SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
IMPLEMENTASI KURIKULUM ADAB DI ERA DIGITAL DI SMA ISLAM
AL AZHAR 7 SOLO BARU SEBAGAI UPAYA MENCETAK GENERASI
EMAS PEMBANGUN PERADABAN.
Pendidikan merupakan proses yang sangat panjang, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi memungkinkan interaksi antar
manusia menjadi massive dan kompleks dalam kaitannya dengan sosial, budaya dan
peradaban. Diera yang serba cepat, pendidikan yang memiliki sifat kontinuitas harus
mampu membangun dan menciptakan manusia yang berkualitas, yaitu insan yang
mampu menggunakan potensi dirinya untuk melihat, merespon serta mengambil sikap
secara obyektif dan kemudian mampu menyelesaikannya, sebagaiman tujuan Pendidikan
nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 dimana potensi peserta
didik harus berkembang dan memiliki karakter yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, sehingga ia tidak
tercerabut dari kemampuannya dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat di era
digital.
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan disrupsi yang terjadi disetiap aspek
kehidupan manusia, tanpa terkecuali didunia pendidikan. Teknologi di bidang
pendidikan dapat membantu proses pembelajaran, lebih cepat, dan mudah diakses.
Tersedianya virtual kelas yang sangat memudahkan para murid dan juga guru untuk
dapat saling berkomunikasi tanpa bertatap muka. Selain ini, teknologi di pendidikan
sangat memudahkan sistem usaha serta kegiatan administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan.
Kemajuan teknologi disamping memberikan kemudahan dalam transfer of
knowladge dan akses dalam informasi memiliki sisi lain yang kontradiksi dengan tujuan
pendidikan. Kemudahan akses teknologi yang memberi keleluasaan tanpa batas bagi
siapapun, memungkinkan terjadinya perilaku menyimpang individu (Udofia, 2015),
(Dvoryanchikov et al., 2020), (Novanda & Supriyanto, 2020).
Sebagai contoh adalah munculnya berbagai macam website yang tidak mendidik
dan dapat merusak atau mempengaruhi akal pikiran murid-murid, game online pun juga
andil dalam memberikan dampak yang kurang baik. Sisi negatif yang lainnya adalah
maraknya Tindakan cyber crime yang dilakukan melalui teknologi internet menjadi
sebuah bukti dimana generasi berpengetahuan namun memiliki moral, akhlak dan adab
yang belum sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. (Collins et al., 2011), (Ahma et
al., 2020), (Manar, 2019), (Siyoto et al., 2018)
Sebuah quote mengatakan bahwa “peradaban tak selamanya tumbuh, kadang
bangkit, kadang runtuh. Ia runtuh saat moral menurun, karena masyarakat gagal
mewariskan kebaikan kebaikan untuk generasi berikutnya” . Oleh karenanya, tak ada
yang perlu diragukan bahwa perlunya pembentukan karakter disemua jenjang
pendidikan, sebab jika seseorang telah kehilangan karakternya, maka kehadirannya di
khalayak umum tidak akan memberi kemanfaatan. Sebagai sebuah ilustrasi dalam dunia
nyata, bahwa banyak terjadi ketika penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan
tentang keadilan tetapi harus diadili, atau misalkan wakil rakyat yang seharusnya
menjadi penyambung aspirasi rakyat, justru korupsi dan masih banyak lagi.
Ketergantungan dengan teknologi (gedget, internet, webwide dll) tidak mungkin
dihindari saat ini sehingga memerlukan sebuah solusi agar kehadirannya memberikan
kemanfaatan yang lebih condong ke arah positif. Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh
dalam bukunya yang berjudul “ menyemai creator peradaban menyampaikan bahwa
untuk membangun generasi beradab dan berkarakter maka perlu adanya langkah -
langkah nyata dalam proses pembelajaran. Pertama didalam proses pembelajaran selain
transfer of knowledge harus mampu mentransfer nilai nilai karakter sehingga terbentuk
sikap dan adab yang baik. Kedua guru harus mampu menjadi teladan bagi muridnya.
Ketiga, mengintegrasikan nilai adab pada seluruh mata pelajaran. Keempat membangun
budaya sekolah yang beradab. Kelima, membangun dukungan semua pihak (Nuh, 2013)
Sejalan dengan apa pemikiran diatas, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai
institusi pendidikan formal mengembangkan sebuah model kurikulum adab yang mampu
memberikan rambu rambu agar generasi mendatang memiliki karakter yang positif
