SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : _______________________________
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Nama Guru : _______________________________
NIP / NIK : _______________________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 32 JP (@ 45 Menit)
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menerapakan Perlengkapan
Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
4.2 Memasang Perlengkapan
Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
3.2.1 Merinci macam-macam sistem kelistrikan
tambahan
3.2.2 Menjelaskan prinsip Kerja sistem kelistrikan
tambahan
4.2.1 Menggunakan perlengkapan kelistrikan
tambahan (Asesoris)
C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris),
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memasang Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual
dapat diamati dengan indera
atau alat
 Sistem kelistrikan
 Daytime Running Light / DRL)
 Lampu kabut
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Sistem engine immobilizer
Materi Konseptual
Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
 Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
Materi Prinsip
Generalisasi hubungan antar
konsep-konsep yang saling
terkait
 Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
 Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
Materi Prosedural
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip
 Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning
F. Alat dan Media Pembelajaran
 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.
G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M
1
M
2
M
3
M
4
M
5
Pendahuluan
 Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
 Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Disiplin
 Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.

 Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Rasa ingin
tahu
 Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung

 Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Literasi
 Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.

Inti
Stimulus
 Guru menampilkan
tayangan tentang
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan

 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan
Identifikasi
masalah
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan
 Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
Pengumpulan
data
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan
 Siswa menggali
informasi tentang
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan

Pembuktian
 Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan

 Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru

secara berkelompok.
Menarik
kesimpulan
 Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan

 Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Macam-macam
Sistem Kelistrikan
Tambahan

 Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru

 Siswa menyimpulkan
materi tentang
Perawatan Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahan

Penutup
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
 Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
 Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
Pembelajaran Kedua
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M M M M M
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan
 Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
 Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Disiplin
 Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.

 Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Rasa ingin
tahu
 Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung

 Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Literasi
 Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.

Inti
Stimulus
 Guru menampilkan
tayangan tentang
Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan

 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
Identifikasi
masalah
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan
 Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
Pengumpulan
data
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan
 Siswa menggali
informasi tentang
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan

Pembuktian
 Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan

 Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.

Menarik
kesimpulan
 Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Prinsip Kerja
Sistem kelistrikan
Tambahan

 Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Prinsip
Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan

 Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru

 Siswa menyimpulkan
materi tentang
Prinsip Kerja Sistem
kelistrikan Tambahan

Penutup
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
 Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
 Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang
Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Catatan Kepala Sekolah
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran
Materi Pembelajaran
Sistem Kelistrikan Tambahan
1. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL)
DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan
lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati
terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara
sudah menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika intensitas nyala lampu disamakan antara
siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu tidak akan awet oleh karena itu
sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya saat
dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.
Sistem lampu pengendaraan siang hari
Sistem lampu kabut depan dan belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk
penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar tersendiri jika
saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.
Sistem kontrol lampu otomatis
Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung
menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah
jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga
secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian
kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.
Sistem power mirror
Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion
sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel
pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa
tipe kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah. Power
mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci kontak.
Sistem engine immobilizer
Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat.
Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja
yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya
pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan
sistem pengapian.
Transponder chip
(ID code)
Kunci
kontak Transponde
r key
amplifier
Engine
ECU
Transponder
key ECU
Engi
ne
ECU
Busi
Injector
Transponder key
coil Saklar
courtesy
pintu
Engine immobilizer
Pompa injeksi
Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
Sistem power mirror
Sistem power mirror terdiri dari komponen:
 Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja Saklar
ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion kanan dan
kiri
 Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca
 Kaca spion dan tuas penggerak
 Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror
Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada saklar
power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R (Right) untuk
memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih selanjutnya ada
saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan
dan kiri.
Cara kerja power mirror
Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh saklar
power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror akan
menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama saklar
power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang menuju motor dibalik dengan cara
menekan saklar power mirror pada sisi yang berkebalikan maka gerakan dari pengaturan
kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol
langsung pada sisi pengemudi.
Sistem lampu pengendaraan siang hari
DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan
keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa
model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala
pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang
hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya mengurangi intensitas penerangan lampu
saat sistem ini bekerja.
 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor
Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.
 Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada
lampu besar.
 Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan
kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang
mengalir ke tiap lampu berkurang.
 Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL.
Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem
DRL beroperasi.
Cara kerja sistem penerangan siang hari
Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk
rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja.
Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan menuju
lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah
sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan
pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan
sakalr dim berada pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke
DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.
Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL
membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus
selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu
kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan menuju massa tanpa melalui
resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun
saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan tetap menyala
secara normal.
Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal
Sistem lampu kabut depan dan belakang
Cara kerja lampu kabut depan dan belakang
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut,
relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju
massa. Lampu kabut depan dan lampu indikator menyala.
Cara kerja lampu kabut belakang
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut,
relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju
massa. Saat yang sama. Arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu
belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut
belakang. Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala.
Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu.
Ketika saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi
menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi
lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi HEAD.
Fungsi atau listrik.
Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol
lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan maka
sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu.
Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai
lampu kepala dan lampu belakang. Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke
masing-masing relai lampu kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu
depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi
di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan
sehingga lampu depan dan belakang mati.
Engine immobilizer
Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil,
transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine
immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder
key dan ada yang terpisah.
Komponen engine immobilizer
Komponen engine immobilizer
 Kunci kontak (Transponder chip terpasang)
Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap
medan magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci
kontak. Akibatnya transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat dibaca.
 Transponder key coil
Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak dan
menerima kode dari kunci.
 Transponder key amplifier
• Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier
mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan
menghasilkan medan magnet.
• Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke
transponder key ECU.
 Transponder key ECU
• Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key amplifier dan
menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selanjutnya sinyal
hasil pemeriksaan akan diteruskan ke engine ECU.
• Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.
 Engine ECU
Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan atau
mematikan mesin.
 Saklar pencegah kunci tertinggal
Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya atau tidak
dan mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.
 Lampu indikator keamanan
Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif atau
tidak. Jika aktif lampu akan menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)
Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak
posisi ACC atau LOCK
Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik
transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem
dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu indikator keamanan menyala.
Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas
Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci
Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci
tertinggal tidak bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine
immobiliser bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)
Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU
Menonaktifkan engine immobiliser system
Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode ID
dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder key ECU.
Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode ID yang sudah
terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine
ECU menggunakan jalur komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk
menonaktikan engine immobilizer. Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan
bakar tidak terkunci.
Menonaktifkan engine immobilizer
Mematikan lampu indikator keamanan
Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan
lampu kontrol indikator keamanan padam..
Gangguan dan Pemeriksaan
Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan
tambahan
Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi
Saat jalan gelap lampu
kepala tidak menyala
Sensor kontrol lampu
otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar
rem parkir tidak ada
Relai utama DRL rusak
Relai DRL rusak
Unit pengontrol lampu rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa sensor
Periksa sinyal dari alternator
atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa
relai DRL Periksa unit
pengon- trol lampu
Perbaiki seperlunya
Saat jalan terang lampu
kepala tetap menyala
Sensor kontrol lampu
otomatis rusak
Sinyal dari alternator atau saklar
rem parkir tidak ada
Relai utama DRL rusak
Relai DRL rusak
Unit pengontrol lampu rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa sensor
Periksa sinyal dari alternator
atau saklar rem parkir
Periksa relai utama Periksa
relai DRL Periksa unit
pengon- trol lampu
Perbaiki seperlunya
Lampu kabut tidak
menyala
Sekering FOG putus Saklar
lampu kabut rusak
Saklar kontrol lampu rusak
Lampu kabut putus
Rangkaian kabel rusak
Ganti sekering
Periksa saklar lampu kabut
Periksa saklar kontrol lampu
Ganti lampu kabut
Perbaiki seperlunya
Kunci kontak ditarik,
lampu indikator keaman-
an tidak menyala
Lampu indikator keamanan putus
Transponder key ECU tidak
bekerja
Saklar peringatan kunci
tertinggal tidak bekerja
Rangkaian kabel rusak
Ganti lampu indikator
keamanan
Periksa transponder key
ECU
Periksa saklar peri- ngatan
kunci terting- gal
Perbaiki seperlunya
Power mirror tidak
bekerja
Sekering ACC putus
Saklar power mirror rusak
Mekanisme kaca spion
rusak
Rangkaian kabel rusak
Ganti sekering dan periksa
hubungan singkat
Periksa saklar Perbaiki
seperlunya
Perbaiki seperlunya
Power mirror bekerja
tidak normal
Saklar power mirror rusak
Mekanisme kaca spion
rusak
Rangkaian kabel rusak
Periksa saklar Perbaiki
seperlunya
Perbaiki seperlunya
Referensi
https://www.scribd.com/doc/229071702/Bab-13-Sistem-Kelistrikan-Tambahan-Asesoris
Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Sikap
spiritual
Sikap sosial Jumlah
Skor
Mensyukuri
1-4
Jujur
1-4
Kerja sama
1-4
Harga diri
1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
a. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
3. Sikap Harga diri
Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi Kisi Soal Uraian
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.2 Menerapakan
Perlengkapan
Kelistrikan
Tambahan
(Asesoris)
XI / 1  Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahann
Pengetahuan
(C1)
 Merincim
macam-macam
sistem
kelistrikan
tambahan.
 Menjelaskan
prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
tambahan
Uraian 1,2,3
 Prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
Tambahan
Pemahaman
(C2)
Uraian
4,5
Soal Uraian :
1. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan!
2. Apakah fungsi:
 Sistem lampu pengendaraan siang hari
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Engine immobilizer system
3. Sebutkan komponen:
a) Sistem lampu pengendaraan siang hari
b) Sistem kontrol lampu otomatis
c) Sistem power mirror
d) Engine immobilizer system
4. Gambarkan rangkaian:
a) Sistem lampu pengendaraan siang hari
b) Sistem kontrol lampu otomatis
c) Sistem power mirror
