SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I 
PENDAHULUAN 
LATAR BELAKANG 
Dalam dunia investasi, kita mengenal begitu banyak jenis investasi seperti 
investasi pada bidang emas, deposito, investasi saham, dan lain sebagainya. Jenis 
investasi ini dapat memberikan keuntungan besar bagi mereka yang menanamkan 
uangnya disana. Namun, jenis investasi tersebut juga memiliki resiko yang cukup 
besar. Kita tentu masih segar mendengarkan berita tentang raibnya begitu banyak 
dana deposito yang ada pada bank Century yang bermasalah dan menggegerkan 
seantero negeri. Untuk jenis investasi saham atau emas, investasi ini memiliki jenis 
resiko tersendiri mengingat nilai dari emas ataupun bursa saham dapat berubah 
sewaktu-waktu dengan pola naik turun, yang tentu saja menuntut kejelian dan 
spekulasi beresiko bagi investor yang menanamkan uangnya dan jika telah salah 
langkah, bukan untung yang didapatkan, justru kerugian yang didapat. 
Atas alasan itulah, banyak orang yang beralih untuk menginvestasikan 
uangnya ke bidang yang dirasa lebih aman, yakni investasi di bidang properti. Jenis 
properti yang dapat diinvestasikan sendiri cukup banyak jenisnya, dari yang berupa 
tanah, rumah, ruko, apartemen, dan lain sebagainya. Setiap jenis properti memiliki 
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
RUMUSAN MASALAH 
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi Properti ? 
2. Apa saja jenis-jenis Investasi Properti ? 
3. Apa keuntungan dari Investasi Properti ? 
TUJUAN 
Agar mahasiswa lebih mengenal seputar Investasi Properti.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Investasi Properti 
Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 
sebagai: tanah, bangunan atau bagian dari bangunan, atau keduanya, 
yang dikuasai oleh entitas (atau lessee melalui finance lease) untuk 
mendapat rental atau capital gain, atau kedua-duanya, dan tidak untuk: 
 Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau 
untuk tujuan administratif; atau 
 Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 
Bila kita lihat definisi di atas, properti investasi merupakan bagian dari 
aset, yang tidak digunakan sendiri oleh pemilik (not occupied). Hal ini 
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri oleh 
pemilik (aset tetap atau sediaan). 
Karena properti investasi merupakan bagian dari aset, maka properti 
investasi juga memiliki syarat pengakuan: dikuasai oleh entitas, memiliki 
manfaat ekonomik yang cukup pasti untuk mengalir ke entitas di masa depan, 
berasal dari transaksi di masa lalu, dan dapat diukur secara andal. 
Dalam hal berinvestasi properti, pada umumnya orang mempunyai dua 
tujuan berbeda. Tujuan pertama, investasi yang dilakukannya hanya bersifat 
jangka pendek (short-term investment), dimana ia berinvestasi bertujuan 
untuk dijual kembali, seperti pembelian tanah, rumah, rumah toko (ruko) dan 
lainnya kemudian dijual kembali kepada pihak lain.
Tujuan kedua, investasinya mempunyai sifat jangka panjang (long-term 
investment), dimana ia bertujuan untuk dimiliki dan / atau kemudian 
disewakan, seperti villa, fuction house, gedung perkantoran, pusat 
perbelanjaan, hotel, sportclub dan sebagainya. Disini faktor “kebanggaan” 
pemiliknya tampak lebih dominan. 
Namun apa pun tujuannya, banyak orang yang memandang investasi 
pada properti lebih menarik dan lebih menguntungkan dibanding investasi di 
bidang lain. Hal ini dapat dimaklumi karena hampir semua orang beranggapan 
bahwa tidak ada sejarahnya, khususnya tanah dan rumah yang turun harganya. 
Setiap tahun dapat dipastikan harganya akan meningkat dan terus meningkat 
di tahun-tahun berikutnya. 
Dalam ilmu real estate yang sedikit canggih disebutkan pula bahwa 
yang menjadi pertimbangan dalam investasi properti ada lima hal, yakni 
: income, depreciation, equity build-up, appreciationdan leverage, atau 
disingkat IDEAL. Penjelasannya sebagai berikut : 
1. Income adalah pendapatan dari hasil investasi properti yang disewakan. 
Perhitungan sederhananya melalui persentasi nilai sewa per tahun atas nilai 
