3. BAB IKONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN PengertianPsikologi Secaraetimologi (lafzhiyah)ataubahasa, psikologiterdiridariduakata, yaitupsyche yang berartijiwaatauruh, danlogos yang berartiilmuatauilmupengetahuan. Jadipsikologiberartiilmujiwaatauilmupengatahuan yang mempelajaritentangjiwa. Namun, kerenajiwamerupakanseatukekuatan yang tidakdapatdilihatsecarakasatmataatautidakdapatdilihatolehpancaindera, dan yang tampakhanyalahgejala-gejalanyasaja, makaobjekatausasaranpsikologiadalahbentukumumdariprilakuatautingkahlakumanusia.
5. C. PandekatandalamPsikologi Pendekatandigunakandalammemberikanpenjelasanmengenaiapa, mengapadanbagaimanperilakuindividuterjadi. P. Behaviorisme, mengutamakanhal-hal yang dapatdiamatiolehalatinderasebagaihasilinteraksidenganlingkungan. Teori S-R (Stimulus-Respon). TokohnyaWaston, Skinner, Pavlov, Thorndike. P. psikoanalisa, menekankanpadaketidaksadaranindividu. Kepribadianmanusiaterdiridari id, ego dan superego yang dikendalikanolehkekuatandibawahalamsadar, yaitu libido. Tokohnya S. Freud. P. Kognitif, prilakusebagaiproses internal (didalam) yang ditentukanolehkeadaankesadaran (otak) seseorang. Tokohnya, Piaget, Brunner. P. Humanistik, prilakuindividuterjadikarenaadanyadoronganuntukmewujudkandirinya(self actualization). Tokohnya, Maslow, Carl Rogers. P.Neurobiologi, prilakuindividudikaitkandengankejadiandidalamotakdansistemsyaraf. Apabilasistemotaktergangu, makaprilakuakanterganggu pula.
6. D. KonsepPendidikan 1. ObjekPenelitianadalah MANUSIA Secaraumummanusiaterdiridaridua unsure, yaitu : Lahir/Jasad/Jasmani : fisik. Batin/Psikis/Rohani : a ). Akar/Mental : mengkajimerancang, berfikir, menganalisa, menyimpandanmemprosesinformasi, dll. b). Nafsu : berkehendakapakahiabaikataujahat. c). Roh/Hati : mentadbir, menjagadanmengawaldiriumpama raja dalamkerajaandiri.
7. 2. Empat PilarPendidikanmenurut UNESCO : a). Learning to be :mengembangkanindividu agar memilikijatidiri. b). Learning to do :mengembangkanindividu agar memilikikemampuankerja. c). Learning to learn : mengembangkan individu agar mau,mampu dan pandaiuntuk belajar. d). Leraning to live together : mengembangkan individu agar mampu dan pandai menjalin hubungan social dan hidup bersama di masyarakat secara harmoni.
8. 3. Upaya-upayamenciptakanpendidikan yang efektif Apa yang menjaditujuanpendidikan? Bagaimanamemilihdanmenetapkanisipendidikan? Bagaimanamemilihmetodemendidiksecaratepat? Bagaimanacaramenghadapipesertadidik? Bagaimanamenciptakansuasanabelajar yang efektif? Bagaimanamenilaihasilpembelajaran?
11. G. Tujuan/FungsiPsikologidalamPendidikan Beberapatujuanataufungsipsikologidalamprosespendidikanantara lain adalah : Menemukanberbagaifakta, generalisasidanteoripsikologis yang berkaitandenganpendidikanuntukdigunakandalamupayamelaksanakandanmewujudkanprosespendidikansecaraefektif. Membantumenyelesaikanmasalahpendidikan yang bersifatmakroataupunmikro. Membantupendidikdalammenghadapianakdidiknyauntukmengembangkanpotensi-potensi yang dimiliki. Membantupendidik/guru dalammenyelesaikanpersoalan-persoalanpendidikan, sepertimenyelesaikanmasalahbelajar, konsentrasiatausosialisaianak. Membantu guru menciptakansenimengajar(the art of teaching)karenamanusia yang dididikbersifatdinamis.
