SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LEMBAR KERJA SISWA
“KERUSAKAN LINGKUNGAN”
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Watansoppeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Genap
AlokasiWaktu : 25 menit
Kompetensi Dasar
4.2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiata manusia dengan masalah kerusakan/pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2.1 Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan
4.2.2 Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan
4.2.3 Mengidentifikasi upaya penanganan kerusakan lingkungan yang dapat dilakukan manusia
Tujuan Pembelajaran
1) Mendefinisikan pengertian keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana
2) Mendefinisikan pengertian daya dukung lingkungan berdasarkan wacana
3) Mendefinisikan pengertian daya lenting lingkungan berdasarkan wacana
4) Menjelaskan pengaruh aktifitas manusia terhadap keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana
5) Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan berdasarkan wacana
6) Mengidentifikasi istilah atau konsep yang disajikan dalam wacana mengenai kerusakan
lingkungan di kabupaten Soppeng
7) Merumuskan masalah dan solusi terkait kasus kerusakan lingkungan di kabupaten Soppeng
berdasarkan wacana
8) Menjelaskan langkah-langkah penanganan masalah kerusakan lingkungan yang ada di Kabupaten
Soppeng berdasarkan wacana
Kelompok : ……………………………
1 ……………………………
2 ……………………………
3 ……………………………
4……………………………
5 ………………….………..
Kelas : ……………………………
Topik Permasalahan
Wacana 1
Situs Prasejarah Soppeng Terancam Hilang
Soppeng-Cakrawalaonline, – Kegiatan Eksploitasi Alam/Lingkungan dengan kedok
penambangan kini beralih pada aktivitas pengrusakan lingkungan. Tak tanggung tanggung
pengrusakan lingkungan, berimplikasi pada rusaknya situs situs megalitikum sejarah budaya
dan prasejarah dunia yang nyata nyata dilindungi UU No.5, khususnya pada Pasal 15, tentang
benda cagar budaya.
Menurut Uchok, Koordinator Bidang Pelestarian Lingkungan dan Eksploitasi Alam,
Forum Keadilan, aksi penambangan di Kab Soppeng, didugakuat akibat lemahnya
pengawasan oleh Pemkab Soppeng sendiri.Sehingga izin tambang secara leluasa terbit tanpa
pertimbangan kerugian yang akan ditimbulkan. Bahkan menurutnya, tidak sedikit adanya
perselingkuhan antara penguasa daerah dengan pengusaha daerah,” tutur Uchok, kepada
wartawan, selasa 13/1/15, di Watansoppeng.
Ironisnya lagi, tuturnya, situs sejarah budaya dan prasejarah dunia ikut di eksploitir.
Dugaan Forum Keadilan atas keterlibatan Pemkab Soppeng memelopori rusaknya tempat
tempat penting seperti, Situs sejarah budaya LAWO/Tinco, di areal situs kerajaan Datu
Soppeng I Latemmamala di Kelluaja, kemudian situs prasejarah dunia Lembah Sungai
WalannaE, dengan para penambang di sepanjang pesisir WalannaE.
Selain itu, tambahnya, sikap lemahnya pengawasan, menguatkan dugaan para
penguasa dan pengusaha kehilangan ingatan.Pasalnya, sejumlah areal situs sejarah dan
prasejarah dunia, kini di eksploitir para oknum tersebut.
Sebut saja di lokasi situs LAWO/Tinco, pengerukan material batu pada sungai LAWO
di manfaatkan dan di nikmati oleh oknum pejabat tertentu dengan cara kerjasama dengan
pengusaha ternama di Bumi Latemmamala Soppeng.Batu yang belasan ribu kubik, kini
diambil oleh pengusaha dan penguasa di Soppeng.Bahkan belakangan diketahui batu-batu
sungai LAWO yang belasan ribu kubik, kini dalam genggaman Bupati Soppeng.
Sementara Kadis PSDA Soppeng, Ir Risal, mengaku bahwa soal perizinan tambang,
sudah sesuai dengan mekanisme dan persyaratan.“Yang pasti, semua izin tambang sudah
sesuai persyaratan, karena sebelum keluar izin ada timyang melakukan survey” tuturnya.
Meski demikian, tak sedikit warga mengeluh atas kegiatan penambangan.“Ia
mencontohkan, rusaknya lingkungan dan rusaknya sarana prasarana jalan.“Artinya, izin
penambangan menambah pundi pundi PAD dengan kebijakan puluhan juta. Namun
kerusakan jalan jika di estimasi anggarannya miliaran rupiah.Berarti, pemasukan PAD tak
sebanding dengan rusaknya akses jalan untuk memacu ekonomi kerakyatan.”
Menurut Uchok, jika hal ini tak ditanggapi Pemkab Soppeng, Forum Keadilan akan
melayangkan surat permohonan peninjauan situs sejarah dan prasejarah dunia Lembah
Sungai WalannaE, pada Balai Perlindungan dan Pelestarian Peninggalan Purbakala Provinsi
Sulsel” tuturnya. (SA Makkuraga)
Sumber :http://cakrawalainterprize.com.
Wacana 2.
Petani Soppeng “Gemar” Pestisida
Kabupaten Soppeng yang terkenal sebagai daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki
kawasan pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai suatu kawasan agropolitan,
dengan luas lahan potensial di bidang pertanian sebesar 150.000 Ha, yang dikelola oleh
61,56% penduduk di Kabupaten Soppeng. Masalah pertanian patut diangkat ke permukaan
karena sektor pertanian memberi andil yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat,
kerusakan lahan, dan pencemaran.Bisa dibayangkan jika tujuh dari sepuluh petani
menggunakan zat kimia, bagaimana dengan nasib potensi lingkungan di Kabupaten Soppeng?
Dua hal yang berbenturan yaitu di satu sisi para pejuang lingkungan memprotes
penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar demi keseimbangan tanah, namun disisi lain
