Observasi di SMAN 73 Jakarta menunjukkan bahwa guru berperan penting dalam membangun psikologi siswa meski pemahaman tentang elektronika masih perlu ditingkatkan, sementara siswa memberi saran untuk meningkatkan fasilitas dan inovasi pembelajaran.
1. 1
PENDEKATAN PSIKOLOGI GURU DALAM
PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA
DI SMAN 73 JAKARTA
OLEH
- Fajar Maulana Syarif 5215127133
- Frelly Sitanggang 5215125339
- Mas Karebet 5215127149
- Moh Hasan Bisri 5215127151
- Rizka Guswinita Pratiwi 5215127162
Pend.Teknik Elektronika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2012
2. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................... 3
BAB I
1. Latar Belakang ........................................... 4
2. Tujuan ........................................... 5
3. Pengertian-pengertian ........................................... 6
BAB II
Laporan Hasil Observasi
1. Deskripsi Data ........................................... 8
2. Analisis Data ........................................... 9
BAB II
Pembahasan Soal Observasi ........................................... 11
BAB IV
Kesimpulan dan Refleksi ........................................... 12
3. 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Dampak Penggunaan Media Pembelajaran
Elektronik terhadap Gaya Belajar Siswa SMAN 73 JAKARTA ” ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas praktik bahasa Indonesia di
kelas dua belas.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penulisan makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritikan dan
saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan di masa
mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi dunia pendidikan.
4. 4
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini sudah
dikatakan sering terjadi penyimpangan sosial, diantaranya terjadi
tawuran antar SMA, seks bebas, bullying dan lain – lain. Hal tersebut
membuat para siswa /siswi di SMA mengabaikan pelajaran yang
dipelajari setiap harinya di sekolah.
Adapun tingkah laku siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMA) yang tidak moral tersebut pasti mempunyai faktor – faktor yang
mempengaruhi baik di sekolah maupun di sekitarnya. mereka dapat
dikatakan sebagai remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
sehingga mudah untuk melakukan hal – hal yang negatif.
Untuk mengatasi adanya tingkah laku siswa/siswi yang tidak moral
tersebut peran yang diikutsertakan dalam mengatasi masalah yang ada
yaitu guru. Bagaimana guru yang harus mengontrol psikologi siswa/siswi
dan cara pembelajaran pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
sampai kepada murid – muridnya.
5. 5
B. TUJUAN
Tugas utama kami adalah untuk menyelesaikan laporan tugas
Observasi ke sekolah menengah kejuruan yang memiliki kelas
elektronika yang diberikan oleh dosen.
Dalam Pembelajaran kali ini kami melakukan observasi ke
Sekolah Menengah Atas (SMA) SMAN 73 JAKARTA untuk memberikan
questioner kepada murid – murid di SMA tersebut. Kami memberikan
beberapa pertanyaan – pertanyaan mengenai cara guru melakukan
pendekatan psikologi terhadap murid-muridnya juga mengetahui bentuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari–hari di SMA tersebut.
Maksud dari observasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana
sistem kegiatan belajar mengajar yang diterapkan oleh guru-guru
terhadap murid – murid kelas SAINS di SMAN 73 JAKARTA sejak
dimulainya kegiatan belajar mengajar hingga selesai, dan untuk
mengetahui cara guru di SMAN 73 JAKARTA melakukan pendekatan
psikologi terhadap murid-muridnya.
6. 6
C. PENGERTIAN – PENGERTIAN
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang
mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk
psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari
kekhususan dari pada tingkah laku individu.
Ada beberapa manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan,
diantaranya yaitu: 1) Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai
atau tidak dengan tingkat usia/ perkembangannya. 2) Untuk mengetahui
tingkat pemampuan individu pada setiap fase
perkembangannya 3)Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi
stimulus pada tingkat perkembangan tertentu. 4) Agar dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang
akan dihadapi anak. 5)Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan
memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan
mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa
deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan
apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi
berupa prognosa, prediksi atau estimasi
Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif
atau pencegahan, intervensi atau treatment sertarehabilitasi atau
perawatan.
Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku
adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat
digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon.
Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
7. 7
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap,
menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum
melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses
mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia
meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam
bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang
tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau
dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan
sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada
pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat
dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya,
konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat
tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang
dirinya.
8. 8
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI
A. DESKRIPSI DATA
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan
yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat
berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data.
Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung
mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak
data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya
dinamakan klasifikasi.
Observasi yang kami laksanakan terhadap 26 siswa/i kelas 3 IPA1
SMAN 73 Jakarta dan beberapa Guru Elektronika (Mulok) telah kami
laksanakan pada tanggal 13 Desember menghasilkan beberapa
kesimpulan.
Kami berharap hasil observasi kami ini dapat menunjang bagi
kedua belah pihak, baik itu untuk murid maupun guru untuk
meningkatkan kapasitas dan motivasi mereka.
9. 9
B. ANALISIS DATA
Grafik hasil observasi dari 25 siswa SAINS
SMAN 73 JAKARTA
Penilaian siswa terhadap metode pengajaran guru di kelas:
Penilaian siswa mengenai mata pelajaran Elektronika dalam
SAINS:
Sangat baik
42%
Cukup baik
15%
Baik saja
35%
Tidak baik
8%
Perasaan siswa
35%
27%
38%
Penilaian
Memahami Cukup memahami Kurang memahami
11. 11
BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
Dari Observasi yang telah kami lakukan di SMAN 73 JAKARTA,
guru di sekolah memiliki faktor terpenting dalam melakukan pengajaran
dari bentuk formal seperti kegiatan belajar mengajar dan informal yaitu
melalui pendekatan psikologi yang baik terhadap murid-nya untuk
mencetak siswa yang kompeten, beradab, dan berakhlak yang baik.
Dari data yang kami peroleh,Sebagaian besar guru memiliki peran
dalam membuat rasa nyaman ketika berada di sekolah khususnya di
SMAN 73 JAKARTA, dari hasil observas.Faktor guru membuat nyaman
di sekolah, sebagian siswa menyatakan bahwa mereka merasa nyaman
di sekolah dikarenakan gurunya baik dan sering menciptakan semangat
yang tinggi melalui motivasi-motivasi yang guru berikan kepada murid,
motivasi ini memiliki peran penting dalam melakukan pendekatan
psikologi terhadap siswa-siswa di sekolah yang akhirnya membuat para
murid memiliki semangat yang tinggi dan menyebabkan lingkungan
sekolah menjadi nyaman.
Tapi siswa/i di SMAN 73 JAKARTA masih ada yang belum
memahami tentang Elektronika,dikarenakan pemberian materi
tentang”Elektronika” dalam Mulok kurang effisien.Guru-guru SMAN 73
JAKARTA,perlu menambahkan waktu pengajaran agar siswa/i SMAN 73
JAKARTA dapat lebih memahami tentang” Elektronika”.
12. 12
BAB IV
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
Dari hasil observasi yang telah kami laksanakan, kami menyimpulkan
bahwa masalah utama yang dihadapi oleh siswa terhadap cara
mengajar gurunya adalah komunikasi antara guru dan siswa kurang
berjalan dengan baik, pemanfaatan fasilitas sekolah yang kurang
maksimal, serta masih adanya kecanggungan antara siswa dan guru.
Tapi dari sekian banyak masalah masih ada hal positif diantaranya
adalah metoe pembelajaran yang baik yang diberikan oleh guru
walaupun sebagian besar siswa asih belum mengerti tentang mata
pelajaran Elektronika.
Saran siswa sebagian besar hampir sama, yaitu peningkatan fasilitas
penunjang pelajaran, serta alat-alat praktikum dan inovasi cara
mengajar oleh para guru. Juga murid-murid lebih menginginkan guru
yang menurut mereka ideal (sering bercanda, apresiasi terhadap
kinerja siswa, sabar dan baik)