sebagaimana tujuan pendidikan nasional. Implementasi kurikulum adab dimulai dari
pembiasaan murid dalam kehidupan kesehariannya baik yang dilakukan di lingkungan
sekolah maupun di rumah.
Implementasi kurikulum adab di SMA Islam Al Azhar 7 Solo baru tersebut adalah
bukti nyata kepedulian institusi pendidikan dalam melihat gejala degradasi karakter
bangsa sebagaimana yang disampaikan oleh Thomas Lickona diantaranya:
1. Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata kata yang memburuk
3. Pengaruh peer grup dalam tindakan kekerasan yang menguat
4. Meningkatnya perilaku merusak diri ( pengguna narkoba, alkohol dan seks
bebas)
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk
6. Etos kerja yang menurun
7. Semakin rendahnya rasa hormat
8. Renah rasa tanggung jawab individu dan kelompok
9. Budaya kebohongan/ketidakjujuran
10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama
Kurikulum adab mencakup 3 Aspek utama yaitu adab kepada sang pencipta, adab
dalam menuntut ilmu dan adab dalam pergaulan sosial. Sebagai contoh misalnya adab
kepada sang pencipta adalah terkait dengan kerajinan ketekunan dan ketepatan dalam
beribadah, adab dalam menuntut ilmu dibuktikan dengan kesungguhan dalam belajar,
kerajinan, kepatuhan terhadap peraturan sekolah dan contoh dalam bergaul diantaranya
memberi salam lebih dulu ketika bertemu, memperhatikan nasihat-nasihat yang baik ,
Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap merendahkan diri, disiplin dan berlaku
jujur dalam mengerjakan tugas dan ujian, tidak memperolok-olok atau meremehkan.
Dalam pelaksanaanya, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai lembaga lembaga
tempat persemaian karakter anak memiliki standar kerja, dalam kontek kurikulum adab,
kinerja sekolah mengacu pada standar evaluasi kurikulum adab yag telah dirumuskan.
Sebuah pembiasaan memerlukan waktu yang panjang agar nilai nilai tersebut melekat
pada peserta didik, oleh karenanya refleksi dan pantuan adab menjadi sebuah keharusan
untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Selain itu, keterlibatan semua pihak baik guru
maupun tenaga kependidikan dilingkungan SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru menjadi
faktor utama keberhasilan.
Sebagai penutup penulis mengutip sebuah peribahasa inggris . “ when wealth is
lost , nothing is lost; when health is lost, something is lost; when character is lost,
everything is lost. Semoga implementasi kurikulum adab memberi sumbangsih dalam
mencetak generasi pembangun peradaban.
DAFTAR PUSTAKA
Ahma, D. N., Nasution, S., & Arifin, M. (2020). Effects of Internet Use And
Reproductive Knowledge Sexual Education in Adolescents in Preventing
Sexual Violence. Conference Series, 5(10), 1–6.
Collins, R. L., Martino, S. C., & Shaw, R. (2011). Influence of New Media on
Adolescent Sexual Health: Evidence and Opportunities. RAND Health, April,
1–72. papers2://publication/uuid/3C158F41-078C-4B43-82B7-
91F5F4D4D48F
Dvoryanchikov, N. V., Bovina, I. B., Delibalt, V. V., Dozortseva, E. G.,
Bogdanovich, N. V., & Rubtsova, O. V. (2020). Deviant online behavior in
adolescent and youth circles: In search of a risk assessment model.
International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and
Education, 8(2), 105–119. https://doi.org/10.5937/IJCRSEE2002105D
Manar, R. R. A. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget (Smartphone) Dengan
Perilaku Pergaulan Bebas Pada Remaja. 36, 1–9.
http://repository.stikeskepanjen-
pemkabmalang.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/144
Novanda, G., & Supriyanto, A. (2020). Pengaruh media sosial terhadap
penyimpangan perilaku pada mahasiswa. Arah Manajemen Pada Masa Dan
Pasca Pandemi Covid-19, 75–81.
Nuh, M. (2013). Menyemai Kreator Peradaban (Q. SF (ed.); 1 st). zAMAN.
Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., Wahyu N, A. S., Sari, D. K., Mufida, R. T., &
Sodik, M. A. (2018). The effect of pornography accessity to influence sexual
behavior. Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(12),
1477–1481. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.02062.4
Udofia, N. (2015). Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School
Students in Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School
Students in Uyo Local Government Area. January.

