SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 1/18
Blogger templates
Blog Ku
Popular Posts
OSPF (OPEN
SHORTEST
PATH FIRST)
  Teknologi link­
state
dikembangkan dalam
ARPAnet untuk menghasilkan
protokol yang terdistribusi
yang jauh lebih baik...
RIP (Routing
Information
Protocol)
Routing
Information
Protocol  (RIP)  adalah
sebuah protokol routing
dinamis yang digunakan
dalam jaringan LAN ( Local
Area Network ) dan WA...
MENGKONEKSIKAN
DATABASE ACCESS
DENGAN JAVA (NETBEANS
6.7.1)
Buka Ms. Access.. Di sini
saya pakai Ms Access 2007,
Untuk membuat database
baru, pilih pada New Blank
Database, maka akan muncul
sep...
Rabu, 10 Oktober 2012
OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST)
 
Teknologi  link­state  dikembangkan  dalam  ARPAnet  untuk  menghasilkan
protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance­
vector.  Alih­alih  saling  bertukar  jarak  (distance)  ke  tujuan,  setiap  router
dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat
setelah  setiap  perubahan  topologi.  Peta  ini  digunakan  untuk  menghitung
route  yang  lebih  akurat  daripada  menggunakan  protokol  distance­vector.
Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest
Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task
Force) untuk digunakan di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture
Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP.
Prinsip link­state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung
route  “terbaik”  dengan  cara  terdistribusi,  semua  router  mempunyai  peta
jaringan  dan  menghitung  semua  route  yang  terbaik  dari  peta  ini.  Peta
jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam
basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record­record
tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing­
masing link.
Karena  setiap  router  perlu  memiliki  peta  jaringan  yang  menggambarkan
kondisi  terakhir  topologi  jaringan  yang  lengkap,  setiap  perubahan  dalam
jaringan  harus  diikuti  oleh  perubahan  dalam  basis  data  link­state  yang
terletak di setiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan
Blogger news
Blog Archive
►  2013 (2)
▼  2012 (6)
►  Desember (1)
▼  Oktober (5)
IGRP (Internet Gateway
Routing Protocol)
EIGRP (Enchanced
Interior Gatway
Routing Protocol)...
OSPF (OPEN
SHORTEST PATH
FIRST)
RIP (Routing
Information Protocol)
Apa itu Routing?
Blogroll
Beranda
Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
FADLY FIRDAUS
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
   
