MPBW

1. MANAJEMEN
KESEHATAN MATRA:
KESEHATAN HAJI

3.  Matra: kondisi lingkungan seseorang atau
kelompok , lingkungan tersebut bukan
merupakan lingkngan sehari hari dalam tempok
waktu yang singkat
 Contoh: matra kesehatan haji
 Kesehatan haji: melibatkan ratusan ribu
penduduk, perjalanan yang panjnag, waktu yang
lama, memerlukan kesamaptaan yang baik
 Para jemaah haji harus dalam kondisi fisik yang
sehat:

4. Sehat dalam pengertian fisik, mental
dan social
Sehat merupakan anugerah Allah SWT.
Manajemen resiko kesehatan haji
mencakup: menjaga, memelihara
kesehatan sejak awal pergi sampai
pulang ke tanah air.

5. Manajemen factor resiko
kesehatan haji
 Factor resiko berasal dari diri jemaah haji
dan lingungannya
 Factor resiko tersebut dikelola supaya tidak
mengganggu perjalanan haji
 Factor resiko dari luar jemaah haji: udara,
pangan, air, serangga
 Factor risiko berasal dari diri sendiri:
kondisi awal kesehatan jemaah itu snediri

6. 4 Langkah manajemen risiko:
identifikasi factor risiko,
karakteristik risiko
prediksi terhadap kemungkinan yang
akan terjadi, dan
bagaimana meng hilangkan factor
risiko tersebut.

7. Faktor Risiko Kesehatan Haji
Usia, 1/5 jemaah haji usia >60 th
Gender, lebih separuhnya adalah
wanita
Status gizi, 1/5 adalah petani dari
desa pengetahuna akan gizi kurang
Tingkat pengetahuan terhadap rsiiko:
separuh nya adalah latar belakang
pendidikan SD

8.  Status risiko tinggi: penyakit CV, saluran
pencarnaan, rematik
 Perilaku dan budaya:
 Kekelahan: perjalanan yang aonjang
mempengaruhi kebigaran tubuh jemaah
 Stress kejiwaaan: kondisi mental yang tidak
siap meninggalkan keluarga dan kampong
halaman

9. Factor risiko dari lingkungan
 Musim Dingin: kulit bersisik, infeksi
pernafasan, infeksi pencernaan
 Kelembaban rendah, berpotensi dehidrasi
 Crowdedness: terbatasnya daya tamping
 Penularan penyakit
 Perubahan pola makan dan nilai gizi
 Kondisi sanitasi pemukiman

10. Waktu dan tempat
Tempat ketinggian
Musim dingin, musim
panas

11. Langkah langkah Manajemen
Kesehatan haji
 Identifikasi Faktor Risiko: pemeriksaan awal di
PKM sebagai catatan awal kesehatan jemaah
 Prakiraan risiko dalam perjalanan haji, upaya
pengurangan risiok pada simpul perjalanan haji:
 Pra perjalanan: pendaftaran, manasik,
pemeriksaan kabupaten, asrama haji
 Saat perjalanan (dalam pesawat)
 Berada di tanah suci
 Sekembalinya dari perjalanan haji

12.  Basis datanya adalah Medical record
 Eliminasi factor risiko dilakukan pada
individu dan komunitas , pada tingkatan
komnitas dapat dilakukan saat manasik haji
dengan pengelompokan daerah asal,
pengelompokan jamaah dengan resiko yang
sama

13. Manajemen Kesehatan haji
berbasis wilayah kabupaten/kota
 Identifikasi factor risiko oleh dokter puskesmas
 Vaksinasi, penyuluhan, konseling pengobatan
 Pada saat pergi dan pulang
 Manajer kesehatan haji
 Dokter puskesmas
 Kepala dinas kesehatan kabupaten
 Dokter kloter
 Dokter rujukan pada BPIH

14. Pengembangan Ilmu Kesehatan Haji
Pengembangan SDM: tenaga medic,
ahli gizi, ahli kesling, ahli keperawatan
haji
Pengembangan Organisasi Profesi
Pengembangan Asuransi Kesehatan
Haji

15. Penyuluhan
Imunisasi
Diklat tenaga Kesehatan Haji
Peningkatan Kerjasama
Kesehatan Haji