Analisis media massa di Indonesia menunjukkan adanya perbedaan gaya penulisan dan sudut pandang berita di setiap media, seperti detik.com yang memiliki pemilik dengan hubungan dekat dengan presiden sehingga cenderung pro-pemerintah, sedangkan tempo.co lebih netral dengan menyajikan berita dan analisis. Kaitan kepemilikan media dengan berita yang ditayangkan menunjukkan pengaruh terhadap objektivitas informasi yang disampaikan kepada publik.
1. Managemen Public Relation
I. Perbedaan antara media periklanan dan media pulik relation , serta contoh media
pr.
A. Perbedaan dari pengertiannya :
Media periklanan : adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk
mengantakan dan menyebarluaskan pesan-pesan iklan. Jenis media iklan dibagi
menjadi 2 yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik.
Media public relation adalah aktivitas komunikasi Publik relation/ Humas
untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka
pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang.
B. Perbedaan dari jenis, bentuk, dan contohnya.
1. Media periklanan memiliki tiga kategori : media iklan cetak, media iklan
elektronik dan media iklan luar ruangan.
Jenisnya dibagi dua yaitu: media lini atas dan media lini bawah.
Contoh media lini atas:
a. Media iklan cetak :
Tabloid, majalah, surat kabar.
b. Media iklan elektronik
tanyangan iklan di televise, radio, bioskop.
c. Media iklan luar ruangan
Billboard, balon
Contoh media lini bawah : pamflet, brosur, poster.
2. Media PR
Bentuk media PR
1). MEDIA HUMAS INTERNAL
a. Jurnal internal
b. Papan pengumuman
c. Kaset Video
d. Stasiun Radio sendiri
2. e. Jaringan telepon internal
f. Kotak saran
g. Intensif bicara
h. Siaran umum
i. Obrolan langsung
j. Dewan pekerja
2). MEDIA-MEDIA HUMAS EKSTERNAL
a. Media eksternal
b. Media Audiovisual
c. Literatur edukatif
d. Komunikasi lisan
e. Pameran
f. Seminar
g. Sponsor
Jenis Media Lini atas :
a. Media cetak yang bersifat komersial (news media), misalnya kabar
harian, tabloid, majalah hiburan atau hiburan yang terbitnya secara
berkala mingguan dan bulanan dan di baca oleh masyarakat umum.
b. Media elektronik seprti halnya Radio dan TV, Radio niaga lainnya
yang mempunyai pendengar atau jumlah luas.
Jenis Media Lini Bawah
a. Prensentasi pengenalan , presentasi untuk pendidikan atau tujuan
bisnis, sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada publik atau
konsumennya, termasuk mengadakan
Cotoh : Seminar, Special event ( acara khusus), Diskusi, Berdialog,
Rapat
b. Peduli kepada masyarakat sekitarnya semisal ikut program sosial,
menyumbangkan masyarakat yang terkena musibah bencana alam, dan
sebagainya.
3. c. Pameran (exhibitions), pada event – event tertentu lainnya, semua
merupakan upaya peningkatan pengenalan, promosi dan publikasi
produk tertentu.
d. Penjualan secara langsung dengan menawarkan produk kepada
konsumennya (door to door, direct mail, and selas letter offer)
e. Membentuk alat pendukung Humas : promosi atau berbentuk barang
cetakan (as a promotion tool and printed material) yang dipergunakan
untuk mendukung publikasi dan pengenalan (awereness), diantaranya
sebagai berikut :
i. Suplement, advertorial (artikel sponsor), periklanan humas,
sponsorship (penyokong acara) sebagainya.
ii. Booklet, sticker, banner, spanduk, umbul – umbul dan pamflet.
iii. Post card, calender, suplement publications, direct mail.
iv. Surat berkop perusahaan / lembaga, logo, brands name, serta
membuat kartu nama (name card bussines) untuk membangun
relasi atau kenalan banyak sebanyak mungkin.
v. Komunikasi melalui faxmili, teleks, dan telepon.
vi. Komunikasi elektronik atau E – mail, misalnya internet,
computerin line dan direct telepon. (Ruslan 2010:198)
4. Media Understanding
Analisis media massa di Indonesia baik media cetak atau elektronik. Kaitan antara berita
yang ditayangkan dengan kepemilikan media tersebut.
Analisis media elektronik Tribunnews.com ; detik.com ; dan tempo.co
Berita 1 :
Kabinet Jokowi JK
Pesan Jokowi ke Jaksa Agung Prasetyo: Penegakan Hukum Harus Ditingkatkan
Kamis, 20 November 2014 18:01 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melantik HM
Prasetyo menjadi Jaksa Agung, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/11/2014) sekitar pukul
15.30 WIB. HM Prasetyo diangkat Jokowi menjadi jaksa Agung sesuai dengan keputusan
presiden (Keppres) nomor 131 tahun 2014.
Presiden Jokowi pun menitipkan pesan khusus kepada jaksa Agung yang baru dilantik
tersebut.
"Penegakan hukum harus ditingkatkan," ujar Prasetyo.
Untuk itu, dia akan mengajak seluruh jajaran kejaksaan dari level terendah hingga petinggi
untuk meningkatkan kinerjanya. Khususnya pengungkapan kasus-kasus korupsi yang tengah
dan akan diungkap kejaksaan.
