2. Siklus Manufaktur
Marketing/ Sales Product Design Process Design
Work Method , Time
C Inventory Production Standard & S
u Control Planning Productivity u
s and Control Improvement p
t p
o Receiving Fabrication Receiving l
m i
e Shipping e
r r
Quality Production Process Facilities
Control Control Control Control
3. Strategies for New-Product Introduction
• Market Pull (“We Make What We Can Sell”)
– food industry
• Technology Push (“We Sell What We Can Make”)
– electronics
• Interfunctional View
– personal computers
3-3
4. New Product Development Process
• Concept Development
• Product or Service Design
• Pilot Production/Testing
3-4
5. New Product Design Process
Concept development
Product design Preliminary process design
Pilot production/testing Final process design
3-5
6. Proses Perancangan
• Merupakan proses pemecahan masalah yang
menggunakan pengetahuan dan sumber daya
untuk menciptakan produk baru
– Meliputi aspek estetika dan elemen fungsi
– Implementasi perancangan teknik berbeda dari satu
tempat ke tempat lain
– Pendekatan Proses Perancangan
• Pendekatan Tradisional
• Pendekatan terintegrasi (team approach)
6
7. Kelemahan Proses
Perancangan Tradisional
• Sering disebut sequential engineering; serial process
• Pengetahuan pada setiap tahap tersimpan dalam “silo” yang
terpisah-pisah
• Proses perancangan terjadi tahap demi tahap secara terisolasi
sehingga memerlukan proses “estafet”
7
8. Kelemahan Proses
Perancangan Tradisional
• Apa yang mungkin terjadi dengan cara
ini ?
– Estafet mengakibatkan transfer
spesifikasi produk tidak jelas
sehingga terjadi proses konfirmasi
ulang atau salah disain yang
dilanjutkan dengan perbaikan serta
modifikasi
– Berbagai isu yang tersimpan di
setiap silo, misalkan mengenai
kemudahan untuk di-manufaktur
(manufacturability), tidak bisa
dipertimbangkan sejak awal
– Semua, menyebabkan panjangnya
waktu proses disain dan mahalnya
produk.
8
9. Concurrent Engineering (CE)
Kelemahan
tersebut dicoba
diatasi dengan
membuka semua
sekat sehingga
tidak ada silo dan
tidak perlu estafet.
Konsep Concurrent
Engineering;
Simultaneous
Engineering
9
10. Konsekuensi CE
Ship to
Customer
CE Methods
Number of
Engineering
Product
Changes
Processed
Traditional
Methods Field
Returns
Final
Test
1 to 3 14 to 17 20 to 24 +3
Months Months Months Months
10
12. Manfaat Nyata yang Telah
Diperoleh
Concept Initial Design Revisions Data
Design Design and Iterations Dissemination
3%
Traditional
Environment 27% 55% 15%
Concurrent
Environment 20% 13% 22% 5%
40% Time Savings
12
13. Kelemahan Proses Disain
Tradisional
• Apa yang mungkin terjadi dengan cara ini ?
– Estafet mengakibatkan transfer
spesifikasi produk tidak jelas sehingga
terjadi proses konfirmasi ulang atau
salah disain yang dilanjutkan dengan
perbaikan serta modifikasi
– Berbagai isu yang tersimpan di setiap
silo, misalkan mengenai kemudahan
untuk di-manufaktur (manufacturability),
tidak bisa dipertimbangkan sejak awal
– Semua, menyebabkan panjangnya
waktu proses disain dan mahalnya
produk.
