Peradaban Mesir dan Mesopotamia berkembang pada milenium ke-3 SM. Mesir dipersatukan kembali di bawah Firaun Mentuhotep II dengan ibu kotanya di Thebes. Di Mesopotamia, Raja Sargon mendirikan Kerajaan Akkadia setelah menaklukkan bangsa Sumeria. Kedua peradaban ini memiliki sistem irigasi pertanian maju dan kepercayaan politeistik yang mempersembahkan banyak dewa.
4. Masa Kerajaan Mesir Pertengahan (2040-1640 SM) diawali oleh
keberhasilan Fir’aun Mentuhotep II dari Thebe menaklukan Raja
Herakleopolis. Mesir dipersatukan kembali dengan ibu kotanya Thebe.
Pada masa ini, Fir’aun tidak lagi dianggap sebagai dewa, tapi sebagai
perwakilan dewa di bumi. Pada masa pemerintahan Raja Amenemhet I
(Firaun dinasti 12), ia berhasil menggulingkan Mentuhotep IV dan
ibukota Mesir dipindahkan ke Itjawy, dekat Memphis. Dari Itjawy, firaun
dinasti ke-12 melakukan reklamasi tanah dan irigasi untuk
meningkatkan hasil panen. Selain itu, tentara kerajaan berhasil merebut
kembali wilayah yang kaya akan emas di Nubia, sementara pekerja-
pekerja membangun struktur pertahanan di Delta Timur, yang disebut
"tembok-tembok penguasa", sebagai perlindungan dari serangan asing.
Sejak pemerintahan Ratu Sobek-Nefuru, pemerintahan pusat semakin
lemah. Mesir kembali terpecah-belah. Akhir kerajaan Mesir Pertengahan
ditandai oleh serangan bangsa Hyksos dari Timur Tengah. Kemudian
Mesir diperintah oleh bangsa dari rumpun Semit dan ibukotanya
dipindahkan ke Awaris.
5. RAJA YANG MEMERINTAH
a. Fir’aun Amenemhet I (1991 – 1962 SM)
Adalah penguasa pertama dinasti kedua belas Mesir (dinasti
yang dianggap sebagai awal periode Kerajaan Pertengahan
Mesir). Prestasinya adalah dapat memindahkan ibukota dari
Thebes ke Itjawy. Selain itu dalam bidang pertanian, ia
melakukan reklame tanah dan irigasi untuk meningkatkan
hasil panen.
6. b. Fir’aun Mentuhotep II (2046 – 1995 SM)
Raja Mesir dari dinasti ke-11, putra Intef III dari Mesir dan
ratu kecil yang dijuluki Iah. Istrinya merupakan Tem 'ibu
sang raja'. Istri lainnya adalah Neferu (saudaranya) dan
lima wanita yang dimakamkan di kompleks
pemakamannya. Satu-satunya putranya yang diketahui
adalah Mentuhotep III. Raja mengganti namanya
beberapa kali selama berkuasa, yang mungkin
mencerminkan peristiwa-peristiwa politik yang penting.
Nama singgasananya adalah Nebhepetre, dan dia
merupakan penguasa pertama Kerajaan Pertengahan
Mesir. Prestasinya adalah dapat menaklukkan raja
Herakleopolis dan menyatukan kembali Mesir Kuno
dengan ibukotanya Thebe. Ia juga menyatakan dirinya
sebagai setengah dewa, setengah abadi. Tradisi ini
berlanjut dibawah penerusnya.
7. c. Fir’aun Amenemhat III (1860 – 1814 SM)
Ia membangun piramida pertamanya di
Dahshur ("Piramida Hitam"), tetapi ada
masalah konstruksi sehingga tidak
dilanjutkan. Piramida di Dahshur digunakan
untuk tempat pemakaman beberapa
perempuan kerajaan.
8. SITUASI POLITIK
Kerajaan Mesir Tengah (1640-1570 SM) Firaun Sesotris III
(±1880 SM) yang berasal dari Kerajaan Thebe berhasil
memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir yang
terpecah-belah akibat adanya persaingan dan pertentangan
antara kaum bangsawan feodal. Ia berhasil memperluas
wilayah Mesir sampai daerah Nubia (kini Ethiopia). Ia juga
melakukan serangan dan pendudukan terhadap daerah
Palestina bahkan sampai ke daerah Sichem. Firaun Sesotris
III juga berhasil meningkatkan pertanian dan
mengembangkan perdagangan masyarakat Mesir dengan
daerah-daerah di sekitar Laut Merah. Raja-raja yang terkenal
setelah Firaun Sesitris III adalah Firaun Amenemhet III
(±1800 SM). Runtuhnya Kerajaan Mesir Tengah terjadi
setelah Firaun Amenemhet III meninggal. Muncul bangsa-
bangsa Asia yang disebut bangsa Hyksos menyerang dan
menguasai Mesir. MENU Bidang Sosial Bidang Ekonomi
Bidang Iptek Sistem Kepercayaan Bidang Politik Bidang
kebudayaan X
9. EKONOMI
Mesir mempunyai peranan yang penting dalamdunia Islam.Peranan ini
disebabkan oleh dua faktor yakni letak geografis yang sangat strategis
dan kesuburan lembah Sungai Nil sebagai area pertanian. Letak Mesir
yang strategis berada di pertemuan tiga benua, Afrika, Asia dan Eropa,
menjadikannya pusat perdagangan yang penting sekali serta
menjadikannya negeri kaya sejak masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah,
Ayubiyah dan zaman sultan-sultan Mamluk. Selama Mesir di bawah
pemerintahan Islam, hasil negeri itu dibawa melalui Terusan Suez dan
dari sana dibawa dengan unta ke tanah Arab.
