UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUM
1. MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI
“diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen IT)”
Disusun Oleh :
(Kelompok 2 kelas 2A)
1. Aldi Alfian
2. Ifna Triana Sundari
3. Nenda Fahira Ramdhiani
4. Rista Andriani
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
TA 2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Kunjungan Ke Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Sukabumi, 8 Oktober 2019
Penulis
Kelompok 2
i
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 1
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyakit ISPA.................................................................................. 2
2.2 Penyakit Hipertensi........................................................................... 4
2.3 Penyakit Obs Febris.......................................................................... 6
2.4 Penyakit Faringitis............................................................................ 7
2.5 Penyakit Common Cold.................................................................... 11
2.6 Narasi................................................................................................ 16
BAB III TABEL dan GRAFIK
3.1 Tabel................................................................................................ 19
3.2 Grafik................................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 20
4.2 Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas Baros merupakan puskesmas yang berada di wilayah
kecataman Baros Kota Sukabumi tepatnya di Jl. Baros KM 5 No. 250,
Upaya kesehatan yang dilakukan mencakup umum, persalinan, KIA
( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan labolatorium. Untuk Jadwal
pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB (kecuali hari
libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai pukul 15.00-19.00 WIB.
Di puskesmas tersebut terdapat 5 besar penyakit yakni ISPA,
HIPERTENSI, HBS FEBRIS, FARINGITIS, COMMON COLD
Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung
terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan
derajat kesehatan yang optimal.
1.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui masalah atau kendala – kendala yang dihadapi
Puskesmas Baros dalam penatalaksanaan program pengembangan
kesehatan masyarakat.
1.3 Manfaat Penulisan
Melalui kegiatan kunjungan puskesmas ini, di harapkan mahasiswa
STIKES SUKABUMI dapat memperoleh pengalaman baru di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat,dengan demikian niscaya kualitas tenaga
perawat Indonesia di masa yang akan datang dapat setara dengan kualitas
perawat di negara-negara maju.
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyakit ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran
pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam.
ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-
anak dan lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada
saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan
ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
1. Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali
menular. Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui
kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri
dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau
mulut orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga
dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi,atau
berjabat tangan dengan penderita.
2
6. 2. Gejala ISPA
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2
minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala
setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
1. Batuk
2. Bersin
3. Pilek
4. Hidung tersumbat
5. Nyeri tenggorokan
6. Sesak napas
7. Demam
8. Sakit kepala
9. Nyeri otot
3. Pengobatan ISPA
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering
disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu
penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat
dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk
mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu
meredakan batuk.
Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika
mengalami sakit tenggorokan.
3
7. 4. Pencegahan Ispa
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan
mata, untuk menghindari penularan virus dan bakteri.
Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin
atau batuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit ke orang lain.
Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C,
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Olahraga secara teratur.
Berhenti merokok.
Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau
pneumonia. Diskusikan dengan dokter mengenai keperluan,
manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.
2.2 Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari
140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada
bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika
jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan
darah.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal
karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan
terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).
4
8. Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan
“pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala
jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi
yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.
1. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi,
ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di
antaranya:
Kehamilan
Kecanduan alkohol
Penyalahgunaan NAPZA
Gangguan ginjal
Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi,
seperti:
Lanjut usia
Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
Memiliki kebiasaan merokok
Jarang berolahraga.
2. Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi
Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah
hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
Konsumsi makanan yang sehat
Menjaga berat badan ideal
Rutin berolahraga
Berhenti merokok
5
9. Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat penurun
tekanan darah seumur hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan
langkah pencegahan sedini mungkin, terutama bila Anda memiliki faktor
risiko hipertensi.
3. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ
lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan penyakit-
penyakit serius, seperti:
Aterosklerosis
Kehilangan penglihatan
Terbentuk aneurisma
Gagal ginjal
2.3 OBS Febris
Febris adalah istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan Demam di
masyarakat awam, yakni panas suhu tubuh lebih dari 37 derjat celcius.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS PMI Bogor, dr Satrio
Sukmoko, Sp.PD, gejala Febris bermacam-macam, setiap individu tubuh
menunjukkan gejala yang beragam, tidak sama, sesuai dengan apa yang
menyebabkan timbulnya demam. Penyebab Febris ada banyak sekali,
tetapi secara garis besar ada dua penyebabnya yakni infeksi dan virus,
"katanya.