13
14. Design for Manufacture (DFM)
• Banyak persoalan pada tahapan manufaktur dan perakitan
berasal dari disain yang tidak baik
• Jika pada saat disain pertimbangan kemudahan dalam
manufaktur dan perakitan sudah dipikirkan terbukti
mengurangi biaya sangat signifikan
• Disain harus melibatkan semua bagian yang terlibat dalam
design-engineering-manufacturing-assembly-marketing
14
15. Design for Manufacture (DFM)
• Rancangan dengan kebutuhan part minimal
• Pengembangan disain secara modular
• Minimasi variasi part
• Rancangan part yang multi-functional dan multi-use
• Rancangan part yang mudah difabrikasi
• Hindarkan fastener yang terpisah
• Minimasi arah asembli: top-down assembly
• Minimasi handling
DFA
• Maksimasi compliance
• Kurangi atau sederhanakan adjustments
15
16. Design for Assembly (DFA)
• Merancang sejak awal proses perakitan (assembly) produk sehingga:
– Mudah dirakit (easy to assemble)
– Mudah dipegang, feed, join, baik secara manual maupun
otomatis
• Secara umum, DFA bertujuan untuk:
– Mengurangi jumlah part dalam perakitan
– Optimasi kemampu-rakitan (assemblability) dari part
– Optimasi penanganan (handliability) dari parts dan sub-
assemblies
– Memperbaiki kualitas, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi
biaya perakitan
16
17. Design for Assembly (DFA)
• Minimasi jumlah part
• Minimasi permukaan
perakitan
• Perancangan perakitan
secara top-down
• Memperbaiki akses
perakitan
• Maksimasi part
compliance
• Maksimasi part symmetry
• Optimasi handling part 17
18. DFM and DFA: An Example
(a) The original design (b) Revised design (c) Final design
One-piece base &
elimination of fasteners Design for push-and-snap
Assembly using assembly
common fasteners
18
19. DFM and DFA: An Example
(continued)
a. Original Design
• 24 different parts to assemble
• 7 unique parts to manage in inventory
b. Revised Design
• 4 different parts to assemble
• 3 unique parts to manage in inventory
c. Final Design
• 2 parts to assemble and manage
3-19
20. PETA KERJA
Suatu Alat yang Menggambarkan Kegiatan Kerja Secara
Sistematis dan Jelas. Peta Kerja adalah Alat Komunikasi
Fakta Kegiatan Kerja tersebut yang Sistematik dan Jelas pula
GUNA PETA KERJA :
Studi terhadap Peta Kerja, Membantu Mempermudah Kita
Dalam Upaya memperbaiki Metoda Kerja, dengan Cara:
10.Menghilangkan Operasi-Operasi yang Tidak Perlu
11.Menggabungkan Satu Operasi dan Operasi Lainnya
12.Menemukan Urutan Kerja yang Lebih Baik
13.Menenukan Mesin yang Lebih Ekonomis
14.Menghilangkan Waktu Menunggu antara Operasi
21. JENIS PETA KERJA
PETA-PETA KERJA KESELURUHAN (PPKK)
Peta yang Menggambarkan langkah atau Kejadian yang Dialami
Suatu Benda dari Mulai Masuk ke Pabrik (Bahan Baku), semua
Kejadian yang Dialaminya (Transportasi, Operasi,Pemeriksaan dan
Perakitan), sampai menjadi Produk Jadi, baik Produk Lengkap atau
bagian dari Suatu Produk Lengkap. Peta Kerja Keseluruhan digunakan
untuk Menganalisa Kegiatan Kerja Keseluruhan
Kegiatan dinamakan Kegiatan Kerja Keseluruhan jika :
melibatkan Sebagian Besar atau SemuaFasilitas yang Dipaerlukan
dalam Membuat Produk.
Jenis Peta Kerja Keseluruhan :
14.Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
15.Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
16.Diagram Alir Proses (Flow Diagram)
17.Peta Proses Kelompok Kerja ( Group Process Chart)
22. PETA KERJA SETEMPAT (PPKS)
Peta Kerja Setempat digunakan untuk
Menganalisa Kegiatan Kerja Setempat.
Kegiatan dinamakan Kegiatan Kerja Setempat
jika :
Kegiatan tersebut Terjadi dalam Suatu
Statsiun Kerja yang Biasanya hanya
Melibatkan Orang dan Fasilitas dalam Jumlah
Terbatas
Jenis Peta Kerja Setempat:
Peta Pekerja Mesin
Peta Tangan Kiri Tangan Kanan
23. PPKK
CARA SEKARANG
FLOW CHART PERBAIKAN
METODA KERJA
PPKS
CARA SEKARANG
PPKS Tidak ANALISA
BAIK ?
PPKS
USULAN
PPKK
BAIK ? Tidak ANALISA
PPKK
USULAN
STOP
26. Peta Proses Operasi (OPC)
• Digunakan untuk mengetahui proses yang terjadi sekarang
secara keseluruhan
• Suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan-bahan baku, urutan-urutan operasi
dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk jadi
atau komponen.