properti tersebut, dan pada tahun ke berapa modal investasinya akan kembali. 
Misalnya, nilai properti Rp 100juta dan disewakan per tahun Rp 10jt, jadi 
pada tahun ke-10 modalnya akan kembali. 
2. Depreciation adalah pengalokasian biaya dari suatu aset properti yang secara 
akuntansi menjadi unsur biaya. Biasanya ini banyak dilakukan pada 
perusahaan, dimana memasukkan biaya depresiasi sebagai biaya perusahaan, 
sementara aset properti masih tetap mempunyai nilai ekonomis. 
3. Equity build-up adalah nilai saham yang dimiliki atas sebuah properti oleh 
investor yang meminjam dan telah terjadi amortisasi dari pinjaman pokoknya. 
Misalnya, ia membeli sebuah properti senilai Rp 1 milyar dengan pinjaman 
bank Rp 800juta dan membayar uang muka Rp 200juta. Setelah mengangsur 
selama jangka waktu tertentu, pinjamannya tinggal Rp 700juta, dan dengan
asumsi harga pasar belum naik, maka ia mendapat equity build-upsenilai Rp 
100juta. 
4. Appreciation adalah peningkatan nilai suatu properti. Misalnya, sebuah 
properti yang dibeli pada tahun lalu seharga Rp 100juta, dan tahun ini menjadi 
Rp 120juta, berarti telah terjadiappreciation sebesar Rp 20juta dalam setahun. 
Istilah lainnya yang lebih popular ialahcapital gain atau disingkat gain. Inilah 
yang menjadi alasan utama orang untuk melakukaninvestasi pada properti. 
5. Leverage adalah penggunaan dana pinjaman guna meningkatkan keuntungan 
investasi properti. Untuk leverage agak sulit dijelaskan di sini secara umum, 
karena harus dilihat kasus per kasus dan tidak banyak orang 
memperoleh leverage karena melibatkan pihak pemberi pinjaman (bank atau 
pihak ketiga) yang perlu mempelajari lebih rinci sebelum memberikan 
pinjaman. 
B. Jenis – jenis Investasi Properti 
Berikut lima jenis ivestasi properti seperti dikutip dari buku Rahasia Menjadi 
Miliarder Properti, Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Senin (15/10/2012). 
1. Pasar Tanah 
Seorang investor properti per orangan yang membeli sebuah tanah, kemudian 
membangun rumah, dan dijual kembali hal tersebut merupakan investasi. Dengan 
membeli tanah dan membangunnya, memugar, lalu menjual properti, maka ada dua 
hal yang akan diperoleh. Pertama, nilai tambah yang berasal dari selisih harga tanah 
matang setelah dikembangkan dengan harga tanah mentah ketka dibeli. Oleh sebab 
itu, tanah disebut sebagai investasi yang menjajikan 
Seperti emas, tanah hampir bisa dibilang tidak mengenal inflasi. Karena itu, 
orang tua dan kakek-nenek kita kemungkinan lebih memilih berinvestasi tanah 
dibandingkan investasi jenis lain. Memiliki tanah memang mempunyai beberapa
kelebihan, antara lain harganya yang cenderung meningkat setiap tahunnya, serta 
minimnya biaya perawatan. Apalagi jika tanah yang Anda miliki memiliki lokasi 
strategis, maka kenaikan harganya bisa berlipat-lipat. Namun demikian, tanah juga 
mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, tanah relatif 
lebih sulit dijual dibandingkan apartemen atau rumah. Selain itu, kalau tidak diberi 
batas yang jelas (pagar atau tembok), seringkali tanah Anda disalahgunakan oleh 
pihak lain jika tidak sering diawasi. Ditambah lagi, berkembangnya harga tanah juga 
berhubungan erat dengan rencana makro tata kota Anda. Jika ternyata daerah tersebut 
tidak berkembang, maka bisa jadi tanah Anda tidak laku disewakan atau dijual. 
2. Pasar Investasi Tanah Kavling 
Pengembang selain membangun perumahan di suatu kawasan, juga menjual 
tanah kavling kepada konsumen yang ingin mendesain sendiri rumahnya. Oleh sebab 
itu, tidak jarang jika investor properti per orangan berinvestasi pada tanah kavling di 
kawasan perumahan yang dibangun pengembang. Tak jarang, investor tanah tersebut 
menjual kembali tanah tersebut setelah harganya sudah melambung tinggi. 
3. Pasar Properti 
Pasar properti seperti ruko, rumah, rukan, townhouse, apartemen secara umum 
dibagi menjadi sekunder dan primer. Kedua jenis pasar tersebut dijual berdasarkan 
hukum permintaan yaitu permintaan dan penawaran. Pasar primer dipengaruhi oleh 
