SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Isi Batok Kepala Bertengkar
Cerpen Karangan: Andriyana
Seorang pengamen duduk di sisi trotoar perumahan sejenak melepas lelah setelah berteriak
‘menyanyi’ mencari selogam dua logam rupiah. Dipeluknya gitar dengan kedua lengannya,
sebatang korek api terselip di sudut mulutnya. Matanya mendongak ke langit menatap terik,
sejenak lalu dia membuang tatapan dan mukanya ke hamparan jalan. Dia tercenung …
Syair dan lirik lagu-lagu yang aku nyanyikan bukanlah syair dan lirik sembarangan. Ia kucipta dari
khayalan …
Sesaat sang penulis berhenti menuliskan kata … mencari kata yang pas. Khayalan … obsesi …
khayalan … obsesi … khayalan … obsesi …
“Khayalan, Bos, khayalan lebih pas untuk topik juga alur cerita ini.” kata sang pengamen.
“Eh … eh, kamu diam saja ya, jangan ikut-ikutan kasih saran. Bagaimana watakmu, gambaran
dirimu, pokoknya, ‘semua’-mu, aku yang pastiin, sebab aku penulisnya.” tandas sang penulis
menolak saran dari sang tokoh ‘sang pengamen’.
“Lho? Kenapa nggak boleh aku kasih saran, Bos? Tokoh pengamen itu nggak layak berobsesi
meski untuk karya syair-lirik lagu-lagunya. Toh itu lirik cuma keluar dari mulut pengamen dan
dihargai selogam dua logam rupiah doang, kok,” kata sang pengamen berargumen, “bahkan
obsesi untuk syair-liriknya sekadar dihargai, diapresiasi, juga adalah khayalan.”
“Diaaaam! Jangan gunakan kata ‘aku’! Kata ‘aku’ itu adalah hak ke-egoanku sebagai pencipta
kamu! Kamu tokoh ciptaanku! Kalau aku mau, kamu punya obsesi dalam cerita ini, apa kamu bisa
menolak? Jawab!” Tinggi nada sang penulis berkata, membantah ucapan konyol sang pengamen.
Dan, dari kejauhan ufuk imajinasi, melesat Mang Inspirasi datang demi mendengar pertengkaran
mereka berdua. Sepandang sekerlingan ia memperhatikan wajah dua sosok yang sedang berbeda
ego itu.
“Ada apa sih ribut-ribut? Suara kalian berdua itu terdengar hingga ke pelosok imajinasi. Aku
sedang asyik mancing dengan kail mencari ikan jadi terganggu akibat perdebatan kalian berdua.
Ada apa ini?” Ucapan Mang Inspirasi bernada sedikit emosi bercampur harapan dapat
menyelesaikan perdebatan mereka berdua. Tujuannya, supaya ikan-ikan yang sedang
dipancingnya mau memakan umpannya dan tak terganggu. Sebab ikan-ikan itu tak betah dengan
kegaduhan. Jika gaduh, mereka enggan makan dan lebih memilih berlindung di balik kesunyian
lumpur sungai.
“Aku penulis, berhak menentukan tokoh cerita.”
“Hei, meski aku tokoh ciptaanmu, aku juga boleh dong kasih saran terbaik buat kamu. Khayalan
lebih masuk akal daripada obsesi untuk watak dan penokohan karakter aku ‘sang pengamen’.”
“Kamu tuli ya? Sudah aku bilang, ‘aku’ itu hanya untuk aku, … bukan kamu! Dengar itu …”
“Sudah, sudah, sudah! Tak usah diperpanjang. Kalian berdua harusnya bisa saling berdiskusi dan
tidak bertengkar, berdebat seperti ini.” kata Mang Inspirasi, berusaha menengahi.
“Bagaimana aku tidak emosi, aku penulisnya, dia tokoh ciptaanku. Dia harusnya yang menurut
apa kata inspirasiku.”
Mendengar itu, Mang Inspirasi tersenyum, dan berkata, “Hei, sang penulis, tidak sadarkah kamu
dengan ucapanmu? Aku-lah inspirasi … Mang Inspirasi.”
Sang pengamen tertawa-tawa sambil menutup mulutnya setelah mendengar ucapan bodoh sang
penulis. Dasar tukang khayal …
“Ya, Mang memang benar inspirasi. Tapppiii … jangan sekali-kali mengatakan: ‘aku’ di hadapan
aku. Sebab kata ‘aku’ hanyalah untuk aku, sang penulis.”
“Ckckckck, kamu begitu egois sekali dengan kepemilikan satu kata itu. Kamu nggak sadar ya,
‘aku’-mu itu nggak ada apa-apanya, nggak bakal ada artinya tanpa aku, tahu!.” Terpancing emosi
Mang Inspirasi, melepas kail pancingannya dan melangkah mendekati sosok sang penulis.
“Stop!” Mbah Jingan berkata tegas, “Tidak perlu beradu lengan untuk hal sepele tentang ‘aku
penulis’, ‘aku pengamen’, ‘aku inspirasi’.” (Siapa Mbah Jingan? Baca ini:
rbdungaran.blogspot.com/2016/05/mey-mey-oh-mey-mey.html)
Ketiganya lalu terdiam. Mang Inspirasi mengurungkan niat dan lengannya berantuk dengan tulang
wajah sang penulis penuh “keakuan” konyol.
Seketika itu pula, … sang batok kepala berteriak keras, keras sekali. “Tak bisakah kalian berhenti
membuat pening, bikin hati bening menjadi pengeng?” lalu berkata lagi, “kadang aku lelah terisi
oleh kalian semua! Akurlah, cingcay, 86 atau apalah istilahnya.”
Sang hati yang mulai genting hampir pecah pula mendengar kegaduhan di dalam sang batok
kepala. Ia ikut ambil bagian dan mengambil bagiannya dengan urun kata, “Ya, begitulah kalian …
begitulah kalian. Hanya untuk dua kata saja, kalian bisa sampai berjam-jam, berhari-hari,
berminggu bahkan berbulan-bulan untuk menentukan mana kata yang paling pas untuk satu
cerita.”
Ibrah: Hargailah, apresiasilah hasil keakuran “mereka” yang sering “bertengkar” di dalam batok
kepalanya.

