Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar:Tingkatkan Wawasan Politik dan Cinta Untuk Membangun DKI Jakarta
1. Peningkatan Wawasan Politik dan
Partisipasi Membangun DKI Jakarta
Oleh Musni Umar, Ph.D
Sociologist and Researcher
2. Pengantar
Peningkatan wawasan politik bagi setiap warga DKI Jakarta
dan penduduk Indonesia merupakan keniscayaan.
Merupakan hak setiap warga Negara untuk meningkatkan
wawasan politik bidang ekonomi, wawasan politik bidang
hukum, wawasan politik bidang sosial, wawasan politik
bidang politik, wawasan politik bidang pertahanan keamanan
dan lain sebagainya.
Kalau tidak ada pemahaman, pengetahuan tentang wawasan
politik, maka tidak bisa berpartsipasi secara aktif sebagai
subyek dalam pembangunan, hanya sebagai obyek
pembangunan dan tidak tertutup kemungkinan sebagai
korban pembangunan. Pada hal yang diperlukan adalah
sebagai subyek dan obyek pembangunan.
7. Untuk bisa meningkatkan wawasan politik dan
partisipasi dapat dilakukan:
1) Sering melakukan diskusi tentang berbagai
persoalan kemasyarakatan, kebangsaan dan
kenegaraan.
2) Suka mengikuti program yang dilakukan
Kesbangpol untuk menambah ilmu dan
pengetahuan.
3) Sering turun ke masyarakat untuk berdialog dan
berdiskusi dengan mesyarakat bawah.
4) Aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
Organisasi Kemsyarakatan.
5) Menjadi anggota dan pengurus partai politik.
11. Dengan melakukan salah satu dari lima hal tersebut, maka
wawasan politik dan partisipasi akan meningkat dan tumbuh serta
bersemai di dalam dada setiap warga DKI Jakarta dan penduduk
Indonesia.
Hal itu sangat penting karena sebagai warga DKI Jakarta dan
penduduk Indonesia, tidak punya pilihan kecuali meningkatkan
wawasan politik dalam berbagai bidang dan berpartisipasi dalam
pembangunan di DKI Jakarta dan Indonesia sebagai wujud kita
mencintai Jakarta dan Indonesia.
Persoalannya, tidak banyak yang memahami bahwa politik itu
luas, mencakup partisipasi pada pembangunan seluruh aspek
kehidupan manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Tidak hanya dalam pengertian sempit, seperti
partisipasi kegiatan pemilu, pemilukada, partai politik, parlemen
(DPR, DPD, DPRD) dan sebagainya, tetapi semua kegiatan yang
dilakukan termasuk berpartisipasi untuk membangun Jakarta dan
Indonesia, juga merupakan bahagian dari politik.
12. Persoalan selanjutnya, tidak banyak yang tahu apa
yang harus dilakukan. Keterbatasan pendidikan,
kurang ilmu pengetahuan dan terbatasnya pergaulan,
malas membaca dan kurang suka mendengar berbagai
pencerahan dan penyadaran dari mereka yang berilmu,
menyebabkan tidak tahu, mau melakukan apa.
Dalam menggambarkan pentingnya menggelorakan
peningkatan wawasan politilk dan partisipasi dalam
membangun DI Jakarta dan Indonesia, kita memberi
tamsil dua remaja yang sedang dimabuk cinta,
keduanya saling ingin diperhatikan dan diwujudkan apa
maunya.
14. Pertanyaannya, apakah mencintai Jakarta dan
Indonesia, sama persis dua remaja yang sedang
bercinta dan saling mencintai?
Jawabannya tidak sama persis karena Jakarta dan
Indonesia adalah benda mati yang tidak bisa
menampakkan cintanya kepada mereka
mencintainya, tetapi secara hakiki DKI Jakarta dan
Indonesia adalah ciptaan Allah yang diperuntukkan
bagi manusia yang sekarang sebagai warga DKI
Jakarta dan penduduk Indonesia.
15. Cara Mencintai
Jika merujuk kepada dua remaja yang sedang dimabuk cinta sebagaimana
yang digambarkan di atas, maka sebagai wujud cinta kepada Jakarta dan
Indonesia, kita dapat melakukan lima hal.
