Laporan praktikum biologi tentang pengenalan sel dan jaringan tumbuhan. Praktikum pengenalan sel dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2014 dengan materi daun Arachis pintoi dan usus halus tikus putih, sedangkan praktikum pengenalan jaringan menggunakan batang dan akar jagung serta kacang tanah. Hasil pengamatan menunjukkan struktur dan bentuk sel serta jaringan tumbuhan dan hewan.
2. LEMBAR PENGESAHAN
Judul : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI
Kelompok : IV
Kelas : PETERNAKAN-E
Tanggal Pengesahan : DESEMBER 2014
Menyetujui,
Koordinator Umum Asisten Asisten Pembimbing
Praktikum BIOLOGI
NIM
NIM
Mengetahui,
Koordinator Praktikum BIOLOGI
NIP
3. RINGKASAN
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Oktober
2014 pukul 07.00-11.00 WIB. Praktikum pengenalan sel menggunakan bahan antara lain daun Arachis
pintoi dan usus halus tikus putih (preparat awetan), sedangkan alat yang digunakan adalah kaca preparat,
mikroskop, dan alat tulis. Berdasar kanhasil praktikum pengenalan sel yang diamati melalui mikroskop
dengan perbesaran 40X dan 100X, tampak bentuk sel. Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan
jarinagan yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014 pukul 07.00-11.00 WIB. Praktikum
pengenalan jaringan menggunakan bahan antara lain batang jagung (peparat awetan), batang kacang tanah
(preparat awetan), akar jagung (preparat awetan), dan akar kacang tanah ( preparat awean), sedangkan alat
yang digunakan adalah mikroskop, dan alat tulis. Berdasar kanhasil praktikum pengenalan sel yang diamati
melalui mikroskop dengan perbesaran 40X dan 100X, tampak bentuk sel tersebut. Praktikum pengenalan
jaringan didapatkan hasil dari pengamatan dari mikroskop dengan perbesaran 40X dan 100X sehingga
tampak bentuk jaringan tersebut.
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR ILUSTRASI
ACARA I PENGENALAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN DASAR
2.1 Pengertian Sel
2.2 Bentuk dan Ukuran Sel
2.3 Struktur Sel
BAB III. MATERI DAN METODE
3.1. Materi
3.2. Metode
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Struktur Sel Tumbuhan (Daun Arachis Pintoi)
4.2. Struktur Sel Hewan (Usus Halus Tikus Putih)
4.3. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5. 5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ACARA II PENGENALAN JARINGAN TUMBUHAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jaringan
2.2. Macam-macam Jaringan Tumbuhan
BAB III. MATERI DAN METODE
3.1. MATERI
3.2. METODE
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Struktur Jaringan Tumbuhan Monokotil
4.1.1. Struktur jaringan akar jagung
4.1.2. Struktur jaringan batang jagung
4.2. Struktur Jaringan Tumbuhan Dikotil
4.2.1. Struktur jaringan akar kacang tanah
4.2.2. Struktur jaringan batang kacang tanah
4.3 Perbedaan Tanaman Dikotil dan Monokotil
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
6. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kami kesempatan untuk menyelesaikan laporan praktikum biologi ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Turrini Yudiasti,
M.Sc. selaku Koordinator Praktikum Biologi, selaku Muhammad Yusuf Fajar
Koordinator Asisten Praktikum Biologi dan Asisten Pembimbing yang telah
membimbing dan membantu kami selama praktikum berlangsung sampai
penyusunan laporan praktikum Biologi ini selesai. Harapan penulis semoga
laporan praktikum ini dapat bemanfaat bagi pembaca.
Semoga laporan yang penulis buat ini, dapat menjadi laporan yang
berguna. Besar harapan penulis kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun, guna memperbaiki penulisan laporan kami
berikutnya.
Semarang, November 2014
Penyusun
7. BAB I
PENDAHULUAN
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Sel adalah unit terkecil dari
makhluk hidup. Sebagai bagian dari makhluk hidup sel dapat mengalami perubahan.
