SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
Kolom pada portal bergoyang
Perilaku portal bergoyang
Portal bergoyang adalah struktur yang bergantung pada momen kolom untuk menahan
beban lateral dan defleksi lateral (lihat gambar 7.9 (a)).
Jumlah momen pada ujung atas dan ujung bawah kolom harus memenuhi keseimbangan
beban lateral yang diberikan( ) ditambah dengan momen akibat beban vertikal ( ),
sehingga :
𝑉𝓁 βˆ‘π‘ƒΞ”
π‘€π‘‘π‘œπ‘ + π‘€π‘π‘œπ‘‘ = 𝑉𝓁 + βˆ‘π‘ƒπ›₯ …. 7.26
Gambar 7.9
Momen pada portal bergoyang
Gambar 7.9
Momen pada portal bergoyang
Sebagai catatan bahwa kedua kolom mengalami defleksi lateral yang sama sebesar
Ξ”. Bidang momen akibat beban lateral dapat dilihat pada gambar 7.9.b dan akibat
PΞ” pada gambar 7.9.c, akibat keduanya dijumlahkan secara langsung karena
momen beban lateral maksimum dan momen PΞ” maksimum terjadi pada ujung
kolom. Terjadinya sendi pada balok seperti pada gambar 7.9.d akan menyebabkan
struktur menjadi tidak stabil.
Ada dua jenis momen yang terjadi pada portal bergoyang yaitu :
1. Momen akibat pembebanan yang tidak menyebabkan goyangan,
2. Momen akibat pembebanan yang menyebabkan goyangan,
Pengaruh kelangsingan dari kedua momen ini dianalisis secara terpisah pada prosedur
disain sesuai dengan ketetapan dari ACI, karena masing-masing memiliki faktor
perbesaran yang berbeda pada saat portal berdefleksi.
Perhitungan momen pada portal bergoyang dengan analisis orde kedua
Analisis orde pertama dan orde kedua
Analisis orde pertama dilakukan dengan mengabaikan pengaruh defleksi lateral akibat
momen lentur, beban aksial dan defleksi lateral. Momen dan defleksi yang dihasilkan
dari analisis orde pertama ini memiliki hubungan yang linier dengan pembebanan pada
struktur. Pada analisis orde kedua pengaruh defleksi lateral akibat momen lentur dan
akibat hal lain tidak diabaikan. Momen dan defleksi yang dihasilkan dari analisis orde
kedua ini dipegaruhi oleh efek kelangsingan dan memiliki hubungan yang tidak linier
dengan pembebanan pada struktur.
Momen 𝑀𝑛𝑠 dan 𝑀𝑠
𝑀𝑛𝑠
𝑀𝑠
Analisis orde kedua
Pembebanan adalah beban terfaktor. Bertambahnya momen dan defleksi lateral pada
portal bergoyang berlangsung lebih cepat daripada penambahan beban.
Reduksi kekakuan lateral sebesar diberikan untuk mengatasi variasi besarnya
beban kritis dan variasi asumsi dalam perhitungan perbesaran momen.
Kekakuan elemen sesuai ACI 10.10.4.1
Kolom, ; Balok,
Pada balok T dan L, EI dapat didekati dengan dimana adalah momen
inersia balok persegi.
Efek beban tetap (sustained load). Umumnya beban yang menyebabkan goyangan hanya
berlangsung sementara misalnya akibat gempa atau angin, dan kondisi ini tidak
mengakibatkan peralihan rangkak (creep). Pada kondisi dimana portal bergoyang
menerima beban tetap maka kekakuan harus direduksi dengan dimana
πœ™πΎ = 0,75
𝑃𝑐
𝐸𝐼 = 0,70𝐸𝑐𝐼𝑔 𝐸𝐼 = 0,35𝐸𝑐𝐼𝑔
𝐸𝐼 = 0,70𝐸𝑐𝐼𝑏 𝐼𝑏
𝛽𝑑𝑠 =
gaya geser terfaktor maksimum pada lantai
total gaya geser terfaktor
…. 7.27
1 + 𝛽𝑑𝑠
Metode analisis orde kedua
1. Analisis dengan iterasi
Tinjau gambar 7.9 dan 7.10, saat portal berdefleksi lateral akibat beban vertikal dan
beban lateral, momen-momen ujung kolom harus memenuhi keseimbangan sesuai
persamaan 7.26 :
Dimana Ξ” adalah nilai defleksi lateral relative antara bagian atas level lantai terhadap
bagian bawah level lantai yang ditinjau. Momen pada lantai yang ditinjau dapat
dinyatakan sebagai gaya geser dimana adalah tinggi dari lantai yang ditinjau.
Gaya geser ini memberikan momen sebesar
Gambar 7.10.c menunjukkan gaya geser lantai untuk dua lantai yang ditinjau.
