RPP ini merencanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk materi Teks Cerita Sejarah dengan metode Project Based Learning. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan kegiatan utama peserta didik merancang peta konsep dan menulis cerita sejarah berdasarkan pengalaman pribadi. Tujuannya agar peserta didik mampu merancang struktur dan menulis teks sejarah dengan memperhatikan unsur dan tata bahasanya. Penilaian dilakukan dengan presentasi hasil
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
cerita sejara.pdf
1. 1 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Pandawa Budi Luhur
Kelas / Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 Pertemuan)
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
A. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.40 Menulis cerita sejarah
pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan
4.40.1 Merancang peta konsep peristiwa-
peristiwa secara struktural sebagai langkah
menulis teks sejarah.
4.40.2 Menyusun cerita sejarah berdasarkan
pengalaman pribadi atau peristiwa yang
terjadi di sekitar dengan memperhatikan
unsur dan kebahasaan teks sejarah.
2. 2 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model
Project Based Learning (PjBL) ini, peserta didik diharapkan dapat merancang peta
konsep peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai langkah menulis teks sejarah,
menyusun cerita sejarah berdasarkan pengalaman pribadi atau peristiwa yang
terjadi di sekitar dengan memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah
dengan penuh rasa tanggung jawab, aktif, kerja sama, santun, percaya diri, peduli
dan mandiri.
C. MATERI AJAR
1. Fakta
Contoh-contoh teks sejarah
2. Konsep
Kaidah kebahasaan teks sejarah
Langkah-langkah dalam menulis teks sejarah
3. Prinsip
Teks sejarah yang ideal
Merancang kerangka teks sejarah
Menyusun teks sejarah
4. Prosedur
Teknik merancang kerangka teks sejarah
Teknik menata struktur teks sejarah
Teknik menanggapi teks sejarah
D. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Mind Mapping
Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit) ALOKASI
WAKTU
KEGIATAN DESKRIPSI
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo'a untuk memulai pembelajaran. (Religius)
15 menit
3. 3 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin. (Disiplin)
Menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Mempersiapkan materi ajar dan alat/media
pembelajaran.
Meriview materi sebelumnya dan melakukan tanya
jawab terkait dengan materi sebelumnya.
Inti
MENGAJUKAN PERTANYAAN
70 menit
Peserta didik melaksanakan kegiatan literasi guna
mencari informasi terkait materi teks sejarah.
Berdasarkan kegiatan literasi yang telah dilakukan,
diharapkan peserta didik dapat mengembangkan
pertanyaan terkait : (4C - Critical Thinking)
a. Apa yang harus dilakukan sebelum menulis ?
b. Bagaimanakah langkah-langkah dalam menulis ?
c. Apa yang harus diperhatikan dalam proses menulis ?
MEMBUAT ATURAN BELAJAR
Peserta didik dibuatkan aturan belajar dengan
menampilkan tahapan-tahapan kinerja di antaranya :
1. Peserta didik diberikan waktu selama 2 pertemuan
untuk pengerjaan proyek
2. Pertemuan pertama digunakan untuk menentukan
dan membuat peta konsep terkait teks sejarah yang
akan ditulis
3. Proyek dikerjakan secara individu
4. Peserta didik wajib menentukan dan membuat :
Unsur dan Struktur teks sejarah
5. Peta Konsep wajib dilaporkan ke guru untuk
diberikan evaluasi dan penilaian sebelum masuk ke
4. 4 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
tahap penulisan
Diharapkan siswa mampu mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
MEMBUAT JADWAL KEGIATAN
Setelah melaksanakan kesepakatan aturan belajar,
Peserta didik ditampilkan tahapan dalam pelaksanaan
pengerjaan proyek di antaranya :
Pada saat pengerjaan tugas berlangsung, peserta didik
diharapkan dapat berkolaborasi dengan peserta didik
yang lain untuk bertukar pemikiran. (4C - Collaboration)
Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan
sikap sopan, menghargai pendapat orang lain,
berkomunikasi serta menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari.
MEMONITORING PERKEMBANGAN PROYEK
PESERTA DIDIK
Setelah terkumpul beberapa data cerita masa lalu
berdasarkan pengalaman pribadi, peserta didik mulai
membuat peta konsep atau kerangka cerita mulai dari
unsur sampai dengan struktur.
Peserta didik melaporkan penugasan 1 dan guru
memberikan saran
5. 5 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
Peserta didik melaporkan penugasan 2 dan guru
memberikan saran
Peserta didik wajib memberikan laporan ke guru
dengan menyerahkan tabel penilaian perkembangan
proyek.
PENILAIAN DAN EVALUASI
Peserta didik secara acak melakukan presentasi dengan
proses memberikan penjelasan terkait kerangka atau
peta konsep teks sejarah yang telah dibuat, di depan
kelas. (Percaya diri)
Peserta didik yang tidak berpresentasi diperkenankan
untuk memberikan tanggapan berupa saran atau
masukan. (4C - Communication)
Peserta didik bersama dengan guru bersama-sama
memberikan penilaian berupa komentar terkait dengan
hasil kerja peserta didik yang melaksanakan presentasi.
Setelah beberapa peserta didik melaksanakan
presentasi, dengan dibantu guru, peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat
mempelajari materi yang telah dibahas.
Nilai yang dikembangkan: mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.
Penutup
Peserta didik yang aktif diberikan apresiasi dan yang
masih pasif diberikan motivasi.
5 menit
Pembelajaran diakhir dengan tepuk tangan bersama dan
pembacaan doa.