Networking Troubleshooting Programming Design
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 2/18
EIGRP (Enchanced Interior
Gatway Routing Protocol)
EIGRP termasuk protokol
proprietari milik Cisco, dan
hanya bisa dijalankan pada
router Cisco, merupakan
protokol routing terbaik jika
saja...
IGRP (Internet Gateway
Routing Protocol)
IGRP merupakan suatu
penjaluran jarak antara vektor
protokol, bahwa masing­
masing penjaluran bertugas
untuk mengirimkan semua
atau...
Apa itu
Routing?
Pengertian
Routing adalah
proses
pengiriman informasi/data dari
pengirim di suatu jaringan ke
penerima yang berada di
jaringan yang lain...
(tanpa judul)
PERTEMUAN Organisasi
Komputer berkaitan dengan
unit­unit operasional dan
interkoneksinya yang
merealisasikan spesifikasi
arsitektural. Organ...
(tanpa judul)
Pengenalan Jaringan
Komputer Pertemuan 1   ...
About
mengubah  basis  data  link­state  router  tersebut,  kemudian  router
mengirimkan perubahan tersebut ke router­router lain.
Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan
dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol
flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor
urut  pesan  tersebut.  Dengan  hanya  mengirimkan  perubahan  basis  data,
waktu  yang  diperlukan  untuk  pengiriman  dan  pemrosesan  pesan  tersebut
lebih  sedikit  dibandingdengan  mengirim  seluruh  isi  basis  data  tersebut.
Nomor  urut  pesan  diperlukan  untuk  mengetahui  apakah  pesan  yang
diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini
berguna pada kasus link yang putus menjadi tersambung kembali.
Pada  saat  terdapat  link  putus  dan  jaringan  menjadi  terpisah,  basis  data
kedua  bagian  jaringan  tersebut  menjadi  berbeda.  Ketika  link  yang  putus
tersebut hidup kembali, basis data di semua router harus disamakan. Basis
data ini tidak akan kembali sama dengan mengirimkan satu pesan link­state
saja.  Proses  penyamaan  basis  data  pada  router  yang  bertetangga  disebut
sebagai  menghidupkan  adjacency.  Dua  buah  router  bertetangga  disebut
sebagai  adjacent  bila  basis  data  link­state  keduanya  telah  sama.  Dalam
proses ini kedua router tersebut tidak saling bertukar basis data karena akan
membutuhkan waktu yang lama.
Proses menghidupkan adjacency terdiri dari dua fasa.Fasa pertama, kedua
router saling bertukar deskripsi basis data yang merupakan ringkasan dari
basis  data  yang  dimiliki  setiap  router.  Setiap  router  kemudian
membandingkan deskripsi basis data yang diterima dengan basis data yang
dimilikinya.  Pada  fasa  kedua,  setiap  router  meminta  tetangganya  untuk
mengirimkan record­record basis data yang berbeda, yaitu bila router tidak
memiliki record tersebut, atau nomor urut record yang dimiliki lebih kecil
daripada  yang  dikirimkan  oleh  deskripsi  basis  data.  Setelah  proses  ini,
router  memperbarui  beberapa  record  dan  ini  kemudian  dikirimkan  ke
router­router lain melalui protokol flooding.
Protokol link­state lebih baik daripada protokol distance­vector disebabkan
oleh beberapa hal: waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat, dan
lebih penting lagi protokol ini tidak menghasilkan routing loop. Protokol ini
mendukung  penggunaan  beberapa  metrik  sekaligus.  Throughput,  delay,
biaya,  dan  keandalan  adalah  metrik­metrik  yang  umum  digunakan  dalam
jaringan. Di samping itu protokol ini juga dapat menghasilkan banyak jalur
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 3/18
ke sebuah tujuan. Misalkan router A memiliki dua buah jalur dengan metrik
yang sama ke host B. Protokol dapat memasukkan kedua jalur tersebut ke
dalam forwarding table sehingga router mampu membagi beban di antara
kedua jalur tersebut.
Rancangan  OSPF  menggunakan  protokol  link­state  dengan  beberapa
penambahan  fungsi.  Fungsi­fungsi  yang  ditambahkan  antara  lain
mendukung jaringan multi­akses, seperti X.25 dan Ethernet, dan membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa area.
Telah dijelaskan di atas bahwa setiap router dalam protokol link­state perlu
membentuk  adjacency  dengan  router  tetangganya.  Pada  jaringan  multi­
akses, tetangga setiap router dapat lebih dari satu. Dalam situasi seperti ini,
setiap  router  dalam  jaringan  perlu  membentuk  adjacency  dengan  semua
router yang lain, dan ini tidak efisien. OSPF mengefisienkan adjacency ini
dengan  memperkenalkan  konsep  designated  router  dan  designated  router
cadangan.  Semua  router  hanya  perlu  adjacent  dengan  designated  router
tersebut,  sehingga  hanya  designated  router  yang  adjacent  dengan  semua
router  yang  lain.  Designated  router  cadangan  akan  mengambil  alih  fungsi
designated router yang gagal berfungsi.
Langkah  pertama  dalam  jaringan  multi­akses  adalah  memilih  designated
router  dan  cadangannya.  Pemilihan  ini  dimasukkan  ke  dalam  protokol
Hello,  protokol  dalam  OSPF  untuk  mengetahui  tetangga­tetangga  router
dalam  setiap  link.  Setelah  pemilihan,  baru  kemudian  router­router
membentuk  adjacency  dengan  designated  router  dan  cadangannya.  Setiap
terjadi  perubahan  jaringan,  router  mengirimkan  pesan  menggunakan
protokol  flooding  ke  designated  router,  dan  designated  router  yang
mengirimkan pesan tersebut ke router­router lain dalam link.
Designated  router  cadangan  juga  mendengarkan  pesan­pesan  yang  dikirim
ke designated router. Jika designated router gagal, cadangannya kemudian
menjadi  designated  router  yang  baru  serta  dipilih  designated  router
cadangan  yang  baru.  Karena  designated  router  yang  baru  telah  adjacent
dengan router­router lain, tidak perlu dilakukan lagi proses penyamaan basis
data yang membutuhkan waktu yang lama tersebut.
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 4/18
Dalam  jaringan  yang  besar  tentu  dibutuhkan  basis  data  yang  besar  pula
untuk  menyimpan  topologi  jaringan.  Ini  mengarah  kepada  kebutuhan
memori  router  yang  lebih  besar  serta  waktu  perhitungan  route  yang  lebih
lama.  Untuk  mengantisipasi  hal  ini,  OSPF  menggunakan  konsep  area  dan
backbone.  Jaringan  dibagi  menjadi  beberapa  area  yang  terhubung  ke
backbone. Setiap area dianggap sebagai jaringan tersendiri dan router­router
di  dalamnya  hanya  perlu  memiliki  peta  topologi  jaringan  dalam  area
tersebut.  Router­router  yang  terletak  di  perbatasan  antar  area  hanya
mengirimkan  ringkasan  dari  link­link  yang  terdapat  dalam  area  dan  tidak
mengirimkan topologi area satu ke area lain. Dengan demikian, perhitungan
route menjadi lebih sederhana.