Febris dapat menyerang siapa saja, semua umur mulai dari bayi baru
lahir hingga lanjut usia. Gejala ini paling sering terjadi, jumlah pasien
karena febris yang dirawat di RS PMI rata-rata mencapai 50 persen setiap
harinyanya. Setiap hari banyak pasien yang datang berobat maupun
dirawat, gejala awalnya adalah Febris.
6
10. Upaya yang dilakukan dokter memeriksa gejala tersebut, lalu untuk
memastikan apa penyakitnya, perlu dilakukan cek darah.
dari pemeriksaan darah tersebut baru diketahui pasien menderita penyakit
apa, bisa DBD, Typoid. Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat
melakukan pengobatan sesuai penyakit yang dialami oleh pasien.
Walau hanya sebagai gejala dari satu penyakit, Febris tidak dapat
disepelekan, tetapi tidak pula ditakuti. Karena harus diketahui penyebab
timbulnya febris. Febris dapat timbul karena seseorang mengalami diare,
influenza, kekurangan cairan, peradangan dan karena adanya gangguan
imunitas. Ini masih tergolong aman.
2.4 Faringitis
Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada faring, yakni salah
satu organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang
hidung dengan bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan
akan terasa gatal dan sulit menelan.
Sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus, dan beberapa
kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri grup A
streptococcus. Faringitis karena virus atau bakteri ini dapat menular pada
orang lain. Penyebaran tersebut bisa terjadi melalui udara (misalnya
menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh
penderita) atau melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus
dan bakteri.
7
11. 1. Gejalan Faringitis
Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang menderita faringitis
adalah:
Nyeri otot
Tenggorokan bengkak
Batuk
Badan terasa lelah
Demam
Pusing
Mual
Susah menelan
Selera makan berkurang
Bersin
Pilek
2. Penyebab Faringitis
Faringitis atau radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa
hal. Dua di antaranya adalah virus dan bakteri. Beberapa jenis virus yang
memicu faringtis adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr
(monocleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan
jenis bakteri yang dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A
beta-hemolytic streptococcus. Bakteri ini biasanya memicu sakit
tenggorokan (strep throat). Bakteri lainnya adalah bakteri
penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
8
12. Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang untuk menderita faringitis, di antaranya adalah:
Sering menderita flu atau pilek.
Sering mengalami infeksi sinus
Menderita alergi.
Sering terpapar asap rokok dalam tempat tertutup (perokok pasif).
3. Pengobatan Faringitis
Pengobatan faringitis dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika
kondisi ini disebabkan oleh virus, maka penanganan mandiri dapat
dilakukan di rumah guna memulihkan kondisi hingga sistem imunitas
tubuh menaklukan infeksi tersebut. Misalnya dengan:
Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas,
misalnya paracetamol dan ibuprofen, untuk meredakan sakit
tenggorokan.
Banyak Istirahat
Minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi
Menggunakan pelembab udara di dalam ruangan
Mengonsumsi kaldu hangat atau minuman dingin.
Berkumur dengan air garam yang hangat
Mengonsumsi permen pelega tenggorokan (throat lozenges)
untuk meredakan nyeri tenggorokan.
Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan
meresepkan obat antibiotik seperti penicillin, amoxicillin, erythromycin,
atau azithromycin, yang bisa memusnahkan bakteri. Durasi penggunaan
antibiotik yang disarankan dalam kasus ini biasanya adalah 10 hari.
9
13. Pasien perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak berulang dan
mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari.
Meskipun begitu waspadalah apabila gejala tidak menunjukkan tanda-
tanda pulih dalam waktu seminggu, terjadi demam yang mencapai suhu
lebih dari 38 derajat Celsius selama beberapa hari dan tidak mereda
meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit tenggorokan tidak kunjung
sembuh meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, penderita memiliki
sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan obat, sulit
menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit bernapas melalui
mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau
mengeluarkan air liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter
sangat dibutuhkan karena dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari
kondisi lainnya yang lebih parah.
4. Komplikasi Faringitis
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit faringitis adalah:
Demam reumatik yang dapat mengganggu katup jantung
Gangguan ginjal atau glomerulonephritis.
Abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan.
5. Pencegahan Faringitis
Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah faringitis
adalah:
Sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah
batuk dan bersin.
10
14. Menggunakan pembersih berbahan alkohol jika air dan sabun
tidak ada.
Tidak berbagi pakai peralatan makan, minum atau mandi dengan
penderita faringitis.
Mengindari kontak dengan penderita faringitis.
Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok dan
menghindari orang yang sedang
2.5 Common Cold
Batuk pilek atau common cold, yang dikenal juga dengan selesma,
adalah infeksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu
hidung dan tenggorokan. Infeksi virus yang menyebabkan batuk pilek
dapat menyebar secara langsung lewat percikan lendir dari saluran
pernapasan penderita, ataupun secara tidak langsung melalui tangan. Batuk
pilek bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Masa inkubasi virus penyebab batuk pilek, atau jangka waktu sejak
virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan keluhan, umumnya
adalah 2-3 hari. Penderita juga akan merasakan gejala-gejala batuk pilek
yang parah dan sangat mengganggu setelah 2-3 hari kemunculan gejala.
Agar lebih jelas, lihat skema di bawah ini.
Virus masuk→Inkubasi (2-3 hari)→Gejala muncul→Puncak tingkat
keparahan gejala (2-3 hari)→Gejala berangsur pulih sampai sembuh total
(waktu bervariasi).
11
15. Batuk pilek (common cold) dan flu merupakan dua penyakit yang
berbeda, namun sering kali dianggap sama karena kemiripan gejala yang
ditimbulkan. Perbedaan dari keduanya adalah virus yang menjadi
penyebabnya serta gejala yang menyertainya.
1. Gejala Common Cold
Bersin bersin
Hidung tersumbat
Merasa tidak enak badan atau pegal-pegal
Sakit Kepala
Tenggorokan gatal atau nyeri tenggorokan
Sakit kepala
Demam
Mata berair
Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan
Merasa ada tekanan pada wajah dan telinga
Nyeri telinga
2. Penyebab Common Cold
Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak
menyebabkan batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa
disebabkan oleh coronavirus, adenovirus, human parainfluenza virus
(HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).
Virus masuk ke tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau bahkan
mata, sebelum menimbulkan gejala. Virus bisa masuk ke dalam tubuh
ketika tanpa sengaja menghirup percikan liur penderita batuk pilek, yang
disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk.
12
16. Selain itu, virus juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh
permukaan benda yang telah terkontaminasi percikan liur yang
mengandung virus batuk pilek, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau
mata sendiri dengan tangan tersebut.
Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko
terkena batuk pilek:
Berada di tengah keramaian (pasar, sekolah, kantor, atau
kendaraan umum)
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
Memiliki riwayat penyakit kronis
Usia anak-anak
Merokok
Udara dingin
3. Pengobatan Common Cold
Batuk pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan. Saat
mengalami batuk pilek, seseorang dianjurkan untuk beristirahat dengan
cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak,
serta minum banyak air putih untuk mengganti cairan yang hilang dari
tubuh akibat hidung yang terus-menerus mengeluarkan ingus atau badan
yang sering berkeringat.
Sedangkan, untuk meredakan gejala batuk pilek, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan, di antaranya:
Mengoleskan balsem. Cara ini dapat meringankan gejala batuk
pilek, terutama pada bayi dan balita. Usapkan balsem pada
punggung atau dada, dan jangan sampai masuk ke lubang hidung
karena selain terasa pedih, juga bisa mengganggu jalur napas.
13
17. Mengonsumsi permen yang mengandung menthol dan
berkumur dengan air garam. Kedua cara ini dipercaya dapat
membantu meredakan gejala hidung tersumbat dan nyeri
tenggorokan.
Mengonsumsi suplemen Mengonsumsi obat yang bisa dibeli
bebas di apotek. Untuk meredakan gejala hidung tersumbat,
cobalah untuk mengonsumsi obat yang mengandung dekongestan.
Sedangkan untuk meredakan demam dan nyeri, gunakan
paracetamol. Meskipun dijual bebas di apotek, Anda harus tetap
mematuhi aturan pakainya. Penting untuk membaca petunjuk
pemakaian yang tertera pada kemasan, dan bila perlu, bertanya
kepada apoteker atau dokter. Hal ini dikarenakan sebagian produk
obat tersebut tidak cocok diberikan kepada bayi, anak-anak,
wanita hamil atau menyusui, serta pada orang yang sedang
menderita penyakit tertentu.an vitamin C. Kedua cara ini
dipercaya dapat menurunkan tingkat keparahan gejala dan
mempercepat penyembuhan batuk pilek. Namun, hal ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
4. Komplikasi Common Cold
Batuk pilek dapat membaik meskipun tanpa pengobatan khusus dari
dokter. Namun pada penderita gangguan sistem imun, batuk pilek dapat
berkembang menjadi parah dan menimbulkan komplikasi. Komplikasi
batuk pilek dapat muncul jika tidak mereda setelah 10 hari. Segera
hubungi dokter jika mengalami komplikasi batuk pilek, seperti:
Serangan asma. Serangan asma dapat timbul pada penderita
batuk pilek yang memiliki riwayat asma, terutama pada anak-
anak. Gejala serangan asma yang dapat timbul adalah sesak napas
dan mengi (bengek). Jika terjadi serangan asma, penderita
14
18. disarankan untuk menggunakan obat asma, segera meghubungi
dokter, dan beristirahat.