6. 6 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit) ALOKASI
WAKTU
KEGIATAN DESKRIPSI
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo'a untuk memulai pembelajaran. (Religius)
15 menit
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin. (Disiplin)
Menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
Mempersiapkan materi ajar dan alat/media
pembelajaran.
Meriview materi sebelumnya dan melakukan tanya
jawab terkait dengan materi sebelumnya.
Inti
MENGAJUKAN PERTANYAAN
Peserta didik melaksanakan kegiatan literasi guna
mencari informasi terkait materi teks sejarah.
70 menit
Berdasarkan kegiatan literasi yang telah dilakukan,
diharapkan peserta didik dapat mengembangkan
pertanyaan terkait : (4C - Critical Thinking)
a. Bagaimanakah perkembangan tahap penulisan yang
baik ?
b. Apa saja kesulitan dalam tahap penulisan teks
sejarah ?
MEMBUAT ATURAN BELAJAR
Peserta didik dibuatkan aturan belajar dengan
menampilkan tahapan-tahapan kinerja di antaranya :
1. Peserta didik diberikan waktu selama 2 pertemuan
untuk pengerjaan proyek
2. Pertemuan kedua digunakan untuk menulis teks
sejarah
3. Peserta didik wajib memperhatikan kebahasaan, dan
7. 7 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
EYD dalam penulisan teks sejarah
4. Teks sejarah yang telah dibuat, dinilai dan dievaluasi
oleh guru
Diharapkan siswa mampu mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
MEMBUAT JADWAL KEGIATAN
Setelah melaksanakan kesepakatan aturan belajar,
Peserta didik ditampilkan tahapan dalam pelaksanaan
pengerjaan proyek di antaranya :
Pada saat pengerjaan tugas berlangsung, peserta didik
diharapkan dapat aktif berkolaborasi dengan peserta
didik yang lain untuk bertukar pemikiran dan saran. (4C
- Collaboration)
Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan
sikap sopan, menghargai pendapat orang lain,
berkomunikasi serta menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari.
MEMONITORING PERKEMBANGAN PROYEK
PESERTA DIDIK
8. 8 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
Setelah melakukan tahap penulisan, hasil kerja peserta
didik dinilai dan dievaluasi oleh guru untuk
mendapatkan komentar berupa saran dan masukan
yang dapat membangun peserta didik agar lebih baik
dalam tahap penulisan teks sejarah mendatang.
Peserta didik wajib memberikan laporan ke guru
dengan menyerahkan tabel penilaian perkembangan
proyek.
PENILAIAN DAN EVALUASI
Peserta didik secara acak melakukan presentasi dengan
proses membacakan hasil kerja berupa teks sejarah
yang telah dibuat, di depan kelas. (Percaya diri)
Peserta didik yang tidak berpresentasi diperkenankan
untuk memberikan tanggapan berupa saran atau
masukan. (4C - Communication)
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dibahas.
Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat
mempelajari materi yang telah dibahas.
Nilai yang dikembangkan: mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.
Penutup
Peserta didik dengan teks sejarah terbaik akan
diberikan reward berupa penghargaan dengan
mengunggah hasil kerja ke laman blogspot dan
menampilkan ke majalah dinding sekolah, serta
diberikan hadiah.
5 menit
Pembelajaran diakhiri dengan tepuk tangan bersama
dan pembacaan doa.
9. 9 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
F. ALAT/BAHAN/SUMBER BAHAN
Alat : White Board, spidol, Laptop, infocus
Bahan : Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik, Slide Presentasi,
Makalah
Sumber Belajar
Setiarini, Indah Wukir dan Santi Artini. 2019. Bahasa Indonesia 3. Bogor : Yudistira.
Materi Ajar (Modul)
Slide Power Point
https://www.youtube.com/watch?v=zCECX87c2oA
G. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
o Tenik penilaian
1) Penilaian kompetensi pengetahuan
Tes tertulis
Tes lisan
2) Penilaian kompetensi keterampilan
Proyek, pengamatan, wawancara
Mempelajari buku, teks, dan sumber lain tentang materi pokok
Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi
Portofolio
Laporan tertulis individu/kelompok
Produk
o Instrumen penilaian
a. Pertemuan pertama (terlampir)
b. Pertemuan kedua (terlampir)
o Pembelajaran remedial dan pengayaan
a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah
melampaui KKM tetapi belum mencapai Kompetensi Dasar.
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan
memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM ,
misalnya sebagai berikut:
“Peserta didik diminta untuk mengembangkan sebuah
cerita sejarah dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari, kemudian dituliskan kembali ke dalam sebuah teks
sejarah yang baru.”
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada
10. 10 | R P P B A H A S A I N D O N E S I A K E L A S X I I
peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai dengan
kesepakatan peserta didik.
Jakarta, 26 September 2022
Mengetahui
Kepala SMK Pandawa Budi Luhur Guru Mata Pelajaran
Sakiman Wirotomo, S.H., M.M Intan Rahmawati, S.S., M.Pd.
11. MODUL 4.40
MENULIS TEKS
SEJARAH
BAHASA INDONESIA
KELAS XII
Oleh : Intan Rahmawati, S.S., M.Pd.
SMK PANDAWA BUDI LUHUR JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jalan Komplek Hankam Cidodol, Grogol Selatan
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
021-7265557
2022
12. MATERI AJAR KD 4.40
MENULIS TEKS SEJARAH
A. Struktur Teks Cerita Sejarah
Struktur teks cerita sejarah juga dibedakan berdasarkan jenisnya. Yuk, kita
pahami struktur untuk masing-masing jenis teks cerita sejarah berikut ini:
a. Struktur Teks Cerita Sejarah Nonfiksi
1. Orientasi atau pembuka
Bagian orientasi atau pembuka cerita ini berisi tentang pengenalan secara
umum mengenai topik yang akan dibahas.