harga bahan bangunan, suku bunga KPR dan lainnya. Sebaliknya, pasar sekunder 
dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, kependudukan dan musiman. 
4. Pasar Properti yang Disewakan 
Pasar properti yang disewakan contohnya adalah rumah, ruko, rukan, 
townhouse, apartemen maupun kos-kosan yang sifatnya jangka panjang. Pasar 
properti seperti biasanya dikendalikan oleh pengembang, investor institusi dan
perorangan. Dengan membangun lalu menyewakan, investor akan memperoleh 
pendapatan dari sewa properti, nilai tambah selisih dari harga tanah, dan apresiasi 
kenaikan harga properti. Cara investasi ini disebut juga sebagai investasi aktif. 
5. Pasar Properti yang Memiliki Goodwill 
Bisnis seperti ini biasanya dilakukan pada sektor perhotelan atau apartemen 
sewa yang dikelola oleh tim manajemen khusus. Artinya pemodal bukan hanya 
membeli tanah dan membangun tapi juga semua pelayanan. Selain itu, bisnis properti 
sewa lain misalnya kondotel, villa, service apartemen dan rumah sakit. 
C. Prospek dalam Investasi Properti 
Dalam Investasi Properti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum 
membeli property, yaitu : 
1. Lokasi Yang Tepat 
Lokasi yang tepat untuk berinvestasi properti adalah lokasi yang dalam 
jangka panjang masih terus bisa berkembang, karena kita berharap ada 
kenaikan harga pada properti yang kita miliki. Apabila lokasinya sangat baik 
dan mahal, kemungkinan peningkatan harganya sudah tidak signifikan lagi. 
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Apakah 
lingkungan perumahan dekat dengan makam, rawan banjir, sulit dilalui 
angkutan umum, dan lain sebagainya. 
2. Apakah Sudah Ada Akses Jalan 
Perhatikan status jalan menuju tanah yang ingin Anda beli, apakah 
hanya menumpang sementara di tanah orang atau sudah tergambar di peta
desa. Jangan sampai Anda membeli properti yang belum memiliki akses jalan 
resmi. 
3. Bagaimana Dengan Status Tanahnya 
Saat membeli properti, penting juga untuk memperhatikan status tanah 
atas properti yang kita akan beli. Hal ini akan berpengaruh pada harga properti 
tersebut. Status tanah harus jelas kepemilikannya, apakah perseorangan, tanah 
kas pemerintah, atau milik perusahasaan, dan apakah tanah tersebut telah 
bersertifikat atau belum.Status hak kepemilikan tanah juga perlu dicek apakah 
ada Sertifikat Hak Milik (SHM) atau masih HGB (Hak Guna Bangunan) 
maupun HGU (Hak Guna Usaha).Status itu harus jelas agar tidak ada tuntutan 
atau sengketa di kemudian hari. Selain itu, status tersebut juga berguna untuk 
lebih mempermudah proses pembuatan sertifikat dan balik nama sertifikat. 
4. Sudah Adanya Fasilitas umum 
Usahakan properti tersebut telah difasilitasi jaringan listrik. Untuk air, 
jika kondisi air tanah baik dan layak konsumsi, maka ketiadaan jaringan 
PDAM tidak begitu bermasalah. Tetapi, jika air tanah kurang baik (biasanya 
di daerah perkotaan atau padat penduduk), maka perlu dicek adakah jaringan 
instalasi PDAM di sana. Sementara itu, jika instalasi kabel telepon tidak ada, 
Anda masih bisa menggunakan handphone. 
D. Keuntungan dan Kerugian Investasi Properti 
Ada beberapa keuntungan dari berinvestasi di properti yang menjadikan 
bisnis ini sebagai salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang: 
1) Risiko yang relatif lebih kecil – tidak ada investasi yang tidak 
berisiko, namun investasi properti bisa dibilang lebih aman dibanding instrumen
investasi finansial. Mengapa? Karena Anda dapat mengelola sendiri investasinya 
sehingga kendali sepenuhnya di tangan Anda. Tentu risiko dalam investasi 
properti tetap ada, seperti kemungkinan bangunan yang rusak, penyewa yang telat 
membayar sewa, dan ini tetap harus diantisipasi. 
2) Tidak terlalu terpengaruh oleh faktor eksternal – dibandingkan 
dengan instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi yang nilainya 
sangat fluktuatif dipengaruhi oleh situasi ekonomi politik, tingkat inflasi dan suku 
bunga, investasi di bidang properti walaupun juga terpengaruh faktor luar, tetapi 
