1. Teknik Pengolahan Audio Video Jilid I – Jumat, 31 Juli 2020 – Kelas XII
Multimedia
AUDIO VIDEO FILE
CODEC
Codec (Coder Decoder) adalah bentuk dari algoritma digital suatu file, khusus
pada file media yang berbentuk gambar bergerak ( Video ) dan suara (Audio) .
Sedangkan proses penggabungan antara Algoritma Video dan Audio disebut
dengan Format Media. Contoh Codec Video H264 dengan Codec Audio AAC yang
digabungkan menjadi Format media MP4.
Setiap Video Audio tidak dapat diputar dalam sebuah player media ( Decoder )
bila player tersebut tidak mendukung codec yang terdapat pada video , contoh
Media player windows atau yang kita kenal dengan Windows media player yang
hanya mendukung Codec Video WMV ( Windows media video ) dan Codec WMA (
Windows Media Audio ) tidak dapat memutar File dengan format MP4 (
H264/AAC ) . Bila ada sebuah player yang memutar sebuah Video tidak dapat
memutar gambar namun suara nya berhasil diputar oleh media player berarti
Player tersebut tidak mendukung Codec Video namun mendukung Codec Audio.
Tabel Codec dan Format
Dibawah ini adalah tabel Codec Video dan Audio serta format hasil penggabungan
serta media player ( Decoder ) yang didukungnya .
2. Codec adalah singkatan dari Code-Decoder (sebagian menyebutnya Compressor-
Decompressor) dan digunakan untuk menjelaskan segala sesuatu yang mengubah
data kedalam bentuk lain untuk disimpan atau transimisi, dan mengubahnya
kembali agar dapat digunakan atau disebut konversi format file.
Konversi format file adalah mengadaptasi data pada sebuah program agar dapat
di operasikan karna Tidak semua format data sesuai dengan sebuah program
tertentu.
3. Jenis – Jenis Format File
Jenis-jenis Format File Audio
Secara umum, ada 3 kelompok utama format file audio, yaitu:
1. Format file audio tanpa kompresi (Uncompressed), seperti file WAV, AIFF, AU
dan raw header-less PCM.
2. Format file audio dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Monkey’s Audio
(filename extension APE), WavPack (filename extension WV), Shorten, Tom’s
lossless Audio Kompressor (TAK), TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless,
MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless (WMA
Lossless)
3. Format file audio dengan kompresi lossy seperti MP3, Vorbis, Mousepack, AAC,
ATRAC, dan lossy Windows Media Audio (WMA).
Sample Rate dan Bit Bepth
Sample rate adalah banyaknya jumlah sample(bentuk Frekuensi) yang di ambil
dalam satuan waktu (detik) dari signal yang diterima dalam bentuk terus-menerus
(Continuous Signal) menjadi signal yang terpisah (Discrete Signal)., atau dalam
bahasa sederhana adalah batas frekuensi yang dapat dikirim perdetiknya.
Tingkat sampling yang umum digunakan pada Audio Digital adalah 44,1 kHz, 48
kHz, 88,2 kHz, 96 kHz, dan 192 kHz. Untuk standar Audio CD, menggunakan
tingkatan Sampling 44,1 kHz (44100 Hz). Alasan kenapa Audio CD menggunakan
sampling rate 44,1 kHz karena batas kemampuan telinga manusia untuk
menangkap frekuensi suara adalah dari 20 Hz sampai 20 kHz, sehingga sample
rate yang paling cocok/Efisien untuk digunakan adalah 44,1 kHz (Nyquist-Shannon
Sampling Theory).
Apa itu Bit Depth ???
Sebelum membahas Bit Depth, kita harus tahu dahulu apa itu bit dan bit rate.
4. Bit adalah satuan data yang di dasari oleh penghitungan bilangan Biner.
Bilangan Biner adalah bilangan yang digunakan untuk proses data di
peralatan eletronik, atau dalam bahasa sederhananya disebut bahasa
mesin.
Bit Rate adalah kecepatan transfer data yang terkompresi di dalam audio
data pada setiap detiknya.
bit depth adalah besarnya data yang terdapat di setiap detiknya.
bit depth adalah ukuran data digital yang anda terima/proses dari proses
konversi dari analog ke digital pada audio converter anda.
Di dalam metode PCM sampling (Pulse-Code Modulation yaitu metode yang
digunakan untuk mewakili sample sinyal analog ke dalam sample digital) , bit
depth akan mempengaruhi signal-to-noise ratio (S / N, yaitu ratio dari besarnya
signal dengan besarnya noise). Ukuran bit depth tidak akan membatasi frequency
range yang sudah di atur melalui Sample rate.
Semakin ditingkatkan bit depth, kesalahan kuantisasi (gelombang sinyal audio)
akan berkurang dan S/N akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Hubungan
antara bit depth dengan S / N yaitu, setiap bit depth meningkat 1-bit maka S / N
akan meningkat 6 dB.
