RPP 2. Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris).doc
1. KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : _______________________________
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Nama Guru : _______________________________
NIP / NIK : _______________________________
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 32 JP (@ 45 Menit)
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menerapakan Perlengkapan
Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
4.2 Memasang Perlengkapan
Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
3.2.1 Merinci macam-macam sistem kelistrikan
tambahan
3.2.2 Menjelaskan prinsip Kerja sistem kelistrikan
tambahan
4.2.1 Menggunakan perlengkapan kelistrikan
tambahan (Asesoris)
C. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris),
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memasang Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual
dapat diamati dengan indera
atau alat
Sistem kelistrikan
Daytime Running Light / DRL)
Lampu kabut
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem power mirror
Sistem engine immobilizer
Materi Konseptual
Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
Materi Prinsip
Generalisasi hubungan antar
konsep-konsep yang saling
terkait
Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
Materi Prosedural
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip
Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
Model : Problem Based Learning
4. F. Alat dan Media Pembelajaran
Vidio Pembelajaran.
Slide Powerpoint.
LCD Proyektor.
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M
1
M
2
M
3
M
4
M
5
Pendahuluan
Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Rasa ingin
tahu
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Literasi
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
5. Inti
Stimulus
Guru menampilkan
tayangan tentang
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan
Identifikasi
masalah
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan
Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Pengumpulan
data
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Siswa menggali
informasi tentang
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Pembuktian
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
6. secara berkelompok.
Menarik
kesimpulan
Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan
Penutup
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
Pembelajaran Kedua
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M M M M M
7. Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan
Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Rasa ingin
tahu
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Literasi
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti
Stimulus
Guru menampilkan
tayangan tentang
Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
Identifikasi
masalah
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
8. Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Pengumpulan
data
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Siswa menggali
informasi tentang
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Pembuktian
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik
kesimpulan
Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Prinsip
Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
9. Penutup
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
10. Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang
Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Catatan Kepala Sekolah
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
11. Lampiran
Materi Pembelajaran
Sistem Kelistrikan Tambahan
1. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL)
DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan
lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati
terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara
sudah menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika intensitas nyala lampu disamakan antara
siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu tidak akan awet oleh karena itu
sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya saat
dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.
Sistem lampu pengendaraan siang hari
Sistem lampu kabut depan dan belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk
penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar tersendiri jika
saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung
menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah
jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga
secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian
kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.
Sistem power mirror
Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion
sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel
pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa
tipe kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah. Power
mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci kontak.
12. Sistem engine immobilizer
Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat.
Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja
yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya
pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan
sistem pengapian.
Transponder chip
(ID code)
Kunci
kontak Transponde
r key
amplifier
Engine
ECU
Transponder
key ECU
Engi
ne
ECU
Busi
Injector
Transponder key
coil Saklar
courtesy
pintu
Engine immobilizer
Pompa injeksi
Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
Sistem power mirror
Sistem power mirror terdiri dari komponen:
Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja Saklar
ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion kanan dan
kiri
Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca
Kaca spion dan tuas penggerak
Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror
13. Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada saklar
power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R (Right) untuk
memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih selanjutnya ada
saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan
dan kiri.
Cara kerja power mirror
Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh saklar
power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror akan
menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama saklar
power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang menuju motor dibalik dengan cara
menekan saklar power mirror pada sisi yang berkebalikan maka gerakan dari pengaturan
kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol
langsung pada sisi pengemudi.
Sistem lampu pengendaraan siang hari
DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan
keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa
model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala
pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang
hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya mengurangi intensitas penerangan lampu
saat sistem ini bekerja.
Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor
Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.
Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada
lampu besar.
Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan
kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang
mengalir ke tiap lampu berkurang.
Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL.
Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem
DRL beroperasi.
Cara kerja sistem penerangan siang hari
Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk
rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja.
Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan menuju
lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah
sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan
pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan
sakalr dim berada pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke
DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.
Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL
membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus
selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu
kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan menuju massa tanpa melalui
resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun
14. saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan tetap menyala
secara normal.
Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal
Sistem lampu kabut depan dan belakang
Cara kerja lampu kabut depan dan belakang
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut,
relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju
massa. Lampu kabut depan dan lampu indikator menyala.
Cara kerja lampu kabut belakang
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut,
relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju
massa. Saat yang sama. Arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu
belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut
belakang. Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala.
Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu.
Ketika saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi
menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi
lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi HEAD.
Fungsi atau listrik.
Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol
lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan maka
sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu.
Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai
15. lampu kepala dan lampu belakang. Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke
masing-masing relai lampu kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu
depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi
di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan
sehingga lampu depan dan belakang mati.
Engine immobilizer
Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil,
transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine
immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder
key dan ada yang terpisah.
