SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
1
BUKU PEDOMAN
PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
2
Latar Belakang
Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 42 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan untuk menjamin
terlaksananya tertib administrasi dan tertib Penatausahaan barang milik
negara/daerah, maka telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6
Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2008.
Peraturan tersebut pada dasarnya merupakan penyatuan peraturan-
peraturan mengenai Pengelola Barang Milik Negara (BMN) yang telah ada
sebelumnya. mengatur hal-hal yang belum tertampung dalam peraturan-
peraturan yang ada sebelumnya, dan memberikan landasan hukum yang
lebih kuat dalam mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengelolaan
BMN/D dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dengan adanya PP Nomor 6
Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2008 diharapkan Pengelolaan dan pengadministrasian BMN/D semakin
tertib, baik dalam hal pengadministrasiannya maupun pengelolaannya,
sehingga di masa mendatang dapat lebih efektif dan efisien.
Adapun pengertian Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sesuai
dengan pasal 1 angka 10 dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D atau
berasal dari perolehan lain yang sah. Selanjutnya, dalam pasal 2 ayat (2) PP
Nomor 6 Tahun 2006, dari pengertian BMN/D yang berasal dari perolehan
lain yang sah dimaksud dirinci dalam 4 bagian, yaitu:
a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya,
b. Diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/ kontrak,
c. Diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan
3
d. Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
Menindaklanjuti ketentuan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2008, telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara yang
bertujuan mewujudkan tertib administrasi dan mendukung terwujudnya tertib
Penatausahaan BMN, namun demikian masih perlu dibuat suatu pedoman
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang mengatur lebih teknis
tentang prosedur/tatacara penatausahaan Barang Milik Negara.
Untuk mengimplementasikan PP Nomor 6 Tahun 2006 tersebut, salah
satunya maka dibuatlah Pedoman Kerja dalam Penatausahaan Barang Milik
Negara di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Penatausahaan BMN
meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN yang di dalamnya
juga termasuk barang persediaan. Dalam rangka mewujudkan tertib
administrasi, penatausahaan BMN melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi
serta pelaporan BMN sebagai bahan penyusunan neraca satker.
Sedangkan penatausahaan BMN dalam rangka mewujudkan tertib
pengelolaan BMN adalah menyediakan data agar pelaksanaan pengelolaan
BMN dapat dilaksanakan sesuai dengan azas fungsional, kepastian hukum,
transparansi, efesiensi, efektif, akuntabilitas dan kepastian nilai.
Tujuan
Pedoman kerja Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan
Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Universitas
Negeri Jakarta, ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum dan khusus
bagi pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara yang berada di
lingkungan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas
Negeri Jakarta dalam rangka mewujudkan tertib administrasi dan
mendukung terwujudnya tertib pengelolaan BMN dan pelaporannya.
4
Ruang Lingkup
