Menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Kasus
1. NI NYOMAN KRISTIANA DEWI
1391662029 / 24
JAWABAN KASUS ENRON
1. Direksi Enron menyadari bahwa konflik kebijakan kepentingan Enron akan
dilanggar oleh usulan pengaturan manajemen SPE dan operasional Fastow dan
mereka memerintahkan CFO, Andrew Fastow, sebagai langkah pengawasan
alternatif, mempertahankan bahwa ia tetap mengatakan perusahaan mesti
keluar dari kesulitan. Apa yang salah dengan alternatif mereka?
Jawab: Yang salah dengan alternatif mereka adalah tidak mematuhi kode etik
perusahaan. Mereka juga membiarkan hal itu terjadi dengan tidak
memikirkan masalah lainnya yang bisa saja terjadi yang kemudian
akan menimpa perusahaan enron.
2. Ken Lay adalah Ketua Dewan dan CEO dalam waktu yang lama. Bagaimana
mungkin dia berkontribusi atas kurangnya tata kelola yang baik?
Jawab: Menjabat dalam waktu yang lama tidak menentukan bahwa kinerjanya
akan semakin meningkat. Jadi dengan 2 rangkap jabatan yang
ditangani, Ken Lay kemungkinan tidak dapat mengelola tugasnya dari
masing-masing jabatan yang ia kelola langsung secara bersamaan,
walaupun sudah lama ia menjabatnya.
3. Aspek manakah dari sistem tata kelola Enron yang gagal untuk bekerja dengan
baik?
Jawab: Yang gagal untuk berkerja dengan baik adalah manajemen Enron
yang tidak terkendali, yang merupakan kesalahan para direktur.
Mereka gagal untuk memahami peran mereka yang mencakup
tantangan dan siklus kepatuhan. Mereka juga telah salah dalam
memberi kepercayaan jabatan kepada Andrew Fastow, dimana Fastow
akhirnya terbukti melakukan kecurangan dan membiarkan Ken Lay
menangani dua rangkap jabatan secara bersamaan.
4. Mengapa tidak lebih banyak whistleblower yang berani bersuara, dan
mengapa tidak ada yang membuat perbedaan yang signifikan? Bagaimana cara
2. mendorong whistleblower agar lebih berani bersuara?
Jawab: Karena kasus enron melibatkan semua pihak internal dan mereka juga
dijanjikan keuntungan yang besar dari transaksi-transaksi tersebut.
Cara mendorong whistleblower agar lebih berani bersuara yaitu
dengan memberikan pengarahan serta bukti-bukti bahwa transaksi
yang dijalankan enron hanya fiktif dan hanya menguntungkan
perusahaan.
5. Apa yang harus dilakukan oleh auditor internal untuk membantu direktur?
Jawab: Yang harus dilakukan oleh uditor internal adalah dengan bertindak
sebagai fidusia professional yang menjaga kepentingan dewan direksi
dan pemegang saham.
6. Konflik kepentingan situasi apa yang dapat Anda identifikasi dalam kegiatan
SPE dan kegiatan eksekutif?
Jawab: Kegiatan SPE:
Enron menggunakan SPE untuk mendanai akuisisi cadangan gas dari
produsen, sebagai gantinya investor di SPE memperoleh pendapatan
dari penjualan cadangan ini. Enron mengungkapkan pada Oktober
2011 bahwa mereka telah melanggar standar yaitu syarat yang
pertama terkait SPE dimana setidaknya 3% dari total kewajiban dan
ekuitas harus dimiliki oleh investor ekuitas independen.
Kegiatan Eksekutif:
a. Board of Director membiarkan kegitan-kegiatan bisnis tertentu
mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan
terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya
bisa di akses oleh pihak dalam perusahaan.
b. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan
praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan
mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut
kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001.
CEO Enron menugaskan penasehat hokum perusahaan untuk
melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak
3. memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan
pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang
dipersoalkan.
7. Pada segmen atau bagian manakah usaha Enron mendapatkan kesulitan?
Jawab: Hampir setiap semua segmen operasi mereka tidak benar. Pertama,
mereka berlatih praktik yang tidak etis dan tidak jujur yang menjadi
korban pekerja, konsumen, pembayar pajak dan pemegang saham.
Enron menciptakan kemitraan dalam organisasi mereka sendiri
yang menyebabkan mereka menciptakan hokumtiv keuangan baru,
yang disebut SPE (entitas bertujuan khusus) yang digunakan untuk
memalsukan akuntansi.
8. Bagaimana Anda mengenali budaya perusahaan Enron? Bagaimana
kontribusinya terhadap bencana?
Jawab: Hal merupakan hasil dari ketidakjujuran dan kebohongan atau dari
praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah
kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak
disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.
Melalui kasus Enron ini dapat ditarik beberapa pelajaran yakni:
• Kebohongan yang dilakukan pada sebuah sistem terbuka seperti organisasi
Enron cepat atau lambat pasti akan terbongkar.
• Kasus-kasus kejahatan ekonomi tingkat tinggi selalu saja mengorbankan
kepentingan orang banyak. Telah terjadi pelanggaran terhadap kode etik
berbagai profesi seperti akuntan, pengacara dan lain sebagainya, dimana
segelintir profesional tersebut serakah dengan memanfaatkan
ketidaktahuan dan keawaman banyak orang. Hal ini mengakibatkan
bencana yang mencelakakan banyak pihak: ribuan pekerja, pemegang
saham, para pemasok, kreditor, dan pihak-pihak lainnya.
• Terbongkarnya praktek persekongkolan tingkat tinggi ini menjadi bukti
bahwa praktek bisnis yang bersih dan transparan akan lebih langgeng.
Prinsip-prinsip good corporate governance harus dijaga dan dipelihara.