"Kita akan bekerja keras. Bekerja, kerja dan bekerja," tegasnya.
Selain itu, agenda reformasi birokrasi menurutnya akan tetap menjadi salah satu Program
prioritasnya menjadi jaksa Agung. "Itu menjadi komitmen kita bersama," jelasnya.
Berita 2
Ini Pesan Presiden Jokowi ke Jaksa Agung Soal Eksekusi Mati
Septiana Ledysia - detikNews
5. Jakarta - Presiden Jokowi ternyata telah menitipkan pesan untuk Jaksa Agung HM Prasetyo
mengenai eksekusi untuk narapidana mati. Menurut Jaksa Agung HM Prasetyo, presiden
meminta agar eksekusi segera dilakukan jika memang syarat-syarat sudah terpenuhi.
"Kalau memang sudah terpenuhi peryaratannya untuk dieksekusi ya dieksekusi," ujar
Prasetyo kepada wartawan, Kamis (18/12/2014).
Prasetyo menjelaskan, bahwa tidak semata-mata jika dikatakan akan dieksekusi dan besok
langsung dilakukan. Semua ada prosesnya dan terkadang publik tidak mengerti.
"Semua ada prosesnya dan sampai saat ini proses masih berjalan," terangnya.
Apakah presiden meminta narapidana narkotika didahulukan?
"Sekarang yang pasti kata presiden kita harus memerangi kejahatan narkotika. Karena grasi
tidak akan diberikan ke narapidana narkotika. Itu sinyal perang terhadap narkotika," ujar
Prasetyo.
Prasetyo menambahkan, penyalahguna narkotika saat ini mencapai empat juta orang dan
tahun depan diperkirakan bisa menjadi lima juta. Dari jutaan orang tersebut sehari bisa 30
orang meninggal karena narkoba.
"Narkotika sendiri sekarang bukan hanya di kota besar saja tapi di pelosok juga sudah
kedapatan," jelasnya.
Prasetyo menegaskan pihaknya akan menghukum segala pelaku penjualan narkotika.
Sedangkan untuk pengguna akan direhabilitasi.
"Seperti diketahui yang diputuskan pidana mati ini kan kepala-kepalanya. Pengguna itu lebih
diarahkan ke penyembuhan, rehabilitasi. Namun, persoalannya itu tempat rehabilitasi masih
berada di kota-kota besar," tutupnya.
6. Berita 3.
JUM'AT, 21 NOVEMBER 2014 | 06:07 WIB
Pesan Jokowi Buat Jaksa Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung H.M. Prasetyo mendapatkan pesan khusus dari Presiden
Joko Widodo dalam mengemban amanah untuk memimpin Korps Adhyaksa. Prasetyo resmi
dilantik menjadi Jaksa Agung oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 November
2014.
"Jalankan tugas dengan sebaik-baiknya demi bangsa dan negara," kata Prasetyo, seusai
dilantik, menirukan pesan Jokowi. "Penegakan hukum juga harus ditingkatkan," ia
menambahkan. (Baca: Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung)
Menurut Prasetyo, ia akan berupaya mengajak seluruh personel Kejaksaan Agung untuk
meningkatkan kinerja dan berharap semua personel bekerja keras. "Bekerja dan bekerja. Itu
adalah komitmen kami," ujar dia. Namun, Prasetyo enggan berkomentar ihwal apa saja
program yang akan diusungnya di Kejaksaan. "Nanti akan kami sampaikan." (Baca: Jaksa
Agung Prasetyo Janji Independen)
Sebelumnya Prasetyo merupakan politikus Partai NasDem yang menjadi anggota DPR
periode 2014-2019. Prasetyo tak sepenuhnya politikus. Sebelum menjadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Prasetyo juga seorang jaksa. Ia pernah menjabat sebagai Jaksa Agung
Muda Pidana Umum tahun 2005-2006 serta pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Selatan. (Baca: Jaksa Agung Baru Mundur dari NasDem)
Selama menjadi jaksa, tak ada rekam jejak yang menonjol dari pria yang diusung oleh Ketua
Umum NasDem Surya Paloh itu. Hal ini membuat kompetensi Prasetyo diragukan oleh
lembaga-lembaga antikorupsi, seperti Indonesia Corruption Watch. Sebelumnya, selain
Prasetyo muncul beberapa nama calon Jaksa Agung seperti Kepala Pusat Pelaporan dan
7. Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf dan dari internal Kejaksaan Widyo Pramono
dan Andhi Nirwanto. (Baca juga:Jadi Jaksa Agung, Prasetyo Belum Mundur dari DPR)
Analisis:
Dari ketiga berita diatas yang menjadi pembeda diantaranya adalah:
a. Gaya penulisan:
Penulisan judul,
isi,
kalimat yang digunakan,
konteks,
opini,
perspective,
sumber.
b. Kaitan berita yang ditayangkan dengan pemilik,
Pembahasan :
Pemilik detik.com adalah Chairul Tanjung. Dimana orang ini memiliki hubungan yang
sangan dekat dengan jokowi oleh karena pada masa Megawati saat menjabat sebagai presiden
merupakan salah satu anak emasnya Mega.
Pemilik tribunnews