SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : _______________________________
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1
Nama Guru : _______________________________
NIP / NIK : _______________________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 32 JP (@ 45 Menit)
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menerapkan cara perawatan sistem
pengisian
4.4 Merawat secara berkala sistem
pengisian
3.4.1 Menganalisis sistem pengisian
3.4.2 Menjelaskan prosedur
pemeliharaan sistem pengisian
4.4.1 Mereparasi secara berkala sistem
pengisian
C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan cara perawatan sistem pengisian, mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi),
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik merawat secara berkala sistem pengisian, mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba,
menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual
dapat diamati dengan indera
atau alat
 Sistem Pengisian (Charging System)
 Daya baterai
 Rotor coil
 Stator coil
 Altenator
 Rectifier
 Regulator
 Aki/baterai
 Wiring
Materi Konseptual
Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
 Perawatan sistem pengisian
Materi Prinsip
Generalisasi hubungan antar
konsep-konsep yang saling
terkait
 Pengertian dan Fungsi Sistem Pengisian
 Prinsip Kerja Sistem Pengisian
 Konstruksi dan Rangkaian Pengisian
 Komponen Sistem Pengisian
 Perawatan sistem pengisian
1. Merawat Baterai
2. Merawat V Belt
3. Merawat arus dan tegangan
Materi Prosedural
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip
 Mereparasi secara berkala sistem pengisian
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning
F. Alat dan Media Pembelajaran
 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.
G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M
1
M
2
M
3
M
4
M
5
Pendahuluan
 Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
 Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Disiplin
 Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.

 Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Rasa ingin
tahu
 Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung

 Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Literasi
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti
Stimulus
 Guru menampilkan
tayangan tentang
Memahami Sistem
pengisian

 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
Identifikasi
masalah
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
Pengumpulan
data
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Siswa menggali
informasi tentang
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian

Pembuktian
 Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian

 Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.

Menarik
kesimpulan
 Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan

Memahami Sistem
pengisian
 Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Memahami Sistem
pengisian

 Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru

 Siswa menyimpulkan
materi tentang
Perawatan
Memahami Sistem
pengisian

Penutup
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
 Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
 Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
Pembelajaran Kedua
Tahap
pemebelajaran
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Saintifik
PPK Waktu
M
1
M
2
M
3
M
4
M
5
Pendahuluan
 Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Religiositas
 Memeriksa
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
Disiplin
disiplin
 Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.

 Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Rasa ingin
tahu
 Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung

 Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Literasi
 Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.

Inti
Stimulus
 Guru menampilkan
tayangan tentang
Memelihara sistem
Pengisian

 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Memelihara sistem
Pengisian
Identifikasi
masalah
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Memelihara sistem
Pengisian
 Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Memelihara
sistem Pengisian
Pengumpulan
data
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Memelihara
sistem Pengisian
 Siswa menggali
informasi tentang

tentang Memelihara
sistem Pengisian
Pembuktian
 Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Memelihara
sistem Pengisian

 Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.

Menarik
kesimpulan
 Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Memelihara
sistem Pengisian

 Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai
Memelihara sistem
Pengisian

 Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru

 Siswa menyimpulkan
materi tentang
Memelihara sistem
Pengisian

Penutup
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan
selanjutnya.
Tanggung
jawab
 Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Disiplin
 Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Religiositas
I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang
Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Catatan Kepala Sekolah
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran
Materi Pembelajaran
PERAWATAN SISTEM PENGISIAN
Sistem pengisian harus dirawat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan
selama digunakan. jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa
akibat, seperti:
 Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin
tidak dapat distarter.
 Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.
 Usai pemakaian baterai lebih pendek.
Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal, antara lain:
 Perawatan baterai
 Pemeriksaan V belt, Pemeriksaan pada V belt meliputi: pemeriksaan tegangan V belt dan
kondisi fisik V belt, seperti keretakan.
 Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.
MERAWAT BATERAI
Pada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, baterai mempunyai peranan yang penting,
baik saat mesin hidup maupun saat mesin distarter. Perawatan baterai yang baik akan
memberikan beberapa manfaat seperti:
 Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai, Kekurangan elektrolit
terjadi karena saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan. Jika elektrolit
pada baterai kurang maka menyebabkan baterai menjadi panas, terjadi kristalisasi pada sel-
sel baterai, dan bahan aktif pada sel baterai lepas. Jika bahan aktif baterai lepas
menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar
kotak atau terselip di antara sel sehingga baterai dapat terjadi pengosongan sendiri (self
discharge).
 Terminal baterai menjadi awet, Kerusakan yang terjadi pada terminal baterai biasanya
adalah korosi. Korosi disebabkan oleh uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendur.
Gangguan yang sering dirasakan adalah fungsi saat mesin distarter, dimana jika bateri kurang
baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter sehingga kendaraan sulit
distarter atau bahkan tidak bisa distarter.
Penyebab energi listrik tidak cukup untuk melakukan starter disebabkan beberapa hal, yaitu:
 Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari energi listrik yang dibutuhkan
untuk starter.
 Baterai sudah lemah sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik atau terjadi
pengosongan sendiri.
 Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.
Jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang lama maka energi yang tersimpan di baterai
dapat kosong atau habis dengan sendirinya, hal ini disebut dengan self discharger. Besarnya
self discharger ditunjukan dalam persentase kapasitas baterai. Besarnya self disharger
biasanya berkisar 0,3-1,5% per hari pada temperatur 20-30 derajat celcius tiap hari, atau
baterai dapat kosong sendiri dalam waktu 1-3 bulan.
Self discharge atau pengosongan sendiri pada baterai disebabkan beberapa hal, yaitu:
 Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel baterai.
 Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Hal
ini merupakan salah satu alasan mengapa menambah elektrolit harus menggunakan air
suling atau air yang tidak mengandung logam.
 Bahan aktif baterai.
Temperatur elektrolit baterai.
Grafik pengaruh temperatur dan bahan aktif terhadap pengosongan sendiri
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MERAWAT BATERAI
Perawatan baterai meliputi dua hal, yaitu:
 Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
 Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.
Membersihkan terminal baterai
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila
terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada
beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka
terminal harus dibersihkan. Pembersihan terminal baterai dilakukan dengan cara:
 Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
 Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal
baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
Melepas terminal Baterai
 Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
Membersihkan terminal Baterai
 Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan
kencangkan baut pengikatnya.
 Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter.
Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip
dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus
tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal
baterai.
Memeriksa Tahanan terminal Baterai
Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
Dalam pemeriksaan elektrolit ada dua hal yang dilakukan yaitu: pemeriksaan jumlah elektrolit
dan berat jenis elektrolit.
Jumlah elektrolit di dalam baterai dapat berkurang karena beberapa hal, seperti:
 Cairan elektrolit menguap, Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada
baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap sehingga jumlah elektrolit
berkurang. Jumlah elektrolit yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan
Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang
jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat
pengisian atau pengosongan berlebihan. Untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang
cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
 Over Charging, Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging,
oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.
 Baterai retak, Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain
itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka
bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan
air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya
cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit
baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi
kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi.
Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru, sebab hasil
pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang
tersimpan kecil.
Selain jumlah elektrolit pemeriksaan juga perlu dilakukan terhadap berat jenis elektrolit.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat
jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai.
Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100-1,130. Hubungan berat jenis
dan kapasitas adalah sebagai berikut:
Grafik Hubungan Berat Jenis dan Kapasitas Baterai
Berat jenis elektrolit berubah sebesar:
Rumus untuk mengoreksi hasil pengukuran berat jenis elektrolit
Grafik Hubungan Temperatur Dengan Berat Jenis Elektrolit
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari
1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terllu tingginya
berat jenis dapat disebabkan kekeliruha waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus
ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil
pengukuran urang dari 1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru.
Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan
pengisian penuh, kemudian ukur kembali beratjenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi
0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit
hamper sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi
satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator
berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat
jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit
dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:
 Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
 Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan
diisi
 Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti
Baterai dengan Indikator Berat Jenis Elektrolit
PEMERIKSAAN V BELT
Pada sistem pengisian V belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila
tegangan V belt kurang maka akan menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran
alternator kurang dan akibatnya out put alternator kurang.
Penurunan tegangan V belt disebabkan oleh keausan V belt karena faktor usia atau perubahan
penyetelan. Kerusakan yang terjadi pada V belt akibat dimakan usia, diantaranya: V belt aus,
elastisitas menurun dan V belt menjadi pecah. apabila kerusakan pada V belt tidak diperhatikan
maka terdapat kemungkinan V belt putus pada saat kondisi mesin hidup.
Langkah-langkah dalam pemeriksaan V belt, yaitu:
 Lepas V belt dari kemungkinan retak, rip lepas retak atau cacat
 Pasang kembali dan setel tegangan V belt dengan menekan dengan kekuatan 10 kg,
standar defleksi untuk belt lama = 7-10mm dan untuk belt baru = 5-7 mm.
Memeriksa dan menyetel V Belt
Untuk jenis v belt juga harus memeriksa pemasangannya terhadap pully. Pemeriksaan Belt tipe
multi V. Besar difleksi untuk belt lama sebesar 7-8 mm, sedangkan belt baru 5-7 mm dengan
tegangan belt 45-55 kg untuk belt baru dan 20-35 kg untuk belt lama.
Pemeriksaan posisi pemasangan Belt pada puli
PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN TANPA BEBAN
Langkah-langkah pemeriksaan arus dan tegangan pengisian tanpa beban meliputi:
 Hubungkan clem positif volt meter dengan terminal positif baterai dan clem negatif volt meter
dengan terminal negatif baterai.
 Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.
Pemasangan Volt-Amper meter
 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
 Periksa penunjukan pada Volt-Amper meter.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari 10 A dan
tegangan: 13,8-14,8 volt.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari 10 A dan
tegangan untuk regulator tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan tegangan tipe M: 13,9-15,1 volt.
Arus dan Tegangan pengisian tanpa beban
PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN DENGAN BEBAN
 Pasang Volt meter yaitu menghubungkan clem positif pada terminal positif baterai dan clem
negatif pada terminal negatif baterai.
 Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.
Pemasangan Volt-Amper meter
 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm, Hidupkan lampu
kepala dan fan AC. Periksa penunjukan pada Amper-Volt meter.
Standar penunjukan untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan: 13,8-14,8
A.
Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A: 13,8-14,1 volt
sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt.
Tegangan dan Arus dengan beban
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan hasil dari pemeriksaan arus serta
tegangan kurang dari spesifikasi, maka lakukan langkah berikut:
 Periksa tegangan antara terminal positif baterai dengan terminal B alternator, tegangan
harus NOL volt, jika ada tegangan berarti ada sambungan yang kurang kuat atau putus.
 Periksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal negatif baterai, tegangan harus
NOL volt, bila ada tegangan maka pemasangan alternator kurang baik, terminal kotor atau
kabel massa kendor/berkarat.
Pemeriksaan Kabel atau Konektor kotor atau kendor
Jika hasil pemeriksaan arus dan tegangan menunjukan sistem pengisian tidak berfungsi, yaitu
tidak ada arus pengisian maka:
 Tipe regulator mekanik: Hubungkan terminal F dengan terminal B menggunakan kabel
jumper, dengan langkah ini jika arus pengisian normal maka kemungkinan yang rusak
adalah regulator, fuse atau kabel regulator lepas. Bila tidak ada arus pengisian kemungkinan
alternator yang rusak maka harus dioverhaul.
 Tipe IC regulator: Pada sistem pengisian dengan IC regulator bila tidak ada arus pengisian,
maka hubungkan terminal F dengan bodi alternator menggunakan kawat atau penghantar.
Bila arus pengisian menjadi normal maka kemungkinan yang rusak adalah IC regulator. Jika
tetap tidak ada pengisian kemungkinan yang rusak adalah alternatornya dan harus
dioverhaul.
Jumper pada Alternator dengan IC Regulator
Trouble Shooting
Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin. Energi
listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan
untuk peralatan listrik lainnya. Kerusakan pada alternator biasanya tidak terlihat
langsung, tetapi dampaknya lebih terlihat pada kegagalan aki dalam menyediakan
energi listrik bagi peralatan listrik kendaraan. Berikut ini beberapa tanda kerusakan
pada alternator:
Kerusakan Pada Sistem Pengisian :
Aki tidak terisi tetapi mesin dapat distarter. Hal ini karena:
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Kabel alternator terkelupas atau putus.
3. Alternator rusak
4. Regulator tegangan rusak
5. Baterai rusak
Alternator berisik. Hal ini karena:
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Flens puli alternator bengkok
3. Alternator rusak
4. Dudukan alternator kendor
Lampu atau sekering seringkali putus. Hal ini karena:
 Sistem perkabelan ada yang rusak.
 Alternator rusak
 Aki rusak.
Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.
Ini terjadi kalau tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang diperlukan.
Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah
pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.
Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan
alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai
tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt.
Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan
listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt
disebut overcharge. Bila dibiarkanundercharge , bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga
mesin tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin dibutuhkan listrik yang besar.
Sebaliknya, kondisi overcharge menyebabkan pasokan listrik dari alternator berlebih. Ini akan
membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang berlebihan sehingga aki menjadi panas dan
bertekanan tinggi. Oleh karena itu kedua kondisi ini harus dihindari.
Pengetesan Komponen Sistem Pengisian
Cara mengetes rectifier/kiprok:
 Set multitester/AVO meter di Volt DC 50 V.
 Tempelkan kabel merah (+) ke kutub Positif dan kabel hitam (-) kekutub Negatif.
 Hidupkan mesin, biarkan pada rpm idle, lihat pembacaan di meter, harusnya menunjukkan
12 Volt
 Naikkan rpm sampe >5000rpm, lihat pembacaan harusnya bergerak naik berkisar 13,5 Volt
s/d 14,5 Volt (CMIIW). Bila menunjukkan nilai diluar kisaran itu berarti kiprok/rectifier rusak.
Cara mengetes alternator/spul :
 Copot kabel yang menghubungkan alternator ke kiprok/rectifier.
 Set multitester/AVO meter di Volt AC 50 V
 Hubungkan ke dua kabel dari multitester/AVO meter ke 2 kabel kuning dan dari alternator.
Hati-hati sekali jangan sampai short/tersambung.
 Nyalakan mesin, biarkan pada rpm idle.
 Lihat pembacaan pada AVO meter, bila menunjuk ke kiri, berarti kabel terbalik. Bila
menunjuk ke kanan dan pada >12Volt, berarti masih baik.
Yang harus diperhatikan pada system pengisian adalah :
 Semua socket dan kutub aki harus dalam keadaan bersih, tidak ada oksidasi
maupun karat.
 Pastikan tidak ada kabel yang menyentuh bagian heatsink rectifier.
 Selalu memeriksa ketingian air aki. Karena ini bisa sebagai indikasi kiprok rusak.
Bila air aki cepat habis, berarti arus listrik pengisian terlalu besar, berarti juga
kiprok mendekati rusak.
Referensi
https://www.scribd.com/doc/231383656/Perawatan-Sistem-Pengisian
Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Sikap
spiritual
Sikap sosial Jumlah
Skor
Mensyukuri
1-4
Jujur
1-4
Kerja sama
1-4
Harga diri