More Related Content

More from Sarif Hidayat

EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docSarif Hidayat
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docSarif Hidayat
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptSarif Hidayat
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxSarif Hidayat
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxSarif Hidayat
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSarif Hidayat
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSarif Hidayat
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSarif Hidayat
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxSarif Hidayat
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxSarif Hidayat
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxSarif Hidayat
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxSarif Hidayat
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxSarif Hidayat
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 

Recently uploaded

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Isi Batok Kepala Bertengkar.docx

  • 1. Isi Batok Kepala Bertengkar Cerpen Karangan: Andriyana Seorang pengamen duduk di sisi trotoar perumahan sejenak melepas lelah setelah berteriak ‘menyanyi’ mencari selogam dua logam rupiah. Dipeluknya gitar dengan kedua lengannya, sebatang korek api terselip di sudut mulutnya. Matanya mendongak ke langit menatap terik, sejenak lalu dia membuang tatapan dan mukanya ke hamparan jalan. Dia tercenung … Syair dan lirik lagu-lagu yang aku nyanyikan bukanlah syair dan lirik sembarangan. Ia kucipta dari khayalan … Sesaat sang penulis berhenti menuliskan kata … mencari kata yang pas. Khayalan … obsesi … khayalan … obsesi … khayalan … obsesi … “Khayalan, Bos, khayalan lebih pas untuk topik juga alur cerita ini.” kata sang pengamen. “Eh … eh, kamu diam saja ya, jangan ikut-ikutan kasih saran. Bagaimana watakmu, gambaran dirimu, pokoknya, ‘semua’-mu, aku yang pastiin, sebab aku penulisnya.” tandas sang penulis menolak saran dari sang tokoh ‘sang pengamen’. “Lho? Kenapa nggak boleh aku kasih saran, Bos? Tokoh pengamen itu nggak layak berobsesi meski untuk karya syair-lirik lagu-lagunya. Toh itu lirik cuma keluar dari mulut pengamen dan dihargai selogam dua logam rupiah doang, kok,” kata sang pengamen berargumen, “bahkan obsesi untuk syair-liriknya sekadar dihargai, diapresiasi, juga adalah khayalan.” “Diaaaam! Jangan gunakan kata ‘aku’! Kata ‘aku’ itu adalah hak ke-egoanku sebagai pencipta kamu! Kamu tokoh ciptaanku! Kalau aku mau, kamu punya obsesi dalam cerita ini, apa kamu bisa menolak? Jawab!” Tinggi nada sang penulis berkata, membantah ucapan konyol sang pengamen. Dan, dari kejauhan ufuk imajinasi, melesat Mang Inspirasi datang demi mendengar pertengkaran mereka berdua. Sepandang sekerlingan ia memperhatikan wajah dua sosok yang sedang berbeda ego itu. “Ada apa sih ribut-ribut? Suara kalian berdua itu terdengar hingga ke pelosok imajinasi. Aku sedang asyik mancing dengan kail mencari ikan jadi terganggu akibat perdebatan kalian berdua. Ada apa ini?” Ucapan Mang Inspirasi bernada sedikit emosi bercampur harapan dapat menyelesaikan perdebatan mereka berdua. Tujuannya, supaya ikan-ikan yang sedang dipancingnya mau memakan umpannya dan tak terganggu. Sebab ikan-ikan itu tak betah dengan