Pedoman kerja penatausahaan Barang Milik Negara berlaku untuk
seluruh pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara pada Sub Bagian
Perlengkapan Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Negeri
Jakarta (mengacu pada ps. 3 PMK 120/PMK.06/2007), sedangkan sasara
penatausahaan BMN di lingkungan BAUK meliputi:
1. Semua BMN dari pembelian atau peroleh atas beban Anggaran
Pendapatan Bukan Negara (APBN)
2. BMN Berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi barang yang
diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya, diperoleh sebagai
pelaksanaan perjanjian/kontrak, diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum yang berada dalam
penguasaan Universitas Negeri Jakarta.
5
PROSEDUR KERJA
I. PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR)
1. Membuat tim penatausahaan Barang Milik Negara dibawah koordinasi
Kabag UHTP (mentor)
2. Menyusun Rencana Kerja pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik
Negara
3. Mengumpulkan dokumen sumber
4. Menyiapkan data awal dari daftar barang yang akan dibuat Daftar
Barang Ruangan
5. Menyiapkan Kertas Kerja Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR)
beserta petunjuk pengisiannya.
6. Menyiapkan format untuk mendata barang yang berada dalam ruangan
sesuai kondisi sekarang .
7. Melakukan pemetaan yaitu : a) menyiapkan denah lokasi, b) memberi
nomor dan nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada denah
lokasi
8. Mendata barang sesuai dengan kondisi yang ada dalam ruangan.
9. Mencatat hasil pendataan ke dalam format Daftar Barang Ruangan
(DBR).
10. Mengelompokkan Barang sesuai kodefikasi barang, identitas (merek,
spesifikasi) dan keterangan yang ada.
11. Membandingkan data DBR hasil cek lapangan dengan data DBR yang
sudah ada dalam aplikasi, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Lihat data BMN pada DBR hasil cek lapangan secara urut
b. Mencari kemungkinan kemiripan BMN yang ada pada DBR hasil cek
lapangan dengan DBR yang sudah ada, dilihat dari merk, spesifikasi
tahun perolehan dan keterangan yang ada.
6
c. Apabila pada DBR yang lama tidak ada maka cari dalam Register
Transaksi Harian (RTH), transaksi pembelian, hibah masuk dan
reklasifikasi masuk mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2013.
d. Apabila diketemukan BMN yang dicari pada RTH tetapi kemiripan
hanya dari merk atau spesifikasi maka pilih Nomor Urut Pendaftaran
(NUP) terbesar yang tahun perolehannya lebih muda.
12. Mencatat hasil perbandingan antara DBR hasil cek lapangan dengan
DBR yang sudah ada.
13. Menyesuaikan DBR hasil perbandingan di dalam aplikasi.
14. Mencetak DBR yang sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
15. Memasang Label pada barang sesuai daftar DBR yang sebenarnya.
16. Menyampaikan laporan secara berkala kepada atasan langsung
II. PERPINDAHAN BARANG
1. Penanggung Jawab Ruangan melaporkan usulan perpindahan barang
kepada Kepala BAUK dengan melampirkan format usulan.
2. Kepala BAUK mendisposisikan kepada kepala Bagian UHTP untuk
mendata barang yang akan dipindahkan.
3. Kabag UHTP mendisposisikan kepada Subag Perlengkapan untuk
mendata barang yang akan dipindahkan.
4. Subbag perlengkapan bersama dengan penanggung jawab ruangan
melakukan proses perpindahan barang dari ruangan asal ke ruangan
yang dituju.
5. Subbag perlengkapan membuat Berita Acara perpindahan barang yang
ditandatangani oleh masing-masing penanggung jawab ruangan
(Penanggung Jawab Ruangan Asal dan penanggung jawab ruangan
