SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DASAR HUKUM PENGELOLAAN BMN
    UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003                         UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004
        TENTANG KEUANGAN NEGARA                                TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
                         Pasal 9
    Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna
                                                                          Pasal 44
      Anggaran/ Pengguna Barang kementerian              “Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas:         Barang wajib mengelola dan menatausahakan
f. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi
   tanggung jawab kementerian negara/lembaga yang
                                                          BMN/D yang berada dalam penguasaannya
                     dipimpinnya;                                   dengan sebaik-baiknya”



    Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 jo. PP Nomor 38 tahun 2008
              tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah ;



              Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
              1.   96/PMK.06/2007    tentang   Tata   Cara   Pelaksanaan        Penggunaan,
                   Pemanfaatan, Penghapusan, & Pemindah-tanganan BMN;
              2.   120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN;
              3.   29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN;
              4.   171/PMK.05/2007 tentang SAAP,
              5.   102/PMK./2009 tentang Rekonsiliasi dan seterusnya

                                                                                                     2
Jenis belanja:
                                  Belanja barang (52);
Barang Milik Negara               Belanja modal (53);
                                  Belanja hibah (56);
        meliputi :                Bantuan sosial (57);
1. barang yg dibeli/              Belanja Lain-lain (58)
   diperoleh atas
   beban APBN
2. barang yg berasal     PENGERTIAN BMN
   dari perolehan lain
   yg sah.

                                     Perolehan lainnya yg sah meliputi
                                        barang yang berasal dari :
                                  1. hibah/sumbangan atau yg sejenis.
                                  2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak;
                                  3. berdasarkan ketentuan undang-undang;
                                  4. berdasarkan putusan pengadilan yg
                                     telah memperoleh kekuatan hukum tetap



                                                                         3
MANAJEMEN PENGELOLAAN BMN
(UU No. 1 Tahun 2004 jo. PP No. 6 Tahun 2006)


                     PENILAIAN                          PEMBINAAN,
                                                       PENGAWASAN,
                                                      PENGENDALIAN
  PENGGUNAAN
                                        PENGHAPUSAN


            PENATAUSAHAAN,   PEMANFAATAN

            PEMELIHARAAN,
             PENGAMANAN
PENGADAAN

                                 PEMINDAH-
                                 TANGANAN

               PERENCANAAN




                                                                     4
5
KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
(PP Nomor 24/2005 – PSAP No1 ttg Penyajian LK


     a)   Laporan Realisasi Anggaran;
     b)   Neraca;
     c)   Laporan Arus Kas; dan
     d)   Catatan atas Laporan
          Keuangan.
Komposisi BMN                        1



                         Akun

a.   Persediaan


b.   Aset Tetap
     - Tanah
     - Peralatan dan Mesin
     - Gedung dan Bangunan
     - Jalan, Irigasi dan Jaringan
     - Aset Tetap Lainnya
     - KDP
     - Aset Tak Berwujud


c.   Aset Lain-lain
Alur Aset Tetap dari PHK-I (Pengadaan Barang)
                                                5


        DITJEN        UNIV/POLTEK
         DIKTI         /KOPERTIS




      BELANJA MAK     BELANJA MAK
        53 atau 57      53 atau 57




      SAK/SIMAK-BMN     SIMAK BMN
Alur Aset Tetap dari PHK-I                     5


  DITJEN        BAST/KEMKEU              PTS
   DIKTI



                     UNIV/POLTEK
                      /KOPERTIS

 BELANJA MAK
   53 atau 57
                                      LAPORAN
                                     ASET TETAP


                       SIMAK BMN



SAK/SIMAK-BMN




                      LAPORAN ASET
                         TETAP
Alur Aset Tetap dari PHK-I (Pengadaan Barang)
                                                5


                      PTS




                  BELANJA ASET




                  LAPORAN ASET
                   KE DIKTI / PTN
Asersi Pengujian BMN                       6




            a. Eksistensi

            b. Hak dan Kewajiban

            c. Data Komplet

            d. Valuation
Asersi
            e. Kepemilikan

            f. Waktu Pelaporan

            g. Akurasi data

            h. Presentation & Disclosure
Standar dan Sistem Akuntasi                                            3



