PPT Teks Cerpen tentang pengertian dan unsur unsur .ppt
Bab i
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kajian sastra mempelajari bermacam-macam persamaan dan perbedaan yang
terdapat dalam karya sastra yang dibandingkan, yang bersifat universal maupun original,
misalnya tentang jenis-jenis sastra, struktur, style, tema amanat atau isinya secara
keseluruhan, namaun tujuan utama kajian sastra bandingan adalah menelaah atau meneumkan
kekhasan atau sifat-sifat khas dari karya-karya sastra yang dibandingkan (Sumardjo, 1944:8).
Berdasarkan jenisnya sastra dapat digolongkan menjadi dua, yakni sastra
imanajinatif dan sastra , karena karya satra tersebut lebih banyak bersifat khayalan,
mnegunakan bahasa konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika (Sumardjo, 1944:17).
Dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang
luas dapat diartika ceritadengan plot atau alur yang komplerks, karakter yang banyak, tema
yang kompleks, suasana cerita yang beragam dan setting cerita yang beraagam pula
(Sumardjo, 1944:29).
Novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu karya Manaf Hamzah merupakan novel yang
sarat dengan persoalan-persoalan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Persoalan-persoalan
itu terlukisan melalui perjalanan para tokoh dalam novel Dedaunan Hijau Di Angin
Lalu.Karya Manaf Hamzah ini memiliki daya pikat tersendiri. Dalam novel Dedaunan Hijau
Di Angin Lalu latar sosial yang digunakan adalah keadaan suatu kelompok masyarakat yang
berada di pulau Ubin Singapura. Dimana pengarang mendeskripsikan secara jelas keadaan
dan latar belakang terbawa kondisi sosial masyarakat tersebut.
Aspek intrinsik moralitas dan ketuhanan juga terlihat kental dalam novel Dedaunan
Hijau Di Angin Lalu.Ini terjadi pada tokoh utama Intan Samad dan Assad Effendi.Intan
2. Samad adalah seorang gadis berjilbab yang miskin dan dianggap anak haram oleh masyarakat
di tempat tinggalnya di Pulau Ubin.Dia di paksah menikah dengan Assad Effendi seorang
dokter muda yang keras kepala, kasar, dan emeosional.Novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu
menggariskan sikap moral tokoh utamanya.
Novel ini banyak terdapat catatan kaki pada ungkapan bahasa melayu Malasiya,
misalnya: “. , . . . karena Rubiah bekerja di Tanah Besar sebagai seorang kerani dan akan
pulang lewat petang” (D.H.D.A.L:6). Kerani memilki arti karyawaan kantor biasanya
mengerjakan administrasi. Novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu banyak mengandung bahasa
Melayu Malasiya yang baik memanfaatkan bahasa-bahasa daerah yang sesuai dengan tempat
kejadian itu berada.
Pengunaan kata, aku, dia dank au dalam sebuah novel memang cukup menarik. Bila
karya itu bagus pembaca akan lebih bersimpati dan bahkan terlibat secara emosional.
Pembaca akan mengerti, memahami nasib bahkan akan menyalami sosok dan pribadi tokoh
dalam novel tersebut (Nurgiyantoro 2007:38). Dalam novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu
pronomina “aku” sesuai dengan permintaan tokoh utama diubah menjadi “dia” orang ketiga.
Di setiap penulusuran cerita yang menyinggung nama tokoh tertentu, member sedikit
benang penyambung ke tokoh yang lain, yang pada akhirnya memenag semua tokoh
mempunyai keterkaitan yang serba kebetulan dalam menjalin cerita.
Menurut Endraswara, (2008:179) tokoh tidak kalah menarik dalam studi psikologi
sastra. Tokoh adalah figure yang di kenai dan sekaligus mengenai tindakan psikologis. Dia
adalah “eksekutor” dalam sastra.
Sastra dalam pandangan psikologi sastra adalah cermin sikap dan perilaku
manusia.Sikap dan perilaku hakikaknya adalah pantulan jiwa. Jiwa yang khayal, akan dapat
dimonitor lewat sikap dan perilaku.oleh karena itu, membaca sikap dan perilaku dalam sastra
peneliti akan mampu memahami gejolak jiwa manusia. Penentapan tokoh protagonis dan
3. antagonis dalam novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu merupakan satu hal yang sangat
menonjol dari plotnya.Struktur yang mengiringinya satu per satu tokoh antagonis dan
protagonist mengalami perubahan psikologi sikap dan perilakunya.Membuat novel ini
menarik untuk diteliti.Perubahan sikap tokoh Assad Effendi dalam novel Dedaunan Hijau Di
Angin Lalu menampilkan drama kejiwaan yang telah mampu merekam gejala kejiwaan yang
terungkap dalam perilaku tokoh.Dimana, Assad Effendi, seorang muda yang tampan dan
pandai.Senyumnya menyejukan hati. Sejalan dengan sifat nonfisiknya yang kepala keras,
kasar, dan emosional. Namun ketika dia di paksah menikah dengan Intan Samad membuatnya
menjadi lebih kasar, keras kepala dan emosioanal.Akan tetapi, ketika perjalanan pernikahan
mereka bertahan lama, Assad pun mengalami perubahan psikologi perilakunya.
Namun agak berbeda dengan Intan Samad yang awalnya adalah, gadis pendiam,
sabar, dan baik hati.Diakibatkan lingkungan tempat Intan Samad berada membuatnya
mengalami perubahan dalam perilakunya.
Novel Dedaunan Hijau Di Angin Lalu yang pernah memperoleh hadiah sastra novel
Anugrah persurtan pada tahun 2007 merupakan novel yang sarat akan nilai perubahan
psikologi tokoh-tokohnya.. Berdasarkan hal di atas maka dalam penelitian ini penulis tertarik
untuk meneliti tentang perubahan psikologi tokoh utama dalam novel Dedaunan Hijau di
Angin Lalu karya Manaf Hamzah.