SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI
“diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen IT)”
Disusun Oleh :
(Kelompok 2 kelas 2A)
1. Aldi Alfian
2. Ifna Triana Sundari
3. Nenda Fahira Ramdhiani
4. Rista Andriani
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Kunjungan Ke Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Sukabumi, 8 Oktober 2019
Penulis
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 1
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyakit ISPA ................................................................................. 2
2.2 Penyakit Hipertensi........................................................................... 4
2.3 Penyakit Obs Febris.......................................................................... 6
2.4 Penyakit Faringitis............................................................................ 7
2.5 Penyakit Common Cold.................................................................... 11
2.6 Narasi................................................................................................ 16
BAB III TABEL dan GRAFIK
3.1 Tabel................................................................................................ 19
3.2 Grafik................................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 20
4.2 Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas Baros merupakan puskesmas yang berada di wilayah
kecataman Baros Kota Sukabumi tepatnya di Jl. Baros KM 5 No. 250,
Upaya kesehatan yang dilakukan mencakup umum, persalinan, KIA
( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan labolatorium. Untuk Jadwal
pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB (kecuali hari
libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai pukul 15.00-19.00 WIB.
Di puskesmas tersebut terdapat 5 besar penyakit yakni ISPA,
HIPERTENSI, HBS FEBRIS, FARINGITIS, COMMON COLD
Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung
terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan
derajat kesehatan yang optimal.
1.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui masalah atau kendala – kendala yang dihadapi
Puskesmas Baros dalam penatalaksanaan program pengembangan
kesehatan masyarakat.
1.3 Manfaat Penulisan
Melalui kegiatan kunjungan puskesmas ini, di harapkan mahasiswa
STIKES SUKABUMI dapat memperoleh pengalaman baru di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat,dengan demikian niscaya kualitas tenaga
perawat Indonesia di masa yang akan datang dapat setara dengan kualitas
perawat di negara-negara maju.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyakit ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran
pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam.
ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-
anak dan lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada
saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan
ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
1. Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali
menular. Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui
kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri
dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau
mulut orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga
dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi,atau
berjabat tangan dengan penderita.
2
2. Gejala ISPA
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2
minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala
setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
1. Batuk
2. Bersin
3. Pilek
4. Hidung tersumbat
5. Nyeri tenggorokan
6. Sesak napas
7. Demam
8. Sakit kepala
9. Nyeri otot
3. Pengobatan ISPA
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering
disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu
penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat
dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
 Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk
mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
 Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu
meredakan batuk.
 Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika
mengalami sakit tenggorokan.
3
4. Pencegahan Ispa
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
 Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
 Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan
mata, untuk menghindari penularan virus dan bakteri.
 Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin
atau batuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit ke orang lain.
 Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C,
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
 Olahraga secara teratur.
 Berhenti merokok.
 Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau
pneumonia. Diskusikan dengan dokter mengenai keperluan,
manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.
2.2 Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari
140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada
bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika
jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan
darah.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal
karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan
terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).
4
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan
“pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala
jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi
yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.
1. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi,
ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di
antaranya:
 Kehamilan
 Kecanduan alkohol
 Penyalahgunaan NAPZA
 Gangguan ginjal
 Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi,
seperti:
 Lanjut usia
 Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
 Memiliki kebiasaan merokok
 Jarang berolahraga.
2. Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi
Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah
hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
 Konsumsi makanan yang sehat
 Menjaga berat badan ideal
 Rutin berolahraga
 Berhenti merokok
5
Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat penurun
tekanan darah seumur hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan
langkah pencegahan sedini mungkin, terutama bila Anda memiliki faktor
risiko hipertensi.
3. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ
lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan penyakit-
penyakit serius, seperti:
 Aterosklerosis
 Kehilangan penglihatan
 Terbentuk aneurisma
 Gagal ginjal
2.3 OBS Febris
Febris adalah istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan Demam di
masyarakat awam, yakni panas suhu tubuh lebih dari 37 derjat celcius.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS PMI Bogor, dr Satrio
Sukmoko, Sp.PD, gejala Febris bermacam-macam, setiap individu tubuh
menunjukkan gejala yang beragam, tidak sama, sesuai dengan apa yang
menyebabkan timbulnya demam. Penyebab Febris ada banyak sekali,
tetapi secara garis besar ada dua penyebabnya yakni infeksi dan virus,
"katanya.
Febris dapat menyerang siapa saja, semua umur mulai dari bayi baru
lahir hingga lanjut usia. Gejala ini paling sering terjadi, jumlah pasien
karena febris yang dirawat di RS PMI rata-rata mencapai 50 persen setiap
harinyanya. Setiap hari banyak pasien yang datang berobat maupun
dirawat, gejala awalnya adalah Febris.
6
Upaya yang dilakukan dokter memeriksa gejala tersebut, lalu untuk
memastikan apa penyakitnya, perlu dilakukan cek darah.
dari pemeriksaan darah tersebut baru diketahui pasien menderita penyakit
apa, bisa DBD, Typoid. Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat
melakukan pengobatan sesuai penyakit yang dialami oleh pasien.
Walau hanya sebagai gejala dari satu penyakit, Febris tidak dapat
disepelekan, tetapi tidak pula ditakuti. Karena harus diketahui penyebab
timbulnya febris. Febris dapat timbul karena seseorang mengalami diare,
influenza, kekurangan cairan, peradangan dan karena adanya gangguan
imunitas. Ini masih tergolong aman.
2.4 Faringitis
Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada faring, yakni salah
satu organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang
hidung dengan bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan
akan terasa gatal dan sulit menelan.
Sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus, dan beberapa
kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri grup A
streptococcus. Faringitis karena virus atau bakteri ini dapat menular pada
orang lain. Penyebaran tersebut bisa terjadi melalui udara (misalnya
menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh
penderita) atau melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus
dan bakteri.
7
1. Gejalan Faringitis
Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang menderita faringitis
adalah:
 Nyeri otot
 Tenggorokan bengkak
 Batuk
 Badan terasa lelah
 Demam
 Pusing
 Mual
 Susah menelan
 Selera makan berkurang
 Bersin
 Pilek
2. Penyebab Faringitis
Faringitis atau radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa
hal. Dua di antaranya adalah virus dan bakteri. Beberapa jenis virus yang
memicu faringtis adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr
(monocleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan
jenis bakteri yang dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A
beta-hemolytic streptococcus. Bakteri ini biasanya memicu sakit
tenggorokan (strep throat). Bakteri lainnya adalah bakteri
penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
8
Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang untuk menderita faringitis, di antaranya adalah:
 Sering menderita flu atau pilek.
 Sering mengalami infeksi sinus
 Menderita alergi.
 Sering terpapar asap rokok dalam tempat tertutup (perokok pasif).
3. Pengobatan Faringitis
Pengobatan faringitis dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika
kondisi ini disebabkan oleh virus, maka penanganan mandiri dapat
dilakukan di rumah guna memulihkan kondisi hingga sistem imunitas
tubuh menaklukan infeksi tersebut. Misalnya dengan:
 Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas,
misalnya paracetamol dan ibuprofen, untuk meredakan sakit
tenggorokan.
 Banyak Istirahat
 Minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi
 Menggunakan pelembab udara di dalam ruangan
 Mengonsumsi kaldu hangat atau minuman dingin.
 Berkumur dengan air garam yang hangat
 Mengonsumsi permen pelega tenggorokan (throat lozenges)
untuk meredakan nyeri tenggorokan.
Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan
meresepkan obat antibiotik seperti penicillin, amoxicillin, erythromycin,
atau azithromycin, yang bisa memusnahkan bakteri. Durasi penggunaan
antibiotik yang disarankan dalam kasus ini biasanya adalah 10 hari.
9
Pasien perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak berulang dan
mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari.
Meskipun begitu waspadalah apabila gejala tidak menunjukkan tanda-
tanda pulih dalam waktu seminggu, terjadi demam yang mencapai suhu
lebih dari 38 derajat Celsius selama beberapa hari dan tidak mereda
meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit tenggorokan tidak kunjung
sembuh meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, penderita memiliki
sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan obat, sulit
menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit bernapas melalui
mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau
mengeluarkan air liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter
sangat dibutuhkan karena dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari
kondisi lainnya yang lebih parah.
4. Komplikasi Faringitis
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit faringitis adalah:
 Demam reumatik yang dapat mengganggu katup jantung
 Gangguan ginjal atau glomerulonephritis.
 Abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan.
5. Pencegahan Faringitis
Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah faringitis
adalah:
 Sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah
batuk dan bersin.
10
 Menggunakan pembersih berbahan alkohol jika air dan sabun
tidak ada.
 Tidak berbagi pakai peralatan makan, minum atau mandi dengan
penderita faringitis.
 Mengindari kontak dengan penderita faringitis.
 Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok dan
menghindari orang yang sedang
2.5 Common Cold
Batuk pilek atau common cold, yang dikenal juga dengan selesma,
adalah infeksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu
hidung dan tenggorokan. Infeksi virus yang menyebabkan batuk pilek
dapat menyebar secara langsung lewat percikan lendir dari saluran
pernapasan penderita, ataupun secara tidak langsung melalui tangan. Batuk
pilek bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Masa inkubasi virus penyebab batuk pilek, atau jangka waktu sejak
virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan keluhan, umumnya
adalah 2-3 hari. Penderita juga akan merasakan gejala-gejala batuk pilek
yang parah dan sangat mengganggu setelah 2-3 hari kemunculan gejala.
Agar lebih jelas, lihat skema di bawah ini.
Virus masuk→Inkubasi (2-3 hari)→Gejala muncul→Puncak tingkat
keparahan gejala (2-3 hari)→Gejala berangsur pulih sampai sembuh total
(waktu bervariasi).
11
Batuk pilek (common cold) dan flu merupakan dua penyakit yang
berbeda, namun sering kali dianggap sama karena kemiripan gejala yang
ditimbulkan. Perbedaan dari keduanya adalah virus yang menjadi
penyebabnya serta gejala yang menyertainya.
1. Gejala Common Cold
 Bersin bersin
 Hidung tersumbat
 Merasa tidak enak badan atau pegal-pegal
 Sakit Kepala
 Tenggorokan gatal atau nyeri tenggorokan
 Sakit kepala
 Demam
 Mata berair
 Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan
 Merasa ada tekanan pada wajah dan telinga
 Nyeri telinga
2. Penyebab Common Cold
Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak
menyebabkan batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa
disebabkan oleh coronavirus, adenovirus, human parainfluenza virus
(HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).
Virus masuk ke tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau bahkan
mata, sebelum menimbulkan gejala. Virus bisa masuk ke dalam tubuh
ketika tanpa sengaja menghirup percikan liur penderita batuk pilek, yang
disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk.
12
Selain itu, virus juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh
permukaan benda yang telah terkontaminasi percikan liur yang
mengandung virus batuk pilek, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau
mata sendiri dengan tangan tersebut.
Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko
terkena batuk pilek:
 Berada di tengah keramaian (pasar, sekolah, kantor, atau
kendaraan umum)
 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
 Memiliki riwayat penyakit kronis
 Usia anak-anak
 Merokok
 Udara dingin
3. Pengobatan Common Cold
Batuk pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan. Saat
mengalami batuk pilek, seseorang dianjurkan untuk beristirahat dengan
cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak,
serta minum banyak air putih untuk mengganti cairan yang hilang dari
tubuh akibat hidung yang terus-menerus mengeluarkan ingus atau badan
yang sering berkeringat.
Sedangkan, untuk meredakan gejala batuk pilek, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan, di antaranya:
 Mengoleskan balsem. Cara ini dapat meringankan gejala batuk
pilek, terutama pada bayi dan balita. Usapkan balsem pada
punggung atau dada, dan jangan sampai masuk ke lubang hidung
karena selain terasa pedih, juga bisa mengganggu jalur napas.
13
 Mengonsumsi permen yang mengandung menthol dan
berkumur dengan air garam. Kedua cara ini dipercaya dapat
membantu meredakan gejala hidung tersumbat dan nyeri
tenggorokan.
 Mengonsumsi suplemen Mengonsumsi obat yang bisa dibeli
bebas di apotek. Untuk meredakan gejala hidung tersumbat,
cobalah untuk mengonsumsi obat yang mengandung dekongestan.
Sedangkan untuk meredakan demam dan nyeri, gunakan
paracetamol. Meskipun dijual bebas di apotek, Anda harus tetap
mematuhi aturan pakainya. Penting untuk membaca petunjuk
pemakaian yang tertera pada kemasan, dan bila perlu, bertanya
kepada apoteker atau dokter. Hal ini dikarenakan sebagian produk
obat tersebut tidak cocok diberikan kepada bayi, anak-anak,
wanita hamil atau menyusui, serta pada orang yang sedang
menderita penyakit tertentu.an vitamin C. Kedua cara ini
dipercaya dapat menurunkan tingkat keparahan gejala dan
mempercepat penyembuhan batuk pilek. Namun, hal ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
4. Komplikasi Common Cold
Batuk pilek dapat membaik meskipun tanpa pengobatan khusus dari
dokter. Namun pada penderita gangguan sistem imun, batuk pilek dapat
berkembang menjadi parah dan menimbulkan komplikasi. Komplikasi
batuk pilek dapat muncul jika tidak mereda setelah 10 hari. Segera
hubungi dokter jika mengalami komplikasi batuk pilek, seperti:
 Serangan asma. Serangan asma dapat timbul pada penderita
batuk pilek yang memiliki riwayat asma, terutama pada anak-
anak. Gejala serangan asma yang dapat timbul adalah sesak napas
dan mengi (bengek). Jika terjadi serangan asma, penderita
14
 disarankan untuk menggunakan obat asma, segera meghubungi
dokter, dan beristirahat.
 Sinusitis. Gejala sinusitis yang muncul adalah nyeri pada bagian
wajah, batuk, demam, sakit kepala, tenggorokan kering, serta
kehilangan kemampuan mengecap dan membau. Sinusitis dapat
diobati dengan antibiotik dan dekongestan
 Bronkitis. Bronkitis muncul akibat iritasi lapisan dari cabang
batang tenggorok (bronkus). Gejala bronkitis yang dapat muncul
antara lain adalah sesak napas, batuk berdahak, demam,
menggigil, dan lemas.
 Bronkitis. Bronkiolitis merupakan peradangan pada bronkiolus,
yaitu saluran udara yang merupakan percabangan dari bronkus.
Bronkiolitis sering kali terjadi pada anak-anak berusia kurang dari
2 tahun dan menimbulkan gejala sesak napas, kulit membiru, sulit
menelan makanan dan minuman, serta mengi atau bengek.
 Pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru.
Beberapa gejala pneumonia yang dapat muncul yaitu sesak napas,
batuk berdahak, demam tinggi, serta nyeri dada.
 Infeksi telinga bagian tengah (otitis media). Batuk pilek dapat
menyebabkan penumpukan cairan pada ruang di belakang selaput
gendang telinga. Penumpukan cairan tersebut dapat menjadi
sarana terjadinya infeksi bakteri atau virus. Otitis media sering
terjadi pada anak-anak, yang ditandai dengan nyeri telinga, sulit
