Dokumen menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi organisme dari awalnya 5 kingdom menjadi 6 kingdom dengan 3 domain utama. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh organisme pada setiap kingdom.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya, mulai dari pengertian taksonomi, tujuan klasifikasi, sistem klasifikasi dua kingdom dan lima kingdom, serta ciri-ciri makhluk hidup pada setiap kingdom.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan tumbuhan (kingdom Plantae) dengan menjelaskan ciri umum tumbuhan, klasifikasi tumbuhan ke dalam 3 divisi besar (Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta), pengelompokan tumbuhan berdasarkan cara perkembangbiakan dan kehadiran jaringan pengangkut, serta penjelasan singkat mengenai ciri-ciri dan daur hidup masing-masing divisi tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan paku pada generasi sporofit dan gametofit, jenis-jenis tumbuhan paku beserta contohnya seperti paku purba, paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati. Dokumen juga menjelaskan tentang paku homospora, heterospora, dan peralihan.
Dokumen menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi organisme dari awalnya 5 kingdom menjadi 6 kingdom dengan 3 domain utama. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh organisme pada setiap kingdom.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya, mulai dari pengertian taksonomi, tujuan klasifikasi, sistem klasifikasi dua kingdom dan lima kingdom, serta ciri-ciri makhluk hidup pada setiap kingdom.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan tumbuhan (kingdom Plantae) dengan menjelaskan ciri umum tumbuhan, klasifikasi tumbuhan ke dalam 3 divisi besar (Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta), pengelompokan tumbuhan berdasarkan cara perkembangbiakan dan kehadiran jaringan pengangkut, serta penjelasan singkat mengenai ciri-ciri dan daur hidup masing-masing divisi tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan paku pada generasi sporofit dan gametofit, jenis-jenis tumbuhan paku beserta contohnya seperti paku purba, paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati. Dokumen juga menjelaskan tentang paku homospora, heterospora, dan peralihan.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana yang telah ada sejak zaman karbon 550 juta tahun lalu. Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui siklus hidup yang disebut metagenesis.
1. Tumbuhan Bryophyta memiliki ciri-ciri seperti tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, tidak memiliki pembuluh angkut, dan mengalami pergiliran keturunan dari gametofit ke sporofit. 2. Terdapat tiga kelas tumbuhan Bryophyta yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthoceratopsida. 3. Siklus hidup tumbuhan Bryophyta meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariMuhammad Fikri
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berukuran kecil dan tumbuh di tempat lembab. Terdiri dari tiga kelompok utama yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki peran penting sebagai produsen oksigen, mencegah erosi tanah, dan penyerap air.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah klasifikasi makhluk hidup menurut para ahli seperti Whittaker dan klasifikasi terbaru menjadi 3 domain. Kemudian dibahas tentang 5 kingdom makhluk hidup yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia beserta ciri-ciri masing-masing kingdom.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang klasifikasi lima kerajaan makhluk hidup (Monera, Protista, Jamur, Plantae, Animalia) berdasarkan ciri-ciri morfologi dan anatomi. Setiap kerajaan dibagi lagi menjadi kelompok dan contohnya dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku purba yang hidup pada zaman karbon sekitar 350 juta tahun lalu. Paku purba merupakan tumbuhan darat tertua yang memiliki tingkat perkembangan paling sederhana. Jenis-jenis paku purba yang masih ada saat ini antara lain Psilotum sp. dan Rhynia sp.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dalam kerajaan Plantae. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh yang terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Tumbuhan paku dan biji memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh angkut. Tumbuhan berpembiakan secara generatif melalui penyerbukan dan pembuahan serta vegetatif.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana yang telah ada sejak zaman karbon 550 juta tahun lalu. Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui siklus hidup yang disebut metagenesis.
