SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
L/O/G/O




          PENYERAPAN ZAT BESI PADA WANITA MUDA INDIA


          HUBUNGAN STATUS BESI DENGAN
          PENGARUH TEH DAN ASAM
          ASKORBAT




                                            Obyto.uchiha
PENDAHULUAN

          1 2 miliar orang di seluruh dunia kekurangan zat besi

          2 1 miliar diantaranya menderita anemia defisiensi zat besi


          3       74% anak <5th & 52% wanita muda menderita
                  Anemia Di India

          4 Faktor Individu & zat lain yg menghambat penyerapan zat besi

                  Asam Askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat
          5
                  besi
www.themegallery.com
SUBJEK & METODE
       SUBJEK
    • Dua studi terpisah yang dilakukan pada 40 perempuan
      berusia 18-35 tahun.
    • Masing-masing studi berisi 10 orang (kelompok kasus) dan
      10 orang ( kelompok kontrol)
    • Sampel berada dalam kesehatan yang baik, tidak sedang
      hamil atau menyusui, dan tidak memiliki riwayat gangguan
      pencernaan atau metabolisme.
    • Tidak ada sampel yg mendonorkan darah dalam waktu 6
      bulan dari awal studi.
    • Kriteria utk kelompok IDA adalah kadar hb <11,0
      g/dL, konsentrasi serum feritin (SF) < 12 g/L, dan konsentrasi
      zink protoporfirin >40 mol/mol heme atau reseptor transferin
      yang larut (TFRs) > 8.5 mg / L.
www.themegallery.com
SUBJEK & METODE
       SUBJEK
    • Kriteria utk kelompok kontrol, kadar Hb >12,0 g/dL dan
      ukuran status zat besi (SF, zink protoporfirin, dan TFRs)
      dalam rentang normal.
        UJI MAKANAN
                 Persiapan Uji makanan dan komposisi
         Makanan referensi terdiri dari nasi kari tomat, yang dirancang
         sedemikian rupa sehingga mengandung sedikit enchancer
         dan inhibitor penyerapan zat besi (Tabel 1). Makanan dibuat
         dalam porsi untuk semua sampel di kedua penelitian, dibagi
         menjadi bagian-bagian individu lalu ditimbang (200 g), dan
         disimpan beku pada suhu -80 ° C sampai digunakan.

www.themegallery.com
SUBJEK & METODE
       TABEL 1
       Komposisi standar bahan makanan pada nasi tomat
             Bahan     Kebutuhan    Energi       Protein    Lemak Karbohidrat     Zat Besi
                            g           kkal          g           g          g          mg

       Beras           60          207         4.1         0.3        46.9       0.4
       Tomat           45          10          0.9         0.0        1.6        0.8
       Kunyit          0.125       <1          <0.1        <0.1       0.1        0.1
       Cabe bubuk      0.125       <1          <0.1        <0.1       <0.1       <0.1

       Minyak sayur    9           81          <0.1        <0.1       <0.1       <0.1
       Garam           2

       Total                       298         5.0         9.3        48.6       1.3


               Persiapan teh dan Asam Askorbat

www.themegallery.com
SUBJEK & METODE
       TABEL 2
       PROSEDUR PENGUJIAN ZAT PENGHAMBAT & PEMBANTU PENYERAPAN
                                                 Hari(tipe makanan)
                       1 (A)            2 (B)               15 (A)    16 ( C )
       Label Isotop    57FeSO           58FeSO              57FeSO    58FeSO
                             4                4                   4         4

       Pengujian       Uji makanan + 300 Uji makanan + Uji makanan + Uji makanan +
       teh             mL air           150 mL air+ 150 300 mL air    300 mL teh
                                        ml teh
       Pengujian       Uji makanan + 300 Uji makanan + Uji makanan + Uji makanan +
       Asam            mL air           150 mL air+ 150 300 mL air    150 mL air+ 150
       askorbat                         mL air +AA pada               mL air +AA pada
                                        rasio molar 2:1               rasio molar 4:1




