SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI UNTUK KEGIATAN
RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL PESAWAT SINAR-X
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR)
RS. HAPSAH
BONE
2016
I. PENDAHULUAN
Pemeriksaan diagnostik radiologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan kita sehari-hari, terutama didalam penatalaksanaan klinis patient di dalam
pelayanan kesehatan. Sejak ditemukannya sinar X oleh Roentgen pada tahun 1895 dan
kemudian diproduksinya peralatan radiografi pertama untuk penggunaan diagnostik klinis,
prinsip dasar dari radiografi tidak mengalami perubahan sama sekali, yaitu memproduksi
suatu gambar pada film reseptor dengan sumber radiasi dari suatu berkas sinar-X yang
mengalami absorbsi dan attenuasi ketika melalui berbagai organ atau bagian pada tubuh.
Perkembangan teknologi radiologi telah memberikan banyak sumbangan tidak hanya
dalam perluasan wawasan ilmu dan kemampuan diagnostik radiologi, akan tetapi juga dalam
proteksi radiasi pada pasien-pasien yang mengharuskan pemberian radiasi kepada pasen
serendah mungkin sesuai dengan kebutuhan klinis merupakan aspek penting dalam
pelayanan diagnostik radiologi yang perlu mendapat perhatian secara kontinu. Karena
selama radiasi sinar-x menembus bahan/materi terjadi tumbukan foton dengan atom-atom
bahan yang akan menimbulkan ionisasi didalam bahan tersebut, oleh karena sinar-x
merupakan radiasi pengion, kejadian inilah yang memungkinkan timbulnya efek radiasi
terhadap tubuh, baik yang bersifat non stokastik , stokastik maupun efek genetik. Dengan
demikian diperlukan upaya yang terus menerus untuk melakukan kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam medan radiasi pengion melalui tindakan proteksi radiasi, baik berupa
kegiatan survey radiasi, personal monitoring, Jaminan Kualitas radiodiagnostik. Ketaatan
terhadap Prosedur kerja dengan radiasi, Standar pelayanan radiografi, Standar Prosedur
pemeriksaan radiografi semua perangkat tersebut untuk meminimalkan tingkat paparan
radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi, pasien maupun lingkungan dimana pesawat
radiasi pengion dioperasikan.
II. PENYELENGGARA KESELAMATAN RADIASI
Penguasa Instalasi Radiasi mempunyai tanggung jawab tertinggi terhadap
keselamatan personil dan anggota masyarakat yang mungkin berada di dekat Instalasi
dibawah pengawasannya. Namun demikian semua pekerja harus turut bertanggung jawab
sehingga kecelakaan tidak terjadi akibat kelalaianya. Dengan demikian maka Proteksi
Radiasi yang baik tergantung pada organisasi proteksi radiasi yang efisien dan efektif.
Tanggung jawab, kewajiban serta wewenang tiap unsur dalam organisasi proteksi radiasi
harus dinyatakan secara jelas.
A. Tanggung Jawab
A.1. Tanggung Jawab Pemegang Izin
1. Mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah ini
2. Menyusun, mengembangkan, melaksanakan, dan mendokumentasikan program
Proteksi dan Keselamatan Radiasi, yang dibuat berdasarkan sifat dan risiko untuk
setiap pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
3. Membentuk dan menetapkan pengelola Keselamatan Radiasi di dalam fasilitas
atau instalasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Menentukan tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan memastikan bahwa sumber daya