2. Urutan peristiwa atau kronologi
Pada bagian ini, penulis akan memberikan urutan kejadian peristiwa yang
saling berkesinambungan atau terkait satu dengan yang lainnya. Dengan
begitu, pembaca bisa memahami bagaimana suatu kejadian di masa lalu
dapat terjadi.
3. Reorientasi atau penutup
Bagian terakhir yaitu penutup berisi tentang kesimpulan dan opini penulis
terkait peristiwa yang telah dibahas.
b. Struktur Teks Cerita Sejarah Fiksi
1. Orientasi atau pembuka
Bagian orientasi atau pembuka cerita ini berisi tentang pengenalan tokoh
dan latar cerita yang akan dibahas.
2. Komplikasi
Pada bagian ini, penulis akan menceritakan rangkaian peristiwa yang akan
menimbulkan konflik di dalam cerita.
3. Klimaks
Pada bagian ini, konflik yang sudah dibangun memuncak.
4. Resolusi
Memasuki bagian resolusi, konflik yang sudah memuncak sebelumnya
akhirnya mereda atau bahkan menemukan penyelesaian.
5. Koda
Bagian terakhir atau koda biasanya berisi pesan moral tersurat yang dapat
diambil dari cerita.
B. Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah
Berbentuk cerita ulang
Menyajikan fakta
Kronologis
Menyajikan cerita masa lalu
13. Berdasarkan imajinasi pengarang
C. Kaidah Kebahasaan Teks Sejarah
a) Pronomina, Pronomina (kata ganti) biasanya adalah kata yang
digunakan untuk menggantikan benda serta menamai seseorang atau
sesuatu secara tidak langsung.
b) Frasa adverbial, Sebuah kata dimana menunjukan suatu kejadian atau
peristiwa berupa waktu atau tempat.
c) Verba Material, Kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau
perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material ini
menunjukan sebuah perbuatan fisik ataupun peristiwa, seperti :
membaca, menulis, ataupun menyapu.
d) Konjungsi Temporal, Agar berguna untuk menata urutan-urutan sebuah
peristiwa yang ingin diceritakan, teks cerita sejarah hanya
memanfaatkan suatu konjungsi / kata penghubung temporal (kata
sambung waktu).
D. Langkah Mengabstraksi Teks Sejarah
Berikut ialah sebuah langkah-langkah dalam mengabstraksikan teks sejarah,
yaitu :
Membaca teks secara lengkap.
Menentukan ide pokok.
Menentukan kalimat utama.
Menentukan kata kunci.
Membuat kalimat bedasarkan kata kunci.
Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi.
E. Langkah-langkah dalam menyusun teks sejarah
1) Kembangkan Konsep Cerita Kamu
2) Lakukan Banyak Riset
3) Sertakan Karakter yang Melanggar Konvensi dan Norma di Masanya
4) Gunakan Gaya Bahasa Sesuai
5) Integrasikan Sejarah dengan Mulus Ke Dalam Ceritanya
6) Tidak Perlu Memaksakan Akurasi
1. Kembangkan Konsep Cerita Kamu
Salah satu hal hebat tentang menulis historis adalah sejarahnya menjadi
sumber inspirasi luar biasa. Ada beberapa pendekatan berbeda yang bisa
kamu ambil untuk memanfaatkan hal itu.
Ceritakan versi fiksi, tapi akurat melihat dari kisah nyatanya. Ini
termasuk biografi di mana fokusnya adalah menceritakan kehidupan
seseorang, tujuannya adalah mengeksplorasi peristiwa nyata dan karakter
sejarawan.
Salah satu langkah langkah dalam menyusun teks cerita sejarah paling
14. utama dan penting, dilakukan untuk dialog ceritanya sehingga lebih realistis.
Hal ini karena, kamu juga tidak mengetahui bagaimana detail peristiwanya.
Histori merupakan kisah penuh misteri dan pertanyaan yang tidak
mungkin bisa terjawab. Histori terbuka untuk interpretasi penulis, kamu
boleh saja memasukkan beberapa pendapat selama hal tersebut masih
masuk akal.
2. Lakukan Banyak Riset
Meskipun fiksi tersebut sangat terbuka dengan pemikiran-pemikiran si
penulis, kamu tetap harus melakukan riset sebanyak mungkin. Perhatikan
apa yang boleh dan tidak disertakan dalam novel buatan kamu. Penelitian
sendiri menjadi langkah langkah dalam menyusun teks cerita sejarah untuk
mengumpulkan berbagai bukti dan keakuratan sejarahnya. Kamu bisa mulai
mencari sumber utama penelitian seperti surat kabar, laporan, dan buku
harian dari sejarawan. Namun, hal itu tentu sangat sulit dicari, maka harus
mencari sumber sekunder lainnya. Jangan ragu mengunjungi beberapa arsip
dan mengunjungi beberapa situs bersejarah untuk mendapatkan banyak
informasi. Dengan informasi tersebut, kamu bisa membuat cerita menarik
yang tidak membosankan.