Perubahan sel dapat disebabkan karenan pertambahan volume dan perubahan struktural
serta fungsi melalui proses deferensial. Berdasarkan ada atau tidaknya karioteka sel dapat
dibedakan menjadi dua jenis, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel
yang tidak memiliki membran inti sel. Sel eukariotik adalah sel yang sudah mempunyai
membran inti sel. Berdasarkan struktural dibedakan menjadi dua jenis, sel hewan dan sel
tumbuhan. Perbedaan struktural dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Tujuan praktikum pengenalan sel untuk mempelajari dan mengenali struktur sel
dan dapat membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. Manfaat praktikum ini
adalah praktikan dapat mengetahui bentuk dan struktur sel yang berbeda dan mengetahui
fungsi organel sel tersebut.
8. BAB II
TINJAUAN DASAR
2.1. Pengertian Sel
Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Sel
ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke (1635-1703), seorang ilmuan dari
Inggris. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan
mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus
tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel
Pada tahun 1831, Robert Brown mengatakan bahwa “sel merupakan satu
ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya terdapat cairan
(protoplasma)”. Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel
atau nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau disebut nukleoplasma.
Beberapa tahun kemudian (1839) seorang ahli fisiologi Jerman, Theodor
Schwann, mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Seorang
ahli fisika Jerman Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang
sebelumnya. Teori “sel berasal dari sel” tersebut diperkuat oleh berbagai
eksperimen ahli mikrobiologi Prancis, Louis Pasteur, yang dilakukan antara tahun
1859-1861.
9. 2.2. Bentuk dan Ukuran Sel
Bentuk dan ukuran sel bervariasi tergantung pada jenis dan fungsi sel
tersebut. Sel bakteri memiliki bentuk yang sederhana yaitu bulat, seperti batang,
atau seperti spiral. Sel darah merah berbentuk bikonkaf, yang bertujuan untuk
memperluas permukaan sel dan mempermudah pergantian antara O2 dan CO2. Sel
epitel berbentuk datar sesuai dengan fungsinya sebagai penutup. Sel otot
memanjang dan berbentuk gelendong yang memungkinkan adanya kontraksi. Sel
saraf mempunyai perpanjangan yang memungkinkan mengirim informasi jarak
jauh. Bentuk sel tumbuhan juga bermacam-macam. Ada yang seperti peluru,
kubus, prisma, memanjang, serabut, atau seperti ular. Keanekaragaman bentuk ini
juga berkaitan erat dengan fungsinya masing-masing.
Ukuran sel juga bervariasi, baik pada bakteri, tumbuhan maupun hewan.
Contohnya bakteri punya ukuran berkisar antara 0,001 um sampai 3,0 um. Sel-
sel tumbuhan mempunyai ukuran lebih besar yaitu 10-100 um. Tetapi ada pula
sel-sel yang berukuran lebih dari 1 mm sehingga dapat dilihat dengan mata biasa,
seperti sel-sel empelur batang, sel-sel daging buah, sel-sel serabut yang
panjangnya mencapai beberapa ratus mm, dan sel telur pada bangsa burung.
2.3. Struktur Sel
2.3.1. Membran Sel
10. Membran Sel Tersusun atas lapisan lipoprotein gabungan lemak dan
protein perbandingan 50:50. Lipid yang menyusun membran adalah pospolipid
yang bersifat hidrofilik dan sterol yang bersifat hidrofobik. Protein yagn terdapat
pada permukaan luar dan dalam membran sel disebut protein ekstrinsik yang
bersifat hidrofobik. Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua lapis lipid
disebut protein intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat semi
permiabel. Berikut ini sifat sifat membran sel:
Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel
Sebagai pelindung sel
Sebagai tempat pertukaran zat
Sebagai reseptor dari rangsang luar
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-readsi kimia.
2.3.2. Sitoplasma
sitoplasma ada dalam dua bentuk yang dipengaruhi kandungan air yaitu
fase Sol yang padat dan Fase Gel (cair).
2.3.3. Organel Sel
Ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas,
retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom,
mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom.
2.3.4. Mitokondria
11. Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke
daerah-daerah yang memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem
membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membren dalam membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang
penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim
sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim
respirasi secara otonom. untuk melintasi membran mitokondria memerlukan
mekanisme transpor aktif. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung
respirasi untuk menghasilkan energi.
2.3.5. Peroksisom (badan mikro)
Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom
mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen
(H2O2). Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan
H2O2 menjadI H2O + O2
2.3.6. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-
benang spindel.
2.3.7. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan yang terjadi
didalam sel.
12. 2.3.8. Nukleus
Nukleus adalah inti sel. Inti sel berhubungan dengan kandungan DNA.