yang dituju) dan diketahui oleh Kepala BAUK.
6. Subbag perlengkapan merubah daftar barang ruang (DBR) pada
aplikasi untuk masing masing ruangan baik ruangan asal dan ruangan
yang dituju.
7
7. Subbag perlengkapan mencetak daftar barang ruang (DBR) yang baru
untuk mengganti DBR yang lama agar dipasang kembali pada ruangan
masing-masing.
III. BARANG RUSAK
1. Penanggung jawab ruangan mendata barang yang sudah rusak berat
atau sudah tidak dapat digunakan.
2. Penanggung jawab ruangan melaporkan daftar barang rusak berat
tersebut kepada Kepala BAUK dengan mencantumkan sedikitnya nama
barang, Nomor Urut Pendaftaran (NUP), merk/spesifikasi, tahun
perolehan dan kode barang sesuai dengan yang ada pada DBR.
3. Kepala BAUK mendisposisikan kepada Kabag UHTP untuk mengecek
daftar usulan barang rusak dari Penanggung Jawab ruangan.
4. Kabag UHTP mendisposisikan kepada subag Perlengkapan untuk
memeriksa kebenaran dari usulan penanggung jawab ruangan.
5. Subbag perlengkapan mendata barang yang diusulkan oleh
penanggung jawab ruangan untuk kemudian dilakukan pengecekan
kesesuaian antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya.
6. Subbag perlengkapan membuat laporan hasil pengecekan kesesuaian
antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya kepada Kepala BAUK
mengenai kondisi barang yang diusulkan oleh penanggung jawab
ruangan.
7. Kepala BAUK mempertimbangkan hasil laporan tersebut, apabila
barang tersebut masih bisa diperbaiki akan diusulkan perbaikan, dan
apabila barang tersebut dalam hal diperbaiki nilai ekonomisnya besar
maka akan disimpan pada gudang perlengkapan untuk dilakukan
usulan penghapusan.
IV. PENGHAPUSAN
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
8
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penghapusan
adalah: 1) untuk mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi
kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang
kondisinya semakin buruk dan tidak dapat digunakan lagi. 2) Meringankan
beban kerja pelaksana inventaris, 3) membebaskan ruangan dari
penumpukkan barang-barang yang tidak digunakan lagi, 4) membebaskan
barang dari tanggungjawab pengurus kerja.
Tata cara Penghapusan
1. Satker/Pengurus barang menyusun daftar barang yang akan
dihapuskan, tahun pemerolehan, nomor aset/nomor urut pendaftaran,
spesifikasi/identitas teknis, jenis, kondisi, jumlah nilai buku dan/atau
nilai perolehan.
2. Satker/pengurus mengusulkan penghapusan ke Kuasa Pengguna
Barang/WKPB yang dilampiri daftar barang yang akan dihapuskan.
3. Kuasa Pengguna Barang/ Kepala BAUK mendisposisikan usulan
penghapusan ke Kabag UHTP untuk ditindaklanjuti
4. Kepala BAUK membuat Panitia Penghapusan
5. Panitia meneliti barang-barang yang akan dihapus
6. Panitia Membuat Berita Acara Penelitian
7. Pembantu Rektor II/Ketua Panitia mengusulkan kepada Sekretaris
Jenderal Depdiknas Biro Perlengkapan
8. Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Keputusan Penghapusan
dengan catatan dilelang atau dihapuskan.
9. Kalau dilelang Dinas Pendidikan membentuk Panitia Lelang
1) Panitia pelelangan meminta bantuan Kantor Lelang Negara
setempat untuk melelang barang yang dihapus
2) Penjualan melalui Kantor Lelang Negara, dan dana hasilnya disetor
ke Kas Negara setempat
3) Pejabat Kantor Lelang Negara membuat risalah lelang berikut bukti
setoran hasil lelang kepada sesjen
10. Bila barang dimusnahkan membentuk panitia pemusnahan
9
11. Barang yang telah dihapus, dikeluarkan dari buku induk dan buku
golongan barang inventaris.