12. Refleksi BAB I Menurutsayapsikologipadadasarnyaberperanpentingdidalampendidikan,selainitu, psikologijgmempelajariilmutentangjiwa.
13. BAB IIPENDIDIKAN, PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN PengertianPembelajaran Pembelajaranadalah “Suatuproses yang dilakukanolehindividuuntukmemperolehsuatuperubahanperilaku yang barusecarakeseluruhan, sebagaihasildaripengalamanindividuitusendiridalamberinteraksidenganlingkungannya”.
17. Pengajaran Prosespengajaran yang efektif : Berpusatpadasiswa Interaksiedukatifantara guru dengansiswa SuasanaDemokratis VariasiMetodemengajar Guru yang professional Bahan yang sesuaidanbermanfaat Lingkungan yang kondusif Saranabelajar yang mendukung
19. Refleksi BAB II Pembelajaranmerupakanprosesuntukmemperolehperubahanperilakuindividu. Selainitupembelajarandapatbermanfaatdarikesalahan-kesalahan yang telahkitaperbuatuntukmenjadi yang lebihbaiklagi.
20. BAB IIIGURU DAN PERILAKU MENGAJAR DefinisinGuru “Pendidikprofesionaldengantugasmengajar, membimbing, mengarah, melatih, menilaidanmengevaluasipesertadidikpadapendidikananakusiadinijalurpendidikan, pendidikandasarpendidikanmenengah”. Peranan Guru Peran guru menurut Gagne & Berliner Perencana (planer) Pelaksana (Organizer) Penilai (evaluator)
21. KarakteristikKepribadian Guru Sifat / Kepribadian Guru : FleksibilitasKognitif Guru Sikapkognitif guru terhadapsiswa Sikapkognitifterhadapmateridanmetode KeterbukaanPsikologis Guru Kemampuanberkomunikasi Berempati Sifat-sifatPribadi Sabar Jujur Memiliki rasa Humor Ramah
22. Kompetensi Guru Kopentensisecarasederhanaadalahkemampuanataukecakapan. Kompetensiadalahkeseluruhanpengetahuan, sikapdanketerampilan yang diperlakukanolehseseorangdalamkaitannyadengansuatutugastertentu. Profesionalisme Guru (R.D Lansbury) Pendekatankarakteristik Pendekataninstitusional Pendekatanlegalistik
23. Syarat-syaratdanSikap Guru Syarat Guru : Berijazah SehatJasmanidanRohani TaqwadanBerkelakuanBaik BertanggungJawab BerjiwaNasional Sikap Guru : Adil PercayadanMenyenangiPesertadidik Sabardanrelaberkorban Memilikigezag Menyenangkan Bersikapbaikterhadap guru lainnya Bersikapbaikterhadapmasyarakat
24. PerilakuMengajar Model-model mengajar : Rumpun Model Information Procesing (model pengenalaninformasi. Rumpun Model Personal (pengembanganpribadi) Rumpun Model Interaksisosial (HubunganMasyarakat) Rumpun Model Behavioral (pengembanganperilaku) MetodePokokMengajar : Ceramah Demonstrasi Diskusi Tahap-tahapMengajar : TahapPainstruksional TahapInstruksional TahapEvaluasidanTindakLanjut
25. Refleksi BAB III Bagisaya Guru adalahpejuang yang terhormatdanberjasa, karenabisamendidikdanmengajarkansiswamenjadipintar. Menurutpribahasa Guru adalahpatutdigugudanditiru. Di zaman modern spertisekarangmasihada guru yang belummampuuntukmendidik/mengajarkansiswanyakarenakurangpemahamanmateriatautidakpunyakeahlian.