Pertama, cinta kepada ilmu. Ada ungkapan yang patut diamalkan "kun
aaliman au muta'alliman au mustami'an au muhibban lahum walaa takunil
khaamisa fatahlika (jadilah kamu orang yang berilmu (ilmuan) atau orang
yang suka belajar atau suka mendengar atau menyukai mereka dan kamu
jangan jadi yang kelima (tidak berilmu), tidak suka belajar, tidak suka
mendengar (pencerahan dan penyadaran) dan tidak mencintai mereka,
karena kamu akan celaka, hancur.
Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mewujudkan cinta dan partisipasi
dalam membangun Jakarta dan Indonesia jika tidak berilmu. Oleh karena
itu, setiap warga DKI Jakarta dan penduduk Indonesia wajib berilmu
supaya bisa mewujudkan cinta yang konstruktif dan positif serta
partisipasi untuk membangun DKI Jakarta dan Indonesia.
17. Kedua, cinta keluarga (kedua orang tua, dan saudara).
Cinta keluarga sangat penting, karena keluarga
menurut Plato merupakan miniatur negara. Kalau ingin
berpartisipasi membangun Jakarta dan Indonesia yang
baik, maka mulailah dari keluarga. Jadikan keluarga
sebagai syurga tempat tinggal dan berdiam seluruh
keluarga yang didalamnya ada silih asuh, silih asih dan
silih asah.
Ketiga, cintai lingkungan masyarakat tempat kita
tinggal. Masyarakat di lingkungan tempat tinggal
merupakan keluarga terdekat. Kalau ada apa-apa yang
menimpa kita, mereka yang pertama kali datang
membantu. Oleh karena itu, pergauli, beri tegur sapa
"assalamu'alaikum", selamat pagi atau selamat sore
jika bertemu dengan siapapun ditengah jalan. Bantu
dan beri perhatian sebisanya jika ada tetangga yang
mendapat masalah.
20. Keempat, cintai masyarakat miskin, karena menurut Nabi
Muhammad SAW merekalah yang menolong orang-orang besar
dan memudahkan mereka mendapatkan rezeki yang banyak.
Kecintaan kepada orang-orang lemah dapat dimanifestasikan:
1) Memberi pekerjaan sesuai kemampuan mereka.
2) Memandu mereka dengan memberi pencerahan dan semangat
dalam menghadapi kehidupan yang tidak mudah.
3) Memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk
melanjutkan pendidikan dengan memberi beasiswa. Ini bagi yang
mempunyai kelapangan rezeki.
4) Membantu dana untuk memperoleh kepakaran kerja seperti
belajar mengemudi, latihan berwirausaha, dan sebagainya.
Kelima, cinta kepada kemajuan. Mencintai kemajuan mendorong
setiap orang untuk bekerja keras, rajin dan terus bersemangat.
Dengan melakukan lima hal atau salah satu dari lima hal tersebut
berarti telah berpartisipasi membangun Jakarta dan Indonesia.
22. Kesimpulan
Meningkatkan wawasan politik setiap warga DKI Jakarta dan
penduduk Indonesia sangat penting supaya mereka
mengetahui hak dan kewajiban.
Dengan mengetahui hak dan kewajiban, maka akan
terdorong dan termotivasi untuk meningkatkan dedikasi
(pengabdian), spririt (semangat) dan partisipasi untuk
membangun DKI Jakarta dan Indonesia.
Partisipasi membangun DKI Jakarta dan Indonesia merupakan
salah satu bahagian yang sangat penting untuk memajukan
DKI Jakarta dan Indonesia.
Partisipasi dalam pembangunan di DKI dan Indonesia dapat
dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan terdekat
dengan meningkatkan kualitas masing-masing melalui
pendidikan.
23. Peningkatan wawasan politik yang kemudian didedikasikan
untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara sangat
penting dan mendesak karena sehebat-hebatnya Gubernur
Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama,
tidak akan bisa mewujudkan mimpi (visi) dan misi mereka
untuk membangun Jakarta Baru, jika warga DKI Jakarta tidak
mengambil peran yang signifikan berpartisipasi dalam
pembangunan DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
Partisipasi Masyarakat DKI Jakarta meruoakan kunci untuk
mewujudkan kemajuan Jakarta dan Indonesia. Tidak ada
kemajuan tanpa partisipasi masyarakat.
* Makalah singkat ini bahan presentasi dalam rangka
Peningkatan Wawasan Politik Masyarakat Jakarta Utara,
yang dilaksanakan Kesbangpol Jakarta Utara, 18 Desember
2012, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.