Perbandingan Format File Audio
AAC
Advanced Audio Coding (AAC) merupakan standar format berkas audio
terkompresi. AAC umumnya memiliki kualitas suara yang lebih baik dibandingkan
dengan format populer MP3 dalam bitrate yang sama khususnya pada bitrate di
bawah 100 kbit/s. AAC merupakan format yang umum digunakan ketika
melakukan kompresi CD audio pada Apple iPod dan iTunes (eksensi .m4a). Format
ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG). Sample rate
yang ditawarkan sampai 96 KHz atau dua kali MP3 yang hanya 44 KHz.
5. FLAC
Free Lossless Audio Codec (FLAC) adalah format berkas untuk kompresi data
audio lossless. Sebuah rekaman digital dapat dikompres ke dalam format FLAC
sehingga berukuran lebih kecil, kemudian bila dibutuhkan dapat dikembalikan ke
keadaan semula. Secara rata-rata berkas FLAC berukuran 53% dari ukuran aslinya.
Perangkat lunak FLAC bersifat bebas dan open source. FLAC banyak digunakan
untuk mengedarkan bootleg rekaman konser, dan lebih disukai oleh penggemar
audio karena kualitasnya lebih tinggi daripada mp3.
MP4A
MPEG-4 sub-bagian 14 atau lebih dikenal sebagai MP4 adalah salah satu format
berkas pengodean suara dan gambar/video digital yang dikeluarkan oleh sebuah
organisasi MPEG. Ekstensi nama berkas jenis MPEG-4 ini banyak menggunakan
.mp4, dan merupakan pengembangan dari format QuickTime dari komputer
Apple.
MP3
MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu format
berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun bersifat
lossy) sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini
dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3
memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit
yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk
menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia.
OGG
Ogg adalah format pemuat berkas video dan audio standar terbuka bebas yang
dipelihara oleh Xiph.Org Foundation. Para pencipta format Ogg mengaku bahwa
format ini tidak dibatasi oleh paten perangkat lunak dan dirancang untuk
menyediakan streaming dan manipulasi yang efisien terhadap multimedia digital
bermutu tinggi.
6. Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat memultiplekskan
sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan terpisah untuk audio,
video, teks (seperti terjemahan film), dan metadata.
WMA
Windows Media Audio merupakan format kompresi audio yang dikembangkan
oleh Microsoft sebagai saingan dari format file MP3
WAV
WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format
merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan
IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format
IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun
AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV
dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV
merupakan audio yang tidak terkompres.
Mencoba menganalisa sederhana dengan menggunakan suatu file Audio yang
kemudian dapat menghasilan tabel berikut:
No Format Size
(MB)
Bit Rate Sample Rate Kualitas
(Audio)
1 .aac 3.92 129 Kbps 44100 Baik
2 .flac 30.7 983 Kbps 44100 Sangat Baik
3 .mp4a 4.00 125 Kbps 44100 Baik
4 .mp3 4.00 128 Kbps 44100 Baik
5 .ogg 13.6 499 Kbps 44100 Baik
6 .wma 4.03 128 Kbps 44100 Baik
7 .wav 44.1 1411 Kbps 44100 Sangat Baik
7. File Video
Frame Rate
film atau video itu, adalah kumpulan gambar. Kumpulan gambar yang terlihat
realistik dan bisa dipercaya, yang ketika semakin banyak gambar dan semakin
cepat transisi antara satu gambar dengan gambar berikutnya, semakin nyata
gerakan dari gambar-gambar tadi.
Frame rates adalah ukuran kecepatan frame/gambar yang ditunjukkan per
detiknya, satuannya frame per second (fps).
Semakin tinggi nilai frame rate per second maka gambar akan semakin
terlihat nyata.
BITRATE
bitrate adalah:
Banyaknya bit yang diproses setiap detik oleh sebuah file video ketika video itu
diputar.
Biasanya satuannya kilobit per detik (Kbps) atau megabit per detik (Mbps).
Tabel di bawah adalah contoh bitrate yang direkomendasikan oleh Youtube.
8. Semua media yang berbasis data digital pada prinsipnya hanyalah kumpulan bit
(unit terkecil dari semua data di dalam komputer). Kumpulan bit inilah yang
menjadikan kita bisa melihat gambar, suara, teks, video…di PC, internet,
smartphone, atau media digital lainnya.
Bit itu sendiri cuma punya dua nilai: 1 atau 0. Tapi dari 1 dan 0 ini, komputer bisa
menyusunnya menjadi apa pun.. dan menampilkannya di layar.
Contoh sederhana.. ketika sebuah foto ditampilkan, pada dasarnya komputer
hanya merekonstruksi susunan bit (yang sudah dibuat oleh kamera digital atau
scanner) ke layar.