petani akan gagal panen apabila tidak menggunakan bahan kimia, sehingga meningkatnya
jumlah produksi pestisida sintesis akan menggembirakan bagi petani dan produsen pestisida
tetapi menyakitkan bagi lingkungan.
Hingga saat ini ketergantungan petani akan pestisida sintesis masih sangat tinggi. Dua
puluh persen dari produksi pestisida dunia pada tahun 1984 diserap oleh Indonesia.Dalam
periode 1982-1987 pemakaian pestisida di Indonesia meningkat sebesar 236% dibanding
dengan periode sebelumnya.Khusus untuk insektisida, peningkatannya mencapai 710%. Pada
tahun 1986, total pemakaian insektisida saja mencapai 17.230 ton yang berarti setiap hektar
lahan pertanian menggunakan 1,69 Kg insektisida. (Reza dan Gayatri, 1994).Pada awal
dekade 1990-an, pemakaian pestisida Indonesia telah mencapai 20.000 ton/tahun dengan nilai
Rp.250 miliyar (Tempo, Desember 1993).
Dibalik manfaat pestisida yang besar bagi peningkatan produksi pertanian,
tersembunyi bahaya yang mengerikan.. Menurut WHO ( World Health Organization) paling
tidak 20.000 orang per tahun mati akibat keracunan pestisida, sekitar 5.000 – 10.000 orang
per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, sepertikanker, cacat tubuh, kemandulan, dan
penyakit liver. Berbagai jenis pestisida terakumulasi di tanah dan air yang berdampak buruk
terhadap keseluruhan ekosistem, selain itu menurunkan kualitas lingkungan
Sumber: http://elsasulastri.blogspot.com/
Wacana 3.
Lejja dengan “Pro” dan “Kontra”nya
Sulawesi Selatan dengan potensi alam maupun budaya yang sangat kayadan beragam
merupakan salah satu faktor penarik para wisatawan, dengan dayadukung faktor-faktor
tersebut maka tentunya daerah ini sangat berpeluang untuk dikembangkan terutama dibidang
pariwisata.Keberadaan taman wisata alam Lejja sedikit banyak telah membawa perubahan
lingkungan bagi masyarakat dan lingkungan itu sendiri. Berikut akan disajikan dampak
negative dan positif permandian alam Lejja berdasarkan AMDAL.
Dampak Negatif
1. Aspek fisik dan kimia
Taman wisata alam Lejja merupakan tujuan wisata utama di Kabupaten soppeng yang
tidak hanya mendatangkan wisatawan yang berasal dari daerah soppeng itusendiri tapi
juga pengunjung dari daerah-daerah lain di sekitarnya. Dengan ramainya pengunjungyang
datang setiap minggunya dengan kendaraan yang tak terhitung jumlahnya sangat nyata
dampak fisik yang ditimbulkan yaitusepanjang perjalanan dari kota Soppeng menuju
ketempat wisatatersebut banyak jalanan yang di dapati dalam keadaan yang rusak dan
berlubang sehingga tak sedikit pengunjung yang mengalami kecelakaan. Pencemaran
lain yang juga terjadi adalah yang disebabkan olehlimbah cair yang berasal dari kolam
renang dan kamar mandi yang akan di buang ke sungai dan ada pula yang meresap ke
dalamtanah.Efeknya berupa meningkatnya populasi bakteriakibat dari pembuangan
limbah yang tidak tepat dan juga merusakbadan air yang menerima limbah tersebut. Dan
pada akhirnya populasi bakteri juga akan membahayakan kesehatan pengunjung dan
masyarakat yang ada di sekitar kawasan tersebut yangmenggunakannya.
2. Aspek biologis
Sebelum adanya proyek taman wisata alam Lejja,sebelumnya tempat tersebut
dikelilingi oleh hutan hijau yang ditumbuhi olehtumbuh-tumbuhan serta banyak pohon
aren. Namun setelah tempatitu terekspos ke masyarakat, maka banyak masyarakat yang
mulai berdatangan ketempat tersebut untuk berekreasi. Karena melihat bahwa tempat
tersebut memiliki potensi untuk menarik banyak pengunjung, pada tahun 1996 barulah
tempat wisataitu diperluas dan dibangunlah proyek kolam permandian yangsekarang
dikenal dengan taman wisata alam Lejja. Penebangan dan penimbunan yang dilakukan
oleh pemilik proyek untuk membangun proyek menjadikan hilangnya sebagian hutan
hijauyang dijadikan sebagai tempat hidup dan berlindung flora dan faunauntuk mencari
makan dan hidup.
3. Aspek budaya
Masyarakat lokal yang telah terbiasa dengan kunjungan wisatawan domestik di taman
wisata alam Lejja pasti akan terpengaruh oleh keadaan pengunjung tersebut,misalnya
dalam hal berpakaian dan penampilan.Masyarakat lokal cenderung meniru gaya
berpakaian pengunjung yang agak modern,misalnya penggunaan-penggunaan aksesoris
yang berlebihan yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan mereka sehari-hari. Selain
itu kepercayaan mistis yang kental di masyarakat sekitar tentang area wisata Lejja
memberikan dampak negatif lainnya, misalnya kepercayaan memberikan sesajen,
mengikat kain merah dan menggantung botol mineral di pohon secara tidak langsung
dapat mencemari lingkungan
Dampak Positif
1. Aspek sosial ekonomi
Dari segi sosial ekonominya, industri pariwisata jelas memiliki dampak positif.Taman
wisata alam Lejja misalnya.Namun yang paling mendapatkan keuntungan dari adanya
proyek ini adalah pihak pengelola.Sebagai pengelola ia bisa mendapatkan omsetdan
keuntungan secara materi yang jumlahnya tidak sedikit. Pengaruh adanya taman wisata
alam Lejja bagi pemerintah adalah adanya pemasukan keuangan sebagai kas
daerah.Keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian taman wisata alam Lejja ternyata
mampu meningkatkan status ekonomi masyarakat sekitar.Terbukanya lapangan dan