Komponen engine immobilizer
Komponen engine immobilizer
Kunci kontak (Transponder chip terpasang)
Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap
medan magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci
kontak. Akibatnya transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat dibaca.
Transponder key coil
Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak dan
menerima kode dari kunci.
Transponder key amplifier
• Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier
mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan
menghasilkan medan magnet.
• Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke
transponder key ECU.
Transponder key ECU
• Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key amplifier dan
menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selanjutnya sinyal
hasil pemeriksaan akan diteruskan ke engine ECU.
• Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.
Engine ECU
16. Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan atau
mematikan mesin.
Saklar pencegah kunci tertinggal
Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya atau tidak
dan mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.
Lampu indikator keamanan
Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif atau
tidak. Jika aktif lampu akan menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)
Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak
posisi ACC atau LOCK
Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik
transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem
dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu indikator keamanan menyala.
Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas
17. Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci
Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci
tertinggal tidak bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine
immobiliser bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)
Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU
Menonaktifkan engine immobiliser system
Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode ID
dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder key ECU.
Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode ID yang sudah
terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine
ECU menggunakan jalur komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk
menonaktikan engine immobilizer. Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan
bakar tidak terkunci.
Menonaktifkan engine immobilizer
Mematikan lampu indikator keamanan
Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan
lampu kontrol indikator keamanan padam..
18. Gangguan dan Pemeriksaan
Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan
tambahan
Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi
Saat jalan gelap lampu
kepala tidak menyala
Sensor kontrol lampu
otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar
rem parkir tidak ada
Relai utama DRL rusak
Relai DRL rusak
Unit pengontrol lampu rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa sensor
Periksa sinyal dari alternator
atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa
relai DRL Periksa unit
pengon- trol lampu
Perbaiki seperlunya
Saat jalan terang lampu
kepala tetap menyala
Sensor kontrol lampu
otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar
rem parkir tidak ada
Relai utama DRL rusak
Relai DRL rusak
Unit pengontrol lampu rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa sensor
Periksa sinyal dari alternator
atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa
relai DRL Periksa unit
pengon- trol lampu
Perbaiki seperlunya
Lampu kabut tidak
menyala
Sekering FOG putus Saklar
lampu kabut rusak
Saklar kontrol lampu rusak
Lampu kabut putus
Rangkaian kabel rusak
Ganti sekering
Periksa saklar lampu kabut
Periksa saklar kontrol lampu
Ganti lampu kabut
Perbaiki seperlunya
Kunci kontak ditarik,
lampu indikator keaman-
an tidak menyala
Lampu indikator keamanan putus
Transponder key ECU tidak
bekerja
Saklar peringatan kunci
tertinggal tidak bekerja
Rangkaian kabel rusak
Ganti lampu indikator
keamanan
Periksa transponder key
ECU
Periksa saklar peri- ngatan
kunci terting- gal
Perbaiki seperlunya
Power mirror tidak
bekerja
Sekering ACC putus
Saklar power mirror rusak
Mekanisme kaca spion
rusak
Rangkaian kabel rusak
Ganti sekering dan periksa
hubungan singkat
Periksa saklar Perbaiki
seperlunya
Perbaiki seperlunya
19. Power mirror bekerja
tidak normal
Saklar power mirror rusak
Mekanisme kaca spion
rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa saklar Perbaiki
seperlunya
Perbaiki seperlunya
Referensi
https://www.scribd.com/doc/229071702/Bab-13-Sistem-Kelistrikan-Tambahan-Asesoris
20. Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Sikap
spiritual
Sikap sosial Jumlah
Skor
Mensyukuri
1-4
Jujur
1-4
Kerja sama
1-4
Harga diri
1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
a. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
21. • Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
3. Sikap Harga diri
Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi Kisi Soal Uraian
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.2 Menerapakan
Perlengkapan
Kelistrikan
Tambahan
(Asesoris)
XI / 1 Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahann
Pengetahuan
(C1)
Merincim
macam-macam
sistem
kelistrikan
tambahan.
Menjelaskan
prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
tambahan
Uraian 1,2,3
Prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
Tambahan
Pemahaman
(C2)
Uraian
4,5
22. Soal Uraian :
1. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan!
2. Apakah fungsi:
Sistem lampu pengendaraan siang hari
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem power mirror
Engine immobilizer system
3. Sebutkan komponen:
a) Sistem lampu pengendaraan siang hari
b) Sistem kontrol lampu otomatis
c) Sistem power mirror
d) Engine immobilizer system
4. Gambarkan rangkaian:
a) Sistem lampu pengendaraan siang hari
b) Sistem kontrol lampu otomatis
c) Sistem power mirror
d) Engine immobilizer system
5. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada sistem power mirror?
Pedoman Penskoran Soal Uraian :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN SKOR
1. Jawaban :
Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)
Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem power mirror
Sistem engine immobilizer
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawaban :
Fungsi:
Sistem lampu pengendaraan siang hari : DRL ( Daytime Running Light)
system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada
siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati
terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga
beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini.