tersebut memadai dan tindakan yang diambil dapat dilaksanakan dengan benar;
5. Meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan
berkesinambungan untuk memastikan tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dapat dicapai
6. Mengidentifikasi setiap kegagalan dan kelemahan dalam tindakan dan sumber
daya yang diperlukan untuk mewujudkan Keselamatan Radiasi, serta mengambil
langkah perbaikan dan pencegahan terhadap terulangnya keadaan tersebut;
7. Membuat prosedur untuk memudahkan konsultasi dan kerja sama antar semua
pihak yang terkait dengan Keselamatan Radiasi; dan
8. Membuat dan memelihara Rekaman yang terkait dengan Keselamatan Radiasi.
.A.2. Kewajiban Pemegang Izin
1. Penanggung jawab Keselamatan Radiasi wajib mewujudkan Budaya Keselamatan
pada setiap Pemanfaatan Tenaga Nuklir dengan cara :
a. Membuat standar operasi prosedur dan kebijakan yang menempatkan Proteksi
dan Keselamatan Radiasi pada prioritas tertinggi;
b. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi
Proteksi dan Keselamatan Radiasi sesuai dengan tingkat potensi bahaya;
c. Mengidentifikasi secara jelas tanggung jawab setiap personil atas Proteksi
dan Keselamatan Radiasi;
d. Menetapkan kewenangan yang jelas masing-masing personil dalam setiap
pelaksanaan Proteksi dan Keselamatan Radiasi;
e. Membangun jejaring komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi,
untuk menghasilkan arus informasi yang tepat mengenai Proteksi dan
Keselamatan Radiasi; dan
f. Menetapkan kualifikasi dan pelatihan yang memadai untuk setiap personil.
2. Pemegang Izin wajib menyelenggarakan pemantauan kesehatan untuk seluruh
Pekerja Radiasi yang dilakukan seccara berkala dalam 1 kali setahun.
3. Pemegang Izin harus menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan
pekerja dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) tahun terhitung sejak tanggal
pemberhentian pekerja yang bersangkutan
4. Pemegang Izin wajib menyediakan untuk memberikan konsultasi dan informasi
yang lengkap mengenai bahaya radiasi kepada pekerja
5. Pemegang Izin wajib melakukan penatalaksanaan pekerja yang mendapatkan
Paparan Radiasi berlebih melalui pemeriksaan kesehatan dan tindak lanjut,
konseling, dan kajian terhadap Dosis yang diterima.
6. Pemegang Izin bertanggung jawab menanggung biaya pemantauan kesehatan
7. Pemegang Izin wajib menyediakan personil yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan jenis Pemanfaatan Tenaga Nuklir
8. Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas
atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan
9. Pemegang Izin wajib membuat Rekaman terjadinya Paparan Radiasi yang
mengakibatkan terjadinya Dosis yang melebihi Nilai Batas Dosis dan melaporkan
segera secara lisan kepada BAPETEN
B. Pihak Terkait
B.1. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
a. Petugas Proteksi Radiasi adalah
Petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin dan oleh BAPETEN dinyatakan
mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi
b. Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi
PPR mempunyai kewajiban membantu PIA dalam melaksanakan tanggung
jawabnya dibidang proteksi radiasi. Oleh karena itu PPR perlu diberi
wewenang untuk :
a. Memberikan instruksi teknis dan administratif kepada pekerja radiasi yang
berkaitan dengan keselamatan radiasi.
b. Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat penyinaran serendah
mungkin dan menjamin pelaksanaan pengelolaan limbah radioaktif sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas ini PPR perlu
melaksanakan pemonitoran radiasi dan tindakan proteksi radiasi.
c. Mencegah :
 Kehadiran orang yang tidak berkepentingan di daerah
pengendalian.·
 Zat radioaktif jatuh ke tangan orang yang tidak berhak·
 Perubahan terhadap sesuatu, sehingga dapat menimbulkan
kecelakaan radiasi.
d. Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi
radiasi, misalnya menyiapkan kartu dosis pekerja radiasi dll.
e. Memberi penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi radiasi yang
memadai kepada pengunjung atau tamu bila diperlukan.
B.2. Pekerja Radiasi
a. Pekerja Radiasi adalah
Setiap orang yang bekerja di instalasi nuklir atau instalasi radiasi pengion
yang diperkirakan menerima dosis tahunan melebihi dosis untuk masyarakat
umum
b. Tanggung Jawab dan Kewajiban Pekerja Radiasi
Pekerja radiasi ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan radiasi di
daerah kerjanya. Oleh karena itu pekerja radiasi wajib :
a. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi.
b. Memanfaatkan peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bekerja
dangan hati-hati dan bekerja dengan aman baik untuk melindungi dirinya
sendiri maupun pekerja lain, melaporkan setiap kejadian kecelakaan
bagaimanapun kecilnya dan gangguan kesehatan yang diduga akibat
penyinaran lebih atau masuknya zat radioaktif kedalam tubuhnya kepada
PPR.
III. Personil
No Nama Kualifikasi Jenis pelatihan
1. Fatmawati, Amd. Rad Radiografer Petugas Proteksi Padiasi
(PPR)
2. Aslindah, Amd. Rad Radiografer -
IV. Pembagian Daerah Kerja
A. Ruangan CT-Scan
a. Deskripsi Fasilitas
b. Deskripsi Pesawat Sinar – X
 Nama pesawat : CT - Scan
 Merk : GE
 Type/Model : 46-274891G1
 No. Seri : 105994B18
 Kapasitas tersedia : 140 kV; 200 mA
 Hasil Pengukuran paparan radiasi
kVp-set 120 mA-set 160 s 1.0
Ruang Penyinaran
Lokasi Pengukuran Dinding Paparan
Posisi Nama Ruangan Material
Tebal
Dinding
(cm)
(uGy/jam)
Panjang : 6.90 m Kanan
R. Pemerisaan
USG & Taman Bata Plesteran
25
0
Lebar : 3.92 m Kiri KoridorLuar Bata Plesteran
25
0
Tinggi : 2.95 m Depan R. OperatorCT Kaca Pb
-
0
Belakang KoridorR. Perawatan Bata Plesteran
25
0
Atas R. Perawatan Beton
-
0
Bawah Lantai Keramik
-
-
B. Ruangan Pesawat Radiografi Umum
a. Deskripsi Fasilitas
b. Deskripsi Pesawat Sinar – X
 Nama pesawat : Radiorafi Umum
 Merk : Toshiba
 Type/Model : E7239
 No. Seri : 5J1046
 Kapasitas tersedia : 125 kV; 300 mA
 Hasil Pengukuran paparan radiasi
kVp-set 70 mA-set 100 s-set 0.500
Ukuran Lokasi Pengukuran Dinding Paparan
Nilai LolosUjiRuang Penyinaran
Posisi Nama Ruangan Material
Tebal
(cm)
(uGy/jam)
Panjang
: 5.08 m Kanan R.Operator Bata Plesteran 25 0
NBD Pekerja
Radiasi
(≤ 2.5
µSv/jam)
Lebar
: 3.20 m Kiri R. Poli syaraf Bata Plesteran 25 0
Tinggi
: 2.95 m Depan Koridorradiologi Bata Plesteran 25 0
Belakang R. Poli bedah Bata Plesteran 25 0 NBD Masy.
Umum
(≤ 0.25
µSv/jam)
Atas R. Perawatan Beton - 0
Bawah Lantai Lantai - -
V. PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI DI DAERAH KERJA
A. Metode Pemantauan Paparan
Pemantauan paparan radiasi untuk daerah kerja dilakukan 1 (satu) kali setahun melalui
pengujian pesawat sinar-X oleh BPFK Makassar, sedangkan untuk pemantauan dosis
