SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1.2.Intervensi
No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1. 1. Gangguan
pertukaran gas b.d.
hipoksemia
secarareversible/
menetap, refraktori
dan kebocoran
interstisial
pulmonal/alveolar
pada status cedera
kapiler paru.
Setelah perawatan 3 x 24 jam
diharapkan tingkat oksigen yang
adekuat untuk keperluan tubuh
dapatdipertahankan.
Kriteria hasil:
a. Klien tidak mengalami sesak
napas.
b. Tanda-tanda vital dalam
batas normal
c. Tidak ada tanda-tanda
sianosis.
d. PaO2dan PaCO2 dalam batas
normal (PaO2: 80-
100mmHg, PaCO2: 35-45
mmHg)
e. Saturasi O2 dalam rentang
MANDIRI
1. Pantau frekuensi, kedalaman
pernapasan.Catat penggunaanotot
aksesori, nafas bibir, tidak
mampuan bicara/ berbincang.
2. Tinggikan kepala tempat tidur,
bantu pasien untuk memilih
posisi yang mudah untuk
bernapas. Dorong nafas perlahan
atau nafas bibir sesuai kebutuhan
atau toleransi individu.
3. Awasi secara rutin kulit dan
warna membrane mukosa.
4. Dorong mengeluarkan sputum;
penghisapan bila diindikasikan.
Kental, tebal
MANDIRI
1. Berguna dalam evaluasi
derajat distress pernapasan
dan/ atau kronisnya proses
penyakit.
2. Pengiriman oksigen dapat
diperbaiki dengan posisi
duduk tinggi dan latihan nafas
untuk menurunkan kolaps
jalan nafas,dispnea dan kerja
nafas.
3. Sianosis mungkin perifer
(terlihatpada kuku) atau
sentral (terlihat sekitar bibir/
atau daun telinga). Keabu-
abuan dan diagnosis sentral
normal (SaO2>90%) 5. Auskultasi bunyi nafas, catat area
penurunan aliran udara dan/ atau
bunyi tambahan.
6. Palpasi fremitus.
7. Awasi tingkat kesadaran/ status
mental. Selidiki adanya
perubahan.
8. Awasi tanda vital dan irama
jantung
9. Berikan oksigen tambahan yang
sesuai dengan indikasi hasil GDA
dan toleransi pasien
mengindikasikan beratnya
hipoksemia.
4. Kental, tebal, dan banyaknya
sekresi adalah sumber utama
gangguan pertukaran gas pada
jalan nafas kecil. Penghisapan
dibutuhkan bila batuk tidak
efektif.
5. Bunyi nafas mugkin redup
karenaaliran udara atau area
konsolidasi. Adanya mengi
mengindikasikan secret. Krekel
basah menyebar menunjukkan
cairan pada intertisial/
dekompensasi jantung.
6. Penurunan getaran fibrasi
didugaada pengumpulan
cairan atau udara terjebak.
7. Gelisah dan ansietas adalah
manifestasi umum pada
hypoxia,GDA memburuk
disertai bingung/somnolen
menunjukkan disfungsi
sersbral yang berhubungan
dengan hipoksemia.
8. Tachycardia, disritmia, dan
perubahan tekanan darah
dapat menunjukkan efek
hipoksemia sistemik pada
fungsi jantung.
9. Dapat memperbaiki/mencegah
memburuknya hypoxia.
Catatan: emfisema kronis,
mengatur pernapasan pasien
ditentukan oleh kadar CO2 dan
mungkin dikeluarkan dengan
peningkatan PaO2 berlebihan
2. Ketidakefektifan pola
napas b.d. sempitnya
lapangrespirasi dan
penekanan toraks.
Setelah dilakukan perawatan
3x24 jam, dapat memperbaiki
atau mempertahankan pola
pernapasan normal dan pasien
mencapai fungsi paru-paru yang
maksimal.