𝑃Δ
π‘€π‘‘π‘œπ‘ + π‘€π‘π‘œπ‘‘ = 𝑉𝓁 + βˆ‘π‘ƒπ›₯ …. 7.26
βˆ‘π‘ƒΞ”
βˆ‘π‘ƒ Ξ”/𝓁𝑐 𝓁𝑐
βˆ‘π‘ƒπ›₯
𝓁𝑐
𝓁𝑐 = βˆ‘π‘ƒ Ξ” …. 7.27
Gambar 7.10 Analisis PΞ” dengan iterasi
Gambar 7.10 Analisis PΞ”
dengan iterasi
Penjumlahan aljabar gaya geser lantai dari kolom bagian atas dan bagian bawah dasar
lantai yang ditinjau memberikan sway force yang bekerja pada bagian dasar lantai
tersebut. Sebagai contoh pada bagian dasar lantai ke-j :
Sway force ini ditambahkan pada beban lateral yang bekerja pada struktur di setiap
bagian dasar lantai, kemudian struktur dianalisis ulang untuk mendapatan defleksi
lateral dan momen-momen kolom yang baru. Bila defleksi yang baru didapat meningkat
sebesar Β± 2,5%, hitung kembali gaya dan sway force baru, kemudian struktur
dianalisis kembali terhadap penjumlahan beban lateral dan sway force yang baru
diperoleh. Proses ini dilakukan berulang-ulang sampai didapat hasil yang konvergen
(peningkatan defleksi terhadap defleksi hasil iterasi sebelumnya < 2,5%). Seharusnya
selama proses iterasi dilakukan koreksi karena hasil bidang momen yang diperoleh lebih
kecil dari bidang momen PΞ”. Defleksi yang terjadi akibat bidang momen PΞ” seharusnya
akan lebih besar dibandingkan akibat dari bidang momen PΞ”/𝓁.
Peningkatan defleksi ini berkisar 0% untuk kolom yang sangat kaku dengan balok
terhubung sangat fleksibel, 22% untuk kolom yang tertahan penuh terhadap rotasi.
π‘ π‘€π‘Žπ‘¦ π‘“π‘œπ‘Ÿπ‘π‘’π‘— =
βˆ‘π‘ƒπ‘– Δ𝑖
𝓁𝑖
βˆ’
βˆ‘π‘ƒπ‘— Δ𝑗
𝓁𝑗
…. 7.28
βˆ‘π‘ƒΞ”/𝓁
Peningkatan defleksi ini dapat diakomodasi dengan mengalikan gaya geser lantai dengan
faktor fleksibilitas (Ξ³) yang berkisar 1,0 – 1,22. Untuk keperluan praktis dapat diambil
sebesar 1,15 sehingga gaya geser lantai menjadi :
2. Analisis PΞ” secara langsung
Prosedur iterasi yang telah dibahas sebelumnya dapat dinyatakan sebagai deret
geometri tak hingga. Jumlah deret tak hingga ini memberikan defleksi orde kedua
sebesar :
Dimana adalah gaya geser pada lantai akibat beban lateral pada portal di atas lantai
yang ditinjau, adalah tinggi lantai yang ditinjau , adalah total beban aksial pada
seluruh kolom pada lantai yang ditinjau,
π›Ύβˆ‘π‘ƒΞ”/𝓁 …. 7.29
Ξ” =
Ξ”0
1 βˆ’ 𝛾 βˆ‘π‘ƒπ‘’ Ξ”0/ 𝑉
𝑒𝑠 𝓁𝑐
…. 7.30
𝑉
𝑒𝑠
𝓁𝑐 βˆ‘π‘ƒπ‘’
Ξ”0
dan Ξ” merupakan defleksi relative antara bagian atas suatu lantai dengan bagian
dasar lantai yang ditinjau.
Momen orde kedua adalah :
Dimana :
= momen orde pertama
M = momen orde kedua
ACI Sec.10.10.5.2 mendefinisikan indeks stabilitas dari lantai sebagai berikut :
Berdasarkan ACI 10.10.5.2, bila Q < 0,05 maka struktur merupakan portal tak bergoyang.
adalah beban terfaktor total dan gaya geser horizontal lantai pada lantai yang
ditinjau. adalah peralihan relative antar lantai dari analisis orde pertama akibat .
Ξ”0
…. 7.31
𝑀0
…. 7.32
𝑄 =
βˆ‘π‘ƒπ‘’ Ξ”0
𝑉
𝑒𝑠 𝓁𝑐
Ξ”0
𝑀 = 𝛿𝑠𝑀𝑠 =
𝑀0
1 βˆ’ 𝛾 βˆ‘ 𝑃𝑒 π›₯0 𝑉
𝑒𝑠 𝓁𝑐
𝑉
𝑒𝑠
βˆ‘π‘ƒπ‘’ dan 𝑉
𝑒𝑠
Substitusi persamaan 7.32 ke persamaan 7.31 dengan mengabaikan faktor fleksibilitas
Ξ³, maka didapat :
dibatasi ≀ 1,5 karena akan menghasilkan perhitungan yang tidak akurat untuk nilai
yang lebih tinggi. Karena alasan tersebut maka Q ≀ β…“.