d) Engine immobilizer system
5. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada sistem power mirror?
Pedoman Penskoran Soal Uraian :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN SKOR
1. Jawaban :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)
 Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang
 Sistem kontrol lampu otomatis
 Sistem power mirror
 Sistem engine immobilizer
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawaban :
Fungsi:
 Sistem lampu pengendaraan siang hari : DRL ( Daytime Running Light)
system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada
siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati
terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga
beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini.
 Sistem kontrol lampu otomatis : Sistem kontrol lampu otomatis
memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila
kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah
jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang.
Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan
belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya
yang cukup dari lingkungan sekitarnya.
 Sistem power mirror : Sistem power mirror memungkinkan pengemudi
mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik
melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat
diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri.
 Engine immobilizer system : Engine immobilizer system terdiri dari
transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier,
transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer
system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan
transponder key dan ada yang terpisah
SKOR MAKSIMUM 30
3. Jawaban :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari komponenya adalah : switch atau
saklar DRL, fuse, relay.
 Sistem kontrol lampu otomatis komponenya adalah : Sensor/Tranduser,
Kontroler, Aktuator,
 Sistem power mirror komponenya adalah : Saklar power mirror, Motor
elektrik mirror, kaca spion dan tuas penggerak.
 Engine immobilizer system komponenya adalah : Transponder chip atau ID
code, Kunci kontak dimana transponder chip terpasang, Transponder key
coil, Transponder key amplifier, Transponder key ECU, Engine ECU, Saklar
pencegah kunci tertinggal, Lampu indikator keamanan.
SKOR MAKSIMUM 10
4. Jawaban :
Gambarkan rangkaian :
 Sistem lampu pengendaraan siang hari.
 Sistem kontrol lampu otomatis,
 Sistem power mirror
 Engine immobilizer system
SKOR MAKSIMUM 40
5 Jawaban :
Langkah perbaikan dilakukan pada sistem power mirror:
 Sekering ACC putus , Ganti sekering dan periksa hubungan singkat
 Saklar power mirror rusak , Periksa saklar
 Mekanisme kaca spion rusak
 Rangkaian kabel rusak
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kurikulum : 2013
Kelas : XI
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.2 Menerapakan
Perlengkapan
Kelistrikan
Tambahan
(Asesoris)
XI / 1  Macam-
macam Sistem
Kelistrikan
Tambahann
Pengetahuan
(C1)
 Merincim
macam-macam
sistem
kelistrikan
tambahan.
 Menjelaskan
prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
tambahan
Uraian 1,2,3
 Prinsip Kerja
Sistem
kelistrikan
Tambahan
Pemahaman
(C2)
Uraian
4,5
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !
1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,system
yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah:
a. Sistem pengapian
b. Sistem pengisian
c. Sistem pemindah tenaga
d. Sistem penerangan
e. Sistem starter
2. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah:
a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busi
b. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busi
c. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busi
d. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busi
e. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi
3. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali:
a. Bateray
b. Lampu
c. Distributor
d. Kondensor
e. Busi
4. Didalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu:
a. Primer dan resistor
b. Sekunder dan resistor
c. Positif dan negative
d. Seri dan parallel
e. Primer dan sekunder
5. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk:
a. Menaikan tegangan dari bateray
b. Menurunkan tegangan dari bateray
c. Menstabilkan tegangan dari bateray
d. Mengecilkan tegangan dari bateray
e. Mengalirkan tegangan dari bateray
6. Didalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal:
a. 1 teminal
b. 2 terminal
c. 3 terminal
d. 4 treminal
e. 5 terminal
7. Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:
a. Terminal positif,negative dan R
b. Terminal positif,negative dan B
c. Terminal positif,negative dan S
d. Terminal possitif,negative dan T
e. Terminal positif,negative dan
8. Proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses
a. Elektrik
b. Elektrodinamik
c. Elektroinduction
d. Elektromagnetik
e. Elektronika
9. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam
kondisi:
a. Membuka sebagian
b. Menutup sebagian
c. Membuka dan menutup
d. Membuka
e. Menutup
10. Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell:
a. Besar
b. Kecil
c. Tetap
d. Berubah
e. Jawaban a,b,c dan d salah
Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN
SKOR
Benar Salah
1 Jawaban : A 1 0
2 Jawaban : C 1 0
3 Jawaban : B 1 0
4 Jawaban : E 1 0
5 Jawaban : A 1 0
6 Jawaban : C 1 0
7 Jawaban : B 1 0
8 Jawaban : D 1 0
9 Jawaban : E 1 0
10 Jawaban : B 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0
C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Soal Praktek
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
No Komponen/Sub Komponen
Pencapaian Kompetensi
Tidak
Ya
CK
7,0-7,9
K
8,0-8,9
SK
9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and equipment
1.3 Persiapan buku manual
 Memeriksa,menyetel serta memperbaiki
kelistrikan tambahan kendaraan ringan.
 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
kelistrikantambahan kendaraan ringan.
Sikap kerja
a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100
Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100
Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100
Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu
berakhir
85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU
Pengolahan Nilai Keterampilan :
Nilai Praktik(NP)
Persiapan
Proses dan
Hasil Kerja
Sikap
Kerja
Waktu ∑ NP
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimum
.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

