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh atau zat gizi 
stimulansia yaitu vitamin. 
2. Standar Kecukupan Asupan Nutrisi Pada Ibu Hamil
UMUR ENERGI 
10-12 tahun 2050 Kkal 
13-15 tahun 2050 Kkal 
16-18 tahun 2200Kkal 
19-29 tahun 1900 Kkal 
30-49 tahun 1800Kkal 
50-64 tahun 1750Kkal 
65+ tahun 1600 Kkal 
11 
a. Energi 
Kebutuhan akan energi pada trimester I meningkat secara 
minimal. Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan 
terus membesar sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan 
selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu 
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, 
serta penumpukan lemak.(Arisman, 2004). 
Menurut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan 
penambahan energi sebesar 100 Kkal perhari pada ibu hamil 
trisimester I, dan 300 Kkal perhari pada ibu hamil trimester II dan III 
(Kep Menkes RI, 2005). 
Tabel I 
Angka Kecukupan Energi Rata-Rata Yang Dianjurkan 
(Wanita Per Hari) 
Sumber: KepMenKes RI, 2005 
b. Karbohidrat 
karbohidrat merupakan sumber tenaga/energi, kegunaan 
lainnya yaitu menjaga kesehatan jaringan saraf dan penting dalam 
pembentukan sel darah merah Anonim, 2007).
12 
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbi-umbian, 
kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan 
ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan 
sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak 
mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel, bit 
serta sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung 
karbohidrat daripada sayur daun-daunan (Almatsier, 2001). 
c. Lemak 
Lemak digunakan sebagai cadangan energy tubuh saat ibu 
melahirkan. Lemak merupakan zat gizi yang kaya akan 
energi,dimana 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Lemak juga 
digunakan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. asam lemak 
omega 3 dan 6 diperlukan untuk perkembangan sistaem saraf, 
fungsi penglihatan dan pertumbuhan otak janin (Anonim, 2007). 
Makanan sumber lemak baik dari tumbuh-tumbuhan (nabati) 
maupun hewani. 
1). Berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) : buah, biji, lembaga biji 
kemiri, zaitun, kelapa dan jagung. 
2). Berasal dari hewan (hewani) : mentega, susu, keju, kuning telur. 
d. Protein
UMUR PROTEIN 
10-12 tahun 50 gram 
13-15 tahun 57 gram 
13 
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam 
amino, tersusun atas atom-atom C, H, O dan N. Protein berasal dari 
kata Proteos yang berarti menduduki tempat pertama 
(Irianto, 2006). 
Protein diperlukan sebagai pertumbuhan dan 
pemeliharaan,pembentukan ikatan-ikatan esensil tubuh, mengatur 
keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan anti 
bodi, mengangkut zat-zat gizi,dan sumber energy (almatsier, 2001). 
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang 
baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti susu, telur, daging, 
unggas, ikan, dan kerang.sumber protein nabati adalah kacang 
kedele dan hasilnya, seperti temped an tahu serta kacang-kacangan 
lainnya. Kacang kedele merupakan sumber protein nabati yang 
mempunyai nilai biologi tertinggi ( Almatsier, 2001). 
Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan 
pertumbuhan janinnya. Menurut angka kecukupan gizi rata-rata 
pada ibu hamil untuk Trimester I, II, dan III memerlukan tambahan 
protein sebesar 17 gram perhari ( Kep Menkes RI, 2005). 
Tabel II 
Angka Kecukupan Protein Rata-Rata Yang Dianjurkan 
(Wanita Per Hari)
14 
16-18 tahun 50 gram 
19-29 tahun 50 gram 
30-49 tahun 50 gram 
50-64 tahun 50 gram 
65+ tahun 50 gram 
Sumber: KepMenKes RI, 2005 
Bahan pangan yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya 
merupakan bahan pangan bernilai biologi tinggi, seperti daging tak 
berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein 
yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 
bagian (Arisman, 2004). 
e. Vitamin 
Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan oleh 
tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang 
spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan 
reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga 
harus diperoleh dari bahan makanan (Irianto, 2006). 
1). Vitamin larut dalam air 
Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah 
vitamin B dan C. Jenis vitamin ini tak dapat disimpan dalam 
tubuh. Kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urin sehingga 
kekurangan vitamin B dan C lebih mudah terjadi (Irianto, 2006). 
2). Vitamin larut dalam lemak
15 
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin 
A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh 
dengan jumlah cukup besar, terutama dalam hati (Irianto, 2006). 
f. Zat Besi 
Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak 
dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram dalam 
tubuh manusia dewasa (Almatsier, 2001). 
Menurut Almatsier (2001) Zat besi mempunyai beberapa 
fungsi essensial dalam tubuh yaitu: 
1). sebagai alat angkut oksigen dari paru-oaru kedalam tubuh. 
2). sebagai alat angkut elektro dalam sel, dan sebagian terpadu 
berbagai reaksi enzim dalam jaringan tubuh. 
Zat besi dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia. 
Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan 
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan 
besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. 
Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan 
dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke 
janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan 
plasenta, 450 mg untuk menambah sel darah merah, dan 200 mg 
lenyap ketika melahirkan (Arisman, 2004).
UMUR ZAT BESI 
10-12 tahun 20 mg 
13-15 tahun 20 mg 
16-18 tahun 26 mg 
19-29 tahun 26 mg 
30-49 tahun 26 mg 
50-64 tahun 12 mg 
65+ tahun 12 mg 
16 
Sumber zat besi adalah makanan hewani seperti daging, 
ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tubuh, 
kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. 
Umumnya zat besi dalam daging, ayam, dan ikanmempunyai nilai 
biologi tinggi, zat besi dalam serealia dan kacang-kacangan 
mempunyai nilai biologi sedang, dan besi dalam sebagian besar 
sayuran, terutama yang mengandung asm oksalat tinggi seperti 
bayam mempunyai nilai biologi rendah (Almatsier, 2001). 
Menurut angka kecukupan gizi rata-rata dianjurkan 
penambahan zat besi pada ibu hamil pada trimester I sebesar 0 mg, 
trimester II sebesar 9 mg, dan trimester III 13 mg 