                   Standar Akuntansi

  Input                Process                 Output

                                          Lap. Keuangan
   Transaksi     Proses Akuntansi
                                          - LRA
- Keuangan       - Analisa Transaksi                             LAPORAN
                                          - Neraca            KEUANGAN YANG
- Kekayaan       - Jurnal / Entries
                                          - CALK                AKUNTABEL
- Kewajiban      - Posting




                    SISTEM AKUNTANSI


     Formulasi     Bagan          Pengaturan     Hardware
                                                              Personil
     Prosedur    Perkiraan         Kelemba          &
                                                              Terampil
     Transaksi    Standar            gaan        Software
                                                         12
PENGAKUAN ASET TETAP


1. Mempunyai masa manfaat lebih
   dari 12 (dua belas) bulan;
2. Biaya perolehan aset dapat diukur
   secara andal;
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual
   dalam operasi normal entitas; dan
4. Diperoleh atau dibangun dengan
   maksud untuk digunakan
Pengakuan aset tetap akan
sangat andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada
saat penguasaannya berpindah.
PENGUKURAN ASET TETAP


Aset   tetap   dinilai   dengan   biaya
perolehan. Apabila penilaian aset
tetap    dengan    menggunakan
biaya       perolehan       tidak
memungkinkan maka nilai aset
tetap didasarkan pada nilai wajar
pada saat perolehan.
PENGUNGKAPAN ASET TETAP

Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk
masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk
    menentukan nilai tercatat (carrying amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan
    akhir periode yang menunjukkan:
    (1) Penambahan;
    (2) Pelepasan;
    (3) Akumulasi penyusutan dan perubahan
        nilai, jika ada;
    (4) Mutasi aset tetap lainnya.
2


 Formulasi Akuntansi


         Mutasi
Saldo             Saldo
Awal
      + Tambah/ = Akhir
         Kurang
Identifikasi Resiko
• SDM pelaksana SIMAK-BMN kurang faham
  SAP
• BMN tidak tercatat dan tidak dilaporkan
• Penyajian BMN dalam Neraca tidak sesuai SAP
• BMN dikuasai pihak lain/ketiga
• BMN hilang/rusak
• BMN tidak didukung bukti kepemilikan
• Bisa berindikasi Korupsi         (Telah   menjadi
  perhatian dari KPK)
Pentingnya BAST
• Menindaklanjuti Temuan BPK-RI atas
  Laporan Keuangan pada Ditjen Dikti
• Menyesuaikan/pencocokan data berupa
  realisasi belanja (MAK. 53/57) dengan
  Laporan BMN dari Penerima PHK-I.
  (PTN/PTS)
• Penyajian     BMN     pengadaan    PHK-I
  dipastikan tersaji dalam LK Satker dan
  terlapor secara berjenjang
• BMN Tidak dikuasai oleh pihak lain
RUANG LINGKUP PENATAUSAHAAN BMN

1. Melaksanakan pembukuan BMN
2. Melaksanakan inventarisasi BMN
3. Melaksanakan pelaporan BMN
4. Melaksanakan penggolongan dan
   kodefikasi BMN
5. Menjelaskan pentingnya penatausahaan
   BMN.
PEMBUKUAN BMN

1. Aset Lancar/Barang Persediaan
2. Aset Tetap (Tanah, Peralatan &
   Mesin, Gedung & Bangunan, Jalan
   & Jembatan/ Irigasi/Jaringan, dan
   Aset Tetap Lainnya).
3. Konstruksi Dalam Pekerjaan (KDP)
4. Barang Bersejarah
5. Aset Lainnya
Transaksi dan Dokumen Sumber

Pembukuan, meliputi perolehan, perubahan dan
penghapusan, adalah :

a) Berita Acara Serah Terima BMN
b) Dokumen Kepemilikan BMN
c) Dokumen pengadaan dan/atau pemeliharaan BMN:
   1. SPM/SP2D
   2. Faktur pembelian
   3. Kuitansi
   4. Surat Keterangan Penyelesaian Pembangunan
   5. Surat Perintah Kerja (SPK)
   6. Surat Perjanjian/Kontrak
   7. Dokumen pengelolaan BMN
   8 Dokumen lainnya yang sah.
KELUARAN PEMBUKUAN

