LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
KURIKULUM ADAB
1. IMPLEMENTASI KURIKULUM ADAB DI ERA DIGITAL DI SMA ISLAM
AL AZHAR 7 SOLO BARU SEBAGAI UPAYA MENCETAK GENERASI
EMAS PEMBANGUN PERADABAN.
Pendidikan merupakan proses yang sangat panjang, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi memungkinkan interaksi antar
manusia menjadi massive dan kompleks dalam kaitannya dengan sosial, budaya dan
peradaban. Diera yang serba cepat, pendidikan yang memiliki sifat kontinuitas harus
mampu membangun dan menciptakan manusia yang berkualitas, yaitu insan yang
mampu menggunakan potensi dirinya untuk melihat, merespon serta mengambil sikap
secara obyektif dan kemudian mampu menyelesaikannya, sebagaiman tujuan Pendidikan
nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 dimana potensi peserta
didik harus berkembang dan memiliki karakter yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, sehingga ia tidak
tercerabut dari kemampuannya dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat di era
digital.
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan disrupsi yang terjadi disetiap aspek
kehidupan manusia, tanpa terkecuali didunia pendidikan. Teknologi di bidang
pendidikan dapat membantu proses pembelajaran, lebih cepat, dan mudah diakses.
Tersedianya virtual kelas yang sangat memudahkan para murid dan juga guru untuk
dapat saling berkomunikasi tanpa bertatap muka. Selain ini, teknologi di pendidikan
sangat memudahkan sistem usaha serta kegiatan administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan.
Kemajuan teknologi disamping memberikan kemudahan dalam transfer of
knowladge dan akses dalam informasi memiliki sisi lain yang kontradiksi dengan tujuan
pendidikan. Kemudahan akses teknologi yang memberi keleluasaan tanpa batas bagi
siapapun, memungkinkan terjadinya perilaku menyimpang individu (Udofia, 2015),
(Dvoryanchikov et al., 2020), (Novanda & Supriyanto, 2020).
Sebagai contoh adalah munculnya berbagai macam website yang tidak mendidik
dan dapat merusak atau mempengaruhi akal pikiran murid-murid, game online pun juga
andil dalam memberikan dampak yang kurang baik. Sisi negatif yang lainnya adalah
maraknya Tindakan cyber crime yang dilakukan melalui teknologi internet menjadi
2. sebuah bukti dimana generasi berpengetahuan namun memiliki moral, akhlak dan adab
yang belum sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. (Collins et al., 2011), (Ahma et
al., 2020), (Manar, 2019), (Siyoto et al., 2018)
Sebuah quote mengatakan bahwa “peradaban tak selamanya tumbuh, kadang
bangkit, kadang runtuh. Ia runtuh saat moral menurun, karena masyarakat gagal
mewariskan kebaikan kebaikan untuk generasi berikutnya” . Oleh karenanya, tak ada
yang perlu diragukan bahwa perlunya pembentukan karakter disemua jenjang
pendidikan, sebab jika seseorang telah kehilangan karakternya, maka kehadirannya di
khalayak umum tidak akan memberi kemanfaatan. Sebagai sebuah ilustrasi dalam dunia
nyata, bahwa banyak terjadi ketika penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan
tentang keadilan tetapi harus diadili, atau misalkan wakil rakyat yang seharusnya
menjadi penyambung aspirasi rakyat, justru korupsi dan masih banyak lagi.
Ketergantungan dengan teknologi (gedget, internet, webwide dll) tidak mungkin
dihindari saat ini sehingga memerlukan sebuah solusi agar kehadirannya memberikan
kemanfaatan yang lebih condong ke arah positif. Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh
dalam bukunya yang berjudul “ menyemai creator peradaban menyampaikan bahwa
untuk membangun generasi beradab dan berkarakter maka perlu adanya langkah -
langkah nyata dalam proses pembelajaran. Pertama didalam proses pembelajaran selain
transfer of knowledge harus mampu mentransfer nilai nilai karakter sehingga terbentuk
sikap dan adab yang baik. Kedua guru harus mampu menjadi teladan bagi muridnya.
Ketiga, mengintegrasikan nilai adab pada seluruh mata pelajaran. Keempat membangun
budaya sekolah yang beradab. Kelima, membangun dukungan semua pihak (Nuh, 2013)
Sejalan dengan apa pemikiran diatas, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai
institusi pendidikan formal mengembangkan sebuah model kurikulum adab yang mampu
memberikan rambu rambu agar generasi mendatang memiliki karakter yang positif
sebagaimana tujuan pendidikan nasional. Implementasi kurikulum adab dimulai dari
pembiasaan murid dalam kehidupan kesehariannya baik yang dilakukan di lingkungan
sekolah maupun di rumah.