perubahannya tidak akan terlalu cepat. Misalnya, harga rumah tidak akan serta-merta 
berubah dalam semalam tetapi mebutuhkan bulanan hingga tahunan untuk 
berubah. 
3) Laba/keuntungan yang besar – investasi di bidang properti 
memberikan peluang untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Banyak 
pengusaha-pengusaha ternama dunia yang sukses berinvestasi melalui properti. 
Khusus untuk pasar properti di Jakarta, peluangnya sangat menjanjikan. Dalam 
kelas edukasi finansial yang diselenggarakan oleh Citibank beberapa waktu lalu, 
Luke Rowe dari Jones Lang Lasalle Indonesia menyebutkan bahwa tingkat 
okupansi properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran di Jakarta 
mencapai 90% yang menyebabkan harga sewa melunjak naik dengan cepat. 
Begitu pula dengan pasar properti perumahan dan apartemen dengan harga beli 
pada kisaran $200,000-250,000 dapat disewakan pada harga Rp20-25 juta per 
bulannya. Ini akan dapat memberikan keuntungan pendapatan pada kisaran 8- 
10%. Jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Singapura atau 
Hong Kong, harga sewa di Jakarta masih jauh lebih murah. Oleh karena itu, Luke 
Rowe meyakinkan bahwa untuk minimal 3 tahun ke depan, harga properti di 
Jakarta akan terus naik dan tidak akan mengalami masalah oversupply. 
4) Dapat menggunakan uang orang lain untuk berinvestasi – ini 
adalah salah satu fitur paling menarik dari investasi properti, yaitu sistemnya 
memungkinkan kita untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai 
investasi kita. Tidak seperti investasi lain yang akan sangat bergantung pada
seberapa banyak uang tunai yang Anda miliki, investasi properti dapat dilakukan 
dengan membayar uang muka saja 20-30% dari harga propertinya. Kalau kita 
investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, reksa dana, maupun investasi 
emas atau karya seni, semuanya akan sangat tergantung pada seberapa banyak 
uang tunai yang kita miliki. Sedangkan investasi properti bisa dilakukan hanya 
dengan 20-30% harga propertinya. Sisanya dapat dibiayai melalui pinjaman ke 
bank. Implikasinya adalah dengan nominal uang yang sama (misal Rp20 juta) 
Anda dapat memperoleh aset properti senilai Rp100 juta, tetapi jika membeli 
investasi lain, jumlah saham/obligasi/reksadana/emas/karya seni tetap hanya 
senilai Rp20 juta. Dengan demikian, investasi properti memberikan peluang yang 
lebih besar dan cepat untuk melipatgandakan aset. 
5) Pendapatan arus kas (cash flow) rutin – dari hasil uang sewa, Anda 
dapat memperoleh arus kas rutin sebagai pemasukan untuk menjamin kestabilan 
finansial Anda. Semakin banyak properti yang Anda miliki maka akan semakin 
besar pula arus kas yang akan Anda terima. 
Di samping keuntungan-keuntungan di atas, investasi di bidang ini 
berpotensi pula dalam hal kerugian. Sedikitnya ada enam kerugiannya, seperti : 
1) Hancur apabila ada gempa atau bencana. 
2) Tidak likuid dan adanya kendala waktu. 
3) Beban pengelolaan dan perawatan. 
4) Penyusutan / depresiasi bangunan. 
5) Kontrol pemerintah, seperti aturan perpajakan dan lain-lain. 
6) Kerumitan hukum dan perijinan.
BAB III 
PENUTUP 
Sebagaimana kita ketahui, investasi properti memberikan keuntungan 
tersendiri bagi mereka yang menanamkan uangnya di bidang ini. Kebanyakan orang 
yang terjun di bidang properti yakin bahwa bidang ini akan memberikan keuntungan 
yang sangat menggiurkan, khususnya dalam hal nilai jual kembali barang properti 
yang terus meningkat tahun demi tahun. 
Namun, dalam berinvestasi pada properti, kita juga harus sangatlah cermat 
dalam memilih jenis properti apa saja yang ditawarkan, karena setiap jenis properti 
memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA 
http://economy.okezone.com/read/2012/10/15/471/704090/5-jenis-investasi-properti 
http://mywealth.co.id/topic/investasi-2/keuntungan-berinvestasi-di-bidang-properti/ 
http://inipropertiku.blogspot.com/2013/02/mengenal-lebih-dekat-investasi-properti. 
html 
http://websid.blogspot.com/2012/02/konsep-investasi-properti-di-indonesia.html

