Slide ini berisi 5 langkah mudah cara belajar melakukan analisa teknikal untuk trading forex untuk pemula. Lebih detail, kunjungi blog http://smartradeforex.blogspot.com/

2. ”Analisa teknikal itu sulit!”

3. Pernahkah Anda mendengar kalimat
seperti itu? Sering? Baiklah

4. Pada kesempatan ini biarlah saya
tegaskan; diketik dengan huruf kapital
nan tebal: ITU BOHONG!

5. Analisa teknikal tidak serumit seperti
yang terlihat

6. Tidak percaya?

7. Begini saja.
Coba lihat gambar berikut dan katakan
ke mana arah pergerakan harga pada
umumnya

8. Naik, atau turun?

10. Apakah jawaban Anda? Turun? Hei,
Anda baru saja melakukan analisa
teknikal dan jawaban Anda BENAR

11. Jadi, tidak sulit kan?

12. Yang baru saja Anda lakukan adalah
aplikasi dasar analisa teknikal, yaitu
menentukan arah atau TREND

13. Anda sudah melakukannya dengan
baik

14. Artinya, Anda sudah memiliki dasar
yang cukup kuat untuk bisa melakukan
analisa teknikal yang lebih canggih

15. Apa yang Anda butuhkan? Salah satu
yang paling penting adalah:
KESABARAN

16. Ke dua: sumber belajar yang tepat

17. Dan selamat, Anda sudah
menemukannya sejak pertama kali
masuk ke website
http://smartradeforex.blogspot.com/

19. Sekarang, Anda mungkin justru sudah
tak sabar untuk mengetahui apa saja
langkah dalam melakukan analisa
teknikal

20. Sebelumnya, Anda harus mengetahui
dulu tiga hal penting dalam analisa
teknikal, yaitu konsep dasar analisa
teknikal, konsep mengenai trend, serta
konsep support dan resistance

21. Jika belum, kunjungi web
http://smartradeforex.blogspot.com/
yang membahas mengenai hal
tersebut

22. Silakan Anda baca-baca dulu sebentar

23. Kemudian, barulah Anda bisa
melakukan lima langkah sederhana
berikut untuk melakukan analisa
teknikal dengan baik

24. Mari kita kupas satu per satu

25. 1. Buka chart dan kenali trend yang
tengah berlangsung

26. Langkah pertama yang harus Anda
lakukan tentu saja adalah membuka
chart, kemudian lihat trend yang
sedang berlangsung

27. Anda bisa memilih, trend yang mana
yang ingin Anda ikuti dan manfaatkan

28. Kenalilah trend yang sedang
berlangsung, mulai dari trend jangka
panjang, baru kemudian mundur ke
trend jangka menengah atau jangka
pendek

29. Meskipun Anda boleh memilih trend
mana yang akan Anda manfaatkan,
disarankan untuk mencari trend jangka
panjang (major trend) dan
mengikutinya

30. Ingat, “the trend is your friend”•

32. Jika Anda telah mengenali trend-nya,
maka strategi yang terbaik bagi Anda
adalah mengambil posisi (transaksi)
yang searah dengan trend yang sedang
berlangsung

33. Jika trend saat itu adalah naik
(uptrend), maka sebaiknya Anda
mencari peluang “buy”•

34. Sebaliknya, jika trend-nya adalah
turun (downtrend), maka carilah
peluang “sell”•

35. 2. Tentukan support dan resistance

36. Setelah Anda bisa mengenali trend
yang sedang berlangsung, langkah
selanjutnya adalah menentukan di
mana level support dan resistance

37. Anda bisa mencari peluang “buy”• di
area support atau “sell”• di area
resistance

38. Tentu saja Anda tak boleh melupakan
langkah pertama di atas, yaitu
mengambil posisi yang searah dengan
trend

39. Dengan kata lain, jika Anda melihat
trend saat itu adalah uptrend, maka
carilah posisi “buy”• di area support,
demikian sebaliknya

41. Level-level support dan resistance juga
bisa Anda manfaatkan sebagai
“peringatan”• jika ternyata harga tidak
bergerak seperti yang Anda harapkan

42. Jika misalnya support tembus padahal
Anda sebelumnya sudah membuka
posisi “buy”•, maka tembusnya support
tersebut seharusnya menjadi
peringatan untuk melakukan cut-loss