www.themegallery.com
SUBJEK & METODE
       DESAIN STUDI & TAHAPAN PENGUKURAN SAMPEL
    • Studi ini menggunakan         desain penelitian secara acak
      crossover
    • Tiap subyek menerima 2 uji makanan
    • Hari ke 1, berat badan dan tinggi diukur dg menggunakan
      stadiometer.
    • Setelah pengukuran ini, subyek mengkonsumsi makanan
      pertama (A) dilanjut dg makanan kedua (B atau C) yg
      diberikan pd hari berikutnya (hari ke 2).
    • Sampel darah vena diambil 14 hari setelah pemberian
      makanan penguji (B atau C)
    • Sampel darah diambil pada hari ke 29, 14 hari setelah dua
      pasangan makanan penguji terakhir.
    • Makanan penguji diberikan sebagai sarapan.
www.themegallery.com
HASIL PENELITIAN
     Makanan referensi : Efek pada status zat besi
            Kriteria penyerapan zat besi Sedang-Tinggi
            Penyerapan zat besi 1,8 -3,7 kali lebih tinggi pada kelompok
             IDA (Kasus)
     Uji makanan : Efek dari teh
            Tidak menunjukkan perbedaan penurunan asupan zat besi yg
             signifikan antara masing-masing kelompok dg penambahan baik
             1 cangkir teh maupun 2cangkir teh
     Uji makanan : Efek dari Asam Askorbat
            Bila ditambahkan ke makanan dengan rasio molar untuk besi
             2:1, ada peningkatan penyerapan zat besi sebesar 291% pada
             kelompok IDA dan 270% pada kelompok kontrol (P < 0,001).



www.themegallery.com
PEMBAHASAN
    PADA STATUS PENYERAPAN BESI

    • Studi ini menunjukkan bahwa penyerapan zat
      besi dari makanan penguji pada IDA sebesar
      17,5% IDA dan 7,0% pada kontrol.
    • Orang dengan defisiensi zat besi memiliki
      penyerapan lebih tinggi dari orang yang memiliki
      status zat besi yang terpenuhi.

    • Penyerapan zat besi meningkat menjadi 2,5 kali
      lebih tinggi pd kasus daripada kontrol penelitian
      ini.
www.themegallery.com
PEMBAHASAN
    PADA EFEK KONSUMSI TEH
    • Penyerapan zat besi dari makanan referensi
      dengan 1 cangkir teh mengalami penurunan
      sebesar 59% (P < 0,001) dan 49% (P < 0,05)
      untuk masing-masing kelompok.
    • Konsumsi dari 2 cangkir teh dengan makanan
      referensi menurunkan penyerapan zat besi
      sebesar 67% (P <0,001) dan 66% (P < 0,01)
      untuk masing-masing kelompok pada subyek
      yang sama

www.themegallery.com
PEMBAHASAN
    PADA EFEK PENAMBAHAN ASAM ASKORBAT
    • Penyerapan zat besi dengan rasio molar besi
      2:1, ada peningkatan penyerapan zat besi
      sebesar 291% pada kelompok IDA dan 270%
      pada kelompok kontrol (P < 0,001).
    • Peningkatan lebih lanjut dalam penyerapan zat
      besi diamati pada kedua kelompok dengan AA
      dengan penambahan rasio molar untuk besi 4:1
      (350% dan 343%, masing-masing; P < 0,001).


www.themegallery.com
KESIMPULAN
    • Penyerapan zat besi pada perempuan
      India relatif lebih tinggi dari makan nasi
      sederhana. Efek penghambatan kuat dari
      teh dan efek menguntungkan dari AA
      pada penyerapan zat besi adalah sama
      besarnya pada perempuan dengan zat
      besi tercukupi dan perempuan dengan
      IDA.


www.themegallery.com
L/O/G/O




          Thank You!


               www.themegallery.com

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia ppt
Anemia pptAnemia ppt
Anemia ppt
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
anemia ppt.
 anemia ppt. anemia ppt.
anemia ppt.
 
Anemia: definicion, fisiopatología, clasificación desarrollada
Anemia: definicion, fisiopatología, clasificación desarrolladaAnemia: definicion, fisiopatología, clasificación desarrollada
Anemia: definicion, fisiopatología, clasificación desarrollada
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
anemia
anemia anemia
anemia
 
Skenario Pucat
Skenario PucatSkenario Pucat
Skenario Pucat
 
patofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besipatofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besi
 
Anemia anak sekolah
Anemia anak sekolahAnemia anak sekolah
Anemia anak sekolah
 
Anemia Dalam Kehamilan
Anemia Dalam KehamilanAnemia Dalam Kehamilan
Anemia Dalam Kehamilan
 