More Related Content

Similar to RPP 2. Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris).doc

Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
santi sianturi
 
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
ahmadjajulimdkxv
 
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Amir Masturi
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
alfathesafiloza
 

Similar to RPP 2. Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris).doc (20)

Perangkat Pembelajaran.pdf
Perangkat Pembelajaran.pdfPerangkat Pembelajaran.pdf
Perangkat Pembelajaran.pdf
 
Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
Rpp 1 (mengevaluasi sistem keamanan jaringan)
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran ppg
Rencana pelaksanaan pembelajaran ppgRencana pelaksanaan pembelajaran ppg
Rencana pelaksanaan pembelajaran ppg
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATANRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
 
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docxSILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
2. Lembar Kerja demonstrasi kontekstual_ Hasil Modul revisi (1).docx
 
RPP - Analisis Data
RPP - Analisis DataRPP - Analisis Data
RPP - Analisis Data
 
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
 
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
 
Rpp gamtek kls x ganjil per. 1 5
Rpp gamtek kls x ganjil per. 1 5Rpp gamtek kls x ganjil per. 1 5
Rpp gamtek kls x ganjil per. 1 5
 
Metodologi-Penelitian-RPS.pdf
Metodologi-Penelitian-RPS.pdfMetodologi-Penelitian-RPS.pdf
Metodologi-Penelitian-RPS.pdf
 
6 .1. rpp mengevaluasi kerja system penerangan 1 dan 2
6 .1. rpp mengevaluasi kerja system penerangan 1 dan 26 .1. rpp mengevaluasi kerja system penerangan 1 dan 2
6 .1. rpp mengevaluasi kerja system penerangan 1 dan 2
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
 
1 simulasi daring
1 simulasi daring1 simulasi daring
1 simulasi daring
 
RPP PDE KD 3.1.docx
RPP PDE KD 3.1.docxRPP PDE KD 3.1.docx
RPP PDE KD 3.1.docx
 
Berpikir Komputasional.docx
Berpikir Komputasional.docxBerpikir Komputasional.docx
Berpikir Komputasional.docx
 
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKANRPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
 
