Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan aplikasi manajemen bandwidth berbasis web menggunakan alamat IP versi 6 (IPv6).
2. Aplikasi ini dirancang untuk menyediakan fitur-fitur fleksibel seperti manajemen bandwidth berdasarkan IPv6, filtering port, dan filtering user.
3. Aplikasi ini menggunakan teknologi Ajax untuk menyajikan laporan pemakaian bandwidth secara real-time.
frekuensi Radio Amatir, dengan mengunakan peralatan perangkat keras komersial yang ada di pasaran /commercial off-the-shelf (COTS), seperti akses point 802.11 dan peralatan D-Star. Hanya operator yang memiliki ijin radio amatir yang dapat menggunakana amplifier dan antenna khusus agar dapat meningkatkan cakupan sinyal 802.11
HSMM intinya adalah membangun jaringan nirkabel kecepatan tinggi dengan menggunakan node-node amatir radio, anggota yang terhubung dapat saling bertukar informasi baik itu data,suara maupun video. Jaringan ini dapat dibangun untuk membantu komunikasi jika terjadi darurat atau bencana ataupun untuk kegiatan komunikasi sehari-hari para amatir radio.
frekuensi Radio Amatir, dengan mengunakan peralatan perangkat keras komersial yang ada di pasaran /commercial off-the-shelf (COTS), seperti akses point 802.11 dan peralatan D-Star. Hanya operator yang memiliki ijin radio amatir yang dapat menggunakana amplifier dan antenna khusus agar dapat meningkatkan cakupan sinyal 802.11
HSMM intinya adalah membangun jaringan nirkabel kecepatan tinggi dengan menggunakan node-node amatir radio, anggota yang terhubung dapat saling bertukar informasi baik itu data,suara maupun video. Jaringan ini dapat dibangun untuk membantu komunikasi jika terjadi darurat atau bencana ataupun untuk kegiatan komunikasi sehari-hari para amatir radio.
Luncheon keynote speech to Manufacturing Summit in Fresno, CA May 2015 combining lean manufacturing, six sigma, career technology education (CTE), continuous improvement.
Ultra Mobile Broadband adalah teknologi komunikasi generasi keempat (4G). Nama lain dari proyek 3gpp2 menjadi CDMA2000 pada generasi berikutnya.
Dirancang dan dioptimalkan untuk perangkat yang bersifat mobile device.
Mudah di integrasikan dengan jaringan TCP/IP.
Kemampuan transfer data mencapai 288 Mbps.
Luncheon keynote speech to Manufacturing Summit in Fresno, CA May 2015 combining lean manufacturing, six sigma, career technology education (CTE), continuous improvement.
Ultra Mobile Broadband adalah teknologi komunikasi generasi keempat (4G). Nama lain dari proyek 3gpp2 menjadi CDMA2000 pada generasi berikutnya.
Dirancang dan dioptimalkan untuk perangkat yang bersifat mobile device.
Mudah di integrasikan dengan jaringan TCP/IP.
Kemampuan transfer data mencapai 288 Mbps.
1. APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN
PENGALAMATAN IPV6
Rusfita Rahayu¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.²
¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika
Jurusan Teknik Informatika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia
Tel: +62 (31) 594 7280; Fax: +62 (31) 594 6114
e-mail : fita@student.eepis-its.edu idris@eepis-its.edu
Abstrak --- keterbatasan ipv4 yang semakin menipis
sehingga harus segera bermigrasi ke ipv6. Sistem
managemen bandwidth ipv6 saat ini belum bisa
diakses secara online. Makalah ini mengembangkan
aplikasi manajemen bandwidth ipv6 untuk
menyediakan fitur-fitur fleksibel yang belum ada
pada aplikasi bandwidth saat ini seperti seperti
manajemen bandwidth berbasis ipv6, filtering port,
filtering user dan lain-lain secara user friendly
untuk pengguna aplikasi dalam mengatur
penggunaan bandwidth.
Kata kunci --- Linux Cluster, Monitoring, Online
dan Realtime
1. PENDAHULUAN
EMAKIN berkembangnya teknologi informasi
sekarang ini mengakibatkan kebutuhan akan
informasi semakin meningkat pula, maka diperlukan
koneksi internet yang cepat dan stabil. Bandwidth
internet sangatlah mahal, sehingga harus dapat secara
bijak dalam menggunakan bandwidth yang tersedia
dengan sebaik mungkin. Jika tidak diatur, kemungkinan
besar bandwidth akan digunakan oleh beberapa orang
saja. Maka diperlukan sistem manajemen bandwidth
secara online agar administrator dapat mengatur
bandwidth dimanapun dan kapanpun.
Aplikasi manajemen yang ada sampai saat ini adalah
aplikasi berbasis console dan aplikasi berbasis web.
Yang mana keduanya memiliki beberapa kekurangan.
Antara lain :
• Untuk manajemen bandwidth berbasis console,
kegiatan manajemen bandwith tidak bisa dilakukan
secara online melainkan harus meremote aplikasi
manajemen bandwidth tersebut padahal tidak semua
koneksi di semua tempat mengijinkan akses remote.
Selain itu, report dari manajemen bandwidth tidak bisa
di lihat secara langsung dan realtime. Contoh : HTB,
CBQ
• Sedangkan untuk monitoring berbasis web, sampai
saat ini belum ada yang support dengan ipv6.
Sedangkan saat ini semua aplikasi berbasis jaringan
sudah mulai bermigrasi ke ipv6 karena mulai kehabisan
ipv4 contoh : Web HTB, Master Shaper.