kesempatan kerja jelas merupakan dampak yang positif. Semua orang yang bekerja di
dalam kompleks taman wisata alam Lejja adalah penduduk lokal yang tinggal di
daerahtersebut. Sehingga secara tidak langsung kehadiran permandian alam Lejja mampu
membantu ekonomi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran
Sumber: Arsip AMDAL Lejja
Wacana 4.
Pemkab Soppeng Dinilai Lamban Tangani Soal Tambang
Kurun waktu sebulan terakhir, warga masyarakat keluhkan kegiatan
penambangan.Kegiatan penambangan di pesisir Sungai WalanaE sungguh meresahkan
warga. Bahkan kekesalan warga memuncak ketika hendak melakukan demo di kantor
Kelurahan CabengE, pekan lalu.
Menurut Husen (43) kepada CakrawalaOnline, sikap warga terhadap pemerintah
Kab.Soppeng sangat bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan.Pasalnya, Pemkab Soppeng
lebih mementingkan perutnya ketimbang penderitaan rakyatnya.Bayangkan saja, kata dia
lagi, korban meninggal baru-baru ini akibat pertambangan. Alasan Husen, adalah tingkat
kedalaman galian pasir dari alat berat pengusaha tambang mencapai delapan meter. Sehingga
jika terjadi kasus warga tenggelam dilokasi tersebut sangat sulit dilakukan pencarian.Karena
selain memiliki kedalaman, juga arealnya cukup luas” tutur Husen.Bukan hanya itu, tambah
dia lagi, ruas jalan menuju lokasi tambang rusak parah.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Forum Keadilan BPD Soppeng, SA
Makkuraga, sangat menyesalkan pihak Pemkab Soppeng.Hal ini diungkapkan kepada
Cakrawala di CabengE Kec Lilirilau.Menurut penggiat LSM ini, pemerintah sudah
selayaknya menyadari jika terjadi kecelakaan warga.Apalagi jika ada korban meninggal
akibat pertambangan.Meski pihak pengusaha mengantongi izin, tapi itu perlu ditinjau ulang,”
ketusnya.
Warga yang bermukim di sekitar tambang semakin cemas akibat dari kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan.Terutama kerusakan biota air, jalan yang rusak, tebing sungai
runtuh, dan timbulnya korban jiwa.Jadi kerusakan yang ditimbulkan para penambang, bukan
hanya di Kel CabengE, namun di desa Lompulle Kec Ganra juga masyarakat keberatan,”
ujarnya.
Selain kerusakan yang ditimbulkan di wilayah Desa Kebo, Desa LompullE, Desa
Paroto, dan Kel CabengE, masyarakat di wilayah pegunungan juga resah. Pasalnya,
perusahaan tambang menjarah dan mengikis pegunungan.Sehingga sangat berdampak pada
ekosistem alam dan menimbulkan banjir jika musim hujan.Mestinya pemerintah prihatin
dengan persoalan tambang.Bukan justru memberi izin operasional dan menambah daftar
penderitaan warga masyarakatnya.
Sementara Kadis PSDA Kab Soppeng, Ir Andi Rizal Yunus, yang dikonfirmasi
mengaku akan menertibkan pengelola tambang. Apalagi menurutnya, tidak sedikit para
penambang tak mengantongi izin operasional. Di Kab Soppeng, katanya, baru 53 pengusaha
yang mengantongi izin, sementara puluhan lainnya masih dianggap illegal.
Jadi pihak Dinas PSDA berjanji akan membenahi sistem perizinan. Apalagi jika ada
warga yang keberatan.“Ia pun mengakui bahwa dari ulah penambang, banyak saran dan
prasana jalan mengalami kerusakan berat.Karena mobil operasional dengan tonase tinggi
yang membebani jalan daerah dengan kapasitas muat yang tidak sesuai dengan kondisi jalan
daerah, kemudian isi muatan pasir yang basah juga merusak aspal” simpulnya.
Sumber :http://cakrawalainterprize.com.
a. Prosedur kegiatan
1) Perhatikan dan cermati wacana 1, 2, 3 dan 4 di atas, kemudian jawablah pertanyaan
berikut.
2) Dalam wacana tersebut tidak semua informasi tersedia untuk digunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu siswa harus mencari sumber-sumber
bacaan lain.
b. Pertanyaan/Jawaban
1.
Identifikasi istilah atau konsep yang Anda belum pahami pada wacana
yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran!
2.
Berikan penjelasan pada istilah atau konsep yang telah Anda tuliskan
pada nomor 1 di atas!
3.
Tentukan permasalahan yang terkandung dalam wacana yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran!
4.
Rumuskan permasalahan yang anda temukan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang lebih memudahkan Anda menemukan jawabannya!
5.
Kemukakan solusi dalam bentuk hipotesis yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan setiap pertanyaan yang Anda rumuskan!
6.
Buatlah kesimpulan mengenai masalah yang Anda kemukakan yang
terkait dengan pengaruh aktivitas manusia terhadap keseimbangan
lingkungan
7.
Bagian di bawah ini menjadi tugas rumah yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya. Dengan menggunakan sumber bacaan lain,
jawablah pertanyaan berikut!
a. Jelaskan pengertian keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana!
b. Jelaskan pengertian daya dukung lingkungan dan tunjukkan yang
dimaksud dengan daya dukung lingkungan pada wacana!
c. Jelaskan pengertian daya lenting lingkungan dan tunjukkan yang
dimaksud dengan daya lenting lingkungan pada wacana!
d. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yang
terdapat pada wacana!
e. Jelaskan keterkaitan kegiatan manusia terhadap masalah kerusakan
lingkungan berdasarkan wacana!
f. Jelaskan langkah apa saja yang akan Anda tempuh untuk
menyelesaikan masalah kerusakan lingkungan di sekitar Anda jika
Anda berperan sebagai siswa, masyarakat dan pemerintah!