( Kep Menkes RI, 2005). 
Tabel III 
Angka Kecukupan Zat Besi Rata-Rata Yang Dianjurkan 
(Wanita Per Hari) 
Sumber: KepMenKes RI, 2005 
Pada Trimester I, anemia akan meningkatkan resiko 
terjadinya keguguran dan pada trimester selanjutnya akan 
menuingkatkan resiko terjadinya persalinan premature dan
pertumbuhan janin terhambat. Dalam proses persalinan, jika ibu 
kekeurangan zat besi dan mengalami anemia, persalinan menjadi 
lebih lama dan rentan terhadap terjadinya perdarahan. Ini 
diakibatkan rahim tidak kuat berkontraksi sehingga perdarahan 
terus berlangsung (Dwiana, 2009). 
g. Asam Folat 
Folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara 
kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan 
sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon 
tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asm nukleat 
(Almatsier, 2001). 
Folat terdapat luas didalam bahan makanan terutama 
dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat dalam sayuran 
hijau, hati, daging tanpa lemak, sereal utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, 
dan jeruk. Vitamin c yang ada dalam jeruk menghambat 
kerusakan folat. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung 
folat adalah susu, telur, ubi-ubian, dan buah, kecuali jeruk 
(Almatsier, 2001) 
Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting pada 
masa kehamilan, terutama diminggu-minggu awal kehamilan. Asam 
folat dapat mencegah terjadinya cacat bawaan di tulang belakang. 
Ibu hamil yang menderita kekurangan asm folat akan meningkatkan
resiko bayinya menderita cacat tabung saraf (neural 
tube defect/NTD), seperti spina bipida (Mirza Maulana, 2009). 
Penambahan kebutuhan asam folat bagi ibu hamil yaitu 200 
mg perhari. Kekurangan asam folat pada wanita hamil bisa beresiko 
bayi lahir cacat. Kecukupan asam folat sangat penting pada minggu 
kedua sampai minggu keempat pertumbuhan janin (Cahanar, 2006). 
3. standar Tingkat Konsumsi 
Untuk klasifikasi dari tingkat konsumsi kelompok/RT atau 
perorangan belum ada standar yang pasti. Berdasakan buku pedoman 
petugas gizi puskesmas, Depkes RI (1990), klasifikasi masing-masing 
tingkat konsumsi dibagi menjadi 4 denga cut of points masing-masing: 
Baik : ≥ 100% AKG 
Sedang : 80-99% AKG 
Kurang : 70-80% AKG 
Defisit : <70% AKG 
4. Bahan Makanan Penukar 
GOLONGAN I
SUMBER KARBOHIDRAT 
1 satuan penukar = 175 kalori, 4 gram, 40 gram karbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Bihun ½ gls 50 
Bubur beras 2 gls 400 
Biskuit 4 bh, bsr 40 
Havermout 51/2 sdm 45 
Kentang 2 bj sdg 210 
Krekers 5 bh, bsr 50 
Makroni ½ gls 50 
Mi kering 1 gls 50 
Mi basah 2 gls 200 
Nasi ¾ gls 100 
Nasi tim 1 gls 200 
Roti Putih 3 ptg. Sdg 70 
Singkong 1 ptg 120 
Tepung sagu 8 sdm 50 
Tepung honkwe 10 sdm 50 
Tepung 8 sdm 50 
Ketupat 1 bh 150 
Singkong 1 ptg, sdg 100 
Talas 1 ptg 125 
Tepung terigu 5 sdm 50 
Tepung maizena 10 sdm 50 
Tepung beras 8 sdm 50 
Ubi 1 bj 135 
Nasi jagung ¾ gls 100 
a. Rendah Lemak 
GOLONGAN II 
SUMBER PROTEIN HEWANI 
1 Satuan Penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Ayam tanpa kulit 1 ptg sdg 40 
Babat 1 ptg sdg 40 
Daging kerbau 1 ptg sdg 35 
Dideh sapi 1 ptg sdg 35 
Ikan 1 ptg sdg 40 
Ikan asin 1 ptg kcl 15 
Teri kering 1 sdm 20
b. Rendah Lemak 
1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak 
Bahan makanan URT Berat 
(g) 
Bakso 10 bj sdg 170 
Daging Kambing 1 ptg sdg 40 
Daging sapi 1 ptg sdg 35 
Hati ayam 1 bh sdg 30 
Hati sapi 1 ptg sdg 35 
Otak 1 ptg bsr 65 
Telur ayam 1 btr 55 
Telur bebek 1 btr 55 
Udang segar 5 ekor sdg 35 
Usus sapi 1 ptg bsr 50 
b. Tinggi Lemak 
1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7 g protein, 13 g lemak 
Bahan makanan URT Berat 
(g) 
Ayam dengan kulit 10 bj sdg 170 
Bebek 1 ptg sdg 40 
Cornet beef 1 ptg sdg 35 
Daging babi 1 bh sdg 30 
Kuning telur ayam 1 ptg sdg 35 
Sosis 1 ptg bsr 65 
GOLONGAN III 
SUMBER PROTEIN NABATI 
1 Satuan penukar = 75 kalori, 5g protein, 3g lemak, 7g karbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Kacang hijau 2 sdm 20 
Kacang kedele 21/2 sdm 25 
Kacang merah segar 2 sdm 20 
Kacang tanah 2 sdm 15 
Keju kacang tanah 1 sdm 15 
Kacang tolo 2 sdm 20 
Oncom 2 ptg kcl 40 
Sari kedele bubuk 21/2 sdm 185 
Tahu 1 bj bsr 110 
Tempe 1 ptg sdg 50
Sayuran A 
GOLONGAN IV 
SAYURAN 
Bebas dimakan. Kandungan Kalori dapat diabaikan 
Baligo Lobak 
Gambas Lettuce 
Jamur kuping sedang Selada air 
Ketimun Selada 
Labu air Tomat 
SAYURAN B 
1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 25 kalori, 1g protein, 5g 
karbohidrat 
Bahan Makanan 
Bayam Kangkung 
Bit Kucai 
Buncis Kacang panjang 
Brokoli Kecipir 
Caisim Labu siam 
Daun pakis Labu wuluh 
Daun waluh Pare
Genjer Pepaya muda 
Jaung muda Rebung 
Jantung pisang Sawi 
Kol Toge kacang hijau 
Kembang kol Terong 
Kapri muda Wortel 
SAYURAN C 
1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 50 kalori, 3g protein, 10g 
karbohidrat 
Bahan Makanan 
Bayam merah Kacang kapri 
Daun katuk Kluwit 
Daun melinjo Melinjo 
Daun papaya Nangka muda 
Daun singkong Toge kacang kedele 
Daun tales 
GOLONGAN V 
BUAH DAN GULA 
1 Satuan Penukar = 50 kalori, 12 gkarbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Anggur 20 bh sdg 165
Apel 1 bh 85 
Belimbing 1 bh bsr 140 
Blewah 1 ptg sdg 70 
Duku 16 bh 80 
Durian 2 bj bsr 35 
Gula 1 sdml 13 
Jeruk manis 2 bh 110 
Jambu air 2 bh bsr 110 
Jambu biji 1 bh bsr 100 
Jambu bol 1 bh bsr 90 
Kolang-kaling 5 bh sdg 25 
Kedondong 2 bh sdg 120 
Kemang 1 bh bsr 105 
Kurma 3 bh 15 
Leci 10 bh 75 
Mangga ¾ bh bsr 90 
Melon 1 ptg bsr 190 
Madu 1 sdm 15 
Nenas ¼ bh sdg 95 
Nangka masak 3 bj sdg 45 
Pisang 1 bh 50 
Papaya 1 ptg bsr 110 
Peach 1 bh kcl 115 
Rambutan 8 bh 75 
Sawo 1 bh sdg 55 
Semangka 1 bh bsr 180 
Sirsak ½ gls 60 
salak 2 bh sdg 65 
1. Satuan tanpa lemak 
GOLONGAN V 
SUSU 
1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7g protein, 10 g karbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Susu skim cair 1 gls 200 
Tepung susu skim 4 sdm 20 
Yogurt non fat 2/3 gls 120 
2. Satuan tanpa lemak 
1 Satuan Penukar = 125 kalori, 7g protein, 6g lemak, 10 g karbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat
(g) 
Keju 1 ptg kcl 35 
Susu kambing ¾ gls 165 
Susu sapi 1 gls 200 
Susu kental tak 
manis ½ gls 100 
Yogurt susu penuh 1 gls 200 
3. Satuan tanpa lemak 
1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7g protein, 10g lemak, 10 g karbohidrat 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Susu kerbau ½ gls 100 