perorangan bagi personil dilakukan 1 (satu) kali dalam tiga bulan dengan
menggunakan TLD dan dievaluasi oleh BPFK makassar.
B. Perlengkapan Proteksi Radiasi
a. Peralatan Pemantau Paparan Radiasi : Survey Meter
b. Peralatan Pemantau Dosis perorangan : TLD
c. Peralatan Proteksi Radiasi
 Perisai Radiasi Fix masing-masing ruangan
 Apron
VI. PROGRAM JAMINAN MUTU PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
A. Pelaksanaan Proteksi dan keselamatan Radiasi
Program Proteksi Radiasi disusun berdasarkan standart-standart keselamatan radiasi
yang diterbitkan oleh IRCP. ICRP menyusun kategori penyinaran berdasarkan :
1. Penyinaran berdasarkan kategori pekerja radiasi. Kategori ini meliputi aspek
pekerja radiasi dewasa kelompok pekerja radiasi hamil dan non hamil. Program
yang kami susun adalah sebgai berikut :
2. Penyinaran untuk masyarakat umum
Masyarakat umum juga perlu dilindungi dari bahaya radiasi pengion. Berikut
programnya
No Jenis Kegiatan Sasaran
1 Setiap pintu ruang pemeriksaan harus ada lampu
tanda radiasi dan stiker awas radiasi
PPR
2 Masyarakat yang membantu pemeriksaan pasien
harus menggunakan baju proteksi radiasi seperti
Apron
Petugas Radiasi
3. Setiap ruangan radiologi sebaiknya dibuat daerah
pemetaan radiasi
PPR
4. Setiap konstruksi ruangan baru untuk instalasi
radiasi harus dipastikan aman dari radiasi
Kepala Ruangan
Radiologi
No. Jenis Kegiatan Sasaran
1 Setiap pekerja radiasi mempunyai personal
monitoring dan selalu dipergunakan tiap bertugas
Semua pekerja radiasi
2 Setiap pekerja radiasi mempunyai kartu dosis
sebagai pencatan dosis yang diterima tiap bulan
Semua pekerja radiasi
3 Setiap pekerja radiasi melakukan check kesehatan
tiap tahun (setahun sekali)
Semua pekerja radiasi
4 Pekerja radiasi yang dinyatakan positif hamil
sebaiknya di bertugas di daerah non radiasi seperti
loket administrasi, ruang USG atau MRI
Pekerja radiasi hamil
3. Penyinaran untuk pasien
No Jenis Kegiatan Sasaran
1. Setiap penyinaran radiasi ke pasien harus
diusahakan seminimal mungkin tanpa ada
pengulangan.
Petugas Radiasi
2. Peralatan radiologi harus terkalibrasi dan
dilakukan perawatan serutin mungkin
Kepala Ruangan
radiologi
3. Pemeriksaan radiologi harus atas indikasi yang
jelas dan atas perintah dokter
Dokter konsulen
4. Melakukan pemeriksan radiologi atas norma-
norma keselamatan radiasi
Petugas radiasi.
B. Pelaksanaan Audit dan Penyimpanan Rekaman
Dalam pelaksanan ini dibuat bebrapa rekaman yand berisi rentang :
1. Hasil pemeriksaan kesehatan
2. Kartu Dosis
3. Prosedur pengoperasian pesawat sinar – X
4. Daftar tabel Expose
5. Perawatan dan perbaikan terhadap alat
VII. RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (KEJADIAN
ABNORMAL)
Tidakan utama yang harus dilakukan dalam penanggulangan kecelakaan radiasi
dengan pesawat sinar – X adalah :
1. Matikan aliran listrik
2. Hunbungi PPR
3. Identifikasi personil yang potensial terkena paparan
4. Lakukan survey radiasi untuk memastikan pesawat sudah tidak dialiri
listrik
5. Catat kondisi kecelakaan secara detail, seperti posisi dan arah berkas
6. Beri tanda pada pesawat sinar – X yang mengalami kegagalan atau
kerukan.
Personil yang bertanggungjawab untuk mengambil tindakan penanggulan adalah
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan melaporkan ke BAPETEN