Memang kita melihatnya seolah-olah instan (tanpa jeda). Seakan-akan gambar itu
sudah ada di sana. Tapi sebenarnya, PC membutuhkan waktu untuk
merekonstruksinya. Hanya saja saking cepatnya, mata kita tidak mampu melihat
prosesnya.
(Bukankah ketika kamu membuka halaman web dengan banyak gambar saat
internet kamu lambat butuh waktu?)
Sekarang bayangkan…video itu adalah kumpulan gambar (frame) yang berganti-
ganti setiap sepersekian detik (ingat frame rate). Otomatis, sekumpulan bit akan
terus diproses selama video itu diputar.
9. Pengaruh bitrate terhadap kualitas dan ukuran file
Kita ambil contoh format 720p.
Dalam tabel di atas, kamu bisa lihat bahwa format 720p (1280 x 720 piksel),
Youtube merekomendasikan bitrate 5 Mbps.
Apa akibatnya kalau nilainya kita set lebih rendah dari itu dan lebih tinggi dari itu?
Gambar di bawah adalah perbandingan 3 hasil export terhadap file DSLR 720p (25
fps) dengan 3 bitrate yang berbeda: 1 Mbps, 5 Mbps, dan 10 Mbps.
Bisa kamu lihat bahwa bitrate 1 Mbps untuk 720p kualitasnya sangat buruk.
Sementara 5 Mbps dan 10 Mbps hampir tidak terlihat bedanya.
Maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa 5 Mbps adalah nilai yang cukup
untuk mengeksport 720p dengan kualitas yang baik.
Lalu perhatikan ukuran file ketiganya (durasi yang saya pakai hanya 10 detik-an).
Semakin tinggi bitrate, semakin besar juga file-nya.
10. konsekuensI BITRATE :
Mengubah bitrate tidak akan memperbaiki kualitas video yang awalnya
sudah buruk
Menaikkan bitrate akan memperbesar file
Menaikkan bitrate harus memperhatikan alat pemutarnya, mampu atau
tidak
Menurunkan bitrate bisa memperkecil file, tapi kualitas akan turun
Bitrate konstan vs bitrate berubah-ubah
CBR (Constant bitrate)
VBR (Variable bitrate)
Kata “constant” pada CBR artinya bahwa sepanjang video itu diputar, bitrate nya
selalu konstan. Tidak peduli apakah gambar yang sedang tampil itu hitam
seluruhnya atau menampilkan gambar yang kompleks (seperti keramaian orang),
bitrate nya tidak berubah.
Sedangkan “variable” pada VBR artinya sepanjang video itu diputar, bitrate nya
akan berubah-ubah tergantung kondisi gambarnya. Pada gambar sederhana,
bitrate nya akan rendah, tapi pada gambar yang kompleks, bitrate nya akan tinggi.
Maka setting-an bitrate pada CBR dan VBR akan berbeda. Pada VBR kamu harus
menentukan target bitrate dan maximum bitrate, karena nilainya akan bervariasi
di antara dua nilai itu ketika videonya diputar.
Mana yang lebih baik: CBR atau VBR?
11. Untuk situasi yang umum, VBR lebih baik. Karena video itu akan menyesuaikan
bitrate dengan kondisi gambarnya. Kualitasnya bisa dipertahankan sepanjang
video dan filenya akan relatif lebih kecil dibanding CBR. Karena tidak perlu
memboroskan bit ketika gambarnya sederhana (misalnya layar hitam saat fade in
fade out).
Sedangkan kalau kamu menggunakan CBR.. gambar-gambar yang terlalu
kompleks kualitasnya akan turun dibanding gambar yang sederhana, karena dia
harus mempertahankan bitrate.
Jadi bisa dibilang: dalam CBR, bitrate itu semacam budget. Kamu harus cukup
dengan ‘budget bit’ sekian.
CBR diperlukan pada situasi khusus di mana kelancaran penayangan paling utama.
Broadcast tayangan televisi contohnya. Tayangan televisi mengutamakan
lancarnya tranmisi. Karena itu bitrate dibuat konstan, karena tidak mau
mengambil resiko bitrate meninggi yang menyebabkan tayangan terganggu
karena pemancarnya tidak kuat menerima sinyalnya.
Maka pada kamera-kamera broadcast, biasanya format-format videonya berupa
CBR.
Jenis-jenis Format File Video
1. Format MP4
MP4 adalah salah satu format berkas pengodean suara dan gambar atau video
digital yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi MPEG Ekstensi nama berkas jenis
MPEG-4 ini banyak menggunakan mp4, dan merupakan pengembangan dari
format QuickTime dari komputer Apple.
