Modul ini membahas tentang manajemen bandwidth dan load balancing dalam jaringan komputer. Peserta akan mempelajari konsep dan teknik manajemen bandwidth seperti hierarchical token bucket dan class-based queueing serta cara mengkonfigurasikannya pada Mikrotik RouterOS. Modul ini juga menjelaskan metode load balancing seperti static route, ECMP, dan address list Nth beserta langkah konfigurasinya pada Mikrotik.
2. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Setelah mengikuti seluruh kegiatan
belajar ini, peserta diharapkan
memahami manajemen bandwidth dan
load balancing dalam sebuah jaringan
komputer.
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
3. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
1. Analisis kebutuhan bandwidth dalam jaringan.
2. Konsep dan permasalahan pada manajemen bandwidth.
3. Konsep Quality of Service pada manajemen bandwidth.
4. Teknik manajemen bandwidth.
5. Implementasi teknik manajemen bandwidth pada RouterOS
Mikrotik.
6. Konfigurasi manajemen bandwidth pada RouterOS Mikrotik.
7. Konsep dan permasalahan pada load balancing.
8. Metode load balancing pada RouterOS Mikrotik.
9. Konfigurasi load balancing pada RouterOS Mikrotik.
Pokok-pokok Materi
4.
5. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Pengertian Bandwidth
Bandwidth Ukuran
dari banyaknya
yang dapat mengalir
suatu tempat ke
lain dalam waktu
tertentu.
6. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Pengertian Throughput
Throughput
bandwidth yang
sebenarnya (aktual)
diukur dengan
waktu tertentu dan
kondisi jaringan
7. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Jenis – Jenis Bandwidth
Jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan
melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits
per second tanpa distorsi.
8. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Fungsi Bandwidth dalam Jaringan
Bandwidth sebagai jalur
pengiriman data
memungkinkan data
perangkat satu dengan
pada suatu jaringan untuk
berpindah atau ditransfer.
9. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Fungsi Bandwidth dalam Jaringan
Bandwidth
digunakan sebagai
pembatas kecepatan
transfer atau
pengiriman data,
berarti kecepatan
maksimal data
10. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Fungsi Bandwidth dalam Jaringan
Bandwidth
digunakan sebagai
pembatas jumlah
data yang bisa
dikirim, berarti
jumlah maksimal
yang dibatasi.
11.
12. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Pengertian Manajemen Bandwidth
Manajemen Bandwidth
Metode untuk mengatur
besarnya bandwidth di sebuah
jaringan sehingga penggunaan
bandwidth bisa terdistribusi
terdistribusi secara merata.
13. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Cara Membagi Bandwidth
Jika ada salah satu
pengguna dalam
grup tidak memakai
bandwidth maka
dapat digunakan
oleh pengguna lain.
Membatasi
bandwidth sesuai
dengan kebutuhan
dan jumlah
pengguna.
Jika pengguna tidak
terus menerus
menggunakan
bandwidth maka
penggunaan dapat
ditingkatkan
Pembagian
bandwidth
berdasarkan
prioritas pengguna
Limit Grouping
Burst Priority
14. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Permasalahan pada Manajemen Bandwidth
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Proses pengiriman data lambat, rusak dan tidak
sampai ke tujuan.
Berapapun bandwidth yang dimiliki dapat habis
hanya digunakan oleh beberapa perangkat saja.
Adanya dominasi bandwidth oleh aktifitas dari
salah satu atau beberapa pengguna.
Apabila pemberian bandwidth lebih rendah dari
kebutuhan sebenarnya maka pengaksesan jaringan
internet menjadi lambat.
15.
16. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Apa itu Quality of Service?
Quality of Service (QoS)
Mekanisme jaringan
yang memungkinkan
aplikasi-aplikasi atau
layanan dapat beroperasi
sesuai dengan yang
diharapkan.
17. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
17
Bandwidth
Throughput
Jitter
Packet Loss
Latency
Parameter Quality of Services
18.
19. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Dua Teknik Manajemen Bandwidth
Teknik manajemen
bandwidth yang banyak
digunakan di lapangan,
yaitu, Hierarchical Token
Bucket (HTB) dan Class-
Based Queueing (CBQ).
20. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hierarchical Token Bucket (HTB)
Hierarchical Token
Bucket (HTB)
Metode untuk
mengatur pembagian
bandwidth secara
hirarki yang dibagi-bagi
ke dalam kelas.
21. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Rate Ceil
Random Early
Detection (RED)
Parameter HTB
Menentukan
bandwidth
maksimum yang
bisa digunakan
oleh setiap class
Menentukan
peminjaman
bandwidth
antar class
Digunakan untuk
gateway/router
backbone dengan
tingkat trafik yang
sangat tinggi.
22. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Class-based Queueing (CBQ)
CBQ Teknik klasifikasi paket data yang memungkinkan sharing
bandwidth antar kelas dan memiliki fasilitas user interface.
23.
24. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Manajemen Bandwidth pada Mikrotik
Queue Tree
Pembagian bandwidth berdasarkan
protokol, port, kelompok alamat IP, dan
lain-lain.
Simple Queue
26. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Penerapan QoS pada HTB
Implementasi QoS di
RouterOS Mikrotik banyak
bergantung pada sistem HTB
Tidak mengimplementasikan
HTB pada Queue, ada
beberapa parameter yang
tidak bekerja
27. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Konfigurasi Simple Queue pada HTB
27
Jika hanya ada satu client yang melakukan akses, maka
bisa mendapatkan bandwidth 512 kbps.
Masing-masing client akan mendapat bandwidth
minimal 128kbps.
Setiap client diberikan prioritas yang berbeda maka
bandwidth akan dibagi lebih dulu ke client yang memiliki
prioritas tinggi.
Jika terdapat beberapa client melakukan akses, maka
bandwidth akan dibagi rata ke sejumlah client yang aktif.
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Contoh Kasus
28. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Definisikan total
bandwidth yang
dimiliki
29. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Menentukan
limitasi Client 1
30. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Menentukan
limitasi Client 2
31. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Menentukan
limitasi Client 3
32. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 1: Satu
client akses
internet
33. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 2: Dua
client akses
internet
34. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 3: Tiga
client akses
internet
35. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Konfigurasi Queue Tree pada HTB
35
Jika hanya ada satu client yang melakukan akses, maka
bisa mendapatkan bandwidth 1 Mbps.
Masing-masing client akan mendapat bandwidth
minimal 128kbps.
Setiap client diberikan prioritas yang berbeda maka
bandwidth akan dibagi lebih dulu ke client yang memiliki
prioritas tinggi.
Jika terdapat beberapa client melakukan akses, maka
bandwidth akan dibagi rata ke sejumlah client yang aktif.
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Contoh Kasus
36. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Konfigurasi mark-
connection untuk
tiap client
37. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Konfigurasi mark-
packet untuk tiap
client
38. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Hasil konfigurasi
mark-connection
dan mark-packet
tiap client
39. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Membuat Parent
Queue
40. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah konfigurasi
Membuat Child-
Parent Queue
untuk tiap client
41. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 1: Satu
client akses
internet
42. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 2: Dua
client akses
internet
43. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Hasil Konfigurasi
Kondisi 3: Tiga
client akses
internet
45. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Pengertian Load Balancing
Load balancing
Teknik untuk
mendistribusikan
beban trafik pada dua
atau lebih jalur koneksi
secara seimbang.
47. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Metode Load Balancing
Static Route
Address List Nth
ECMP
PCC
Mengelompokkan
suatu range IP
Address untuk
melewati salah satu
gateway dengan
static routing
Pemilihan jalur
keluar secara
bergantian pada
gateway.
Membagi
penyebaran paket
data yang merata
pada masing-
masing gateway
Mengelompokkan
trafik koneksi yang
keluar masuk
router menjadi
beberapa
kelompok
49. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Load Balancing ECMP
TOPOLOGI:
Router interface ether1
terhubung ke ISP-1,
interface ether2 terhubung
ke ISP-2 dan interface
ether3 terhubung ke Switch
sebagai gateway untuk
jaringan lokal.
50. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah Konfigurasi
1. Pemberian IP Address
setiap interface
2. Konfigurasi DNS Resolver
3. Konfigurasi NAT
Masquerade
4. Menambahkan Entry
Routing
51. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah Konfigurasi
Konfigurasi Firewall Mangle
untuk mengatur trafik bandwidth
52. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Load Balancing Nth
TOPOLOGI:
Setiap paket data yang lewat
akan dibagi menjadi 1 atau
2. Kemudian untuk link ISP-1
akan digunakan untuk jalur
paket 1 dan link ISP-2 akan
digunakan untuk jalur paket
2.
53. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah Konfigurasi
1. Pemberian IP Address
setiap interface
2. Konfigurasi DNS
Resolver
3. Konfigurasi NAT
Masquerade
54. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah Konfigurasi
Membuat rule mangle untuk routing-
mark berdasarkan parameter Nth
55. MODUL 4 – KEGIATAN BELAJAR 1 – PPG DALAM JABATAN
Langkah-langkah Konfigurasi
Atur policy routing untuk menentukan
jalur trafik ke masing-masing gateway.