Disain kolom pada portal bergoyang
1. Hitung momen tidak bergoyang yang tidak diperbesar akibat pembebanan. Analisis
dilakukan dengan analisis elastis orde pertama akibat beban gravitasi dengan
kombinasi pembebanan
2. Hitung momen goyangan yang telah diperbesar
Metode yang dapat dipergunakan adalah :
δ𝑠𝑀𝑠 =
𝑀𝑠
1 βˆ’ 𝑄
β‰₯ 𝑀𝑠 …. 7.33
δ𝑠
π‘ˆ = 1,2𝐷𝐿 + 1,6𝐿𝐿 + 0,5πΏπ‘Ÿ …. 7.34
δ𝑠𝑀𝑠
a) Analisis dengan orde kedua
Diijinkan di ACI sec. 10.10.3 dan 10.10.4
b) Analisis dengan P-Ξ” secara langsung
ACI Sec.10.10.7 mengijinkan perhitungan langsung dengan menggunakan persamaan
berikut yang serupa dengan persamaan 7.33
Dimana nilai Q sesuai dengan persamaan 7.32
c) Analisis dengan faktor perbesaran momen portal bergoyang
ACI Sec.10.10.7 mengijinkan menggunakan faktor perbesaran momen portal
bergoyang
adalah jumlah dari beban aksial dan beban kritis untuk keseluruhan
kolom pada lantai yang dianalisis.
δ𝑠 =
1
1 βˆ’ 𝑄
β‰₯ 1 …. 7.35
δ𝑠 =
1
1 βˆ’ βˆ‘π‘ƒπ‘’ / 0,75βˆ‘π‘ƒπ‘
β‰₯ 1 …. 7.36
βˆ‘π‘ƒ
𝑒 dan βˆ‘π‘ƒ
𝑐
Momen pada ujung-ujung kolom
Momen yang tidak diperbesar dijumlahkan dengan momen goyangan yang telah
diperbesar, pada setiap ujung kolom menggunakan persamaan berikut :
Nilai absolut terbesar dari momen-momen ujung tersebut disebut dan yang kecil
disebut .
Momen maksimum di antara ujung-ujung kolom
Kolom pada portal bergoyang umumnya momen maksimum akan terjadi pada ujung
kolom, namun untuk kolom yang sangat langsing, defleksi pada kolom dapat
menyebabkan momen P𝝳 melebihi momen PΞ”.
𝑀𝑛𝑠
𝑀1 = 𝑀1𝑛𝑠 + δ𝑠𝑀1𝑠 …. 7.37.a
𝑀2 = 𝑀2𝑛𝑠 + δ𝑠𝑀2𝑠 …. 7.37.b
𝑀2
𝑀1
Dimana adalah beban aksial kolom, adalah luas bruto penampang kolom,
adalah panjang kolom tak tertumpu.
Bila kondisi yang terjadi sesuai dengan persamaan 7.38 maka momen maksimum mungkin
terjadi di antara kedua ujung kolom.
Sehingga harus dilakukan perhitungan menggunakan faktor perbesaran momen tanpa
goyangan, , sesuai persamaan 7.21. Apabila nilai :
δ𝑛𝑠
δ𝑛𝑠 ≀ 1, momen maksimum terdapat pada ujung βˆ’ ujung kolom
δ𝑛𝑠 > 1, momen maksimum terdapat antara kedua ujung kolom
𝓁𝑒
π‘Ÿ
β‰₯
35
𝑃𝑒
𝑓𝑐
β€²
𝐴𝑔
…. 7.38
𝑃
𝑒 𝐴𝑔 𝓁𝑒
Goyangan lateral akibat beban gravitasi
Analisis goyangan lateral ini berdasarkan kombinasi beban gravitasi sesuai persamaan
7.34. Batasan yang ditentukan ACI 318M-11 Sec.10.10.2.1 adalah perbandingan antara
defleksi orde kedua terhadap defleksi orde pertama tidak melebihi 1,4.
Contoh disain kolom pada portal bergoyang lihat di example 12-3 dan 12-4 dari James K.
Wight, β€œReincorced Conctrete Mechanics and Design 7th Edition”
Example 12-3 Design of the Columns in a Sway Frame
Struktur seperti pada gambar di bawah ini
Beban yang bekerja pada lantai :
SDL = 20 psf LL = 80 psf
Beban yang bekerja pada atap :
SDL = 25 psf LL = 30 psf
Mutu beton fc’ = 4000 psi dan mutu baja tulangan fy = 60 ksi
Disain kolom interior dan kolom eksterior pada first-story level di arah utara-
selatan.
Penyelesaian :
1. Pra rencana dimensi kolom
Berdasarkan tributary area dan beban aksial di lantai 1 dengan kombinasi beban :
1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 Lr didapat beban mati dan beban hidup tanpa reduksi sbb:
Untuk beban hidup diijinkan untuk direduksi. Perhitungan reduksi beban hidup sbb :
Kolom eksterior
Beban hidup yang direduksi = 0,46 x 93,3 = 42,9 kips
Beban total terfaktor = 1,2 x 284 + 1,6 x 42,9 + 0,5 X 10,1 = 414 kips
Kolom interior
Beban hidup yang direduksi = 0,4 x 173 = 69,2 kips
Beban total terfaktor = 1,2 x 486 + 1,6 x 69,2 + 0,5 X 18,4 = 703 kips
Menentukan dimensi kolom dengan asumsi
Diambil dimensi kolom eksterior dan interior : 18 in x 18 in
Ag β‰₯
Pu
0,4 fc
β€²
+ fyρg
=
414 kips
0,4 4 ksi + 60 ksi x 0,015
= 211 in2
πœŒπ‘” = 0,015
2. Kombinasi beban
Case 1 : gravity loads, U = 1,2D + 1,6L +0,5Lr
Case 2 : gravity plus wind loads, U = 1,2D + 1,6W + 1,0 L + 0,5Lr
Case 3 : low gravity plus wind, U = 0,9D + 1,6W
Load Case 1 : Gravity Loads
3. Menentukan sway atau nonsway
Kolom nonsway bila :
Dimana :
Dari nilai Q di atas maka didapat
Bahwa first-story adalah sway story
𝓁𝑐 = tinggi tingkat = 18 ft = 216 in
𝑉
𝑒𝑠 = total gaya geser terfaktor pada first βˆ’ story, diberikan sebesar 20 kips
βˆ‘π‘ƒπ‘’ = total beban terfaktor pada kolom di first βˆ’ story = 11400 kips
Ξ”0 = peralihan lateral tingkat, dari hasil analisis didapat 0,079 in
Dalam analisis dipergunakan momen inersia sesuai ACI Code table 6.6.3.1.1(a)
Untuk kolom :
Untuk balok :
𝐼𝑏 =
4. Periksa kelangsingan kolom
Bila nilai , maka termasuk kolom langsing.