26. BAB IVPESERTA DIDIK (SISWA) Beberapaaspekperkembangansiswa (perkembanganpsikofisik) yang harusdiperhatikandalamperosespendidikandanpembelajaranadalah : Perkembangan Motor (Fisik) Siswa PerkembanganKognitif PerkembanganSosial Moral
27. Refleksi BAB IV Dalamhalinikegiatanbelajarsiswamestiditingkatkanuntukmemperolehmutuataunilai. Dalambabinisayakurangpahamtentangperkembanganpesertadidik, karenamungkinsayabelum tau tentangPsikologiperkembangankarenatentangperkembanganfisik,kognitifdan moral sertakaakteristikanakdapatdipelajaridipsikologiperkembangan.
28. BAB VEVALUASI HASIL BELAJAR DefinisiEvaluasi Evaluasiartinyapenilaianterhadaptingkatkeberhasilansiswadalammencapaitujuan yang telahditetapkandalamsebuah program. Evaluasi = assesment, yaituprosespenilainuntukmenggambarkanprestasi yang dicapaiseorangsiswasesuaidengankriteria yang telahditetapkan. Selainkataevaluasidanassesmentada pula kata lain yang seartidalrelatiflebihmahsyurdalamduniapendidikanyaitutes, ujian, ulangan, dll.
29. TujuanEvaluasi Untukmengetahuitingkatkemajuan yang telahdicapaiolehsiswadalamsuatukurunwaktuprosesbelajartertentu. Untukmengetahuiposisiataukedudukanseorangsiswadalamkelompokkelasnya. Untukmengetahuitingkatusaha yang dilakukansiswadalambelajar. Untukmengetahuisejauhmanasiswatelahmendayagunakankapasitaskognitifnyauntukkeperluanbelajar. Untukmengetahuitingkatdayagunadanhasilgunametodemengajar yang telahdigunakan guru dalamprosesbelajarmengajar. Untukmemantauproses, kemajuandanperbaikanhasilbelajarpesertadidiksecaraberkesinambungan.
31. RagamEvaluasi Pree test dan Post test EvaluasiPrasyarat Evaluasidiagnostik EvaluasiFormatif EvaluasiSumatif UjianAkhirNasional (UAN)
32. Refleksi BAB V Evaluasimemangmestidilakukan agar mampumengetahuiseberapabesartingkatkeberhasilansiswa, selainituuntukmengetahuikeberhasilanmetode yang digunakanoleh guru.
33. BAB VI BELAJAR DefinisiBelajar B.F.SKINNER : Belajaradalahsuatuprosesadaptasi yang berlangsungsecaraprogresif. Adaptasiakanmendatangkanhasil yang optimal apabiladiberipenguat (renforcer) HINTZMAN (1978) : belajaradalahsuatuperubahan yang terjadidalamdiriorganisme, manusiaatauhewandisebabkanolehpengalaman yang dapatmempengaruhitingkahlakuorganismetersebut.
34. TeoriPokokBelajar Conectionisme (Koneksionisme) Belajaradalahhubunganantara stimulus danrespon, motivasimerupakanhal yang sangat vital dalambelajar. Classical Conditioning (pembiasaanKlasik) Classical Conditioning adalahsebuahprosedurpenciptaanrefleksbarudengancaramendatangkan stimulus sebelumterjadinyarefleksterebut. Operant Conditioning (PembiasaanPerilakuRespon) Respondalam Operant Conditioning terjaditanpadidahuluioleh stimulus melainkanolehefek yang ditimbulkanolehreinforcer. Contiguous Conditioning (PembiasaanAsosiasidekat) Teoribelajar Contiguous Conditioning adalahteoribelajar yang berasumsibahwaterjadinyaperistiwabelajarberdasarkan “kedekatanhubungan” antara stimulus denganrespon yang relevan. Lebihmengutamakanpada “kedekatanasosiasiantar stimulus –respon”
36. Refleksi BAB VI Belajaradalahkewajibansetiapindividuuntukmemperolehilmuataupendidikan.
37. BAB VIIMOTIVASI Motivasiadalahdorongandankekuatan yang mengarahkantingkahlakuuntukmencapaitujuantertentu. Motivasiadalahfaktor-faktor yang terdapatdidalamdiriorganisme yang membangkitkan, mengelola, mempertahankandanmenyalurkantingkahlakumenujusatusasaran.