Jenis Buku/Kartu Identitas/Daftar :

1.   Buku Barang Intrakomptabel
2.   Buku Barang Ekstrakomptabel
3.   Buku Barang Bersejarah
4.   Buku Barang Persediaan
5.   Buku Barang Konstruksi Dalam Pengerjaan
6.   Kartu Identitas Barang (KIB)
7.   Daftar Barang Ruangan (DBR)
8.   Daftar Barang lainnya (DBL)
9.   Buku Penerimaan Negara Bukan Pajak
     (PNBP)
INVENTARISASI

 Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan
  pendataan, pencatatan dan pelaporan hasil
  pendataan BMN.

 Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui
  jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang
  sebenarnya, baik yang berada dalam penguasaan
  Pengguna Barang maupun yang berada dalam
  pengelolaan Pengelola Barang.

 Tujuan inventarisasi adalah (a) agar semua BMN
  dapat terdata dengan baik dalam upaya
  mewujudkan tertib administrasi dan (b) untuk
  mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN.
 Tujuan inventarisasi adalah (a) agar
  semua BMN dapat terdata dengan baik
  dalam     upaya      mewujudkan   tertib
  administrasi dan (b) untuk mempermudah
  pelaksanaan pengelolaan BMN.

 Maksud inventarisasi adalah untuk
  mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi
  BMN yang sebenarnya, baik yang berada
  dalam penguasaan Pengguna Barang
  maupun yang berada dalam pengelolaan
  Pengelola Barang.
PELAKSANAAN INVENTARISASI

 Pengguna Barang melakukan inventarisasi BMN
  sekurangkurangnya sekali dalam 5 tahun, kecuali
  untuk barang persediaan dan kontruksi dalam
  pengerjaan dilakukan setiap tahun.

 Yang dimaksud dengan inventarisasi dalam waktu
  sekurang kurangnya sekali dalam 5 tahun adalah
  sensus barang, dan yang dimaksud dengan
  inventarisasi terhadap persediaan dan konstruksi
  dalam pengerjaan antara lain adalah opname fisik.
Prosedur Inventarisasi

 Tahap Persiapan, meliputi menyusun rencana kerja
  pelaksanaan      inventarisasi,    mengumpulkan
  dokumen sumber.
 Tahap pelaksanaan
  1. Tahap pendataan, meliputi menghitung jumlah
     barang     dan mencatat hasil    inventarisasi
     tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi.
  2. Tahap identifikasi (Nilai/SAP, Kodefikasi,
     Kondisi Barang, Brng Hilang, Tidak ditemukan)
 Tahap pelaporan
  1) Menyusun Daftar Barang Hasil
     Inventarisasi (DBHI)
  2) Membuat surat pernyataan kebenaran
     hasil pelaksanaan inventarisasi.
  3) Menyusun laporan hasil inventarisasi
     BMN.
  4) Meminta pengesahan atas laporan hasil
     inventarisasi BMN beserta DBHI
  5) Menyampaikan laporan hasil
    inventarisasi beserta kelengkapannya
    secara berjenjang
PELAPORAN
1) Daftar Barang Kuasa Pengguna (untuk pertama kali)
2) Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS)
   a) Laporan Persediaan
   b) Laporan Aset Tetap (Tanah, Gedung dan Bangunan,
       Peralatan dan Mesin dan Jalan, Irigasi, dan Jaringan),
       meliputi:
       * Laporan intrakomptabel
       * Laporan ekstrakomptabel
       * Laporan gabungan intrakomptabel dan ekstrakomptabel
   c) Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan
   d) Laporan Aset Lainnya
   e) Laporan Barang Bersejarah
    f) Catatan Ringkas Barang (CRB)
3).Laporan mutasi BMN
4).Laporan Kondisi Barang (LKB)
5. Laporan Hasil Inventarisasi (LHI)
6. Laporan PNBP (yang bersumber dari
   pengelolaan BMN)
7. Arsip Data Komputer (ADK)
8




Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111anhynurhayani77
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraPMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraKaka Ited
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Manual book wasdal_bmn
Manual book wasdal_bmnManual book wasdal_bmn
Manual book wasdal_bmnDwina Hani
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangAmanda Sabila
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAdi Jauhari
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021Sri Haryati
 
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogjaSri Haryati
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahRis Wandi
 
Pmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanPmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanfahdayani
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanWawan Kurniadi
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri Suwanti
 
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negara
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negaraBuku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negara
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negarajayana902
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanWEST NUSA TENGGARA
 
Sprint modul silabun
Sprint modul silabunSprint modul silabun
Sprint modul silabunSri Haryati
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahDadang Solihin
 
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_finalGambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_finalNANDA MEDYA
 

What's hot (19)

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraPMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Manual book wasdal_bmn
Manual book wasdal_bmnManual book wasdal_bmn
Manual book wasdal_bmn
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaan
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja
6b968 bagan akun_standar_th_2018_balai_jogja
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
 
Pmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanPmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusan
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
 
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negara
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negaraBuku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negara
Buku pedoman-penatausahaan-barang-milik-negara
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
 
Sprint modul silabun
Sprint modul silabunSprint modul silabun
Sprint modul silabun
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_finalGambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
Gambaran umum pp_71_tahun_2010_untuk_sosialisasi_070711_final
 

Similar to INVENTARISASI BMN

Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptx
Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptxPersiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptx
Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptxEkoyono1
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenagus_ibnu_hasan
 
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05AmiLaksmi2
 
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptBMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptabdul800639
 
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptxbellantiuchie
 
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpgusti patiung
 
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...GilangMargana
 
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
Kebijakan  Manajemen Asset Daerah Kebijakan  Manajemen Asset Daerah
Kebijakan Manajemen Asset Daerah Dadang Solihin
 
Pengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negaraPengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negaragusti patiung
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdfSujatmiko Wibowo
 
6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansi6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansiyusuv
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNAhmad Abdul Haq
 
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptx
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptxPerencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptx
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptxLukmanNulHakim607307
 
08 local government accounting system
08 local government accounting system08 local government accounting system
08 local government accounting systemChaerina Septia
 

Similar to INVENTARISASI BMN (20)

Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptx
Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptxPersiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptx
Persiapan Implementasi PERMENDAGRI 47 2021.pptx
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
 
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
 
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptBMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
 
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx
1. Bahan Pengelolaan dan Inventarisasi BMN - TVRI.pptx
 
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Perencanaan Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
 
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
 
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
Kebijakan  Manajemen Asset Daerah Kebijakan  Manajemen Asset Daerah
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
 
Materi Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdfMateri Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdf
 
6018 ksp-akuntansi
6018 ksp-akuntansi6018 ksp-akuntansi
6018 ksp-akuntansi
 
Pengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negaraPengel kekayaan negara
Pengel kekayaan negara
 
Pengelolaan bmn
Pengelolaan bmnPengelolaan bmn
Pengelolaan bmn
 
SOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdfSOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdf
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
 
6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansi6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansi
 
6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansi6018 kst-akuntansi
6018 kst-akuntansi
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptx
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptxPerencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptx
Perencanaan Kas_Penerimaan Negara.pptx
 
08 local government accounting system
08 local government accounting system08 local government accounting system
08 local government accounting system
 