Gto kd 1
Gto kd 1Gto kd 1
Gto kd 1
 
Rpp teknologi dasar otomotif 1 2
Rpp teknologi dasar otomotif 1 2Rpp teknologi dasar otomotif 1 2
Rpp teknologi dasar otomotif 1 2
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 

RPP 2. Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris).doc

  • 1. KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : _______________________________ Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1 Nama Guru : _______________________________ NIP / NIK : _______________________________
  • 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I Tahun Pelajaran : Jam Pelajaran : 32 JP (@ 45 Menit) A. KompetensiInti KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris) 4.2 Memasang Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris) 3.2.1 Merinci macam-macam sistem kelistrikan tambahan 3.2.2 Menjelaskan prinsip Kerja sistem kelistrikan tambahan 4.2.1 Menggunakan perlengkapan kelistrikan tambahan (Asesoris) C. Tujuan Pembelajaran
  • 3.  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik memasang Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris), mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab). D. Materi Pembelajaran Materi Faktual dapat diamati dengan indera atau alat  Sistem kelistrikan  Daytime Running Light / DRL)  Lampu kabut  Sistem kontrol lampu otomatis  Sistem power mirror  Sistem engine immobilizer Materi Konseptual Gabungan antar fakta-fakta yang saling berhubungan  Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris) Materi Prinsip Generalisasi hubungan antar konsep-konsep yang saling terkait  Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan  Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Materi Prosedural Sederetan langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip  Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan E. Pendekatan, Strategi dan Metode  Pendekatan : Saintifik  Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan  Model : Problem Based Learning
  • 4. F. Alat dan Media Pembelajaran  Vidio Pembelajaran.  Slide Powerpoint.  LCD Proyektor. G. SumberBelajar  Hand Out  Internet H. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Pertama Tahap pemebelajaran Sintaks Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Langkah Saintifik PPK Waktu M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran Religiositas  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.   Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.  Rasa ingin tahu  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung   Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya,  Literasi  Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar. 
  • 5. Inti Stimulus  Guru menampilkan tayangan tentang Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan   Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Perawatan Macam- macam Sistem Kelistrikan Tambahan Identifikasi masalah  Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Perawatan Macam- macam Sistem Kelistrikan Tambahan  Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan Pengumpulan data  Guru meminta siswa mengali informasi tentang Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan  Siswa menggali informasi tentang tentang Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan  Pembuktian  Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan   Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru 
  • 6. secara berkelompok. Menarik kesimpulan  Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan   Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Perawatan Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan   Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru   Siswa menyimpulkan materi tentang Perawatan Macam- macam Sistem Kelistrikan Tambahan  Penutup  Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas  Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Tanggung jawab  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan. Disiplin  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. Religiositas Pembelajaran Kedua Tahap pemebelajaran Sintaks Model Kegiatan Pembelajaran Langkah Saintifik PPK Waktu M M M M M
  • 7. Pembelajaran 1 2 3 4 5 Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran Religiositas  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.   Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.  Rasa ingin tahu  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung   Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya,  Literasi  Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar.  Inti Stimulus  Guru menampilkan tayangan tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan   Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Identifikasi masalah  Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang
  • 8. Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan  Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Pengumpulan data  Guru meminta siswa mengali informasi tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan  Siswa menggali informasi tentang tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan  Pembuktian  Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan   Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.  Menarik kesimpulan  Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan   Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan   Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru   Siswa menyimpulkan materi tentang Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan 
  • 9. Penutup  Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas  Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Tanggung jawab  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan. Disiplin  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. Religiositas I. Penilaian Pembelajaran  Penilaian Skala Sikap  Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial  Bentuk penilaian : lembar pengamatan  Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)  Pengetahuan  Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan  Bentuk tes : uraian  Instrumen Penilaian : (terlampir)  Keterampilan Teknik/Bentuk Penilaian :  Praktik/Performence  Fortofolio  Instrumen Penilaian : (terlampir) Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya. CONTOH PROGRAM REMIDI Sekolah : …………………………………………….. Kelas/Semester : …………………………………………….. Mata Pelajaran : …………………………………………….. Ulangan Harian Ke : …………………………………………….. Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
  • 10. Bentuk Ulangan Harian : …………………………………………….. Materi Ulangan Harian : …………………………………………….. (KD / Indikator) : …………………………………………….. KKM : …………………………………………….. No Nama Peserta Didik Nilai Ulangan Indikator yang Belum Dikuasai Bentuk Tindakan Remedial Nilai Setelah Remedial Keterangan 1 2 3 4 5 6 dst Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut : 1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan. 2. Mencari informasi secara online tentang materi 3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi 4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar. .............……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran …………………………… ………………………………. NIP/NRK. NIP/NRK. Catatan Kepala Sekolah ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................
  • 11. Lampiran Materi Pembelajaran Sistem Kelistrikan Tambahan 1. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL) DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika intensitas nyala lampu disamakan antara siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu tidak akan awet oleh karena itu sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya saat dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari. Sistem lampu pengendaraan siang hari Sistem lampu kabut depan dan belakang Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar tersendiri jika saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD. Sistem kontrol lampu otomatis Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya. Sistem power mirror Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah. Power mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci kontak.