tidur, dan keluarnya cairan kuning atau hijau dari hidung.
15
5. Pencegahan Common Cold
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan agar terhindar dari batuk pilek (selesma). Di antaranya
adalah menjaga jarak dengan penderita batuk pilek hingga dia sembuh,
rutin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, membersihkan
permukaan benda-benda yang dapat ditempeli virus, dan tidak berbagi
barang pribadi dan perlengkapan makan atau minum dengan orang lain.
Mengonsumsi probiotik yang mengandung bakteri baik diduga
bermanfaat dalam mencegah batuk pilek, terutama pada anak-anak.
Mengonsumsi vitamin C, vitamin D, atau zinc juga dapat membantu untuk
terhindar dari batuk pilek. Namun, kedua hal tersebut masih memerlukan
penelitan lebih lanjut
2.6 Narasi
Pada hari kamis tanggal 12 september 2019 Pukul 11.30 kami
kelompok 2 yang beranggotakan Aldi Alfian, Ifna Triana Sundari, Nenda
Fahira Ramdhiani, dan Rista Andriani mengunjungi Puskesmas Baros
yang beralamat Jalan Baros KM 5 No. 250, Kec. Baros, Kota. Baros.
Dengan Kepala Puskesmas drg. Erna untuk pelayanan terdapat 5 poli yaitu
umum, persalinan, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan
labolatorium. Untuk Jadwal pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00-
14.00 WIB (kecuali hari libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai
pukul 15.00-19.00 WIB.
Tujuan kami mengunjungi puskesmas tersebut yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajeman IT dan untuk mengumpulkan data yang
berada dipuskesmas tersebut. Sesampainya dipuskesmas kami menemui
ibu ratna dan meminta izin untuk melakukan wawancara
untuk membahas tentang data pasien yang ada dipuskesmas Baros.
16
Lalu kita melakukan observasi dan menemui ibu rena yang ada di
pendaftaran, setelah mendapatkan data tersebut kami melakukan
wawancara terhadap staf yang ada disana, kami mendapatkan informasi
bahwa hanya ada 2 dokter yang memeriksa pasien, dan di puskesmas
tersebut kekurangan perawat karena di pindahkan ke pustu atau bisa
disebut juga puskesmas pembantu. Hal tersebut mengurangi kinerja di
puskesmas.
Dikarenakan puskesmasnya dalam masa renovasi jadi untuk
sementara waktu tempatnya mengontrak dan pelayanan juga terganggu dan
tidak ada pelayanan persalinan, poli gigi dan labolatorium sederhana.
Terhitung dari tanggal 07, 09, 10, 11 dan 12 dan rata rata pasien tersebut
yang berdatangan setiap harinya tidak menentu. Dan melakukan analisa
mengenai data beberapa jumlah dokter yang ada dan bertugas di
puskesmas baros , statistik pasien dan apa saja penyakit yang ditangani
golongan 5 besar.
Berapa jumlah pasien yang berkunjung setiap harinya dan
mendapatkan hasil sebagai berikut :
 2 Dokter umum yang bertugas.
 Pada hari sabtu pasien yang berobat 33 orang, Sedangkan hari senin
sebanyak 76 orang, dihari selasa sebanyak 47 orang, dihari rabu
sebanyak 62 orang, dan dihari kamis sebanyak 50 orang. yang paling
banyak jumlah pasien berobat dihari senin.
 5 Golongan penyakit yang banyak diderita yaitu :
1. Ispa ( Infeksi saluran pernafasan atas)
2. Hipertensi ( Gangguan darah tinggi)
3. Obs. Febris ( Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C)
4. Faringitis ( Nyeri atau peradangan pada tenggorokan)
5. Common Cold ( Flu, demam, batuk, dan Nyeri tenggorakan )
17
Yang paling banyak diderita pasien yaitu penyakit Ispa / Infeksi
saluran pernafasan atas terdapat 8,8 %, Hipertensi / Gangguan darah tinggi
terdapat 7,2 %, Obs Febris/ Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C
terdapat 4,4 %. Faringitis / Nyeri atau peradangan pada tenggorokan
terdapat 3,4 %. Common Cold / Flu, demam, batuk dan Nyeri tenggorokan
terdapat 2,8 %.
Analisa kelompok kami dipuskesmas baros untuk jumlah dokter yang
bertugas dan pasien yang berobat sudah terpenuhi karna rata-rata pasien
dipuskesmas ini cukup untuk ditangani dengan 2 dokter hanya saja untuk
pelayanan poli gigi tidak ada jadi berobat kedokter umum. mungkin
sesudah renovasi puskesmasnya pelayanan nya akan seperti biasa lagi dan
lebih ditingkatkan lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan lebih berkembang untuk daerah baros.
Upaya kesehatan nya mencakup kesehatan ibu dan anak (KIA),
Peningkatan gizi, Promosi kesehatan, Pendidikan kesehatan penyakit
menular dan tidak menular. Keadaan puskesmasnya kurang tertata rapih
karna mungkin untuk sementara dan lumayan bersih, untuk staf-staf yang
bekerja dipuskesmasnya responnya baik terhadap penanganannya.
18
BAB III
TABEL DAN GRAFIK
3.1 TABEL
No Hari Tanggal
Datang
Pasien Diagnosa
Jumlah
Dokter
Ispa Hipertensi
Obs
Febris Faringitis
Common
Cold DLL
1 Sabtu 07/09/2019 33 Pasien 7 5 1 5 2 13 2
2 Senin 09/09/2019 76 Pasien 8 10 1 3 2 52 2
3 Selasa 10/09/2019 47 Pasien 6 5 10 4 5 17 2
4 Rabu 11/09/2019 62 Pasien 14 7 6 2 2 31 2
5 Kamis 12/09/2019 50 Pasien 9 9 4 3 3 22 2
RATA-RATA 8,8 7,2 4,4 3,4 2,8 27 2
3.2 GRAFIK
19
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Datang Pasien Diagnosa Jumlah Dokter
No Hari Tanggal
1 Sabtu 07/09/2019
2 Senin 09/09/2019
3 Selasa 10/09/2019
4 Rabu 11/09/2019
5 Kamis 12/09/2019
5 Kamis Rata-rata
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan dan data yang diperoleh dapat di
simpulkan bahwa di Puskesmas Baros kota sukabumi tepatnya Jl. Baros
KM 5 No. 250, belum sepenuhnya terpenuhi dalam pelayanan
kesehatannya.Kami mendapatkan data bahwa setiap yang berkunjung ke
puskesmas jumlahnya berbeda-beda, juga merupakan pelayanan kesehatan
yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif
dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
4.2 Saran
Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui faktor-faktor lain seperti keadaan umum,konidisi
psikologis,fungsi kognitif,aktivitas sosial dan dukungan sosial .
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/ini-gejala-penyakit-infeksi-saluran-pernapasan-
akut-yang-perlu-diwaspadai
https://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-adalah-tekanan-darah-tinggi/
https://www.rspmibogor.or.id/artikel/read/ayo-kenali-gejala-febris-dan-
penyebabnya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Faringitis
https://m.detik.com/health/ibu-dan-anak/d-3334142/catat-ini-bedanya-flu-
pilek-dan-common-cold-pada-anak