Sinusitis. Gejala sinusitis yang muncul adalah nyeri pada bagian
wajah, batuk, demam, sakit kepala, tenggorokan kering, serta
kehilangan kemampuan mengecap dan membau. Sinusitis dapat
diobati dengan antibiotik dan dekongestan
Bronkitis. Bronkitis muncul akibat iritasi lapisan dari cabang
batang tenggorok (bronkus). Gejala bronkitis yang dapat muncul
antara lain adalah sesak napas, batuk berdahak, demam,
menggigil, dan lemas.
Bronkitis. Bronkiolitis merupakan peradangan pada bronkiolus,
yaitu saluran udara yang merupakan percabangan dari bronkus.
Bronkiolitis sering kali terjadi pada anak-anak berusia kurang dari
2 tahun dan menimbulkan gejala sesak napas, kulit membiru, sulit
menelan makanan dan minuman, serta mengi atau bengek.
Pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru.
Beberapa gejala pneumonia yang dapat muncul yaitu sesak napas,
batuk berdahak, demam tinggi, serta nyeri dada.
Infeksi telinga bagian tengah (otitis media). Batuk pilek dapat
menyebabkan penumpukan cairan pada ruang di belakang selaput
gendang telinga. Penumpukan cairan tersebut dapat menjadi
sarana terjadinya infeksi bakteri atau virus. Otitis media sering
terjadi pada anak-anak, yang ditandai dengan nyeri telinga, sulit
tidur, dan keluarnya cairan kuning atau hijau dari hidung.
15
19. 5. Pencegahan Common Cold
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan agar terhindar dari batuk pilek (selesma). Di antaranya
adalah menjaga jarak dengan penderita batuk pilek hingga dia sembuh,
rutin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, membersihkan
permukaan benda-benda yang dapat ditempeli virus, dan tidak berbagi
barang pribadi dan perlengkapan makan atau minum dengan orang lain.
Mengonsumsi probiotik yang mengandung bakteri baik diduga
bermanfaat dalam mencegah batuk pilek, terutama pada anak-anak.
Mengonsumsi vitamin C, vitamin D, atau zinc juga dapat membantu untuk
terhindar dari batuk pilek. Namun, kedua hal tersebut masih memerlukan
penelitan lebih lanjut
2.6 Narasi
Pada hari kamis tanggal 12 september 2019 Pukul 11.30 kami
kelompok 2 yang beranggotakan Aldi Alfian, Ifna Triana Sundari, Nenda
Fahira Ramdhiani, dan Rista Andriani mengunjungi Puskesmas Baros
yang beralamat Jalan Baros KM 5 No. 250, Kec. Baros, Kota. Baros.
Dengan Kepala Puskesmas drg. Erna untuk pelayanan terdapat 5 poli yaitu
umum, persalinan, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan
labolatorium. Untuk Jadwal pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00-
14.00 WIB (kecuali hari libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai
pukul 15.00-19.00 WIB.
Tujuan kami mengunjungi puskesmas tersebut yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajeman IT dan untuk mengumpulkan data yang
berada dipuskesmas tersebut. Sesampainya dipuskesmas kami menemui
ibu ratna dan meminta izin untuk melakukan wawancara
untuk membahas tentang data pasien yang ada dipuskesmas Baros.
16
20. Lalu kita melakukan observasi dan menemui ibu rena yang ada di
pendaftaran, setelah mendapatkan data tersebut kami melakukan
wawancara terhadap staf yang ada disana, kami mendapatkan informasi
bahwa hanya ada 2 dokter yang memeriksa pasien, dan di puskesmas
tersebut kekurangan perawat karena di pindahkan ke pustu atau bisa
disebut juga puskesmas pembantu. Hal tersebut mengurangi kinerja di
puskesmas.
Dikarenakan puskesmasnya dalam masa renovasi jadi untuk
sementara waktu tempatnya mengontrak dan pelayanan juga terganggu dan
tidak ada pelayanan persalinan, poli gigi dan labolatorium sederhana.
Terhitung dari tanggal 07, 09, 10, 11 dan 12 dan rata rata pasien tersebut
yang berdatangan setiap harinya tidak menentu. Dan melakukan analisa
mengenai data beberapa jumlah dokter yang ada dan bertugas di
puskesmas baros , statistik pasien dan apa saja penyakit yang ditangani
golongan 5 besar.
Berapa jumlah pasien yang berkunjung setiap harinya dan
mendapatkan hasil sebagai berikut :
2 Dokter umum yang bertugas.
Data pasien dari 5 hari kebelakang sejumlah 268 pasien
Pada hari sabtu pasien yang berobat 33 orang, Sedangkan hari senin
sebanyak 76 orang, dihari selasa sebanyak 47 orang, dihari rabu
sebanyak 62 orang, dan dihari kamis sebanyak 50 orang. yang paling
banyak jumlah pasien berobat dihari senin.
5 Golongan penyakit yang banyak diderita yaitu :
1. Ispa ( Infeksi saluran pernafasan atas)
2. Hipertensi ( Gangguan darah tinggi)
3. Obs. Febris ( Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C)
4. Faringitis ( Nyeri atau peradangan pada tenggorokan)
5. Common Cold ( Flu, demam, batuk, dan Nyeri tenggorakan )
21. 17
Yang paling banyak diderita pasien yaitu penyakit Ispa / Infeksi
saluran pernafasan atas terdapat 8,8 %, Hipertensi / Gangguan darah tinggi
terdapat 7,2 %, Obs Febris/ Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C
terdapat 4,4 %. Faringitis / Nyeri atau peradangan pada tenggorokan
terdapat 3,4 %. Common Cold / Flu, demam, batuk dan Nyeri tenggorokan
terdapat 2,8 %.
Analisa kelompok kami dipuskesmas baros untuk jumlah dokter yang
bertugas dan pasien yang berobat belum terpenuhi dengan 2 dokter hanya
saja untuk pelayanan poli gigi tidak ada jadi berobat kedokter umum.
mungkin sesudah renovasi puskesmasnya pelayanan nya akan seperti biasa
lagi dan lebih ditingkatkan lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan lebih berkembang untuk daerah baros.
Dan Upaya kesehatan nya mencakup kesehatan ibu dan anak (KIA),
Peningkatan gizi, Promosi kesehatan, Pendidikan kesehatan penyakit
menular dan tidak menular. Keadaan puskesmasnya kurang tertata rapih
karna mungkin untuk sementara dan lumayan bersih, untuk staf-staf yang
bekerja dipuskesmasnya responnya baik terhadap penanganannya.
18
22. BAB III
TABEL DAN GRAFIK
3.1 TABEL
No Hari Tanggal
Datang
Pasien Diagnosa
Jumlah
Dokter
Ispa Hipertensi
Obs
Febris Faringitis
Common
Cold DLL
1 Sabtu 07/09/2019 33 Pasien 7 5 1 5 2 13 2
2 Senin 09/09/2019 76 Pasien 8 10 1 3 2 52 2
3 Selasa 10/09/2019 47 Pasien 6 5 10 4 5 17 2
4 Rabu 11/09/2019 62 Pasien 14 7 6 2 2 31 2
5 Kamis 12/09/2019 50 Pasien 9 9 4 3 3 22 2
268 44 36 22 17 14 135 2
3.2 GRAFIK
19
0 50 100 150 200 250 300
07/09/2019
09/09/2019
10/09/2019
11/09/2019
12/09/2019
SabtuSeninSelasaRabuKamis
12345
Chart Title
Jumlah Dokter Diagnosa Dan Lain-Lain Diagnosa Common Cold
Diagnosa Faringitis Datang Pasien Obs Febris Datang Pasien Hipertensi
Datang Pasien Ispa Datang Pasien
23. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan dan data yang diperoleh dapat di
simpulkan bahwa di Puskesmas Baros kota sukabumi tepatnya Jl. Baros
KM 5 No. 250, belum sepenuhnya terpenuhi dalam pelayanan
kesehatannya.Kami mendapatkan data bahwa setiap yang berkunjung ke
puskesmas jumlahnya berbeda-beda, juga merupakan pelayanan kesehatan
yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif
dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
4.2 Saran
Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui faktor-faktor lain seperti keadaan umum,konidisi
psikologis,fungsi kognitif,aktivitas sosial dan dukungan sosial .
20