Kriteria hasil :
a. Pasien menunjukkan
frekuensi pernapasan yang
efektif.
b. Pasien bebas dari dispnea,
sianosis, atau tanda-tanda
lain distresspernapasan
c. Sratus respirasi:
ventilasi;pergerakan udara
ke dalam dan keluar paru
d. Status tanda vital; TTV
dalam rentang normal
e. Menunjukkan tidak
MANDIRI
1. Berikan posisi fowler atau
semifowler
2. Ajarkan teknik napas dalamdan
atau pernapasan bibir
ataupernapasan diafragmatik
abdomen bila diindikasikan
3. Obserfasi TTV (RR ataufrekuensi
permenit)
KOLABORASI
4. Berikan oksigen tambahan yang
dilembabkan jika diperlukan.
5. Pantau hasil analisa gas darah atau
oksimetri nadi
MANDIRI
1. Memaksimalkan ekspansi
paru,menurunkan kerja
pernapasan, dan menurunkan
resiko aspirasi
2. Membantu meningkatkan
difusigas dan ekspansi jalan
napas kecil,memberika pasien
beberapakontrol terhadap
pernapasan,membantu
menurunkan ansietas.
3. Mengetahui keadekuatan
frekuensipernapasan dan
keefektifan jalan napas
KOLABORASI
4. mungkin dibutuhkan selama
periode distres pernapasan atau
adanya tanda-tanda hipoksia
terganggunya status
pernafasan yang dibuktikan
oleh indikator sebagai
berikut :
1 = gangguan ekstrerm
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5= tidak ada gangguan
f. Menunjukkan pernafasan
optimal pada saat terpasang
ventilator mekanik
g. Mempunyai kecepatan dan
irama nafas normal
h. Mempunyai paru dalam
batas normal
5. memantau kefektifan pola
napas/terapi
3. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 2x24jam,
MANDIRI
1. Pantau pemasukan makanan dan
MANDIRI
1. Anoreksia, kelemahan dan
kebutuhan tubuh b.d.
anoreksia.
diharapkan nafsu makan
membaik.
Kriteria hasil :
a. Gizi untuk kebutuhan
metabolik terpenuhi
b. Massa tubuh dan berat badan
klien berada dalam batas
normal
c. Intake nutrisi terpenuhi
timbang berat badan setiap hari
2. Catat muntah mengenai jumlah
kejadian atau karakteristik lainnya
3. Berikan atau bantu perawatan mulut
4. Berikan lingkungan yang nyaman
untuk makan contoh bebas dari bau
tidak sedap, tidak terlalu ramai,
udara yang tidak nyaman
5. Berikan informasi tentang menu
pilihan.
KOLABORASI :
1. Konsultasi dengan ahli gizi
2. Berikan makanan dalam porsi kecil
tetapi sering dengan tinggi kalori
dan protein (TKTP).
kehilangan pengaturan
metabolisme oleh kortisol
terhadap makanan dapat
mengakibatkan penurunan berat
badan dan dapat terjadi
malnutrisi yang serius.
2. Membantu untuk menentukan
derajat kemampuan pencernaan
atau absorpsi makanan.
3. Mulut yang bersih dapat
meningkatkan nafsu makan.
4. Dapat meningkatkan nafsu
makan dan memperbaiki nafsu
makan.
5. Perencanaan menu yang disukai
pasien dapat menstimulasi
nafsu makan dan meningkatkan
pemasukan makanan.
KOLABORASI:
1. Menentukan penggunaan/
kebutuhan kalori dengan tepat.
2. Makanan dalam porsi kecil
kalau diberikan akhirnya
jumlahkalori yang dibutuhkan
per hari dapat terpenuhi.
Disamping itu dapat
mengurangi mual dan muntah.
4. Intoleransi aktifitas
b.d . kelemahan fisik
dan keletihan
setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan tercapainya
keseimbanagn antara suplai dan
demand oksigen.
Kriteria hasil :
a. mentoleransi aktivitas yang
biasa dilakukan dan di
tunjukkan dengan daya tahan,
menunjukkan penghematan
energi
MANDIRI
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktifitas yang mampu dilakukan
klien
2. Beri bantuan untuk melaksanakan
aktifitas sehari-hari
3. Ajarkan klien bagaimana
menghadapi aktifitas menghindari
kelelahan danberikan periode
istirahat tanpa gangguan di antara
aktifitas.