Copy (2) Of Lesson 2 12 Laboratory Esr
Copy (2) Of Lesson 2 12 Laboratory EsrCopy (2) Of Lesson 2 12 Laboratory Esr
Copy (2) Of Lesson 2 12 Laboratory Esr
 
Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Laboratory diagnosis of anemia
Laboratory diagnosis of anemiaLaboratory diagnosis of anemia
Laboratory diagnosis of anemia
 
Erythrocyte [ESR]
Erythrocyte [ESR]Erythrocyte [ESR]
Erythrocyte [ESR]
 
Hemoglobin estimation
Hemoglobin estimationHemoglobin estimation
Hemoglobin estimation
 

Similar to Presentasi anemia

Analisis jurnal anemia
Analisis jurnal anemiaAnalisis jurnal anemia
Analisis jurnal anemiaRoby Hermawan
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxFridaMuna
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxRahmatPristiwahyono
 
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docx
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docxPROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docx
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docxAlfikaDaniaRamadayan
 
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRFormula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRArgo Dio
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxDiniMardhiyani4
 
Jurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptxJurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptxsafiramal
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptheri sos
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptaria800212
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptErinRika2
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
Sains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatSains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatAmad Fuad
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 

Similar to Presentasi anemia (20)

Analisis jurnal anemia
Analisis jurnal anemiaAnalisis jurnal anemia
Analisis jurnal anemia
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docx
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Nutrition Infant
Nutrition Infant Nutrition Infant
Nutrition Infant
 
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docx
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docxPROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docx
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PRAKTIKUM DIETETIK.docx
 
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRFormula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
Jurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptxJurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptx
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Sains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatSains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakat
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
 