FORMAT DAFTAR BARANG RUANG
(DBR)
Nama UPB : NAMA RUANGAN :
Kode UPB : KODE RUAGAN :
NO.
No.
Urut
Pedaf
taran
Nama
Barang
Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket
(NUP) Merk/Type
Kd
Barang
Th.
Perl
Jakarta, .....
Penanggungjawab Ruangan
...........................................
NIP .....................................
10
FORMAT USULAN PERPINDAHAN BARANG
Nama Ruangan: KODE RUANGAN :
NO.
No. Urut
Pedaftaran
(NUP)
Nama
Barang
Identitas Barang
Nama Ruan Dokumen
usulan
gan yang dituju
Kode
Ruangan
Yang
dituju KeteranganMerk/Type
Kd
Barang
Th.
Perlh
Jakarta, ............
Penanggungjawab
Ruangan
...........................................
NIP .
11
FORMAT LAPORAN BARANG RUSAK
Nama UPB : NAMA RUANGAN :
Kode UPB : KODE RUANGAN :
NO.
No.
Urut
Pedaf
taran
Nama
Barang
Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket
(NUP) Merk/Type Kd Barang
Th.
Perl
Jakarta, ........
Penanggungjawab Ruangan
...........................................
NIP .....................................
12
FLOWCHART PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR)
No. Tim Ka UHTP
Subbag
Perlengkapan Ka. Biro
Mendata BMN
Sesuai Kondisi
Mengusulkan
Tim
Pemataan
Mengumpulkan
Data Sumber,
data awal
Menyusun
Pelakssanaan
Membuat Tim
Kerja
Mecatat hasil
pendataan ke
dalam blanko
DBR sesuai
kondisi yang ada
Mebandingkan DBR
lama dengan DBR
baru
RTH
Mulai
Bila Tidak ada
Merek/sp
esifikasi,
perolehan
keteranga
n
13
1
Mencatat hasil
perbandingan
Menyesiaian DBR
Memasang Label
Menyampaikan
laporan
BAUKSelesai
Bila ada
1
14
FLOWCHART PERPINDAHAN BARANG
No. Ka. Biro Ka UHTP
Subbag
Perlengkapan
Penanggung Jawab
Ruangan
Membuat
disposisi
Melakukan
perpindahan
Mencetak dan
Memasng
Kembali DBR
Membuat Berita
Acara Perpindahan
Merubahan DBR
Melaporkan usul
perpindahan
dokumenMembuat
disposisi
Mulai
Selesai
15
FLOWCHART LAPORAN BARANG RUSAK
No. Ka. Biro Ka UHTP
Subbag
Perlengkapan
Penanggung
Jawab Ruangan
Menerima laporan
barang rusak
Membuat disposisi
ke Subbag
Perlengkapan
Mendata barang
yang rusak
Membuat
disposisi
Mendata barang
yang rusak
Membuat
Laporan hasil
pencekan
Mempe
rtimba
ngkan
Selesai
Masuk gudang
proses
penghapusan
Mulai
Tidak bisa diperbaiki
bisa diperbaiki
1
1
Perbaikan
16
FLOWCHART PENGHAPUSAN
No. KPB/Unit Kerja PgB/F &P
Panitia
Penghapusan KPB/WR
Mulai
Daftar usulan
penghapusan
Daftar usulan
penghapusan
- Surat
Permohonan
-Rincian data
barang
Menyusun
Daftar usulan
Mengadakan
penelitian
Dokumen usulan
penghapusan
Menyusun dan
mengusulkan
Dokumen
usulan
Dokumen
usulan
Dokumen
usulan
Selesai
1
2
3
4
5
6
7
17
KEGIATAN
1. Mengusulkan penghapusan barang/menindaklanjutai hasil inventarisasi
- Surat permohonan
- Rincian data barang
2. Menyusun daftar barang untuk dihapuskan
- Disposisi
- Daftar barang dari unit kerja
3. Mengadakan penelitian ulang/verifikasi terhadap barang yang akan
dihapuskan
- Berita Acara Penelitian
- Daftar barang
4. Menyusun dan mengusulkan daftar barang yang diusulkan/tolak untuk
dihapuskan
- Laporan hasil Penelitian
- Dokumen dari instansi terkait
5. Mengusulkan penghapusan barang dan menginformasikan ke unit kerja
- Daftar barang yang dihapuskan
- Surat
6. Menetapkan penghapusan
- Surat Keputusan
7. Menindaklanjuti pemindahtangan
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
2. PP Nomor 6 Tahun 2006 jo. PP 38/2008 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78 Tahun 2014 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.
6. Prosedur Operasional baku Penghapusan Barang Milik Negara IPB