Faktor panjang efektif (k) untuk kolom bergoyang diasumsikan sebesar 1,2
r = 0,3 h
Dari hasil perhitungan di atas maka termasuk kolom langsing
5. Menghitung beban aksial dan momen terfaktor
Dari hasil first-order frame analysis ditampilkan pada tabel 12-3 berikut ini
6. Menentukan nilai Ξ΄
Kolom eksterior :
Kolom interior :
Menentukan nilai beban kritis (Pc)
a.Menghitung EI efektif
Untuk kolom interior dan eksterior
Nilai ditentukan berdasarkan tabel 12-1 dengan asumsi jumlah tulangan pada
setiap sisi adalah 3 buah dan rasio tulangan kolom 0,015.
𝐼𝑠𝑒
Kolom interior :
Kolom eksterior :
Karena kedua nilai hampir sama maka untuk semua kolom diambil nilai 0,83.
Nilai EI untuk semua kolom :
Menghitung reduksi kekakuan
b. Menghitung Pc
Untuk semua kolom
c. Menghitung Ξ΄
Kolom eksterior
𝓁𝑒 = 216 βˆ’ 30 = 186 in
0.75
Kolom interior
Sehingga
7. Cek dimensi awal penampang kolom
Kolom eksterior
Pergunakan diagram interaksi fig.A-9b (Ξ³ = 0.75), e/h = 0.1 dan didapat
dengan , maka : .
Coba dengan , dari diagram interaksi fig.A-9b didapat
dengan , maka :
Kolom interior
πœŒπ‘” = 0.015
πœ™π‘ƒπ‘› 𝐴𝑔 = 2.15 ksi πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒
Ag β‰₯
Pu
2.15 ksi
=
414 kips
2.15 ksi
= 193 in2
< dari Ag pakai 18 x 18 = 324 in2
πœŒπ‘” = 0.01 πœ™π‘ƒπ‘› 𝐴𝑔 = 2.00 ksi
πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒
Ag β‰₯
Pu
2.15 ksi
=
414 kips
2.00 ksi
= 207 in2
< dari Ag pakai 18 x 18 = 324 in2
Nilai e/h terlalu kecil sehingga diambil
Menentukan luas tulangan :
Luas tulangan pakai (8 diameter No.8 ).
36
Case 2 : gravity plus wind loads, U = 1,2D + 1,6W + 1,0 L + 0,5Lr
8. Beban aksial terfaktor
Note : beban hidup direduksi 0,5 (untuk area bukan public)
9. Menghitung perbesaran momen
Dengan menggunakan tabel 12-3 didapat
Dengan menggunakan dari tabel 12-4 di atas, didapat :
Menghitung perbesaran momen bergoyang, dengan direct P-Ξ” analysis
𝛿𝑠
Untuk menentukan nilai indeks stabilitas (Q) yang baru dipergunakan dengan
beban lateral seperti pada gambar di bawah ini, diperoleh gaya geser
dan defleksi lateral sebesar
Beban aksial dari step 8
Indeks stabilitas yang baru
Nilai perbesaran momen bergoyang
Total momen terfaktor
10. Cek dimensi penampang kolom
Dengan diagram interaksi fig.A-9b , Ξ³ = 0.75 dan
Kolom eksterior
Didapat , dengan maka :
< Ag pakai = 324 inΒ²
Luas tulangan
Luas tulangan pakai (8 diameter No.6 ).
πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒
πœŒπ‘” = 0.010
Kolom interior
Dengan diagram interaksi fig.A-9b , Ξ³ = 0.75 dan didapat
maka :
πœŒπ‘” = 0,02
πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒
sway column.pdf

More Related Content

Similar to sway column.pdf

Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperlina meliana
Β 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
Β 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxDimasPrayuda9
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan KolomIqbal Pratama
Β 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pbRois Rohmana
Β 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudatovan juniantara
Β 
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...Edi Supriyanto
Β 
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem ujiIvAn AQuin
Β 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptdarmadi ir,mm
Β 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptDitaLestari18
Β 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridgeraka suryawardana
Β 
Analisa statik ekuivalen
Analisa statik ekuivalenAnalisa statik ekuivalen
Analisa statik ekuivalenVicky Yustisia
Β 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
Β 
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdf
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdfPELAT LANTAI JEMBATAN.pdf
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdfAtyatama
Β 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedungWendo Enyos
Β 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxSyaifulArif76
Β 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonTeguhSipil1
Β 

Similar to sway column.pdf (20)

Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
Β 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
Β 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Β 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
Β 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
Β 
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
Β 
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
Β 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
Β 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
Β 
Ret02n wind
Ret02n windRet02n wind
Ret02n wind
Β 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
Β 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
Β 
Analisa statik ekuivalen
Analisa statik ekuivalenAnalisa statik ekuivalen
Analisa statik ekuivalen
Β 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Β 
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdf
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdfPELAT LANTAI JEMBATAN.pdf
PELAT LANTAI JEMBATAN.pdf
Β 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
Β 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
Β 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
Β 

sway column.pdf

  • 1. Kolom pada portal bergoyang Perilaku portal bergoyang Portal bergoyang adalah struktur yang bergantung pada momen kolom untuk menahan beban lateral dan defleksi lateral (lihat gambar 7.9 (a)). Jumlah momen pada ujung atas dan ujung bawah kolom harus memenuhi keseimbangan beban lateral yang diberikan( ) ditambah dengan momen akibat beban vertikal ( ), sehingga : 𝑉𝓁 βˆ‘π‘ƒΞ” π‘€π‘‘π‘œπ‘ + π‘€π‘π‘œπ‘‘ = 𝑉𝓁 + βˆ‘π‘ƒπ›₯ …. 7.26 Gambar 7.9 Momen pada portal bergoyang
  • 2. Gambar 7.9 Momen pada portal bergoyang Sebagai catatan bahwa kedua kolom mengalami defleksi lateral yang sama sebesar Ξ”. Bidang momen akibat beban lateral dapat dilihat pada gambar 7.9.b dan akibat PΞ” pada gambar 7.9.c, akibat keduanya dijumlahkan secara langsung karena momen beban lateral maksimum dan momen PΞ” maksimum terjadi pada ujung kolom. Terjadinya sendi pada balok seperti pada gambar 7.9.d akan menyebabkan struktur menjadi tidak stabil.