1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
a. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
3. Sikap Harga diri
Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi Kisi Soal Uraian
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.4 Menerapkan
cara
perawatan
sistem
pengisian
XI / 1  Memahami
Sistem
pengisian
Pengetahuan
(C1)
 Menganalisis
sistem starter
 Menjelaskan
prosedur
pemeliharaan
sistem starter
Uraian 1,3,4
 Memelihara
sistem
Pengisian.
Analisis
(C4)
Uraian 2,5
Soal Uraian :
1. Berapa jumlah tegangan arus yang dihasilkan alternator, dan dampak pada alternator bila
tegangan lebih dan kurang?
2. Apa yang dilakukan untuk mengecek regulator rectifier pada massa body agar tidak terjadi
masalah?
3. Apa fungsi dari regulator rectifier selain penyearah arus?
4. Cara kerja masing-masing komponen sistem pengisian dari baterai sampai ke baterai lagi!
5. Apa penyebab baterai mati?
Pedoman Penskoran Soal Uraian :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN SKOR
1. Jawaban :
Tegangan yang dihasilkan alternator adalah 13-14 volt.
dan dampak bila teganganyang dihasilkan rendah pada alternator adalah daya yang
dihasilkan kurang, sehingga pekerjaan sistem pengisian tidak berjalan dengan
sempurna. Sedangkan bila tegangan yang dihasilkan terlalu tinggi maka akan
terjadinya kerusakan pada baterai terutama.
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawaban :
Cara pertama lihat lampu headlamp raja, jika headlamp Raja tidak terang, bisa
jadi salah satu penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato
lemot. Anda bisa mengakalinya dengan melepas batasan arus di kiprok (kabel
putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar harus diganti dengan
yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran
mesin tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi
fungsi saklar standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan
menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan
arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo
anda butuh untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth
chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda.
Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu
sign, taillamp, klakson kita gak nyala.
SKOR MAKSIMUM 30
3. Jawaban :
Fungsi lain dari rectifier adalah sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC.
Diode digunakan karena baterai yang digunakan sebagai penampung
tegangan hanya bisa diisi kembali (charge) dengan arus yang sejenis yaitu
arus DC, sedangkan lilitan stator justru menghasilkan arus AC. Sifat
semikonduktor yang unik mampu merubah arus AC menjadi arus DC sehingga
alternator mampu mengisi kembali tegangan baterai.
SKOR MAKSIMUM 20
4. Jawaban :
Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke
lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a. Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey - fusibel link - kunci kontak (IG switch) - sekring
- terminal IG regulator - poin PL1 - poin PL0 - terminal F regulator -
terminal F altenator - brush - slip ring - rotor coil - brush - terminal E
alternator - massa body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus
ini disebut arus medan (field corrent).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) bateray - fusibel link - kunci kontak IG (IG sekring) -
lampu CHG - terminal L regulator - titik kontak P0 - titik kontak P1 -
terminal E regulator - massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.
SKOR MAKSIMUM 20
5 Jawaban :
Mengemudi dengan jarak pendek
 Suhu yang ekstrim
 Perangkat pada mobil
 Korosi atau karat
 Usia aki
SKOR MAKSIMUM 20
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kurikulum : 2013
Kelas : XI
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
KD
Kompetensi
Dasar
Bahan/
Kelas
Semester
Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Bentuk
Soal
No Soal
3.4 Menerapkan
cara
perawatan
sistem
pengisian
XI / 1  Memahami
Sistem
pengisian
Pengetahuan
(C1)
 Menganalisis
sistem starter
 Menjelaskan
prosedur
pemeliharaan
sistem starter
Uraian 1,3,4
 Memelihara
sistem
Pengisian.
Analisis
(C4)
Uraian 2,5
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !
1. Sistem pada kendaraan yang berfungsi melakukan proses pengisian pada baterai dan
menyuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan ketika mesin sudah
bekerja adalah....
a. Sistem Pengisian
b. Sistem Pengapian
c. Sistem Starter
d. Sistem Penerangan
e. Sistem Pemindah Tenaga
2. Yang termasuk komponen utama sistem pengisian adalah........
a. Generator
b. Voltage regulator
c. Rectifier
d. Dinamo stater
e. a,b,c benar
3. Komponen system pengisian yang dapat merubah energy gerak menjadi energy listrik
yaitu....
a. Dioda
b. Alternator
c. Regulator
d. Rotor
e. Pulley
4. Arus yang dihasilkan oleh alternator merupakan tegangan AC atau alternating current,
tegangan ini tidak bisa digunakan untuk mensuplai tegangan untuk beberapa komponen
kendaraan yang membutuhkan tegangan DC, oleh karena itu diperlukan komponen system
pengisian yaitu..
a. Alternator
b. Pulley
c. Rotor
d. Dioda
e. Regulator
5. Yang bukan merupakan terminal pada regulator adalah …..
a. N
b. F
c. IG
d. L
e. C
6. Kumparan pada alternator yang berputar disebut dengan…1
a. Regulator
b. Rotor coil
c. Stator coil
d. Diode
e. Rectifier
7. Di dalam komponen regulator terdapat voltage regulator, yang berfungsi…
a. Mengontrol besarnya tegangan pengisian
b. Mengontrol tegangan yang masuk ke rotor coil
c. Mengontrol tegangan lampu indicator pengisian
d. Mengontrol arus pengisian
e. Mengontrol hambatan kumparan alternator
8. Dalam system pengisian terdapat dua jenis yaitu pengisian konvensional dan pengisian
dengan IC regulator. Kelebihan pengisian dengan ic regulator yaitu...
a. A, B, C, D benar
b. Dapat dirancang altenator yang mampu bekerja pada putaran tinggi, sehingga ukuran
altenator lebih kecil untuk daya sama.
c. Ukuran regulator lebih kecil sehingga memungkin dijadikan satu kesatuan dengan unit
altenator
d. Stabilitas pengaturan tegangan dan arus yang dihasilkan lebih tinggi.
e. Rangkaian sistem pengisian lebih sederhana
9. Pada gambar diatas terdapat komponen yang bernama….
a. Stator
b. Rectifier
c. IC regulator
d. Diode
e. Alternator
10. Nomor 2, 3, dan 8 pada rangkaian tersebut adalah terminal...
a. B alternator, F alternator, dan L regulator
b. N alternator, F alternator, dan L regulator
c. B alternator, N alternator, dan IG regulator
d. B alternator, F alternator, dan N regulator
e. F alternator, B alternator, dan IG regulator
Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN
SKOR
Benar Salah
1 Jawaban : A 1 0
2 Jawaban : E 1 0
3 Jawaban : B 1 0
4 Jawaban : D 1 0
5 Jawaban : E 1 0
6 Jawaban : B 1 0
7 Jawaban : A 1 0
8 Jawaban : A 1 0
9 Jawaban : C 1 0
10 Jawaban : D 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0
C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Soal Praktek
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / I
No Komponen/Sub Komponen
Pencapaian Kompetensi
Tidak
Ya
CK
7,0-7,9
K
8,0-8,9
SK
9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and equipment
1.3 Persiapan buku manual
 Periksa berat jenis spesifik baterai
 Periksa terminal baterai, fusible link
dan sekering.
Sikap kerja
a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100
Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100
Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100
Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu
berakhir
85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU
Pengolahan Nilai Keterampilan :
Nilai Praktik(NP)
Persiapan
Proses dan
Hasil Kerja
Sikap
Kerja
Waktu ∑ NP
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimum
.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