More Related Content

What's hot

Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan KelurahanArdi Susanto
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaInspektorat
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfKanwilYogya
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar BerakhlakCoach RFIRMANS
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apipYoes Yudha
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
 
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxAnalisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxssuserbeb623
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)KutsiyatinMSi
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduSujud Marwoto
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpkgunawankusumo
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaSujud Marwoto
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganHeyden Balang
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpkYonk Leto
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraJoy Irman
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 

What's hot (20)

Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
 
SISTEM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SISTEM ADMINISTRASI KEPEGAWAIANSISTEM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SISTEM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendahara
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apip
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxAnalisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuangan
 
Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela NegaraKesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 

Similar to BMN-PEDOMAN

4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...dessy888577
 
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraPMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraKaka Ited
 
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris BarangNova Oktaharfianto
 
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanPerwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanRis Wandi
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Kaka Ited
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...PA Rianto
 
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahPerda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahArifuddin Ali
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013Ismed Nur
 
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...dewi nashrulloh
 
Laporan praktek kerja lapangan djp
Laporan praktek kerja lapangan djpLaporan praktek kerja lapangan djp
Laporan praktek kerja lapangan djpFaisalIndraKesuma
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...Kacung Abdullah
 
dokumen SPO pengadaan.doc
dokumen SPO pengadaan.docdokumen SPO pengadaan.doc
dokumen SPO pengadaan.doclabadjidarmo
 

Similar to BMN-PEDOMAN (20)

4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
4.-PP-28-tahun-2020-tentang-Pengelolaan-Barang-Milik-Negara-Daerah-Fraksi-PKS...
 
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik NegaraPMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
PMK Nomor 1 PMK 06 Tahun 2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara
 
PPT SOP BMD(1).pptx
PPT SOP BMD(1).pptxPPT SOP BMD(1).pptx
PPT SOP BMD(1).pptx
 
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
 
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanPerwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
 
SOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdfSOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdf
 
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahPerda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
 
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...
PERKA-BKN-NOMOR-18-TAHUN-2011-PEDOMAN-PENGELOLAAN-TATA-NASKAH-KEPEGAWAIAN-PEG...
 
Laporan praktek kerja lapangan djp
Laporan praktek kerja lapangan djpLaporan praktek kerja lapangan djp
Laporan praktek kerja lapangan djp
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 
dokumen SPO pengadaan.doc
dokumen SPO pengadaan.docdokumen SPO pengadaan.doc
dokumen SPO pengadaan.doc
 