More Related Content

What's hot

Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamSeptian Muna Barakati
 
sumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungansumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungankarlina apriliani
 
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupNahdya Maulina
 
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaStatus lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaOswar Mungkasa
 
Presentasi Biologi tentang lingkungan
Presentasi Biologi tentang lingkunganPresentasi Biologi tentang lingkungan
Presentasi Biologi tentang lingkunganVita Zzz
 
Sumber daya alam dan lingkungan
Sumber daya alam dan lingkunganSumber daya alam dan lingkungan
Sumber daya alam dan lingkunganZharfa Setiawan
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alambustanul_s
 
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yPpt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yjopiwildani
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaonguniversitas samawa
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt sumber daya alam
Ppt sumber daya alamPpt sumber daya alam
Ppt sumber daya alamAyunike12
 
Contoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerContoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerHana Isnaini
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupNurul Sholehuddin
 

What's hot (20)

Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Sda
SdaSda
Sda
 
sumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungansumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungan
 
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaStatus lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
 
Presentasi Biologi tentang lingkungan
Presentasi Biologi tentang lingkunganPresentasi Biologi tentang lingkungan
Presentasi Biologi tentang lingkungan
 
Kelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alamKelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alam
 
Sumber daya alam dan lingkungan
Sumber daya alam dan lingkunganSumber daya alam dan lingkungan
Sumber daya alam dan lingkungan
 
Ppt ta deal
Ppt ta dealPpt ta deal
Ppt ta deal
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yPpt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaong
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Ppt sumber daya alam
Ppt sumber daya alamPpt sumber daya alam
Ppt sumber daya alam
 
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
 
Contoh kir kali banger
Contoh kir kali bangerContoh kir kali banger
Contoh kir kali banger
 
Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam
Fungsi dan Peran Sumber Daya AlamFungsi dan Peran Sumber Daya Alam
Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
 

Similar to Lks

Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)Eun Sippirilly
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekGoparipung Bambang
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaKarina Oriza
 
lingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyalingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyaAprilia Hapsari
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
Laporan observasi (kenshi)
Laporan observasi (kenshi)Laporan observasi (kenshi)
Laporan observasi (kenshi)Amanda Nurfitri
 