Kesimpulan:
File MP4 umumnya digunakan mengandung MPEG-4 media, termasuk tidak hanya
MPEG-4 audio atau video, tetapi juga MPEG-4 presentasi. Ketika presentasi
lengkap atau sebagian disimpan dalam sebuah file MP4, ada struktur khusus
dokumen yang di presentasi.
12. 2. Format MPEG
MPEG ( Motion PEG) adalah codec video yang mengompres masing-masing frame
sebagai JPEG yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage.
Sebaliknya pada video MPEG, kualitas menurun apabila ada banyak gerakan di
footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file yang besar. MPEG adalah
format kompresi yang distandarisasi oleh Moving Picture Experts Group (MPEG),
yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan organisasi.
Standard-standard tersebut adalah :
1. MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video.
Merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352
x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang kurang
baik. Ini juga termasuk format audio MP3.
2. MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas
siaran televisi.
3. MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi
kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.
4. MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights
Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan
codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.
5. MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan
multimedia.
6. MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
3. Format FLV ( Flash Video )
FLV adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirimkan video
melalui internet mengunakan Adobe Flash Player. Awal diproduksi oleh
Macromedia versi 6-10. Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF
file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe System dan
didukung dalam Adobe Flash Player. Audio dan Video FLV data dalam diencode
dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format
file FLV didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan
13. Flash Playaer 9 Update 3. Format FLV memiliki ukuran yang lebih kecil dari AVI
dan MOV, tetapi lebih besr dari format SWF dan MPEG.
Kesimpulan:
FLV merupakan format file yang digunakan untuk mengirim video melalui internet
mengunakan Adobe Flash Player. Ada dua format file video yang berbeda
didefinisikan oleh Adobe System dan didukung dalam Adobe Flash Player
4. Format AVI ( Audio Video Interleaved )
Avi adalah format video yang paling populer, karna kualitas gambar yang di
berikan sangat baik. AVI sendiri diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992
sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya sebagai format
multimedia yang menYauaikan antara audio dengan video. File AVI menyimpan
data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya berupa container
dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas
dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec yang digunakan
adalah MPEG, Divx atau WMV, untuk melihatnya bisa dengan klik kanan file pilih
Properties lalu klik Summary.
Karakteristik umum:
1. Kualitas gambar bagus
2. File size sesuai kualitas gambar
Kesimpulan:
File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya
berupa kontainer dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai
codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec
yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.
5. Format 3GP
3Gp adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh Third
Generation Partnership Project untuk 3G UMTS jasa multimedia. Yang digunakan
14. di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G. Ukuran-nya
pun lebih kecil dari pada AVI dan MPEG. 3GP adalah format file video dan audio
yang umumnya berjalan pada ponsel yang memiliki dukungan video capture.
Format video 3GP dapat menampung stream video MPEG-4 dan H.263. Untuk
audio, format file ini menampung stream audio bertipe AMR dan AAC.
Karakteristik umum:
1. File kecil
2. Kualitas rendah
3. Digunakan untuk handphone
Kesimpulan:
3GP (3GPP format file) adalah sebuah multimedia container format yang
ditetapkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa
multimedia. Yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada
beberapa 2G dan 4G telepon.
MTS
File MTS adalah video yang disimpan dalam format Definisi Tinggi Pengkodean
Video Lanjutan (AVCHD). Ini adalah format video standar yang digunakan oleh
banyak camcorder HD Sony dan Panasonic. Ini juga digunakan untuk menyimpan
video definisi tinggi pada cakram Blu-ray.
MTS adalah kependekan dari "MPEG Transport Stream." Format AVCHD (ADVANCE
VIDEO CODING HIGH DEFINITION) dibuat oleh Sony dan Panasonic pada tahun
2006. Oleh karena itu, sebagian besar camcorder HD Sony dan Panasonic dilengkapi
dengan perangkat lunak yang dapat membuka dan mengedit file MTS. Banyak
program pihak ketiga yang dapat membuka dan memutar file video MTS juga.
15. PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)
AUDIO
Audacity (Win & Mac) (DAW)
Adobe Audition (Win & Mac)(DAW)
Logic Pro X (Mac) (DAW)
Reaper (wiN & Mac) (daw & midi sequencer)
Ableton Live (wiN & Mac) (daw & midi sequencer)
FL Studio (wiN & Mac) (daw & midi sequencer)
Presonus Studio One (Win & Mac) DAW
Avid Pro Tools (Win & Mac) DAW
Steinberg Nuendo & Cubase (Win & Mac) DAW
VIDEO
Cyberlink PowerDirector
Wondershare Filmora
Windows Movie Maker (Video Editor)
Corel Video Studio
Sony Vegas Pro
Grass Valley EDIUS
Adobe Premiere Pro
Pinnacle Studio
Avid Xpress Pro
Final Cut Pro X