Sop
SopSop
Sop
 

BMN-PEDOMAN

  • 2. 2 Latar Belakang Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib Penatausahaan barang milik negara/daerah, maka telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008. Peraturan tersebut pada dasarnya merupakan penyatuan peraturan- peraturan mengenai Pengelola Barang Milik Negara (BMN) yang telah ada sebelumnya. mengatur hal-hal yang belum tertampung dalam peraturan- peraturan yang ada sebelumnya, dan memberikan landasan hukum yang lebih kuat dalam mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN/D dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dengan adanya PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 diharapkan Pengelolaan dan pengadministrasian BMN/D semakin tertib, baik dalam hal pengadministrasiannya maupun pengelolaannya, sehingga di masa mendatang dapat lebih efektif dan efisien. Adapun pengertian Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sesuai dengan pasal 1 angka 10 dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D atau berasal dari perolehan lain yang sah. Selanjutnya, dalam pasal 2 ayat (2) PP Nomor 6 Tahun 2006, dari pengertian BMN/D yang berasal dari perolehan lain yang sah dimaksud dirinci dalam 4 bagian, yaitu: a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya, b. Diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/ kontrak, c. Diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan
  • 3. 3 d. Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Menindaklanjuti ketentuan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008, telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara yang bertujuan mewujudkan tertib administrasi dan mendukung terwujudnya tertib Penatausahaan BMN, namun demikian masih perlu dibuat suatu pedoman Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang mengatur lebih teknis tentang prosedur/tatacara penatausahaan Barang Milik Negara. Untuk mengimplementasikan PP Nomor 6 Tahun 2006 tersebut, salah satunya maka dibuatlah Pedoman Kerja dalam Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Penatausahaan BMN meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN yang di dalamnya juga termasuk barang persediaan. Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi, penatausahaan BMN melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi serta pelaporan BMN sebagai bahan penyusunan neraca satker. Sedangkan penatausahaan BMN dalam rangka mewujudkan tertib pengelolaan BMN adalah menyediakan data agar pelaksanaan pengelolaan BMN dapat dilaksanakan sesuai dengan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efesiensi, efektif, akuntabilitas dan kepastian nilai. Tujuan Pedoman kerja Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Universitas Negeri Jakarta, ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum dan khusus bagi pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara yang berada di lingkungan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Negeri Jakarta dalam rangka mewujudkan tertib administrasi dan mendukung terwujudnya tertib pengelolaan BMN dan pelaporannya.
  • 4. 4 Ruang Lingkup Pedoman kerja penatausahaan Barang Milik Negara berlaku untuk seluruh pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara pada Sub Bagian Perlengkapan Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Negeri Jakarta (mengacu pada ps. 3 PMK 120/PMK.06/2007), sedangkan sasara penatausahaan BMN di lingkungan BAUK meliputi: 1. Semua BMN dari pembelian atau peroleh atas beban Anggaran Pendapatan Bukan Negara (APBN) 2. BMN Berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya, diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak, diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum yang berada dalam penguasaan Universitas Negeri Jakarta.
  • 5. 5 PROSEDUR KERJA I. PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR) 1. Membuat tim penatausahaan Barang Milik Negara dibawah koordinasi Kabag UHTP (mentor) 2. Menyusun Rencana Kerja pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Mengumpulkan dokumen sumber 4. Menyiapkan data awal dari daftar barang yang akan dibuat Daftar Barang Ruangan 5. Menyiapkan Kertas Kerja Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR) beserta petunjuk pengisiannya. 6. Menyiapkan format untuk mendata barang yang berada dalam ruangan sesuai kondisi sekarang . 7. Melakukan pemetaan yaitu : a) menyiapkan denah lokasi, b) memberi nomor dan nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada denah lokasi 8. Mendata barang sesuai dengan kondisi yang ada dalam ruangan. 9. Mencatat hasil pendataan ke dalam format Daftar Barang Ruangan (DBR). 10. Mengelompokkan Barang sesuai kodefikasi barang, identitas (merek, spesifikasi) dan keterangan yang ada. 11. Membandingkan data DBR hasil cek lapangan dengan data DBR yang sudah ada dalam aplikasi, dengan tahapan sebagai berikut: a. Lihat data BMN pada DBR hasil cek lapangan secara urut b. Mencari kemungkinan kemiripan BMN yang ada pada DBR hasil cek lapangan dengan DBR yang sudah ada, dilihat dari merk, spesifikasi tahun perolehan dan keterangan yang ada.