• Memuat informasi yang dibutuhkan seperti waktu, material
yang digunakan, tempat atau alat yang dipakai.
Kegunaan : OPC
2. Dapat mengetahui kebutuhan akan mesin dan jumlahnya
3. Dapat memperkirakan kebutuhan bahan baku
4. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
5. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang
sedang digunakan
6. Sebagai alat latihan kerja
28. OPERATION PROCESS CHART
NAMA PRODUK : DIPETAKAN OLEH : TGL DIPETAKAN :
NOMOR PETA :
Komponen Masuk Komponen Masuk Komponen Utama
( …..Ukuran,,,,,,,) ( …..Ukuran,,,,,,,) ( …..Ukuran,,,,,,,)
Waktu Proses…..
O-5 0- 3 O-1 Alat…….
I-3
O-4 O-2
I-2 I -1
RINGKASAN
O- 6
Kegiatan Jumlah Waktu I-4
TOTAL
29. Peta Aliran Proses
Suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari proses operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi
selama proses atau prosedur berlangsung serta didalamnya memuat
pula informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa seperti
waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.
Macam-macam peta aliran proses:
1. Peta Aliran Proses Tipe Barang
2. Peta Aliran Proses Tipe Orang
Kegunaan Peta Aliran Proses
• Mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk dalam
suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir
• Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses
atau prosedur
• Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh
pekerja selama proses atau prosedur berlangsung
• Alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja
31. FLOW PROCESS CHART
KEGIATAN : DIPETAKAN OLEH : DIANALISA OLEH : NO
TGL DIPETAKAN : METODA : SAAT INI USULAN
TYPE : PEKERJA MATERIAL MESIN KETERANGAN :
DESKRIPSI SIMBOL WAKTU JARAK REKOMENDASI
D
D
D
D
D
SAAT INI USULAN PENGHEMATAM
Kegiatan Jumlah Waktu
D
TOTAL
32. Diagram Alir
• Merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan
stasiun dan gedung yang menunjukan lokasi dari semua
aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses
• Aktivitas berarti pergerakan suatu material atau orang dari
suatu tempat ketempat berikutnya
• Dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut
Fungsi Diagram Alir
2. Lebih memperjelas suatu peta aliran proses
3. Analisa yang lebih lengkap untuk perbaikan suatu proses
kerja.
4. Bahan analisa untuk memperpendek jarak perpindahan
5. Mempermudah dalam perbaikan tata letak tempat kerja
33. CONTOH FLOW DIAGRAM
' ,$ * 5 $ 0 $ / ,5
1 $ 0 $ %( 1 ' $ . ( 5 - $ 7$ 1 * . $ ,6 72 3 . 5 $ 1
3HN M
HUDDQ 3HP EXDW W
DQ DQJNDL RSN DQ
VW U
1 RP RU HW
3 D 6.
' L DN 2 O
SHW DQ HK $ XG D
$
%DJ
3 HQ L DDQ
HUP %DJ0 DQXIDFW L J
XUQ
0 HVL FHWN
Q D 0 HVL ER H
Q U 0 HVL G LO
Q UO
3 HU HGDDQ
V L
3 HU HGDDQ
V L
%DJ
3HQ L SDQ
P DQ
3 HU L
VHGDDQ
0 HVL P LO
Q O
0 HVL SRW J
Q RQ
0 HVL EXEXW
Q
3 HP EXEXW
DQ
3 HQ LDQ
JXOU 3U
RVHV0 LO
O 3 HP RW JDQ
RQ
5 * DQ L DL
W3DN DQ
. RP SRQHQ
* XGDQJ % L VKL J
DJ) QL Q %DJSHU LDQ
DNW
EDU JM L
DQ DG
1 3 2 SHU RU
DW
4
3 HQJHP DVDQ 2 5
3URVHVSHU LDQ
DNW
' L UEXVL
VW L
. DQRU
W
34. FLOW PROCESS DIAGRAM
KEGIATAN : DIPETAKAN OLEH : DIANALISA OLEH : NO
TGL DIPETAKAN : METODA : SAAT INI USULAN