17. Colossi of Memnon
Dibangun sekitar tahun 1350 SM,
Colossi of Memnon sebenarnya
merupakan 2 buah patung besar
yang menggambarkan Firaun
Amenhotep III dalam posisi
sedang duduk. Fungsinya adalah
sebagai penjaga jalan masuk
menuju ke kuburan sang Firaun
itu sendiri dimana ia dipuja baik
sebelum atau sesudah
kematiannya. Dahulunya
ditempat itu berdiri salah satu
kuil terbesar yang dibangun di
zaman mesir kuno, namun yang
tersisa hingga saat ini hanyalah
dua patung tegak sebagai saksi
bisu sejarah selama puluhan
abad.
19. ABU SIMBEL
Dua kuil batu besar
di Nubia, Mesir
selatan di tepi barat
Danau Nasser
sekitar 290 km barat
daya Aswan. Ini
merupakan bagian
dari Situs Warisan
Dunia UNESCO.
Candi kembar ini
awalnya dipahat dari
gunung pada masa
pemerintahan Firaun
Ramses II di abad
21. KERAJAAN AKKADIA
Kerajaan Akkadia berdiri tahun 2500 SM
setelah Raja Sargon (bangsa Semit) setelah
berhasil menaklukan bangsa Sumeria di
Mesopotamia. Kemudian memindahkan
ibukotanya dari Ur ke Agade. Usaha bangsa
Akkadia menaklukan kerajaan Sumeria
berlangsung lama. Mereka datang dari
derah gurun pasir dan menaklukan Kerajaan
Sumeria. Beberapa kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dari Sumeria diadopsi,
diantaranya mengenai ilmu kalender dan
takaran. Bangsa Akkadia mengenal legenda-
legenda kepahlawanan, yakni legenda
Adapa, Etana dan Gilgamesh yang mirip
dengan cerita manusia pertama Adam dan
Hawa. Mereka juga mengenal legenda air
bah yang mirip dengan cerita Nabi Nuh
namun dalam versi yang berbeda. Dinasti
22. RAJA SARGON
salah satu tokoh dalam catatan
sejarah yang membentuk
sebuah kekaisaran, atau negara
multietnis. Kekaisarannya
mencakup tanah antara Sungai
Tigris dan Eufrat, dan juga
sebagian daerah Turki
sekarang. Ibukotanya terletak
di Agade, Akkad. Kekaisaran
Sargon mungkin juga termasuk
Asyur. Ia didaftarkan dalam
daftar raja Asiria sebagai anak
Ikunum dan mendirikan sebuah
dinasti.
23. SITUASI POLITIK
Kerajaan Akkadia banyak
menaklukan politiknya saja tetapi
tidak menaklukan kebudayaan
Bangsa Sumeria malahan mereka
mengadopsi kebudayaan Bangsa
Sumeria bahkan mereka menikah
dengan penduduk yang ditaklukan.
24. EKONOMI
Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada
sistem pertanian. Terdapat dua pusat utama
pertanian di Akkadia, yaitu:
• Daerah Selatan, menggunakan sistem
pertanian irigasi.
• Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper
yang menggunakan sistem pertanian hujan
musiman.
25. KEPERCAYAAN
Mesopotamia mempunyai keprcayaan Politeisme yang
pecaya kepada dewa – dewa seperti dewa langit ( an )
dan dewa bumi ( enlil ) dewa air ( ea ) ketiga dewa di
aggap trimurti. Dewa bulan ( sin atau nanar ) sebagai
dewa yang dianggap memmeri kekuasaan kepada kepada
raja. Dewa anu sebagai dewa surga. Dewa nergol
sebagia dewa kematian , dewa intar sebagai dewa perang.
•
29. Bangsa Akkadia juga sudah
mengenal wiracarita atau Cerita
kepahlawanan seperti Adopa,
Etana, dan Gilgamesh. Semua
wiracarita di ceritakan dalam
bentuk syair.