MANDIRI
1. Menentukan aktifitas yang
dapat dilakukan pasien yang
disesuaikan tingkat
kelemahannya
2. Menentukan alat bantu apa
yang dibutuhkan
3. Istirahat memungkinkan tubuh
memperbaiki energi yang
digunakan selama aktifitas.
b. berpartisipasi dalam aktivitas
fisik tanpa disertai
peningkatan RR, nadi dan
tekanan darah
c. mampu berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain
d. mampu melakukan aktifitas
sehari-hari secara mandiri
KOLABORASI
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
mengenai menu makanan pasien
5. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitas
medik untuk merencanakan program
terapi yang sesuai apabila
dibutuhkan
KOLABORASI
4. Dapat menentukan jenis-jenis
makanan yang harus
dikonsumsi untuk
memaksimalkan pembentukan
energi dalam tubuh pasien
5. Apabila respon fisik buruk
akibat kelemahan, maka
dibutuhkan terapi untuk gerak
tubuhnya
5. Perubahan pola
eliminasi urin b.d
oliguria
setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan pola eliminasi urin
normal dapat dikembalikan.
Kriteria hasil :
a. klien menunjukkan pola
pengeluaran urin yang
normal
b. tidak ada residu urin >100-
MANDIRI
1. Pantau pengeluaran urine, catat
jumlah dan warna saat
dimanadiuresis terjadi.
2. Pantau/ hitung keseimbangan intake
dan output selama 24 jam .
3. Pertahakan duduk atau tirah baring
dengan posisi semifowler selama
fase akut.
MANDIRI
1. Pengeluaran urine mungkin
sedikit dan pekat karena
penurunan perfusi ginjal. Posisi
terlentang membantu diuresis
sehingga pengeluaran urine
dapat ditingkatkan selama
tirah baring.
2. Terapi diuretic dapat
200cc
c. intake dan output cairan dalam
rentang normal
d. balance cairan seimbang
e. klien menunjukkan
pengetahuan yang adekuat
tentang eliminasi urin.
4. Pantau TD dan CVP (bila ada)
5. Kaji bising usus. Catat
keluhananoreksia, mual,
distensiabdomen dan konstipasi.
KOLABORASI
6. Konsul dengan ahli diet.
disebabkanoleh kehilangan
cairan tiba-tiba/berlebihan
(hipovolemia) meskipun edema/
asites masih ada.
3. Posisi tersebut meningkatkan
filtrasi ginjal dan menurunkan
produksi ADH sehingga
meningkatkan dieresis.
4. Hipertensi dan peningkatan
CVP menunjukkan kelebihan
cairan dandapat menunjukkan
terjadinya peningkatan
kongesti paru, gagal jantung.
5. Kongesti visceral (terjadi pada
GJK lanjut) dapat
mengganggu fungsi gaster/
intestinal.
KOLABORASI
6. Perlu memberikan diet yang
dapat diterima klien yang
memenuhi kebutuhan kalori
dalam pembatasan natrium
IMPLEMENTASI
No
Tanggal Diagnosa Implementasi
TTD
1. Sabtu, 27
Maret 2016
Gangguan
pertukaran gas b.d.
hipoksemia
secarareversible/
menetap, refraktori
dan kebocoran
interstisial
1. Memantau frekuensi,
kedalaman pernapasan.Catat
penggunaanotot aksesori,
nafas bibir, tidak mampuan
bicara/ berbincang.
2. Meninnggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
Neneng
pulmonal/alveolar
pada status cedera
kapiler paru.
memilih posisi yang mudah
untuk bernapas. Dorong
nafas perlahan atau nafas
bibir sesuai kebutuhan atau
toleransi individu.
3. Mengawasi secara rutin
kulit dan warna membrane
mukosa.
4. Mendorong mengeluarkan
sputum; penghisapan bila
diindikasikan. Kental, tebal
5. Mengauskultasi bunyi
nafas, catat area penurunan
aliran udara dan/ atau bunyi
tambahan.
6. Melakukan palpasi fremitus.
7. Mengawasi tingkat
kesadaran/ status mental.