Tepung susu penuh 6 sdm 30 
GOLONGAN VII 
MINYAK 
1 Satuan Penukar = 50 kalori dan 5g lemak 
1. Lemak tidak jenuh 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
alpukat ½ bh bsr 60 
Kacang ambon 7 bj 25 
Margarine jagung 1 sdt 5 
Minyak bunga 
matahari 1 sdt 5 
Minyak jagung 1 sdt 5 
Minyak kedele 1 sdt 5 
Minyak kacang tanah 1 sdt 5 
Minyak zaitun 1 sdt 5 
2. Lemak tidak jenuh 
Bahan Makanan URT Berat 
(g) 
Kelapa 1 ptg kcl 15 
Kelapa parut 2 1/2sdm 15
Lemak babi/sapi 1 ptg kcl 5 
Mentega 1 sdm 15 
Minyak kelapa 1 sdt 5 
Minyak inti kelapa 
sawit 1 sdt 5 
santan 1/3 gls 40 
GOLONGAN VI 
MAKANAN TANPA 
KALORI 
Agar-agar Gula alternatif 
Air kaldu Kecap 
Air mineral Kopi 
Cuka Teh 
Gelatin 
C. Kerangka Konsep 
1. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti 
Untuk memperoleh gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil 
maka dilakukan dengan wawancara meliputi pengisian formulir recall 24 
jam pada ibu hamil. 
1. Energi 
Kebutuhan energi pada ibu hamil disesuaikan berdasarkan 
umur, dan memerlukan penambahan berdasarkan trimester 
kehamilan. Trimester I membutuhkan tambahan energi sebesar 100
Kkal perhari, trimester II dan III membutuhkan tambahan energi 
sebesar 300 Kkal perhari ( Kep Menkes RI, 2005). 
2 . Protein 
Kebutuhan protein pada ibu hamil membutuhkan 
penambahan protein sebesar 17 gram pada trimester I, 
II, dan III 
( Kep Menkes RI, 2005) 
3 Zat Besi 
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil membutuhkan penambahan 
zat besi pada trimester I sebesar 0 mg, pada Timester II sebesar 9 
mg, dan pada trimester III sebesar 13 mg ( Kep Menkes RI, 2005). 
2. Bagan Kerangka Konsep 
Energi 
Protein 
Zat Besi 
Karbohidrat 
Asupan zat Gizi 
pada Ibu Hamil 
Lemak
Vitamin 
Keterangan : 
: Variabel dependen 
: Variabel independen 
: Variabel yang tidak diteliti 
: Variabel yang diteliti 
D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif 
1. Asupan kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. 
Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan asupan energi 
akan terus membesar sampai pada akhir kehamilan. 
Kriteria Objektif: 
a. Cukup : jika pertambahan energi ibu hamil trimester 
II dan III sebesar 300 Kkal perhari. 
b. Kurang : jika pertambahan energi ibu hamil trimester
II dan III kurang dari 300 Kkal perhari. 
2. Asupan Protein adalah jumlah asupan protein yang dibutuhkan ibu 
hamil selama hamil. 
Kriteria Objektif : 
a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil 
Trimester II dan III sebesar 17 gram perhari. 
b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil 
trimester II dan III kurang dari 17 gram perhari. 
3. Asupan Kebutuhan zat besi wanita hamil akan Fe meningkat 
(untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. 
Kriteria Objektif : 
a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan zat ibu hamil 
Trimester II adalah 9 mg dan trimester III 
sebesar 13 mg perhari. 
b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan zat besi ibu hamil 
trimester II < 9 mg dan trimester III <13 mg 
perhari. 
Setelah membahas tentang Tinjauan Pustaka, berikut akan 
dijelaskan tentang Metode Penelitian.
BAB III 
METODE PENELITIAN 
A. Jenis Penelitian 
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan 
deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi 
pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar April 2010. 
B. Lokasi dan Tempat Penelitian 
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batua Makassar 
yang bertempat di jalan Abd. Dg. Sirua No. 388 Makassar. 
2. Waktu Penelitian 
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2010. 
C. Populasi dan Sampel 
1. Populasi 
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang 
memeriksakan diri di Puskesmas Batua Makassar pada bulan April 
2010. 
2. Sampel 
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III yang 
datang memeriksakan diri dan bersedia menjadi responden di 
Puskesmas Batua Makassar pada bulan April 2010. 
D. Teknik Pengambilan Sampel 
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah secara 
purposive sampling yaitu dengan kriteria ibu hamil yang datang melakukan 
pemeriksaan kehamilan trimester II dan III di Puskesmas Batua Makassar 
April 2010. 
E. Pengumpulan Data 
Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan melakukan 
wawancara pada ibu hamil trimester II dan III yang melakukan 
pemeriksaan di puskesmas Batua Makassar bulan April 2010.
F. Pengolahan Data 
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan 
kalkulator dan komputer kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi 
disertai dengan penjelasan-penjelasan. 
G. Teknik Analisa Data 
Data dianalisa dengan menggunakan persentase dengan rumus 
(Nursalam, 2004) : 
P = x 100% 
Keterangan : 
P = persentase yang dicari 
f = frekuensi faktor variable 
n = jumlah Sampel 
DAFTAR PUSTAKA 
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia 
Pustaka Utama. 
Antaranews, 2009. Anka Kematian Ibu Di Asia Tenggara Paling Tinggi Di 
Dunia, h t t p :/ / aku i ndo n es i a n a . co m . Diakses tanggal 28 Februari 2010. 
Arisman, MB, Dr. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. 
Jakarta : EGC. 
Cahanar. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. 
Eko Budiarto, 2004. Metodoloogi Penelitian Kedokteran, Jakarta; Penerbit 
Buku Kedokteran EGC.
Erna francin path, dkk, 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta; 
Dian Rakyat 
Gardosi, 2005. Prematury and Fetal Growth Restrictrion, 
h t t p ://www . g i z i ne t . i n f o / con t en t / v i e w / 50 5 . diakses tanggal 01 Maret 
2010. 
Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan : Sebuah 
Panduan Tepat Guna untuk Ibu-ibu di Rumah. Jogjakarta : Garailmu 
Nursalam. 2004. Metode Riset Keperawatan. Surabaya : Penerbit Salemba 
Medikal. 
Rini, Ayu. 2009. Menu Ibu Hamil : Mencegah Bayi Lahir Cacat. Jakarta : 
Pustaka Mina. 
SDKI, 2007. Derajat Kesehatan Di Sulsel, blog pada wordpress.com. Diakses 
tanggal 5 Maret 2010. 
Solihah, Lutfiatus. 2009. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Jogjakarta : DIVA 
Press. 
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit 
Buku Kedokteran EGC
proposal penelitian 
GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI PADA IBU 
HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 
APRIL 2010 
RISKA HAMID 
07.017 
AKADEMI KEBIDANAN 
MUHAMMADIYAH MAKASSAR 
2010