Kesederhanaan vs. Kemampuan
Kita sudah lihat sepintas bagaimana RIP dan OSPF bekerja. Setiap protokol
routing  memiliki  kelebihan  dan  kekurangannya  masing­masing.  Protokol
RIP  sangat  sederhana  dan  mudah  diimplementasikan  tetapi  dapat
menimbulkan routing loop. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih
rumit dan lebih baik daripada RIP tetapi membutuhkan memori dan waktu
CPU yang besar.
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 5/18
Di  berbagai  tempat  juga  terdapat  yang  menggunakan  gabungan  antara
routing statik, RIP, RIP­v2, dan OSPF. Hasilnya di jaringan ini menunjukkan
bahwa  administrasi  routing  statik  jauh  lebih  memakan  waktu  dibanding
routing  dinamik.  Pengamatan  pada  protokol  routing  dinamik  juga
menunjukkan  bahwa  RIP  menggunakan  bandwidth  yang  lebih  besar
daripada OSPF dan semakin besar jaringan, bandwidth yang digunakan RIP
bertambah  lebih  besar  pula.  Jadi,  jika  Anda  sedang  mendesain  jaringan
TCP/IP  yang  besar  tentu  OSPF  merupakan  pilihan  protokol  routing  yang
tepat
Tahapan dalam membentuk adjacency
Pada  saat  baru  pertama  ON,  router  OSPF  tidak  tahu  apapun  tentang
tetangganya,  router  akan  mulai  mengirimkan  paket  Hello  ke  seluruh
interface jaringan untuk memperkenalkan dirinya. Jika router yang baru ON
ini menerima paket hello yang menyimpan informasi tentang dirinya maka
router ini dapat saling berhubungan dua arah dengan router pengirim hello,
Default nilai hello pada broadcast multi­access adalah 10 detik dan 40 detik
jika tidak ada respon akan mati, dan pada NBMA hello 30 detik dan akan
mati pada 120 detik jika tidak terdapat respon.
1.  Down : router tidak dapat hello packet dari router manapun
2.  Attempt  :  router  mengirimkan  hello  packet  tetapi  belum  mendapat
respon, hanya ada pada tipe NT non broadcast multi­access (NBMA)
dan tidak ada respon dari router lain.
3.  Init  :  router  mendapatkan  hello  packet  dari  router  lain,  tetapi  belum
terbentuk hubungan yang bidirectional (2 way)
4.  2  way  :  pada  tahap  ini  hubungan  antar  router  sudah  bi­directional,
untuk  NT  broadcast  DR  &  BDR  nya  akan  melanjutkan  ke  tahap  full,
router non DR & BDR akan melanjutkan Full hanya dengan DR & BDR
saja
5.  Exstart : terjadi pemilihan Master dan Slave, master adalah router yang
memiliki router id tertinggi
6.  exchange : terjadi pertukaran Database Descriptor (DBD) paket DBD
ini digambarkan dari topologi DB router, proses dimulai oleh master
7.  Loading : router akan memeriksa DBD dari router lain dan apabila ada
entry yang tidak diketahui maka router akan mengira link state request
(LSR)  ,  LSR  akan  dibales  dengan  link  state  state  ACK  dan  link  state
reply,  diakhir  tahap  ini  semua  router  yang  di  adjacent  memiliki
topologi DB yang sama
8.  Full  :  masing­masing  router  sudah  membentuk  hubungan  yang
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 6/18
adjancent.
Pemilihan DR & BDR
Dalam  jaringan  multi  akses  router­router  akan  memilih  DR  (designated
router) dan BDR(Backup designated router) dan berusaha adjencent dengan
kedua router tersebut.
1.  Router Priority
2.  Router ID
3.  Router priority diset per interface nilainya 0­255
4.  Router (config­if)# IP OSPF priority [0­255]
5.  Router mempunyai priority 0 tidak akan menjadi DR/BDR, statusnya
DROTHER, semakin besar priority semakin besar kemungkinan dipilih
menjadi  BR  (Priority  paling  tinggi)  dan  BDR  (kedua  paling  tinggi  /
slave)
6.  Setting nya oleh administrator, sesuai yang mana dulu routernya UP
7.  Apabila priority router sama maka yang digunakan untuk menentukan
DR/BDR adalah Router ID
8.  Pada tiap NT non broadcast (ex : Frame Relay) router yang menjadi DR
adalah router yang memiliki link ke semua router yang lain (mutipoint)
Jika  terjadi  DR  &  BDR  mati  maka  router­router  akan  mengadakan
pemilihan  untuk  menggantikan  router  yang  mati  tersebut.  Proses
floading adalah router dengan paket LSA harus meneruskan paket ke
semua jaringan, dan memasukkan informasi LSA dalam databasenya ,
jika  paket  data  yang  diterima  tidak  baru  maka  akan  di  drop,  disebut
floading  karena  seolah­olah  membanjiri  jaringan  dengan  LSA  (link
state  advertisement)  Setiap  kali  BD  linkstate  router  berubah,  router
kembali perlu menghitung rute terbaik dan membentuk table routing
terbaru, dengan biaya terendah dan shortest path terpendek
OSPF Routing Protocol Untuk Jaringan Lokal
Kekuatan  dari  OSPF  ada  pada  sistem  hirarkinya  yang  diterapkan  dalam
sistem  area.  Penyebaran  informasi  routing  menjadi  lebih  teratur  dan  juga
mudah untuk di­troubleshooting.
Langkah  pertama  yang  harus  dilakukan  oleh  OSPF  adalah  membentuk
komunikasi  dengan  para  router  tetangganya.  Tujuannya  adalah  agar
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 7/18
informasi apa yang belum diketahui oleh router tersebut dapat diberi tahu
oleh router tetangganya.
Begitu  pula  router  tetangga  tersebut  juga  akan  menerima  informasi  dari
router  lain  yang  bertindak  sebagai  tetangganya.  Sehingga  pada  akhirnya
seluruh  informasi  yang  ada  dalam  sebuah  jaringan  dapat  diketahui  oleh
semua router yang ada dalam jaringan tersebut. Kejadian ini sering disebut
dengan istilah Convergence.
Setelah  router  membentuk  komunikasi  dengan  para  tetangganya,  maka
proses  pertukaran  informasi  routing  berlangsung  dengan  menggunakan
bantuan beberapa paket khusus yang bertugas membawa informasi routing
tersebut.  Paket­paket  tersebut  sering  disebut  dengan  istilah  Link  State
Advertisement packet (LSA packet). Selain dari hello packet, routing protokol
OSPF juga sangat bergantung kepada paket jenis ini untuk dapat bekerja.
OSPF memang memiliki sistem update informasi routing yang cukup teratur
dengan  rapi.  Teknologinya  menentukan  jalur  terpendek  dengan  algoritma
Shortest  Path  First  (SPF)  juga  sangat  hebat.  Meskipun  terbentang  banyak
jalan menuju ke sebuah lokasi, namun OSPF dapat menentukan jalan mana
yang  paling  baik  dengan  sangat  tepat.  Sehingga  komunikasi  data  Anda
menjadi lancar dan efisien.
Namun ada satu lagi keunggulan OSPF, yaitu konsep jaringan hirarki yang
membuat  proses  update  informasinya  lebih  termanajemen  dengan  baik.
Dalam  menerapkan  konsep  hirarki  ini,  OSPF  menggunakan  pembagian
jaringan  berdasarkan  konsep  area­area.  Pembagian  berdasarkan  area  ini
yang juga merupakan salah satu kelebihan OSPF.
Untuk Apa Konsep Area dalam OSPF?
 