Selidiki adanya perubahan.
8. Mengawasi tanda vital dan
irama jantung
9. Memberikan oksigen
tambahan yang sesuai
dengan indikasi hasil GDA
dan toleransi pasien
2 Sabtu, 27
Maret 2016
Ketidakefektifan
pola napas b.d.
sempitnya
lapangrespirasi dan
penekanan toraks.
1. Memberikan posisi fowler
atau semifowler
2. Mengajarkan teknik napas
dalamdan atau pernapasan
bibir ataupernapasan
diafragmatik abdomen bila
diindikasikan
3. Mengobserfasi TTV (RR
ataufrekuensi permenit)
4. Memberikan oksigen
tambahan yang dilembabkan
jika diperlukan.
5. Memantau hasil analisa gas
Neneng
darah atau oksimetri nadi
3 Sabtu, 27
Maret 2016
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d. anoreksia.
1. Memantau pemasukan
makanan dan timbang berat
badan setiap hari
2. Mencatat muntah mengenai
jumlah kejadian atau
karakteristik lainnya
3. Memberikan atau bantu
perawatan mulut
4. Memberikan lingkungan
yang nyaman untuk makan
contoh bebas dari bau tidak
sedap, tidak terlalu ramai,
udara yang tidak nyaman
5. Memberikan informasi
tentang menu pilihan.
Neneng
6. Mengkonsultasi dengan ahli
gizi
3. Memberikan makanan dalam
porsi kecil tetapi sering
dengan tinggi kalori dan
protein (TKTP)
4 Sabtu, 27
Maret 2016
Intoleransi aktifitas
b.d . kelemahan
fisik dan keletihan
1. Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktifitas
yang mampu dilakukan klien
2. Memberi bantuan untuk
melaksanakan aktifitas
sehari-hari
3. Mengajarkan klien
bagaimana menghadapi
aktifitas menghindari
kelelahan danberikan
periode istirahat tanpa
gangguan di antara aktifitas.
4. Berkolaborasi dengan ahli
Neneng
gizi mengenai menu
makanan pasien
5. Berkolaborasi dengan tenaga
rehabilitas medik untuk
merencanakan program terapi
yang sesuai apabila
dibutuhkan
5. Sabtu, 27
Maret 2016
Perubahan pola
eliminasi urin b.d
oliguria
1. Memantau pengeluaran
urine, catat jumlah dan
warna saat dimanadiuresis
terjadi.
2. Memantau/ hitung
keseimbangan intake dan
output selama 24 jam .
7. Mempertahakan duduk atau
tirah baring dengan posisi
semifowler selama fase akut.
8. Memantau TD dan CVP (bila
ada)
Neneng
9. Mengkaji bising usus. Catat
keluhananoreksia, mual,
distensiabdomen dan
konstipasi.
10. Konsul dengan ahli diet.
EVALUASI
No Dx Hari/Tanggal/Pukul Evaluasi TTD
1 Selasa, 29 Maret
2016
16.00 WIB
S : Klien mengatakan tidak lagi
sesak napas
O : PaO2 dan PaCO2dalam batas
normal (PaO2 :80-100mmHg,
PaCO2: 35-45 mmHg)
Neneng
A : masalah teratasi
P : terminasi tindakan
2. Selasa, 29 Maret
2016
16.00 WIB
S : Pasien mengatakan bahwa
sudah dapat bernafas normal
dan tidak sesak nafas lagi
O : RR pasien dalam batas
normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi dan
pasien pulang
Neneng
3. Selasa, 29 Maret
2016
16.00 WIB
S :
- Klien mengatakan sudah
tidak mual dan muntah,
- Klien mengatakan nafsu
makan sudah kembali,
- Klien mengatakan sedikit
Neneng
lemas
O:
- Klien tampak sedikit lemas,
- Klien menghabiskan
makanannya,
- IMT dan BB normal
- TTV normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
4. Selasa, 29 Maret
2016
16.00 WIB
S : pasien mengatakan dapat
merasa lemas saat beraktivitas
O : pasien melakukan aktivitas
tanpa alat bantu
A : masalah teratasi
P : terminasi tindakan
Neneng
5. Selasa, 29 Maret S : pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan saat
Neneng
2016
16.00 WIB
buang air kecil
O : intake dan output cairan
dalam rentang normal
A : masalah teratasi
P : terminasi tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Boughman, Diane C & Hackley, Joann C. 2000. Buku Saku Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC
Hisyam. 2012. Tatalaksana Penyakit Respirasi dan Kritis Paru, Jilid 1. Bandung: PERPARI
Nanda. 2009. Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifika. EGC: Jakarta
Smeltzer, suzanna. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Egc: Jakarta.