  • 2. kegaduhan. Jika gaduh, mereka enggan makan dan lebih memilih berlindung di balik kesunyian lumpur sungai. “Aku penulis, berhak menentukan tokoh cerita.” “Hei, meski aku tokoh ciptaanmu, aku juga boleh dong kasih saran terbaik buat kamu. Khayalan lebih masuk akal daripada obsesi untuk watak dan penokohan karakter aku ‘sang pengamen’.” “Kamu tuli ya? Sudah aku bilang, ‘aku’ itu hanya untuk aku, … bukan kamu! Dengar itu …” “Sudah, sudah, sudah! Tak usah diperpanjang. Kalian berdua harusnya bisa saling berdiskusi dan tidak bertengkar, berdebat seperti ini.” kata Mang Inspirasi, berusaha menengahi. “Bagaimana aku tidak emosi, aku penulisnya, dia tokoh ciptaanku. Dia harusnya yang menurut apa kata inspirasiku.” Mendengar itu, Mang Inspirasi tersenyum, dan berkata, “Hei, sang penulis, tidak sadarkah kamu dengan ucapanmu? Aku-lah inspirasi … Mang Inspirasi.” Sang pengamen tertawa-tawa sambil menutup mulutnya setelah mendengar ucapan bodoh sang penulis. Dasar tukang khayal … “Ya, Mang memang benar inspirasi. Tapppiii … jangan sekali-kali mengatakan: ‘aku’ di hadapan aku. Sebab kata ‘aku’ hanyalah untuk aku, sang penulis.” “Ckckckck, kamu begitu egois sekali dengan kepemilikan satu kata itu. Kamu nggak sadar ya, ‘aku’-mu itu nggak ada apa-apanya, nggak bakal ada artinya tanpa aku, tahu!.” Terpancing emosi Mang Inspirasi, melepas kail pancingannya dan melangkah mendekati sosok sang penulis. “Stop!” Mbah Jingan berkata tegas, “Tidak perlu beradu lengan untuk hal sepele tentang ‘aku penulis’, ‘aku pengamen’, ‘aku inspirasi’.” (Siapa Mbah Jingan? Baca ini: rbdungaran.blogspot.com/2016/05/mey-mey-oh-mey-mey.html) Ketiganya lalu terdiam. Mang Inspirasi mengurungkan niat dan lengannya berantuk dengan tulang wajah sang penulis penuh “keakuan” konyol. Seketika itu pula, … sang batok kepala berteriak keras, keras sekali. “Tak bisakah kalian berhenti membuat pening, bikin hati bening menjadi pengeng?” lalu berkata lagi, “kadang aku lelah terisi oleh kalian semua! Akurlah, cingcay, 86 atau apalah istilahnya.”
  • 3. Sang hati yang mulai genting hampir pecah pula mendengar kegaduhan di dalam sang batok kepala. Ia ikut ambil bagian dan mengambil bagiannya dengan urun kata, “Ya, begitulah kalian … begitulah kalian. Hanya untuk dua kata saja, kalian bisa sampai berjam-jam, berhari-hari, berminggu bahkan berbulan-bulan untuk menentukan mana kata yang paling pas untuk satu cerita.” Ibrah: Hargailah, apresiasilah hasil keakuran “mereka” yang sering “bertengkar” di dalam batok kepalanya.