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdf
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdfRudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdf
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdfRudyHaryanto21
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Lks (20)

Pertambangan peti
Pertambangan petiPertambangan peti
Pertambangan peti
 
Sumber
SumberSumber
Sumber
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)
Rppterpadukelas4 130114011732-phpapp02(1)
 
Latar belakang ksda
Latar belakang ksdaLatar belakang ksda
Latar belakang ksda
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglek
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di Indonesia
 
lingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannyalingkungan dan permasalahannya
lingkungan dan permasalahannya
 
65872388 amdal-mipa
65872388 amdal-mipa65872388 amdal-mipa
65872388 amdal-mipa
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
Metode penelitian pesisir
Metode penelitian  pesisirMetode penelitian  pesisir
Metode penelitian pesisir
 
Laporan observasi (kenshi)
Laporan observasi (kenshi)Laporan observasi (kenshi)
Laporan observasi (kenshi)
 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
 
Pengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan PerairanPengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan Perairan
 
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdf
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdfRudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdf
Rudy Haryanto - Degradasi Mangrove.pdf
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 

More from rahayuzulfian

More from rahayuzulfian (15)

Worksheet
WorksheetWorksheet
Worksheet
 
Rpp iii
Rpp iiiRpp iii
Rpp iii
 
Rpp iii
Rpp iiiRpp iii
Rpp iii
 
Lesson plan iii
Lesson plan iiiLesson plan iii
Lesson plan iii
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
 
Rpp ii
Rpp iiRpp ii
Rpp ii
 
Environmental pollution
Environmental pollutionEnvironmental pollution
Environmental pollution
 
Lesson plan i
Lesson plan iLesson plan i
Lesson plan i
 
Rpp i
Rpp iRpp i
Rpp i
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
MATERI AJAR (Pertemuan Kedua)
MATERI AJAR (Pertemuan Kedua)MATERI AJAR (Pertemuan Kedua)
MATERI AJAR (Pertemuan Kedua)
 
BAHAN AJAR (Pertemuan Pertama)
BAHAN AJAR (Pertemuan Pertama)BAHAN AJAR (Pertemuan Pertama)
BAHAN AJAR (Pertemuan Pertama)
 
LEARNING MATERIAL (First Meeting)
LEARNING MATERIAL (First Meeting)LEARNING MATERIAL (First Meeting)
LEARNING MATERIAL (First Meeting)
 