Wilkinson, Judith. M.2002.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria NOC .EGC:Jakarta

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaPertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaIndra Hizkia
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
Analisa data ggk
Analisa data ggkAnalisa data ggk
Analisa data ggk
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Lk
LkLk
Lk
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaPertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 

Similar to OPTIMALKAN POLA NAPAS

PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxeko adi purnomo
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napascicimonalisa
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptx
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptxAsuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptx
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptxSetianaalirusi28
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxrida90
 
askep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasaskep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasDanang Prasetio
 
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxR5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxDimasSevanto
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah nanda yudip
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaTina Novianty S
 

Similar to OPTIMALKAN POLA NAPAS (20)

Askep ventilasi mekanik
Askep  ventilasi mekanikAskep  ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napas
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptx
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptxAsuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptx
Asuhan Keperawatan pasien dengan Emboli Paru.pptx
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
askep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasaskep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gas
 
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxR5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

Recently uploaded

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

OPTIMALKAN POLA NAPAS

  • 1. 1.2.Intervensi No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional 1. 1. Gangguan pertukaran gas b.d. hipoksemia secarareversible/ menetap, refraktori dan kebocoran interstisial pulmonal/alveolar pada status cedera kapiler paru. Setelah perawatan 3 x 24 jam diharapkan tingkat oksigen yang adekuat untuk keperluan tubuh dapatdipertahankan. Kriteria hasil: a. Klien tidak mengalami sesak napas. b. Tanda-tanda vital dalam batas normal c. Tidak ada tanda-tanda sianosis. d. PaO2dan PaCO2 dalam batas normal (PaO2: 80- 100mmHg, PaCO2: 35-45 mmHg) e. Saturasi O2 dalam rentang MANDIRI 1. Pantau frekuensi, kedalaman pernapasan.Catat penggunaanotot aksesori, nafas bibir, tidak mampuan bicara/ berbincang. 2. Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernapas. Dorong nafas perlahan atau nafas bibir sesuai kebutuhan atau toleransi individu. 3. Awasi secara rutin kulit dan warna membrane mukosa. 4. Dorong mengeluarkan sputum; penghisapan bila diindikasikan. Kental, tebal MANDIRI 1. Berguna dalam evaluasi derajat distress pernapasan dan/ atau kronisnya proses penyakit. 2. Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas,dispnea dan kerja nafas. 3. Sianosis mungkin perifer (terlihatpada kuku) atau sentral (terlihat sekitar bibir/ atau daun telinga). Keabu- abuan dan diagnosis sentral
  • 2. normal (SaO2>90%) 5. Auskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara dan/ atau bunyi tambahan. 6. Palpasi fremitus. 7. Awasi tingkat kesadaran/ status mental. Selidiki adanya perubahan. 8. Awasi tanda vital dan irama jantung 9. Berikan oksigen tambahan yang sesuai dengan indikasi hasil GDA dan toleransi pasien mengindikasikan beratnya hipoksemia. 4. Kental, tebal, dan banyaknya sekresi adalah sumber utama gangguan pertukaran gas pada jalan nafas kecil. Penghisapan dibutuhkan bila batuk tidak efektif. 5. Bunyi nafas mugkin redup karenaaliran udara atau area konsolidasi. Adanya mengi mengindikasikan secret. Krekel basah menyebar menunjukkan cairan pada intertisial/ dekompensasi jantung. 6. Penurunan getaran fibrasi didugaada pengumpulan cairan atau udara terjebak. 7. Gelisah dan ansietas adalah