OSPF  dibuat  dan  dirancang  untuk  melayani  jaringan  lokal  berskala  besar.
Artinya OSPF haruslah memiliki nilai skalabilitas yang tinggi, tidak mudah
habis  atau  “mentok”  karena  jaringan  yang  semakin  diperbesar.  Namun
nyatanya  pada  penerapan  OSPF  biasa,  beberapa  kejadian  juga  dapat
membuat router OSPF kewalahan dalam menangani jaringan yang semakin
membesar. Router OSPF akan mencapai titik kewalahan ketika:
 
 
1.  Semakin  membesarnya  area  jaringan  yang  dilayaninya  akan  semakin
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 8/18
banyak  informasi  yang  saling  dipertukarkan.  Semakin  banyak  router
yang  perlu  dilayani  untuk  menjadi  neighbour  dan  adjacence.  Dan
semakin banyak pula proses pertukaran informasi routing terjadi. Hal
ini  akan  membuat  router  OSPF  membutuhkan  lebih  banyak  sumber
memory  dan  processor.  Jika  router  tersebut  tidak  dilengkapi  dengan
memory  dan  processor  yang  tinggi,  maka  masalah  akan  terjadi  pada
router ini.
2.  Topology  table  akan  semakin  membesar  dengan  semakin  besarnya
jaringan. Topology table memang harus ada dalam OSPF karena OSPF
termasuk routing protocol jenis Link State. Topology table menrupakan
tabel kumpulan informasi state seluruh link yang ada dalam jaringan
tersebut. Dengan semakin membesarnya jaringan, maka topology table
juga  semakin  membengkak  besarnya.  Pembengkakan  ini  akan
mengakibatkan  router  menjadi  lama  dalam  menentukan  sebuah  jalur
terbaik  yang  akan  dimasukkan  ke  routing  table.  Dengan  demikian,
performa forwarding data juga menjadi lamban.
3.  Topology table yang semakin membesar akan mengakibatkan routing
table  semakin  membesar  pula.  Routing  table  merupakan  kumpulan
informasi rute menuju ke suatu lokasi tertentu. Namun, rute­rute yang
ada  di  dalamnya  sudah  merupakan  rute  terbaik  yang  dipilih
menggunakan  algoritma  Djikstra.  Routing  table  yang  panjang  dan
besar  akan  mengakibatkan  pencarian  sebuah  jalan  ketika  ingin
digunakan  menjadi  lambat,  sehingga  proses  forwarding  data  juga
semakin  lambat  dan  menguras  tenaga  processor  dan  memory.
Performa router menjadi berkurang.
Bagaimana Konsep Area Dapat Mengurangi Masalah?
Ketika  sebuah  jaringan  semakin  membesar  dan  membesar  terus,  routing
protokol OSPF tidak efektif lagi jika dijalankan dengan hanya menggunakan
satu area saja. Seperti telah Anda ketahui, OSPF merupakan routing protokol
berjenis  Link  State.  Maksudnya,  routing  protokol  ini  akan  mengumpulkan
data dari status­status setiap link yang ada dalam jaringan OSPF tersebut.
Apa jadinya jika jaringan OSPF tersebut terdiri dari ratusan bahkan ribuan
link di dalamnya? Tentu proses pengumpulannya saja akan memakan waktu
lama  dan  resource  processor  yang  banyak.  Setelah  itu,  proses  penentuan
jalur terbaik yang dilakukan OSPF juga menjadi sangat lambat.
Berdasarkan  limitasi  inilah  konsep  area  dibuat  dalam  OSPF.  Tujuannya
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 9/18
adalah  untuk  mengurangi  jumlah  link­link  yang  dipantau  dan  dimonitor
statusnya  agar  penyebaran  informasinya  menjadi  cepat  dan  efisien  serta
tidak  menjadi  rakus  akan  tenaga  processing  dari  perangkat  router  yang
menjalankannya.
Bagaimana Informasi Link State Disebarkan?
Untuk menyebarkan informasi Link State ke seluruh router dalam jaringan,
OSPF  memiliki  sebuah  sistem  khusus  untuk  itu.  Sistem  ini  sering  disebut
dengan  istilah  Link  State  Advertisement  (LSA).  Dalam  menyebarkan
informasi ini, sistem LSA menggunakan paket­paket khusus yang membawa
informasi berupa status­status link yang ada dalam sebuah router. Paket ini
kemudian  dapat  tersebar  ke  seluruh  jaringan  OSPF.  Semua  informasi  link
yang ada dalam router dikumpulkan oleh proses OSPF, kemudian dibungkus
dengan paket LSA ini dan kemudian dikirimkan ke seluruh jaringan OSPF.
OSPF  menggunakan  protokol  routing  link  ­state,  dengan  karakteristik
sebagai berikut:
 
1.  Protokol routing link­state.
2.  Merupakan  open  standard  protocol  routing  yang  dijelaskan  di  RFC
2328. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
3.  Update  routing  dilakukan  secara  floaded  saat  terjadi  perubahan
topologi jaringan.
4.  OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam
dinamik  network  struktur  dan  dapat  dibangun  beberapa  bagian  dari
subnetwork.
5.  OSPF lebih effisien daripada RIP.
6.  Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System (
AS ).
7.  Menggunakan protokol broadcast.
 