Volume nukleus betambah seiring dengan peningkatan aktivitas sintetis sel.
2.3.9. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. Fungsi RE halus sendiri adalah mengangkut protein yang
telah disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakn reaksi awal pada
oksidasi lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan
detoksifikasi drug, dan racun.
2.3.10. Aparatus Golgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong
berkelok-kelok (sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan
disebut diktiosom, kebanyakan terletak di dekat membran sel .Aparatus golgi
dapat bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel.
oleh karena itu, organel ini disebut organes sekresi.
Di dalam aparatus golgi banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti
zimogen dan koenzim. selain itu dihasilkan pula lendir yang disebut musin.
Aparatus golgi juga dapat membentuk lisosom.
2.3.11. Ribosom
13. Ribosom adalah organel pen-sintesis protein. Ribosom sering menempel
satu sama lain membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antar
unit ribosom diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan
menjadi ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom subunit besar (60s).
2.3.12. Lisosom
Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein.
Lisosom menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase, dan
fosfatase. Enzim hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke
dalam sel secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga
banyak dijumpai pada sel-sel darah putih. Lisosom juga bersifat autolisis,
autofagi, dan menghancurkan makanan secara edsositosis.
Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisosom
primer memproduksi enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah sebagai
vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan
mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.
2.3.13. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang
disebut klorofil. Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih
kecil dari kloroplas dengan sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas
terbungkus oleh membran ganda. Membran ganda berperan mengatur keluar
14. masuknya ion atau senyawa ke dandari dalam kloroplas. Pada membran internal
kloroplas terdapat pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat pada
permukaan luar membran internal disebut thilakoid. Pigmen utama yang terdapat
pada membran thilakoid adalah klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (
C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen karotenoid. Pada membran
pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin. Fungsi kloroplas adalah
sebagai tempat berlangsung fotosintesis.
2.3.14.Sentrosom
Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat
reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-
benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-
benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan
mitosis.
2.3.15. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel
berfungsi sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk
sel relatif tetap. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding
sel terdapat celah untuk berkomunikasi antarsel yang disebut plasmodemata.
2.3.16. Vakuola
15. Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak),
minyak eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal
adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil
16. BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel yang dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014 pukul 07.00-11.00 WIB dan dilaksanakan di
laboratorium Praktikum pengenalan sel menggunakan bahan antara lain daun
Arachis pintoi dan usus halus tikus putih (preparat awetan), sedangkan alat yang
digunakan adalah kaca preparat, mikroskop, dan alat tulis. Berdasar kanhasil
praktikum pengenalan sel yang diamati melalui mikroskop dengan perbesaran
40X dan 100X, tampak bentuk sel
3.2 Materi
Materi dalam praktikum pengenalan sel adalah daun Arachis pintoi
sebagai sel tumbuhan, usus halus tikus putih sebagai sel hewan serta kaca objek
dan kaca penutup sebagai wadah meletakkan objek yang akan diamati, mikroskop
untuk mengamati objek dari sel tumbuhan dan hewan, serta alat tulis untuk
menggambarkan hasil pengamatan.
3.3 Metode
Dalam praktikum ini mengamati bentuk sel hewan maupun sel tumbuhan
dari bahan yang telah disediakan. Setelah itu meletakkan sayatan pada kaca objek
yang sudah bersih yang telah ditetesi air, tutup dengan kaca penutup.
17. Mengusahakan jangan ada gelembung udara di dalamnya. Mengamati preparat di
bawah mikroskop dengan perbesaran 100X dan 400X. Setelah itu gambarkan
struktur sel tersebut dan jelaskan perbedaan sel hewan dan tumbuhan.
18. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Struktur sel daun Arachis pintoi
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
1
2
3
Perbesaran 100X Perbesaran 400X
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2014
Keteranagan :
1. Dinding sel
2. Membran sel
3. Sitoplasma
Bersdasarkan pengamatan sel dan daun tanaman Arachis pintoi
menggunakan microskop dengan perbesaran 100X dan 400X, terlihat bagian-
19. bagian sel, membrane sel dan sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat organel-
organel sel, dinding sel berfungsi sebagai pelindung isi sel. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mulyani(2006) yang menyatakan bahwa komponen utama sel
tumbuhan adalah dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Pernyataan itu diperkuat
oleh Nugroho et all(2010) yang menyatakan bahwa selama pembelahan inti sel
dan sitoplasma terbagi menjadi dua yang biasanya sama besar dan serupa, serta
dinding sel belum terbentuk.
Salah satu organel dari sel tumbuhan adalah dinding sel yang merupakan
salah satu organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan dan berfungsi sebagai
pemberi bentuk sel tumbuhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nugroho et
all(2010) yang menyatakan bahwa struktur yang membedakan sel hewan dengan
sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari
sel yang berbatasan dengan membrane sel. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan
fried dan hademendes(2005) yang menyatakan bahwa sel-sel tumbuhan hampir
selalu mengandung dinding sel ekstraselular, yang terbuat dari selulosa. Sel-sel
hewan umumnya tidak mempunyai dinding sel.
20. 4.2 struktur sel usus halus tikus putih
berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
1
2
Perbesaran 40X Perbesaran 100X
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi. 2014
keterangan
1. membran sel
2. sitoplasma
Berdasarkan hasil pengamatan, hanya terlihat membran sel dan
sitoplasma yang di dalamnya terdapat organel-organel yang lain. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Fried dan Hademendes(2005) yang menyatakan
bahwa banyak organel-organel seluler tampaknya merupakan turunan dari
membran, yang merupakan lembaran tipis materi yang terdapat di dalam
medium tak berbentuk yang mengelilinya. Membran sel berfungsi sebagai
pelintang selektif. Hal ini sesauai dengan pendapat Chambel et al(2002)
bahwa membran sel yang membatasi sel tersebut sebagai membrane
plasma dan berfungsi sebagai rintang selektif yang menunjukan aliran
21. oksigen, nutrient, dan limbah yang cukup untuk melayani volume sel.
Sitoplasa berfungsi sebagai penyimpan bahan-bahan kimia.
22. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa daun Arachis pintoi mempunyai bentuk sel
yang memanjang sedangkan usus halus tikus putih mempunyai bentuk sel yang
tidak beraturan. Perbedaan lainnya adalah sel daun Arachis Pintoi menpunyain
dinding sel sedangkan sel usus halus tikus putih tidak memiliki dinding sel.
5.2 Saran
Menyarankan kepada praktikan yang akan melakukan praktikum agar
dapat memanfaatkan waktu praktikum seefisien mungkin, sehingga tidak ada
waktu yang terbuang percuma. Ukuran laboratorium tergolong kecil, sehingga
gerak para praktikan terbatas.
23. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Jane B. Reece. Lawrence G, Michel. 2002. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Fried, George H. George J. Hademenos. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Nugroho, hartanto. Purnomo. Issireo sumardi. 2010. Struktur dan perkembangan
tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mulyani, Sri.
24. ACARA II PENGENALAN JARINGAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi dan struktur sama.
Jaringan dapat terbentuk karena terdapat bahan antar sel yang menghubungkan.
Jaringan tumbuhan terdiri dari dua, jaringan meristem dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem adalah jaringan yang bersifat embrional. Hal tersebut
menyebabkan jaringan meristem dapat terus membelah diri untuk memperbanyak
sel tubuh. Jaringan dewasa adalah hasil diferensiasi jaringan meristem. Hasil
diferensiasi menyebabkan perubahan fungsi dan struktur sel. Jaringan dewasa
tidak lagi membelah diri dan bertumbuh.
Xylem dan Floem adalah contoh dari jaringan dewasa. Berdasarkan
jumlah keping biji tanaman dibedakan menjadi dua, monokotil dan dikotil. Letak
xylem dan floem merupakan salah satu pembeda tanaman monokotil dan dikotil.
Tujuan dari praktikum pengenalan jaringan adalah untuk mengetahui
perbedaan struktur jaringan tanaman monoktoil dan dikotil. Manfaat dari
praktikum ini adalah mengetahui struktur tanaman jagung (Zea mays) yang
merupakan tanaman monokotil dan tanaman kacang tanah (Arachis hipogea) yang
merupakan tanaman dikotil.
BAB II
25. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi dan bentuk yang
sama. Dalam jaringan umumnya terdapat tiga komponen dasar yaitu sel yang
bersifat hidup dan unit terkecil dari makhluk hidup. Kedua adalah substansi
seluler yang bersifat tidak hidup dan merupakan hasil produksi sel. Ketiga adalah
cairan.