More Related Content

What's hot

Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat
Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan MasyarakatKeterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat
Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan MasyarakatHerry Purwanto Panjaitan
 
Bontrager exemple Radiologia
Bontrager exemple RadiologiaBontrager exemple Radiologia
Bontrager exemple RadiologiaDaustenVitor2
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsitriya3
 
power point sistem koordinat
power point sistem koordinatpower point sistem koordinat
power point sistem koordinatmalonasp25
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)IZZATUR RAHMI
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsisiska sri asali
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersiatekpal14
 
Pert 2 elektrodinamika
Pert 2 elektrodinamikaPert 2 elektrodinamika
Pert 2 elektrodinamikajayamartha
 
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialFisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialjayamartha
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINEko Supriyadi
 

What's hot (20)

Zat padat
Zat padatZat padat
Zat padat
 
Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat
Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan MasyarakatKeterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat
Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
 
ukuran letak persentil
ukuran letak persentilukuran letak persentil
ukuran letak persentil
 
Bontrager exemple Radiologia
Bontrager exemple RadiologiaBontrager exemple Radiologia
Bontrager exemple Radiologia
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
power point sistem koordinat
power point sistem koordinatpower point sistem koordinat
power point sistem koordinat
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersia
 
Pert 2 elektrodinamika
Pert 2 elektrodinamikaPert 2 elektrodinamika
Pert 2 elektrodinamika
 
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialFisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
 
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
 

Similar to Program Proteksi Radiasi

Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Mohamad Arif
 
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxPeraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxRudiWijanarko2
 
peraturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfperaturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfVandyIkra1
 
PP 33 Tahun 2007.pdf
PP 33 Tahun 2007.pdfPP 33 Tahun 2007.pdf
PP 33 Tahun 2007.pdfLuftiHajri
 
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdfUunKhoirunnisa1
 
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsproteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsarni12345
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....RudiWijanarko2
 
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIK
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIKREGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIK
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIKPariJatim1
 
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxPerkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxRudiWijanarko2
 
Keselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannerKeselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannersunarya afaf
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Lukas Aji
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Nabilah Kusuma
 
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdf
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdfPPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdf
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdfDiahMulyaDwiPutri
 
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxK3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxnabila488980
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasisunarto bin sudi
 
BAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxBAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxyukeputri1
 
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Winniey Tillich Wahyuni
 

Similar to Program Proteksi Radiasi (20)

Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Perka napeten 2013
Perka napeten 2013
 
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxPeraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
 
peraturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfperaturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdf
 
Pasien pedoman dosis
Pasien pedoman dosisPasien pedoman dosis
Pasien pedoman dosis
 
PP 33 Tahun 2007.pdf
PP 33 Tahun 2007.pdfPP 33 Tahun 2007.pdf
PP 33 Tahun 2007.pdf
 
Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013
 
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
 
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rsproteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
proteksi dan keselamatan keselamatan radiasi di rs
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
 
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIK
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIKREGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIK
REGULASI PERIZINAN RADIODIAGNOSTIK
 
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxPerkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
 
Kedokteran Nuklir
Kedokteran NuklirKedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
 
Keselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannerKeselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scanner
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
 
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdf
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdfPPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdf
PPT ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN.pdf
 
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxK3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasi
 
BAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxBAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptx
 
