sms/call: 021.70060453 – 021.97019785. Pin BB: 7c9c21b2 WhatsApp: 0857 816 201 94
1. Untuk Menaikkan kadar albumin lebih cepat dan hemoglobin
2. Status Gizi Balita, sebagai tambahan protein
3. Penyembuhan Luka Bakar
4. Penderita Post Operatif
5. Status Gizi penderita tuberkulosis
6. Proses penyembuhan pada stroke
7. Kadar albumin, hemoglobin
dan status gizi lansia
8. Proses penyembuhan pada
penderita luka bakar.
Isi : 1 botol / 30 kapsul
2. Pujimin InsyaAllah
bermanfaat untuk:
• 1. Untuk Menaikkan kadar albumin lebih cepat dan
hemoglobin
• 2. Status Gizi Balita, sebagai tambahan protein
• 3. Penyembuhan Luka Bakar
• 4. Penderita Post Operatif
• 5. Status Gizi penderita tuberkulosis
• 6. Proses penyembuhan pada stroke
• 7. Kadar albumin, hemoglobin
• dan status gizi lansia
• 8. Proses penyembuhan pada
• penderita luka bakar.
• Isi : 1 botol / 30 kapsul
3. Pujimin Kapsul – Menghemat Sepuluh
Persen Biaya Infus
• Oleh: Aswad Syam
• INFUS pasien yang kadar albuminnya
rendah, menelan biaya yang tidak
sedikit yakni sekitar Rp1,4 juta.
Karenanya, jagalah, agar kadar albumin
normal pada kisaran antara 3,5 – 4,5.
Guru Besar Universitas Hasanuddin,
Prof Dr dr Nurpudji Astuti, mengaku
sangat perihatin atas hal tersebut. Dia
pun berupaya menemukan bahan lain
untuk meningkatkan kadar albumin,
dengan biaya yang tidak mencekik
leher. Ikan gabus pun menjadi pilihan,
karena mudah didapat, dan harganya
juga murah.
4. Pujimin Kapsul – Menghemat Sepuluh
Persen Biaya Infus
• PADA ujicoba pertama, ahli gizi
itu memberikan masakan ikan
gabus kepada pasien di RS
Wahidin Sudirohusodo,
Makassar. Berhasil. Kadar
albumin pasien meningkat. Kini,
ekstrak ikan gabus telah
dikemas dalam bentuk kapsul,
dengan harga Rp 7000
perkapsul.
5. Pujimin Kapsul – Menghemat Sepuluh
Persen Biaya Infus
• Dua kapsul diminum tiga kali sehari.
Sama dengan enam kapsul, sama
dengan Rp 42 ribu setiap hari. Kalau
kapsul harus diminum selama sepuluh
hari, jumlah seluruh biaya adalah 10 x
Rp 42 ribu atau sama dengan Rp 420
ribu. Bandingkan dengan biaya infus
yang sebesar Rp 4,2 juta. Suprise, kita
bisa menghemat 90 persen.
6. Pujimin Kapsul – Menghemat Sepuluh
Persen Biaya Infus
• Dengan nomor publikasi
047.137.A, tertanggal 8 Maret
2008, Departemen Kehakiman
telah mengumumkan
permohonan paten yang telah
didaftarkan Ibu Astuti dengan
nomor P00200600144, dengan
judul produk Konsentrat Protein
Ikan Gabus.
7. Untuk lebih menguji kehandalan suplemen makanan
itu, kapsul tersebut dikirim Nurpudji ke rekan-rekan
dokter di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,
dengan sebuah pesan, “Berikan kepada pasien gula,
patah tulang, TBC, stroke dan gizi buruk”. Hasilnya?
Pasien lebih cepat sembuh, kondisi juga menjadi lebih
baik.
Bagi sebagian orang, ikan gabus tak masuk hitungan
lauk favorit. Untuk nelayan pun ikan gabus dianggap
kurang bernilai ekonomis. Namun, di tangan dokter
Nurpudji Astuti, ikan ini memiliki nilai tambah.
8. Ikan yang tak disukai karena baunya yang amis ini, dia
“sulap” menjadi suplemen makanan yang berfungsi
menjaga metabolisme tubuh, menaikkan kadar albumin,
dan mempercepat pemulihan kesehatan. Ikan gabus
diracik sedemikian rupa, dibuat serbuk, kemudian
dimasukkan dalam kapsul. Bau amis ikan yang tak
disukai itu pun hilang dan tak terasa lagi.