Students Worksheet
Students WorksheetStudents Worksheet
Students Worksheet
 

Lks

  • 1. LEMBAR KERJA SISWA “KERUSAKAN LINGKUNGAN” Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Watansoppeng Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/Genap AlokasiWaktu : 25 menit Kompetensi Dasar 4.2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiata manusia dengan masalah kerusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.1 Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan 4.2.2 Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan 4.2.3 Mengidentifikasi upaya penanganan kerusakan lingkungan yang dapat dilakukan manusia Tujuan Pembelajaran 1) Mendefinisikan pengertian keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana 2) Mendefinisikan pengertian daya dukung lingkungan berdasarkan wacana 3) Mendefinisikan pengertian daya lenting lingkungan berdasarkan wacana 4) Menjelaskan pengaruh aktifitas manusia terhadap keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana 5) Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan berdasarkan wacana 6) Mengidentifikasi istilah atau konsep yang disajikan dalam wacana mengenai kerusakan lingkungan di kabupaten Soppeng 7) Merumuskan masalah dan solusi terkait kasus kerusakan lingkungan di kabupaten Soppeng berdasarkan wacana 8) Menjelaskan langkah-langkah penanganan masalah kerusakan lingkungan yang ada di Kabupaten Soppeng berdasarkan wacana Kelompok : …………………………… 1 …………………………… 2 …………………………… 3 …………………………… 4…………………………… 5 ………………….……….. Kelas : ……………………………
  • 2. Topik Permasalahan Wacana 1 Situs Prasejarah Soppeng Terancam Hilang Soppeng-Cakrawalaonline, – Kegiatan Eksploitasi Alam/Lingkungan dengan kedok penambangan kini beralih pada aktivitas pengrusakan lingkungan. Tak tanggung tanggung pengrusakan lingkungan, berimplikasi pada rusaknya situs situs megalitikum sejarah budaya dan prasejarah dunia yang nyata nyata dilindungi UU No.5, khususnya pada Pasal 15, tentang benda cagar budaya. Menurut Uchok, Koordinator Bidang Pelestarian Lingkungan dan Eksploitasi Alam, Forum Keadilan, aksi penambangan di Kab Soppeng, didugakuat akibat lemahnya pengawasan oleh Pemkab Soppeng sendiri.Sehingga izin tambang secara leluasa terbit tanpa pertimbangan kerugian yang akan ditimbulkan. Bahkan menurutnya, tidak sedikit adanya perselingkuhan antara penguasa daerah dengan pengusaha daerah,” tutur Uchok, kepada wartawan, selasa 13/1/15, di Watansoppeng. Ironisnya lagi, tuturnya, situs sejarah budaya dan prasejarah dunia ikut di eksploitir. Dugaan Forum Keadilan atas keterlibatan Pemkab Soppeng memelopori rusaknya tempat tempat penting seperti, Situs sejarah budaya LAWO/Tinco, di areal situs kerajaan Datu Soppeng I Latemmamala di Kelluaja, kemudian situs prasejarah dunia Lembah Sungai WalannaE, dengan para penambang di sepanjang pesisir WalannaE. Selain itu, tambahnya, sikap lemahnya pengawasan, menguatkan dugaan para penguasa dan pengusaha kehilangan ingatan.Pasalnya, sejumlah areal situs sejarah dan prasejarah dunia, kini di eksploitir para oknum tersebut. Sebut saja di lokasi situs LAWO/Tinco, pengerukan material batu pada sungai LAWO di manfaatkan dan di nikmati oleh oknum pejabat tertentu dengan cara kerjasama dengan pengusaha ternama di Bumi Latemmamala Soppeng.Batu yang belasan ribu kubik, kini diambil oleh pengusaha dan penguasa di Soppeng.Bahkan belakangan diketahui batu-batu sungai LAWO yang belasan ribu kubik, kini dalam genggaman Bupati Soppeng. Sementara Kadis PSDA Soppeng, Ir Risal, mengaku bahwa soal perizinan tambang, sudah sesuai dengan mekanisme dan persyaratan.“Yang pasti, semua izin tambang sudah sesuai persyaratan, karena sebelum keluar izin ada timyang melakukan survey” tuturnya. Meski demikian, tak sedikit warga mengeluh atas kegiatan penambangan.“Ia mencontohkan, rusaknya lingkungan dan rusaknya sarana prasarana jalan.“Artinya, izin
  • 3. penambangan menambah pundi pundi PAD dengan kebijakan puluhan juta. Namun kerusakan jalan jika di estimasi anggarannya miliaran rupiah.Berarti, pemasukan PAD tak sebanding dengan rusaknya akses jalan untuk memacu ekonomi kerakyatan.” Menurut Uchok, jika hal ini tak ditanggapi Pemkab Soppeng, Forum Keadilan akan melayangkan surat permohonan peninjauan situs sejarah dan prasejarah dunia Lembah Sungai WalannaE, pada Balai Perlindungan dan Pelestarian Peninggalan Purbakala Provinsi Sulsel” tuturnya. (SA Makkuraga) Sumber :http://cakrawalainterprize.com.