 
Paket LSA
Seperti telah dijelaskan di atas, paket LSA di dalamnya akan berisi informasi
seputar  link­link  yang  ada  dalam  sebuah  router  dan  statusnya  masing­
masing.  Paket  LSA  ini  kemudian  disebarkan  ke  router­router  lain  yang
menjadi neighbour dari router tersebut. Setelah informasi sampai ke router
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 10/18
lain,  maka  router  tersebut  juga  akan  menyebarkan  LSA  miliknya  ke  router
pengirim dan ke router lain.
Pertukaran  paket  LSA  ini  tidak  terjadi  hanya  pada  saat  awal  terbentuknya
sebuah  jaringan  OSPF,  melainkan  terus  menerus  jika  ada  perubahan  link
status  dalam  sebuah  jaringan  OSPF.  Namun,  LSA  yang  disebarkan  kali
pertama  tentu  berbeda  dengan  yang  disebarkan  berikutnya.  Karena  LSA
yang pertama merupakan informasi yang terlengkap seputar status dari link­
link dalam jaringan, sedangkan LSA berikutnya hanyalah merupakan update
dari perubahan status yang terjadi.
Paket­paket LSA juga dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini dibuat
berdasarkan informasi yang terkandung di dalamnya dan untuk siapa LSA ini
ditujukan. Untuk membedakan jenisjenisnya ini, OSPF membagi paket LSA
nya menjadi tujuh tipe. Masing­masing tipe memiliki kegunaannya masing­
masing dalam membawa informasi Link State. Anda dapat melihat kegunaan
masing­masing paket pada tabel “Tipe­tipe LSA packet”.
Tipe­Tipe Router OSPF
Seperti  telah  Anda  ketahui,  OSPF  menggunakan  konsep  area  dalam
menjamin  agar  penyebaran  informasi  tetap  teratur  baik.  Dengan  adanya
sistem area­area ini, OSPF membedakan lagi tipe­tipe router yang berada di
dalam jaringannya. Tipe­tipe router ini dikategorikan berdasarkan letak dan
perannya  dalam  jaringan  OSPF  yang  terdiri  dari  lebih  dari  satu  area.  Di
mana  letak  sebuah  router  dalam  jaringan  OSPF  juga  sangat  berpengaruh
terhadap  fungsinya.  Jadi  dengan  demikian,  selain  menunjukkan  lokasi  di
mana  router  tersebut  berada,  nama­nama  tipe  router  ini  juga  akan
menunjukkan  fungsinya.  Berikut  ini  adalah  beberapa  tipe  router  OSPF
berdasarkan letaknya dan juga sekaligus fungsinya:
1. Internal Router
 
Router  yang  digolongkan  sebagai  internal  router  adalah  router­router  yang
berada dalam satu  area yang sama. Router­router dalam area  yang sama
akan menanggap router lain yang ada dalam area tersebut adalah internal
router.  Internal  router  tidak  memiliki  koneksi­koneksi  dengan  area  lain,
sehingga fungsinya hanya memberikan dan menerima informasi dari dan ke
dalam  area  tersebut.  Tugas  internal  router  adalah  me­maintain  database
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 11/18
topologi dan routing table yang akurat untuk setiap subnet yang ada dalam
areanya. Router jenis ini melakukan flooding LSA informasi yang dimilikinya
ini hanya kepada router lain yang dianggapnya sebagai internal router.
 