Sistem kontrol lampu otomatis : Sistem kontrol lampu otomatis
memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila
kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah
jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang.
Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan
belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya
yang cukup dari lingkungan sekitarnya.
Sistem power mirror : Sistem power mirror memungkinkan pengemudi
mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik
melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat
diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri.
Engine immobilizer system : Engine immobilizer system terdiri dari
transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier,
23. transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer
system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan
transponder key dan ada yang terpisah
SKOR MAKSIMUM 30
3. Jawaban :
Sistem lampu pengendaraan siang hari komponenya adalah : switch atau
saklar DRL, fuse, relay.
Sistem kontrol lampu otomatis komponenya adalah : Sensor/Tranduser,
Kontroler, Aktuator,
Sistem power mirror komponenya adalah : Saklar power mirror, Motor
elektrik mirror, kaca spion dan tuas penggerak.
Engine immobilizer system komponenya adalah : Transponder chip atau ID
code, Kunci kontak dimana transponder chip terpasang, Transponder key
coil, Transponder key amplifier, Transponder key ECU, Engine ECU, Saklar
pencegah kunci tertinggal, Lampu indikator keamanan.
SKOR MAKSIMUM 10
4. Jawaban :
Gambarkan rangkaian :
Sistem lampu pengendaraan siang hari.
Sistem kontrol lampu otomatis,
Sistem power mirror
24. Engine immobilizer system
SKOR MAKSIMUM 40
5 Jawaban :
Langkah perbaikan dilakukan pada sistem power mirror:
Sekering ACC putus , Ganti sekering dan periksa hubungan singkat
Saklar power mirror rusak , Periksa saklar
Mekanisme kaca spion rusak
Rangkaian kabel rusak
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kurikulum : 2013
Kelas : XI
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
25. KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.2 Menerapakan
Perlengkapan
Kelistrikan
Tambahan
(Asesoris)
XI / 1 Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahann
Pengetahuan
(C1)
Merincim
macam-macam
sistem
kelistrikan
tambahan.
Menjelaskan
prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
tambahan
Uraian 1,2,3
Prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
Tambahan
Pemahaman
(C2)
Uraian
4,5
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !
1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,system
yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah:
a. Sistem pengapian
b. Sistem pengisian
c. Sistem pemindah tenaga
d. Sistem penerangan
e. Sistem starter
2. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah:
a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busi
b. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busi
c. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busi
d. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busi
e. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi
3. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali:
a. Bateray
b. Lampu
c. Distributor
d. Kondensor
e. Busi
4. Didalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu:
a. Primer dan resistor
b. Sekunder dan resistor
c. Positif dan negative
d. Seri dan parallel
e. Primer dan sekunder
5. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk:
a. Menaikan tegangan dari bateray
b. Menurunkan tegangan dari bateray
26. c. Menstabilkan tegangan dari bateray
d. Mengecilkan tegangan dari bateray
e. Mengalirkan tegangan dari bateray
6. Didalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal:
a. 1 teminal
b. 2 terminal
c. 3 terminal
d. 4 treminal
e. 5 terminal
7. Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:
a. Terminal positif,negative dan R
b. Terminal positif,negative dan B
c. Terminal positif,negative dan S
d. Terminal possitif,negative dan T
e. Terminal positif,negative dan
8. Proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses
a. Elektrik
b. Elektrodinamik
c. Elektroinduction
d. Elektromagnetik
e. Elektronika
9. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam
kondisi:
a. Membuka sebagian
b. Menutup sebagian
c. Membuka dan menutup
d. Membuka
e. Menutup
10. Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell:
a. Besar
b. Kecil
c. Tetap
d. Berubah
e. Jawaban a,b,c dan d salah
Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN
SKOR
Benar Salah
1 Jawaban : A 1 0
2 Jawaban : C 1 0
3 Jawaban : B 1 0
4 Jawaban : E 1 0
5 Jawaban : A 1 0
6 Jawaban : C 1 0
7 Jawaban : B 1 0
27. 8 Jawaban : D 1 0
9 Jawaban : E 1 0
10 Jawaban : B 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0
C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Soal Praktek
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
No Komponen/Sub Komponen
Pencapaian Kompetensi
Tidak
Ya
CK
7,0-7,9
K
8,0-8,9
SK
9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and equipment
1.3 Persiapan buku manual
Memeriksa,menyetel serta memperbaiki
kelistrikan tambahan kendaraan ringan.
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
kelistrikantambahan kendaraan ringan.
Sikap kerja
a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100
Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
28. Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100
Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100
Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu
berakhir
85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU
Pengolahan Nilai Keterampilan :
Nilai Praktik(NP)
Persiapan
Proses dan
Hasil Kerja
Sikap
Kerja
Waktu ∑ NP
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
29. Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimum
.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.