More Related Content

What's hot

What's hot (10)

Epid kesling
Epid keslingEpid kesling
Epid kesling
 
Ilmu gizi
Ilmu giziIlmu gizi
Ilmu gizi
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZI
 
PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI
 
Ppt nutrisi
Ppt nutrisiPpt nutrisi
Ppt nutrisi
 
Nutrisiku
NutrisikuNutrisiku
Nutrisiku
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi Buruk
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
 
Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10
 
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSuplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
 

Similar to 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...Operator Warnet Vast Raha
 
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...Operator Warnet Vast Raha
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxGesti6
 
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptxPRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptxfaza73
 
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Vindie Findianti
 
Tugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi pTugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi pSitiMushoffah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iioothee
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziShanti Lestari
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI pjj_kemenkes
 
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019ninaninun99
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Egaliani199703
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Egaliani199703
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 yunkuyun305
 
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018afiska1209
 

Similar to 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010 (20)

132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
 
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-keb...
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
 
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptxPRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7
 
Contoh sap
Contoh sapContoh sap
Contoh sap
 
Tugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi pTugas individu makalah bu dwi p
Tugas individu makalah bu dwi p
 
Nutrisi Pos partum
Nutrisi Pos partum Nutrisi Pos partum
Nutrisi Pos partum
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
 
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018 Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
 