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

Program Proteksi Radiasi

  • 1. PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI UNTUK KEGIATAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL PESAWAT SINAR-X D I S U S U N OLEH PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) RS. HAPSAH BONE 2016
  • 2. I. PENDAHULUAN Pemeriksaan diagnostik radiologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, terutama didalam penatalaksanaan klinis patient di dalam pelayanan kesehatan. Sejak ditemukannya sinar X oleh Roentgen pada tahun 1895 dan kemudian diproduksinya peralatan radiografi pertama untuk penggunaan diagnostik klinis, prinsip dasar dari radiografi tidak mengalami perubahan sama sekali, yaitu memproduksi suatu gambar pada film reseptor dengan sumber radiasi dari suatu berkas sinar-X yang mengalami absorbsi dan attenuasi ketika melalui berbagai organ atau bagian pada tubuh. Perkembangan teknologi radiologi telah memberikan banyak sumbangan tidak hanya dalam perluasan wawasan ilmu dan kemampuan diagnostik radiologi, akan tetapi juga dalam proteksi radiasi pada pasien-pasien yang mengharuskan pemberian radiasi kepada pasen serendah mungkin sesuai dengan kebutuhan klinis merupakan aspek penting dalam pelayanan diagnostik radiologi yang perlu mendapat perhatian secara kontinu. Karena selama radiasi sinar-x menembus bahan/materi terjadi tumbukan foton dengan atom-atom bahan yang akan menimbulkan ionisasi didalam bahan tersebut, oleh karena sinar-x merupakan radiasi pengion, kejadian inilah yang memungkinkan timbulnya efek radiasi terhadap tubuh, baik yang bersifat non stokastik , stokastik maupun efek genetik. Dengan demikian diperlukan upaya yang terus menerus untuk melakukan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja dalam medan radiasi pengion melalui tindakan proteksi radiasi, baik berupa kegiatan survey radiasi, personal monitoring, Jaminan Kualitas radiodiagnostik. Ketaatan terhadap Prosedur kerja dengan radiasi, Standar pelayanan radiografi, Standar Prosedur pemeriksaan radiografi semua perangkat tersebut untuk meminimalkan tingkat paparan
  • 3. radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi, pasien maupun lingkungan dimana pesawat radiasi pengion dioperasikan. II. PENYELENGGARA KESELAMATAN RADIASI Penguasa Instalasi Radiasi mempunyai tanggung jawab tertinggi terhadap keselamatan personil dan anggota masyarakat yang mungkin berada di dekat Instalasi dibawah pengawasannya. Namun demikian semua pekerja harus turut bertanggung jawab sehingga kecelakaan tidak terjadi akibat kelalaianya. Dengan demikian maka Proteksi Radiasi yang baik tergantung pada organisasi proteksi radiasi yang efisien dan efektif. Tanggung jawab, kewajiban serta wewenang tiap unsur dalam organisasi proteksi radiasi harus dinyatakan secara jelas.
  • 4. A. Tanggung Jawab A.1. Tanggung Jawab Pemegang Izin 1. Mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini 2. Menyusun, mengembangkan, melaksanakan, dan mendokumentasikan program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, yang dibuat berdasarkan sifat dan risiko untuk setiap pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Nuklir 3. Membentuk dan menetapkan pengelola Keselamatan Radiasi di dalam fasilitas atau instalasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya 4. Menentukan tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan memastikan bahwa sumber daya tersebut memadai dan tindakan yang diambil dapat dilaksanakan dengan benar; 5. Meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat dicapai 6. Mengidentifikasi setiap kegagalan dan kelemahan dalam tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan Keselamatan Radiasi, serta mengambil langkah perbaikan dan pencegahan terhadap terulangnya keadaan tersebut;
  • 5. 7. Membuat prosedur untuk memudahkan konsultasi dan kerja sama antar semua pihak yang terkait dengan Keselamatan Radiasi; dan 8. Membuat dan memelihara Rekaman yang terkait dengan Keselamatan Radiasi. .A.2. Kewajiban Pemegang Izin 1. Penanggung jawab Keselamatan Radiasi wajib mewujudkan Budaya Keselamatan pada setiap Pemanfaatan Tenaga Nuklir dengan cara : a. Membuat standar operasi prosedur dan kebijakan yang menempatkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi pada prioritas tertinggi; b. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi Proteksi dan Keselamatan Radiasi sesuai dengan tingkat potensi bahaya; c. Mengidentifikasi secara jelas tanggung jawab setiap personil atas Proteksi dan Keselamatan Radiasi; d. Menetapkan kewenangan yang jelas masing-masing personil dalam setiap pelaksanaan Proteksi dan Keselamatan Radiasi; e. Membangun jejaring komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi, untuk menghasilkan arus informasi yang tepat mengenai Proteksi dan Keselamatan Radiasi; dan f. Menetapkan kualifikasi dan pelatihan yang memadai untuk setiap personil.