More Related Content

Similar to KURIKULUM ADAB

Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...
Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...
Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...srimureswalef1
 
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)rgnaayu
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)Teacher Nasrah
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4sopiannudin
 
Makalah tawuran pelajar
Makalah   tawuran pelajarMakalah   tawuran pelajar
Makalah tawuran pelajarzulvamunayati
 
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswaPentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswaLinda Rosita
 
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsaPendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsaHilman Latief
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaAndy Nostalgither's
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaFathur Marah
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidiksman 2 mataram
 

Similar to KURIKULUM ADAB (20)

Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...
Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...
Isu-Isu Kritis Pendidikan_Urgensi pendidikan Karakter bagi Generasi Milenial ...
 
Extio pyance
Extio pyanceExtio pyance
Extio pyance
 
9152 31749-1-pb
9152 31749-1-pb9152 31749-1-pb
9152 31749-1-pb
 
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
 
Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
 
Forum 1
Forum 1Forum 1
Forum 1
 
Makalah tawuran pelajar
Makalah   tawuran pelajarMakalah   tawuran pelajar
Makalah tawuran pelajar
 
Hhhh
HhhhHhhh
Hhhh
 
Lala
LalaLala
Lala
 
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswaPentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
Pentingya pendidikan karakter dengan menanamkan nilai nilai moral pada siswa
 
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsaPendidikan modal utama membangun karakter bangsa
Pendidikan modal utama membangun karakter bangsa
 
Forum 1
Forum 1Forum 1
Forum 1
 
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konselingKedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswa
 
isi
isiisi
isi
 
SKRIPSI
SKRIPSISKRIPSI
SKRIPSI
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