1. Tumbuhan Bryophyta memiliki ciri-ciri seperti tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, tidak memiliki pembuluh angkut, dan mengalami pergiliran keturunan dari gametofit ke sporofit. 2. Terdapat tiga kelas tumbuhan Bryophyta yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthoceratopsida. 3. Siklus hidup tumbuhan Bryophyta meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariMuhammad Fikri
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berukuran kecil dan tumbuh di tempat lembab. Terdiri dari tiga kelompok utama yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki peran penting sebagai produsen oksigen, mencegah erosi tanah, dan penyerap air.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah klasifikasi makhluk hidup menurut para ahli seperti Whittaker dan klasifikasi terbaru menjadi 3 domain. Kemudian dibahas tentang 5 kingdom makhluk hidup yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia beserta ciri-ciri masing-masing kingdom.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang klasifikasi lima kerajaan makhluk hidup (Monera, Protista, Jamur, Plantae, Animalia) berdasarkan ciri-ciri morfologi dan anatomi. Setiap kerajaan dibagi lagi menjadi kelompok dan contohnya dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku purba yang hidup pada zaman karbon sekitar 350 juta tahun lalu. Paku purba merupakan tumbuhan darat tertua yang memiliki tingkat perkembangan paling sederhana. Jenis-jenis paku purba yang masih ada saat ini antara lain Psilotum sp. dan Rhynia sp.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dalam kerajaan Plantae. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh yang terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Tumbuhan paku dan biji memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh angkut. Tumbuhan berpembiakan secara generatif melalui penyerbukan dan pembuahan serta vegetatif.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Dokumen tersebut memberikan garis panduan untuk terapi bercerita, termasuk elemen penting dalam penceritaan, prinsip-prinsip terapi bercerita seperti bersikap lembut, kreatif, positif, dan melibatkan klien, serta tahapan terapi bercerita yaitu perancangan, sesi penceritaan, dan penutup.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan, dimulai dari ciri-ciri tumbuhan secara umum hingga klasifikasi dan contoh tumbuhan dari berbagai divisi seperti lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik dan klasifikasi berbagai jenis tumbuhan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling maju.
Kingdom Monera terdiri dari organisme uniseluler prokariotik seperti bakteri dan arkea. Organisme dalam kingdom ini tidak memiliki inti sel yang sejati, organel, atau jaringan yang kompleks. Mereproduksi dengan cara binary fission atau spora.
Dokumen tersebut membahas tentang hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. Arthropoda memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Dokumen tersebut merangkum tentang ordo Blattaria (kecoak) dan ordo Isoptera (rayap), mencakup morfologi, evolusi, klasifikasi, dan kebiasaan kedua ordo tersebut. Dibahas pula bagian-bagian tubuh, perkembangan, dan kasta-kasta yang ada pada masing-masing ordo serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta). Tumbuhan ini memiliki jaringan pengangkut, dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, serta bereproduksi secara aseksual melalui spora yang dihasilkan oleh sporofil.
Paragraf tersebut membahas tentang struktur komunitas Hymenoptera parasitoid yang berhubungan dengan hama utama tanaman Cruciferae dan tumbuhan liar pada berbagai tipe lanskap pertanian. Tipe dan kualitas habitat serta hubungan antar habitat dalam suatu lanskap dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem termasuk interaksi antara tanaman, hama, dan musuh alami. Tumbuhan liar dapat mendukung musuh alami den
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya menurut sistem lima kingdom yang diusulkan oleh Whittaker. Sistem klasifikasi tersebut membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri khas dan contoh makhluk hidup pada masing-masing kingdom.
Lumut hati (Hepaticopsida) adalah kelompok tumbuhan yang bentuk tubuhnya mirip hati dan menempel di permukaan basah. Lumut hati dibagi menjadi 4 bangsa berdasarkan struktur vegetatif dan reproduktifnya. Bangsa utamanya adalah Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales.
Kingdom Protista adalah kelompok organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler yang tidak memiliki jaringan sebenarnya. Anggotanya bervariasi dalam morfologi dan cara hidup, menyerupai jamur, hewan, dan tumbuhan. Protista dibagi menjadi protozoa, alga, dan jamur air berdasarkan ciri-cirinya.
Kingdom Protista adalah kelompok organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler yang tidak memiliki jaringan sebenarnya. Anggotanya bervariasi dalam morfologi dan cara hidup, menyerupai jamur, hewan, dan tumbuhan. Protista dibagi menjadi protozoa, alga, dan jamur air berdasarkan ciri-cirinya.
Tumbuhan berklorofil yang mampu berfotosintesis dikelompokkan ke dalam kingdom Plantae. Terdapat empat kelompok utama yaitu lumut, paku, gymnospermae dan angiospermae.
Teks tersebut membahas tentang tumbuhan dari kingdom Plantae, dimulai dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Teks ini juga menjelaskan ciri-ciri, klasifikasi, dan reproduksi masing-masing jenis tumbuhan tersebut.
Lumut hati (Hepaticopsida) adalah kelompok lumut yang tubuhnya berbentuk lembaran mirip hati dengan banyak lekukan. Lumut hati diklasifikasikan ke dalam 4 bangsa berdasarkan perbedaan struktur vegetatif dan reproduktifnya, yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Bangsa-bangsa tersebut memiliki ciri khas masing-masing pada struktur gametofit dan sporofitnya.
Exoptera diklasifikasikan menjadi:
1. Archiptera
- Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama
- Mempunyai alat mulut menggigit
- Makanan rayap terdiri dari kupasan kulit dan tinja dari individu-individu lain, individu yang mati, bahan-bahan tumbuhan seperti kayu-kayuan dan produk-produk kayu
- Beberapa rayap hidup pada habitat di bawah tanah, tanah yang lembab, dan ada juga yang hidup pada habitat yang kering diatas tanah.