  • 6. 6 c. Apabila pada DBR yang lama tidak ada maka cari dalam Register Transaksi Harian (RTH), transaksi pembelian, hibah masuk dan reklasifikasi masuk mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2013. d. Apabila diketemukan BMN yang dicari pada RTH tetapi kemiripan hanya dari merk atau spesifikasi maka pilih Nomor Urut Pendaftaran (NUP) terbesar yang tahun perolehannya lebih muda. 12. Mencatat hasil perbandingan antara DBR hasil cek lapangan dengan DBR yang sudah ada. 13. Menyesuaikan DBR hasil perbandingan di dalam aplikasi. 14. Mencetak DBR yang sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 15. Memasang Label pada barang sesuai daftar DBR yang sebenarnya. 16. Menyampaikan laporan secara berkala kepada atasan langsung II. PERPINDAHAN BARANG 1. Penanggung Jawab Ruangan melaporkan usulan perpindahan barang kepada Kepala BAUK dengan melampirkan format usulan. 2. Kepala BAUK mendisposisikan kepada kepala Bagian UHTP untuk mendata barang yang akan dipindahkan. 3. Kabag UHTP mendisposisikan kepada Subag Perlengkapan untuk mendata barang yang akan dipindahkan. 4. Subbag perlengkapan bersama dengan penanggung jawab ruangan melakukan proses perpindahan barang dari ruangan asal ke ruangan yang dituju. 5. Subbag perlengkapan membuat Berita Acara perpindahan barang yang ditandatangani oleh masing-masing penanggung jawab ruangan (Penanggung Jawab Ruangan Asal dan penanggung jawab ruangan yang dituju) dan diketahui oleh Kepala BAUK. 6. Subbag perlengkapan merubah daftar barang ruang (DBR) pada aplikasi untuk masing masing ruangan baik ruangan asal dan ruangan yang dituju.
  • 7. 7 7. Subbag perlengkapan mencetak daftar barang ruang (DBR) yang baru untuk mengganti DBR yang lama agar dipasang kembali pada ruangan masing-masing. III. BARANG RUSAK 1. Penanggung jawab ruangan mendata barang yang sudah rusak berat atau sudah tidak dapat digunakan. 2. Penanggung jawab ruangan melaporkan daftar barang rusak berat tersebut kepada Kepala BAUK dengan mencantumkan sedikitnya nama barang, Nomor Urut Pendaftaran (NUP), merk/spesifikasi, tahun perolehan dan kode barang sesuai dengan yang ada pada DBR. 3. Kepala BAUK mendisposisikan kepada Kabag UHTP untuk mengecek daftar usulan barang rusak dari Penanggung Jawab ruangan. 4. Kabag UHTP mendisposisikan kepada subag Perlengkapan untuk memeriksa kebenaran dari usulan penanggung jawab ruangan. 5. Subbag perlengkapan mendata barang yang diusulkan oleh penanggung jawab ruangan untuk kemudian dilakukan pengecekan kesesuaian antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya. 6. Subbag perlengkapan membuat laporan hasil pengecekan kesesuaian antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya kepada Kepala BAUK mengenai kondisi barang yang diusulkan oleh penanggung jawab ruangan. 7. Kepala BAUK mempertimbangkan hasil laporan tersebut, apabila barang tersebut masih bisa diperbaiki akan diusulkan perbaikan, dan apabila barang tersebut dalam hal diperbaiki nilai ekonomisnya besar maka akan disimpan pada gudang perlengkapan untuk dilakukan usulan penghapusan. IV. PENGHAPUSAN Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
  • 8. 8 dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penghapusan adalah: 1) untuk mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk dan tidak dapat digunakan lagi. 2) Meringankan beban kerja pelaksana inventaris, 3) membebaskan ruangan dari penumpukkan barang-barang yang tidak digunakan lagi, 4) membebaskan barang dari tanggungjawab pengurus kerja. Tata cara Penghapusan 1. Satker/Pengurus barang menyusun daftar barang yang akan dihapuskan, tahun pemerolehan, nomor aset/nomor urut pendaftaran, spesifikasi/identitas teknis, jenis, kondisi, jumlah nilai buku dan/atau nilai perolehan. 2. Satker/pengurus mengusulkan penghapusan ke Kuasa Pengguna Barang/WKPB yang dilampiri daftar barang yang akan dihapuskan. 