More Related Content

Similar to MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI

Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasSitiDhiniFatonah01
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasAngeladp12
 
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfPedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfYunisekashinta
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxWindiiEryanti
 
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1NadyaLyn
 
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1 Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1 DytiaPutri
 
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...PutriWulan16
 
Makalah tentang covid 19
Makalah tentang covid 19Makalah tentang covid 19
Makalah tentang covid 19lestari23
 
142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragikWarnet Raha
 

Similar to MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI (20)

Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8
 
KEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
KEL 3 ASMA KELAS C-1.docxKEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
KEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
 
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfPedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
asma
asmaasma
asma
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Makalah MAN IT
Makalah MAN ITMakalah MAN IT
Makalah MAN IT
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Maklah MAN IT
Maklah MAN IT Maklah MAN IT
Maklah MAN IT
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
 
Makalah Man IT
Makalah Man ITMakalah Man IT
Makalah Man IT
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1 Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Maklah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
 
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...
makalah penjaskes - Pandemi Covid Sebagai Alternatif Pendekatan Pembelajaran ...
 
Makalah tentang covid 19
Makalah tentang covid 19Makalah tentang covid 19
Makalah tentang covid 19
 
142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik
 
142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (8)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI

  • 1. MAKALAH KUNJUNGAN KEPUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUMI “diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen IT)” Disusun Oleh : (Kelompok 2 kelas 2A) 1. Aldi Alfian 2. Ifna Triana Sundari 3. Nenda Fahira Ramdhiani 4. Rista Andriani PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI TA 2018/2019
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kunjungan Ke Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Sukabumi, 8 Oktober 2019 Penulis Kelompok 2 i
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................... i Daftar Isi..................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................. 1 1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 1 1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyakit ISPA ................................................................................. 2 2.2 Penyakit Hipertensi........................................................................... 4 2.3 Penyakit Obs Febris.......................................................................... 6 2.4 Penyakit Faringitis............................................................................ 7 2.5 Penyakit Common Cold.................................................................... 11 2.6 Narasi................................................................................................ 16 BAB III TABEL dan GRAFIK 3.1 Tabel................................................................................................ 19 3.2 Grafik................................................................................................ 19 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan...................................................................................... 20 4.2 Saran ................................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Baros merupakan puskesmas yang berada di wilayah kecataman Baros Kota Sukabumi tepatnya di Jl. Baros KM 5 No. 250, Upaya kesehatan yang dilakukan mencakup umum, persalinan, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan labolatorium. Untuk Jadwal pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB (kecuali hari libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai pukul 15.00-19.00 WIB. Di puskesmas tersebut terdapat 5 besar penyakit yakni ISPA, HIPERTENSI, HBS FEBRIS, FARINGITIS, COMMON COLD Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal. 1.2 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui masalah atau kendala – kendala yang dihadapi Puskesmas Baros dalam penatalaksanaan program pengembangan kesehatan masyarakat. 1.3 Manfaat Penulisan Melalui kegiatan kunjungan puskesmas ini, di harapkan mahasiswa STIKES SUKABUMI dapat memperoleh pengalaman baru di bidang pelayanan kesehatan masyarakat,dengan demikian niscaya kualitas tenaga perawat Indonesia di masa yang akan datang dapat setara dengan kualitas perawat di negara-negara maju. 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyakit ISPA Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak- anak dan lansia. Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik. 1. Penyebab ISPA Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali menular. Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain. Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi,atau berjabat tangan dengan penderita. 2
  • 6. 2. Gejala ISPA Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2 minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah: 1. Batuk 2. Bersin 3. Pilek 4. Hidung tersumbat 5. Nyeri tenggorokan 6. Sesak napas 7. Demam 8. Sakit kepala 9. Nyeri otot 3. Pengobatan ISPA Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:  Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.  Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.  Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan. 3