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018
angka kejadian anemia pada ibu hamil diskesdas 2018
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi. Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI bila kelak menyusui (Paath, 2004). Diet yang baik mengurangi kemungkinan pembentukan janin abnormal dan membantu menjamin janin tumbuh sebaik mungkin. Makan saja makanan sehat, yaitu makanan yang kaya vitamin, mineral, dan serat tapi tidak terlalu tinggi kadar gula atau lemaknya. Secara ideal lemak yang diberikan tidak lebih 30% total kalori harian (Lutfiatus Solihah, 2009). Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (Yuni Kusmiati, dkk, 2009).
  • 2. 2 Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab saat itu pertumbuhan janin berlangsung pesat terutama perkembangan otak dan susunan sarafyang membutuhkan asupan gizi yang optimal (Anonim, 2006). Tiga bulan pertama, pertumbuhan janin masih lambat dan penambahan kebutuhan zat-zat gizi pun masih relatif kecil. Tahap ini, ibu memasuki masa anabolisme, yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya (Mirza Maulana, 2009). Memasuki trimester kedua, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhannya mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Peningkatan kualitas gizi sangat penting karena tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (Mirza Maulana, 2009). Trimester ketiga, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.
  • 3. 3 Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya (Mirza Maulana, 2009). Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak. Pertumbuhan otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua adalah 30 minggu Sampai 18 bulan setelah bayi lahir (Yuni Kusmiati, dkk, 2009). Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar. Kekurangan nutrisi selama kehamilan mengakibatkan kelahiran prematur dan efek negatif jangka panjang terhadap kesehatan janin (Gardosi, 2005) Data World Health Center (WHO), United Nations International Chidren Emergency fund (UNICEF), dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000. Menurut data WHO, sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di negara-negara berkembang (Antaranews, 2009). Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian per 100 ribu kelahiran bayi hidup. Sementara itu di Asia Tenggara, WHO memperkirakan
  • 4. 4 sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 % dari seluruh kematian ibu dan anak yang terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal, dan Myanmar (Antaranews, 2009). Tahun 2002 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran hidup di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Ini merupakan dampak dari anemia dan kekurangan energi kronik pada ibu hamil (Mc Carthy dan Maine, 2009). Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Selatan telah mengalami penurunan, hal ini terlihat dari 425 per 100.000 kelahiran hidup (1992) menurun menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2003 dan menurun lagi pada tahun 2007 menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Eklampsia, perdarahan, serta penyakit infeksi dianggap sebagai penyebab kematian pada umumnya. Ketiga penyakit ini terkait erat, baik langsung maupun tidak langsung dengan status gizi ibu. Perdarahan pasca partum dan plasenta previa, misalnya, kerap menyengsarakan penderita anemia defisiensi gizi. Kasus anemia
  • 5. 5 defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan malnutrisi serta infestasi parasit (Arisman, 2004). Data di atas memberikan gambaran bahwa masalah gizi ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua Makassar April 2010? 2. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua Makassar April 2010? 3. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil berdasarkan jumlah zat besi di Puskesmas Batua Makassar April 2010? C. Tujuan Penelitian
  • 6. 6 1. Tujuan Umum Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil di Puskesmas Batua Makassar bulan April 2010. 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua Makassar April 2010. b. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua Makassar April 2010. c. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil berdasarkan jumlah kebutuhan zat besi di Puskesmas Batua Makassar April 2010. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Pengalaman yang sangat berharga yang dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta merupakan acuan bagi penulis. 2. Bagi Instansi tempat Penelitian
  • 7. 7 Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dalam pengambilan kebijakan dalam peningkatan status gizi pada ibu hamil. 3. Bagi Institusi Sebagai bahan bacaan dan informasi bagi institusi tempat pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang status gizi pada ibu hamil. Berdasarkan uraian dari BAB I Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian diatas, selanjutnya akan dibahas Pada BAB II tentang Tinjauan Pustaka.
  • 8. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Gizi 1. Pengertian secara umum 1. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transfortasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi (Irianto, 2006). 2. Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan (Paath, 2004). 3. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta
  • 9. 9 dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang mempengaruhinya (Depkes RI, 2008). 4. Ilmu gizi adalah (nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal (Almatsier, 2004). Dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa gizi adalah nutrisi makanan yang dikonsumsi, dicerna, diserap sampai dimanfaatkan tubuh. B. Tinjauan Khusus Tentang Asupan Gizi pada Ibu Hamil 1. Zat Gizi Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2004). Menurut Moehjie. S (2007) zat gizi berdasarkan struktur kimianya terdiri dari 5 macam yaitu: a. Karbohidrat yaitu zat gizi yang terbentuk dari unsure carbon, oksigen, dan hidrogen. b. Lipida atau lemak yang terbentuk dari rantai carbon, oksigen dan nitrogen.