3. Sertakan Karakter yang Melanggar Konvensi dan Norma di Masanya
Langkah langkah dalam menyusun teks cerita sejarah tidak lupa dengan
menambahkan bumbu-bumbu agar ceritanya semakin menarik. Tapi, jangan
lupa ketika menulis ceritanya sertakan juga konteksnya. Histori merupakan
kisah yang penuh dengan pengecualian, di mana orang-orang mengabaikan
atau menolak konvensi sosial, menentang kebijaksanaan. Beberapa pihak
memang menolak hal tersebut untuk dimasukkan dalam cerita. Jika kamu
menciptakan karakter dengan sempurna dan merangkum budaya yang
berlaku pada masanya, maka cerita akan semakin menarik. Pada sebagian
besar cerita, seperti peristiwa bersejarah Indonesia ada beberapa tokoh
non-konformisnya. Keberadaannya direpresentasikan sebagai bagian normal
dari sebuah cerita. Tambahkan juga latar menarik seperti hambatan, konflik,
maupun pengucilan yang dihadapi oleh karakter sejarahwan dalam ceritanya
tersebut.
4. Gunakan Gaya Bahasa Sesuai
Kebanyakan penulis tidak memperhatikan langkah langkah dalam
menyusun teks cerita sejarah satu ini. Banyak dari pembaca fiksi sejarah
yang kurang menyukai jika ada bahasa-bahasa modern menyelip di
dalamnya.
Untuk itu, kamu bisa menggunakan konjungsi temporal atau kata hubung
yang menghubungkan peristiwa satu dengan lainnya. Contoh dari konjungsi
temporal sendiri adalah apabila, bilamana, semenjak, tatkala, dan lainnya.
Selanjutnya adalah, perhatikan juga penggunaan nomina atau kata benda
baik modifikatif pemisah contohnya dua gelas, rumah kecil. Koordinatif, kata
benda pemberi penerangan kalimatnya. Sedangkan apositif berfungsi
sebagai keterangan yang diselipkan.
15. 5. Integrasikan Sejarah dengan Mulus Ke Dalam Ceritanya
Langkah langkah dalam menyusun teks cerita sejarah selanjutnya adalah
mengintegrasikan sejarahnya dengan mulus. Seperti pada cerita bersejarah
di mana Soekarto diculik oleh para pemuda, ceritakan hal ini hingga akhirnya
mencapai kemerdekaan. Berikan beberapa informasi tambahan seperti apa
saja yang terjadi ketika Soekarno diculik oleh pemuda. Selain itu, beri juga
gambaran mengapa akhirnya Soekarno setuju untuk memerdekakan negara
Indonesia. Kamu juga bisa menambahkan bagaimana respon negara lain
ketika mendengar Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Dengan
mengikuti langkah satu ini, cerita tentu akan menjadi lebih menarik, runtut,
dan terdengar mulus.
6. Tidak Perlu Memaksakan Akurasi
Langkah langkah dalam menyusun teks cerita sejarah terakhir adalah
tidak memaksakan akurasi atau keakuratannya. Itu tersebut malah akan
membuat pembaca cerita kamu tidak mempercayainya karena beberapa hal
menjadi tidak masuk akal. Kamu tentu membutuhkan solusi untuk
permasalahan satu ini agar cerita tetap menarik bukan?
Paradox menulis fiksi peristiwa bersejarah terkadang harus
mengorbankan akurasi demi otentisitas atau kesadaran baru dari para
pembacanya. Ketika menemukan hal baru dan terlalu menggelikan untuk
diangkat menjadi naskah, perhatikan lagi langkah-langkah dalam menyusun
teks cerita sejarah. Jika ada aspek baru dalam sejarahnya dan kamu harus
menyertakannya, tapi khawatir pembaca tidak mempercayainya.
Caranya adalah dengan menggambarkan karakter yang menganggapnya
tidak dapat dipercaya seperti bayangan kamu sebagai penulis. Menuliskan
kisah historis dimana kamu tidak pernah mengalaminya secara langsung
pastinya tidaklah mudah. Untuk itu, pengetahuan mengenai langkah-langkah
dalam menyusun teks cerita sejarah sangatlah dibutuhkan.
F. Contoh Teks Sejarah
Tsunami Aceh
Tahap Orientasi :
Peristiwa yang terjadi pada 26 Desember 2004 itu sangat memilukan
gempa dan tsunami Aceh. Sekitar 500.000 orang kehilangan nyawanya dalam
waktu singkat di ujung dunia yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Urutan Peristiwa :
Gempa yang terjadi saat itu adalah gempa paling parah dalam 40 tahun
terakhir. Gempa itu tidak hanya hancur tetapi mencapai Malaysia, Thailand,
Sri Lanka, dan bahkan mencapai pantai Timur Afrika. Gempa pada waktu itu
adalah gempa terpanjang yang tercatat sekitar 10 menit. Beberapa ahli
mengungkapkan bahwa gempa bumi ini mampu menggetarkan bumi dengan
amplitudo getaran di atas 1 cm.
Gempa yang berpusat di tengah lautan Indonesia juga memicu gempa
16. bumi di berbagai tempat di dunia.Sebagai akibat dari bencana, delapan
negara menderita akibatnya dan 230.000 kehilangan nyawa.Tetapi jumlah
sebenarnya korban di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika Timur tidak
dapat diketahui secara pasti.
Diperkirakan setidaknya 150.000 orang, PBB memperkirakan bahwa
sebagian besar korban tambahan ada di Indonesia.Di Indonesia, gempa bumi
dan tsunami merenggut lebih dari 126.000 jiwa. Dan rumah-rumah
penduduk diratakan dengan tanah karena bencana Tsunami.
Tahap Reorientasi :
Bencana ini adalah salah satu peristiwa paling fatal yang terjadi dalam
sejarah Indonesia. Semoga ini tidak terjadi lagi di negara kita tercinta.
