Dokumen tersebut membahas perbedaan bioteknologi konvensional dan modern. Bioteknologi konvensional bersifat empiris dan tidak terarah, sedangkan bioteknologi modern bersifat ilmiah dan mampu menghasilkan organisme baru secara terarah. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa teknik bioteknologi modern seperti rekayasa genetika, fusi protoplasma, dan kultur jaringan.
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Presentation1
1.
2. PERBEDAAN BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL DAN MODERN
A. Konvensional
1. Memakai makhluk
hidup secara
langsung
2. Tanpa didasari prinsip
ilmiah
3. Berdasarkan keteram-pilan
yg diwariskan
turun-temurun
4. Tidak diproduksi
secara masal
B. Modern
1. Memakai makhluk hi-dup
dan komponen-nya
secara langsung
2. Menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah
3. Hasil pengkajian
berbagi disiplin ilmu
yang mendalam
4. Diproduksi secara
masal
3. Bioteknologi Konvensional
Kelebihan
• Relatif murah
• Teknologi relatif sederhana
• Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui karena
sistemnya sudah mapan
Kekurangan
• Perbaikan sifat genetik tidak terarah
• Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik
(inkompatibilitas)
• Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
• Memerlukan waktu lebih lama
4. Bioteknologi Modern
Kelebihan
• Perbaikan sifat genetik dilakukan secara terarah
• Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik
• Hasil dapat diperhitungan
• Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada pada
jasad alami
• Dapat memperpendek jangka waktu pengembangan galur tanaman baru
• Dapat meningkatkan kualitas
Kekurangan
• Relatif mahal
• Memerlukan kecanggihan teknologi
• Pengaruh jangka panjang belum diketahui
5.
6. DNA Rekombinan
Teknik DNA rekombinan
dilakukan dengan pengubahan
susunan DNA sehingga diperoleh
susunan DNA baru yang mampu
mengekspresikan sifat-sifat yang
diinginkan teknik ini digunakan
untuk menghasilkan organisme
transgenik.
8. Isolasi DNA
Mengisolasi DNA untuk memilih dan memisahkan DNA
maupun gen yang dikehendaki.
Pemisahan gen dengan enzim endonuklease restriksi
9.
10. Transplantasi Gen atau DNA
Transplantasi gen dilakukan dengan cara
menyambung/merekatkan gen yang telah
diisolasi ke dalam DNA plasmid vektor dengan
menggunakan enzim ligase. Enzim ini mampu
menyambung ujung-ujung nukleotida dan
berperan sebagai lem biologi.
Hasil penyambungan ini disebut DNA
rekombinan yang mengandung DNA asli
vektor dan DNA asing yang diinginkan.
11. Memasukkan DNA Rekombinan
ke dalam sel hidup
DNA rekombinan kemudian dimasukkan
ke dalam vektor sel bakteri ataupun virus
melalui pemanasan dalam larutan NaCl
atau melalui elektroporasi. Sel bakteri
atau virus tersebut kemudian melakukan
replikasi dengan cara membelah diri
sehingga diperoleh DNA rekombinan
dalam jumlah banyak.
12.
13. Fusi Protoplasma
Fusi protoplasma disebut juga teknologi
hibridoma yang dilakukan dengan
menggabungkan dua sel dari jaringan yang
sama atau dua sel dari organisme berbeda
dalam suatu medan listrik. Prinsip dari fusi
protoplasma adalah menggabungkan kedua isi
sel dengan terlebih dahulu menghilangkan
dinding sel dari kedua sel yang akan
digabungkan dalam suatu medan listrik.
14. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan
tanaman secara vegetatif buatan yang
didasarkan pada sifat totipotensi pada
tumbuhan. Prinsip kultur jaringan adalah
menumbuhkan jaringan maupun sel
tumbuhan dalam suatu media buatan secara
aseptik.
15. Tahap Kultur Jaringan
1. Sterilisasi eksplan
dengan cara
merendam eksplan
dalam bahan kimia
(sterilan) selama
beberapa menit
kemudian dicuci
dengan air steril.
Sterilisasi bertujuan
untuk membunuh
mikrobia yang
menempel pada
eksplan.
16. 2. Penanaman eksplan
pada media kultur
yang terbuat dari agar-agar
dan dilengkapi
dengan unsur makro
dan mikro.
3. Meletakkan botol yang
berisi eksplan pada
ruangan yang suhu
dan penyinarannya
terkontrol hingga
terbentuk kalus.
17. 4. Subkultur dilakukan
beberapa kali sampai
kalus tumbuh menjadi
plantet.
5. Plantet dikeluarkan dari
botol dan akarnya
dibersihkan dengan air
bersih.
18. 6. Planted ditanam ke
dalam pot-pot kecil dan
diletakkan ditempat
yang tidak terkena
cahaya matahari
langsung.
7. Apabila plantet sudah
tumbuh kuat, tanaman
bisa dipindahkan ke
media tanah atau lahan
pertanian yang terkena
matahari langsung.
19. Keunggulan Teknik Kultur Jaringan
1. Tidak memerlukan
lahan yang luas untuk
memproduksi banyak
bibit tanaman.
2. Menghasilkan bibit
tanaman yang sifatnya
identik dengan sifat
induknya.
3. Menghasilkan bibit
tanaman bibit tanaman
dalam jumlah banyak
dan dalam waktu
singkat.