  • 6. 2. Pemegang Izin wajib menyelenggarakan pemantauan kesehatan untuk seluruh Pekerja Radiasi yang dilakukan seccara berkala dalam 1 kali setahun. 3. Pemegang Izin harus menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan pekerja dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) tahun terhitung sejak tanggal pemberhentian pekerja yang bersangkutan 4. Pemegang Izin wajib menyediakan untuk memberikan konsultasi dan informasi yang lengkap mengenai bahaya radiasi kepada pekerja 5. Pemegang Izin wajib melakukan penatalaksanaan pekerja yang mendapatkan Paparan Radiasi berlebih melalui pemeriksaan kesehatan dan tindak lanjut, konseling, dan kajian terhadap Dosis yang diterima. 6. Pemegang Izin bertanggung jawab menanggung biaya pemantauan kesehatan 7. Pemegang Izin wajib menyediakan personil yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jenis Pemanfaatan Tenaga Nuklir 8. Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan 9. Pemegang Izin wajib membuat Rekaman terjadinya Paparan Radiasi yang mengakibatkan terjadinya Dosis yang melebihi Nilai Batas Dosis dan melaporkan segera secara lisan kepada BAPETEN
  • 7. B. Pihak Terkait B.1. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) a. Petugas Proteksi Radiasi adalah Petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi b. Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi PPR mempunyai kewajiban membantu PIA dalam melaksanakan tanggung jawabnya dibidang proteksi radiasi. Oleh karena itu PPR perlu diberi wewenang untuk : a. Memberikan instruksi teknis dan administratif kepada pekerja radiasi yang berkaitan dengan keselamatan radiasi. b. Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat penyinaran serendah mungkin dan menjamin pelaksanaan pengelolaan limbah radioaktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas ini PPR perlu melaksanakan pemonitoran radiasi dan tindakan proteksi radiasi. c. Mencegah :  Kehadiran orang yang tidak berkepentingan di daerah pengendalian.·
  • 8.  Zat radioaktif jatuh ke tangan orang yang tidak berhak·  Perubahan terhadap sesuatu, sehingga dapat menimbulkan kecelakaan radiasi. d. Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi radiasi, misalnya menyiapkan kartu dosis pekerja radiasi dll. e. Memberi penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi radiasi yang memadai kepada pengunjung atau tamu bila diperlukan. B.2. Pekerja Radiasi a. Pekerja Radiasi adalah Setiap orang yang bekerja di instalasi nuklir atau instalasi radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum b. Tanggung Jawab dan Kewajiban Pekerja Radiasi Pekerja radiasi ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan radiasi di daerah kerjanya. Oleh karena itu pekerja radiasi wajib : a. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi. b. Memanfaatkan peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bekerja dangan hati-hati dan bekerja dengan aman baik untuk melindungi dirinya
  • 9. sendiri maupun pekerja lain, melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya dan gangguan kesehatan yang diduga akibat penyinaran lebih atau masuknya zat radioaktif kedalam tubuhnya kepada PPR. III. Personil No Nama Kualifikasi Jenis pelatihan 1. Fatmawati, Amd. Rad Radiografer Petugas Proteksi Padiasi (PPR) 2. Aslindah, Amd. Rad Radiografer -
  • 10. IV. Pembagian Daerah Kerja A. Ruangan CT-Scan a. Deskripsi Fasilitas b. Deskripsi Pesawat Sinar – X  Nama pesawat : CT - Scan  Merk : GE  Type/Model : 46-274891G1  No. Seri : 105994B18  Kapasitas tersedia : 140 kV; 200 mA  Hasil Pengukuran paparan radiasi
  • 11. kVp-set 120 mA-set 160 s 1.0 Ruang Penyinaran Lokasi Pengukuran Dinding Paparan Posisi Nama Ruangan Material Tebal Dinding (cm) (uGy/jam) Panjang : 6.90 m Kanan R. Pemerisaan USG & Taman Bata Plesteran 25 0 Lebar : 3.92 m Kiri KoridorLuar Bata Plesteran 25 0 Tinggi : 2.95 m Depan R. OperatorCT Kaca Pb - 0 Belakang KoridorR. Perawatan Bata Plesteran 25 0 Atas R. Perawatan Beton - 0 Bawah Lantai Keramik - - B. Ruangan Pesawat Radiografi Umum a. Deskripsi Fasilitas