TYPE : PEKERJA MATERIAL MESIN KETERANGAN :
SAAT INI USULAN PENGHEMATAM
Kegiatan Jumlah Waktu
D
TOTAL
35. Peta Proses Kelompok Kerja
• Peta ini digunakan dalam suatu tempat kerja dimana dalam
melaksanakan pekerjaannya tersebut memerlukan kerjasama
yang baik dari sekelompok pekerja. Contoh :
1. Pergudangan
2. Material handling
Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja
• Menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja
• Meminimumkan waktu tunggu (delay)
• Mengurangi ongkos produksi atau proses
• Mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses
38. 1. Peta Pekerja dan Mesin :
Menggambarkan Koordinasi antara Waktu Bekerja dan waktu Menganggur
dari kombinasi antara Pekerja dan Mesin
Kegunaan :
Hubungan antara Waktu Kerja Operator dan Waktu Operasi Mesin yg Ditangani
Peningkatan Efektifitas Penggunaan dan Perbaikan Keseimbangan Kerja,
dengan Cara :
a) Merubah tata Letak Tempat kerja
b) Mengatur kembali Gerakan-Gerakan Kerja
c) Merancang Kembali Metoda, Mesin dan Peralatan
Lambang yang Digunakan :
Menunjukkan Menganggur/Menunggu
Menunjukkan kerja Independent
Menunjukkan Kerja Bersama-Sama
39. PETA PEKERJA DAN MESIN
Pekerjaan : Nama Mesin : Nama Pekerja :
Dipetakan Oleh : Tgl Pemetaan : Sekarang Usulan
ORANG MESIN
PEMBELI W PELAYAN W MESIN FOTOCOPY W
0
Memesan 5 Mendengarkan 5 10
Menunggu
Menunggu Mengambil Kertas 5
10
Pesanan 25 Stel Mesin 5 Distel 5
20 Menunggu Fotocopy 15
15
30
Bayar 5 Serankan+Kas 5 Menganggur 5
RINGKASAN
PEMBELI PELAYAN MESIN
Waktu Menganggur 25 detik 10 detik 15 detik
Waktu Kerja 10 detik 20 detik 20 detik
Waktu Total 35 detik 35 detik 35 detik
% Penggunaan
40. 1. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri :
Menggambarkan Semua Gerakan saat Bekerja dan Menganggur
yang dilakukan oleh Tangan Kanan dan Tangan Kiri.
Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri Cocok untuk Menggambarkan Gerakan-
Gerakan yang Dilakukan oleh Pekerjaan Manual, yang siklus Pekerjaannya
Berlangsung Cepat dan Berulang.
Peta ini Merupakan Alat dari Studi Gerakan dan Ekonomi Gerakan
untuk Menemukan Gerakan :
a. yang Tidak Efektif atau Gerakan-Gerakan yang Perlu Ditingkatkan
Efektifitasnya
b. yang Efisien yaitu Gerakan-Gerakan yang memang Diperlukan
untuk Melaksanakan suatu Pekerjaan .
Kegunaan :
a. Menyeimbangkan Gerakan Kedua Tangan dan mengurangi Kelelahan
b. Menghilangkan atau Mengurangi Gerakan-Gerakan yang Tidak Efisien
dan Tidak Produktif, sehingga akan Mempersingkat Waktu Kerja
c. Sebagai Alat untuk Menganalisa Tata Letak Statsiun Kerja
d. Sebagai Alat untuk Melatih Pekerja Baru, dengan Cara Kerja yang
Ideal
41. PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
PEKERJAAN : DEPARTEMEN : NO PETA:
SEKARANG USULAN DIPETAKAN OLEH : TGL PEMETAAN :
LAYOUT TEMPAT KERJA PART :
TANGAN KIRI LAMBANG TANGAN KANAN
DESKRIPSI J(cm) W(dt) DESKRIPSI J(cm) W(dt)
Ambil Baut 25 1 Re Re Ambil Clamp 25 1
G G
Merakit Dg Clamp - 1.2 M M Dirakit dg Baut - 1.2
P P
Re Ambil Mur Pertama 25 1
G
Total Total
Ringkasan :
Waktu Tiap Siklus : Jumlah Produk Tiap Siklus :
Waktu Untuk Membuat 1 Produk :