Hampir semua pasien berkadar albumin rendah yang
diberi suplemen dari ikan gabus ini, kadar albuminnya
naik lebih cepat ketimbang pemberian albumin lewat
infus. Bahkan, pasien berkadar albumin rendah yang
diikuti komplikasi penyakit lain seperti TB, diabetes,
patah tulang, stroke, hingga HIV/AIDS, kondisinya bisa
lebih baik dengan pemberian kapsul ikan gabus.
9. Pada anak dengan gizi buruk dan berat badannya
kurang, pemberian biskuit dari bubuk ikan gabus,
membuat berat badan mereka naik minimal 1 kilogram
perbulan. Maka, bersama kader posyandu, petugas
puskesmas dan rumah sakit yang merawat anak bergizi
buruk, Nurpudji memberikan biskuit ikan gabus secara
rutin.
Ibu hamil kurang gizi juga diberi kapsul ikan gabus
untuk asupan protein dan zat besi yang diperlukan
selama masa kehamilan agar bayi yang dilahirkan lebih
sehat. Nurpudji memandang, albumin dalam tubuh
sebagai indikasi mortalitas, morbiditas, dan
metabolisme tubuh. Albumin juga berfungsi
mempertahankan regulasi cairan dalam tubuh.
10. Bila kadarnya rendah, protein yang masuk ke dalam tubuh akan
pecah, dan tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan,
penyerapan obat-obatan yang seharusnya berfungsi
menyembuhkan, tak akan maksimal.
Oleh karena itu, pasien berkadar albumin rendah diberi infus untuk
menaikkan kadar albuminnya. Namun, infus itu biayanya mahal, Rp
1,4 juta setiap pemberian. Ini pun minimal harus diberikan tiga kali.
Untuk pasien tak mampu, ini memberatkan.
Kondisi tersebut membuat ibu tiga anak ini berusaha mencari bahan
lain untuk menaikkan kadar albumin dengan harga terjangkau. Ahli
gizi yang melakukan banyak penelitian ini pun sampai pada ikan
gabus yang mengandung kadar albumin tinggi. Ikan gabus dipilih
juga karena relatif mudah didapat dan harganya murah.
11. Dalam percobaan pertama, Pudji memberi masakan ikan
gabus kepada pasien di Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Ikan gabus
dalam bentuk makanan ini berhasil menaikkan kadar
albumin. Tetapi, jumlah petugas dapur di rumah sakit
kurang. Kalaupun ada, mereka kewalahan meracik ikan
gabus, apalagi dengan komposisi yang dianjurkan.
“Saya mencoba membuat cairan, lalu dimasukkan
melalui selang makanan. Ini pun berhasil, tetapi banyak
pasien yang menolak baunya,” tutur Pudji.
Dia lalu mencari cara agar pemberian ikan gabus bisa
lebih mudah. Bersama beberapa rekannya, Nurpudji
melakukan percobaan membuat ekstrak ikan gabus dan
memasukkannya dalam kapsul. Cara ini berhasil karena
pemberiannya lebih mudah, dan pasien tak lagi menolak
baunya.
12. Nurpudji sebenarnya meneliti ikan gabus sejak 1994. Pada 2003,
Nurpudji mulai memberikan cairan ikan gabus melalui selang
makanan pada pasien di Rumah Sakit Wahidin. Tahun 2004-2005,
lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini membuat
ikan gabus dalam bentuk kapsul.
Untuk meyakinkan dan membuktikan suplemen makanan yang
dibuat itu bisa diterima di mana-mana, Pudji mengirimkan kapsul
tersebut kepada rekan dokter di berbagai daerah seperti Jawa Timur,
Jawa Tengah, dan Jakarta.
“Saya minta mereka memberikannya kepada pasien dengan
beragam penyakit seperti luka patah tulang, stroke, gula, TB, atau
gizi buruk. Hasilnya, pemberian suplemen makanan ini membuat
pasien sembuh lebih cepat, dan kondisinya menjadi lebih baik,”
paparnya. (asw)
sumber: http://lifestyle.fajar.co.id/