  • 7. 4. Pencegahan Ispa Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:  Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.  Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata, untuk menghindari penularan virus dan bakteri.  Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.  Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  Olahraga secara teratur.  Berhenti merokok.  Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau pneumonia. Diskusikan dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini. 2.2 Hipertensi Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat). 4
  • 8. Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung. 1. Penyebab Hipertensi Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:  Kehamilan  Kecanduan alkohol  Penyalahgunaan NAPZA  Gangguan ginjal  Gangguan pernapasan saat tidur. Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:  Lanjut usia  Memiliki keluarga yang menderita hipertensi  Memiliki kebiasaan merokok  Jarang berolahraga. 2. Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:  Konsumsi makanan yang sehat  Menjaga berat badan ideal  Rutin berolahraga  Berhenti merokok 5
  • 9. Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah seumur hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan sedini mungkin, terutama bila Anda memiliki faktor risiko hipertensi. 3. Komplikasi Hipertensi Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan penyakit- penyakit serius, seperti:  Aterosklerosis  Kehilangan penglihatan  Terbentuk aneurisma  Gagal ginjal 2.3 OBS Febris Febris adalah istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan Demam di masyarakat awam, yakni panas suhu tubuh lebih dari 37 derjat celcius. Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS PMI Bogor, dr Satrio Sukmoko, Sp.PD, gejala Febris bermacam-macam, setiap individu tubuh menunjukkan gejala yang beragam, tidak sama, sesuai dengan apa yang menyebabkan timbulnya demam. Penyebab Febris ada banyak sekali, tetapi secara garis besar ada dua penyebabnya yakni infeksi dan virus, "katanya. Febris dapat menyerang siapa saja, semua umur mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia. Gejala ini paling sering terjadi, jumlah pasien karena febris yang dirawat di RS PMI rata-rata mencapai 50 persen setiap harinyanya. Setiap hari banyak pasien yang datang berobat maupun dirawat, gejala awalnya adalah Febris. 6
  • 10. Upaya yang dilakukan dokter memeriksa gejala tersebut, lalu untuk memastikan apa penyakitnya, perlu dilakukan cek darah. dari pemeriksaan darah tersebut baru diketahui pasien menderita penyakit apa, bisa DBD, Typoid. Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat melakukan pengobatan sesuai penyakit yang dialami oleh pasien. Walau hanya sebagai gejala dari satu penyakit, Febris tidak dapat disepelekan, tetapi tidak pula ditakuti. Karena harus diketahui penyebab timbulnya febris. Febris dapat timbul karena seseorang mengalami diare, influenza, kekurangan cairan, peradangan dan karena adanya gangguan imunitas. Ini masih tergolong aman. 2.4 Faringitis Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada faring, yakni salah satu organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang hidung dengan bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan akan terasa gatal dan sulit menelan. Sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus, dan beberapa kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri grup A streptococcus. Faringitis karena virus atau bakteri ini dapat menular pada orang lain. Penyebaran tersebut bisa terjadi melalui udara (misalnya menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh penderita) atau melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri. 7
  • 11. 1. Gejalan Faringitis Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang menderita faringitis adalah:  Nyeri otot  Tenggorokan bengkak  Batuk  Badan terasa lelah  Demam  Pusing  Mual  Susah menelan  Selera makan berkurang  Bersin  Pilek 2. Penyebab Faringitis Faringitis atau radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dua di antaranya adalah virus dan bakteri. Beberapa jenis virus yang memicu faringtis adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr (monocleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan jenis bakteri yang dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A beta-hemolytic streptococcus. Bakteri ini biasanya memicu sakit tenggorokan (strep throat). Bakteri lainnya adalah bakteri penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia. 8
  • 12. Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita faringitis, di antaranya adalah:  Sering menderita flu atau pilek.  Sering mengalami infeksi sinus  Menderita alergi.  Sering terpapar asap rokok dalam tempat tertutup (perokok pasif). 3. Pengobatan Faringitis Pengobatan faringitis dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh virus, maka penanganan mandiri dapat dilakukan di rumah guna memulihkan kondisi hingga sistem imunitas tubuh menaklukan infeksi tersebut. Misalnya dengan:  Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas, misalnya paracetamol dan ibuprofen, untuk meredakan sakit tenggorokan.  Banyak Istirahat  Minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi  Menggunakan pelembab udara di dalam ruangan  Mengonsumsi kaldu hangat atau minuman dingin.  Berkumur dengan air garam yang hangat  Mengonsumsi permen pelega tenggorokan (throat lozenges) untuk meredakan nyeri tenggorokan. Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik seperti penicillin, amoxicillin, erythromycin, atau azithromycin, yang bisa memusnahkan bakteri. Durasi penggunaan antibiotik yang disarankan dalam kasus ini biasanya adalah 10 hari. 9
  • 13. Pasien perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak berulang dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah. Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari. Meskipun begitu waspadalah apabila gejala tidak menunjukkan tanda- tanda pulih dalam waktu seminggu, terjadi demam yang mencapai suhu lebih dari 38 derajat Celsius selama beberapa hari dan tidak mereda meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, penderita memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan obat, sulit menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit bernapas melalui mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau mengeluarkan air liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter sangat dibutuhkan karena dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari kondisi lainnya yang lebih parah. 4. Komplikasi Faringitis Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit faringitis adalah:  Demam reumatik yang dapat mengganggu katup jantung  Gangguan ginjal atau glomerulonephritis.  Abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan. 5. Pencegahan Faringitis Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah faringitis adalah:  Sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah batuk dan bersin. 10