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasanuru atika
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMENErmawati Syahrudi
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3padlah1984
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7padlah1984
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansidianpipit
 
Aplikasi sistem informasi pada fungsi fungsi organisasi
Aplikasi sistem informasi pada fungsi   fungsi organisasiAplikasi sistem informasi pada fungsi   fungsi organisasi
Aplikasi sistem informasi pada fungsi fungsi organisasiMelina Krisnawati
 

What's hot (20)

BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasa
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNSISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Latihan soal pasar modal
Latihan soal pasar modalLatihan soal pasar modal
Latihan soal pasar modal
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansi
 
Aplikasi sistem informasi pada fungsi fungsi organisasi
Aplikasi sistem informasi pada fungsi   fungsi organisasiAplikasi sistem informasi pada fungsi   fungsi organisasi
Aplikasi sistem informasi pada fungsi fungsi organisasi
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 

Similar to Makalah teori portofolio

Analisis industri sentul
Analisis industri sentulAnalisis industri sentul
Analisis industri sentultaufiksanjaya
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaMarhamah Saleh
 
Sk dan-kd-ekonomi-sma
Sk dan-kd-ekonomi-smaSk dan-kd-ekonomi-sma
Sk dan-kd-ekonomi-smaFathur Marah
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiPortofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Ardhi Hikari
 
Jenis Investasi & Tips Untuk Pemula
Jenis Investasi & Tips Untuk PemulaJenis Investasi & Tips Untuk Pemula
Jenis Investasi & Tips Untuk Pemulatripplerrr10
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1TitinSantiarini
 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxdhikmatlm
 
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiPasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiKuliahKita
 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxHariStiawan1
 

Similar to Makalah teori portofolio (20)

Faktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi propertiFaktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi properti
 
Analisis industri sentul
Analisis industri sentulAnalisis industri sentul
Analisis industri sentul
 
Resume buku
Resume bukuResume buku
Resume buku
 
MILA RISKA
MILA RISKAMILA RISKA
MILA RISKA
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadana
 
Sk dan-kd-ekonomi-sma
Sk dan-kd-ekonomi-smaSk dan-kd-ekonomi-sma
Sk dan-kd-ekonomi-sma
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
 
Modul Reksa Dana
Modul Reksa DanaModul Reksa Dana
Modul Reksa Dana
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasiPortofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi
 
Temu 1
Temu 1Temu 1
Temu 1
 
Berinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham OnlineBerinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham Online
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
 
Jenis Investasi & Tips Untuk Pemula
Jenis Investasi & Tips Untuk PemulaJenis Investasi & Tips Untuk Pemula
Jenis Investasi & Tips Untuk Pemula
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docx
 
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiPasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
 