  • 12. b. Deskripsi Pesawat Sinar – X  Nama pesawat : Radiorafi Umum  Merk : Toshiba  Type/Model : E7239  No. Seri : 5J1046  Kapasitas tersedia : 125 kV; 300 mA  Hasil Pengukuran paparan radiasi kVp-set 70 mA-set 100 s-set 0.500 Ukuran Lokasi Pengukuran Dinding Paparan Nilai LolosUjiRuang Penyinaran Posisi Nama Ruangan Material Tebal (cm) (uGy/jam) Panjang : 5.08 m Kanan R.Operator Bata Plesteran 25 0 NBD Pekerja Radiasi (≤ 2.5 µSv/jam) Lebar : 3.20 m Kiri R. Poli syaraf Bata Plesteran 25 0 Tinggi : 2.95 m Depan Koridorradiologi Bata Plesteran 25 0 Belakang R. Poli bedah Bata Plesteran 25 0 NBD Masy. Umum (≤ 0.25 µSv/jam) Atas R. Perawatan Beton - 0 Bawah Lantai Lantai - -
  • 13. V. PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI DI DAERAH KERJA A. Metode Pemantauan Paparan Pemantauan paparan radiasi untuk daerah kerja dilakukan 1 (satu) kali setahun melalui pengujian pesawat sinar-X oleh BPFK Makassar, sedangkan untuk pemantauan dosis perorangan bagi personil dilakukan 1 (satu) kali dalam tiga bulan dengan menggunakan TLD dan dievaluasi oleh BPFK makassar. B. Perlengkapan Proteksi Radiasi a. Peralatan Pemantau Paparan Radiasi : Survey Meter b. Peralatan Pemantau Dosis perorangan : TLD c. Peralatan Proteksi Radiasi  Perisai Radiasi Fix masing-masing ruangan  Apron VI. PROGRAM JAMINAN MUTU PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI A. Pelaksanaan Proteksi dan keselamatan Radiasi Program Proteksi Radiasi disusun berdasarkan standart-standart keselamatan radiasi yang diterbitkan oleh IRCP. ICRP menyusun kategori penyinaran berdasarkan :
  • 14. 1. Penyinaran berdasarkan kategori pekerja radiasi. Kategori ini meliputi aspek pekerja radiasi dewasa kelompok pekerja radiasi hamil dan non hamil. Program yang kami susun adalah sebgai berikut : 2. Penyinaran untuk masyarakat umum Masyarakat umum juga perlu dilindungi dari bahaya radiasi pengion. Berikut programnya No Jenis Kegiatan Sasaran 1 Setiap pintu ruang pemeriksaan harus ada lampu tanda radiasi dan stiker awas radiasi PPR 2 Masyarakat yang membantu pemeriksaan pasien harus menggunakan baju proteksi radiasi seperti Apron Petugas Radiasi 3. Setiap ruangan radiologi sebaiknya dibuat daerah pemetaan radiasi PPR 4. Setiap konstruksi ruangan baru untuk instalasi radiasi harus dipastikan aman dari radiasi Kepala Ruangan Radiologi No. Jenis Kegiatan Sasaran 1 Setiap pekerja radiasi mempunyai personal monitoring dan selalu dipergunakan tiap bertugas Semua pekerja radiasi 2 Setiap pekerja radiasi mempunyai kartu dosis sebagai pencatan dosis yang diterima tiap bulan Semua pekerja radiasi 3 Setiap pekerja radiasi melakukan check kesehatan tiap tahun (setahun sekali) Semua pekerja radiasi 4 Pekerja radiasi yang dinyatakan positif hamil sebaiknya di bertugas di daerah non radiasi seperti loket administrasi, ruang USG atau MRI Pekerja radiasi hamil
  • 15. 3. Penyinaran untuk pasien No Jenis Kegiatan Sasaran 1. Setiap penyinaran radiasi ke pasien harus diusahakan seminimal mungkin tanpa ada pengulangan. Petugas Radiasi 2. Peralatan radiologi harus terkalibrasi dan dilakukan perawatan serutin mungkin Kepala Ruangan radiologi 3. Pemeriksaan radiologi harus atas indikasi yang jelas dan atas perintah dokter Dokter konsulen 4. Melakukan pemeriksan radiologi atas norma- norma keselamatan radiasi Petugas radiasi. B. Pelaksanaan Audit dan Penyimpanan Rekaman Dalam pelaksanan ini dibuat bebrapa rekaman yand berisi rentang : 1. Hasil pemeriksaan kesehatan 2. Kartu Dosis 3. Prosedur pengoperasian pesawat sinar – X 4. Daftar tabel Expose 5. Perawatan dan perbaikan terhadap alat VII. RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (KEJADIAN ABNORMAL) Tidakan utama yang harus dilakukan dalam penanggulangan kecelakaan radiasi dengan pesawat sinar – X adalah :
  • 16. 1. Matikan aliran listrik 2. Hunbungi PPR 3. Identifikasi personil yang potensial terkena paparan 4. Lakukan survey radiasi untuk memastikan pesawat sudah tidak dialiri listrik 5. Catat kondisi kecelakaan secara detail, seperti posisi dan arah berkas 6. Beri tanda pada pesawat sinar – X yang mengalami kegagalan atau kerukan. Personil yang bertanggungjawab untuk mengambil tindakan penanggulan adalah Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan melaporkan ke BAPETEN