2. Backbone Router
 
Salah satu peraturan yang diterapkan dalam routing protokol OSPF adalah
setiap area yang ada dalam jaringan OSPF harus terkoneksi dengan sebuah
area  yang  dianggap  sebagai  backbone  area.  Backbone  area  biasanya
ditandai dengan penomoran 0.0.0.0 atau sering disebut dengan istilah Area
0.  Router­router  yang  sepenuhnya  berada  di  dalam  Area  0  ini  dinamai
dengan istilah backbone router. Backbone router memiliki semua informasi
topologi dan routing yang ada dalam jaringan OSPF tersebut.
3. Area Border Router (ABR)
Sesuai  dengan  istilah  yang  ada  di  dalam  namanya  “Border”,  router  yang
tergolong dalam jenis ini adalah router yang bertindak sebagai penghubung
atau  perbatasan.  Yang  dihubungkan  oleh  router  jenis  ini  adalah  area­area
yang  ada  dalam  jaringan  OSPF.  Namun  karena  adanya  konsep  backbone
area dalam OSPF, maka tugas ABR hanyalah melakukan penyatuan antara
Area 0 dengan area­area lainnya. Jadi di dalam sebuah router ABR terdapat
koneksi ke dua area berbeda, satu koneksi ke area 0 dan satu lagi ke area
lain.  Router  ABR  menyimpan  dan  menjaga  informasi  setiap  area  yang
terkoneksi  dengannya.  Tugasnya  juga  adalah  menyebarkan  informasi
tersebut  ke  masing­masing  areanya.  Namun,  penyebaran  informasi  ini
dilakukan  dengan  menggunakan  LSA  khusus  yang  isinya  adalah
summarization  dari  setiap  segment  IP  yang  ada  dalam  jaringan  tersebut.
Dengan  adanya  summary  update  ini,  maka  proses  pertukaran  informasi
routing ini tidak terlalu memakan banyak resource processing dari router dan
juga tidak memakan banyak bandwidth hanya untuk update ini.
4. Autonomous System Boundary Router (ASBR)
Sekelompok router yang membentuk jaringan yang masih berada dalam satu
hak  administrasi,  satu  kepemilikan,  satu  kepentingan,  dan  dikonfigurasi
menggunakan  policy  yang  sama,  dalam  dunia  jaringan  komunikasi  data
sering  disebut  dengan  istilah  Autonomous  System  (AS).  Biasanya  dalam
satu  AS,  router­router  di  dalamnya  dapat  bebas  berkomunikasi  dan
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 12/18
memberikan  informasi.  Umumnya,  routing  protocol  yang  digunakan  untuk
bertukar informasi routing adalah sama pada semua router di dalamnya. Jika
menggunakan OSPF, maka semuanya tentu juga menggunakan OSPF.
Namun,  ada  kasus­kasus  di  mana  sebuah  segmen  jaringan  tidak
memungkinkan  untuk  menggunakan  OSPF  sebagai  routing  protokolnya.
Misalkan kemampuan router yang tidak memadai, atau kekurangan sumber
daya  manusia  yang  paham  akan  OSPF,  dan  banyak  lagi.  Oleh  sebab  itu,
untuk  segmen  ini  digunakanlah  routing  protocol  IGP  (Interior  Gateway
Protocol)  lain  seperti  misalnya  RIP.  Karena  menggunakan  routing  protocol
lain,  maka  oleh  jaringan  OSPF  segmen  jaringan  ini  dianggap  sebagai  AS
lain.
Untuk  melayani  kepentingan  ini,  OSPF  sudah  menyiapkan  satu  tipe  router
yang  memiliki  kemampuan  ini.  OSPF  mengategorikan  router  yang
menjalankan dua routing protokol di dalamnya, yaitu OSPF dengan routing
protokol  IGP  lainnya  seperti  misalnya  RIP,  IGRP,  EIGRP,  dan  IS­IS,
kemudian keduanya dapat saling bertukar informasi routing, disebut sebagai
Autonomous System Border Router (ASBR).
Router  ASBR  dapat  diletakkan  di  mana  saja  dalam  jaringan,  namun  yang
pasti router tersebut haruslah menjadi anggota dari Area 0­nya OSPF. Hal ini
dikarenakan data yang meninggalkan jaringan OSPF juga dianggap sebagai
meninggalkan  sebuah  area.  Karena  adanya  peraturan  OSPF  yang
mengharuskan setiap area terkoneksi ke backbone area, maka ASBR harus
diletakkan di dalam backbone area.
Jenis Area dalam OSPF
Setelah membagi­bagi jaringan menjadi bersistem area dan membagi router­
router  di  dalamnya  menjadi  beberapa  jenis  berdasarkan  posisinya  dalam
sebuah  area,  OSPF  masih  membagi  lagi  jenis­jenis  area  yang  ada  di
dalamnya.  Jenis­jenis  area  OSPF  ini  menunjukkan  di  mana  area  tersebut
berada dan bagaimana karakteristik area tersebut dalam jaringan. Berikut ini
adalah jenis­jenis area dalam OSPF:
1. Backbone Area
 
Backbone area adalah area tempat bertemunya seluruh area­area lain yang
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 13/18
ada  dalam  jaringan  OSPF.  Area  ini  sering  ditandai  dengan  angka  0  atau
disebut Area 0. Area ini dapat dilewati oleh semua tipe LSA kecuali LSA tipe
7 yang sudah pasti akan ditransfer menjadi LSA tipe 5 oleh ABR.
 