  • 12. Sistem engine immobilizer Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat. Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan sistem pengapian. Transponder chip (ID code) Kunci kontak Transponde r key amplifier Engine ECU Transponder key ECU Engi ne ECU Busi Injector Transponder key coil Saklar courtesy pintu Engine immobilizer Pompa injeksi Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Sistem power mirror Sistem power mirror terdiri dari komponen:  Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja Saklar ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion kanan dan kiri  Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca  Kaca spion dan tuas penggerak  Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror
  • 13. Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada saklar power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R (Right) untuk memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih selanjutnya ada saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan dan kiri. Cara kerja power mirror Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh saklar power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror akan menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama saklar power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang menuju motor dibalik dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang berkebalikan maka gerakan dari pengaturan kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol langsung pada sisi pengemudi. Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem ini bekerja.  Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.  Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada lampu besar.  Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang mengalir ke tiap lampu berkurang.  Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL. Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem DRL beroperasi. Cara kerja sistem penerangan siang hari Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan sakalr dim berada pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%. Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan menuju massa tanpa melalui resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun
  • 14. saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan tetap menyala secara normal. Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal Sistem lampu kabut depan dan belakang Cara kerja lampu kabut depan dan belakang Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Lampu kabut depan dan lampu indikator menyala. Cara kerja lampu kabut belakang Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Saat yang sama. Arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut belakang. Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala. Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi HEAD. Fungsi atau listrik. Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan maka sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu. Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai
  • 15. lampu kepala dan lampu belakang. Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan sehingga lampu depan dan belakang mati. Engine immobilizer Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah. Komponen engine immobilizer Komponen engine immobilizer  Kunci kontak (Transponder chip terpasang) Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap medan magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci kontak. Akibatnya transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat dibaca.  Transponder key coil Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak dan menerima kode dari kunci.  Transponder key amplifier • Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan menghasilkan medan magnet. • Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke transponder key ECU.  Transponder key ECU • Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key amplifier dan menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selanjutnya sinyal hasil pemeriksaan akan diteruskan ke engine ECU. • Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.  Engine ECU
  • 16. Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan atau mematikan mesin.  Saklar pencegah kunci tertinggal Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya atau tidak dan mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.  Lampu indikator keamanan Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif atau tidak. Jika aktif lampu akan menyala. Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan) Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak posisi ACC atau LOCK Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu indikator keamanan menyala. Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas
  • 17. Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine immobiliser bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala. Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan) Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Menonaktifkan engine immobiliser system Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode ID dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder key ECU. Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk menonaktikan engine immobilizer. Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan bakar tidak terkunci. Menonaktifkan engine immobilizer Mematikan lampu indikator keamanan Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan lampu kontrol indikator keamanan padam..
  • 18. Gangguan dan Pemeriksaan Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan tambahan Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi Saat jalan gelap lampu kepala tidak menyala Sensor kontrol lampu otomatis rusak Sinyal dari alternator atau saklar rem parkir tidak ada Relai utama DRL rusak Relai DRL rusak Unit pengontrol lampu rusak Rangkaian kabel rusak Periksa sensor Periksa sinyal dari alternator atau saklar rem parkir Periksa relai utama Periksa relai DRL Periksa unit pengon- trol lampu Perbaiki seperlunya Saat jalan terang lampu kepala tetap menyala Sensor kontrol lampu otomatis rusak Sinyal dari alternator atau saklar rem parkir tidak ada Relai utama DRL rusak Relai DRL rusak Unit pengontrol lampu rusak Rangkaian kabel rusak Periksa sensor Periksa sinyal dari alternator atau saklar rem parkir Periksa relai utama Periksa relai DRL Periksa unit pengon- trol lampu Perbaiki seperlunya Lampu kabut tidak menyala Sekering FOG putus Saklar lampu kabut rusak Saklar kontrol lampu rusak Lampu kabut putus Rangkaian kabel rusak Ganti sekering Periksa saklar lampu kabut Periksa saklar kontrol lampu Ganti lampu kabut Perbaiki seperlunya Kunci kontak ditarik, lampu indikator keaman- an tidak menyala Lampu indikator keamanan putus Transponder key ECU tidak bekerja Saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja Rangkaian kabel rusak Ganti lampu indikator keamanan Periksa transponder key ECU Periksa saklar peri- ngatan kunci terting- gal Perbaiki seperlunya Power mirror tidak bekerja Sekering ACC putus Saklar power mirror rusak Mekanisme kaca spion rusak Rangkaian kabel rusak Ganti sekering dan periksa hubungan singkat Periksa saklar Perbaiki seperlunya Perbaiki seperlunya
  • 19. Power mirror bekerja tidak normal Saklar power mirror rusak Mekanisme kaca spion rusak Rangkaian kabel rusak Periksa saklar Perbaiki seperlunya Perbaiki seperlunya Referensi https://www.scribd.com/doc/229071702/Bab-13-Sistem-Kelistrikan-Tambahan-Asesoris
  • 20. Lampiran Instrumen Penilaian A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP - Penilaian Observasi Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap No Nama Siswa Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah Skor Mensyukuri 1-4 Jujur 1-4 Kerja sama 1-4 Harga diri 1-4 1 Zulkifli 2 Sugih Handoyo 3 Nanang Haryono 4 Wiwid 5 Said a. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: • Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran • Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut • Saling menghormati, toleransi • Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas. Rubrik pemberian skor: • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. b. Sikap Sosial 1. Sikap jujur Indikator sikap sosial “jujur” • Tidak berbohong • Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu • Tidak nyontek, tidak plagiarism • Terus terang. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 2. Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama” • Peduli kepada sesama