INVESTASI
INVESTASIINVESTASI
INVESTASI
 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 

Makalah teori portofolio

  • 1. BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam dunia investasi, kita mengenal begitu banyak jenis investasi seperti investasi pada bidang emas, deposito, investasi saham, dan lain sebagainya. Jenis investasi ini dapat memberikan keuntungan besar bagi mereka yang menanamkan uangnya disana. Namun, jenis investasi tersebut juga memiliki resiko yang cukup besar. Kita tentu masih segar mendengarkan berita tentang raibnya begitu banyak dana deposito yang ada pada bank Century yang bermasalah dan menggegerkan seantero negeri. Untuk jenis investasi saham atau emas, investasi ini memiliki jenis resiko tersendiri mengingat nilai dari emas ataupun bursa saham dapat berubah sewaktu-waktu dengan pola naik turun, yang tentu saja menuntut kejelian dan spekulasi beresiko bagi investor yang menanamkan uangnya dan jika telah salah langkah, bukan untung yang didapatkan, justru kerugian yang didapat. Atas alasan itulah, banyak orang yang beralih untuk menginvestasikan uangnya ke bidang yang dirasa lebih aman, yakni investasi di bidang properti. Jenis properti yang dapat diinvestasikan sendiri cukup banyak jenisnya, dari yang berupa tanah, rumah, ruko, apartemen, dan lain sebagainya. Setiap jenis properti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  • 2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Investasi Properti ? 2. Apa saja jenis-jenis Investasi Properti ? 3. Apa keuntungan dari Investasi Properti ? TUJUAN Agar mahasiswa lebih mengenal seputar Investasi Properti.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Investasi Properti Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 sebagai: tanah, bangunan atau bagian dari bangunan, atau keduanya, yang dikuasai oleh entitas (atau lessee melalui finance lease) untuk mendapat rental atau capital gain, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:  Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau  Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Bila kita lihat definisi di atas, properti investasi merupakan bagian dari aset, yang tidak digunakan sendiri oleh pemilik (not occupied). Hal ini membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri oleh pemilik (aset tetap atau sediaan). Karena properti investasi merupakan bagian dari aset, maka properti investasi juga memiliki syarat pengakuan: dikuasai oleh entitas, memiliki manfaat ekonomik yang cukup pasti untuk mengalir ke entitas di masa depan, berasal dari transaksi di masa lalu, dan dapat diukur secara andal. Dalam hal berinvestasi properti, pada umumnya orang mempunyai dua tujuan berbeda. Tujuan pertama, investasi yang dilakukannya hanya bersifat jangka pendek (short-term investment), dimana ia berinvestasi bertujuan untuk dijual kembali, seperti pembelian tanah, rumah, rumah toko (ruko) dan lainnya kemudian dijual kembali kepada pihak lain.
  • 4. Tujuan kedua, investasinya mempunyai sifat jangka panjang (long-term investment), dimana ia bertujuan untuk dimiliki dan / atau kemudian disewakan, seperti villa, fuction house, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, sportclub dan sebagainya. Disini faktor “kebanggaan” pemiliknya tampak lebih dominan. Namun apa pun tujuannya, banyak orang yang memandang investasi pada properti lebih menarik dan lebih menguntungkan dibanding investasi di bidang lain. Hal ini dapat dimaklumi karena hampir semua orang beranggapan bahwa tidak ada sejarahnya, khususnya tanah dan rumah yang turun harganya. Setiap tahun dapat dipastikan harganya akan meningkat dan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Dalam ilmu real estate yang sedikit canggih disebutkan pula bahwa yang menjadi pertimbangan dalam investasi properti ada lima hal, yakni : income, depreciation, equity build-up, appreciationdan leverage, atau disingkat IDEAL. Penjelasannya sebagai berikut : 1. Income adalah pendapatan dari hasil investasi properti yang disewakan. Perhitungan sederhananya melalui persentasi nilai sewa per tahun atas nilai properti tersebut, dan pada tahun ke berapa modal investasinya akan kembali. Misalnya, nilai properti Rp 100juta dan disewakan per tahun Rp 10jt, jadi pada tahun ke-10 modalnya akan kembali. 2. Depreciation adalah pengalokasian biaya dari suatu aset properti yang secara akuntansi menjadi unsur biaya. Biasanya ini banyak dilakukan pada perusahaan, dimana memasukkan biaya depresiasi sebagai biaya perusahaan, sementara aset properti masih tetap mempunyai nilai ekonomis. 3. Equity build-up adalah nilai saham yang dimiliki atas sebuah properti oleh investor yang meminjam dan telah terjadi amortisasi dari pinjaman pokoknya. Misalnya, ia membeli sebuah properti senilai Rp 1 milyar dengan pinjaman bank Rp 800juta dan membayar uang muka Rp 200juta. Setelah mengangsur selama jangka waktu tertentu, pinjamannya tinggal Rp 700juta, dan dengan