- Serangga yang memiliki habitat didalam tanah, mereka hidup pada kayu-kayu dan membentuk lorong-lorong penghubung kedalam tanah.
- Sarang-sarang dapat berada di dalam tanah seluruhnya atau menonjol sebagian di atas permukaan, sedangkan rayap-rayap yang hidup diatas tanah biasanya terdapat pada potongan batang kayu, pohon-pohon dan bangunan yang terbuat dari kayu.
- Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja.
- Antena berbentuk untaian seperti serabut dan sering mempunyai mata majemuk dan tunggal.
- Proses pencernaan makanan dibantu oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya, dan karena Protozoa ini, rayap dapat mencerna kayu.
- Beberapa jenis rayap bersifat mycetofagus (memelihara jamur untuk makanannya).
Contoh : Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
2. Odonata
- Memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya
- Antena berukuran pendek dan ramping
- Mata capung sangat besar dan disebut mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium.
- Kaki capung tidak terlalu kuat, oleh karena itu capung menggunakan kakinya bukan untuk berjalan, melainkan untuk berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya
- Tubuh sering berwarna jelas
- Metamorfose sempurna (Holometabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
- Tubuh sering berwarna jelas
- Sebagian besar hidupnya sebagai nimfa yang sangat bergantung pada habitat perairan seperti sawah, sungai, danau, kolam atau rawa. Ada juga nimfa capung hutan tropis yang lembab hidup di darat.
- Capung mempunyai kebiasaan berjemur dibawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya dan menguatkan otot-otot sayapnya untuk terbang
- Kawin di udara, telurnya di tanah atau di air, atau ditanam dalam air, larvanya biasa hidup dalam air
Contoh : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)
3. Orthoptera
4. Hemiptera
5. Homoptera
untuk pembahasan ketiga sub tersebut silahkan dilihat fia pptnya.
Tumbuhan dibedakan menjadi empat kelompok utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya: lumut, paku, tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)."
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
3. Habitat
Orthoptera memiliki habitat Orthoptera umumnya dalam
hubungan dengan vegetasi , dari tingkat dasar ke kanopi , di
liang di dalam tanah atau bergerak di tanah terbuka ,
tergantung pada spesies .Kebanyakan aktif di siang hari .
Orthoptera biasanya ditemukan tunggal atau dalam jumlah
kecil
4. Siklus Hidup
• Orthoptera berkembang dengan metamorfosis
paurometabola . Mayoritas Orthoptera bertelur
di tanah atau pada vegetasi . Telur menetas dan
nimfa muda menyerupai nimfa dewasa
• Waktu pertumbuhan disesuaikan dengan habitat
dan vegetasi hidup
5. Cara Makan
• Menggigit mengunyah (Bitting and Chewing) :
sobekan pada daun,lubang pada daun,gerekan
pada buah, batang, dan akar
6. Makanan
• Kebanyakan Orthoptera yang merupakan herbivora pada
berbagai bahan tanaman termasuk akar . Kebanyakan
belalang pendek bertanduk memakan rumput sementara
banyak belalang bertanduk panjang (seperti katydids )
dan jangkrik cenderung lebih omnivora . Beberapa
spesies bahkan pemulung atau predator .
11. •
Famili Tettigoniidae (Katydids)
o Bertubuh mirip daun / kamuflase
o Antena: filiform, sama panjang/lebih
panjang dibanding tubuh
o Tarsus 4 segmen
o Tympanum di tibia tungkai depan
o Herbivora, beberapa karnivora
12. Tahapan – tahapan koleksi serangga :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Menyiapkan alat koleksi yang dibutuhkan
Menangkap ( catching )
Mematikan ( killing )
“Opzetten” / mounting / perentangan
Mengeringkan ( drying )
Mendeterminasi ( determination )
Menyusun koleksi dalam kotak koleksi
Dicatat dalam buku koleksi
13. Alat yang di butuhkan untuk koleksi :
Jaring serangga, botol pembunuh, kotak
atau botol yang berisi kapas, papan
perentang, jarum serangga, kertas label,
buku catatan.
14. Mematikan ( killing )
Botol ini terdiri dari
- Kloroform
- Kapas
- Karet
- Kertas sudah di
lubangi
19. Kotak Koleksi
• Koleksi menjadi lebih berarti
ketika spesimen tersebut
dapat dipelajari dan dipajang.
Museum dan banyak koleksi
pribadi biasanya ditemaptkan
di semacam lemari kayu atau
besi yang dilapisi kaca.