  • 10. 10 c. Protein yang terbentuk dari senyawa selain mengandung unsur carbon, oksigen dan hidrogen juga mengandung unsur nitrogen. d. Mineral yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga terdapat berbagai unsure bebas. e. Vitamin yaitu berupa senyawa organic yang fungsinya menyerupai fungsi hormon. Menurut Moehjie, S (2007) fungsi zat gizi bagi tubuh dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: a. Zat gizi pemberi energi disebut zat gizi energitika. Ada 3 macam zat gizi yang jika dioksidasikan dalam tubuh menghasilkan energi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga zat gizi ini pada proses oksidasi dalam tubuh menghasilkan energi. b. Zat gizi untuk pembentukan sel jaringan tubuh. ada 3 macam zat gizi yang digunakan untuk pembentukan sel jaringan yaitu protein, berbagai macam mineral dan air. Ketiga macam zat gizi itu secara bersama-sama digunakan untuk membentuk sel jaringan tubuh. c. zat gizi sebagai pengatur. Fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh atau zat gizi stimulansia yaitu vitamin. 2. Standar Kecukupan Asupan Nutrisi Pada Ibu Hamil
  • 11. UMUR ENERGI 10-12 tahun 2050 Kkal 13-15 tahun 2050 Kkal 16-18 tahun 2200Kkal 19-29 tahun 1900 Kkal 30-49 tahun 1800Kkal 50-64 tahun 1750Kkal 65+ tahun 1600 Kkal 11 a. Energi Kebutuhan akan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan terus membesar sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, serta penumpukan lemak.(Arisman, 2004). Menurut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan penambahan energi sebesar 100 Kkal perhari pada ibu hamil trisimester I, dan 300 Kkal perhari pada ibu hamil trimester II dan III (Kep Menkes RI, 2005). Tabel I Angka Kecukupan Energi Rata-Rata Yang Dianjurkan (Wanita Per Hari) Sumber: KepMenKes RI, 2005 b. Karbohidrat karbohidrat merupakan sumber tenaga/energi, kegunaan lainnya yaitu menjaga kesehatan jaringan saraf dan penting dalam pembentukan sel darah merah Anonim, 2007).
  • 12. 12 Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel, bit serta sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan (Almatsier, 2001). c. Lemak Lemak digunakan sebagai cadangan energy tubuh saat ibu melahirkan. Lemak merupakan zat gizi yang kaya akan energi,dimana 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Lemak juga digunakan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. asam lemak omega 3 dan 6 diperlukan untuk perkembangan sistaem saraf, fungsi penglihatan dan pertumbuhan otak janin (Anonim, 2007). Makanan sumber lemak baik dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun hewani. 1). Berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) : buah, biji, lembaga biji kemiri, zaitun, kelapa dan jagung. 2). Berasal dari hewan (hewani) : mentega, susu, keju, kuning telur. d. Protein
  • 13. UMUR PROTEIN 10-12 tahun 50 gram 13-15 tahun 57 gram 13 Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atom-atom C, H, O dan N. Protein berasal dari kata Proteos yang berarti menduduki tempat pertama (Irianto, 2006). Protein diperlukan sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan,pembentukan ikatan-ikatan esensil tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan anti bodi, mengangkut zat-zat gizi,dan sumber energy (almatsier, 2001). Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti susu, telur, daging, unggas, ikan, dan kerang.sumber protein nabati adalah kacang kedele dan hasilnya, seperti temped an tahu serta kacang-kacangan lainnya. Kacang kedele merupakan sumber protein nabati yang mempunyai nilai biologi tertinggi ( Almatsier, 2001). Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Menurut angka kecukupan gizi rata-rata pada ibu hamil untuk Trimester I, II, dan III memerlukan tambahan protein sebesar 17 gram perhari ( Kep Menkes RI, 2005). Tabel II Angka Kecukupan Protein Rata-Rata Yang Dianjurkan (Wanita Per Hari)
  • 14. 14 16-18 tahun 50 gram 19-29 tahun 50 gram 30-49 tahun 50 gram 50-64 tahun 50 gram 65+ tahun 50 gram Sumber: KepMenKes RI, 2005 Bahan pangan yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya merupakan bahan pangan bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian (Arisman, 2004). e. Vitamin Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari bahan makanan (Irianto, 2006). 1). Vitamin larut dalam air Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah vitamin B dan C. Jenis vitamin ini tak dapat disimpan dalam tubuh. Kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urin sehingga kekurangan vitamin B dan C lebih mudah terjadi (Irianto, 2006). 2). Vitamin larut dalam lemak
  • 15. 15 Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar, terutama dalam hati (Irianto, 2006). f. Zat Besi Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram dalam tubuh manusia dewasa (Almatsier, 2001). Menurut Almatsier (2001) Zat besi mempunyai beberapa fungsi essensial dalam tubuh yaitu: 1). sebagai alat angkut oksigen dari paru-oaru kedalam tubuh. 2). sebagai alat angkut elektro dalam sel, dan sebagian terpadu berbagai reaksi enzim dalam jaringan tubuh. Zat besi dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia. Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan (Arisman, 2004).
  • 16. UMUR ZAT BESI 10-12 tahun 20 mg 13-15 tahun 20 mg 16-18 tahun 26 mg 19-29 tahun 26 mg 30-49 tahun 26 mg 50-64 tahun 12 mg 65+ tahun 12 mg 16 Sumber zat besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tubuh, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Umumnya zat besi dalam daging, ayam, dan ikanmempunyai nilai biologi tinggi, zat besi dalam serealia dan kacang-kacangan mempunyai nilai biologi sedang, dan besi dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asm oksalat tinggi seperti bayam mempunyai nilai biologi rendah (Almatsier, 2001). Menurut angka kecukupan gizi rata-rata dianjurkan penambahan zat besi pada ibu hamil pada trimester I sebesar 0 mg, trimester II sebesar 9 mg, dan trimester III 13 mg ( Kep Menkes RI, 2005). Tabel III Angka Kecukupan Zat Besi Rata-Rata Yang Dianjurkan (Wanita Per Hari) Sumber: KepMenKes RI, 2005 Pada Trimester I, anemia akan meningkatkan resiko terjadinya keguguran dan pada trimester selanjutnya akan menuingkatkan resiko terjadinya persalinan premature dan