More Related Content

Similar to RPP 4. Perawatan sistem pengisian.doc

Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Amir Masturi
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
alfathesafiloza
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelas
smkfarmasi
 
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
TAbdulFatah
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
didikefendi
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucok
lavanter simamora
 
Panduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan RppPanduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan Rpp
mrwhy
 

Similar to RPP 4. Perawatan sistem pengisian.doc (20)

Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
Tugas ppg rpp akdas kd 3.9
 
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
 
Berpikir Komputasional.docx
Berpikir Komputasional.docxBerpikir Komputasional.docx
Berpikir Komputasional.docx
 
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxFormat Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docx
 
rpp otk keungan 3.1.docx
rpp otk keungan 3.1.docxrpp otk keungan 3.1.docx
rpp otk keungan 3.1.docx
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
iModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BKiModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BK
 
rpp otk keungan 3.1.pdf
rpp otk keungan 3.1.pdfrpp otk keungan 3.1.pdf
rpp otk keungan 3.1.pdf
 
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakanKelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
 
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
11 GASAL RPP 3.1 SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR.docx
 
1 simulasi daring
1 simulasi daring1 simulasi daring
1 simulasi daring
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelas
 
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKANRPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
RPP REVISI 2016 MEKANIKA TEKNIK KELAS X SMK_ RPP DIVA PENDIDIKAN
 
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
01 Administrasi Infrastruktur Jaringan.pdf
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
 
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docxRPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucok
 
154448-1656488800.pdf
154448-1656488800.pdf154448-1656488800.pdf
154448-1656488800.pdf
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATANRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
 
Panduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan RppPanduan Penyusunan Rpp
Panduan Penyusunan Rpp
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