17. Referensi:
Setiarini, Indah Wukir dan Santi Artini. 2019. Bahasa Indonesia 3. Bogor :
Yudistira.
Suryaman, Maman. 2018. Bahasa Indonesia Kelas XII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Edisi Revisi).
Pengertian Teks Cerita Sejarah: Jenis, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan
Contoh Lengkap [daring].
Tautan: https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi
/pengertian-teks-cerita-sejarah/amp/ diakses pada 22 September
2022.
7 Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat beserta Struktur & Jenisnya | Bahasa
Indonesia Kelas 12. Tautan :
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-cerita-sejarah diakses
pada 22 September 2022
Teks Sejarah : Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contohnya.
Tautan :
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/teks-sejarah.html
diakses pada 24 September 2022
Langkah Langkah Dalam Menyusun Teks Cerita Sejarah yang Baik dan Benar.
Tautan:
https://mamikos.com/info/langkah-dalam-menyusun-teks-cerita-seja
rah-yang-baik-pljr/ diakses pada 24 September 2022
18. MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS
SEJARAH
A. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SMK Pandawa Budi Luhur
Kelas / Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 Pertemuan)
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.40 Menulis cerita sejarah
pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan
4.40.1 Merancang peta konsep peristiwa-
peristiwa secara struktural sebagai langkah
menulis teks sejarah.
4.40.2 Menyusun cerita sejarah berdasarkan
pengalaman pribadi atau peristiwa yang
terjadi di sekitar dengan memperhatikan
unsur dan kebahasaan teks sejarah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) ini, peserta didik
diharapkan dapat merancang peta konsep peristiwa-peristiwa secara
struktural sebagai langkah menulis teks sejarah, menyusun cerita sejarah
berdasarkan pengalaman pribadi atau peristiwa yang terjadi di sekitar
dengan memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah dengan penuh
rasa tanggung jawab, aktif, kerja sama, santun, percaya diri, peduli dan
mandiri.
D. Media Pembelajaran
1. Youtube
YouTube adalah situs web yang memungkinkan pengguna untuk
menyimpan, menonton, dan membagikan video secara publik. YouTube
19. menjadi tempat/ sarana terbaik untuk berbagi video dari seluruh dunia,
mulai dari video pendek, tutorial, vlog, film pendek, trailer film, musik,
edukasi, animasi, hiburan, berita, TV, serta beragam info menarik lainnya.
2. Canva
Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat
grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya.
Aplikasi ini juga menyediakan beragam contoh desain untuk digunakan.
Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar.
20. 3. Power Point
Microsoft PowerPoint merupakan salah satu jenis program yang ada
di komputer. Program ini dikembangkan oleh Microsoft untuk membantu
presentasi. Biasanya sepaket dengan Microsoft Office lainya seperti Microsoft
Word, Access, Excel dan lainnya. Sesuai dengan perkembanganya, program
ini tidak hanya ada di platform windows saja. Melainkan juga ada di platform
android.
21. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KD 4.40 MENULIS TEKS SEJARAH
PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : SMK Pandawa Budi Luhur Jakarta
Kelas : XII
Materi pokok : Teks Sejarah
Nama :
Kelas :
1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.40 Menulis cerita sejarah
pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan
4.40.1 Merancang peta konsep
peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai
langkah menulis teks sejarah.
4.40.2 Menyusun cerita sejarah
berdasarkan pengalaman pribadi atau
peristiwa yang terjadi di sekitar dengan
memperhatikan unsur dan kebahasaan teks
sejarah.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) ini, peserta didik
diharapkan dapat merancang peta konsep peristiwa-peristiwa secara
struktural sebagai langkah menulis teks sejarah, menyusun cerita sejarah
berdasarkan pengalaman pribadi atau peristiwa yang terjadi di sekitar
dengan memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah dengan penuh
rasa tanggung jawab, aktif, kerja sama, santun, percaya diri, peduli dan
mandiri.
22. 3. Langkah-langkah kegiatan
Peserta didik menentukan tema cerita yang akan ditulis
Peserta didik menentukan latar, waktu, dan suasana cerita yang akan
ditulis
Peserta didik mulai menentukan plot cerita dengan membuat kerangka
kejadian per kejadian mulai dari orientasi sampai dengan reorientasi
atau koda
Peserta didik membuat kerangka berupa kalimat-kalimat yang sesuai
dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks sejarah
4. Penugasan
1) Berdasarkan langkah-langkah kegiatan yang telah tertuliskan di atas,
peserta didik diminta untuk merancang peta konsep
peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai langkah menulis teks
sejarah yang di antaranya :
a. Tema cerita sejarah yang akan dibuat berdasarkan pengalaman
pribadi
b. Latar waktu, tempat dan suasana cerita
c. Plot atau alur cerita
2) Berdasarkan penugasan pada poin pertama, peserta didik diminta
untuk membuat kerangka penulisan teks sejarah secara struktural di
antaranya :
a. Menentukan Orientasi
b. Menantukan Rangkaian kejadian yang saling berkaitan
c. Menentukan Komplikasi
d. Menentukan Resolusi
23. 5. Penyelesaian
1) Peserta didik menentukan Unsur teks sejarah yang akan ditulis
No Unsur Teks Penyelesaian
1 Tema
2 Latar waktu
3 Latar tempat
4 Latar suasana
5 Penjabaran Plot/Alur
2) Peserta didik membuat kerangka teks sejarah secara strutural
No Unsur Teks Penyelesaian
1 Orientasi
25. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KD 4.40 MENULIS TEKS SEJARAH
PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : SMK Pandawa Budi Luhur Jakarta
Kelas : XII
Materi pokok : Teks Sejarah
Nama :
Kelas :
1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.40 Menulis cerita sejarah
pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan
4.40.1 Merancang peta konsep
peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai
langkah menulis teks sejarah.