  • 14.  Menggunakan pembersih berbahan alkohol jika air dan sabun tidak ada.  Tidak berbagi pakai peralatan makan, minum atau mandi dengan penderita faringitis.  Mengindari kontak dengan penderita faringitis.  Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok dan menghindari orang yang sedang 2.5 Common Cold Batuk pilek atau common cold, yang dikenal juga dengan selesma, adalah infeksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan. Infeksi virus yang menyebabkan batuk pilek dapat menyebar secara langsung lewat percikan lendir dari saluran pernapasan penderita, ataupun secara tidak langsung melalui tangan. Batuk pilek bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Masa inkubasi virus penyebab batuk pilek, atau jangka waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan keluhan, umumnya adalah 2-3 hari. Penderita juga akan merasakan gejala-gejala batuk pilek yang parah dan sangat mengganggu setelah 2-3 hari kemunculan gejala. Agar lebih jelas, lihat skema di bawah ini. Virus masuk→Inkubasi (2-3 hari)→Gejala muncul→Puncak tingkat keparahan gejala (2-3 hari)→Gejala berangsur pulih sampai sembuh total (waktu bervariasi). 11
  • 15. Batuk pilek (common cold) dan flu merupakan dua penyakit yang berbeda, namun sering kali dianggap sama karena kemiripan gejala yang ditimbulkan. Perbedaan dari keduanya adalah virus yang menjadi penyebabnya serta gejala yang menyertainya. 1. Gejala Common Cold  Bersin bersin  Hidung tersumbat  Merasa tidak enak badan atau pegal-pegal  Sakit Kepala  Tenggorokan gatal atau nyeri tenggorokan  Sakit kepala  Demam  Mata berair  Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan  Merasa ada tekanan pada wajah dan telinga  Nyeri telinga 2. Penyebab Common Cold Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak menyebabkan batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coronavirus, adenovirus, human parainfluenza virus (HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV). Virus masuk ke tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau bahkan mata, sebelum menimbulkan gejala. Virus bisa masuk ke dalam tubuh ketika tanpa sengaja menghirup percikan liur penderita batuk pilek, yang disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk. 12
  • 16. Selain itu, virus juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi percikan liur yang mengandung virus batuk pilek, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata sendiri dengan tangan tersebut. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena batuk pilek:  Berada di tengah keramaian (pasar, sekolah, kantor, atau kendaraan umum)  Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah  Memiliki riwayat penyakit kronis  Usia anak-anak  Merokok  Udara dingin 3. Pengobatan Common Cold Batuk pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan. Saat mengalami batuk pilek, seseorang dianjurkan untuk beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak, serta minum banyak air putih untuk mengganti cairan yang hilang dari tubuh akibat hidung yang terus-menerus mengeluarkan ingus atau badan yang sering berkeringat. Sedangkan, untuk meredakan gejala batuk pilek, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:  Mengoleskan balsem. Cara ini dapat meringankan gejala batuk pilek, terutama pada bayi dan balita. Usapkan balsem pada punggung atau dada, dan jangan sampai masuk ke lubang hidung karena selain terasa pedih, juga bisa mengganggu jalur napas. 13
  • 17.  Mengonsumsi permen yang mengandung menthol dan berkumur dengan air garam. Kedua cara ini dipercaya dapat membantu meredakan gejala hidung tersumbat dan nyeri tenggorokan.  Mengonsumsi suplemen Mengonsumsi obat yang bisa dibeli bebas di apotek. Untuk meredakan gejala hidung tersumbat, cobalah untuk mengonsumsi obat yang mengandung dekongestan. Sedangkan untuk meredakan demam dan nyeri, gunakan paracetamol. Meskipun dijual bebas di apotek, Anda harus tetap mematuhi aturan pakainya. Penting untuk membaca petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan, dan bila perlu, bertanya kepada apoteker atau dokter. Hal ini dikarenakan sebagian produk obat tersebut tidak cocok diberikan kepada bayi, anak-anak, wanita hamil atau menyusui, serta pada orang yang sedang menderita penyakit tertentu.an vitamin C. Kedua cara ini dipercaya dapat menurunkan tingkat keparahan gejala dan mempercepat penyembuhan batuk pilek. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 4. Komplikasi Common Cold Batuk pilek dapat membaik meskipun tanpa pengobatan khusus dari dokter. Namun pada penderita gangguan sistem imun, batuk pilek dapat berkembang menjadi parah dan menimbulkan komplikasi. Komplikasi batuk pilek dapat muncul jika tidak mereda setelah 10 hari. Segera hubungi dokter jika mengalami komplikasi batuk pilek, seperti:  Serangan asma. Serangan asma dapat timbul pada penderita batuk pilek yang memiliki riwayat asma, terutama pada anak- anak. Gejala serangan asma yang dapat timbul adalah sesak napas dan mengi (bengek). Jika terjadi serangan asma, penderita 14