  • 5. asumsi harga pasar belum naik, maka ia mendapat equity build-upsenilai Rp 100juta. 4. Appreciation adalah peningkatan nilai suatu properti. Misalnya, sebuah properti yang dibeli pada tahun lalu seharga Rp 100juta, dan tahun ini menjadi Rp 120juta, berarti telah terjadiappreciation sebesar Rp 20juta dalam setahun. Istilah lainnya yang lebih popular ialahcapital gain atau disingkat gain. Inilah yang menjadi alasan utama orang untuk melakukaninvestasi pada properti. 5. Leverage adalah penggunaan dana pinjaman guna meningkatkan keuntungan investasi properti. Untuk leverage agak sulit dijelaskan di sini secara umum, karena harus dilihat kasus per kasus dan tidak banyak orang memperoleh leverage karena melibatkan pihak pemberi pinjaman (bank atau pihak ketiga) yang perlu mempelajari lebih rinci sebelum memberikan pinjaman. B. Jenis – jenis Investasi Properti Berikut lima jenis ivestasi properti seperti dikutip dari buku Rahasia Menjadi Miliarder Properti, Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Senin (15/10/2012). 1. Pasar Tanah Seorang investor properti per orangan yang membeli sebuah tanah, kemudian membangun rumah, dan dijual kembali hal tersebut merupakan investasi. Dengan membeli tanah dan membangunnya, memugar, lalu menjual properti, maka ada dua hal yang akan diperoleh. Pertama, nilai tambah yang berasal dari selisih harga tanah matang setelah dikembangkan dengan harga tanah mentah ketka dibeli. Oleh sebab itu, tanah disebut sebagai investasi yang menjajikan Seperti emas, tanah hampir bisa dibilang tidak mengenal inflasi. Karena itu, orang tua dan kakek-nenek kita kemungkinan lebih memilih berinvestasi tanah dibandingkan investasi jenis lain. Memiliki tanah memang mempunyai beberapa
  • 6. kelebihan, antara lain harganya yang cenderung meningkat setiap tahunnya, serta minimnya biaya perawatan. Apalagi jika tanah yang Anda miliki memiliki lokasi strategis, maka kenaikan harganya bisa berlipat-lipat. Namun demikian, tanah juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, tanah relatif lebih sulit dijual dibandingkan apartemen atau rumah. Selain itu, kalau tidak diberi batas yang jelas (pagar atau tembok), seringkali tanah Anda disalahgunakan oleh pihak lain jika tidak sering diawasi. Ditambah lagi, berkembangnya harga tanah juga berhubungan erat dengan rencana makro tata kota Anda. Jika ternyata daerah tersebut tidak berkembang, maka bisa jadi tanah Anda tidak laku disewakan atau dijual. 2. Pasar Investasi Tanah Kavling Pengembang selain membangun perumahan di suatu kawasan, juga menjual tanah kavling kepada konsumen yang ingin mendesain sendiri rumahnya. Oleh sebab itu, tidak jarang jika investor properti per orangan berinvestasi pada tanah kavling di kawasan perumahan yang dibangun pengembang. Tak jarang, investor tanah tersebut menjual kembali tanah tersebut setelah harganya sudah melambung tinggi. 3. Pasar Properti Pasar properti seperti ruko, rumah, rukan, townhouse, apartemen secara umum dibagi menjadi sekunder dan primer. Kedua jenis pasar tersebut dijual berdasarkan hukum permintaan yaitu permintaan dan penawaran. Pasar primer dipengaruhi oleh harga bahan bangunan, suku bunga KPR dan lainnya. Sebaliknya, pasar sekunder dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, kependudukan dan musiman. 4. Pasar Properti yang Disewakan Pasar properti yang disewakan contohnya adalah rumah, ruko, rukan, townhouse, apartemen maupun kos-kosan yang sifatnya jangka panjang. Pasar properti seperti biasanya dikendalikan oleh pengembang, investor institusi dan
  • 7. perorangan. Dengan membangun lalu menyewakan, investor akan memperoleh pendapatan dari sewa properti, nilai tambah selisih dari harga tanah, dan apresiasi kenaikan harga properti. Cara investasi ini disebut juga sebagai investasi aktif. 5. Pasar Properti yang Memiliki Goodwill Bisnis seperti ini biasanya dilakukan pada sektor perhotelan atau apartemen sewa yang dikelola oleh tim manajemen khusus. Artinya pemodal bukan hanya membeli tanah dan membangun tapi juga semua pelayanan. Selain itu, bisnis properti sewa lain misalnya kondotel, villa, service apartemen dan rumah sakit. C. Prospek dalam Investasi Properti Dalam Investasi Properti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli property, yaitu : 1. Lokasi Yang Tepat Lokasi yang tepat untuk berinvestasi properti adalah lokasi yang dalam jangka panjang masih terus bisa berkembang, karena kita berharap ada kenaikan harga pada properti yang kita miliki. Apabila lokasinya sangat baik dan mahal, kemungkinan peningkatan harganya sudah tidak signifikan lagi. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Apakah lingkungan perumahan dekat dengan makam, rawan banjir, sulit dilalui angkutan umum, dan lain sebagainya. 2. Apakah Sudah Ada Akses Jalan Perhatikan status jalan menuju tanah yang ingin Anda beli, apakah hanya menumpang sementara di tanah orang atau sudah tergambar di peta
  • 8. desa. Jangan sampai Anda membeli properti yang belum memiliki akses jalan resmi. 3. Bagaimana Dengan Status Tanahnya Saat membeli properti, penting juga untuk memperhatikan status tanah atas properti yang kita akan beli. Hal ini akan berpengaruh pada harga properti tersebut. Status tanah harus jelas kepemilikannya, apakah perseorangan, tanah kas pemerintah, atau milik perusahasaan, dan apakah tanah tersebut telah bersertifikat atau belum.Status hak kepemilikan tanah juga perlu dicek apakah ada Sertifikat Hak Milik (SHM) atau masih HGB (Hak Guna Bangunan) maupun HGU (Hak Guna Usaha).Status itu harus jelas agar tidak ada tuntutan atau sengketa di kemudian hari. Selain itu, status tersebut juga berguna untuk lebih mempermudah proses pembuatan sertifikat dan balik nama sertifikat. 4. Sudah Adanya Fasilitas umum Usahakan properti tersebut telah difasilitasi jaringan listrik. Untuk air, jika kondisi air tanah baik dan layak konsumsi, maka ketiadaan jaringan PDAM tidak begitu bermasalah. Tetapi, jika air tanah kurang baik (biasanya di daerah perkotaan atau padat penduduk), maka perlu dicek adakah jaringan instalasi PDAM di sana. Sementara itu, jika instalasi kabel telepon tidak ada, Anda masih bisa menggunakan handphone. D. Keuntungan dan Kerugian Investasi Properti Ada beberapa keuntungan dari berinvestasi di properti yang menjadikan bisnis ini sebagai salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang: 1) Risiko yang relatif lebih kecil – tidak ada investasi yang tidak berisiko, namun investasi properti bisa dibilang lebih aman dibanding instrumen