  • 3. Ada dua jenis momen yang terjadi pada portal bergoyang yaitu : 1. Momen akibat pembebanan yang tidak menyebabkan goyangan, 2. Momen akibat pembebanan yang menyebabkan goyangan, Pengaruh kelangsingan dari kedua momen ini dianalisis secara terpisah pada prosedur disain sesuai dengan ketetapan dari ACI, karena masing-masing memiliki faktor perbesaran yang berbeda pada saat portal berdefleksi. Perhitungan momen pada portal bergoyang dengan analisis orde kedua Analisis orde pertama dan orde kedua Analisis orde pertama dilakukan dengan mengabaikan pengaruh defleksi lateral akibat momen lentur, beban aksial dan defleksi lateral. Momen dan defleksi yang dihasilkan dari analisis orde pertama ini memiliki hubungan yang linier dengan pembebanan pada struktur. Pada analisis orde kedua pengaruh defleksi lateral akibat momen lentur dan akibat hal lain tidak diabaikan. Momen dan defleksi yang dihasilkan dari analisis orde kedua ini dipegaruhi oleh efek kelangsingan dan memiliki hubungan yang tidak linier dengan pembebanan pada struktur. Momen 𝑀𝑛𝑠 dan 𝑀𝑠 𝑀𝑛𝑠 𝑀𝑠
  • 4. Analisis orde kedua Pembebanan adalah beban terfaktor. Bertambahnya momen dan defleksi lateral pada portal bergoyang berlangsung lebih cepat daripada penambahan beban. Reduksi kekakuan lateral sebesar diberikan untuk mengatasi variasi besarnya beban kritis dan variasi asumsi dalam perhitungan perbesaran momen. Kekakuan elemen sesuai ACI 10.10.4.1 Kolom, ; Balok, Pada balok T dan L, EI dapat didekati dengan dimana adalah momen inersia balok persegi. Efek beban tetap (sustained load). Umumnya beban yang menyebabkan goyangan hanya berlangsung sementara misalnya akibat gempa atau angin, dan kondisi ini tidak mengakibatkan peralihan rangkak (creep). Pada kondisi dimana portal bergoyang menerima beban tetap maka kekakuan harus direduksi dengan dimana πœ™πΎ = 0,75 𝑃𝑐 𝐸𝐼 = 0,70𝐸𝑐𝐼𝑔 𝐸𝐼 = 0,35𝐸𝑐𝐼𝑔 𝐸𝐼 = 0,70𝐸𝑐𝐼𝑏 𝐼𝑏 𝛽𝑑𝑠 = gaya geser terfaktor maksimum pada lantai total gaya geser terfaktor …. 7.27 1 + 𝛽𝑑𝑠
  • 5. Metode analisis orde kedua 1. Analisis dengan iterasi Tinjau gambar 7.9 dan 7.10, saat portal berdefleksi lateral akibat beban vertikal dan beban lateral, momen-momen ujung kolom harus memenuhi keseimbangan sesuai persamaan 7.26 : Dimana Ξ” adalah nilai defleksi lateral relative antara bagian atas level lantai terhadap bagian bawah level lantai yang ditinjau. Momen pada lantai yang ditinjau dapat dinyatakan sebagai gaya geser dimana adalah tinggi dari lantai yang ditinjau. Gaya geser ini memberikan momen sebesar Gambar 7.10.c menunjukkan gaya geser lantai untuk dua lantai yang ditinjau. 𝑃Δ π‘€π‘‘π‘œπ‘ + π‘€π‘π‘œπ‘‘ = 𝑉𝓁 + βˆ‘π‘ƒπ›₯ …. 7.26 βˆ‘π‘ƒΞ” βˆ‘π‘ƒ Ξ”/𝓁𝑐 𝓁𝑐 βˆ‘π‘ƒπ›₯ 𝓁𝑐 𝓁𝑐 = βˆ‘π‘ƒ Ξ” …. 7.27
  • 6. Gambar 7.10 Analisis PΞ” dengan iterasi
  • 7. Gambar 7.10 Analisis PΞ” dengan iterasi
  • 8. Penjumlahan aljabar gaya geser lantai dari kolom bagian atas dan bagian bawah dasar lantai yang ditinjau memberikan sway force yang bekerja pada bagian dasar lantai tersebut. Sebagai contoh pada bagian dasar lantai ke-j : Sway force ini ditambahkan pada beban lateral yang bekerja pada struktur di setiap bagian dasar lantai, kemudian struktur dianalisis ulang untuk mendapatan defleksi lateral dan momen-momen kolom yang baru. Bila defleksi yang baru didapat meningkat sebesar Β± 2,5%, hitung kembali gaya dan sway force baru, kemudian struktur dianalisis kembali terhadap penjumlahan beban lateral dan sway force yang baru diperoleh. Proses ini dilakukan berulang-ulang sampai didapat hasil yang konvergen (peningkatan defleksi terhadap defleksi hasil iterasi sebelumnya < 2,5%). Seharusnya selama proses iterasi dilakukan koreksi karena hasil bidang momen yang diperoleh lebih kecil dari bidang momen PΞ”. Defleksi yang terjadi akibat bidang momen PΞ” seharusnya akan lebih besar dibandingkan akibat dari bidang momen PΞ”/𝓁. Peningkatan defleksi ini berkisar 0% untuk kolom yang sangat kaku dengan balok terhubung sangat fleksibel, 22% untuk kolom yang tertahan penuh terhadap rotasi. π‘ π‘€π‘Žπ‘¦ π‘“π‘œπ‘Ÿπ‘π‘’π‘— = βˆ‘π‘ƒπ‘– Δ𝑖 𝓁𝑖 βˆ’ βˆ‘π‘ƒπ‘— Δ𝑗 𝓁𝑗 …. 7.28 βˆ‘π‘ƒΞ”/𝓁
  • 9. Peningkatan defleksi ini dapat diakomodasi dengan mengalikan gaya geser lantai dengan faktor fleksibilitas (Ξ³) yang berkisar 1,0 – 1,22. Untuk keperluan praktis dapat diambil sebesar 1,15 sehingga gaya geser lantai menjadi : 2. Analisis PΞ” secara langsung Prosedur iterasi yang telah dibahas sebelumnya dapat dinyatakan sebagai deret geometri tak hingga. Jumlah deret tak hingga ini memberikan defleksi orde kedua sebesar : Dimana adalah gaya geser pada lantai akibat beban lateral pada portal di atas lantai yang ditinjau, adalah tinggi lantai yang ditinjau , adalah total beban aksial pada seluruh kolom pada lantai yang ditinjau, π›Ύβˆ‘π‘ƒΞ”/𝓁 …. 7.29 Ξ” = Ξ”0 1 βˆ’ 𝛾 βˆ‘π‘ƒπ‘’ Ξ”0/ 𝑉 𝑒𝑠 𝓁𝑐 …. 7.30 𝑉 𝑒𝑠 𝓁𝑐 βˆ‘π‘ƒπ‘’ Ξ”0