3. Kuasa Pengguna Barang/ Kepala BAUK mendisposisikan usulan penghapusan ke Kabag UHTP untuk ditindaklanjuti 4. Kepala BAUK membuat Panitia Penghapusan 5. Panitia meneliti barang-barang yang akan dihapus 6. Panitia Membuat Berita Acara Penelitian 7. Pembantu Rektor II/Ketua Panitia mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal Depdiknas Biro Perlengkapan 8. Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Keputusan Penghapusan dengan catatan dilelang atau dihapuskan. 9. Kalau dilelang Dinas Pendidikan membentuk Panitia Lelang 1) Panitia pelelangan meminta bantuan Kantor Lelang Negara setempat untuk melelang barang yang dihapus 2) Penjualan melalui Kantor Lelang Negara, dan dana hasilnya disetor ke Kas Negara setempat 3) Pejabat Kantor Lelang Negara membuat risalah lelang berikut bukti setoran hasil lelang kepada sesjen 10. Bila barang dimusnahkan membentuk panitia pemusnahan
  • 9. 9 11. Barang yang telah dihapus, dikeluarkan dari buku induk dan buku golongan barang inventaris. FORMAT DAFTAR BARANG RUANG (DBR) Nama UPB : NAMA RUANGAN : Kode UPB : KODE RUAGAN : NO. No. Urut Pedaf taran Nama Barang Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket (NUP) Merk/Type Kd Barang Th. Perl Jakarta, ..... Penanggungjawab Ruangan ........................................... NIP .....................................
  • 10. 10 FORMAT USULAN PERPINDAHAN BARANG Nama Ruangan: KODE RUANGAN : NO. No. Urut Pedaftaran (NUP) Nama Barang Identitas Barang Nama Ruan Dokumen usulan gan yang dituju Kode Ruangan Yang dituju KeteranganMerk/Type Kd Barang Th. Perlh Jakarta, ............ Penanggungjawab Ruangan ........................................... NIP .
  • 11. 11 FORMAT LAPORAN BARANG RUSAK Nama UPB : NAMA RUANGAN : Kode UPB : KODE RUANGAN : NO. No. Urut Pedaf taran Nama Barang Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket (NUP) Merk/Type Kd Barang Th. Perl Jakarta, ........ Penanggungjawab Ruangan ........................................... NIP .....................................
  • 12. 12 FLOWCHART PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR) No. Tim Ka UHTP Subbag Perlengkapan Ka. Biro Mendata BMN Sesuai Kondisi Mengusulkan Tim Pemataan Mengumpulkan Data Sumber, data awal Menyusun Pelakssanaan Membuat Tim Kerja Mecatat hasil pendataan ke dalam blanko DBR sesuai kondisi yang ada Mebandingkan DBR lama dengan DBR baru RTH Mulai Bila Tidak ada Merek/sp esifikasi, perolehan keteranga n
  • 13. 13 1 Mencatat hasil perbandingan Menyesiaian DBR Memasang Label Menyampaikan laporan BAUKSelesai Bila ada 1
  • 14. 14 FLOWCHART PERPINDAHAN BARANG No. Ka. Biro Ka UHTP Subbag Perlengkapan Penanggung Jawab Ruangan Membuat disposisi Melakukan perpindahan Mencetak dan Memasng Kembali DBR Membuat Berita Acara Perpindahan Merubahan DBR Melaporkan usul perpindahan dokumenMembuat disposisi Mulai Selesai
  • 15. 15 FLOWCHART LAPORAN BARANG RUSAK No. Ka. Biro Ka UHTP Subbag Perlengkapan Penanggung Jawab Ruangan Menerima laporan barang rusak Membuat disposisi ke Subbag Perlengkapan Mendata barang yang rusak Membuat disposisi Mendata barang yang rusak Membuat Laporan hasil pencekan Mempe rtimba ngkan Selesai Masuk gudang proses penghapusan Mulai Tidak bisa diperbaiki bisa diperbaiki 1 1 Perbaikan
  • 16. 16 FLOWCHART PENGHAPUSAN No. KPB/Unit Kerja PgB/F &P Panitia Penghapusan KPB/WR Mulai Daftar usulan penghapusan Daftar usulan penghapusan - Surat Permohonan -Rincian data barang Menyusun Daftar usulan Mengadakan penelitian Dokumen usulan penghapusan Menyusun dan mengusulkan Dokumen usulan Dokumen usulan Dokumen usulan Selesai 1 2 3 4 5 6 7
  • 17. 17 KEGIATAN 1. Mengusulkan penghapusan barang/menindaklanjutai hasil inventarisasi - Surat permohonan - Rincian data barang 2. Menyusun daftar barang untuk dihapuskan - Disposisi - Daftar barang dari unit kerja 3. Mengadakan penelitian ulang/verifikasi terhadap barang yang akan dihapuskan - Berita Acara Penelitian - Daftar barang 4. Menyusun dan mengusulkan daftar barang yang diusulkan/tolak untuk dihapuskan - Laporan hasil Penelitian - Dokumen dari instansi terkait 5. Mengusulkan penghapusan barang dan menginformasikan ke unit kerja - Daftar barang yang dihapuskan - Surat 6. Menetapkan penghapusan - Surat Keputusan 7. Menindaklanjuti pemindahtangan
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, 2. PP Nomor 6 Tahun 2006 jo. PP 38/2008 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. 6. Prosedur Operasional baku Penghapusan Barang Milik Negara IPB