4.40.2 Menyusun cerita sejarah
berdasarkan pengalaman pribadi atau
peristiwa yang terjadi di sekitar dengan
memperhatikan unsur dan kebahasaan teks
sejarah.
2. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) ini, peserta didik
diharapkan dapat merancang peta konsep peristiwa-peristiwa secara
struktural sebagai langkah menulis teks sejarah, menyusun cerita sejarah
26. berdasarkan pengalaman pribadi atau peristiwa yang terjadi di sekitar
dengan memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah dengan penuh
rasa tanggung jawab, aktif, kerja sama, santun, percaya diri, peduli dan
mandiri.
3. Langkah-langkah Kegiatan
NO HARI/TANGGAL
LAMA
WAKTU
TAHAPAN
1
PERTEMUAN 2
5 MENIT
Peserta didik memperhatikan kerangka
yang telah dibuat dan dievaluasi oleh guru
2 40 MENIT
Peserta didik mulai menuliskan teks
sejarah berdasarkan kerangka yang telah
dibuat
3 5 MENIT
Setelah tulisan selesai, peserta didik
mengumpulkan hasil tulisannya kepada
guru
4 20 MENIT
Guru menilai hasil kerja peserta didik
berdasarkan kriteria penilaian, dan
memberikan reward bagi peserta didik
dengan teks terbaik untuk diposting ke
laman blogspot dan diberikan apresiasi
oleh peserta didik lainnya
Tips dan Trick dalam menyusun teks sejarah
1) Memilih peristiwa yang menarik
2) Membuat garis besar cerita
3) Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita
4) Memeriksa keruntutan dan kelogisan cerita
4. Penugasan
Berdasarkan kerangka atau peta konsep yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya, buatlah cerita sejarah berdasarkan pengalaman pribadi atau
peristiwa yang terjadi di sekitar dengan memperhatikan unsur dan
kebahasaan teks sejarah, dengan ketentuan :
a. Menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang benar
b. Terdiri atas minimal 500 kata
c. Perhatikan struktur dan unsur teks
27. 5. Penyelesaian
Nama : ………………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………………
Tema Cerita : ………………………………………………………………………
Alur yang digunakan : ………………………………………………………………………
Latar cerita : ………………………………………………………………………
Judul teks sejarah : ………………………………………………………………………
Teks
29. KISI-KISI
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Level Bentuk Soal
4.40 Menulis
cerita sejarah
pribadi
dengan
memerhatikan
kebahasaan
Menulis Teks
Sejarah
4.41 Merancang
peta konsep
peristiwa-
peristiwa secara
struktural
sebagai langkah
menulis teks
sejarah.
1) Berdasarkan langkah-langkah
kegiatan yang telah tertuliskan di
atas, peserta didik diminta untuk
merancang peta konsep peristiwa-
peristiwa secara struktural sebagai
langkah menulis teks sejarah yang
di antaranya :
a. Tema cerita sejarah yang akan
dibuat berdasarkan
pengalaman pribadi
b. Latar waktu, tempat dan
suasana cerita
c. Plot atau alur cerita
C4 URAIAN
2) Berdasarkan penugasan pada poin
pertama, peserta didik diminta
untuk membuat kerangka
penulisan teks sejarah secara
struktural di antaranya :
C4 URAIAN
30. a. Menentukan Orientasi
b. Menantukan Rangkaian
kejadian yang saling berkaitan
c. Menentukan Komplikasi
d. Menentukan Resolusi
4.40 Menulis
cerita sejarah
pribadi
dengan
memerhatikan
kebahasaan
Menulis Teks
Sejarah
4.42 Menyusun
cerita sejarah
berdasarkan
pengalaman
pribadi atau
peristiwa yang
terjadi di sekitar
dengan
memperhatikan
unsur dan
kebahasaan teks
sejarah.
Berdasarkan kerangka atau peta
konsep yang telah dibuat pada
pertemuan sebelumnya, buatlah
cerita sejarah berdasarkan
pengalaman pribadi atau peristiwa
yang terjadi di sekitar dengan
memperhatikan unsur dan
kebahasaan teks sejarah, dengan
ketentuan :
a. Menggunakan ejaan bahasa
Indonesia yang benar
b. Terdiri atas minimal 500 kata
c. Perhatikan struktur dan unsur
teks
C4 URAIAN
31. LEMBAR PENILAIAN
Satuan Pendidikan : SMK Pandawa Budi Luhur
Kelas / Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 Pertemuan)
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.40 Menulis cerita sejarah
pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan
4.41 Merancang peta konsep peristiwa-
peristiwa secara struktural sebagai langkah
menulis teks sejarah.
4.42 Menyusun cerita sejarah berdasarkan
pengalaman pribadi atau peristiwa yang
terjadi di sekitar dengan memperhatikan
unsur dan kebahasaan teks sejarah.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan
model Project Based Learning (PjBL) ini, peserta didik diharapkan dapat
merancang peta konsep peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai
langkah menulis teks sejarah, menyusun cerita sejarah berdasarkan
pengalaman pribadi atau peristiwa yang terjadi di sekitar dengan
memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah dengan penuh rasa
tanggung jawab, aktif, kerja sama, santun, percaya diri, peduli dan mandiri.
FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN PERTAMA
No Unsur Teks
Skala Nilai
Baik
Sekali
Baik Cukup
Kurang
Baik
Tidak
Baik
1
Peserta didik dapat menetukan
tema pada kerangka cerita
2
Peserta didik dapat
menentukan latar waktu pada
kerangka cerita
32. 3
Peserta didk dapat
menentukan latar tempat pada
kerangka cerita
4
Peserta didik dapat
menentukan latar suasana
pada kerangka cerita
5
Peserta didik dapat
menjabarkan Plot/Alur secara
runtun.
Jumlah
Keterangan :
Baik Sekali : 5 Poin
Baik : 4 Poin
Cukup : 3 Poin
Kurang Baik : 2 Poin
Tidak Baik : 1 Poin
Rumus Penilaian = Jumlah poin x 4
Nilai Minimal : 20
Nilai Maksimal : 100
33. INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN PERTAMA
No Unsur Teks
Skala Nilai
Baik
Sekali
Baik Cukup
Kurang
Baik
Tidak
Baik
1
Peserta didik dapat menetukan tema pada kerangka cerita
Tema yang ditentukan oleh
peserta didik sesuai dan
menarik dengan kerangka cerita
yang dibuat
5
Tema yang ditentukan oleh
peserta didik kurang sesuai
dengan kerangka cerita yang
dibuat tetapi menarik
4
Tema yang ditentukan oleh
peserta didik sesuai dengan
kerangka cerita tetapi kurang
menarik
3
Tema yang ditentukan oleh
peserta didik kurang sesuai
dengan kerangka cerita dan
kurang menarik
2
Tema yang ditentukan oleh
peserta didik tidak sesuai
dengan kerangka cerita dan
tidak menarik
1
2
Peserta didik dapat menentukan latar waktu pada kerangka cerita
Latar waktu yang ditentukan
oleh peserta didik banyak
mengandung keterangan waktu
lampau sehingga sesuai dengan
kaidah teks sejarah
5
Latar waktu yang ditentukan
oleh peserta didik tidak banyak
mengandung keterangan waktu
lampau tetapi masih sesuai
dengan kaidah teks sejarah
4
Latar waktu yang ditentukan
oleh peserta didik kurang
mengandung keterangan waktu
lampau sehingga kurang sesuai
dengan kaidah teks sejarah
3
34. Latar waktu yang ditentukan
oleh peserta didik kurang
mengandung keterangan waktu
lampau dan tidak sesuai dengan
kaidah teks sejarah
2
Latar waktu yang ditentukan
oleh peserta didik tidak
mengandung keterangan waktu
lampau dan tidak sesuai dengan
kaidah teks sejarah
1
3
Peserta didik dapat menentukan latar tempat pada kerangka cerita
Latar tempat yang ditentukan
oleh peserta didik mendukung
penggambaran peristiwa dengan
sangat baik
5
Latar tempat yang ditentukan
oleh peserta didik mendukung
penggambaran peristiwa dengan
baik
4
Latar tempat yang ditentukan
oleh peserta didik cukup
mendukung penggambaran
peristiwa
3
Latar tempat yang ditentukan
oleh peserta didik kurang
mendukung penggambaran
peristiwa
2
Latar tempat yang ditentukan
oleh peserta didik tidak
mendukung penggambaran
peristiwa
1
4
Peserta didik dapat menentukan latar suasana pada kerangka cerita
Peserta didik mampu
menyelaraskan suasana yang
terkandung dalam teks sejarah
dengan tema, latar waktu dan
tempat dengan sangat baik
5
Peserta didik kurang mampu
menyelaraskan suasana yang
terkandung dalam teks sejarah
karena penggambaran latar
waktu dan tempat dengan
kurang mendukung
4
35. Peserta didik kurang mampu
menyelaraskan suasana yang
terkandung dalam teks sejarah
karena tidak sesuai dengan tema
3
Peserta didik kurang mampu
menyelaraskan suasana yang
terkandung dalam teks sejarah
karena tema dan latar waktu
serta tempat tidak mendukung
2
Peserta didik tidak mampu
menyelaraskan suasana yang
terkandung dalam teks sejarah
1
5
Peserta didik dapat menjabarkan Plot/Alur secara runtun.