Implementasi kurikulum adab di SMA Islam Al Azhar 7 Solo baru tersebut adalah
bukti nyata kepedulian institusi pendidikan dalam melihat gejala degradasi karakter
bangsa sebagaimana yang disampaikan oleh Thomas Lickona diantaranya:
1. Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata kata yang memburuk
3. Pengaruh peer grup dalam tindakan kekerasan yang menguat
3. 4. Meningkatnya perilaku merusak diri ( pengguna narkoba, alkohol dan seks
bebas)
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk
6. Etos kerja yang menurun
7. Semakin rendahnya rasa hormat
8. Renah rasa tanggung jawab individu dan kelompok
9. Budaya kebohongan/ketidakjujuran
10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama
Kurikulum adab mencakup 3 Aspek utama yaitu adab kepada sang pencipta, adab
dalam menuntut ilmu dan adab dalam pergaulan sosial. Sebagai contoh misalnya adab
kepada sang pencipta adalah terkait dengan kerajinan ketekunan dan ketepatan dalam
beribadah, adab dalam menuntut ilmu dibuktikan dengan kesungguhan dalam belajar,
kerajinan, kepatuhan terhadap peraturan sekolah dan contoh dalam bergaul diantaranya
memberi salam lebih dulu ketika bertemu, memperhatikan nasihat-nasihat yang baik ,
Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap merendahkan diri, disiplin dan berlaku
jujur dalam mengerjakan tugas dan ujian, tidak memperolok-olok atau meremehkan.
Dalam pelaksanaanya, SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru sebagai lembaga lembaga
tempat persemaian karakter anak memiliki standar kerja, dalam kontek kurikulum adab,
kinerja sekolah mengacu pada standar evaluasi kurikulum adab yag telah dirumuskan.
Sebuah pembiasaan memerlukan waktu yang panjang agar nilai nilai tersebut melekat
pada peserta didik, oleh karenanya refleksi dan pantuan adab menjadi sebuah keharusan
untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Selain itu, keterlibatan semua pihak baik guru
maupun tenaga kependidikan dilingkungan SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru menjadi
faktor utama keberhasilan.
Sebagai penutup penulis mengutip sebuah peribahasa inggris . “ when wealth is
lost , nothing is lost; when health is lost, something is lost; when character is lost,
everything is lost. Semoga implementasi kurikulum adab memberi sumbangsih dalam
mencetak generasi pembangun peradaban.
4. DAFTAR PUSTAKA
Ahma, D. N., Nasution, S., & Arifin, M. (2020). Effects of Internet Use And
Reproductive Knowledge Sexual Education in Adolescents in Preventing
Sexual Violence. Conference Series, 5(10), 1–6.
Collins, R. L., Martino, S. C., & Shaw, R. (2011). Influence of New Media on
Adolescent Sexual Health: Evidence and Opportunities. RAND Health, April,
1–72. papers2://publication/uuid/3C158F41-078C-4B43-82B7-
91F5F4D4D48F
Dvoryanchikov, N. V., Bovina, I. B., Delibalt, V. V., Dozortseva, E. G.,
Bogdanovich, N. V., & Rubtsova, O. V. (2020). Deviant online behavior in
adolescent and youth circles: In search of a risk assessment model.
International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and
Education, 8(2), 105–119. https://doi.org/10.5937/IJCRSEE2002105D
Manar, R. R. A. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget (Smartphone) Dengan
Perilaku Pergaulan Bebas Pada Remaja. 36, 1–9.
http://repository.stikeskepanjen-
pemkabmalang.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/144
Novanda, G., & Supriyanto, A. (2020). Pengaruh media sosial terhadap
penyimpangan perilaku pada mahasiswa. Arah Manajemen Pada Masa Dan
Pasca Pandemi Covid-19, 75–81.
Nuh, M. (2013). Menyemai Kreator Peradaban (Q. SF (ed.); 1 st). zAMAN.
Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., Wahyu N, A. S., Sari, D. K., Mufida, R. T., &
Sodik, M. A. (2018). The effect of pornography accessity to influence sexual
behavior. Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(12),
1477–1481. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.02062.4
Udofia, N. (2015). Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School
Students in Digital Technology and Deviant Behaviour of Secondary School
Students in Uyo Local Government Area. January.