  • 3. manifestasi umum pada hypoxia,GDA memburuk disertai bingung/somnolen menunjukkan disfungsi sersbral yang berhubungan dengan hipoksemia. 8. Tachycardia, disritmia, dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung. 9. Dapat memperbaiki/mencegah memburuknya hypoxia. Catatan: emfisema kronis, mengatur pernapasan pasien ditentukan oleh kadar CO2 dan mungkin dikeluarkan dengan peningkatan PaO2 berlebihan
  • 4. 2. Ketidakefektifan pola napas b.d. sempitnya lapangrespirasi dan penekanan toraks. Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam, dapat memperbaiki atau mempertahankan pola pernapasan normal dan pasien mencapai fungsi paru-paru yang maksimal. Kriteria hasil : a. Pasien menunjukkan frekuensi pernapasan yang efektif. b. Pasien bebas dari dispnea, sianosis, atau tanda-tanda lain distresspernapasan c. Sratus respirasi: ventilasi;pergerakan udara ke dalam dan keluar paru d. Status tanda vital; TTV dalam rentang normal e. Menunjukkan tidak MANDIRI 1. Berikan posisi fowler atau semifowler 2. Ajarkan teknik napas dalamdan atau pernapasan bibir ataupernapasan diafragmatik abdomen bila diindikasikan 3. Obserfasi TTV (RR ataufrekuensi permenit) KOLABORASI 4. Berikan oksigen tambahan yang dilembabkan jika diperlukan. 5. Pantau hasil analisa gas darah atau oksimetri nadi MANDIRI 1. Memaksimalkan ekspansi paru,menurunkan kerja pernapasan, dan menurunkan resiko aspirasi 2. Membantu meningkatkan difusigas dan ekspansi jalan napas kecil,memberika pasien beberapakontrol terhadap pernapasan,membantu menurunkan ansietas. 3. Mengetahui keadekuatan frekuensipernapasan dan keefektifan jalan napas KOLABORASI 4. mungkin dibutuhkan selama periode distres pernapasan atau adanya tanda-tanda hipoksia
  • 5. terganggunya status pernafasan yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut : 1 = gangguan ekstrerm 2 = berat 3 = sedang 4 = ringan 5= tidak ada gangguan f. Menunjukkan pernafasan optimal pada saat terpasang ventilator mekanik g. Mempunyai kecepatan dan irama nafas normal h. Mempunyai paru dalam batas normal 5. memantau kefektifan pola napas/terapi 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24jam, MANDIRI 1. Pantau pemasukan makanan dan MANDIRI 1. Anoreksia, kelemahan dan
  • 6. kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. diharapkan nafsu makan membaik. Kriteria hasil : a. Gizi untuk kebutuhan metabolik terpenuhi b. Massa tubuh dan berat badan klien berada dalam batas normal c. Intake nutrisi terpenuhi timbang berat badan setiap hari 2. Catat muntah mengenai jumlah kejadian atau karakteristik lainnya 3. Berikan atau bantu perawatan mulut 4. Berikan lingkungan yang nyaman untuk makan contoh bebas dari bau tidak sedap, tidak terlalu ramai, udara yang tidak nyaman 5. Berikan informasi tentang menu pilihan. KOLABORASI : 1. Konsultasi dengan ahli gizi 2. Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering dengan tinggi kalori dan protein (TKTP). kehilangan pengaturan metabolisme oleh kortisol terhadap makanan dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan dapat terjadi malnutrisi yang serius. 2. Membantu untuk menentukan derajat kemampuan pencernaan atau absorpsi makanan. 3. Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu makan. 4. Dapat meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki nafsu makan. 5. Perencanaan menu yang disukai pasien dapat menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan pemasukan makanan. KOLABORASI:
  • 7. 1. Menentukan penggunaan/ kebutuhan kalori dengan tepat. 2. Makanan dalam porsi kecil kalau diberikan akhirnya jumlahkalori yang dibutuhkan per hari dapat terpenuhi. Disamping itu dapat mengurangi mual dan muntah. 4. Intoleransi aktifitas b.d . kelemahan fisik dan keletihan setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan tercapainya keseimbanagn antara suplai dan demand oksigen. Kriteria hasil : a. mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan di tunjukkan dengan daya tahan, menunjukkan penghematan energi MANDIRI 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan klien 2. Beri bantuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari 3. Ajarkan klien bagaimana menghadapi aktifitas menghindari kelelahan danberikan periode istirahat tanpa gangguan di antara aktifitas. MANDIRI 1. Menentukan aktifitas yang dapat dilakukan pasien yang disesuaikan tingkat kelemahannya 2. Menentukan alat bantu apa yang dibutuhkan 3. Istirahat memungkinkan tubuh memperbaiki energi yang digunakan selama aktifitas.