  • 17. pertumbuhan janin terhambat. Dalam proses persalinan, jika ibu kekeurangan zat besi dan mengalami anemia, persalinan menjadi lebih lama dan rentan terhadap terjadinya perdarahan. Ini diakibatkan rahim tidak kuat berkontraksi sehingga perdarahan terus berlangsung (Dwiana, 2009). g. Asam Folat Folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asm nukleat (Almatsier, 2001). Folat terdapat luas didalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat dalam sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, sereal utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin c yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, telur, ubi-ubian, dan buah, kecuali jeruk (Almatsier, 2001) Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting pada masa kehamilan, terutama diminggu-minggu awal kehamilan. Asam folat dapat mencegah terjadinya cacat bawaan di tulang belakang. Ibu hamil yang menderita kekurangan asm folat akan meningkatkan
  • 18. resiko bayinya menderita cacat tabung saraf (neural tube defect/NTD), seperti spina bipida (Mirza Maulana, 2009). Penambahan kebutuhan asam folat bagi ibu hamil yaitu 200 mg perhari. Kekurangan asam folat pada wanita hamil bisa beresiko bayi lahir cacat. Kecukupan asam folat sangat penting pada minggu kedua sampai minggu keempat pertumbuhan janin (Cahanar, 2006). 3. standar Tingkat Konsumsi Untuk klasifikasi dari tingkat konsumsi kelompok/RT atau perorangan belum ada standar yang pasti. Berdasakan buku pedoman petugas gizi puskesmas, Depkes RI (1990), klasifikasi masing-masing tingkat konsumsi dibagi menjadi 4 denga cut of points masing-masing: Baik : ≥ 100% AKG Sedang : 80-99% AKG Kurang : 70-80% AKG Defisit : <70% AKG 4. Bahan Makanan Penukar GOLONGAN I
  • 19. SUMBER KARBOHIDRAT 1 satuan penukar = 175 kalori, 4 gram, 40 gram karbohidrat Bahan Makanan URT Berat (g) Bihun ½ gls 50 Bubur beras 2 gls 400 Biskuit 4 bh, bsr 40 Havermout 51/2 sdm 45 Kentang 2 bj sdg 210 Krekers 5 bh, bsr 50 Makroni ½ gls 50 Mi kering 1 gls 50 Mi basah 2 gls 200 Nasi ¾ gls 100 Nasi tim 1 gls 200 Roti Putih 3 ptg. Sdg 70 Singkong 1 ptg 120 Tepung sagu 8 sdm 50 Tepung honkwe 10 sdm 50 Tepung 8 sdm 50 Ketupat 1 bh 150 Singkong 1 ptg, sdg 100 Talas 1 ptg 125 Tepung terigu 5 sdm 50 Tepung maizena 10 sdm 50 Tepung beras 8 sdm 50 Ubi 1 bj 135 Nasi jagung ¾ gls 100 a. Rendah Lemak GOLONGAN II SUMBER PROTEIN HEWANI 1 Satuan Penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak Bahan Makanan URT Berat (g) Ayam tanpa kulit 1 ptg sdg 40 Babat 1 ptg sdg 40 Daging kerbau 1 ptg sdg 35 Dideh sapi 1 ptg sdg 35 Ikan 1 ptg sdg 40 Ikan asin 1 ptg kcl 15 Teri kering 1 sdm 20
  • 20. b. Rendah Lemak 1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak Bahan makanan URT Berat (g) Bakso 10 bj sdg 170 Daging Kambing 1 ptg sdg 40 Daging sapi 1 ptg sdg 35 Hati ayam 1 bh sdg 30 Hati sapi 1 ptg sdg 35 Otak 1 ptg bsr 65 Telur ayam 1 btr 55 Telur bebek 1 btr 55 Udang segar 5 ekor sdg 35 Usus sapi 1 ptg bsr 50 b. Tinggi Lemak 1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7 g protein, 13 g lemak Bahan makanan URT Berat (g) Ayam dengan kulit 10 bj sdg 170 Bebek 1 ptg sdg 40 Cornet beef 1 ptg sdg 35 Daging babi 1 bh sdg 30 Kuning telur ayam 1 ptg sdg 35 Sosis 1 ptg bsr 65 GOLONGAN III SUMBER PROTEIN NABATI 1 Satuan penukar = 75 kalori, 5g protein, 3g lemak, 7g karbohidrat Bahan Makanan URT Berat (g) Kacang hijau 2 sdm 20 Kacang kedele 21/2 sdm 25 Kacang merah segar 2 sdm 20 Kacang tanah 2 sdm 15 Keju kacang tanah 1 sdm 15 Kacang tolo 2 sdm 20 Oncom 2 ptg kcl 40 Sari kedele bubuk 21/2 sdm 185 Tahu 1 bj bsr 110 Tempe 1 ptg sdg 50
  • 21. Sayuran A GOLONGAN IV SAYURAN Bebas dimakan. Kandungan Kalori dapat diabaikan Baligo Lobak Gambas Lettuce Jamur kuping sedang Selada air Ketimun Selada Labu air Tomat SAYURAN B 1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 25 kalori, 1g protein, 5g karbohidrat Bahan Makanan Bayam Kangkung Bit Kucai Buncis Kacang panjang Brokoli Kecipir Caisim Labu siam Daun pakis Labu wuluh Daun waluh Pare
  • 22. Genjer Pepaya muda Jaung muda Rebung Jantung pisang Sawi Kol Toge kacang hijau Kembang kol Terong Kapri muda Wortel SAYURAN C 1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 50 kalori, 3g protein, 10g karbohidrat Bahan Makanan Bayam merah Kacang kapri Daun katuk Kluwit Daun melinjo Melinjo Daun papaya Nangka muda Daun singkong Toge kacang kedele Daun tales GOLONGAN V BUAH DAN GULA 1 Satuan Penukar = 50 kalori, 12 gkarbohidrat Bahan Makanan URT Berat (g) Anggur 20 bh sdg 165
  • 23. Apel 1 bh 85 Belimbing 1 bh bsr 140 Blewah 1 ptg sdg 70 Duku 16 bh 80 Durian 2 bj bsr 35 Gula 1 sdml 13 Jeruk manis 2 bh 110 Jambu air 2 bh bsr 110 Jambu biji 1 bh bsr 100 Jambu bol 1 bh bsr 90 Kolang-kaling 5 bh sdg 25 Kedondong 2 bh sdg 120 Kemang 1 bh bsr 105 Kurma 3 bh 15 Leci 10 bh 75 Mangga ¾ bh bsr 90 Melon 1 ptg bsr 190 Madu 1 sdm 15 Nenas ¼ bh sdg 95 Nangka masak 3 bj sdg 45 Pisang 1 bh 50 Papaya 1 ptg bsr 110 Peach 1 bh kcl 115 Rambutan 8 bh 75 Sawo 1 bh sdg 55 Semangka 1 bh bsr 180 Sirsak ½ gls 60 salak 2 bh sdg 65 1. Satuan tanpa lemak GOLONGAN V SUSU 1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7g protein, 10 g karbohidrat Bahan Makanan URT Berat (g) Susu skim cair 1 gls 200 Tepung susu skim 4 sdm 20 Yogurt non fat 2/3 gls 120 2. Satuan tanpa lemak 1 Satuan Penukar = 125 kalori, 7g protein, 6g lemak, 10 g karbohidrat Bahan Makanan URT Berat