INVENTARISASI BMN

  • 1. BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
  • 2. DASAR HUKUM PENGELOLAAN BMN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG KEUANGAN NEGARA TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA Pasal 9 Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna Pasal 44 Anggaran/ Pengguna Barang kementerian “Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas: Barang wajib mengelola dan menatausahakan f. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara/lembaga yang BMN/D yang berada dalam penguasaannya dipimpinnya; dengan sebaik-baiknya” Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 jo. PP Nomor 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah ; Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 1. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, & Pemindah-tanganan BMN; 2. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN; 3. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN; 4. 171/PMK.05/2007 tentang SAAP, 5. 102/PMK./2009 tentang Rekonsiliasi dan seterusnya 2
  • 3. Jenis belanja: Belanja barang (52); Barang Milik Negara Belanja modal (53); Belanja hibah (56); meliputi : Bantuan sosial (57); 1. barang yg dibeli/ Belanja Lain-lain (58) diperoleh atas beban APBN 2. barang yg berasal PENGERTIAN BMN dari perolehan lain yg sah. Perolehan lainnya yg sah meliputi barang yang berasal dari : 1. hibah/sumbangan atau yg sejenis. 2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak; 3. berdasarkan ketentuan undang-undang; 4. berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap 3
  • 4. MANAJEMEN PENGELOLAAN BMN (UU No. 1 Tahun 2004 jo. PP No. 6 Tahun 2006) PENILAIAN PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN PENGGUNAAN PENGHAPUSAN PENATAUSAHAAN, PEMANFAATAN PEMELIHARAAN, PENGAMANAN PENGADAAN PEMINDAH- TANGANAN PERENCANAAN 4
  • 5. 5
  • 6. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (PP Nomor 24/2005 – PSAP No1 ttg Penyajian LK a) Laporan Realisasi Anggaran; b) Neraca; c) Laporan Arus Kas; dan d) Catatan atas Laporan Keuangan.
  • 7. Komposisi BMN 1 Akun a. Persediaan b. Aset Tetap - Tanah - Peralatan dan Mesin - Gedung dan Bangunan - Jalan, Irigasi dan Jaringan - Aset Tetap Lainnya - KDP - Aset Tak Berwujud c. Aset Lain-lain
  • 8. Alur Aset Tetap dari PHK-I (Pengadaan Barang) 5 DITJEN UNIV/POLTEK DIKTI /KOPERTIS BELANJA MAK BELANJA MAK 53 atau 57 53 atau 57 SAK/SIMAK-BMN SIMAK BMN
  • 9. Alur Aset Tetap dari PHK-I 5 DITJEN BAST/KEMKEU PTS DIKTI UNIV/POLTEK /KOPERTIS BELANJA MAK 53 atau 57 LAPORAN ASET TETAP SIMAK BMN SAK/SIMAK-BMN LAPORAN ASET TETAP
  • 10. Alur Aset Tetap dari PHK-I (Pengadaan Barang) 5 PTS BELANJA ASET LAPORAN ASET KE DIKTI / PTN
  • 11. Asersi Pengujian BMN 6 a. Eksistensi b. Hak dan Kewajiban c. Data Komplet d. Valuation Asersi e. Kepemilikan f. Waktu Pelaporan g. Akurasi data h. Presentation & Disclosure
  • 12. Standar dan Sistem Akuntasi 3 Standar Akuntansi Input Process Output Lap. Keuangan Transaksi Proses Akuntansi - LRA - Keuangan - Analisa Transaksi LAPORAN - Neraca KEUANGAN YANG - Kekayaan - Jurnal / Entries - CALK AKUNTABEL - Kewajiban - Posting SISTEM AKUNTANSI Formulasi Bagan Pengaturan Hardware Personil Prosedur Perkiraan Kelemba & Terampil Transaksi Standar gaan Software 12
  • 13. PENGAKUAN ASET TETAP 1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; 3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan 4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
  • 14. Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
  • 15. PENGUKURAN ASET TETAP Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
  • 16. PENGUNGKAPAN ASET TETAP Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut: (a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount); (b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: (1) Penambahan; (2) Pelepasan; (3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; (4) Mutasi aset tetap lainnya.
  • 17. 2 Formulasi Akuntansi Mutasi Saldo Saldo Awal + Tambah/ = Akhir Kurang
  • 18. Identifikasi Resiko • SDM pelaksana SIMAK-BMN kurang faham SAP • BMN tidak tercatat dan tidak dilaporkan • Penyajian BMN dalam Neraca tidak sesuai SAP • BMN dikuasai pihak lain/ketiga • BMN hilang/rusak • BMN tidak didukung bukti kepemilikan • Bisa berindikasi Korupsi (Telah menjadi perhatian dari KPK)