Dengan Shorewall6 (Shoreline Firewall ipv6) adalah
suatu utilitas yang dapat digunakan untuk konfigurasi
netfilter/iptables (firewall) berbasis ipv6. Dengan
shorewall6 dapat sekaligus mengimplementasikan
firewall dan Bandwidth management (traffic control).
Didukung dengan Teknologi Ajax menjadikan report
dari pemakaian bandwidth menjadi realtime sehingga
bisa efektif dan efisien dalam pemantauan pemakaian
bandwidth.
2. METODOLOGI
2.1 Sistem Manajemen Bandwidth ipv6
Sistem Manajemen Bandwidth ipv6 melakukan
proses manajemen bandwidth tiap-tiap jaringan, ipv6
ataupun port komputer client dilakukan pada web
manajemen bandwidth yang menggunakan php sebagai
bahasa pemrogramannya.
Parameter atau rule yang diberikan oleh
administrator selanjutnya disimpan dalam database.
Setelah itu apabila administrator hendak menerapkan
parameter atau rule yang telah didefinisikan maka
administrator melakukan save and apply pada web
manajemen bandwidth. Maka prosesnya adalah tiap-tiap
parameter atau rule yang dibuat administrator akan
diproses untuk membatasi akses client ke internet sesuai
rule-rulenya. Berikut ini adalah diagram system dari
aplikasi manajemen bandwidth.
S
2. User
User
User
Database Komputer
Server
Output Data
Bandwidth Usage
K
Komputer Server
Apache
Webserver
PHP5+JPG
raph
Gambar 1. Blok Diagram Sistem
2.2 Sistem Monitoring Manajemen Bandwidth
ipv6
Sistem Monitorning Manajemen Bandwidth
diambil dari perintah shorewall6 show tc yang disimpan
dalam file txt kemudian dari file txt data dipilah-pilah
dan disimpan dalam database mysql. Selanjutnya diolah
dengan menggunakan library php yaitu JP-Graph
sehingga data yang ditampilkan dalam bentuk grafik
sehingga memudahkan Administrator dalam analisis
data.
Dengan menggunakan teknologi Ajax dimana
teknologi ini mampu menghindari page reload, yang
dapat menghindari paradigma click-and-wait serta
memberikan sebuah fitur yang cukup kompleks pada
website seperti validasi data secara realtime. Sehingga
penyajian grafik bisa realtime karena setiap ada
perubahan data pada database mysql maka grafiknya
juga akan berubah sesuai dengan keadaan data
pemakaian bandwidth pada database
3. RESULT
Pada tahap pengujian ini, akan dilakukan
manajemen bandwidth pada client. Berikut ini adalah
gambar menu-menu manajeman bandwidth :
Gambar 3. Menu Define Zone
Mendefinisikan Interface untuk tiap zone
yang telah didefinisikan. Gambarnya dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 4. Menu Define Interfaces
Mendefinisikan policy. Gambarnya dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 3. Menu Manajemen Bandwidth
Tahap awal dalam melakukan manajemen
bandwidth adalah mengkonfigurasi sebagai berikut :
Mendefinisikan Zone Network. Gambarnya dapat
dilihat sebagai berikut :
3. Mendefinisikan speed of device. Gambarnya dapat
dilihat sebagai berikut :
Gambar 6. Menu Define Speed of Device
Mendefinisikan class. Gambarnya dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 7. Menu New Class
Mendefinisikan rule. Gambarnya dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 8. Menu New Rule
Setelah melakukan konfigurasi dan
mendefinisikan rules atau aturan-aturan untuk
membatasi pemakaian bandwidth client baik itu yang
perjaringan, per ip maupun per port maka dapat
diketahui report pemakaian bandwidth pada device
ataupun class dalam bentuk grafik seperti yang tampak
di gambar :
Gambar 8. Grafik pemakaian bandwidth
Selain bentuk grafik laporan pemakaian
bandwidth baik itu per device maupun per class dapat
diakses dalam file berformat pdf :
Gambar 5. Menu Define Policy
4. Gambar 9.Report dalam bentuk file berformat pdf
4. KESIMPULAN
Dalam makalah ini aplikasi manajemen bandwidth
ipv6 dapat mengatur pemakaian bandwidth pada client
baik itu perjaringan, per ipv6 ataupun per port.
Dilengkapi dengan report pemakaian bandwidth per
device maupun class dalam bentuk grafik yang selalu
update secara realtime. Semua data-data monitoring
juga bisa dilihat dalam bentuk report yang berformat
pdf.
5. 5. REFERENSI
[1.] Lukas Tumicki.2010.” Building an IPv6 router with
GNU/Linux”. http://tomicki.net/ipv6.router.php
[2.] Gigih Fondra.2011.“CIDR table between IPv4 and
IPv6 Addresses”.http://gigihfordanama.wordpress.com
/2011/04/28/cidr-table-between-ipv4-and-ipv6-
addresses/
[3.] Henri Saptono. 2011 .“ Administrasi Firewall dan
Bandwidth Management dengan Shorewall ”.
[4.] Tom Eastep dan Arne Bernin.2011.“Complex
Traffic Shaping/Control”.http://www.shorewall.net/
traffic_shaping.htm
[5.] “Pengenalan Ajax,” 2009.
http://webtutorialmeiweb.blogspot.com.update
[6.] “Dasar-dasar PHP”, http://www.klikanan.com/
tutorial/php/index.shtml
[7.] “Pemrograman-php-mysql”,http:/
/willy.situshijau.co.id/downloads/pemrograman-php-
mysql