RPP 4. Perawatan sistem pengisian.doc

  • 1. KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : _______________________________ Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1 Nama Guru : _______________________________ NIP / NIK : _______________________________
  • 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I Tahun Pelajaran : Jam Pelajaran : 32 JP (@ 45 Menit) A. KompetensiInti KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4 Menerapkan cara perawatan sistem pengisian 4.4 Merawat secara berkala sistem pengisian 3.4.1 Menganalisis sistem pengisian 3.4.2 Menjelaskan prosedur pemeliharaan sistem pengisian 4.4.1 Mereparasi secara berkala sistem pengisian C. Tujuan Pembelajaran  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik menerapkan cara perawatan sistem pengisian, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
  • 3. simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik merawat secara berkala sistem pengisian, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab). D. Materi Pembelajaran Materi Faktual dapat diamati dengan indera atau alat  Sistem Pengisian (Charging System)  Daya baterai  Rotor coil  Stator coil  Altenator  Rectifier  Regulator  Aki/baterai  Wiring Materi Konseptual Gabungan antar fakta-fakta yang saling berhubungan  Perawatan sistem pengisian Materi Prinsip Generalisasi hubungan antar konsep-konsep yang saling terkait  Pengertian dan Fungsi Sistem Pengisian  Prinsip Kerja Sistem Pengisian  Konstruksi dan Rangkaian Pengisian  Komponen Sistem Pengisian  Perawatan sistem pengisian 1. Merawat Baterai 2. Merawat V Belt 3. Merawat arus dan tegangan Materi Prosedural Sederetan langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip  Mereparasi secara berkala sistem pengisian
  • 4. E. Pendekatan, Strategi dan Metode  Pendekatan : Saintifik  Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan  Model : Problem Based Learning F. Alat dan Media Pembelajaran  Vidio Pembelajaran.  Slide Powerpoint.  LCD Proyektor. G. SumberBelajar  Hand Out  Internet H. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Pertama Tahap pemebelajaran Sintaks Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Langkah Saintifik PPK Waktu M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran Religiositas  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.   Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.  Rasa ingin tahu  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung   Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya,  Literasi  Guru menyampaikan 
  • 5. tatacara sistem penilaian dalam belajar. Inti Stimulus  Guru menampilkan tayangan tentang Memahami Sistem pengisian   Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian Identifikasi masalah  Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian  Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian Pengumpulan data  Guru meminta siswa mengali informasi tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian  Siswa menggali informasi tentang tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian  Pembuktian  Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian   Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.  Menarik kesimpulan  Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Perawatan 
  • 6. Memahami Sistem pengisian  Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Perawatan Memahami Sistem pengisian   Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru   Siswa menyimpulkan materi tentang Perawatan Memahami Sistem pengisian  Penutup  Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas  Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Tanggung jawab  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan. Disiplin  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. Religiositas Pembelajaran Kedua Tahap pemebelajaran Sintaks Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Langkah Saintifik PPK Waktu M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran Religiositas  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap Disiplin
  • 7. disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.   Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.  Rasa ingin tahu  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung   Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya,  Literasi  Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar.  Inti Stimulus  Guru menampilkan tayangan tentang Memelihara sistem Pengisian   Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Memelihara sistem Pengisian Identifikasi masalah  Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Memelihara sistem Pengisian  Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Memelihara sistem Pengisian Pengumpulan data  Guru meminta siswa mengali informasi tentang Memelihara sistem Pengisian  Siswa menggali informasi tentang 
  • 8. tentang Memelihara sistem Pengisian Pembuktian  Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Memelihara sistem Pengisian   Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.  Menarik kesimpulan  Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Memelihara sistem Pengisian   Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Memelihara sistem Pengisian   Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru   Siswa menyimpulkan materi tentang Memelihara sistem Pengisian  Penutup  Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas  Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Tanggung jawab  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan. Disiplin  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. Religiositas
  • 9. I. Penilaian Pembelajaran  Penilaian Skala Sikap  Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial  Bentuk penilaian : lembar pengamatan  Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)  Pengetahuan  Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan  Bentuk tes : uraian  Instrumen Penilaian : (terlampir)  Keterampilan Teknik/Bentuk Penilaian :  Praktik/Performence  Fortofolio  Instrumen Penilaian : (terlampir) Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya. CONTOH PROGRAM REMIDI Sekolah : …………………………………………….. Kelas/Semester : …………………………………………….. Mata Pelajaran : …………………………………………….. Ulangan Harian Ke : …………………………………………….. Tanggal Ulangan Harian : …………………………………………….. Bentuk Ulangan Harian : …………………………………………….. Materi Ulangan Harian : …………………………………………….. (KD / Indikator) : …………………………………………….. KKM : …………………………………………….. No Nama Peserta Didik Nilai Ulangan Indikator yang Belum Dikuasai Bentuk Tindakan Remedial Nilai Setelah Remedial Keterangan 1 2 3 4 5 6 dst Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut : 1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan. 2. Mencari informasi secara online tentang materi
  • 10. 3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi 4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar. .............……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran …………………………… ………………………………. NIP/NRK. NIP/NRK. Catatan Kepala Sekolah ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................
  • 11. Lampiran Materi Pembelajaran PERAWATAN SISTEM PENGISIAN Sistem pengisian harus dirawat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan selama digunakan. jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa akibat, seperti:  Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin tidak dapat distarter.  Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.  Usai pemakaian baterai lebih pendek. Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal, antara lain:  Perawatan baterai  Pemeriksaan V belt, Pemeriksaan pada V belt meliputi: pemeriksaan tegangan V belt dan kondisi fisik V belt, seperti keretakan.  Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian. MERAWAT BATERAI Pada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, baterai mempunyai peranan yang penting, baik saat mesin hidup maupun saat mesin distarter. Perawatan baterai yang baik akan memberikan beberapa manfaat seperti:  Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai, Kekurangan elektrolit terjadi karena saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan. Jika elektrolit pada baterai kurang maka menyebabkan baterai menjadi panas, terjadi kristalisasi pada sel- sel baterai, dan bahan aktif pada sel baterai lepas. Jika bahan aktif baterai lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip di antara sel sehingga baterai dapat terjadi pengosongan sendiri (self discharge).  Terminal baterai menjadi awet, Kerusakan yang terjadi pada terminal baterai biasanya adalah korosi. Korosi disebabkan oleh uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendur. Gangguan yang sering dirasakan adalah fungsi saat mesin distarter, dimana jika bateri kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter sehingga kendaraan sulit distarter atau bahkan tidak bisa distarter. Penyebab energi listrik tidak cukup untuk melakukan starter disebabkan beberapa hal, yaitu:  Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari energi listrik yang dibutuhkan untuk starter.  Baterai sudah lemah sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik atau terjadi pengosongan sendiri.  Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat. Jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang lama maka energi yang tersimpan di baterai dapat kosong atau habis dengan sendirinya, hal ini disebut dengan self discharger. Besarnya self discharger ditunjukan dalam persentase kapasitas baterai. Besarnya self disharger biasanya berkisar 0,3-1,5% per hari pada temperatur 20-30 derajat celcius tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam waktu 1-3 bulan. Self discharge atau pengosongan sendiri pada baterai disebabkan beberapa hal, yaitu:
  • 12.  Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel baterai.  Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa menambah elektrolit harus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam.  Bahan aktif baterai. Temperatur elektrolit baterai. Grafik pengaruh temperatur dan bahan aktif terhadap pengosongan sendiri KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MERAWAT BATERAI Perawatan baterai meliputi dua hal, yaitu:  Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.  Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit. Membersihkan terminal baterai Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Pembersihan terminal baterai dilakukan dengan cara:  Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.  Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus. Melepas terminal Baterai  Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
  • 13. Membersihkan terminal Baterai  Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya.  Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai. Memeriksa Tahanan terminal Baterai Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit Dalam pemeriksaan elektrolit ada dua hal yang dilakukan yaitu: pemeriksaan jumlah elektrolit dan berat jenis elektrolit. Jumlah elektrolit di dalam baterai dapat berkurang karena beberapa hal, seperti:  Cairan elektrolit menguap, Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap sehingga jumlah elektrolit berkurang. Jumlah elektrolit yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.  Over Charging, Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.  Baterai retak, Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru, sebab hasil
  • 14. pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil. Selain jumlah elektrolit pemeriksaan juga perlu dilakukan terhadap berat jenis elektrolit. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100-1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut: Grafik Hubungan Berat Jenis dan Kapasitas Baterai Berat jenis elektrolit berubah sebesar: Rumus untuk mengoreksi hasil pengukuran berat jenis elektrolit Grafik Hubungan Temperatur Dengan Berat Jenis Elektrolit Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terllu tingginya berat jenis dapat disebabkan kekeliruha waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran urang dari 1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru. Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali beratjenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi
  • 15. 0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hamper sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru. Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan. Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:  Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik  Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi  Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti Baterai dengan Indikator Berat Jenis Elektrolit PEMERIKSAAN V BELT Pada sistem pengisian V belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila tegangan V belt kurang maka akan menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran alternator kurang dan akibatnya out put alternator kurang. Penurunan tegangan V belt disebabkan oleh keausan V belt karena faktor usia atau perubahan penyetelan. Kerusakan yang terjadi pada V belt akibat dimakan usia, diantaranya: V belt aus, elastisitas menurun dan V belt menjadi pecah. apabila kerusakan pada V belt tidak diperhatikan maka terdapat kemungkinan V belt putus pada saat kondisi mesin hidup. Langkah-langkah dalam pemeriksaan V belt, yaitu:  Lepas V belt dari kemungkinan retak, rip lepas retak atau cacat  Pasang kembali dan setel tegangan V belt dengan menekan dengan kekuatan 10 kg, standar defleksi untuk belt lama = 7-10mm dan untuk belt baru = 5-7 mm. Memeriksa dan menyetel V Belt
  • 16. Untuk jenis v belt juga harus memeriksa pemasangannya terhadap pully. Pemeriksaan Belt tipe multi V. Besar difleksi untuk belt lama sebesar 7-8 mm, sedangkan belt baru 5-7 mm dengan tegangan belt 45-55 kg untuk belt baru dan 20-35 kg untuk belt lama. Pemeriksaan posisi pemasangan Belt pada puli PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN TANPA BEBAN Langkah-langkah pemeriksaan arus dan tegangan pengisian tanpa beban meliputi:  Hubungkan clem positif volt meter dengan terminal positif baterai dan clem negatif volt meter dengan terminal negatif baterai.  Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai. Pemasangan Volt-Amper meter  Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.  Periksa penunjukan pada Volt-Amper meter. Standar penunjukan untuk sistem pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari 10 A dan tegangan: 13,8-14,8 volt. Standar penunjukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari 10 A dan tegangan untuk regulator tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan tegangan tipe M: 13,9-15,1 volt. Arus dan Tegangan pengisian tanpa beban
  • 17. PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN DENGAN BEBAN  Pasang Volt meter yaitu menghubungkan clem positif pada terminal positif baterai dan clem negatif pada terminal negatif baterai.  Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai. Pemasangan Volt-Amper meter  Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm, Hidupkan lampu kepala dan fan AC. Periksa penunjukan pada Amper-Volt meter. Standar penunjukan untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan: 13,8-14,8 A. Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt. Tegangan dan Arus dengan beban Apabila setelah dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan hasil dari pemeriksaan arus serta tegangan kurang dari spesifikasi, maka lakukan langkah berikut:  Periksa tegangan antara terminal positif baterai dengan terminal B alternator, tegangan harus NOL volt, jika ada tegangan berarti ada sambungan yang kurang kuat atau putus.  Periksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal negatif baterai, tegangan harus NOL volt, bila ada tegangan maka pemasangan alternator kurang baik, terminal kotor atau kabel massa kendor/berkarat. Pemeriksaan Kabel atau Konektor kotor atau kendor
  • 18. Jika hasil pemeriksaan arus dan tegangan menunjukan sistem pengisian tidak berfungsi, yaitu tidak ada arus pengisian maka:  Tipe regulator mekanik: Hubungkan terminal F dengan terminal B menggunakan kabel jumper, dengan langkah ini jika arus pengisian normal maka kemungkinan yang rusak adalah regulator, fuse atau kabel regulator lepas. Bila tidak ada arus pengisian kemungkinan alternator yang rusak maka harus dioverhaul.  Tipe IC regulator: Pada sistem pengisian dengan IC regulator bila tidak ada arus pengisian, maka hubungkan terminal F dengan bodi alternator menggunakan kawat atau penghantar. Bila arus pengisian menjadi normal maka kemungkinan yang rusak adalah IC regulator. Jika tetap tidak ada pengisian kemungkinan yang rusak adalah alternatornya dan harus dioverhaul. Jumper pada Alternator dengan IC Regulator Trouble Shooting Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin. Energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan untuk peralatan listrik lainnya. Kerusakan pada alternator biasanya tidak terlihat langsung, tetapi dampaknya lebih terlihat pada kegagalan aki dalam menyediakan energi listrik bagi peralatan listrik kendaraan. Berikut ini beberapa tanda kerusakan pada alternator: Kerusakan Pada Sistem Pengisian : Aki tidak terisi tetapi mesin dapat distarter. Hal ini karena: 1. Belt alternator kendor atau sudah aus. 2. Kabel alternator terkelupas atau putus. 3. Alternator rusak 4. Regulator tegangan rusak 5. Baterai rusak Alternator berisik. Hal ini karena: 1. Belt alternator kendor atau sudah aus. 2. Flens puli alternator bengkok 3. Alternator rusak 4. Dudukan alternator kendor Lampu atau sekering seringkali putus. Hal ini karena:  Sistem perkabelan ada yang rusak.  Alternator rusak  Aki rusak.
  • 19. Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi kalau tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang diperlukan. Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge. Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt. Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt disebut overcharge. Bila dibiarkanundercharge , bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga mesin tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin dibutuhkan listrik yang besar. Sebaliknya, kondisi overcharge menyebabkan pasokan listrik dari alternator berlebih. Ini akan membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang berlebihan sehingga aki menjadi panas dan bertekanan tinggi. Oleh karena itu kedua kondisi ini harus dihindari. Pengetesan Komponen Sistem Pengisian Cara mengetes rectifier/kiprok:  Set multitester/AVO meter di Volt DC 50 V.  Tempelkan kabel merah (+) ke kutub Positif dan kabel hitam (-) kekutub Negatif.  Hidupkan mesin, biarkan pada rpm idle, lihat pembacaan di meter, harusnya menunjukkan 12 Volt  Naikkan rpm sampe >5000rpm, lihat pembacaan harusnya bergerak naik berkisar 13,5 Volt s/d 14,5 Volt (CMIIW). Bila menunjukkan nilai diluar kisaran itu berarti kiprok/rectifier rusak. Cara mengetes alternator/spul :  Copot kabel yang menghubungkan alternator ke kiprok/rectifier.  Set multitester/AVO meter di Volt AC 50 V  Hubungkan ke dua kabel dari multitester/AVO meter ke 2 kabel kuning dan dari alternator. Hati-hati sekali jangan sampai short/tersambung.  Nyalakan mesin, biarkan pada rpm idle.  Lihat pembacaan pada AVO meter, bila menunjuk ke kiri, berarti kabel terbalik. Bila menunjuk ke kanan dan pada >12Volt, berarti masih baik. Yang harus diperhatikan pada system pengisian adalah :  Semua socket dan kutub aki harus dalam keadaan bersih, tidak ada oksidasi maupun karat.  Pastikan tidak ada kabel yang menyentuh bagian heatsink rectifier.  Selalu memeriksa ketingian air aki. Karena ini bisa sebagai indikasi kiprok rusak. Bila air aki cepat habis, berarti arus listrik pengisian terlalu besar, berarti juga kiprok mendekati rusak. Referensi https://www.scribd.com/doc/231383656/Perawatan-Sistem-Pengisian