  • 10. dan Ξ” merupakan defleksi relative antara bagian atas suatu lantai dengan bagian dasar lantai yang ditinjau. Momen orde kedua adalah : Dimana : = momen orde pertama M = momen orde kedua ACI Sec.10.10.5.2 mendefinisikan indeks stabilitas dari lantai sebagai berikut : Berdasarkan ACI 10.10.5.2, bila Q < 0,05 maka struktur merupakan portal tak bergoyang. adalah beban terfaktor total dan gaya geser horizontal lantai pada lantai yang ditinjau. adalah peralihan relative antar lantai dari analisis orde pertama akibat . Ξ”0 …. 7.31 𝑀0 …. 7.32 𝑄 = βˆ‘π‘ƒπ‘’ Ξ”0 𝑉 𝑒𝑠 𝓁𝑐 Ξ”0 𝑀 = 𝛿𝑠𝑀𝑠 = 𝑀0 1 βˆ’ 𝛾 βˆ‘ 𝑃𝑒 π›₯0 𝑉 𝑒𝑠 𝓁𝑐 𝑉 𝑒𝑠 βˆ‘π‘ƒπ‘’ dan 𝑉 𝑒𝑠
  • 11. Substitusi persamaan 7.32 ke persamaan 7.31 dengan mengabaikan faktor fleksibilitas Ξ³, maka didapat : dibatasi ≀ 1,5 karena akan menghasilkan perhitungan yang tidak akurat untuk nilai yang lebih tinggi. Karena alasan tersebut maka Q ≀ β…“. Disain kolom pada portal bergoyang 1. Hitung momen tidak bergoyang yang tidak diperbesar akibat pembebanan. Analisis dilakukan dengan analisis elastis orde pertama akibat beban gravitasi dengan kombinasi pembebanan 2. Hitung momen goyangan yang telah diperbesar Metode yang dapat dipergunakan adalah : δ𝑠𝑀𝑠 = 𝑀𝑠 1 βˆ’ 𝑄 β‰₯ 𝑀𝑠 …. 7.33 δ𝑠 π‘ˆ = 1,2𝐷𝐿 + 1,6𝐿𝐿 + 0,5πΏπ‘Ÿ …. 7.34 δ𝑠𝑀𝑠
  • 12. a) Analisis dengan orde kedua Diijinkan di ACI sec. 10.10.3 dan 10.10.4 b) Analisis dengan P-Ξ” secara langsung ACI Sec.10.10.7 mengijinkan perhitungan langsung dengan menggunakan persamaan berikut yang serupa dengan persamaan 7.33 Dimana nilai Q sesuai dengan persamaan 7.32 c) Analisis dengan faktor perbesaran momen portal bergoyang ACI Sec.10.10.7 mengijinkan menggunakan faktor perbesaran momen portal bergoyang adalah jumlah dari beban aksial dan beban kritis untuk keseluruhan kolom pada lantai yang dianalisis. δ𝑠 = 1 1 βˆ’ 𝑄 β‰₯ 1 …. 7.35 δ𝑠 = 1 1 βˆ’ βˆ‘π‘ƒπ‘’ / 0,75βˆ‘π‘ƒπ‘ β‰₯ 1 …. 7.36 βˆ‘π‘ƒ 𝑒 dan βˆ‘π‘ƒ 𝑐
  • 13. Momen pada ujung-ujung kolom Momen yang tidak diperbesar dijumlahkan dengan momen goyangan yang telah diperbesar, pada setiap ujung kolom menggunakan persamaan berikut : Nilai absolut terbesar dari momen-momen ujung tersebut disebut dan yang kecil disebut . Momen maksimum di antara ujung-ujung kolom Kolom pada portal bergoyang umumnya momen maksimum akan terjadi pada ujung kolom, namun untuk kolom yang sangat langsing, defleksi pada kolom dapat menyebabkan momen P𝝳 melebihi momen PΞ”. 𝑀𝑛𝑠 𝑀1 = 𝑀1𝑛𝑠 + δ𝑠𝑀1𝑠 …. 7.37.a 𝑀2 = 𝑀2𝑛𝑠 + δ𝑠𝑀2𝑠 …. 7.37.b 𝑀2 𝑀1
  • 14. Dimana adalah beban aksial kolom, adalah luas bruto penampang kolom, adalah panjang kolom tak tertumpu. Bila kondisi yang terjadi sesuai dengan persamaan 7.38 maka momen maksimum mungkin terjadi di antara kedua ujung kolom. Sehingga harus dilakukan perhitungan menggunakan faktor perbesaran momen tanpa goyangan, , sesuai persamaan 7.21. Apabila nilai : δ𝑛𝑠 δ𝑛𝑠 ≀ 1, momen maksimum terdapat pada ujung βˆ’ ujung kolom δ𝑛𝑠 > 1, momen maksimum terdapat antara kedua ujung kolom 𝓁𝑒 π‘Ÿ β‰₯ 35 𝑃𝑒 𝑓𝑐 β€² 𝐴𝑔 …. 7.38 𝑃 𝑒 𝐴𝑔 𝓁𝑒
  • 15. Goyangan lateral akibat beban gravitasi Analisis goyangan lateral ini berdasarkan kombinasi beban gravitasi sesuai persamaan 7.34. Batasan yang ditentukan ACI 318M-11 Sec.10.10.2.1 adalah perbandingan antara defleksi orde kedua terhadap defleksi orde pertama tidak melebihi 1,4. Contoh disain kolom pada portal bergoyang lihat di example 12-3 dan 12-4 dari James K. Wight, β€œReincorced Conctrete Mechanics and Design 7th Edition”
  • 16. Example 12-3 Design of the Columns in a Sway Frame Struktur seperti pada gambar di bawah ini
  • 17. Beban yang bekerja pada lantai : SDL = 20 psf LL = 80 psf Beban yang bekerja pada atap : SDL = 25 psf LL = 30 psf Mutu beton fc’ = 4000 psi dan mutu baja tulangan fy = 60 ksi Disain kolom interior dan kolom eksterior pada first-story level di arah utara- selatan. Penyelesaian : 1. Pra rencana dimensi kolom Berdasarkan tributary area dan beban aksial di lantai 1 dengan kombinasi beban : 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 Lr didapat beban mati dan beban hidup tanpa reduksi sbb:
  • 18.
