1. KONSEP UKS
1.1 Definisi
UKS adalah kependekan dari Usaha Kesehatan Sekolah. Menurut Depkes RI (2011), UKS
adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga
sekolah maupun warga masyarakat.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak
usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya
dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).
1 Menurut World Health Organization (WHO). Sehat berarti keadaan yang
sejahtera (nyaman) fisik, jiwa dan sosial yang sempurna dan bukan hanya suatu keadaan yang
tanpa penyakit. Sehat secara holistik/ terpadu berarti menyangkut faktor fisik, mental dan
sosial, Sedangkan kesehatan menurut Undang undang kesehatan NO. 23 th 1992 adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. (Depdikbud, 1995 :1)
1.2 Sejarah
Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956 melalui pilot project
UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi yang merupakan kerjasama antara
Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam
Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS, puncaknya terbit
Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan pada tanggal 3 September 1980 tentang
Kebijaksanaan dan Pengembangan UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984
dan tahun 2003 seiring perubahan sistem pemerintahan (Depkes RI, 2011).
1.3 Kebijakan
Landasan hukum berdirinya UKS:
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4
Nomor 1/U/Surat Keputusan Bersama; Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/200; Nomor
MA/230A/2003; Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
Nomor 2/P/SKB/2003; Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230B/2003;
Nomor 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS
2. 1.4 Tujuan
Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah:
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin
serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002).
Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah:
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat,
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan,
Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah:
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat,
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan,
serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok
serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya
(Komang, 2008).
1.5 Sasaran
Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap jalur dan jenis pendidikan
mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah Menengah Atas termasuk perguruan agama
beserta lingkungannya.
Sasaran Pembinaan UKS: peserta didik, pembina teknis (guru dan petugas kesehatan),
pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah), sarana dan prasarana
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat) Depdiknas 2006.
1.6 Program
Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias UKS) antara lain pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
1.6.1 Pendidikan Kesehatan
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras,
seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
3. pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang
akan datang.
Tujuan:
Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan.
Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang
seimbang.
Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya
dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Pelaksanaan:
Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
i. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan
garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap
positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan
kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
1. ii. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas
pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia
seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain: kemah,
ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-
lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain.
1.6.2 Pelayanan Kesehatan
4. Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik
pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS
dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Tujuan:
Umum: secara optimal.
Khusus:
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk
perilaku hidup sehat.
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/kelainan,
pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat
agar dapat berfungsi optimal.
Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan.
Pelaksanaan
1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)
Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa: latihan ketrampilan teknis dalam rangka
pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran
kesehatan, antara lain:
Dokter Kecil
Kader Kesehatan Remaja
Palang Merah Remaja
Pembinaan warung sekolah sehat.
Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor pembawa
penyakit.
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
1. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan
penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
Kegiatan preventif ini berupa:
Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk
penyakit-penyakit tertentu.
Penjaringan kesehatan anak sekolah.
Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.
5. Imunisasi peserta didik.
Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas sumber infeksi dan
pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
Konseling kesehatan di sekolah.
1. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif dan
rehabilitatif ini adalah:
Diagnosa dini
Pengobatan ringan
Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada penyakit
Rujukan medik
1.6.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah
Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat sekitar. Dilaksanakan
dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin
berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran,
kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan
ini meliputi:
1. Program pembinaan lingkungan sekolah
1) Lingkungan fisik sekolah meliputi:
Penyediaan air bersih
Pemeliharaan penampungan air bersih
Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
Pemeliharaan WC/kakus
Pemeliharaan kamar mandi
Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan
tempat ibadah
Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.
2) Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan mental dan sosial ini
dilakukan dalam bentuk kegiatan:
Konseling kesehatan
Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan
PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja
6. 1. Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan:
1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal – hal yang berhubungan
dengan kesehatan.
2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan
hidup sehat.
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:
1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.
2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.
1. Pembinaan masyarakat sekitar
Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara:
1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan
sekolah sebagai lingkungan sekolah yang sehat.
2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.
1.7 Strata
Keberhasilan 3 program UKS yang mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
dan pembinaan lingkungan sehat ditunjukkan dalam suatu strata UKS. Strata pelaksanaan
UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata minimal, strata standard, strata optimal dan
strata paripurna. Setiap strata terdiri dari tiga variabel utama yaitu 3 program pokok UKS
yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat (Depdiknas, 2006).
1. Pendidikan Kesehatan
1) Strata Minimal
Pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan kesehatan dilakukan secara
kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya buku
pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan.
2) Strata Standar
Dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran jasmani.
7. 3) Strata Optimal
Dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain,
pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakulikuler, memiliki alat peraga pendidikan
kesehatan, memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain).
4) Strata Paripurna
Meliputi dilaksanakannya strata optimal, memiliki guru pembina UKS, adanya program
kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas, Kepolisian,
Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian dan lain-lain.
1. Pelayanan Kesehatan
1) Strata Minimal
Meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan
kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.
2) Strata Standar
Meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan
berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan hasil
pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila
diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
dan pengawasan warung/kantin sekolah.
3) Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan siswa.
4) Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, konseling Kesehatan Remaja bagi siswa, pengukuran
tingkat kesegaran jasmani.
1. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1) Strata Minimal
Meliputi ada air bersih, tempat cuci tangan, WC/jamban yang berfungsi, tempat sampah,
saluran pembuangan air kotor yang berfungsi, halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok
UKS, melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus, sekali seminggu.
2) Strata Standar
Meliputi memenuhi strata minimal, kantin/warung sekolah, memiliki pagar,
penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup, memiliki
ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan
8. sekolah bebas jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan melaksanakan
pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
3) Strata Optimal
Meliputi memenuhi strata standar, tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air
mengalir/kran, tempat cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah, petugas kantin
yang bersih dan sehat, tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di
sekolah, jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan,
halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga, pagar yang aman, memilki ruang
UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok,
bebas narkoba dan miras.
4) Strata Paripurna
Meliputi memenuhi strata optimal, tempat cuci tangan di setiap kelas dengan air
mengalir/kran dilengkapi sabun, kantin dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin
yang terlatih, air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sampah langsung diangkut dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC : siswa 1 :20,
saluran pembuangan air tertutup, pagar yang aman dan indah, taman/kebun sekolah yang
dimanfaatkan dan diberi label dan pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi
syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1 : 1,5-1,75 m2
,
dan memiliki ruang dan peralatan UKS yang idea