  • 24. (g) Keju 1 ptg kcl 35 Susu kambing ¾ gls 165 Susu sapi 1 gls 200 Susu kental tak manis ½ gls 100 Yogurt susu penuh 1 gls 200 3. Satuan tanpa lemak 1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7g protein, 10g lemak, 10 g karbohidrat Bahan Makanan URT Berat (g) Susu kerbau ½ gls 100 Tepung susu penuh 6 sdm 30 GOLONGAN VII MINYAK 1 Satuan Penukar = 50 kalori dan 5g lemak 1. Lemak tidak jenuh Bahan Makanan URT Berat (g) alpukat ½ bh bsr 60 Kacang ambon 7 bj 25 Margarine jagung 1 sdt 5 Minyak bunga matahari 1 sdt 5 Minyak jagung 1 sdt 5 Minyak kedele 1 sdt 5 Minyak kacang tanah 1 sdt 5 Minyak zaitun 1 sdt 5 2. Lemak tidak jenuh Bahan Makanan URT Berat (g) Kelapa 1 ptg kcl 15 Kelapa parut 2 1/2sdm 15
  • 25. Lemak babi/sapi 1 ptg kcl 5 Mentega 1 sdm 15 Minyak kelapa 1 sdt 5 Minyak inti kelapa sawit 1 sdt 5 santan 1/3 gls 40 GOLONGAN VI MAKANAN TANPA KALORI Agar-agar Gula alternatif Air kaldu Kecap Air mineral Kopi Cuka Teh Gelatin C. Kerangka Konsep 1. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti Untuk memperoleh gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil maka dilakukan dengan wawancara meliputi pengisian formulir recall 24 jam pada ibu hamil. 1. Energi Kebutuhan energi pada ibu hamil disesuaikan berdasarkan umur, dan memerlukan penambahan berdasarkan trimester kehamilan. Trimester I membutuhkan tambahan energi sebesar 100
  • 26. Kkal perhari, trimester II dan III membutuhkan tambahan energi sebesar 300 Kkal perhari ( Kep Menkes RI, 2005). 2 . Protein Kebutuhan protein pada ibu hamil membutuhkan penambahan protein sebesar 17 gram pada trimester I, II, dan III ( Kep Menkes RI, 2005) 3 Zat Besi Kebutuhan zat besi pada ibu hamil membutuhkan penambahan zat besi pada trimester I sebesar 0 mg, pada Timester II sebesar 9 mg, dan pada trimester III sebesar 13 mg ( Kep Menkes RI, 2005). 2. Bagan Kerangka Konsep Energi Protein Zat Besi Karbohidrat Asupan zat Gizi pada Ibu Hamil Lemak
  • 27. Vitamin Keterangan : : Variabel dependen : Variabel independen : Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang diteliti D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif 1. Asupan kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan asupan energi akan terus membesar sampai pada akhir kehamilan. Kriteria Objektif: a. Cukup : jika pertambahan energi ibu hamil trimester II dan III sebesar 300 Kkal perhari. b. Kurang : jika pertambahan energi ibu hamil trimester
  • 28. II dan III kurang dari 300 Kkal perhari. 2. Asupan Protein adalah jumlah asupan protein yang dibutuhkan ibu hamil selama hamil. Kriteria Objektif : a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil Trimester II dan III sebesar 17 gram perhari. b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil trimester II dan III kurang dari 17 gram perhari. 3. Asupan Kebutuhan zat besi wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Kriteria Objektif : a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan zat ibu hamil Trimester II adalah 9 mg dan trimester III sebesar 13 mg perhari. b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan zat besi ibu hamil trimester II < 9 mg dan trimester III <13 mg perhari. Setelah membahas tentang Tinjauan Pustaka, berikut akan dijelaskan tentang Metode Penelitian.
  • 29. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar April 2010. B. Lokasi dan Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian
  • 30. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batua Makassar yang bertempat di jalan Abd. Dg. Sirua No. 388 Makassar. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2010. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas Batua Makassar pada bulan April 2010. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III yang datang memeriksakan diri dan bersedia menjadi responden di Puskesmas Batua Makassar pada bulan April 2010. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah secara purposive sampling yaitu dengan kriteria ibu hamil yang datang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester II dan III di Puskesmas Batua Makassar April 2010. E. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan melakukan wawancara pada ibu hamil trimester II dan III yang melakukan pemeriksaan di puskesmas Batua Makassar bulan April 2010.
  • 31. F. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator dan komputer kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi disertai dengan penjelasan-penjelasan. G. Teknik Analisa Data Data dianalisa dengan menggunakan persentase dengan rumus (Nursalam, 2004) : P = x 100% Keterangan : P = persentase yang dicari f = frekuensi faktor variable n = jumlah Sampel DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Antaranews, 2009. Anka Kematian Ibu Di Asia Tenggara Paling Tinggi Di Dunia, h t t p :/ / aku i ndo n es i a n a . co m . Diakses tanggal 28 Februari 2010. Arisman, MB, Dr. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC. Cahanar. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. Eko Budiarto, 2004. Metodoloogi Penelitian Kedokteran, Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  • 32. Erna francin path, dkk, 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta; Dian Rakyat Gardosi, 2005. Prematury and Fetal Growth Restrictrion, h t t p ://www . g i z i ne t . i n f o / con t en t / v i e w / 50 5 . diakses tanggal 01 Maret 2010. Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan : Sebuah Panduan Tepat Guna untuk Ibu-ibu di Rumah. Jogjakarta : Garailmu Nursalam. 2004. Metode Riset Keperawatan. Surabaya : Penerbit Salemba Medikal. Rini, Ayu. 2009. Menu Ibu Hamil : Mencegah Bayi Lahir Cacat. Jakarta : Pustaka Mina. SDKI, 2007. Derajat Kesehatan Di Sulsel, blog pada wordpress.com. Diakses tanggal 5 Maret 2010. Solihah, Lutfiatus. 2009. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Jogjakarta : DIVA Press. Supariasa, I Dewa Nyoman. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
  • 33. proposal penelitian GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR APRIL 2010 RISKA HAMID 07.017 AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2010