KURIKULUM ADAB

  • 1. IMPLEMENTASI KURIKULUM ADAB DI ERA DIGITAL DI SMA ISLAM AL AZHAR 7 SOLO BARU SEBAGAI UPAYA MENCETAK GENERASI EMAS PEMBANGUN PERADABAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat panjang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi memungkinkan interaksi antar manusia menjadi massive dan kompleks dalam kaitannya dengan sosial, budaya dan peradaban. Diera yang serba cepat, pendidikan yang memiliki sifat kontinuitas harus mampu membangun dan menciptakan manusia yang berkualitas, yaitu insan yang mampu menggunakan potensi dirinya untuk melihat, merespon serta mengambil sikap secara obyektif dan kemudian mampu menyelesaikannya, sebagaiman tujuan Pendidikan nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 dimana potensi peserta didik harus berkembang dan memiliki karakter yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, sehingga ia tidak tercerabut dari kemampuannya dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat di era digital. Perkembangan teknologi telah mengakibatkan disrupsi yang terjadi disetiap aspek kehidupan manusia, tanpa terkecuali didunia pendidikan. Teknologi di bidang pendidikan dapat membantu proses pembelajaran, lebih cepat, dan mudah diakses. Tersedianya virtual kelas yang sangat memudahkan para murid dan juga guru untuk dapat saling berkomunikasi tanpa bertatap muka. Selain ini, teknologi di pendidikan sangat memudahkan sistem usaha serta kegiatan administrasi pada sebuah lembaga pendidikan. Kemajuan teknologi disamping memberikan kemudahan dalam transfer of knowladge dan akses dalam informasi memiliki sisi lain yang kontradiksi dengan tujuan pendidikan. Kemudahan akses teknologi yang memberi keleluasaan tanpa batas bagi siapapun, memungkinkan terjadinya perilaku menyimpang individu (Udofia, 2015), (Dvoryanchikov et al., 2020), (Novanda & Supriyanto, 2020). Sebagai contoh adalah munculnya berbagai macam website yang tidak mendidik dan dapat merusak atau mempengaruhi akal pikiran murid-murid, game online pun juga andil dalam memberikan dampak yang kurang baik. Sisi negatif yang lainnya adalah maraknya Tindakan cyber crime yang dilakukan melalui teknologi internet menjadi
  • 2. sebuah bukti dimana generasi berpengetahuan namun memiliki moral, akhlak dan adab yang belum sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. (Collins et al., 2011), (Ahma et al., 2020), (Manar, 2019), (Siyoto et al., 2018) Sebuah quote mengatakan bahwa “peradaban tak selamanya tumbuh, kadang bangkit, kadang runtuh. Ia runtuh saat moral menurun, karena masyarakat gagal mewariskan kebaikan kebaikan untuk generasi berikutnya” . Oleh karenanya, tak ada yang perlu diragukan bahwa perlunya pembentukan karakter disemua jenjang pendidikan, sebab jika seseorang telah kehilangan karakternya, maka kehadirannya di khalayak umum tidak akan memberi kemanfaatan. Sebagai sebuah ilustrasi dalam dunia nyata, bahwa banyak terjadi ketika penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan tentang keadilan tetapi harus diadili, atau misalkan wakil rakyat yang seharusnya menjadi penyambung aspirasi rakyat, justru korupsi dan masih banyak lagi. Ketergantungan dengan teknologi (gedget, internet, webwide dll) tidak mungkin dihindari saat ini sehingga memerlukan sebuah solusi agar kehadirannya memberikan kemanfaatan yang lebih condong ke arah positif. Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh dalam bukunya yang berjudul “ menyemai creator peradaban menyampaikan bahwa untuk membangun generasi beradab dan berkarakter maka perlu adanya langkah - langkah nyata dalam proses pembelajaran. Pertama didalam proses pembelajaran selain transfer of knowledge harus mampu mentransfer nilai nilai karakter sehingga terbentuk sikap dan adab yang baik. Kedua guru harus mampu menjadi teladan bagi muridnya. Ketiga, mengintegrasikan nilai adab pada seluruh mata pelajaran. Keempat membangun budaya sekolah yang beradab. Kelima, membangun dukungan semua pihak (Nuh, 2013) Sejalan dengan apa pemikiran diatas, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai institusi pendidikan formal mengembangkan sebuah model kurikulum adab yang mampu memberikan rambu rambu agar generasi mendatang memiliki karakter yang positif sebagaimana tujuan pendidikan nasional. Implementasi kurikulum adab dimulai dari pembiasaan murid dalam kehidupan kesehariannya baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun di rumah. Implementasi kurikulum adab di SMA Islam Al Azhar 7 Solo baru tersebut adalah bukti nyata kepedulian institusi pendidikan dalam melihat gejala degradasi karakter bangsa sebagaimana yang disampaikan oleh Thomas Lickona diantaranya: 1. Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja 2. Penggunaan bahasa dan kata kata yang memburuk 3. Pengaruh peer grup dalam tindakan kekerasan yang menguat
  • 3. 4. Meningkatnya perilaku merusak diri ( pengguna narkoba, alkohol dan seks bebas) 5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk 6. Etos kerja yang menurun 7. Semakin rendahnya rasa hormat 8. Renah rasa tanggung jawab individu dan kelompok 9. Budaya kebohongan/ketidakjujuran 10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama Kurikulum adab mencakup 3 Aspek utama yaitu adab kepada sang pencipta, adab dalam menuntut ilmu dan adab dalam pergaulan sosial. Sebagai contoh misalnya adab kepada sang pencipta adalah terkait dengan kerajinan ketekunan dan ketepatan dalam beribadah, adab dalam menuntut ilmu dibuktikan dengan kesungguhan dalam belajar, kerajinan, kepatuhan terhadap peraturan sekolah dan contoh dalam bergaul diantaranya memberi salam lebih dulu ketika bertemu, memperhatikan nasihat-nasihat yang baik , Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap merendahkan diri, disiplin dan berlaku jujur dalam mengerjakan tugas dan ujian, tidak memperolok-olok atau meremehkan. Dalam pelaksanaanya, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai lembaga lembaga tempat persemaian karakter anak memiliki standar kerja, dalam kontek kurikulum adab, kinerja sekolah mengacu pada standar evaluasi kurikulum adab yag telah dirumuskan. Sebuah pembiasaan memerlukan waktu yang panjang agar nilai nilai tersebut melekat pada peserta didik, oleh karenanya refleksi dan pantuan adab menjadi sebuah keharusan untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Selain itu, keterlibatan semua pihak baik guru maupun tenaga kependidikan dilingkungan SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru menjadi faktor utama keberhasilan. Sebagai penutup penulis mengutip sebuah peribahasa inggris . “ when wealth is lost , nothing is lost; when health is lost, something is lost; when character is lost, everything is lost. Semoga implementasi kurikulum adab memberi sumbangsih dalam mencetak generasi pembangun peradaban.
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Ahma, D. N., Nasution, S., & Arifin, M. (2020). Effects of Internet Use And Reproductive Knowledge Sexual Education in Adolescents in Preventing Sexual Violence. Conference Series, 5(10), 1–6. Collins, R. L., Martino, S. C., & Shaw, R. (2011). Influence of New Media on Adolescent Sexual Health: Evidence and Opportunities. RAND Health, April, 1–72. papers2://publication/uuid/3C158F41-078C-4B43-82B7- 91F5F4D4D48F Dvoryanchikov, N. V., Bovina, I. B., Delibalt, V. V., Dozortseva, E. G., Bogdanovich, N. V., & Rubtsova, O. V. (2020). Deviant online behavior in adolescent and youth circles: In search of a risk assessment model. International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education, 8(2), 105–119. https://doi.org/10.5937/IJCRSEE2002105D Manar, R. R. A. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget (Smartphone) Dengan Perilaku Pergaulan Bebas Pada Remaja. 36, 1–9. http://repository.stikeskepanjen- pemkabmalang.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/144 Novanda, G., & Supriyanto, A. (2020). Pengaruh media sosial terhadap penyimpangan perilaku pada mahasiswa. Arah Manajemen Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19, 75–81. Nuh, M. (2013). Menyemai Kreator Peradaban (Q. SF (ed.); 1 st). zAMAN. Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., Wahyu N, A. S., Sari, D. K., Mufida, R. T., & Sodik, M. A. (2018). The effect of pornography accessity to influence sexual behavior. Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(12), 1477–1481. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.02062.4 Udofia, N. (2015). Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School Students in Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School Students in Uyo Local Government Area. January.