Presentasi anemia

  • 1. L/O/G/O PENYERAPAN ZAT BESI PADA WANITA MUDA INDIA HUBUNGAN STATUS BESI DENGAN PENGARUH TEH DAN ASAM ASKORBAT Obyto.uchiha
  • 2. PENDAHULUAN 1 2 miliar orang di seluruh dunia kekurangan zat besi 2 1 miliar diantaranya menderita anemia defisiensi zat besi 3 74% anak <5th & 52% wanita muda menderita Anemia Di India 4 Faktor Individu & zat lain yg menghambat penyerapan zat besi Asam Askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat 5 besi www.themegallery.com
  • 3. SUBJEK & METODE SUBJEK • Dua studi terpisah yang dilakukan pada 40 perempuan berusia 18-35 tahun. • Masing-masing studi berisi 10 orang (kelompok kasus) dan 10 orang ( kelompok kontrol) • Sampel berada dalam kesehatan yang baik, tidak sedang hamil atau menyusui, dan tidak memiliki riwayat gangguan pencernaan atau metabolisme. • Tidak ada sampel yg mendonorkan darah dalam waktu 6 bulan dari awal studi. • Kriteria utk kelompok IDA adalah kadar hb <11,0 g/dL, konsentrasi serum feritin (SF) < 12 g/L, dan konsentrasi zink protoporfirin >40 mol/mol heme atau reseptor transferin yang larut (TFRs) > 8.5 mg / L. www.themegallery.com
  • 4. SUBJEK & METODE SUBJEK • Kriteria utk kelompok kontrol, kadar Hb >12,0 g/dL dan ukuran status zat besi (SF, zink protoporfirin, dan TFRs) dalam rentang normal. UJI MAKANAN  Persiapan Uji makanan dan komposisi Makanan referensi terdiri dari nasi kari tomat, yang dirancang sedemikian rupa sehingga mengandung sedikit enchancer dan inhibitor penyerapan zat besi (Tabel 1). Makanan dibuat dalam porsi untuk semua sampel di kedua penelitian, dibagi menjadi bagian-bagian individu lalu ditimbang (200 g), dan disimpan beku pada suhu -80 ° C sampai digunakan. www.themegallery.com
  • 5. SUBJEK & METODE TABEL 1 Komposisi standar bahan makanan pada nasi tomat Bahan Kebutuhan Energi Protein Lemak Karbohidrat Zat Besi g kkal g g g mg Beras 60 207 4.1 0.3 46.9 0.4 Tomat 45 10 0.9 0.0 1.6 0.8 Kunyit 0.125 <1 <0.1 <0.1 0.1 0.1 Cabe bubuk 0.125 <1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 Minyak sayur 9 81 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 Garam 2 Total 298 5.0 9.3 48.6 1.3  Persiapan teh dan Asam Askorbat www.themegallery.com
  • 6. SUBJEK & METODE TABEL 2 PROSEDUR PENGUJIAN ZAT PENGHAMBAT & PEMBANTU PENYERAPAN Hari(tipe makanan) 1 (A) 2 (B) 15 (A) 16 ( C ) Label Isotop 57FeSO 58FeSO 57FeSO 58FeSO 4 4 4 4 Pengujian Uji makanan + 300 Uji makanan + Uji makanan + Uji makanan + teh mL air 150 mL air+ 150 300 mL air 300 mL teh ml teh Pengujian Uji makanan + 300 Uji makanan + Uji makanan + Uji makanan + Asam mL air 150 mL air+ 150 300 mL air 150 mL air+ 150 askorbat mL air +AA pada mL air +AA pada rasio molar 2:1 rasio molar 4:1 www.themegallery.com
  • 7. SUBJEK & METODE DESAIN STUDI & TAHAPAN PENGUKURAN SAMPEL • Studi ini menggunakan desain penelitian secara acak crossover • Tiap subyek menerima 2 uji makanan • Hari ke 1, berat badan dan tinggi diukur dg menggunakan stadiometer. • Setelah pengukuran ini, subyek mengkonsumsi makanan pertama (A) dilanjut dg makanan kedua (B atau C) yg diberikan pd hari berikutnya (hari ke 2). • Sampel darah vena diambil 14 hari setelah pemberian makanan penguji (B atau C) • Sampel darah diambil pada hari ke 29, 14 hari setelah dua pasangan makanan penguji terakhir. • Makanan penguji diberikan sebagai sarapan. www.themegallery.com
  • 8. HASIL PENELITIAN  Makanan referensi : Efek pada status zat besi  Kriteria penyerapan zat besi Sedang-Tinggi  Penyerapan zat besi 1,8 -3,7 kali lebih tinggi pada kelompok IDA (Kasus)  Uji makanan : Efek dari teh  Tidak menunjukkan perbedaan penurunan asupan zat besi yg signifikan antara masing-masing kelompok dg penambahan baik 1 cangkir teh maupun 2cangkir teh  Uji makanan : Efek dari Asam Askorbat  Bila ditambahkan ke makanan dengan rasio molar untuk besi 2:1, ada peningkatan penyerapan zat besi sebesar 291% pada kelompok IDA dan 270% pada kelompok kontrol (P < 0,001). www.themegallery.com
  • 9. PEMBAHASAN PADA STATUS PENYERAPAN BESI • Studi ini menunjukkan bahwa penyerapan zat besi dari makanan penguji pada IDA sebesar 17,5% IDA dan 7,0% pada kontrol. • Orang dengan defisiensi zat besi memiliki penyerapan lebih tinggi dari orang yang memiliki status zat besi yang terpenuhi. • Penyerapan zat besi meningkat menjadi 2,5 kali lebih tinggi pd kasus daripada kontrol penelitian ini. www.themegallery.com
  • 10. PEMBAHASAN PADA EFEK KONSUMSI TEH • Penyerapan zat besi dari makanan referensi dengan 1 cangkir teh mengalami penurunan sebesar 59% (P < 0,001) dan 49% (P < 0,05) untuk masing-masing kelompok. • Konsumsi dari 2 cangkir teh dengan makanan referensi menurunkan penyerapan zat besi sebesar 67% (P <0,001) dan 66% (P < 0,01) untuk masing-masing kelompok pada subyek yang sama www.themegallery.com
  • 11. PEMBAHASAN PADA EFEK PENAMBAHAN ASAM ASKORBAT • Penyerapan zat besi dengan rasio molar besi 2:1, ada peningkatan penyerapan zat besi sebesar 291% pada kelompok IDA dan 270% pada kelompok kontrol (P < 0,001). • Peningkatan lebih lanjut dalam penyerapan zat besi diamati pada kedua kelompok dengan AA dengan penambahan rasio molar untuk besi 4:1 (350% dan 343%, masing-masing; P < 0,001). www.themegallery.com
  • 12. KESIMPULAN • Penyerapan zat besi pada perempuan India relatif lebih tinggi dari makan nasi sederhana. Efek penghambatan kuat dari teh dan efek menguntungkan dari AA pada penyerapan zat besi adalah sama besarnya pada perempuan dengan zat besi tercukupi dan perempuan dengan IDA. www.themegallery.com
  • 13. L/O/G/O Thank You! www.themegallery.com