  • 4. Wacana 2. Petani Soppeng “Gemar” Pestisida Kabupaten Soppeng yang terkenal sebagai daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki kawasan pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai suatu kawasan agropolitan, dengan luas lahan potensial di bidang pertanian sebesar 150.000 Ha, yang dikelola oleh 61,56% penduduk di Kabupaten Soppeng. Masalah pertanian patut diangkat ke permukaan karena sektor pertanian memberi andil yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat, kerusakan lahan, dan pencemaran.Bisa dibayangkan jika tujuh dari sepuluh petani menggunakan zat kimia, bagaimana dengan nasib potensi lingkungan di Kabupaten Soppeng? Dua hal yang berbenturan yaitu di satu sisi para pejuang lingkungan memprotes penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar demi keseimbangan tanah, namun disisi lain petani akan gagal panen apabila tidak menggunakan bahan kimia, sehingga meningkatnya jumlah produksi pestisida sintesis akan menggembirakan bagi petani dan produsen pestisida tetapi menyakitkan bagi lingkungan. Hingga saat ini ketergantungan petani akan pestisida sintesis masih sangat tinggi. Dua puluh persen dari produksi pestisida dunia pada tahun 1984 diserap oleh Indonesia.Dalam periode 1982-1987 pemakaian pestisida di Indonesia meningkat sebesar 236% dibanding dengan periode sebelumnya.Khusus untuk insektisida, peningkatannya mencapai 710%. Pada tahun 1986, total pemakaian insektisida saja mencapai 17.230 ton yang berarti setiap hektar lahan pertanian menggunakan 1,69 Kg insektisida. (Reza dan Gayatri, 1994).Pada awal dekade 1990-an, pemakaian pestisida Indonesia telah mencapai 20.000 ton/tahun dengan nilai Rp.250 miliyar (Tempo, Desember 1993). Dibalik manfaat pestisida yang besar bagi peningkatan produksi pertanian, tersembunyi bahaya yang mengerikan.. Menurut WHO ( World Health Organization) paling tidak 20.000 orang per tahun mati akibat keracunan pestisida, sekitar 5.000 – 10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, sepertikanker, cacat tubuh, kemandulan, dan penyakit liver. Berbagai jenis pestisida terakumulasi di tanah dan air yang berdampak buruk terhadap keseluruhan ekosistem, selain itu menurunkan kualitas lingkungan Sumber: http://elsasulastri.blogspot.com/
  • 5. Wacana 3. Lejja dengan “Pro” dan “Kontra”nya Sulawesi Selatan dengan potensi alam maupun budaya yang sangat kayadan beragam merupakan salah satu faktor penarik para wisatawan, dengan dayadukung faktor-faktor tersebut maka tentunya daerah ini sangat berpeluang untuk dikembangkan terutama dibidang pariwisata.Keberadaan taman wisata alam Lejja sedikit banyak telah membawa perubahan lingkungan bagi masyarakat dan lingkungan itu sendiri. Berikut akan disajikan dampak negative dan positif permandian alam Lejja berdasarkan AMDAL. Dampak Negatif 1. Aspek fisik dan kimia Taman wisata alam Lejja merupakan tujuan wisata utama di Kabupaten soppeng yang tidak hanya mendatangkan wisatawan yang berasal dari daerah soppeng itusendiri tapi juga pengunjung dari daerah-daerah lain di sekitarnya. Dengan ramainya pengunjungyang datang setiap minggunya dengan kendaraan yang tak terhitung jumlahnya sangat nyata dampak fisik yang ditimbulkan yaitusepanjang perjalanan dari kota Soppeng menuju ketempat wisatatersebut banyak jalanan yang di dapati dalam keadaan yang rusak dan berlubang sehingga tak sedikit pengunjung yang mengalami kecelakaan. Pencemaran lain yang juga terjadi adalah yang disebabkan olehlimbah cair yang berasal dari kolam renang dan kamar mandi yang akan di buang ke sungai dan ada pula yang meresap ke dalamtanah.Efeknya berupa meningkatnya populasi bakteriakibat dari pembuangan limbah yang tidak tepat dan juga merusakbadan air yang menerima limbah tersebut. Dan pada akhirnya populasi bakteri juga akan membahayakan kesehatan pengunjung dan masyarakat yang ada di sekitar kawasan tersebut yangmenggunakannya. 2. Aspek biologis Sebelum adanya proyek taman wisata alam Lejja,sebelumnya tempat tersebut dikelilingi oleh hutan hijau yang ditumbuhi olehtumbuh-tumbuhan serta banyak pohon aren. Namun setelah tempatitu terekspos ke masyarakat, maka banyak masyarakat yang mulai berdatangan ketempat tersebut untuk berekreasi. Karena melihat bahwa tempat tersebut memiliki potensi untuk menarik banyak pengunjung, pada tahun 1996 barulah tempat wisataitu diperluas dan dibangunlah proyek kolam permandian yangsekarang dikenal dengan taman wisata alam Lejja. Penebangan dan penimbunan yang dilakukan oleh pemilik proyek untuk membangun proyek menjadikan hilangnya sebagian hutan
  • 6. hijauyang dijadikan sebagai tempat hidup dan berlindung flora dan faunauntuk mencari makan dan hidup. 3. Aspek budaya Masyarakat lokal yang telah terbiasa dengan kunjungan wisatawan domestik di taman wisata alam Lejja pasti akan terpengaruh oleh keadaan pengunjung tersebut,misalnya dalam hal berpakaian dan penampilan.Masyarakat lokal cenderung meniru gaya berpakaian pengunjung yang agak modern,misalnya penggunaan-penggunaan aksesoris yang berlebihan yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan mereka sehari-hari. Selain itu kepercayaan mistis yang kental di masyarakat sekitar tentang area wisata Lejja memberikan dampak negatif lainnya, misalnya kepercayaan memberikan sesajen, mengikat kain merah dan menggantung botol mineral di pohon secara tidak langsung dapat mencemari lingkungan Dampak Positif 1. Aspek sosial ekonomi Dari segi sosial ekonominya, industri pariwisata jelas memiliki dampak positif.Taman wisata alam Lejja misalnya.Namun yang paling mendapatkan keuntungan dari adanya proyek ini adalah pihak pengelola.Sebagai pengelola ia bisa mendapatkan omsetdan keuntungan secara materi yang jumlahnya tidak sedikit. Pengaruh adanya taman wisata alam Lejja bagi pemerintah adalah adanya pemasukan keuangan sebagai kas daerah.Keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian taman wisata alam Lejja ternyata mampu meningkatkan status ekonomi masyarakat sekitar.Terbukanya lapangan dan kesempatan kerja jelas merupakan dampak yang positif. Semua orang yang bekerja di dalam kompleks taman wisata alam Lejja adalah penduduk lokal yang tinggal di daerahtersebut. Sehingga secara tidak langsung kehadiran permandian alam Lejja mampu membantu ekonomi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran Sumber: Arsip AMDAL Lejja