  • 20. Lampiran Instrumen Penilaian A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP - Penilaian Observasi Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap No Nama Siswa Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah Skor Mensyukuri 1-4 Jujur 1-4 Kerja sama 1-4 Harga diri 1-4 1 Zulkifli 2 Sugih Handoyo 3 Nanang Haryono 4 Wiwid 5 Said a. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: • Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran • Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut • Saling menghormati, toleransi • Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas. Rubrik pemberian skor: • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. b. Sikap Sosial 1. Sikap jujur Indikator sikap sosial “jujur” • Tidak berbohong • Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu • Tidak nyontek, tidak plagiarism • Terus terang. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 2. Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama” • Peduli kepada sesama
  • 21. • Saling membantu dalam hal kebaikan • Saling menghargai/ toleran • Ramah dengan sesama. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. 3. Sikap Harga diri Indikator sikap sosial “harga diri” • Tidak suka dengan dominasi asing • Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek • Cinta produk negeri sendiri • Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Kisi Kisi Soal Uraian Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I KD Kompetensi Dasar Bahan/ Kelas Semester Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal No Soal 3.4 Menerapkan cara perawatan sistem pengisian XI / 1  Memahami Sistem pengisian Pengetahuan (C1)  Menganalisis sistem starter  Menjelaskan prosedur pemeliharaan sistem starter Uraian 1,3,4  Memelihara sistem Pengisian. Analisis (C4) Uraian 2,5 Soal Uraian : 1. Berapa jumlah tegangan arus yang dihasilkan alternator, dan dampak pada alternator bila tegangan lebih dan kurang? 2. Apa yang dilakukan untuk mengecek regulator rectifier pada massa body agar tidak terjadi masalah? 3. Apa fungsi dari regulator rectifier selain penyearah arus?
  • 22. 4. Cara kerja masing-masing komponen sistem pengisian dari baterai sampai ke baterai lagi! 5. Apa penyebab baterai mati? Pedoman Penskoran Soal Uraian : NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR 1. Jawaban : Tegangan yang dihasilkan alternator adalah 13-14 volt. dan dampak bila teganganyang dihasilkan rendah pada alternator adalah daya yang dihasilkan kurang, sehingga pekerjaan sistem pengisian tidak berjalan dengan sempurna. Sedangkan bila tegangan yang dihasilkan terlalu tinggi maka akan terjadinya kerusakan pada baterai terutama. SKOR MAKSIMUM 10 2. Jawaban : Cara pertama lihat lampu headlamp raja, jika headlamp Raja tidak terang, bisa jadi salah satu penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato lemot. Anda bisa mengakalinya dengan melepas batasan arus di kiprok (kabel putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar harus diganti dengan yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran mesin tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi fungsi saklar standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo anda butuh untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda. Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu sign, taillamp, klakson kita gak nyala. SKOR MAKSIMUM 30 3. Jawaban : Fungsi lain dari rectifier adalah sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC. Diode digunakan karena baterai yang digunakan sebagai penampung tegangan hanya bisa diisi kembali (charge) dengan arus yang sejenis yaitu arus DC, sedangkan lilitan stator justru menghasilkan arus AC. Sifat semikonduktor yang unik mampu merubah arus AC menjadi arus DC sehingga alternator mampu mengisi kembali tegangan baterai. SKOR MAKSIMUM 20 4. Jawaban : Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON). Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut: a. Arus yang ke field coil Terminal (+) battrey - fusibel link - kunci kontak (IG switch) - sekring - terminal IG regulator - poin PL1 - poin PL0 - terminal F regulator - terminal F altenator - brush - slip ring - rotor coil - brush - terminal E alternator - massa body. Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus ini disebut arus medan (field corrent). b. Arus ke lampu charge Terminal (+) bateray - fusibel link - kunci kontak IG (IG sekring) -
  • 23. lampu CHG - terminal L regulator - titik kontak P0 - titik kontak P1 - terminal E regulator - massa bodi. Akibatnya lampu change akan menyala. SKOR MAKSIMUM 20 5 Jawaban : Mengemudi dengan jarak pendek  Suhu yang ekstrim  Perangkat pada mobil  Korosi atau karat  Usia aki SKOR MAKSIMUM 20 TOTAL SKOR MAKSIMUM 100 Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda Jenjang Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kurikulum : 2013 Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda KD Kompetensi Dasar Bahan/ Kelas Semester Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal No Soal 3.4 Menerapkan cara perawatan sistem pengisian XI / 1  Memahami Sistem pengisian Pengetahuan (C1)  Menganalisis sistem starter  Menjelaskan prosedur pemeliharaan sistem starter Uraian 1,3,4  Memelihara sistem Pengisian. Analisis (C4) Uraian 2,5 Soal Pilihan Ganda : Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang paling tepat ! 1. Sistem pada kendaraan yang berfungsi melakukan proses pengisian pada baterai dan menyuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan ketika mesin sudah bekerja adalah.... a. Sistem Pengisian b. Sistem Pengapian c. Sistem Starter d. Sistem Penerangan e. Sistem Pemindah Tenaga 2. Yang termasuk komponen utama sistem pengisian adalah........ a. Generator b. Voltage regulator c. Rectifier
  • 24. d. Dinamo stater e. a,b,c benar 3. Komponen system pengisian yang dapat merubah energy gerak menjadi energy listrik yaitu.... a. Dioda b. Alternator c. Regulator d. Rotor e. Pulley 4. Arus yang dihasilkan oleh alternator merupakan tegangan AC atau alternating current, tegangan ini tidak bisa digunakan untuk mensuplai tegangan untuk beberapa komponen kendaraan yang membutuhkan tegangan DC, oleh karena itu diperlukan komponen system pengisian yaitu.. a. Alternator b. Pulley c. Rotor d. Dioda e. Regulator 5. Yang bukan merupakan terminal pada regulator adalah ….. a. N b. F c. IG d. L e. C 6. Kumparan pada alternator yang berputar disebut dengan…1 a. Regulator b. Rotor coil c. Stator coil d. Diode e. Rectifier 7. Di dalam komponen regulator terdapat voltage regulator, yang berfungsi… a. Mengontrol besarnya tegangan pengisian b. Mengontrol tegangan yang masuk ke rotor coil c. Mengontrol tegangan lampu indicator pengisian d. Mengontrol arus pengisian e. Mengontrol hambatan kumparan alternator 8. Dalam system pengisian terdapat dua jenis yaitu pengisian konvensional dan pengisian dengan IC regulator. Kelebihan pengisian dengan ic regulator yaitu... a. A, B, C, D benar b. Dapat dirancang altenator yang mampu bekerja pada putaran tinggi, sehingga ukuran altenator lebih kecil untuk daya sama. c. Ukuran regulator lebih kecil sehingga memungkin dijadikan satu kesatuan dengan unit altenator d. Stabilitas pengaturan tegangan dan arus yang dihasilkan lebih tinggi.
  • 25. e. Rangkaian sistem pengisian lebih sederhana 9. Pada gambar diatas terdapat komponen yang bernama…. a. Stator b. Rectifier c. IC regulator d. Diode e. Alternator 10. Nomor 2, 3, dan 8 pada rangkaian tersebut adalah terminal... a. B alternator, F alternator, dan L regulator b. N alternator, F alternator, dan L regulator c. B alternator, N alternator, dan IG regulator d. B alternator, F alternator, dan N regulator e. F alternator, B alternator, dan IG regulator Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda : NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR Benar Salah 1 Jawaban : A 1 0 2 Jawaban : E 1 0 3 Jawaban : B 1 0 4 Jawaban : D 1 0 5 Jawaban : E 1 0 6 Jawaban : B 1 0 7 Jawaban : A 1 0
  • 26. 8 Jawaban : A 1 0 9 Jawaban : C 1 0 10 Jawaban : D 1 0 TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0 C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Soal Praktek Nama Sekolah : Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / I No Komponen/Sub Komponen Pencapaian Kompetensi Tidak Ya CK 7,0-7,9 K 8,0-8,9 SK 9,0-10 1 2 3 4 5 6 I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30) 1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment 1.3 Persiapan buku manual  Periksa berat jenis spesifik baterai  Periksa terminal baterai, fusible link dan sekering. Sikap kerja a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100 Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84 Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74 b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
  • 27. Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84 Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74 c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100 Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84 Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74 d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100 Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84 Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74 RATA-RATA SIKAP KERJA 4 Waktu Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100 Selesai tepat waktu 75 - 84 Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74 RATA-RATA WAKTU Pengolahan Nilai Keterampilan : Nilai Praktik(NP) Persiapan Proses dan Hasil Kerja Sikap Kerja Waktu ∑ NP 1 2 3 5 6 Rata-rata skor perolehan Skor Maksimum Bobot 10% 60% 20% 10% NK Keterangan:
  • 28.  Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian  Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian  Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100  NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimum .......……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran …………………………… …………………………. NIP/NRK. NIP/NRK.