  • 8. b. berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan RR, nadi dan tekanan darah c. mampu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain d. mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri KOLABORASI 4. Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai menu makanan pasien 5. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik untuk merencanakan program terapi yang sesuai apabila dibutuhkan KOLABORASI 4. Dapat menentukan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi untuk memaksimalkan pembentukan energi dalam tubuh pasien 5. Apabila respon fisik buruk akibat kelemahan, maka dibutuhkan terapi untuk gerak tubuhnya 5. Perubahan pola eliminasi urin b.d oliguria setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan pola eliminasi urin normal dapat dikembalikan. Kriteria hasil : a. klien menunjukkan pola pengeluaran urin yang normal b. tidak ada residu urin >100- MANDIRI 1. Pantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat dimanadiuresis terjadi. 2. Pantau/ hitung keseimbangan intake dan output selama 24 jam . 3. Pertahakan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler selama fase akut. MANDIRI 1. Pengeluaran urine mungkin sedikit dan pekat karena penurunan perfusi ginjal. Posisi terlentang membantu diuresis sehingga pengeluaran urine dapat ditingkatkan selama tirah baring. 2. Terapi diuretic dapat
  • 9. 200cc c. intake dan output cairan dalam rentang normal d. balance cairan seimbang e. klien menunjukkan pengetahuan yang adekuat tentang eliminasi urin. 4. Pantau TD dan CVP (bila ada) 5. Kaji bising usus. Catat keluhananoreksia, mual, distensiabdomen dan konstipasi. KOLABORASI 6. Konsul dengan ahli diet. disebabkanoleh kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan (hipovolemia) meskipun edema/ asites masih ada. 3. Posisi tersebut meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan produksi ADH sehingga meningkatkan dieresis. 4. Hipertensi dan peningkatan CVP menunjukkan kelebihan cairan dandapat menunjukkan terjadinya peningkatan kongesti paru, gagal jantung. 5. Kongesti visceral (terjadi pada GJK lanjut) dapat mengganggu fungsi gaster/ intestinal.
  • 10. KOLABORASI 6. Perlu memberikan diet yang dapat diterima klien yang memenuhi kebutuhan kalori dalam pembatasan natrium IMPLEMENTASI No Tanggal Diagnosa Implementasi TTD 1. Sabtu, 27 Maret 2016 Gangguan pertukaran gas b.d. hipoksemia secarareversible/ menetap, refraktori dan kebocoran interstisial 1. Memantau frekuensi, kedalaman pernapasan.Catat penggunaanotot aksesori, nafas bibir, tidak mampuan bicara/ berbincang. 2. Meninnggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk Neneng
  • 11. pulmonal/alveolar pada status cedera kapiler paru. memilih posisi yang mudah untuk bernapas. Dorong nafas perlahan atau nafas bibir sesuai kebutuhan atau toleransi individu. 3. Mengawasi secara rutin kulit dan warna membrane mukosa. 4. Mendorong mengeluarkan sputum; penghisapan bila diindikasikan. Kental, tebal 5. Mengauskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara dan/ atau bunyi tambahan. 6. Melakukan palpasi fremitus. 7. Mengawasi tingkat kesadaran/ status mental. Selidiki adanya perubahan.