2. Standar Area
 
Area  jenis  ini  merupakan  area­area  lain  selain  area  0  dan  tanpa  disertai
dengan konfigurasi apapun. Maksudnya area ini tidak dimodifikasi macam­
macam. Semua router yang ada dalam area ini akan mengetahui informasi
Link State yang sama karena mereka semua akan saling membentuk adjacent
dan  saling  bertukar  informasi  secara  langsung.  Dengan  demikian,  semua
router yang ada dalam area ini akan memiliki topology database yang sama,
namun routing table­nya mungkin saja berbeda.
3. Stub Area
Stub dalam arti harafiahnya adalah ujung atau sisi paling akhir. Istilah ini
memang digunakan dalam jaringan OSPF untuk menjuluki sebuah area atau
lebih  yang  letaknya  berada  paling  ujung  dan  tidak  ada  cabang­cabangnya
lagi. Stub area merupakan area tanpa jalan lain lagi untuk dapat menuju ke
jaringan  dengan  segmen  lain.  Area  jenis  ini  memiliki  karakteristik  tidak
menerima  LSA  tipe  4  dan  5.  Artinya  adalah  area  jenis  ini  tidak  menerima
paket LSA yang berasal dari area lain yang dihantarkan oleh router ABR dan
tidak  menerima  paket  LSA  yang  berasal  dari  routing  protokol  lain  yang
keluar dari router ASBR (LSA tipe 4 dan 5). Jadi dengan kata lain, router ini
hanya  menerima  informasi  dari  router­router  lain  yang  berada  dalam  satu
area,  tidak  ada  informasi  routing  baru  di  router.  Namun,  yang  menjadi
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana area jenis ini dapat berkomunikasi
dengan dunia luar kalau tidak ada informasi routing yang dapat diterimanya
dari dunia luar. Jawabannya adalah dengan menggunakan default route yang
akan bertugas menerima dan meneruskan semua informasi yang ingin keluar
dari  area  tersebut.  Dengan  default  route,  maka  seluruh  traffic  tidak  akan
dibuang ke mana­mana kecuali ke segmen jaringan di mana IP default route
tersebut berada.
4. Totally Stub Area
Mendengar  namanya  saja,  mungkin  Anda  sudah  bisa  menangkap  artinya
bahwa  area  jenis  ini  adalah  stub  area  yang  lebih  diperketat  lagi
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 14/18
perbatasannya.  Totally  stub  area  tidak  akan  pernah  menerima  informasi
routing  apapun  dari  jaringan  di  luar  jaringan  mereka.  Area  ini  akan
memblokir  LSA  tipe  3,  4,  dan  5  sehingga  tidak  ada  informasi  yang  dapat
masuk  ke  area  ini.  Area  jenis  ini  juga  sama  dengan  stub  area,  yaitu
mengandalkan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.
5. Not So Stubby Area (NSSA)
Stub tetapi tidak terlalu stub, itu adalah arti harafiahnya dari area jenis ini.
Maksudnya  adalah  sebuah  stub  area  yang  masih  memiliki  kemampuan
spesial, tidak seperti stub area biasa. Kemampuan spesial ini adalah router
ini  masih  tetap  mendapatkan  informasi  routing  namun  tidak  semuanya.
Informasi  routing  yang  didapat  oleh  area  jenis  ini  adalah  hanya  external
route yang diterimanya bukan dari backbone area. Maksudnya adalah router
ini masih dapat menerima informasi yang berasal dari segmen jaringan lain
di  bawahnya  yang  tidak  terkoneksi  ke  backbone  area.  Misalnya  Anda
memiliki  sebuah  area  yang  terdiri  dari  tiga  buah  router.  Salah  satu  router
terkoneksi dengan backbone area dan koneksinya hanya berjumlah satu buah
saja. Area ini sudah dapat disebut sebagai stub area. Namun nyatanya, area
ini  memiliki  satu  segmen  jaringan  lain  yang  menjalankan  routing  protokol
RIP misalnya. Jika Anda masih mengonfigurasi area ini sebagai Stub area,
maka area ini tidak menerima informasi routing yang berasal dari jaringan
RIP.  Namun  konfigurasilah  dengan  NSSA,  maka  area  ini  bisa  mengenali
segmen jaringan yang dilayani RIP.
Perbandingan RIP dan OSPF
Perbandingan fitur utama:
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 15/18
Perbandingan Karakteristik:
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 16/18
Konfigurasi multi­area OSPF di Router Cisco
 
Konfigurasi OSPF di Router­JKT:
(config)# interface loopback 0
(config­if)# ip address 10.0.255.1 255.255.255.255      ==> sebagai router­id OSPF
(config­if)# no shutdown
(config­if)# router ospf 1                                                ==> menggunakan process­id 1
(config­router)# network 10.0.255.1 0.0.0.0 area 0
(config­router)# network 10.0.0.0   0.0.0.3 area 0
(config­router)# network 10.0.0.4   0.0.0.3 area 0
(config­router)# end
Konfigurasi OSPF di Router­SBY:
(config)# interface loopback 0
(config­if)# ip address 10.0.255.3 255.255.255.255
(config­if)# no shutdown
(config­if)# router ospf 1
(config­router)# network 10.0.255.3 0.0.0.0 area 0
(config­router)# network 10.0.0.4   0.0.0.3 area 0
(config­router)# network 10.2.1.0   0.0.0.3 area 2
(config­router)# end
Konfigurasi OSPF di Router­MKS:
(config)# interface loopback 0
(config­if)# ip address 10.2.255.1 255.255.255.255
(config­if)# no shutdown
(config­if)# router ospf 2
(config­router)# network 10.2.255.1 0.0.0.0 area 2
(config­router)# network 10.2.0.0   0.0.0.255 area 2
(config­router)# network 10.2.1.0   0.0.0.3 area 2
(config­router)# end
Konfigurasi OSPF di Router­MDN:
(config)# interface loopback 0
(config­if)# ip address 10.0.255.2 255.255.255.255
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 17/18
(config­if)# no shutdown
(config­if)# router ospf 2
(config­router)# network 10.0.255.2 0.0.0.0 area 0
(config­router)# network 10.0.0.0   0.0.0.3 area 0
(config­router)# network 10.1.1.0   0.0.0.3 area 1
(config­router)# end
Konfigurasi OSPF di Router­ACEH:
(config)# interface loopback 0
(config­if)# ip address 10.1.255.1 255.255.255.255
(config­if)# no shutdown
(config­if)# router ospf 3
(config­router)# network 10.1.255.1 0.0.0.0 area 1
(config­router)# network 10.1.0.0   0.0.0.255 area 1
(config­router)# network 10.1.1.0   0.0.0.3 area 1
(config­router)# end
Untuk verifikasi konfigurasi OSPF:
# sh ip route          ==> melihat routing table
# sh ip protocol       ==> melihat routing protocol yg telah dikonfigurasi
# sh ip ospf neighbor  ==> melihat neighbor table OSPF
# sh ip ospf database  ==> melihat LSDB OSPF
# sh ip route ospf     ==> melihat routing table OSPF
# debug ip ospf packet ==> melihat proses mengirim & menerima paket OSPF
# debug ip ospf event  ==> melihat event yg terjadi di OSPF
# terminal monitor     ==> utk melihat hasil debug (khusus bagi yg via telnet/SSH)
# no debug all  ATAU  #undebug all   ==> mematikan proses debugging
Catatan : utk menghitung wildcard mask, cara paling mudah adalah dengan cara:
255.255.255.255­subnet mask
contoh:
10.0.255.1 255.255.255.255 ; wildcard mask = 255.255.255.255­255.255.255.255 =
0.0.0.0
10.0.0.0 255.255.255.252 ; wildcard mask = 255.255.255.255­255.255.255.252 =
0.0.0.3
10.0.0.4 255.255.255.252 ; wildcard mask = 255.255.255.255­255.255.255.252 =
0.0.0.3
Ethernet interface adalah physical interface
Loopback interface adalah logical interface. Pada OSPF, loopback interface digunakan
sebagai OSPF router­id. Agar semua interface router kita (physical maupun logical
interface) bisa di­ping atau di­telnet, maka semua interface (physical: ethernet, serial,
dll. logical: loopback, dll) di­advertise ke router lain, menggunakan command ‘network’
di bawah command ‘router ospf’.
Diposkan oleh Fadly Firdaus di 19.45
Rekomendasikan ini di Google
5/8/2015 OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) | Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi
http://fadlyfstik2010.blogspot.com/2012/10/ospf­open­shortest­path­first.html 18/18
Posting Lebih Baru Posting Lama
0 komentar:
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:  Google Account
Publikasikan
  Pratinjau
Beranda
 