2.2. Macam-Macam Jaringan Tumbuhan
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi enam:
Jaringan meristem
Jaringan yang terdiri dari sel-sel embrional dan selalu membelah diri. Ciri
jaringan meristem adalah membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan
protoplasma, dan ukuran vakuola kecil. Fungsi jaringan ini untuk
melakukan pembelahan. Jaringan ini terletak pada titik tumbuh akar dan
titik tumbuh batang.
Jaringan Parenkim
Pada tumbuhan jaringan ini paling sering dijumpai. Ciri dari jaringa ini
adalah dinding selnya tipis, dan penebalannya tipis. Fungsi dari sel ini
adalah tempat menyimpan cadangan makanan, tempat berlangsungnya
fotosintesis, dan sebagai jaringan penyokong. Jaringan ini dapat ditemukan
26. di korteks, empulur batang, dan daging buah yang merupakan tempat
menyimpan cadangan makanan.
Jaringan pelindung
Jaringan pelindung berfungsi untuk melindungi tanaman dari lingkungan
luar tanaman. Ada dua jaringan pelindung, epidermis dan gabus.
Epidermis terletak pada lapisan paling luar, kadang berbentuk trikoma,
stoma, dan sel buliform.gabus terletak pada tepi alat tumbuhan, terutama
pada tumbuhan yang memiliki umur panjang. Jaringan ini terbentuk
karena jaringan epidermis yang telah mati dan jaringan gabus
menggantikannya.
Jaringan Penguat
Sel pada jaringan penguat memiliki dinding yang tebal dan mengandung
lignin. Lignin merupakan zat yang memberikan sifat keras pada sel.
Manfaat jaringan ini adalah memberikan kekuatan kepada bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah. Kemudian memberikan
keseimbangan pada pertumbuhan pada tanaman agar dapat tumbuh dan
berkembang secara baik. Terdapat dua jaringan penguat, kolenkim dan
skelerenkim. Perbedaannya adalah kolenkim bekerja pada bagian
tumbuhan yang masih aktif, dinding selnya terdiri dari selulosa dan pektin,
dan terdapat pada tangkai daun, ranting, dan tulang daun. Sedangkan
skelerenkim bekerja pada bagian tumbuhan yang tidak aktif, dinding
selnya terdiri dari lignin, dan terdapat pada korteks.
Jaringan Pengangkut
27. Berfungsi untuk mengangkut zat mineral sebagai bahan fotosintesis dan
menyebarkan hasil fotosintesis kepada bagian tanaman yang lain. Jaringan
pengangkut terdiri dari xylem dan floem. Xylem sebagai jaringan yang
mengangkut zat mineral sebagai alat fotosintesis dan floem sebagai
jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
Idioblast
Idioblast adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk berbeda dalam
suatu jaringan dengan fungsi tertentu. Biasanya berfungsi sebagai alat
ekskresi dan kelenjar. Pada tumbuhan ditemui beberapa alat ekskresi yaitu
saluran getah, sel-sel resin, sel-sel zat penyamak, dan kelenjar pencernaan
pada kantong bunga semar.
28. BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Materi
Materi dalam praktikum Pengenalan Jaringan terdiri dari preparat akar
dan batang jagung (Zea mays) sebagai jaringan tumbuhan monokotil. Preparat
akar kacang tanah (Arachis hipogaea) sebagai jaringan tumbuhan dikotil. Alatnya
adalah silet untuk menyayat tanaman setipis mungkin untuk diamati, kaca objek
dan kaca penutup sebagai wadah meletakkan objek yang akan diamati,mikroskop
untuk mengamati objek dari jaringan tumbuhan, serta alat tulis untuk
menggambarkan hasil pengamatan.
3.2 Metode
Dalam praktikum ini mengamati preparat batang dari bahan tanaman yang
telah disediakan (batang jagung dan batang kacang tanah). Preparat diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 40X - 100X dan 100X - 400X. Setelah itu
gambarkan struktur jaringan tersebut dan jelaskan perbedaan tanaman monokotil
dan dikotil.
29. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 struktur akar jagug (Zea mays)
berdasarkan hasil pengamatan jaringan akar jagug diperoleh data
sebagai berikut
1
2
3
4
5
6
Perbesaran 40X Perbesaran 100X
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi,2014
keterangan :
1. Epidermis
2. Korteks
3. silinder pusat
4. xylem
5. floem
6. endodermis
30. Berdasarkan hasil praktikum akar jagung (monokotil) yang
mengguakan ,microskop dengan perbesaran 40 X dan 100 X dapat diamati
bahwa terdapat kambium dan letak pembuluh angkut berseang-seling. Hal ini
sesuai dengan pendapat
31. 1.2 struktur akar Arachis hipogea
berdasarkan hasil peengamatan didapatkan data sebagai berikut
1
2
3
4
Perbesaran 40X Perbesaran 100X
keterangan :
1. epidermis
2. xylem
3. floem
4. korteks
berdasarkan hasil praktikum yang menggunakan microskop dengan
perbesaran 40X dan 100X dapat diamati bahwa terdapat xylem, floem,
korteks, dan epidermis.
32. 1.3 struktur batang jagung (Zea mays)
berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data seagai berikut
1
2
3
4
Perbesaran 40X Perbesaran 100X
keterangan :
1. epidermis
2. floem
3. xylem
4. empulur
Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan, dan diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x, telah diketahui
pada gambar diatas terdapat endodermis, korteks, xylem, dan floem. Xylem
(pembuluh kayu) sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem.
Floem (pembuluh tapis) terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan
dindingnya melintang dan terdapat pada bagian batang. Endodermis batang
terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel - sel endodermis
berbeda dengan bentuk dan susunan sel - sel di sekitarnya. Oleh karena itu,
batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah
33. mikroskop. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang
diserap dari tanah masuk ke silinder pusat. Korteks akar terdiri dari beberapa
lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang - ruang
antar sel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Berkas – berkas
jaringan pada pengamatn tersebut terlihat merata. Hai ini sesuai dengan
pernyataan Fried dan Herdemendes yang menyatakan bahwa pada herba
monokotil berkas kambium tidak memiliki kambium di antara lapisan xylem
dan floem, dan berkas-berkas tersebut biasanya tersebar di seluruh batang,
terkubur di antara sel-sel parenkima yang dapat dianggap sebagai korteks atau
empulur. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Mulyani yang menyatakan
bahwa pada monokotil, berkas pengangkut tersebar pada seluruh batang dan
tidak terdapat kambium di antaranya.
34. 1.4 Struktur jaringan batang kacang tanah Arachis hipogea
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data seagai berikut
Perbesaran 40X Perbesaran 100X
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi,2014
Keterangan:
1.Epidermis
2.Xilem
3.Floem
4.Kambium
Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan, dan diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x, diketahui pada
gambar diatas bahwa pada akar kacang tanah terdapat epidermis, xylem, dan
floem dan kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho yang
menyatakan bahwa apabila di antara xylem dan floem dapat dijumpai adanya
kambium maka berkas pengangkut ini mempunyai tipe kolateral terbuka.
Selain berfungsi sebagai penghubung antara xylem dan floem, kambium juga
beperan dalam pembentukan floem kearah luar dan xylem ke arah dalam
sehingga dikenal pula istilah kambium fesikuler apabila kambium di antara
xylem dan floem dan kambium intrafasikuler apabila kambium terletak di luar
berkas pengangkut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mulyani yang
menyatakan bahwa pada batang dikotil berkas pengangkut mengelilingi
empulur dan terdapat kambium.
35.
36. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
jaringan adalah sel-sel yang mempunyai stuktur dan fungsi yang sama. Perbedaan
dikotil dan monokotil yang dapat diperoleh dari hasil praktikum jaringan
tumbuhan yaitu, jika pada jaringan tumbuhan akar kacang tanah yaitu terdapat
kambium xylem dan floem. Hasil yang dapat diperoleh dari pengamatan jagung
adalah korteks, kambium dan floem. Terlihat dari hasil pengamatan tersebut
bahwa adanya xylem dan floem pada tumbuhan dikotil dan monokotil
3.2. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dalam melakukan
pengamatan perlu ketelitian dan kecermatan. Fokus dan serius dalam
melaksanakan praktikum. Kerjasama adalah hal yang terpenting dalam praktikum.
Mikroskop yang digunakan tergolong sedikit,sehingga praktikan harus mengantri
untuk mengamati preparat awetan.