  • 18.  disarankan untuk menggunakan obat asma, segera meghubungi dokter, dan beristirahat.  Sinusitis. Gejala sinusitis yang muncul adalah nyeri pada bagian wajah, batuk, demam, sakit kepala, tenggorokan kering, serta kehilangan kemampuan mengecap dan membau. Sinusitis dapat diobati dengan antibiotik dan dekongestan  Bronkitis. Bronkitis muncul akibat iritasi lapisan dari cabang batang tenggorok (bronkus). Gejala bronkitis yang dapat muncul antara lain adalah sesak napas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan lemas.  Bronkitis. Bronkiolitis merupakan peradangan pada bronkiolus, yaitu saluran udara yang merupakan percabangan dari bronkus. Bronkiolitis sering kali terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 2 tahun dan menimbulkan gejala sesak napas, kulit membiru, sulit menelan makanan dan minuman, serta mengi atau bengek.  Pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru. Beberapa gejala pneumonia yang dapat muncul yaitu sesak napas, batuk berdahak, demam tinggi, serta nyeri dada.  Infeksi telinga bagian tengah (otitis media). Batuk pilek dapat menyebabkan penumpukan cairan pada ruang di belakang selaput gendang telinga. Penumpukan cairan tersebut dapat menjadi sarana terjadinya infeksi bakteri atau virus. Otitis media sering terjadi pada anak-anak, yang ditandai dengan nyeri telinga, sulit tidur, dan keluarnya cairan kuning atau hijau dari hidung. 15
  • 19. 5. Pencegahan Common Cold Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar terhindar dari batuk pilek (selesma). Di antaranya adalah menjaga jarak dengan penderita batuk pilek hingga dia sembuh, rutin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, membersihkan permukaan benda-benda yang dapat ditempeli virus, dan tidak berbagi barang pribadi dan perlengkapan makan atau minum dengan orang lain. Mengonsumsi probiotik yang mengandung bakteri baik diduga bermanfaat dalam mencegah batuk pilek, terutama pada anak-anak. Mengonsumsi vitamin C, vitamin D, atau zinc juga dapat membantu untuk terhindar dari batuk pilek. Namun, kedua hal tersebut masih memerlukan penelitan lebih lanjut 2.6 Narasi Pada hari kamis tanggal 12 september 2019 Pukul 11.30 kami kelompok 2 yang beranggotakan Aldi Alfian, Ifna Triana Sundari, Nenda Fahira Ramdhiani, dan Rista Andriani mengunjungi Puskesmas Baros yang beralamat Jalan Baros KM 5 No. 250, Kec. Baros, Kota. Baros. Dengan Kepala Puskesmas drg. Erna untuk pelayanan terdapat 5 poli yaitu umum, persalinan, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), Dokter Gigi dan labolatorium. Untuk Jadwal pelayanan dilakukan setiap hari pukul 08.00- 14.00 WIB (kecuali hari libur) dan memiliki layanan klinik sore mulai pukul 15.00-19.00 WIB. Tujuan kami mengunjungi puskesmas tersebut yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah manajeman IT dan untuk mengumpulkan data yang berada dipuskesmas tersebut. Sesampainya dipuskesmas kami menemui ibu ratna dan meminta izin untuk melakukan wawancara untuk membahas tentang data pasien yang ada dipuskesmas Baros. 16
  • 20. Lalu kita melakukan observasi dan menemui ibu rena yang ada di pendaftaran, setelah mendapatkan data tersebut kami melakukan wawancara terhadap staf yang ada disana, kami mendapatkan informasi bahwa hanya ada 2 dokter yang memeriksa pasien, dan di puskesmas tersebut kekurangan perawat karena di pindahkan ke pustu atau bisa disebut juga puskesmas pembantu. Hal tersebut mengurangi kinerja di puskesmas. Dikarenakan puskesmasnya dalam masa renovasi jadi untuk sementara waktu tempatnya mengontrak dan pelayanan juga terganggu dan tidak ada pelayanan persalinan, poli gigi dan labolatorium sederhana. Terhitung dari tanggal 07, 09, 10, 11 dan 12 dan rata rata pasien tersebut yang berdatangan setiap harinya tidak menentu. Dan melakukan analisa mengenai data beberapa jumlah dokter yang ada dan bertugas di puskesmas baros , statistik pasien dan apa saja penyakit yang ditangani golongan 5 besar. Berapa jumlah pasien yang berkunjung setiap harinya dan mendapatkan hasil sebagai berikut :  2 Dokter umum yang bertugas.  Pada hari sabtu pasien yang berobat 33 orang, Sedangkan hari senin sebanyak 76 orang, dihari selasa sebanyak 47 orang, dihari rabu sebanyak 62 orang, dan dihari kamis sebanyak 50 orang. yang paling banyak jumlah pasien berobat dihari senin.  5 Golongan penyakit yang banyak diderita yaitu : 1. Ispa ( Infeksi saluran pernafasan atas) 2. Hipertensi ( Gangguan darah tinggi) 3. Obs. Febris ( Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C) 4. Faringitis ( Nyeri atau peradangan pada tenggorokan) 5. Common Cold ( Flu, demam, batuk, dan Nyeri tenggorakan ) 17
  • 21. Yang paling banyak diderita pasien yaitu penyakit Ispa / Infeksi saluran pernafasan atas terdapat 8,8 %, Hipertensi / Gangguan darah tinggi terdapat 7,2 %, Obs Febris/ Peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C terdapat 4,4 %. Faringitis / Nyeri atau peradangan pada tenggorokan terdapat 3,4 %. Common Cold / Flu, demam, batuk dan Nyeri tenggorokan terdapat 2,8 %. Analisa kelompok kami dipuskesmas baros untuk jumlah dokter yang bertugas dan pasien yang berobat sudah terpenuhi karna rata-rata pasien dipuskesmas ini cukup untuk ditangani dengan 2 dokter hanya saja untuk pelayanan poli gigi tidak ada jadi berobat kedokter umum. mungkin sesudah renovasi puskesmasnya pelayanan nya akan seperti biasa lagi dan lebih ditingkatkan lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lebih berkembang untuk daerah baros. Upaya kesehatan nya mencakup kesehatan ibu dan anak (KIA), Peningkatan gizi, Promosi kesehatan, Pendidikan kesehatan penyakit menular dan tidak menular. Keadaan puskesmasnya kurang tertata rapih karna mungkin untuk sementara dan lumayan bersih, untuk staf-staf yang bekerja dipuskesmasnya responnya baik terhadap penanganannya. 18
  • 22. BAB III TABEL DAN GRAFIK 3.1 TABEL No Hari Tanggal Datang Pasien Diagnosa Jumlah Dokter Ispa Hipertensi Obs Febris Faringitis Common Cold DLL 1 Sabtu 07/09/2019 33 Pasien 7 5 1 5 2 13 2 2 Senin 09/09/2019 76 Pasien 8 10 1 3 2 52 2 3 Selasa 10/09/2019 47 Pasien 6 5 10 4 5 17 2 4 Rabu 11/09/2019 62 Pasien 14 7 6 2 2 31 2 5 Kamis 12/09/2019 50 Pasien 9 9 4 3 3 22 2 RATA-RATA 8,8 7,2 4,4 3,4 2,8 27 2 3.2 GRAFIK 19 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Datang Pasien Diagnosa Jumlah Dokter No Hari Tanggal 1 Sabtu 07/09/2019 2 Senin 09/09/2019 3 Selasa 10/09/2019 4 Rabu 11/09/2019 5 Kamis 12/09/2019 5 Kamis Rata-rata
  • 23. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kunjungan dan data yang diperoleh dapat di simpulkan bahwa di Puskesmas Baros kota sukabumi tepatnya Jl. Baros KM 5 No. 250, belum sepenuhnya terpenuhi dalam pelayanan kesehatannya.Kami mendapatkan data bahwa setiap yang berkunjung ke puskesmas jumlahnya berbeda-beda, juga merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 4.2 Saran Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain seperti keadaan umum,konidisi psikologis,fungsi kognitif,aktivitas sosial dan dukungan sosial . 20