1. i
TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA INDUSTRI BATIK
Disusun oleh:
Kusnadi
NIM. 500630465
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2017
2. ii
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manufaktur ...................................................... 2
B. Manajemen Sistem Informasi Manufaktur ................................... 2
A. Model Sistem Informasi Manufaktur ........................................... 3
1. Sub Sistem Input ....................................................................... 3
2. Sub Sistem Database ................................................................ 5
3. Sub Sistem Output .................................................................... 6
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai system
konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam produksi fisik. Computer-
Aided Design (CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM), dan robotik
semuanya menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer dalam
sistem fisik (McLeod, 2004).
Dalam sebuah perusahaan selalu menghubungkan pemikiran hasil
kepada sebuah prosedur input, proses, dan output. Data merupakan sebuah
input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi melalui sebuah
proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management System
(DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah sistem
yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu Sistem Informasi
Manajemen menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk pengambilan
keputusan bagi perkembangan perusahaan tersebut.
Sistem informasi manufaktur yang akan digunakan ini di sini pada
dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses , dan 3 kontrol kualitas untuk
memproduksi batik. Dengan adanya sistem informasi manufaktur diharapkan
quality kontrol dapat optimal sehingga batik yang diproduksi akan memiliki
desain dan hasil yang berkualitas. Hal ini berpengaruh langsung pada
peningkatan omzet penjualan dan daya saing batik di pasar nasional maupun
internasional.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah :
pemanfaatan sistem informasi manufaktur pada industri batik agar kualitas
batiknya menjadi lebih baik.
4. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang
mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Manfaat
digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem
informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat
menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi
departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas
sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih meningkat karena
informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik
robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa
bahan yang tidak terpakai.
B. Memanajemen Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem
produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer
diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk
wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem
out put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang
menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu
pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan
karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer
keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena
5. 3
diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan
pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting
mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
C. Model Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi
manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang
jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal
merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber
daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung
proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar
perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini
biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses.
1. Sub Sistem Input
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi
memasukan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut sering
berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik.
Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca
secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat
6. 4
dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan
kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih
khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-
saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek-proyek
pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
Dalam indusri manufaktur batik, sub sistem engineering
menetapkan suatu standar prosedur dalam proses produksi batik.
Petugas dapat menginput standar tersebut dalam terminal yang
terhubung dalam database sistem informasi. Data standar tersebut
diinput pada tahap awal penerapan sistem ini, namun dapat berubah
sesuai dengan penilaian dari manajemen. Data input ini akan
bermanfaat bagi subsistem produksi sebagai standar dalam proses
produksi batik sehingga proses produksi dapat berjalan lebih efektif.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen
manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk
dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan
serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi
pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan
ke departemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia
kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen
lingkungan dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen
manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa
kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
7. 5
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
Pengujian data,
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran
data.
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta
penyalahgunaan data.
Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk
memudahkan pengolahan ata yang lain.
Untuk industri manufaktur batik, perusahaan dapat
menggunakan Electronic Data Interchange (EDI), untuk
menghubungkan pihak industri dengan pihak ketiga, dalam hal
ini adalah pemasok. Sistem teknologi informasi internal
perusahaan ini dihubungkan dengan sistem teknologi informasi
pemasok dengan tujuan efisiensi dan efektifitas pemesanan
barang. Dalam implemantsi yang sedarhana, e-mail dapat
digunakan untuk menggantikan EDI
2. Sub sistem database
Sub sistem database ini juga dikenal dengan nama Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data,
dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan
ketersediaannya bagi pemakai. Kegiatan yang terjadi di dalam sub sistem
data base adalah pengumpulan (pendokumentasian) data, pengujian data
agar tidak terjadi inkonsistensi data, pemeliharaan data untuk menjamin
akurasi dan kemutakhiran data, keamanan data untuk menghindari
kerusakan serta penyalahgunaan data, dan pengambilan data.
Sub sistem database dapat berupa data internal dan data eksternal.
Data internal merupakan data yang berasal dari internal perusahaan dan
digunakan untuk mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material,
mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti
transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan
8. 6
sebagainya. Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier),
kebijakan pemerintah tentang Upah Minimum Regional UMR), listrik, dan
sebagainya. Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan biaya dalam
manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses produksi.
Penerapan Database Management System diharapkan dapat
meningkatkan akurasi dan kecepatan data tersebut dapat diperoleh dan
dimanfaatkan. Keunggulan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas proses produksi.
3. Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang
dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas,
dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi
disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi
dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke
langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar. Tingkat persediaan suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok
setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan
dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem
persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock ,
dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
9. 7
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat
persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu,
biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub
sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material
diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun
perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik
produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai
pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul
dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua
pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :•
Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang
digunakan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni
perusahaan
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan
perusahaan. Karena dengan adanya hubungan yang baik antara
pelanggan dengan perusahaan otomatis juga akan membangkitkan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemasok barang.
Sehingga proses produksi dan distribusi semakin lancar. TQM
menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang
berhubungan dengan kualitas. Dalam kerangka ini subsistem
kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang
mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran
kualitas.
10. 8
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang
ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya
yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk
mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi.
Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang
baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya
proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua
yaitu :
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya
dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang. Dan
biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan,
pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material
dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya
formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
11. 9
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa dengan
memanfaatkan Sistem Informasi Manufaktur pada industri batik perusahaan batik
dapat meningkatkan kualitas disain batiknya dikarenakan
1. Kualitas gambar konstan dimana tidak terlalu tergantung pada skill desainer
sebagaimana dengan melakukan penggambaran secara manual.
2. Relatif lebih akurat dan cepat pengerjaannya karena menggunakan komputer.
3. Dapat diedit, ditambah atau dikurang tanpa harus memulai dari awal.
4. Dapat menjadi database yang menyimpan berbagai informasi penting yang
dibuat oleh drafter dan dapat diakses langsung oleh pengguna lain.
5. Dapat dibuat library untuk komponen-komponen standar atau
komponen yang digambar atau yang dipergunakan berulang-ulang dalam
gambar sehingga mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan
gambar.
6. Lebih mudah dan praktis dalam dokumentasi, duplikasi, dan penyimpanannya
7. Dapat dibuat dengan berbagai warna sehingga lebih menarik dan dipahami
12. 10
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Debby Ratna & Supratiwi, Wiwik. 2005. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Laudon, Kenneth C. & Laudon, Jane P. 2005. Sistem Informasi Manajemen
Mengelola Perusahaan Digital Edisi 8. Yogyakarta: Andi.