2. Sistem pewarisan sebelum Islam
• Bangsa arab jahiliyah sejak dahulu sudah
mengenal sistem pewarisan sebagai salah satu
sebab perpindahan kepemilikan harta diantara
mereka.
3. Sebab pewarisan pada masa jahiliyah
1. Nasab atau keturunan
Hak waris bangsa Arab saat itu hanya
diberikan dan dimiliki oleh laki-laki yang
dewasa saja dan sudah ikut berperang, dan
tidak diberikan kepada anak-anak yang belum
dewasa dan kaum perempuan. Karena
keduanya dianggap tidak dapat bergulat
melawan musuh di medan perang dan tidak
dapat memiliki harta rampasan perang.
4. 2. Half atau sumpah dan janji setia
Misalnya dengan mengatakan, “Darahku adalah
darahmu, kamu menolongku berarti aku
menolongmu, dan kamu mewarisi hartaku berarti
aku mewarisi hartamu.”
3. Tabanniy atau anak angkat (berlaku juga saudara
angkat, bapat angkat atau ibu angkat dan
sebagainya). Yaitu memasukkan nasab seorang
anak kepada yang bukan ayah kandungnya.
Sehingga kedudukan anak angkat sama dengan
anak kandung dan akan mewarisi dari ayahnya.
5. Sistem pewarisan Islam
• Ketika Islam datang, orang-orang Arab dengan
cepat meninggalkan kebiasaan mereka terkait
harta warisan, khususnya masalah tabanniy
sebagaimana dalam firman Allah QS.al-Ahzab
ayat 4.
6. Sebab-sebab pewarisan dalam Islam
1. Hubungan nikah
2. Hubungan nasab hakiki (sekandung, sebapak,
seibu)
3. Wala’ atau hubungan antara tuan dan hamba
yang dimerdekakan
7. • Pada awal masa hijrah, sebab dan terjadinya
pewarisan berlangsung dengan mu’akhat atau
hubungan persaudaraan antara kaum
muhajirin dan anshar. Seperti yang dilakukan
Rasulullah terhadap para sahabat di awal
hijrah. Kemudian Islam menghapus mu’akhat.
• Islam telah menghapus tradisi atau sistem
waris orang-orang Arab Jahiliyah yang
mengharamkan penerimaan warisan kepada
kaum perempuan dan anak-anak.