  • 19. Pentingnya BAST • Menindaklanjuti Temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan pada Ditjen Dikti • Menyesuaikan/pencocokan data berupa realisasi belanja (MAK. 53/57) dengan Laporan BMN dari Penerima PHK-I. (PTN/PTS) • Penyajian BMN pengadaan PHK-I dipastikan tersaji dalam LK Satker dan terlapor secara berjenjang • BMN Tidak dikuasai oleh pihak lain
  • 20. RUANG LINGKUP PENATAUSAHAAN BMN 1. Melaksanakan pembukuan BMN 2. Melaksanakan inventarisasi BMN 3. Melaksanakan pelaporan BMN 4. Melaksanakan penggolongan dan kodefikasi BMN 5. Menjelaskan pentingnya penatausahaan BMN.
  • 21. PEMBUKUAN BMN 1. Aset Lancar/Barang Persediaan 2. Aset Tetap (Tanah, Peralatan & Mesin, Gedung & Bangunan, Jalan & Jembatan/ Irigasi/Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya). 3. Konstruksi Dalam Pekerjaan (KDP) 4. Barang Bersejarah 5. Aset Lainnya
  • 22. Transaksi dan Dokumen Sumber Pembukuan, meliputi perolehan, perubahan dan penghapusan, adalah : a) Berita Acara Serah Terima BMN b) Dokumen Kepemilikan BMN c) Dokumen pengadaan dan/atau pemeliharaan BMN: 1. SPM/SP2D 2. Faktur pembelian 3. Kuitansi 4. Surat Keterangan Penyelesaian Pembangunan 5. Surat Perintah Kerja (SPK) 6. Surat Perjanjian/Kontrak 7. Dokumen pengelolaan BMN 8 Dokumen lainnya yang sah.
  • 23. KELUARAN PEMBUKUAN Jenis Buku/Kartu Identitas/Daftar : 1. Buku Barang Intrakomptabel 2. Buku Barang Ekstrakomptabel 3. Buku Barang Bersejarah 4. Buku Barang Persediaan 5. Buku Barang Konstruksi Dalam Pengerjaan 6. Kartu Identitas Barang (KIB) 7. Daftar Barang Ruangan (DBR) 8. Daftar Barang lainnya (DBL) 9. Buku Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
  • 24. INVENTARISASI  Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan hasil pendataan BMN.  Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, baik yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang maupun yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang.  Tujuan inventarisasi adalah (a) agar semua BMN dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib administrasi dan (b) untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN.
  • 25.  Tujuan inventarisasi adalah (a) agar semua BMN dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib administrasi dan (b) untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN.  Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, baik yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang maupun yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang.
  • 26. PELAKSANAAN INVENTARISASI  Pengguna Barang melakukan inventarisasi BMN sekurangkurangnya sekali dalam 5 tahun, kecuali untuk barang persediaan dan kontruksi dalam pengerjaan dilakukan setiap tahun.  Yang dimaksud dengan inventarisasi dalam waktu sekurang kurangnya sekali dalam 5 tahun adalah sensus barang, dan yang dimaksud dengan inventarisasi terhadap persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan antara lain adalah opname fisik.
  • 27. Prosedur Inventarisasi  Tahap Persiapan, meliputi menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi, mengumpulkan dokumen sumber.  Tahap pelaksanaan 1. Tahap pendataan, meliputi menghitung jumlah barang dan mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi. 2. Tahap identifikasi (Nilai/SAP, Kodefikasi, Kondisi Barang, Brng Hilang, Tidak ditemukan)
  • 28.  Tahap pelaporan 1) Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) 2) Membuat surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi. 3) Menyusun laporan hasil inventarisasi BMN. 4) Meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi BMN beserta DBHI 5) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi beserta kelengkapannya secara berjenjang
  • 29. PELAPORAN 1) Daftar Barang Kuasa Pengguna (untuk pertama kali) 2) Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) a) Laporan Persediaan b) Laporan Aset Tetap (Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan dan Mesin dan Jalan, Irigasi, dan Jaringan), meliputi: * Laporan intrakomptabel * Laporan ekstrakomptabel * Laporan gabungan intrakomptabel dan ekstrakomptabel c) Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan d) Laporan Aset Lainnya e) Laporan Barang Bersejarah f) Catatan Ringkas Barang (CRB)
  • 30. 3).Laporan mutasi BMN 4).Laporan Kondisi Barang (LKB) 5. Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) 6. Laporan PNBP (yang bersumber dari pengelolaan BMN) 7. Arsip Data Komputer (ADK)