  • 21. • Saling membantu dalam hal kebaikan • Saling menghargai/ toleran • Ramah dengan sesama. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 3. Sikap Harga diri Indikator sikap sosial “harga diri” • Tidak suka dengan dominasi asing • Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek • Cinta produk negeri sendiri • Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Kisi Kisi Soal Uraian Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I KD Kompetensi Dasar Bahan/ Kelas Semester Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal No Soal 3.2 Menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris) XI / 1  Macam- macam Sistem Kelistrikan Tambahann Pengetahuan (C1)  Merincim macam-macam sistem kelistrikan tambahan.  Menjelaskan prinsip Kerja Sistem kelistrikan tambahan Uraian 1,2,3  Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Pemahaman (C2) Uraian 4,5
  • 22. Soal Uraian : 1. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan! 2. Apakah fungsi:  Sistem lampu pengendaraan siang hari  Sistem kontrol lampu otomatis  Sistem power mirror  Engine immobilizer system 3. Sebutkan komponen: a) Sistem lampu pengendaraan siang hari b) Sistem kontrol lampu otomatis c) Sistem power mirror d) Engine immobilizer system 4. Gambarkan rangkaian: a) Sistem lampu pengendaraan siang hari b) Sistem kontrol lampu otomatis c) Sistem power mirror d) Engine immobilizer system 5. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada sistem power mirror? Pedoman Penskoran Soal Uraian : NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR 1. Jawaban :  Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)  Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang  Sistem kontrol lampu otomatis  Sistem power mirror  Sistem engine immobilizer SKOR MAKSIMUM 10 2. Jawaban : Fungsi:  Sistem lampu pengendaraan siang hari : DRL ( Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini.  Sistem kontrol lampu otomatis : Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.  Sistem power mirror : Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri.  Engine immobilizer system : Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil, transponder key amplifier,
  • 23. transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan transponder key dan ada yang terpisah SKOR MAKSIMUM 30 3. Jawaban :  Sistem lampu pengendaraan siang hari komponenya adalah : switch atau saklar DRL, fuse, relay.  Sistem kontrol lampu otomatis komponenya adalah : Sensor/Tranduser, Kontroler, Aktuator,  Sistem power mirror komponenya adalah : Saklar power mirror, Motor elektrik mirror, kaca spion dan tuas penggerak.  Engine immobilizer system komponenya adalah : Transponder chip atau ID code, Kunci kontak dimana transponder chip terpasang, Transponder key coil, Transponder key amplifier, Transponder key ECU, Engine ECU, Saklar pencegah kunci tertinggal, Lampu indikator keamanan. SKOR MAKSIMUM 10 4. Jawaban : Gambarkan rangkaian :  Sistem lampu pengendaraan siang hari.  Sistem kontrol lampu otomatis,  Sistem power mirror
  • 24.  Engine immobilizer system SKOR MAKSIMUM 40 5 Jawaban : Langkah perbaikan dilakukan pada sistem power mirror:  Sekering ACC putus , Ganti sekering dan periksa hubungan singkat  Saklar power mirror rusak , Periksa saklar  Mekanisme kaca spion rusak  Rangkaian kabel rusak SKOR MAKSIMUM 10 TOTAL SKOR MAKSIMUM 100 Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda Jenjang Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kurikulum : 2013 Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda
  • 25. KD Kompetensi Dasar Bahan/ Kelas Semester Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal No Soal 3.2 Menerapakan Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Asesoris) XI / 1  Macam- macam Sistem Kelistrikan Tambahann Pengetahuan (C1)  Merincim macam-macam sistem kelistrikan tambahan.  Menjelaskan prinsip Kerja Sistem kelistrikan tambahan Uraian 1,2,3  Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan Pemahaman (C2) Uraian 4,5 Soal Pilihan Ganda : Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang paling tepat ! 1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,system yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah: a. Sistem pengapian b. Sistem pengisian c. Sistem pemindah tenaga d. Sistem penerangan e. Sistem starter 2. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah: a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busi b. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busi c. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busi d. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busi e. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi 3. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali: a. Bateray b. Lampu c. Distributor d. Kondensor e. Busi 4. Didalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu: a. Primer dan resistor b. Sekunder dan resistor c. Positif dan negative d. Seri dan parallel e. Primer dan sekunder 5. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk: a. Menaikan tegangan dari bateray b. Menurunkan tegangan dari bateray
  • 26. c. Menstabilkan tegangan dari bateray d. Mengecilkan tegangan dari bateray e. Mengalirkan tegangan dari bateray 6. Didalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal: a. 1 teminal b. 2 terminal c. 3 terminal d. 4 treminal e. 5 terminal 7. Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu: a. Terminal positif,negative dan R b. Terminal positif,negative dan B c. Terminal positif,negative dan S d. Terminal possitif,negative dan T e. Terminal positif,negative dan 8. Proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses a. Elektrik b. Elektrodinamik c. Elektroinduction d. Elektromagnetik e. Elektronika 9. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam kondisi: a. Membuka sebagian b. Menutup sebagian c. Membuka dan menutup d. Membuka e. Menutup 10. Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell: a. Besar b. Kecil c. Tetap d. Berubah e. Jawaban a,b,c dan d salah Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda : NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR Benar Salah 1 Jawaban : A 1 0 2 Jawaban : C 1 0 3 Jawaban : B 1 0 4 Jawaban : E 1 0 5 Jawaban : A 1 0 6 Jawaban : C 1 0 7 Jawaban : B 1 0
  • 27. 8 Jawaban : D 1 0 9 Jawaban : E 1 0 10 Jawaban : B 1 0 TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0 C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Soal Praktek Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I No Komponen/Sub Komponen Pencapaian Kompetensi Tidak Ya CK 7,0-7,9 K 8,0-8,9 SK 9,0-10 1 2 3 4 5 6 I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30) 1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment 1.3 Persiapan buku manual  Memeriksa,menyetel serta memperbaiki kelistrikan tambahan kendaraan ringan.  Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kelistrikantambahan kendaraan ringan. Sikap kerja a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100 Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84 Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74 b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
  • 28. Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84 Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74 c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100 Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84 Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74 d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100 Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84 Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74 RATA-RATA SIKAP KERJA 4 Waktu Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100 Selesai tepat waktu 75 - 84 Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74 RATA-RATA WAKTU Pengolahan Nilai Keterampilan : Nilai Praktik(NP) Persiapan Proses dan Hasil Kerja Sikap Kerja Waktu ∑ NP 1 2 3 5 6 Rata-rata skor perolehan Skor Maksimum Bobot 10% 60% 20% 10% NK Keterangan:
  • 29.  Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian  Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian  Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100  NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimum .......……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran …………………………… …………………………. NIP/NRK. NIP/NRK.