Peserta didik mampu
menampilkan plot/alur sesuai
dengan struktur teks sejarah
dengan runtun
5
Peserta didik mampu
menampilkan plot/alur sesuai
dengan struktur teks sejarah
tetapi tidak beruntun
4
Peserta didik kurang mampu
menampilkan plot/alur sesuai
dengan struktur teks sejarah
dengan runtun
3
Peserta didik tidak mampu
menampilkan plot/alur sesuai
dengan struktur teks sejarah
dengan runtun
2
Peserta didik mengetahui
alur/plot yang akan digunakan
dalam cerita
1
36. FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN PERTAMA
No Struktur Teks
Skala Nilai
Baik
Sekali
Baik Cukup
Kurang
Baik
Tidak
Baik
1
Peserta didik mampu
menampilkan orientasi berupa
penjabaran pengenalan
peristiwa dan pengenalan
tokoh
2
Peserta didik mampu
menampilkan rangkaian
peristiwa yang saling berkaitan
3
Peserta didik mampu
menampilkan komplikasi pada
cerita
4
Peserta didik mampu
menampilkan resolusi dari
cerita
Jumlah
Keterangan :
Baik Sekali : 5 Poin
Baik : 4 Poin
Cukup : 3 Poin
Kurang Baik : 2 Poin
Tidak Baik : 1 Poin
Rumus Penilaian = Jumlah poin x 5
Nilai Minimal : 20
Nilai Maksimal : 100
37. INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN PERTAMA
No Unsur Teks
Skala Nilai
Baik
Sekali
Baik Cukup
Kurang
Baik
Tidak
Baik
1
Peserta didik mampu menampilkan orientasi berupa penjabaran
pengenalan peristiwa dan pengenalan tokoh
Peserta didik mampu
menampilkan orientasi yang
terdiri atas pengenalan
peristiwa dan pengenalan tokoh
dengan lengkap
5
Peserta didik mampu
menampilkan orientasi tetapi
tidak memuat pengenalan tokoh
4
Peserta didik mampu
menampilkan orientasi tetapi
tidak memuat pengenalan
peristiwa
3
Peserta didik kurang mampu
menampilkan orientasi yang
terdiri atas pengenalan
peristiwa dan pengenalan tokoh
dengan lengkap
2
Peserta didik tidak mampu
menampilkan orientasi yang
terdiri atas pengenalan
peristiwa dan pengenalan tokoh
dengan lengkap
1
2
Peserta didik mampu menampilkan rangkaian peristiwa yang saling
berkaitan
Peserta didik mampu
mengaitkan antar rangkaian
peristiwa dengan baik
5
Peserta didik mampu
mengaitkan antar rangkaian
peristiwa, tetapi masih terdapat
kalimat-kalimat yang tidak
berhubungan dengan tema
cerita
4
Peserta didik kurang mampu
mengaitkan antar rangkaian
peristiwa sehingga konflik
kurang terpampang
3
38. Peserta didik kurang mampu
mengaitkan antar peristiwa dan
tidak terkandung konflik di
dalamnya
2
Peserta didik tidak memahami
tahapan penulisan rangkaian
peristiwa
1
3
Peserta didik mampu menampilkan komplikasi pada cerita
Peserta didik mampu membuat
komplikasi dengan
menghadirkan konflik-konflik
yang klimaks dan saling
berkaitan
5
Peserta didik mampu membuat
komplikasi dengan
menghadirkan konflik-konflik
yang klimaks tetapi tidak saling
berkaitan
4
Peserta didik kurang mampu
membuat komplikasi karena
belum dapat menghadirkan
konflik-konflik yang klimaks
3
Peserta didik tidak mampu
membuat komplikasi karena
tidak dapat menghadirkan
konflik-konflik yang klimaks
2
Teks sejarah tidak mengandung
komplikasi
1
4
Peserta didik mampu menampilkan resolusi dari cerita
Peserta didik mampu
menampilkan resolusi dengan
menampilkan penyelesaian akan
konflik-konflik yang terdapat
pada tahap sebelumnya
5
Peserta didik mampu
menampilkan resolusi tetapi
kurang menampilkan
penyelesaian akan konflik-
konflik yang terdapat pada tahap
sebelumnya
4
39. Peserta didik kurang mampu
menampilkan resolusi karena
kurang menampilkan
penyelesaian akan konflik-
konflik yang terdapat pada tahap
sebelumnya
3
Peserta didik tidak mampu
menampilkan resolusi karena
tidak menampilkan penyelesaian
akan konflik-konflik yang
terdapat pada tahap sebelumnya
2
Peserta didik tidak membuat
resolusi cerita
1
40. FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN KEDUA
Keterangan :
Poin Minimal : 5
Poin Maksimal : 25
Rumus Penilaian = Poin A+B+C+D
Nilai Minimal : 20
Nilai Maksimal : 100
No Nama
Kelengkapan
Struktur Teks
Penggunaan
Bahasa
Aturan
EYD
Kesesuaian
proses dengan
hasil proyek
Jumlah
41. INSTRUMEN PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN KEDUA
Kriteria Penilaian Poin
Kelengkapan Struktur Teks
Terdapat Orientasi, Rangkaian peristiwa yang saling
berkaitan, komplikasi, dan resolusi
5
Terdapat Orientasi, Rangkaian peristiwa yang saling
berkaitan dan komplikasi
4
Terdapat Orientasi dan Rangkaian peristiwa yang saling
berkaitan
3
Hanya terdapat Rangkaian peristiwa yang saling berkaitan 2
Tidak dapat menampilkan struktur teks sejarah 1
Penggunaan Bahasa
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar 5
Menggunakan Bahasa Indonesia tetapi masih tercampur
dengan bahasa sehari-hari
4
Belum menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
karena masih banyak kata-kata yang ambigu
3
Kesesuaian bahasa masih berantakan dan banyak kata-kata
yang tidak relevan dengan tema cerita
2
Tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar 1
Aturan EYD
42. Aturan EYD terpenuhi dengan baik 5
Masih terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda baca
tetapi pemilihan kata sangat baik
4
Banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda baca
dan pemilihan kata cukup baik
3
Banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda baca
dan belum mampu menggunakan pemilihan kata dengan
baik
2
Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan kata, tanda
baca, dan huruf kapital
1
Kesesuaian proses dengan hasil proyek
Proyek berjalan dengan baik dan sesuai dengan langkah-
langkahnya
5
Proyek berjalan dengan baik tetapi kurang sesuai dengan
langkah-langkahnya
4
Proyek berjalan dengan baik tetapi tidak mengikuti langkah-
langkahnya
3
Proyek berjalan kurang baik dan kurang mengikuti langkah-
langkahnya
2
Proyek tidak berjalan dengan baik 1