  • 7. Wacana 4. Pemkab Soppeng Dinilai Lamban Tangani Soal Tambang Kurun waktu sebulan terakhir, warga masyarakat keluhkan kegiatan penambangan.Kegiatan penambangan di pesisir Sungai WalanaE sungguh meresahkan warga. Bahkan kekesalan warga memuncak ketika hendak melakukan demo di kantor Kelurahan CabengE, pekan lalu. Menurut Husen (43) kepada CakrawalaOnline, sikap warga terhadap pemerintah Kab.Soppeng sangat bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan.Pasalnya, Pemkab Soppeng lebih mementingkan perutnya ketimbang penderitaan rakyatnya.Bayangkan saja, kata dia lagi, korban meninggal baru-baru ini akibat pertambangan. Alasan Husen, adalah tingkat kedalaman galian pasir dari alat berat pengusaha tambang mencapai delapan meter. Sehingga jika terjadi kasus warga tenggelam dilokasi tersebut sangat sulit dilakukan pencarian.Karena selain memiliki kedalaman, juga arealnya cukup luas” tutur Husen.Bukan hanya itu, tambah dia lagi, ruas jalan menuju lokasi tambang rusak parah. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Forum Keadilan BPD Soppeng, SA Makkuraga, sangat menyesalkan pihak Pemkab Soppeng.Hal ini diungkapkan kepada Cakrawala di CabengE Kec Lilirilau.Menurut penggiat LSM ini, pemerintah sudah selayaknya menyadari jika terjadi kecelakaan warga.Apalagi jika ada korban meninggal akibat pertambangan.Meski pihak pengusaha mengantongi izin, tapi itu perlu ditinjau ulang,” ketusnya. Warga yang bermukim di sekitar tambang semakin cemas akibat dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.Terutama kerusakan biota air, jalan yang rusak, tebing sungai runtuh, dan timbulnya korban jiwa.Jadi kerusakan yang ditimbulkan para penambang, bukan hanya di Kel CabengE, namun di desa Lompulle Kec Ganra juga masyarakat keberatan,” ujarnya. Selain kerusakan yang ditimbulkan di wilayah Desa Kebo, Desa LompullE, Desa Paroto, dan Kel CabengE, masyarakat di wilayah pegunungan juga resah. Pasalnya, perusahaan tambang menjarah dan mengikis pegunungan.Sehingga sangat berdampak pada ekosistem alam dan menimbulkan banjir jika musim hujan.Mestinya pemerintah prihatin dengan persoalan tambang.Bukan justru memberi izin operasional dan menambah daftar penderitaan warga masyarakatnya.
  • 8. Sementara Kadis PSDA Kab Soppeng, Ir Andi Rizal Yunus, yang dikonfirmasi mengaku akan menertibkan pengelola tambang. Apalagi menurutnya, tidak sedikit para penambang tak mengantongi izin operasional. Di Kab Soppeng, katanya, baru 53 pengusaha yang mengantongi izin, sementara puluhan lainnya masih dianggap illegal. Jadi pihak Dinas PSDA berjanji akan membenahi sistem perizinan. Apalagi jika ada warga yang keberatan.“Ia pun mengakui bahwa dari ulah penambang, banyak saran dan prasana jalan mengalami kerusakan berat.Karena mobil operasional dengan tonase tinggi yang membebani jalan daerah dengan kapasitas muat yang tidak sesuai dengan kondisi jalan daerah, kemudian isi muatan pasir yang basah juga merusak aspal” simpulnya. Sumber :http://cakrawalainterprize.com.
  • 9. a. Prosedur kegiatan 1) Perhatikan dan cermati wacana 1, 2, 3 dan 4 di atas, kemudian jawablah pertanyaan berikut. 2) Dalam wacana tersebut tidak semua informasi tersedia untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu siswa harus mencari sumber-sumber bacaan lain. b. Pertanyaan/Jawaban 1. Identifikasi istilah atau konsep yang Anda belum pahami pada wacana yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran! 2. Berikan penjelasan pada istilah atau konsep yang telah Anda tuliskan pada nomor 1 di atas! 3. Tentukan permasalahan yang terkandung dalam wacana yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran! 4. Rumuskan permasalahan yang anda temukan dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan yang lebih memudahkan Anda menemukan jawabannya! 5. Kemukakan solusi dalam bentuk hipotesis yang dapat digunakan untuk menyelesaikan setiap pertanyaan yang Anda rumuskan!
  • 10. 6. Buatlah kesimpulan mengenai masalah yang Anda kemukakan yang terkait dengan pengaruh aktivitas manusia terhadap keseimbangan lingkungan 7. Bagian di bawah ini menjadi tugas rumah yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Dengan menggunakan sumber bacaan lain, jawablah pertanyaan berikut! a. Jelaskan pengertian keseimbangan lingkungan berdasarkan wacana! b. Jelaskan pengertian daya dukung lingkungan dan tunjukkan yang dimaksud dengan daya dukung lingkungan pada wacana! c. Jelaskan pengertian daya lenting lingkungan dan tunjukkan yang dimaksud dengan daya lenting lingkungan pada wacana! d. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yang terdapat pada wacana! e. Jelaskan keterkaitan kegiatan manusia terhadap masalah kerusakan lingkungan berdasarkan wacana!
  • 11. f. Jelaskan langkah apa saja yang akan Anda tempuh untuk menyelesaikan masalah kerusakan lingkungan di sekitar Anda jika Anda berperan sebagai siswa, masyarakat dan pemerintah!