  • 12. 8. Mengawasi tanda vital dan irama jantung 9. Memberikan oksigen tambahan yang sesuai dengan indikasi hasil GDA dan toleransi pasien 2 Sabtu, 27 Maret 2016 Ketidakefektifan pola napas b.d. sempitnya lapangrespirasi dan penekanan toraks. 1. Memberikan posisi fowler atau semifowler 2. Mengajarkan teknik napas dalamdan atau pernapasan bibir ataupernapasan diafragmatik abdomen bila diindikasikan 3. Mengobserfasi TTV (RR ataufrekuensi permenit) 4. Memberikan oksigen tambahan yang dilembabkan jika diperlukan. 5. Memantau hasil analisa gas Neneng
  • 13. darah atau oksimetri nadi 3 Sabtu, 27 Maret 2016 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. 1. Memantau pemasukan makanan dan timbang berat badan setiap hari 2. Mencatat muntah mengenai jumlah kejadian atau karakteristik lainnya 3. Memberikan atau bantu perawatan mulut 4. Memberikan lingkungan yang nyaman untuk makan contoh bebas dari bau tidak sedap, tidak terlalu ramai, udara yang tidak nyaman 5. Memberikan informasi tentang menu pilihan. Neneng
  • 14. 6. Mengkonsultasi dengan ahli gizi 3. Memberikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering dengan tinggi kalori dan protein (TKTP) 4 Sabtu, 27 Maret 2016 Intoleransi aktifitas b.d . kelemahan fisik dan keletihan 1. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan klien 2. Memberi bantuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari 3. Mengajarkan klien bagaimana menghadapi aktifitas menghindari kelelahan danberikan periode istirahat tanpa gangguan di antara aktifitas. 4. Berkolaborasi dengan ahli Neneng
  • 15. gizi mengenai menu makanan pasien 5. Berkolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik untuk merencanakan program terapi yang sesuai apabila dibutuhkan 5. Sabtu, 27 Maret 2016 Perubahan pola eliminasi urin b.d oliguria 1. Memantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat dimanadiuresis terjadi. 2. Memantau/ hitung keseimbangan intake dan output selama 24 jam . 7. Mempertahakan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler selama fase akut. 8. Memantau TD dan CVP (bila ada) Neneng
  • 16. 9. Mengkaji bising usus. Catat keluhananoreksia, mual, distensiabdomen dan konstipasi. 10. Konsul dengan ahli diet. EVALUASI No Dx Hari/Tanggal/Pukul Evaluasi TTD 1 Selasa, 29 Maret 2016 16.00 WIB S : Klien mengatakan tidak lagi sesak napas O : PaO2 dan PaCO2dalam batas normal (PaO2 :80-100mmHg, PaCO2: 35-45 mmHg) Neneng
  • 17. A : masalah teratasi P : terminasi tindakan 2. Selasa, 29 Maret 2016 16.00 WIB S : Pasien mengatakan bahwa sudah dapat bernafas normal dan tidak sesak nafas lagi O : RR pasien dalam batas normal A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi dan pasien pulang Neneng 3. Selasa, 29 Maret 2016 16.00 WIB S : - Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah, - Klien mengatakan nafsu makan sudah kembali, - Klien mengatakan sedikit Neneng
  • 18. lemas O: - Klien tampak sedikit lemas, - Klien menghabiskan makanannya, - IMT dan BB normal - TTV normal A : Masalah teratasi P : Hentikan Intervensi 4. Selasa, 29 Maret 2016 16.00 WIB S : pasien mengatakan dapat merasa lemas saat beraktivitas O : pasien melakukan aktivitas tanpa alat bantu A : masalah teratasi P : terminasi tindakan Neneng 5. Selasa, 29 Maret S : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat Neneng
  • 19. 2016 16.00 WIB buang air kecil O : intake dan output cairan dalam rentang normal A : masalah teratasi P : terminasi tindakan DAFTAR PUSTAKA Boughman, Diane C & Hackley, Joann C. 2000. Buku Saku Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC Hisyam. 2012. Tatalaksana Penyakit Respirasi dan Kritis Paru, Jilid 1. Bandung: PERPARI Nanda. 2009. Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifika. EGC: Jakarta Smeltzer, suzanna. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Egc: Jakarta. Wilkinson, Judith. M.2002.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria NOC .EGC:Jakarta