  • 19. Untuk beban hidup diijinkan untuk direduksi. Perhitungan reduksi beban hidup sbb :
  • 20. Kolom eksterior Beban hidup yang direduksi = 0,46 x 93,3 = 42,9 kips Beban total terfaktor = 1,2 x 284 + 1,6 x 42,9 + 0,5 X 10,1 = 414 kips Kolom interior Beban hidup yang direduksi = 0,4 x 173 = 69,2 kips Beban total terfaktor = 1,2 x 486 + 1,6 x 69,2 + 0,5 X 18,4 = 703 kips Menentukan dimensi kolom dengan asumsi Diambil dimensi kolom eksterior dan interior : 18 in x 18 in Ag β‰₯ Pu 0,4 fc β€² + fyρg = 414 kips 0,4 4 ksi + 60 ksi x 0,015 = 211 in2 πœŒπ‘” = 0,015
  • 21. 2. Kombinasi beban Case 1 : gravity loads, U = 1,2D + 1,6L +0,5Lr Case 2 : gravity plus wind loads, U = 1,2D + 1,6W + 1,0 L + 0,5Lr Case 3 : low gravity plus wind, U = 0,9D + 1,6W Load Case 1 : Gravity Loads 3. Menentukan sway atau nonsway Kolom nonsway bila :
  • 22. Dimana : Dari nilai Q di atas maka didapat Bahwa first-story adalah sway story 𝓁𝑐 = tinggi tingkat = 18 ft = 216 in 𝑉 𝑒𝑠 = total gaya geser terfaktor pada first βˆ’ story, diberikan sebesar 20 kips βˆ‘π‘ƒπ‘’ = total beban terfaktor pada kolom di first βˆ’ story = 11400 kips Ξ”0 = peralihan lateral tingkat, dari hasil analisis didapat 0,079 in
  • 23. Dalam analisis dipergunakan momen inersia sesuai ACI Code table 6.6.3.1.1(a) Untuk kolom : Untuk balok : 𝐼𝑏 =
  • 24. 4. Periksa kelangsingan kolom Bila nilai , maka termasuk kolom langsing. Faktor panjang efektif (k) untuk kolom bergoyang diasumsikan sebesar 1,2 r = 0,3 h Dari hasil perhitungan di atas maka termasuk kolom langsing 5. Menghitung beban aksial dan momen terfaktor Dari hasil first-order frame analysis ditampilkan pada tabel 12-3 berikut ini
  • 25.
  • 26.
  • 27. 6. Menentukan nilai Ξ΄ Kolom eksterior : Kolom interior :
  • 28. Menentukan nilai beban kritis (Pc) a.Menghitung EI efektif Untuk kolom interior dan eksterior
  • 29. Nilai ditentukan berdasarkan tabel 12-1 dengan asumsi jumlah tulangan pada setiap sisi adalah 3 buah dan rasio tulangan kolom 0,015. 𝐼𝑠𝑒
  • 30.
  • 31. Kolom interior : Kolom eksterior : Karena kedua nilai hampir sama maka untuk semua kolom diambil nilai 0,83. Nilai EI untuk semua kolom : Menghitung reduksi kekakuan
  • 32. b. Menghitung Pc Untuk semua kolom c. Menghitung Ξ΄ Kolom eksterior 𝓁𝑒 = 216 βˆ’ 30 = 186 in 0.75
  • 33. Kolom interior Sehingga 7. Cek dimensi awal penampang kolom Kolom eksterior
  • 34. Pergunakan diagram interaksi fig.A-9b (Ξ³ = 0.75), e/h = 0.1 dan didapat dengan , maka : . Coba dengan , dari diagram interaksi fig.A-9b didapat dengan , maka : Kolom interior πœŒπ‘” = 0.015 πœ™π‘ƒπ‘› 𝐴𝑔 = 2.15 ksi πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒 Ag β‰₯ Pu 2.15 ksi = 414 kips 2.15 ksi = 193 in2 < dari Ag pakai 18 x 18 = 324 in2 πœŒπ‘” = 0.01 πœ™π‘ƒπ‘› 𝐴𝑔 = 2.00 ksi πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒 Ag β‰₯ Pu 2.15 ksi = 414 kips 2.00 ksi = 207 in2 < dari Ag pakai 18 x 18 = 324 in2
  • 35. Nilai e/h terlalu kecil sehingga diambil Menentukan luas tulangan : Luas tulangan pakai (8 diameter No.8 ).
  • 36. 36
  • 37. Case 2 : gravity plus wind loads, U = 1,2D + 1,6W + 1,0 L + 0,5Lr 8. Beban aksial terfaktor Note : beban hidup direduksi 0,5 (untuk area bukan public) 9. Menghitung perbesaran momen Dengan menggunakan tabel 12-3 didapat
  • 38. Dengan menggunakan dari tabel 12-4 di atas, didapat : Menghitung perbesaran momen bergoyang, dengan direct P-Ξ” analysis 𝛿𝑠
  • 39. Untuk menentukan nilai indeks stabilitas (Q) yang baru dipergunakan dengan beban lateral seperti pada gambar di bawah ini, diperoleh gaya geser dan defleksi lateral sebesar
  • 40. Beban aksial dari step 8 Indeks stabilitas yang baru Nilai perbesaran momen bergoyang Total momen terfaktor
  • 41. 10. Cek dimensi penampang kolom Dengan diagram interaksi fig.A-9b , Ξ³ = 0.75 dan Kolom eksterior Didapat , dengan maka : < Ag pakai = 324 inΒ² Luas tulangan Luas tulangan pakai (8 diameter No.6 ). πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒 πœŒπ‘” = 0.010
  • 42. Kolom interior Dengan diagram interaksi fig.A-9b , Ξ³ = 0.75 dan didapat maka : πœŒπ‘” = 0,02 πœ™π‘ƒπ‘› = 𝑃𝑒