  • 9. investasi finansial. Mengapa? Karena Anda dapat mengelola sendiri investasinya sehingga kendali sepenuhnya di tangan Anda. Tentu risiko dalam investasi properti tetap ada, seperti kemungkinan bangunan yang rusak, penyewa yang telat membayar sewa, dan ini tetap harus diantisipasi. 2) Tidak terlalu terpengaruh oleh faktor eksternal – dibandingkan dengan instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi yang nilainya sangat fluktuatif dipengaruhi oleh situasi ekonomi politik, tingkat inflasi dan suku bunga, investasi di bidang properti walaupun juga terpengaruh faktor luar, tetapi perubahannya tidak akan terlalu cepat. Misalnya, harga rumah tidak akan serta-merta berubah dalam semalam tetapi mebutuhkan bulanan hingga tahunan untuk berubah. 3) Laba/keuntungan yang besar – investasi di bidang properti memberikan peluang untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Banyak pengusaha-pengusaha ternama dunia yang sukses berinvestasi melalui properti. Khusus untuk pasar properti di Jakarta, peluangnya sangat menjanjikan. Dalam kelas edukasi finansial yang diselenggarakan oleh Citibank beberapa waktu lalu, Luke Rowe dari Jones Lang Lasalle Indonesia menyebutkan bahwa tingkat okupansi properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran di Jakarta mencapai 90% yang menyebabkan harga sewa melunjak naik dengan cepat. Begitu pula dengan pasar properti perumahan dan apartemen dengan harga beli pada kisaran $200,000-250,000 dapat disewakan pada harga Rp20-25 juta per bulannya. Ini akan dapat memberikan keuntungan pendapatan pada kisaran 8- 10%. Jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Singapura atau Hong Kong, harga sewa di Jakarta masih jauh lebih murah. Oleh karena itu, Luke Rowe meyakinkan bahwa untuk minimal 3 tahun ke depan, harga properti di Jakarta akan terus naik dan tidak akan mengalami masalah oversupply. 4) Dapat menggunakan uang orang lain untuk berinvestasi – ini adalah salah satu fitur paling menarik dari investasi properti, yaitu sistemnya memungkinkan kita untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi kita. Tidak seperti investasi lain yang akan sangat bergantung pada
  • 10. seberapa banyak uang tunai yang Anda miliki, investasi properti dapat dilakukan dengan membayar uang muka saja 20-30% dari harga propertinya. Kalau kita investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, reksa dana, maupun investasi emas atau karya seni, semuanya akan sangat tergantung pada seberapa banyak uang tunai yang kita miliki. Sedangkan investasi properti bisa dilakukan hanya dengan 20-30% harga propertinya. Sisanya dapat dibiayai melalui pinjaman ke bank. Implikasinya adalah dengan nominal uang yang sama (misal Rp20 juta) Anda dapat memperoleh aset properti senilai Rp100 juta, tetapi jika membeli investasi lain, jumlah saham/obligasi/reksadana/emas/karya seni tetap hanya senilai Rp20 juta. Dengan demikian, investasi properti memberikan peluang yang lebih besar dan cepat untuk melipatgandakan aset. 5) Pendapatan arus kas (cash flow) rutin – dari hasil uang sewa, Anda dapat memperoleh arus kas rutin sebagai pemasukan untuk menjamin kestabilan finansial Anda. Semakin banyak properti yang Anda miliki maka akan semakin besar pula arus kas yang akan Anda terima. Di samping keuntungan-keuntungan di atas, investasi di bidang ini berpotensi pula dalam hal kerugian. Sedikitnya ada enam kerugiannya, seperti : 1) Hancur apabila ada gempa atau bencana. 2) Tidak likuid dan adanya kendala waktu. 3) Beban pengelolaan dan perawatan. 4) Penyusutan / depresiasi bangunan. 5) Kontrol pemerintah, seperti aturan perpajakan dan lain-lain. 6) Kerumitan hukum dan perijinan.
  • 11. BAB III PENUTUP Sebagaimana kita ketahui, investasi properti memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang menanamkan uangnya di bidang ini. Kebanyakan orang yang terjun di bidang properti yakin bahwa bidang ini akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan, khususnya dalam hal nilai jual kembali barang properti yang terus meningkat tahun demi tahun. Namun, dalam berinvestasi pada properti, kita juga harus sangatlah cermat dalam memilih jenis properti apa saja yang ditawarkan, karena setiap jenis properti memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA http://economy.okezone.com/read/2012/10/15/471/704090/5-jenis-investasi-properti http://mywealth.co.id/topic/investasi-2/keuntungan-berinvestasi-di-bidang-properti/ http://inipropertiku.blogspot.com/2013/02/mengenal-lebih-dekat-investasi-properti. html http://websid.blogspot.com/2012/02/konsep-investasi-properti-di-indonesia.html