43. 3. Manfaatkan Moving Average

44. Anda juga bisa memanfaatkan
indikator moving average (MA) untuk
mengenali trend yang berlangsung

45. Jika sulit untuk menggambar
trendline, Anda bisa melihat
pergerakan MA untuk membantu Anda
mengidentifikasi trend

46. Sederhananya, jika Anda melihat MA
bergerak turun dan harga bergerak di
bawah MA, maka trend saat itu adalah
downtrend

47. Sebaliknya, jika Anda melihat MA
bergerak naik dan harga bergerak di
atas MA, maka trend saat itu adalah
uptrend

48. Selain itu, MA juga bisa berfungsi
sebagai support dan resistance

49. Jika MA berada di atas pergerakan
harga, ia berfungsi sebagai resistance

50. Jika MA berada di bawah pergerakan
harga, fungsinya adalah sebagai
support

51. 4. Filter dengan indikator oscilator

52. Indikator osilator bisa memberikan
gambaran apakah pasar sedang berada
dalam keadaan jenuh beli
(overbought) atau jenuh jual
(oversold)

53. Kondisi overbought artinya adalah
keadaan ketika harga dianggap sudah
cukup tinggi pada saat itu

54. Kondisi ini seringkali diikuti oleh
penurunan harga

55. Sebaliknya, kondisi oversold berarti
harga dianggap sudah cukup rendah
pada saat itu, dan seringkali diikuti
oleh naiknya harga

56. Ketika indikator osilator sudah
memperlihatkan indikasi overbought,
maka yang perlu Anda lakukan adalah
menunggu konfirmasi sinyal sell

57. Sebaliknya, jika osilator
memperlihatkan indikasi oversold,
tunggulah konfirmasi sinyal buy

58. Namun perlu Anda catat bahwa tidak
selalu kondisi overbought atau
oversold diikuti oleh pembalikan arah
pergerakan harga

59. Ada kalanya indikator terus berada di
area overbought atau oversold untuk
beberapa waktu namun harga terus
bergerak melanjutkan arah
sebelumnya

60. Untuk menyiasatinya, Anda harus
menyesuaikan sinyal yang diberikan
oleh indikator dengan trend yang
sedang berlangsung

61. Dalam kondisi uptrend, carilah hanya
sinyal buy saja, sebaliknya dalam
kondisi downtrend carilah hanya sinyal
sell saja

62. Cara ini relatif lebih aman

63. Indikator yang bisa Anda gunakan di
antaranya adalah stochastic dan CCI

64. Oh ya, ada hal penting yang perlu
Anda ingat: JANGAN TERLALU BANYAK
MENGGUNAKAN INDIKATOR, sebab
justru “kelatahan”• itulah yang
membuat analisa teknikal menjadi
rumit

65. Gunakanlah satu atau dua indikator
teknikal saja, maksimal tiga

66. Di web
http://smartradeforex.blogspot.com/
sudah ada artikel yang membahas
teknik analisa sederhana dengan
hanya menggunakan trendline,
stochastic dan CCI

67. Silakan Anda baca

68. 5. Tentukan stop loss dan target profit

69. Langkah terakhir, tentukanlah level
stop loss dan target profit dari
transaksi yang Anda lakukan

70. Dalam menentukan stop loss dan
target profit, Anda tidak boleh lupa
pada aturan risk-reward-ratio, di mana
stop loss (resiko kerugian) tidak boleh
lebih besar daripada target profit

71. Ini aturan yang tak boleh dilanggar

72. Anda pun harus menentukan seberapa
besar volume transaksi yang Anda
lakukan

73. Sesuaikan dengan trading plan Anda,
sehingga seandainya Anda mengalami
kerugian maka resiko yang Anda
terima tidak melebihi toleransi resiko
Anda

74. Lebih lengkap mengenai hal ini,
silakan baca mengenai manajemen
modal di halaman edukasi kami

75. Nah, setelah Anda mengikuti lima
langkah mudah di atas, mudah-mudahan
Anda tak lagi akan berpikir
bahwa analisa teknikal itu sulit

76. Justru sebenarnya para trader
sendirilah yang membuat analisa yang
dilakukannya semakin rumit, karena
tidak mengikuti lima langkah mudah
seperti yang dipaparkan dalam artikel
ini

77. Jadi.. selamat melakukan analisa
teknikal dengan gembira