Copyright 2015 Belajar Mengenal Dunia Teknologi Informasi. Designed by Website Hosting Reviews ­ vps hosting reviews, SEO from WMG, Mortgage Brokers

More Related Content

What's hot

Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkatdelviana vi
 
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerFit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerchephz DJ
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 tribayukusnadi
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )teguhsmk
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )teguhsmk
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Lusiana Diyan
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 

What's hot (17)

Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Kabel sepaksi
Kabel sepaksiKabel sepaksi
Kabel sepaksi
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
 
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerFit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
 
Tik
TikTik
Tik
 
Ethernet kelompok 2
Ethernet kelompok 2Ethernet kelompok 2
Ethernet kelompok 2
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 5 )
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Kelompok 4 routing
Kelompok 4 routingKelompok 4 routing
Kelompok 4 routing
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Week 9 vlan
Week 9   vlanWeek 9   vlan
Week 9 vlan
 
Spanning tree protokol
Spanning tree protokolSpanning tree protokol
Spanning tree protokol
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Folder HCV - OQ
Folder HCV - OQFolder HCV - OQ
Folder HCV - OQ
 
Dibujos 1º Sacramental
Dibujos 1º SacramentalDibujos 1º Sacramental
Dibujos 1º Sacramental
 
Ciclo hidrológico
Ciclo hidrológicoCiclo hidrológico
Ciclo hidrológico
 
portafolio de diagnostico
portafolio de diagnosticoportafolio de diagnostico
portafolio de diagnostico
 
Gr 3words,hobby,family
Gr 3words,hobby,familyGr 3words,hobby,family
Gr 3words,hobby,family
 
Probabilidades
ProbabilidadesProbabilidades
Probabilidades
 
Idiomas del Perú
Idiomas del PerúIdiomas del Perú
Idiomas del Perú
 
Transportation specialist performance appraisal
Transportation specialist performance appraisalTransportation specialist performance appraisal
Transportation specialist performance appraisal
 
Chapter 15 _global_age_part_1
Chapter 15 _global_age_part_1Chapter 15 _global_age_part_1
Chapter 15 _global_age_part_1
 
La competencia mediática
La competencia mediáticaLa competencia mediática
La competencia mediática
 
Back to School Night
Back to School NightBack to School Night
Back to School Night
 
Avatud sisu kasutamine
Avatud sisu kasutamineAvatud sisu kasutamine
Avatud sisu kasutamine
 
Función supervisoria
Función supervisoriaFunción supervisoria
Función supervisoria
 
Ppt42
Ppt42Ppt42
Ppt42
 
Curso innovación educativa con recursos abiertos
Curso innovación educativa con recursos abiertosCurso innovación educativa con recursos abiertos
Curso innovación educativa con recursos abiertos
 
Presentación final
Presentación finalPresentación final
Presentación final
 
Systems specialist performance appraisal
Systems specialist performance appraisalSystems specialist performance appraisal
Systems specialist performance appraisal
 
CCNA1
CCNA1CCNA1
CCNA1
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitas
 
Día del Libro en la Biblioteca ULPGC
Día del Libro en la Biblioteca ULPGCDía del Libro en la Biblioteca ULPGC
Día del Libro en la Biblioteca ULPGC
 

Similar to Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Kelompok 4-5-6 ospf dan backbone
Kelompok 4-5-6 ospf dan backboneKelompok 4-5-6 ospf dan backbone
Kelompok 4-5-6 ospf dan backboneWilly Winas
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworkingMr. FM
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektorAhmad Hsn
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingZabo Scrap
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Gama Iffahindra
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 

Similar to Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi (20)

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Kelompok 4-5-6 ospf dan backbone
Kelompok 4-5-6 ospf dan backboneKelompok 4-5-6 ospf dan backbone
Kelompok 4-5-6 ospf dan backbone
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
 
materi microteaching.pptx
materi microteaching.pptxmateri microteaching.pptx
materi microteaching.pptx
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
1
11
1
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
#4.pptx
#4.pptx#4.pptx
#4.pptx
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektor
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routing
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 

Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi